DAFTAR ISI
diidentifikasi....................................................................................13
5. Tools dan alat ukur untuk setiap ketidaknormalan sistem injeksi sepeda
motor didentifikasi...........................................................................14
diidentifikasi...................................................................................18
3. Bagian sensor dan atau actuator yang tidak normal dibongkar sesuai
prosedur......................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menyusun laporan
akhir hasil penyelenggaraan pelatihan.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Menyiapkan
Informasi dan Laporan Pelatihan ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada
akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi data yang berkaitan dengan penyelenggaraan pelatihan yang
meliputi kegiatan menetapkan metode pengumpulan data yang akan digunakan,
memperoleh data yang berkaitan penyelenggaraan pelatihan dari sumber yang
valid, dan menganalisis data yang telah diperoleh;
2. Menetapkan data hasil analisis sebagai bahan informasi penyelenggaraan dan
laporan pelatihan yang meliputi kegiatan menetapkan data hasil analisis sebagai
data penyiapan informasi dan laporan pelatihan, memilih data hasil analisis
sebagai bahan informasi penyelenggaraan pelatihan;
3. Melaporkan data yang bisa digunakan sebagai informasi penyelenggaraan dan
laporan pelatihan yang meliputi kegiatan menyiapkan informasi yang telah
ditetapkan, memverifikasi dan memvalidasi informasi yang telah disiapkan.
BAB II
MENYIAPKAN PENGOPERASIAN DIAGNOSTIC TOOLS
Fungsi kerusakan tersimpan di dalam ECM. Gunakan special tool soket untuk
menghubungkan ke mode selection soket. Kode malfungsi yang tersimpan
ditunjukkan oleh pola berkedip dari lampu indikator FI. Malfungsi berarti bahwa
ECM tidak menerima sinyal normal dari perangkat. Perangkat yang terpengaruh
tersebutditunjukkan dalam bentuk kode.
Fungsi memori di ECM rusak. Gunakan alat khusus Mode Select Switch . Kode
malfungsi dimemori akan menunjukkan pola kedip dari MIL(Malfungsion
indikator lamp FI) dengan kode kedipan berirama.
Ada dua tipe DTC, Saat ini dan Masa lalu, dapat di memori dalam ECM.
akan muncul di user mode. Dan harus di hapus agar tidak menggangu memori
ECM.
CATATAN
Sebelum memeriksa kode malfungsi, jangan lepaskan soket ECM.Jika soket dari
ECM dicabut kode malfungsi tidak dapat diperiksa.
DTC ditunjukkan melalui pola berkedip MIL(Malfungsion indikator lamp FI) dari
angka terkecil ke angka terbesar sesuai urutan.
FI indikator Light
3. Putar kunci kontak ON dan tahan throttle grip sampai lampu FI padam
Dengan menggunakan SDS sebagai interface box antara PC dan sepeda motor,
perangkat ini juga memiliki fungsi indikasi data grafik, trigger dan lain-lainnya .
• Volume injeksi bahan bakar dikontrol oleh ECM sesuai dengan rpm dan
beban
Single Point Injection System biasa disebut juga Throttle Body Injection
(TBI). Sebuah injektor terletak di throttle body pada intake manifold, bensin
disemprotkan ditengah-tengah intake manifold untuk menyuplai kebutuhan
semua silinder
a. Indirect Injection
b. Direct Injection
Basic injection bersandarkan input dari dari 2 sensor utama, yaitu : sensor udara
masuk, dan sensor putaran mesin. Untuk menyempurnakan besarnya waktu
penginjeksian maka ada system koreksi dari sensor-sensor yang lain sebagai input
ECM untuk mengirimkan signal penginjeksian (injection pulse width signal).
Judul Modul: Mengoperasikan Diagnostic Tools Halaman: 12 dari 41
Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Teknik Sepeda Motor G.45TSM01.055.2
Bila speedometer tidak menunjukan kode masalah artinya motor dalam keadaan
baik.
5. Tools dan alat ukur untuk setiap ketidaknormalan sistem injeksi sepeda motor
didentifikasi.
a. Peralatan Bengkel
Berdasarkan fungsinya:
1. General Tools (Alat Umum)
1. Diagnostic Tools
b. Digital Diagnostic
Posisi sistem injeksi pada motor berada di posisi tengah ,Cover body yang akan di
lepas antara lain.
BAGASI
MELEPAS
• Buka jok.
• Lepas battery.
• Lepas CDI unit 1 dan starter relay 2.
• Lepas bagasi 3 dengan jok.
Mesin dapat di start dan dapat hidup bahkan jika sinyal dalam tabel tidak diterima
dari masing-masing sensor. Tapi, kondisi mesin hidup tidak lengkap, hanya
menyediakan bantuan darurat (dengan sirkuit fali-safe). Dalam hal ini, perlu untuk
membawa sepeda motor ke bengkel untuk perbaikan lengkap.
a. Fungsi Self-Diagnosis
Fungsi self-diagnosis tergabung dalam ECM. Fungsi memiliki dua mode, “User
mode” dan “Dealer mode”. Pengguna hanya dapat diberitahukan oleh
MIL(Malfungsion indikator lamp).
“User mode”
Mode A
Ketika salah satu sinyal tidak diterima oleh ECM. MIL(Malfungsion indikator
lamp FI) menyala dan sepeda motor dapat hidup.
“User mode”
Mode B
CATATAN
Sebelum memeriksa kode malfungsi, jangan lepaskan soket ECM.Jika soket dari
ECM dicabut kode malfungsi tidak dapat diperiksa.
2. Dapat Melakukan identifikasi Jenis, fungsi dan cara kerja sistem injeksi.
BAB III
MENENTUKAN SISTEM INJEKSI YANG TIDAK NORMAL
3. IAP : IAP sensor berfungsi untuk mensensor tekanan intake sebagai dasar
perhitungan jumlah udara yang masuk yang terdapat di dalam sensor ini
akan menghasilkan sinyal tegangan yang segera dikirim ke ECM. Oleh ECM
sinyal tegangan ini digunakan untuk menentukan basic injection time.
Semakin tinggi tekanan di intake semakin besar sinyal voltage yang
diberikan. IAP sensor (intake air pressure)
4. IAT :IAT berfungsi untuk mendeteksi temperatur udara masuk sensor ini
sama fungsinya dengan ET sensor yang memberikan sinyal ke ECM, sinyal
ini digunakan untuk memberikan kompensasi durasi waktu injeksi bahan
bakar yang mempunyai sifat semakin panas temperatur maka nilai
tahanannya semakin kecil. Karena nilai tahanan pada sensor bervariasi
akibat perubahan temperatur maka tegangan yang mengalir dari ECM juga
akan bervariasi. Variasi tegangan inilah yang menjadikan dasar ECM untuk
menentukan temperatur udara masuk yang tepat sebagai input ECM untuk
menentukan jumlah bensin yang di semprotkan injektor
8. ISC :ECM mengontrol posisi dari katup ISC untuk tujuan menambah dan
mengurangi jumlah udara yang masuk ke intake saat throttle valve tertutup
dan temperatur masih dingin. Dengan bertambahnya jumlah udara yang
masuk maka maka ECM akan mendeteksi dan akan menambah bensin yang
disemprotkan ke injector sehingga putaran mesin menjadi lebih tinggi dari
putaran idle. Sistem ini digunakan dengan tujuan mempertahankan idling
pada putaran yang ditetapkan dan memperbaiki kinerja starter dan
pemanasan mesin.
BAB IV
MENENTUKAN SISTEM INJEKSI YANG TIDAK NORMAL
Data Code kerusakan mencakup Honda : Code 12 injektor, 54 bank angle, 7 engine
oil temp, 1 MAP, 8 TP, 9 IAT, 33 ECM.
Yamaha : Code 12 CKP, 13 IAP, 14 saluran IAP, 15 TP, 16 TPS macet, 21 CTP, 22
IAT,30 sepeda motor terjatuh, 33 ingnition coil, 39 injektor, 41 lean angle sensor, 46
sistem FI tidak normal, 50 ECU.
Kawasaki : Code 11 TPS, 12 IAP, 13 IAT, 14 WTC, 21CKP, 25 Gear position, 31 VDS,
33 O2, 39 ECU, 41 Injector.
TVS : 0.6 TP, 0.9 MAP, 1.2 ET, 1.3 IAT, 6.6 CS, 3.3 Injektor, 3.7 IG, 4.1 Fuel Pump,
4.5 O2, 4.9 ISP
Posisi sistem injeksi pada motor matic biasanya berada di posisi tengah ,
Cover body yang akan di lepas antara lain.
BAGASI
MELEPAS
• Buka jok.
• Lepas battery.
• Lepas CDI unit 1 dan starter relay 2.
• Lepas bagasi 3 dengan jok.
3. Bagian sensor dan atau actuator yang tidak normal dibongkar sesuai
prosedur.
3. Dapat Melakukan identifikasi Bagian sensor dan atau actuator yang tidak
normal dibongkar sesuai prosedur.
C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Menentukan sistem injeksi yang tidak
normal
1. Harus cermat, teliti, dan dispilin dalam menentukan sistem injeksi yang tidak
normal
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. -
B. Buku Referensi
1. Suzuki Basic injeksi
2. Service Manual Suzuki Lets dan NEX injeksi
D. Referensi Lainnya
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan