Sisa/hasil
samping
Limbah
B3 (Bahan
Non-B3 beracun dan
berbahaya)
Adalah setiap limbah yang mengandung B3 karena:
Sifatnya (Hg)
Konsentrasinya (Cu)
Jumlahnya (kuantitas)
Sludge, protein,
asam, basa, zat warna,
Endapan kimia, adsorben
SO2, NO2 ,H2S, NH3, solven organik, ion logam,
Bahan kimia kadaluarsa
Debu C, Pb atau Hg anion, zat organik
Kendaraan bermotor Domestik
Industri
◦ Menghasilkan B3
◦ Mengangkut B3
◦ Mengedarkan B3
◦ Menyimpan B3
◦ Menggunakan B3
◦ Membuang B3
Mudah meledak (explosive)
Pengoksidasi (oxidizing)
Sangat mudah sekali menyala (extremely flammable)
Sangat mudah menyala (highly flammable)
Mudah menyala (flammable)
Amat sangat beracun (extremely toxic)
Sangat beracun (highly toxic)
Beracun (moderately toxic)
Berbahaya (harmful) Korosif (corrosive)
Bersifat iritan (iritant)
Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
Karsinogenik (carcinogenic)
Teratogenik (teratogenic)
Mutagenik (mutagenic)
Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum
menangani B3 antara lain:
CAMPURAN
CAMPURAN
Sebagai wadah untuk penyimpanan dan pendistribusian
B3.
Untuk menjamin keamanan B3 serta mencegah kecelakaan
akibat paparan B3 terhadap manusia, lingkungan dan
makhluk hidup lainnya selama dalam penanganan.
Setiap B3 yang dihasilkan, diangkut, diedarkan dan
disimpan wajib dikemas sesuai dengan karakteristiknya
(PP No. 74/2001 Pasal 14.
Jika terjadi kerusakan kemasan:
◦ Untuk B3 yang masih dapat dikemas ulang, pengemasannya wajib
dilakukan oleh Pengedar.
◦ Untuk B3 yang tidak dapat dikemas ulang dan dapat menimbulkan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan dan/atau
keselamatan manusia, maka Pengedar wajib melakukan
penanggulangannya.
Dalam keadaan baik: tidak rusak, tidak bocor, tidak
berkarat.
Jika suatu kegiatan usaha atau industri menyimpan lebih dari NAK, maka
kegiatan atau usaha tersebut digolongkan sebagai yang memiliki potensi
bahaya besar dan wajib mempekerjakan Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Kimia dan Petugas K3 Kimia.
Untuk mencegah adanya
tumpahan yang mengalir
ke lingkungan.
Kapasitas maksimal
adalah 25% dari gudang
untuk wadah kecil atau
110% dari volume wadah
terbesar.
WASTE STORAGE DAILY INSPECTION
Diperiksa oleh :
Tanggal Pemeriksaan:
Jam :
Diketahui oleh:
CATATAN:
Syarat Perusahaan:
Memiliki sistem manajemen pengangkutan
Memiliki sarana tanggap darurat
Mendapat rekomendasi BAPEDAL/KLH
PEMISAHAN KELAS BAHAYA
KELAS BAHAYA
3 4.1 4.3 5.1 6.1 8
CAIRAN MUDAH TERBAKAR 3 C C C T D C
PADATAN MUDAH TERBAKAR 4.1 C C C C D T
BAHAYA BILA BASAH 4.3 C C C C D T
OKSIDATOR 5.1 D C C C D T
BAHAN BERACUN 6.1 D D D D C D
CAIRAN KOROSIF 8 C T T T D C
D= DILARANG
T= TERBATAS (BOLEH DIANGKUT BERSAMA-SAMA DENGAN PERSYARATAN)
C= BOLEH DIANGKUT BERSAMA-SAMA
Setiap pengangkutan limbah B3 yang melewati fasilitas publik
harus dilengkapi dengan dokumen resmi – Dokumen Limbah
B3 atau Manifest Limbah B3.
Acuan: Kep-02/BAPEDAL/09/1995.
Manifest dan barcode hanya dapat dimiliki oleh badan usaha yang
memiliki rekomendasi pengangkutan limbah B3 dari Kementrian
Negara Lingkungan Hidup dan izin pengangkutan limbah B3 dari
Kementrian Perhubungan.
Manfaat:
Memberikan jaminan terhadap keaslian manifest limbah B3
sehingga tidak ada duplikasi pada manifest tersebut.
Membantu dalam pengawasan terhadap pengelolaan limbah B3.
Terkelolanya limbah B3 dan menurunnya potensi pencemaran
akibat pembuangan limbah B3.
Barcode memuat kode
perusahaan pengangkut yang
terdaftar di KLH (mis: AA untuk
PPLI) dan nomor seri identik
untuk 1 set barcode.
1 set barcode terdiri dari 8
stiker barcode dengan posisi 4
x 2 (bukan 1 x 8).
1. Pemanfaatan limbah B3 sebagai substitusi bahan.