Rencana Strategis Bisni (RSB) RSJ Dr. Radjiman
Rencana Strategis Bisni (RSB) RSJ Dr. Radjiman
KEMENTERIAN KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
RSB PERIODE 2020-2024 RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga selesainya penyusunan Rencana Strategis Bisnis RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang Tahun 2020-2024. Semoga upaya kita mendapat rahmat,
hidayah, dan ridho-Nya.Aamiin.
i
RSB PERIODE 2020-2024 RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
RSB
RENCANA STRATEGIS BISNIS
PERIODE 2020-2024
RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Disahkan di : L a w a n g
Pada Tanggal : September 2019
Oleh :
ii
RSB PERIODE 2020-2024 RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
LEMBAR PENGESAHAN
RSB
RENCANA STRATEGIS BISNIS
PERIODE 2020-2024
RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Ditetapkan di Lawang,
Pada, September 2019
Anggota :
iii
RSB PERIODE 2020-2024 RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
DAFTAR ISI
iv
RSB PERIODE 2020-2024 RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
v
RSB PERIODE 2020-2024 RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
DAFTAR TABEL
vi
RSB PERIODE 2020-2024 RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi ----------------------------------------------------------18
Gambar 2 Pencapaian Target Indikator Renstra --------------------------------------27
Gambar 3 Digram Kartesius ------------------------------------------------------------53
Gambar 4 Analisa TOWS ---------------------------------------------------------------55
Gambar 5 Matriks Penilaian Tingkat Risiko -----------------------------------------59
Gambar 6 Peta Strategis BSC ----------------------------------------------------------74
LAMPIRAN
vii
RSB PERIODE 2020-2024 RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam rangka mewujudkan arah dan prioritas strategis RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang senantiasa mengacu pada arah kebijakan Kemenkes RI
yang terkait dengan kesehatan jiwa yakni penguatan sistem pelayanan kesehatan
primer, pendekatan siklus hidup, promosi kesehatan, upaya preventif, pengurangan
faktor risiko, dan deteksi dini penyakit serta pelayanan berbasis inovasi, serta
pelayanan kesehatan dengan pendekatan keluarga.
BAB I PENDAHULUAN 1
RSB PERIODE 2020-2024 RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
(a) Arah strategis dan prioritas program selama periode 2020-2024 yang sejalan
dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan.
(b) Pedoman strategis dalam pola penguatan dan pengembangan mutu
kelembagaan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
(c) Penilaian keberhasilan pemenuhan misi RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang dalam pencapaian visi yang telah ditentukan.
(d) Arah pengembangan kemitraan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
untuk meningkatkan aksesibilitas dan mutu layanan.
BAB I PENDAHULUAN 2
RSB PERIODE 2020-2024 RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
BAB I. Pendahuluan
Berisi gambaran perlunya menyusun Rencana Strategis Bisnis Tahun 2020 -
2024 bagi RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Tujuan dari Rencana
Strategis Bisnis, Dasar Hukum yang menjadi acuan penyusunan RSB dan
Sistematika penulisan RSB.
BAB I PENDAHULUAN 3
RSB PERIODE 2020-2024 RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
BAB I PENDAHULUAN 4
RSB PERIODE 2020-2024 RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
2.4. Benchmarking
Menjelaskan berbagai kemampuan organisasi dan/atau pencapaian kinerja
tingkat input, proses, dan hasil dari lembaga atau organisasi lain yang
dijadikan rujukan dalam mencapai visi RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang pada kurun waktu 2020-2024, yang digunakan sebagai salah satu
dasar untuk menentukan kemampuan organisasi.
BAB I PENDAHULUAN 5
RSB PERIODE 2020-2024 RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
a) Identifikasi Risiko
Bagian ini menjelaskan apa saja risiko yang dapat dialami oleh RSJ Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang untuk mewujudkan suatu sasaran
strategis tahun 2020-2024.
BAB I PENDAHULUAN 6
RSB PERIODE 2020-2024 RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
dampak risiko yang ditimbulkan bila risiko terjadi bagi suatu sasaran
strategis.
Berisi penjelaskan pilihan atas arah dan prioritas strategis terhadap tantangan
strategis yang tengah dan akan dihadapi oleh RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang.
BAB I PENDAHULUAN 7
RSB PERIODE 2020-2024 RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
a) Matriks IKU
Bagian ini menjelaskan apa saja indikator kinerja utama (IKU) yang dituju
untuk setiap sasaran strategis yang menunjukkan kemajuan perwujudan
suatu sasaran strategis. IKU dan targetnya digunakan untuk mengukur status
kemajuan pencapaian sasaran strategis, baik dari segi masukan (input),
proses, keluaran (output), dan hasil (outcome) RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang .
b) Kamus IKU
Berisi penjelasan tentang definisi IKU, informasi periode pelaporan IKU,
formula IKU, bobot IKU, penanggungjawab IKU (Person in Charge),
sumber data, dan target tiap tahun.
BAB I PENDAHULUAN 8
RSB PERIODE 2020-2024 RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
BAB V Penutup
Menjelaskan langkah-langkah implementasi Rencana Stretegis Bisnis 2020 -
2024 dalam rangka pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN 9
RSB PERIODE 2020-2024 RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
BAB II
KONDISI SATKER
Email : rsjlawang@yahoo.com
Website : www.rsjlawang.com
Kecamatan :Lawang
Kabupaten :Malang
Luas tanah dan bangunan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang berada
di 4 (empat) desa yaitu Desa Sumberporong (letak bangunan RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat) dan Desa Sumberngepoh yang berada di wilayah Kec. Lawang
Kab. Malang serta tanah yang berada di Desa Sentul dan Desa Cowek di wilayah
Kec. Purwodadi Kab Pasuruan dengan total luas tanah 299 Ha. Adapun tanah
tersebut terdiri dari :
oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia dimana salah satu indikator dalam PIS-
PK tersebut adalah penangan untuk pasien dengan gangguan jiwa berat.
Hal-hal lain yang menjadi pertimbangan dalam merumuskan visi RSJ Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang adalah adanya peningkatan usia harapan hidup
di Indonesia yang merupakan peluang sekaligus tantangan dalam memberikan
pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna untuk membantu warga usia lanjut untuk
menjalani kehidupan secara berkualitas, menuju masa tua yang sehat dan bahagia.
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang menangkap peluang ini dengan
mengoptimalisasikan layanan unggulan psikogeriatri dengan sarana prasarana yang
tersedia, SDM psikogeriatri yang handal, sistem pelayanan yang komprehensif dan
jejaring kemitraan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam
meningkatkan kualitas hidup lansia, sekaligus menjadi pusat rujukan dalam
pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang psikogeriatri.
Sebagai rumah sakit dengan pengelolaan keuangan BLU yang dituntut untuk
selalu meningkatkan kemandirian dalam bidang pembiayaan, RSJ Dr. Radjiman
Tahun 1909 jumlah pasien mencapai 1.171 dan usaha-usaha perluasan rumah
sakit untuk dapat menampung pasien amat mendesak, beratus-ratus pasien
mental masih dititipkan di beberapa penjara sebelum dikirim ke rumah sakit
jiwa.
Kurun waktu 1905 - 1906 tercatat salah seorang dokter Indonesia pertama Dr
KRT Radjiman Wediodiningrat yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Lawang telah
mengembangkan pendekatan terapi alternatif dengan pendekatan “Rassen
Psychologie“.
Tahun 1950-1966 Rumah Sakit Jiwa Lawang menerima pengungsian pasien dari
RSJ Pulau Laut (Kalimantan Selatan) sebanyak 120 pasien dan 40 orang
pegawai.
Tahun 1999 terakreditasi Rumah Sakit dengan lima (5) jenis pelayanan.
Tahun 2002 Lulus Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2002.
Tahun 2007 terakreditasi Rumah sakit dengan enam belas (16) jenis pelayanan.
Tahun 2011 Lulus Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Up - Grade ISO 9001 :
2008
Tahun 2015 Lulus Sertifikasi Akreditasi Rumah Sakit versi 2012 dari Komite
Akreditasi RS dengan predikat Paripurna .
Tahun 2017 Lulus Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Up - Grade ISO 9001 :
2015
Tahun 2019 Lulus Sertifikasi Standar Nasional Akreditasi RS Edisi 1 dari KARS
dengan predikat lulus Internasional.
1
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor KP.03.03/Menkes/574/2018
2
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor KP.02.02/II/1697/2016
3
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor KP.03.03/IV/509/2019 dan KP.03.03/IV/510/2019
4
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor KP.03.03/IV/188/2019
5
Susunan Dewan Pengawas sesuai Kepmenkes Nomor HK.01.07/256/2017
6
Sesuai Keputusan Direktur Utama RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Nomor
HK.02.03/XXVII.2/5692/2019 tentang penunjukan sekretaris Dewan Pengawas di RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang
TAHUN
Sasaran TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
No IKU Satuan 2019
Strategis 2015 2016 2017 2018
Semester I
Perspektif Stakeholder
1. Tingkat Target Sehat AA Sehat AA Sehat AA Sehat AA Sehat AA
Kesehatan RS Kategori
BLU Realisasi Sehat AA Sehat AA Sehat AA Sehat AA Sehat A
7. Jumlah
Target 1 2 3 4 5
pengembangan
Jumlah
jenis layanan
Terwujudnya Lembaga
psikogeriatri Realisasi 1 2 3 5 2
Inovasi berbasis RS
Pelayanan
3 8. Jumlah
berbasis RS
dan pengembangan Target 1 2 3 3 5
komunitas jenis layanan
psikogeriatri
berbasis Realisasi 1 2 3 3 2
komunitas
9. Jumlah institusi Target Perencanaan 2 Maintenance 1 1
jejaring pelayanan Jumlah
psikogeriatri Realisasi Perencanaan 2 Maintenance 0 4
10. Jumlah Institusi Target Perencanaan Maintenance 1 1 2
Jejaring
Terwujudnya Jumlah
Pelayanan
pengembangan Realisasi Perencanaan Maintenance 1 1 1
Psikogeriatri
kerjasama
dengan 11. Jumlah Institusi Target Perencanaan Perencanaan 1 1 1
4 institusi Jejaring
jejaring dalam Jumlah
Penelitian
pelayanan, Realisasi Perencanaan Perencanaan 0 1 0
Psikogeriatri
pendidikan,
dan penelitian 12. Pemberdayaan Perencanaan
Layanan PPK Target Perencanaan Pelaksanaan 8 12 18
Primer dan Pembinaan
Sekunder Jumlah
Perencanaan
Realisasi Perencanaan Pelaksanaan 13 56 106
Pembinaan
7
Sumber data LAKIP RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang tahun 2015-2018
Prognosa tahun 2019 mengacu pada RSB RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang
periode 2015-2019
Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun
2019
NO Subaspek/Indikator BOBOT 2015 2016 2017 2018
Semester I
Skor Skor Skor Skor Skor
1 Layanan
a. Pertumbuhan Produktivitas
1) Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan 2,00 2,00 1,50 1,50 1,50 1,50
2) Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan Rawat Darurat 2,00 2,00 1,50 1,50 1,25 1,25
3) Pertumbuhan Hari perawatan Rawat Inap 2,00 1,00 1,00 2,00 1,25 1,25
4) Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi 2,00 0,00 2,00 2,00 1,25 1,25
5) Pertumbuhan Pemeriksaan Laboratorium 2,00 1,25 1,25 1,50 1,00 1,00
6) Pertumbuhan Psikoterapi/ECT 2,00 1,25 2,00 2,00 2,00 2,00
7) Pertumbuhan Rehab Medik 2,00 2,00 2,00 2,00 0,50 0,50
8) Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran 2,00 2,00 0,00 1,50 2,00 2,00
9) Pertumbuhan Penelitian Yang Dipublikasikan 2,00 2,00 1,50 1,50 1,25 1,25
b. Efektivitas Pelayanan
1) Kelengkapan Rekam Medik 24 jam setelah selesai 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
pelayanan
2) Pengembalian Rekam Medik 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
8
Sumber data LAKIP RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang tahun 2015-2019
Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun
2019
NO Subaspek/Indikator BOBOT 2015 2016 2017 2018
Semester I
Skor Skor Skor Skor Skor
3) Angka Pembatalan Operasi 2,00 1,00 0,50 1,00 2,00 2,00
4) Angka Kegagalan hasil radiologi 2,00 0,50 2,00 2,00 2,00 2,00
5) Penulisan resep sesuai formularium 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
6) Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
7) Bed Occupancy Rate (BOR) 2,00 2,00 1,50 2,00 2,00 2,00
c. Pertumbuhan Pembelajaran
1) Rata-rata jam pelatihan / karyawan 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
2) Persentase Dokter Pendidik Klinis yang mendapat TOT 1,00 1,00 0,25 0,25 0,00 0,00
3) Program Reward dan Punishment 1,00 1,00 1,00 2,00 1,00 1,00
2 Mutu dan manfaat Kepada masyarakat
a. Mutu Pelayanan
1) Emergency response time rate 2,00 2,00 2,00 1,50 2,00 2,00
2) Waktu tunggu rawat jalan 2,00 1,50 1,50 1,50 1,00 1,00
3) LOS (length of stay) 2,00 1,00 2,00 2,00 1,50 1,50
4) Kecepatan pelayanan resep obat jadi 2,00 2,00 1,00 1,00 1,00 1,00
5) Waktu tunggu sebelum Operasi 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
6) Waktu tunggu hasil laboratorium 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
7) Waktu tunggu hasil radiologi 2,00 1,00 2,00 2,00 2,00 2,00
b. Mutu Klinik
1) Angka kematian di Gawat Darurat 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
2) Angka kematian > 48 jam 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun
2019
NO Subaspek/Indikator BOBOT 2015 2016 2017 2018
Semester I
Skor Skor Skor Skor Skor
3) Post Operative Death Rate 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
4) Angka infeksi nosokomial 3,75 4,00
- luka fiksasi 1,00 1,00 1,00 1,00
- dermatomikosis 1,00 1,00 1,00 1,00
- scabies dan pedikulosis 1,00 1,00 1,00 1,00
- postural hipotensi 1,00 1,00 1,00 1,00
5) Angka Kematian Ibu di Rumah sakit 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
Perspektif Stakeholder
Sasaran Strategis No 1 Terwujudnya kepuasan stakeholder
Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun
No IKU Satuan 2019
2015 2016 2017 2018
Semester I
Sehat Sehat Sehat Sehat
Tingkat Target Sehat AA
AA AA AA AA
1 Kesehatan RS Katagori
BLU Sehat Sehat Sehat Sehat
Realisasi Sehat A
AA AA AA AA
Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun
No IKU Satuan 2019
2015 2016 2017 2018
Semester I
Tingkat
Target 80% 80% 80% 80% 80%
Kepuasan
2 Scoring
Pasien dan
Realisasi 80,6% 82,20% 82,23% 82,22% 84,3%
Masyarakat
Pada Tahun 2015 - 2019 semester I target 80% dapat tercapai dengan nilai rata-rata
82,31%. Namun demikian, masih diperlukan peningkatan beberapa unsur seperti
kecepatan pelayanan, kepastian biaya, kepastian jadwal pelayanan, prosedur
pelayanan, kejelasan petugas pelayanan dan sikap (kesopanan dan keramahan)
petugas serta ketertiban survey secara teratur terutama sebagai pemberi pelayanan
secara langsung kepada pasien dan keluarga.
Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun
No IKU Satuan 2019
2015 2016 2017 2018
Semester I
5 Prosentase Target 100% 100% 100% 100% 100%
Prosentase
Komplain yang Realis
100% 100% 100% 100% 91,7%
asi
Ditindaklanjuti
Setiap ada komplain segera dilakukan koordinasi sesuai kategori grading (merah,
kuning, hijau). Sumber data komplain berasal dari survei IKM, duty manager,
komplain langsung, kotak saran dan media sosial WhatsApp.
15%
85%
Terdapat 85% indikator yang tercapai target dan 15% indikator yang tidak tercapai.
Indikator yang tidak tercapai adalah indikator Terealisasinya Kerjasama dengan
Sister Hospital Luar Negeri dan Dalam Negeri, Prosentase Unit Kerja yang
Mencapai Indikator Kinerja Unit dan Indikator POBO. Untuk indikator yang tidak
tercapai dilakukan analisis penyebabnya untuk ditentukan rencana tindakan
selanjutnya.
penyakit fisik, selanjutnya tahun 2016 dibuka pelayanan Day Care yang
memungkinkan pelayanan konsultasi dan rehabilitasi berlanggsung dalam 1 hari
kunjungan. Tahun 2017 dibuka pelayanan Home Visit untuk mengakomodir
kebutuhan pelayanan geriatri yang terkendala transportasi akibat kondisi fisiknya.
Tahun 2018 dibuka pelayanan Home Care dan Respite Care. Tahun 2019 dilakukan
pembukaan klinik rawat jalan terintegrasi yang memungkinkan pelayanan jiwa dan
fisik dilakukan satu atap. Jadi realisasi pengembangan pelayanan berbasis rumah
sakit telah melebihi target yaitu sebanyak 6 jenis pelayanan dari yang ditargetkan 5
jenis pelayanan.
Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun
No IKU Satuan 2019
2015 2016 2017 2018
Semester I
Jumlah
Target 1 2 3 3 5
Pengembangan
Jenis Layanan Jumlah
8
Psikogeriatri Lembaga Realis
Berbasis 1 2 3 3 2
asi
Komunitas
Jejaring pelayanan psikogeriatri tercapai sesuai dengan target yang diharapkan. RSJ
Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang selama ini telah berjejaring pelayanan
dengan Puskesmas Ardimulyo Singosari, Panti Karya Asih Lawang, dan Panti
Griya Asih Lawang. Institusi jejaring mengirimkan pasien untuk pemeriksaan di
Klinik Psikogeriatri, Pelayanan Daycare dan MRS jika ada indikasi. Pada tahun
2019 jejaring pelayanan bertambah bekerja sama dengan UPT Tresna Werdha
Blitar, UPT Tresna Werdha Tulungagung dan Puskesmas Lawang.
Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun
No IKU Satuan 2019
2015 2016 2017 2018
Semester I
Jumlah Institusi Perenca Mainten
Target 1 1 2
Jejaring naan ance
10 Jumlah
Pendidikan
Perenca Mainten
Psikogeriatri Realisasi 1 1 1
naan ance
Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun
No IKU Satuan 2019
2015 2016 2017 2018
Semester I
Jumlah Institusi Perenca Perenca
Target 1 1 1
Jejaring naan naan
11 Jumlah
Penelitian Perenca Perenca
Realisasi 0 1 0
Psikogeriatri naan naan
Jejaring penelitian Psikogeriatri masih belum tercapai secara optimal. RSJ Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang telah melaksanakan jejaring penelitian dengan
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Malang dan Fakultas
Kedokteran Universitas Arlangga (FK Unair) Surabaya. Mahasiswa FK (Fakultas
Kedokteran) masing masing institusi pendidikan tersebut melaksanakan penelitian
Psikogeriatri di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun
No IKU Satuan 2019
2015 2016 2017 2018
Semester I
Perencanaan
Perenca
Pemberdayaa Target Pelaksanaan 8 12 18
naan
n Layanan Pembinaan
12 Jumlah
PPK Primer Perencanaan
Perenca
dan Sekunder Realisasi Pelaksanaan 13 56 106
naan
Pembinaan
Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun
No IKU Satuan 2019
2015 2016 2017 2018
Semester I
Terealisasinya Sesuai Perenca Perenca
13 Target 1 1 1
Kerjasama angka naan naan
dengan Sister
Perenca Penjajag Penjaja
Hospital LN Realisasi 0 0
naan an gan
dan DN
Kerja sama dengan sister hospital luar negeri telah dilakukan penjajakan kerja sama
dengan Hospital Permai, Johor Bahru, Malaysia. Bentuk kerja sama meliputi
Pelayanan Psikogeriatri, Pelayanan Psikiatri intensif, Pendidikan dan pelatihan
tenaga kesehatan di bidang psikiatri. RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang sebagai salah satu Rumah Sakit Jiwa rujukan khususnya di wilayah
Indonesia Timur berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Sebagai salah satu upaya untuk menciptakan daya saing yang positif dengan rumah
sakit nasional bahkan internasional dalam bidang pelayanan kesehatan jiwa, RS
Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang memperkuat beberapa elemen penting
dalam pelayanan, diantaranya unit psikogeriatri, pelayanan psikiatri umum, dan
pendidikan - pelatihan SDM.
Hospital Permai yang terletak di Johor Bahru, Malaysia adalah rumah Sakit Jiwa
rujukan nasional milik pemerintah, dengan unggulan pelayanan gangguan jiwa
berfokus pada komunitas dalam pemulihan pasien, sehingga pasien dapat menjalani
reintegrasi ke dalam kehidupan bermasyarakat dengan baik. Rumah sakit ini juga
melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pelatihan di bidang psikiatri.
Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun
2019
No Unsur Penilaian Bobot10 2015 2016 2017 Bobot11 2018
Semester I
1 Rasio Keuangan
1 Rasio Kas (%) 2,00 0,25 0,25 0,25 2,25 0,50 0,50
2 Rasio Lancar (%) 2,50 2,50 2,50 2,50 2,75 2,75 2,75
9
Sumber data LK BLU Audited tahun 2015-2017 dan LAKIP tahun 2018 2019 RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang
10
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-36/PB/2016
11
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-24/PB/2018
Periode Penagihan
3 2,00 1,50 2,00 1,00 2,25 1,25 0,00
Piutang (hari)
Perputaran Aset
4 2,00 2,00 1,50 2,00 2,25 0,75 0,75
Tetap (%)
Imbalan atas
5 2,00 1,70 0,50 2,00 2,25 1,00 0,00
aktiva tetap (%)
Imbalan Ekuitas
6 2,00 1,80 0,60 2,00 2,25 0,85 0,62
(%)
Perputaran
7 2,00 0,50 1,00 0,50 2,25 0,75 2,25
Persediaan (hari)
8 Rasio BOPO (%) 2,50 2,00 1,75 2,00 2,75 2,75 2,25
Rasio Subsidi
9 2,00 0,00 0,00 0,00
Biaya Pasien (%)
TOTAL SKOR RASIO
19,00 12,25 10,1 12,25 19,00 10,60 9,12
KEUANGAN
Kepatuhan
2 Pengelolaan
Keuangan BLU
Rencana Bisnis
1 dan Anggaran 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
(RBA Definitif)
Laporan Keuangan
2 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 0,66
Berdasarkan SAK
Surat Perintah
Pengesahan
3 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 0,8
Pendapatan dan
Belanja BLU
4 Tarif Layanan 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
5 Sistem Akuntansi 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
Persetujuan
6 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50
Rekening
SOP Pengelolaan
7 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50
Kas
SOP Pengelolaan
9 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50
Piutang
SOP Pengelolaan
8 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50
Utang
SOP Pengadaan
9 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50
Barang dan Jasa
SOP Pengelolaan
10 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50
Barang Inventaris
TOTAL SKOR KEPATUHAN
11,00 11,00 11,00 11,00 11,00 11,00 8,46
PENGELOLAAN BLU
TOTAL 30,00 23,25 20,35 23,25 30,00 21,60 17,58
Kas tahun 2015 - 2018 mencapai >480%, menunjukkan RSJ Dr. Radjiman W.
Lawang sangat mampu membiayai kewajiban jangka pendeknya, akan tetapi saldo
kas yang terlalu tinggi juga menjadi indikator pemanfaatan saldo kas yang kurang
optimal.
Pemanfaatan saldo kas RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang berupa
penggunaan saldo awal sebesar Rp. 12.562.844.938 pada tahun 2016, yang
digunakan untuk pengadaan peralatan kesehatan, peralatan non medik,
pemeliharaan gedung, pemeliharaan peralatan, belanja barang, belanja jasa,
pengadaan kendaraan operasional, APD dan komputer. Saldo awal juga digunakan
untuk investasi jangka pendek berupa penempatan dana deposito, sebagai berikut :
Capaian Skor Rasio Kas pada tahun 2015-2017 sebesar 0,25 (Perdirjen Pb
Nomor Per-36/PB/2016) sedangkan tahun 2018 sebesar 0,5 (Perdirjen Pb Nomor
Per-24/PB/2018). Skor tertinggi Cash Ratio adalah 2, dapat tercapai apabila hasil
perhitungan Rasio Kas sebesar 240 < RK < 300 atau kas dan setara kas dengan
kewajiban jangka pendek berbanding 2,4-3,0. Pemanfaatan saldo kas dan setara kas
yang telah dilakukan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang selama tahun 2015
- 2018 belum mampu meningkatkan skor Rasio Kas, untuk itu strategi yang akan
dilakukan adalah meningkatkan pemanfaatan kas dengan menambah nilai investasi
jangka pendek dan membuat perencanaan penggunaan saldo kas untuk peningkatan
pelayanan melalui pengembangan sumberdaya.
a. Terdapat pasien yang pulang dengan tunggakan biaya perawatan dan pulang
dengan membuat Surat Pernyataan Hutang.
b. Pasien yang tidak pernah di kunjungi oleh keluarga dan memililiki tunggakan
biaya perawatan yang tinggi dipulangkan melalui program dropping pasien,
sehingga menambah jumlah piutag yang harus ditagih.
Upaya penagihan atas piutang pelayanan yang terjadi adalah sebagai berikut :
Perputaran aset tetap pada tahun 2016 turun dari tahun 2015 disebabkan
adanya penurunan pendapatan pada tahun 2016. Pada tahun 2017 meningkat
sehingga tercapai skor 2.
Perputaran aset tetap pada tahun 2018 turun dari tahun 2017, disebabkan
karena peningkatan nilai aset tetap setelah dilakukan revaluasi pada tahun 2018
yang mengakibatkan peningkatan nilai aset tetap menjadi sebesar
Rp.744.540.206.471 pada tahun 2018 dari Rp.253.978.429.322 pada tahun 2017
atau naik sebesar 193% dari tahun 2017.
Perspektif Financial
Sasaran Strategis No 10 Terwujudnya Efisiensi Biaya
2015 WTP
2016 WTP
2017 WTP
2018 WTP
1. Berdasarkan data ketenagaan pada tahun 2015 dan 2016, didapatkan bahwa:
Secara umum terjadi penurunan jumlah pegawai dikarenakan adanya
pegawai yang pensiun dan belum ada pengadaan pegawai baru.
Pada jabatan fungsional terdapat tambahan pegawai 7 orang karena adanya
pemberdayaan CPNS tahun formasi 2014 pada bulan April 2015 namun ada
pegawai yang pensiun dan meninggal dunia.
2. Berdasarkan data ketenagaan pada tahun 2016 dan Tahun 2017, didapatkan
bahwa :
Peningkatan jumlah pegawai 2 orang dikarenakan adanya pegawai yang
pensiun sejumlah 26 orang, pindah keluar 4 orang sehingga jumlah total
pegawai yang keluar menjadi 30 orang, sedangkan jumlah pegawai yang
masuk pindahan dari luar sebanyak 3 orang dan yang masuk dari rekruitmen
(pegawai kontrak) sejumlah 29 orang sehingga jumlah total pegawai yang
masuk 32 orang.
Pada jabatan struktural terdapat kekosongan 2 orang yaitu eselon IIb karena
mengundurkan diri (kembali ke jabatan fungsional tertentu dan umum).
Pada jabatan fungsional terdapat penurunan jumlah pegawai sejumlah 5
orang karena adanya pembebasan jabatan fungsional.
Perspektif Stakeholder
Sasaran Strategis No 1 Terwujudnya kepuasan stakeholder
Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun
No IKU Satuan 2019
2015 2016 2017 2018
Semester I
Tingkat Target 80% 80% 80% 80% 80%
3 Kepuasan Jumlah
Realisasi 80% 86,1% 86,2% 87,15% 86,72%
Pegawai
Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun
No IKU Satuan 2019
2015 2016 2017 2018
Semester I
Tingkat
Target 80% 80% 80% 80% 80%
Kepuasan
4 Prosentase
Peserta
Realisasi 77% 86% 87,35% 83% 82,25%
Didik
Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun
No IKU Satuan 2019
2015 2016 2017 2018
Semester I
Prosentase Perenca Perenc
Supervisi Target 40% 60% 80%
naan anaan
yang
14 Dilakukan Prosentase
oleh Perenca Perenc
Realisasi 79% 87% 86,62%
Jejaring naan anaan
Pendidikan
Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun
No IKU Satuan 2019
2015 2016 2017 2018
Semester I
Prosentase
Unit Kerja Target 100% 100% 100% 100% 100%
15 yang Prosentase
Mencapai Realisasi 87% 85% 85% 83% 100%
Target IKU
Prosentase unit kerja yang mencapai target IKU diukur setiap bulan, rata-rata
belum mencapai target 100%. Hal ini menunjukkan bahwa dari sisi kinerja masih
sangat perlu ditingkatkan di masing-masing unit. Beberapa target yang belum
terpenuhi yang menjadi perhatian adalah indikator yang termasuk dalam indikator
kinerja terpilih, antara lain: ketepatan jam visite dokter spesialis, antrian online, dan
POBO.
Dari tahun 2015 sampai tahun 2019 di temukan bahwa nilai OEE (overall
equipment effectiveness) yang menunjukkan kehandalan pemanfaatan asset
memiliki nilai yang lebih tinggi dari target yang di tetapkan, hal ini dikarenakan
adanya peningkatan jumlah layanan dan cakupan. Peningkatan jumlah layanan dan
cakupan ini sebagai akibat adanya diversifikasi pelayanan dan jumlah kunjungan
yang ada di RS sehingga asset (sarana prasarana) yang ada dimanfaatkan lebih dari
target pelayanan.
dashboard informasi kapasitas tempat tidur dan kunjungan pasien rawat inap dan
rawat Jalan.
2.4. Benchmarking
Tabel 1
Faktor-Faktor yang membentuk kekuatan dan kelemahan
di RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Tabel 2
Faktor-Faktor yang membentuk peluang dan ancaman
di RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Tabel 3
Identifikasi dan Penentuan Total Nilai Berbobot Kekuatan
rating nilai
NO FAKTOR KEKUATAN Bobot
(0-100) terbobot
Implementasi SIM RS dan Billing
1 System dari tenaga multiprofesi dalam 0,11 87,50 9,49
pelayanan keswa.
Kemudahan dalam akses pelayanan
2 0,11 85,83 9,31
(on line)
Kemudahan layanan rawat inap (tidak
3 0,11 86,67 9,40
perlu penunggu)
Kompetensi SDM cukup memenuhi
4 0,11 86,67 9,40
standar pelayanan
Mutu pelayanan mandapat pengakuan
5 ISO 9001 (2012) dan SNARS serta 0,11 86,67 9,40
sebagai RS Pendidikan
rating nilai
NO FAKTOR KELEMAHAN bobot
(0-100) terbobot
Belum optimalnya monev serta
1 0,11 84,17 9,13
mitigasi risiko
Kurangnya tenaga medis yang
2 0,11 85,50 9,27
mempunyai kualifikasi subspesialis
Belum optimalnya pemanfaatan aset
3 lahan dan sarana prasarana medis 0,11 84,17 9,13
canggih
Belum dilakukan strategic marketing
4 0,11 86,67 9,40
untuk program layanan
Implementasi budaya keselamatan
5 0,11 88,33 9,58
belum optimal
Inovasi pelayanan (baru) masih
6 0,10 81,67 7,87
kurang
Pemberian reward dan
7 punishmen/konsekuensi belum 0,10 79,17 7,63
optimal
Pemeliharaan sarana dan prasarana
8 0,10 78,33 7,55
belum optimal
Belum optimalnya penggunaan
9 anggaran peningkatan kompetensi 0,08 78,33 6,61
SDM sesuai standar kompetensi
Kurangnya minat pegawai untuk
10 0,08 75,00 6,33
melakukan penelitian
Jumlah 82,48
Tabel 5
Identifikasi dan Penentuan Total Nilai Berbobot Peluang
rating nilai
NO FAKTOR PELUANG bobot
(0-100) terbobot
Adanya dukungan dan pembiayaan
1 0,12 92,00 10,89
dari BPJS Kesehatan ,IPWL , Pemda dll
Adanya kepercayaan dari jejaring
2 0,12 90,83 10,76
pelayanan keswa
Adanya sistem pelayanan dengan
3 0,12 87,50 10,36
berbasis online
Pelayanan sub spesialistik psikiatri
4 0,12 85,83 10,16
yang belum dikembangkan
Adanya kerjasama dengan RS lain dan
5 0,11 85,83 9,04
Institusi jejaring
Peningkatan kerjasama dengan pihak
6 luar terutama untuk pemanfaatan/ 0,09 75,83 6,98
optimalisasi aset
Pembuatan shelter rehabilitasi
psikososial yang memfasilitasi
7 0,09 73,33 6,75
ketrampilan eks ODGJ untuk bisa
berdaya saing di masyarakat
Keberadaan faskes tingkat II di
8 0,08 75,00 5,92
wilayah cakupan pelayanan RSJ RW
Kebutuhan masyarakat dan dunia
9 pendidikan tentang pemahaman ilmu 0,08 75,83 5,99
kesehatan jiwa
Peningkatan usia harapan hidup
10 merupakan peluang untuk 0,08 74,17 5,86
meningkatkan pelayanan psikogeriatri
Jumlah 82,71
Tabel 6
Identifikasi dan Penentuan Total Nilai Berbobot Ancaman
rating nilai
NO FAKTOR ANCAMAN bobot
(0-100) terbobot
Dari perhitungan diatas maka ditentukan nilai untuk masing-masing sumbu X dan
Y ditentukan sebagai berikut:
Nilai Sumbu X
= total nilai terbobot kekuatan dikurangi total nilai terbobot kelemahan
= 84,15 – 82,48
= 1,66
Nilai Sumbu Y
= total nilai terbobot peluang dikurangi total nilai terbobot ancaman
= 82,71 – 79,18
= 3,53
Dengan demikian, titik koordinat (sumbu X, sumbu Y) adalah (1,66 ; 3,53)
a) Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko adalah upaya mengenali situasi yang dapat menyebabkan
cedera, tuntutan, kerugian secara financial, kerusakan fasilitas, penurunan reputasi,
tuntutan hukum, atau risiko yang lain. Identifikasi risiko dilakukan dengan cara
menginventarisasi data kejadian/peristiwa yang memengaruhi unit kerja. Daftar
risiko teridentifikasi yang dapat memengaruhi pencapaian sasaran strategis rumah
sakit dalam periode rencana strategis 2020 – 2024 dapat dilihat pada Tabel 7.
Beberapa upaya pengendalian yang sudah diterapkan oleh rumah sakit untuk
meminimalkan kemungkinan risiko tersebut terjadi. Namun efektivitas
pengendalian masih belum optimal. Diperlukan rencana mitigasi lebih lanjut agar
pengendalian risiko lebih efektif. Rencana mitigasi dan upaya pengendalian risiko
yang sudah diterapkan oleh rumah sakit seperti yang tampak pada Tabel 8.
Rencana mitigasi risiko didefinisikan berdasarkan hasil pada tahap
sebelumnya dan berisi upaya nyata yang dibutuhkan RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang untuk menangani kemungkinan dan dampak risiko tertentu
pada sasaran strategis dan untuk mengendalikan risiko yang berada dalam kendali.
Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan Dampak Tingkat Warna Rencana Mitigasi Risiko Penanggung Jawab
Risiko Terjadi Risiko Risiko
Perspektif Konsumen
Terwujudnya kepuasan stakeholder
1. Tingkat kepuasan a. Pelayanan yang diterima Sedang Medium Tinggi Melakukan survey Direktur
pasien dan tidak sesuai dengan harapan kebutuhan pelanggan Keuangan dan
masyarakat stakeholder Administasi
Umum
2. Kecepatan respon b. Peningkatan grading untuk Sedang Medium Tinggi Menetapkan indikator Direktur
terhadap komplain komplain yang tidak respon time penyelesaian Keuangan dan
dilakukan respon segera komplain Administasi
Umum
Perspektif Proses Bisnis
Terwujudnya layanan unggulan promotif-preventif dan psikogeriatri yang berorientasi pada optimalisasi kualitas hidup
3. Proporsi peningkatan c. Upaya pemanfaatan layanan Besar Mayor Ekstrim Implementasi PDCA Direktur Medik
pemanfaatan layanan promotive dan preventif dengan baik. dan Keperawatan
promotif dan subspesialistik belum Optimalisasi promosi
preventif berorientasi kepada layanan.
subspesialistik yang optimalisasi kualitas hidup
berorientasi pada dan pendapatan rumah sakit
optimalisasi kualitas
hidup
4. Pertumbuhan d. Kurang kuatnya teamwork Besar Mayor Ekstrim Memperkuat team work Direktur Medik
pemanfaatan layanan terkait dengan pelayanan yang terkait dengan dan Keperawatan
psikogeriatri psikogeriatri dan promosi pelayanan psikogeriatri
dan promosi.
Monev pencapaian
kegiatan.
5. Optimalisasi e. Kurang optimalnya peran Sedang Medium Tinggi Sosialisasi program Direktur Medik
peningkatan kualitas serta stakeholder di wilayah terutama yang terkait dan Keperawatan
hidup pada warga binaan. dengan kemanfatannya. Ka. Instalasi
Psikogeriatri
15. Terakreditasi r. Kualitas pelayanan yang Kecil Mayor Tinggi Penerapan standar dengan Direktur Utama
International tidak optimal selalu mengikuti dan Semua
perkembangan akreditasi Direksi
international
Tercapainya sistem IT yang terintegrasi
16. Terwujudnya s. RS menjadi BLU yang Besar Medium Tinggi Menyiapkan aplikasi yang Direktur
modernisasi BLU kurang efisien handal Keuangan dan
berbasis IT Administrasi
Umum
Meningkatnya kehandalan sarana prasarana dan optimalisasi aset
17. OEE (Overall t. Perencanaan sarana prasarana Besar Mayor Ekstrim Meningkatkan kualitas Direktur
Equipment yang tidak sesuai dengan perencanaan sarana dan Keuangan dan
Effectiveness) kebutuhan dan arah prasarana Administrasi
pengembangan rumah sakit Umum
18. Persentase u. Pengadaan aset tidak sesuai Sedang Mayor Ekstrim Menyusun perencanaan Direktur
pemanfaatan aset kebutuhan lebih baik Keuangan dan
untuk meningkatkan Administrasi
mutu layanan dan Umum
pendapatan
Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme SDM yang berintegritas
19. Persentase v. Pola pelatihan, pendidikan Sedang Medium Tinggi Meningkatkan pola Direktur SDM
kompetensi pegawai dan penelitian bagi SDM RS pelatihan, pendidikan dan dan Pendidikan
yang sesuai standar yang kurang baik penelitian bagi SDM RS
20. Persentase hasil w. Penilaian kinerja Besar Mayor Ekstrim Menyusun indikator Direktur SDM
penilaian komponen menimbulkan demotivasi penilaian kinerja yang dan Pendidikan
kualitas dan perilaku SDM objektif dan sesuai
kinerja sesuai standar kebutuhan pengembangan
SDM
Perspektif Keuangan
21. Tingkat pertumbuhan x. Piutang tidak terbayar Besar Mayor Ekstrim - Kerjasama dengan Direktur
pendapatan > 10% penjamin asuransi Keuangan dan
- Melakukan monev Administasi
secara rutin Umum
y. Klaim tidak lolos verifikasi Kecil Mayor Tinggi Melakukan double check Direktur
verifikasi data klaim Keuangan dan
Administasi
Umum
22. Rasio pendapatan z. Piutang tidak terbayar Besar Mayor Ekstrim - Kerjasama dengan Direktur
operasional BLU penjamin asuransi Keuangan dan
terhadap biaya - Melakukan monev Administasi
operasional > 45% secara rutin Umum
aa. Klaim tidak lolos verifikasi Kecil Mayor Tinggi Melakukan double check Direktur
verifikasi data klaim Keuangan dan
Administasi
Umum
BAB III
ARAH DAN PROGRAM STRATEGIS
3.1.2. Misi
1) Meningkatkan upaya promotif, preventif, dan intervensi dini melalui
pendekatan sub spesialistik untuk meningkatkan kapasitas mental pada
seluruh rentang usia.
2) Meningkatkan kesejahteraan jiwa dan kualitas hidup warga usia lanjut
melalui pelayanan medik komprehensif.
3) Mengembangkan pendidikan, pelatihan, dan penelitian kesehatan jiwa yang
unggul, terintegrasi dan berdaya saing.
4) Memantapkan tata kelola organisasi yang efektif, efisien, bersih dan
inovatif.
5) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan jiwa melalui kemitraan lintas
sektor.
3.1.3. Tujuan*
1. Umum
Terwujudnya penyelenggaraan organisasi RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang yang dapat mendukung dan menjawab pelayanan prima dalam upaya
penyembuhan, pemulihan secara paripurna, pendidikan dan pelatihan,
penelitian serta pengembangan di bidang kesehatan jiwa secara serasi,
terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya
serta melaksanakan rujukan.
2. Khusus
a. Meningkatkan kinerja RSJ Dr. Radjiman Wediodingrat Lawang
√ = Tanda cek sebagai pengganti huruf “I” yang bermakna pemberian proses
layanan harus selalu dicek ulang sesuai prinsif PDCA baik dalam standar mutu ISO
maupun SNARS. Sedangkan warna merah adalah tetap semangat dan termotivasi
tinggi.
Komponen
No Harapan Kekhawatiran
Stakeholder Inti
masyarakat luas. pengobatan dan perawatan
medis dan pelayanan
korban pasung
Profesional disiplin, kompeten, Pelayanan umum
lebih diperhatikan tentang kondisi berkurang dan kurang
pasien untuk mempercepat dioptimalkan.
6 Inspektorat penyembuhan dan lebih terekspose
oleh masyarakat di Jawa Timur.
Komunikasi profesional,
memperbanyak poli layanan
umum.
RSJ lebih baik lagi. Pasca Akses pendaftaran online
pengobatan pasien menggandeng jangan dibatasi atau
institusi lain utk pemberdayaan, ditolak dan menyentuh
mengembangkan layanan umum semua masyarakat, tetap
yang sudah ada, semua karyawan menangai pasung,
RSJ mempunyai pemahaman dan pengetahuan askep jiwa
semangat yang sama untuk dipertahankan, masih ada
pengembangan layanan untuk stigma negatif masyarakat,
meningkatkan pendapatan dan kalah bersaing dengan RS
Karyawan / menjadikan manusia lebih lain
7
Pegawai produktif. Meningkatkan jam
pelayanan. Kemudahan akses
pelayanan, kecepatan pelayanan,
visite dokter. Membantu mangajari
masyarakat memanfaatkan
teknologi. Pelayanan yg lebih
responsif, peningkatan sarpras,
integrasi sarana penunjang medis
dan peningkatan layanan non
psikiatri.
Perluas informasi layanan melalui Penurunan layanan yang
8 Keluarga Pasien media sosial. Mendekatkan lengkap dan terpadu.
pelayanan dengan masyarakat.
Menangani masalah kesehatan Suasana lingkungan
jiwa masyarakat dan mental health dipertahankan jangan
9 Konsultan institution & riset masalah sampai rusak.
kesehatan jiwa. Waktu tunggu
layanan yang lebih tepat dan
terjadwal.
Membuat terobosan inovasi Adanya pembatasan akses
dengan menambahkan Layanan rujukan pada semua
Konsultasi Online melalui Portal pasien.
Lembaga Website RSJRW, Edukasi kepada
10 Swadaya masyarakat dan membina
kesehatan jiwa di tiap kecamatan.
Masyarakat Terlayaninya pengobatan bagi
pasien gangguan jiwa secara baik
dan semakin teredukasinya
masyarakat tentang pentingnya
Komponen
No Harapan Kekhawatiran
Stakeholder Inti
peduli dengan kesehatan jiwa.
Birokrasi tidak rumit mudah dan Penurunan tingkat
nyaman, tetap mementingkan keamanan dan
11 Masyarakat publik interest. Sumberdaya kenyamanan untuk
manusia perlu diperhatikan & penderita semakin baik.
ditingkatkan supaya pelayanan
cepat.
Sosialisasi dan accesible, Akses terbatas karena
menyiapkan layanan yg lebih rujukan berjenjang dan
komprehensif untuk penderita jarak. Keluarga belum
penyakit stadium terminal. Selalu bisa menunggu keluarga
meningkatkan pelayanan dan yang sedang dirawat/tidak
kualitas petugas medis paramedis boleh ditunggu.
dan non medis. Membudayakan 5
12 Rumah Sakit S. Peningkatan sarana & prasarana,
ada poli untuk anak-anak yang
lambat dalam berkembang.
Penanganan paripurna
dipertahankan, pelayanan yang
diperluas jangkauannya.
Pengembangan sarana (gedung dan
Alkes).
Layanan gangguan jiwa di RSJ Jarak RSJ yang terlalu
sudah ideal dan perlu jauh dari jalan raya,
dipertahankan, memperpendek layanan pemeriksaan
Universitas/ waktu layanan pemeriksaan kesehatan waktu semakin
13 Akademi kesehatan. Dapat memberikan lama
pelayanan paripurna untuk
Pendidikan gangguan jiwa mulai dari
pencegahan hingga rehabilitasi
pasien dengan gangguan jiwa dan
fisik.
PERSPEKTIF
PERSPEKTIF KEUANGAN
KONSUMEN 1.
TERWUJUDNYA KEPUASAN
STAKEHOLDER
PERSPEKTIF
PROSES BISNIS
2.
TERWUJUDNYA LAYANAN UNGGULAN PROMOTIF-
12.
PREVENTIF DAN PSIKOGERIATRI YANG
TERWUJUDNYA
BERORIENTASI PADA OPTIMALISASI KUALITAS
EFISIENSI
HIDUP
ANGGARAN
3.
4.
TERWUJUDNYA PUSAT RISET.
MENINGKATNYA FUNGSI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
JEJARING KEMITRAAN DAN
PEMBERDAYAAN
5. 11.
MENINGKATNYA MUTU LAYANAN TERWUJUDNYA
KESEHATAN JIWA PERTUMBUHAN
PENDAPATAN
PERSPEKTIF
PENGEMBANGAN
PORSONIL DAN
ORGANISASI 7.
TERWUJUDNYA TRANSFORMASI BUDAYA
KINERJA YANG BERORIENTASI PADA MUTU
DAN KESELAMATAN PELANGGAN
10. 8.
MENINGKATNYA TERCAPAINYA SISTEM IT
KOMPETENSI DAN YANG TERINREGRASI
PROFESIONALISME SDM
YANG BERINTEGRITAS
9. MENINGKATNYA
KEHANDALAN SARANA
PRASARANA DAN
OPTIMALISASI ASET
b) Kamus IKU
Tabel 13. Kamus IKU
Perspektif : Konsumen
Sasaran
: Terwujudnya Kepuasan Stakeholder
Strategis
Formula : Numerator
x100%
Denominator
Numerator : Hasil Penilaian IKM
Denominator : Skala Maksimal Nilai IKM
Bobot IKU
: 5
(%)
Person in
: Direktur Keuangan dan Administrasi Umum
Charge
Periode
: Semester
Pelaporan
Perspektif : Konsumen
Sasaran
: Terwujudnya Kepuasan Stakeholder
Strategis
Formula : Numerator
x100%
Denominator
Numerator : KKM + KKK + KKH + KKB (%)
Denumerator : 4
Bobot IKU
: 4
(%)
Person in
: Direktur Keuangan dan Administrasi Umum
Charge
Periode
: Semester
Pelaporan
Perspektif : Konsumen
Sasaran
: Terwujudnya Kepuasan Stakeholder
Strategis
Formula : Numerator
x100%
Denominator
Numerator : KKM + KKK + KKH + KKB (%)
Denumerator : 4
Bobot IKU
: 4
(%)
Person in
: Direktur Keuangan dan Administrasi Umum
Charge
Periode
: Semester
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
Formula :
Jumlah Pengguna Layanan Tahun Berjalan
x100%
Jumlah Pengguna Layanan Tahun Sebelumnya
Bobot IKU
: 6
(%)
Person in
: Direktur Medik dan Keperawatan
Charge
Periode
: Bulanan
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
Formula :
Jumlah Pengguna Layanan Psikogeriatri Tahun Berjalan
x100%
Jumlah Pengguna Layanan Psikogeriatri Tahun Sebelumnya
Bobot IKU
: 5
(%)
Person in
: Direktur Medik dan Keperawatan
Charge
Periode
: Bulanan
Pelaporan
Formula :
Jumlah kegiatan yang dilaksanakan
Target kegiatan
x100%
Bobot IKU
: 5
(%)
Person in
: Direktur Medik dan Keperawatan
Charge
Sumber Data : Data hasil penilaian kualitas hidup lansia di wilayah binaan
Periode
: Semester
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
Bobot IKU
: 4
(%)
Person in
: Direktur SDM dan Pendidikan
Charge
Periode
: Tahunan
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
2 4 6 8 10
Sasaran
: Terwujudnya Pusat Riset, Pendidikan dan Pelatihan
Strategis
:
Definisi Terwujudnya kemitraan dengan institusi dalam penelitian
kesehatan jiwa dalam bentuk kerjasama (PKS) maupun
penelitian bersama.
Bobot IKU
: 4
(%)
Person in
: Direktur SDM dan Pendidikan
Charge
Periode
: Tahunan
Pelaporan
1 2 2 2 2
:
Definisi Tercapainya pertumbuhan dan mutu pendidikan dan pelatihan
dalam kesehatan jiwa pada tahun berjalan dibandingkan tahun
sebelumnya.
Pendidikan :
Persentase peningkatan jumlah praktikan pendidikan kesehatan
jiwa dibandingkan Jumlah praktikan pendidikan kesehatan jiwa
pada tahun sebelumnya
Peningkatan jumlah praktikan tahun berjalan
x100%
Peningkatan jumlah praktikanTahun Sebelumnya
Formula :
Pelatihan
Persentase peningkatan jumlah kegiatan pelatihan revenue dalam
kesehatan jiwa pada tahun berjalan dibagi Jumlah kegiatan
pelatihan dalam kesehatan jiwa pada tahun sebelumnya.
Peningkatan jumlah kegiatan pelatihan revenue tahun berjalan
x100%
Peningkatan jumlah kegiatan pelatihan revenue Tahun Sebelumnya
Bobot IKU
: 5
(%)
Periode
: Tahunan
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
:
Definisi Jumlah pasien yang di rujuk oleh jejaring pelayanan (yang
mempunyai perjanjian kerjasama dengan RSJRW) di unit rawat
jalan dan IGD.
Bobot IKU
: 4
(%)
Periode
: Bulanan
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
:
Definisi Persentase rata-rata peningkatan kompetensi RS yang diampu
dalam layanan psikogeriatri berbasis rumah sakit sesuai dengan
pedoman pengampuan psikogeriatri RSJRW
Bobot IKU
: 4
(%)
Periode
: Tahunan
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
Sasaran
: Meningkatnya mutu layanan kesehatan jiwa
Strategis
:
Definisi Jumlah unit kerja yang melakukan inovasi pelayanan dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang berorientasi
pada kepuasan pelanggan dan orientasi kerja dan mengalami
peningkatan dalam indikator service excellent (kepuasan
pelanggan, peningkatan mutu layanan dan/atau peningkatan
pendapatan)
Bobot IKU
: 5
(%)
Sumber Data : Data hasil survei kepuasan pelanggan dan capaian indikator mutu
Periode
: Tahunan
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
2 6 8 10 12
Sasaran
: Meningkatnya mutu layanan kesehatan jiwa
Strategis
:
Definisi Peningkatan kunjungan dan pemeriksaaan pelayanan kesehatan
jiwa
Bobot IKU
: 5
(%)
Periode
: Bulanan
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
:
Definisi Pegawai yang memperoleh hasil penilaian baik pada skala budaya
kinerja
Bobot IKU
: 4
(%)
Periode
: Semester
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
:
Definisi Indikator yang ditetapkan untuk menentukan keberhasilan capaian
target mutu layanan pada unit kerja
Bobot IKU
: 4
(%)
Sumber Data : Laporan analisis capaian indikator mutu dari unit kerja
Periode
: Semester
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
:
Definisi Pengakuan bagi RS atas upaya-upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien yang dicapai berdasarkan standar penilaian
akreditasi KARS International.
Bobot IKU
: 4
(%)
Periode
: Tahunan
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
Sasaran
: Tercapainya sistem IT yang terintegrasi
Strategis
:
Definisi Pengembangan teknologi informasi secara terintegrasi untuk
menunjang mutu efisiensi dan efektivitas pelayanan
Bobot IKU
: 4
(%)
Periode
: Tahunan
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
Sasaran
: Meningkatnya kehandalan sarana prasarana dan optimalisasi aset
Strategis
:
Definisi OEE (Overall Equipment Efectiveness) adalah suatu cara untuk
mengukur kinerja mesin produksi dalam penerapan program TPM
(Total Productive Maintenance). OEE adalah total pengukuran
terhadap performance yang berhubungan dengan availability,
proses produktivitas dan kualitas. Dalam bahasa Indonesia, OEE
adalah efektifitas peralatan secara keseluruhan
Bobot IKU
: 4
(%)
Periode
: Semester
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
Sasaran
: Meningkatnya kehandalan sarana prasarana dan optimalisasi aset
Strategis
Bobot IKU
: 4
(%)
Periode
: Tahunan
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
:
Definisi Terwujudnya pegawai yang memenuhi standar kompetensi yang
meliputi pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan
minat.
Bobot IKU
: 4
(%)
Periode
: Semester
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
:
Definisi Pegawai yang memperoleh nilai baik dalam penilaian kualitas dan
perilaku kinerja.
Jumlah pegawai dengan nilai baik pada komponen kualitas dan perilaku
Formula : x100%
Jumlah seluruh pegawai
Bobot IKU
: 4
(%)
Sumber Data : Evaluasi penilaian kinerja pegawai : aspek perilaku dan kualitas
Periode
: Bulanan
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
Perspektif : Keuangan
Sasaran
: Terwujudnya pertumbuhan pendapatan.
Strategis
Bobot IKU
: 6
(%)
Periode
: Tahunan
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
Perspektif : Keuangan
Sasaran
: Terwujudnya Efisiensi Anggaran.
Strategis
Pendapatan PNBP
Formula : x100%
Biaya Operasional
Bobot IKU
: 6
(%)
Periode
: Semester
Pelaporan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
Visi “Menjadi pusat rujukan tersier dalam kesehatan jiwa yang berorientasi pada optimalisasi kualitas hidup”
:
Misi 1. Meningkatkan upaya promotif, preventif, dan intervensi dini untuk meningkatkan kapasitas mental pada seluruh rentang usia.
: 2. Meningkatkan kesejahteraan jiwa dan kualitas hidup warga usia lanjut melalui pelayanan medik komprehensif.
3. Mengembangkan pendidikan, pelatihan, dan penelitian kesehatan jiwa yang unggul, terintegrasi dan berdaya saing.
4. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya yang handal, efektif, dan efisien dalam meningkatkan mutu layanan.
5. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan jiwa melalui kemitraan lintas sektor.
Layanan Unggulan 1. Psikogeriatri dan Anak Remaja
: 2. Promotif - Preventif
No URAIAN ROADMAP
2020 2021 2022 2023 2024
1. Prioritas layanan yang akan dikembangkan Layanan Subspesialistik (Psikogeriatri dan Psikiatri Anak Remaja) :
Promosi Optimalisasi Penguatan team Pelayanan Evaluasi dan
Layanan jejaring work psikogeriatri tindak lanjut
Perbaikan dan psikiatri
akses anak remaja
Promotif – Preventif :
Promotif – Preventif :
Penataan ruangan - - -
(mental health
promotion center)
C. Alat Kesehatan -
(pak Gun)
3. Kebutuhan Anggaran (ADUM) 144.270.390.000 160.821.867.067 167.471.116.038 174.120.366.010 181.347.736.981
4. Proyeksi Pendapatan (PAK GUN) 70.246.565.000 74.681.531.000 79.116.497.000 83.551.464.000 88.564.551.8450
5. Kebutuhan SDM (PNS : , BLU : Peningkatan Peningkatan
kompetensi kompetensi
SDM SDM
Terwujudnya Kepuasan 1 Tingkat Kepuasan Pelaksanaan dan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pemantapan
Stakeholder Pasien dan monev pelayanan pelayanan publik pelayanan publik pelayanan publik pelaksanaan
Masyarakat publik terstandar. terstandar. terstandar. terstandar. pelayanan yang
Implementasi dan Implementasi dan Implementasi dan Implementasi dan bermutu untuk
monev komitmen monev komitmen monev komitmen monev komitmen meningkatkan
pelayanan prima. pelayanan prima. pelayanan prima. pelayanan prima. kepuasan
Pemenuhan dan Pemenuhan dan Pemenuhan dan Pemenuhan dan pelanggan.
monev sarana dan monev sarana dan monev sarana dan monev sarana dan
prasarana yang sesuai prasarana yang prasarana yang prasarana yang
standar akreditasi.
Terwujudnya layanan unggulan 3 Proporsi peningkatan Pengembangan Penguatan team Pengembangan Pengembangan Evaluasi dan tindak
promotif-preventif dan pemanfaatan layanan layanan - layanan work pelayanan layanan promotif layanan promotif lanjut
psikogeriatri yang berorientasi promotif dan promotif preventif unggulan dan preventif di dan preventif pengembangan
pada optimalisasi kualitas hidup preventif sub spesialis. subspesialistik. setiap unit subspesialistik layanan unggulan
subspesialistik yang Penguatan social Monev dan pelayanan yang berorientasi subspesialistik.
berorientasi pada marketing layanan peningkatkan subspesialistik “keterikatan pasien Pemantapan
optimalisasi kualitas unggulan promotif peluang sesuai kondisi jangka panjang”. sebagai promotor
hidup. preventif pemanfaatan aktual kebutuhan peningkatan gaya
subspesialistik layanan masyarakat. hidup sehat jiwa.
sebagai revenue unggulan.
utama. Pengembangan
Psychiatric
Terwujudnya Pusat Riset, 6 Publikasi Penelitian Peningkatan Pelaksanaan dan Pelaksanaan dan Pelaksanaan dan Pelaksanaan dan
Pendidikan dan Pelatihan Nasional dan / atau kompetensi bagi monev monev penelitian monev penelitian monev penelitian
Internasional pegawai dalam penelitian dan dan publikasi dan publikasi dan publikasi.
bidang penelitian publikasi Implementasi Menumbuhkan Pemantapan
Persiapan Penerapan penelitian untuk budaya meneliti RSJRW sebagai
pembentukan jalur sistem reward perbaikan mutu di kalangan staf. pusat riset
publikasi untuk peneliti layanan kesehatan jiwa.
Pelaksanaan Meningkatkan
penelitian dan peluang untuk
publikasi mendapatkan
Penerapan sistem sponsorhip
reward untuk penelitian
peneliti
Publikasi internal
hasil penelitian
(poster)
7 Terwujudnya jejaring Menjalin kerjasama Pelaksanaan Pelaksanaan dan Pelaksanaan dan Pemantapan
penelitian dalam dengan institusi dan monev monev monev penelitian program
kesehatan jiwa pendidikan dan penelitian penelitian bersama. penelitian bersama
institusi lain dalam bersama. bersama. Optimalisasi Partisipasi dalam
bidang penelitian Optimalisasi Membangun jejaring regional jejaring penelitian
Pelaksanaan manfaat bagi jejaring regional dalam penelitian nasional
penelitian bersama peneliti melalui dalam penelitian
penelitian
bersama.
8 Tercapainya Menjalin kerjasama Pelaksanaan dan Pelaksanaan dan Pelaksanaan dan Pelaksanaan dan
pertumbuhan dan dengan institusi monev monev monev kerjasama monev kerjasama
mutu pendidikan dan pendidikan. kerjasama kerjasama dengan institusi dengan institusi
pendidikan. pendidikan.
pelatihan dalam Training need dengan institusi dengan institusi Re-focussing Pemantapan
kesehatan jiwa assesment dari mitra pendidikan. pendidikan. produk pelatihan RSJRW sebagai
jejaring. Evaluasi dan re- Diversifikasi sesuai dengan visi center of
Pengembangan mapping produk pelatihan misi RSJ. knowledge dalam
strategic marketing kebutuhan revenue dalam kesehatan jiwa
pelatihan revenue pelatihan kesehatan jiwa.
melalui advokasi revenue.
dengan mitra Pengembangan
jejaring. pelatihan
Pelaksanaan revenue.
akreditasi pelatihan Pelaksanaan re-
dan institusi akreditasi RS
penyelenggara Pendidikan.
pelatihan.
Meningkatnya fungsi jejaring 9 Peningkatan proporsi Memperkuat sistem Membangun Memperluas Evaluasi dan Menjaga dan
kemitraan dan pemberdayaan jumlah pasien yang jejaring rujukan akses dan jejaring rujukan peningkatan meningkatkan
dirujuk oleh jejaring pasien. komunikasi pasien kepuasan SDM peran serta
kemitraan rujukan berbasis dan loyalitas jejaring rujukan.
IT jejaring rujukan.
10 Tercapainya Membangun Monev dan Monev dan Monev dan Pemantapan
peningkatan kerjasama intervensi intervensi intervensi lanjutan peran RSJRW
kompetensi RS yang pengampuan dengan lanjutan sesuai lanjutan sesuai sesuai dengan sebagai
diampu RSJRW RSJ lain dalam dengan capaian dengan capaian capaian pengampu RSJ
dalam layanan layanan peningkatan peningkatan peningkatan Daerah dalam
psikogeriatri psikogeriatri. kompetensi kompetensi kompetensi layanan
Assesment dan Penguatan Pembaharuan psikogeriatri
mapping kapabilitas kompetensi konsep dalam
RS yang diampu. bersama antara layanan
RSJRW dengan psikogeriatri
15 Terakreditasi Persiapan dan Persiapan dan Re-sertifikasi Persiapan dan Persiapan dan
International pelaksanaan survei pelaksanaan akreditasi pelaksanaan pelaksanaan survei
verifikasi survei verifikasi International survei verifikasi verifikasi
international international Perbaikan mutu international international
Perbaikan mutu Perbaikan mutu berkelanjutan Perbaikan mutu
berkelanjutan berkelanjutan berkelanjutan
Perbaikan mutu
berkelanjutan
Tercapainya sistem IT yang 16 Terwujudnya Pengembangan dan Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan dan
terintegrasi Modernisasi pemeliharaan sarana dan dan dan pemeliharaan pemeliharaan
Pengelolaan BLU IT pemeliharaan pemeliharaan sarana IT sarana IT
berbasis IT SIMRS terintegrasi sarana IT sarana IT SIMRS SIMRS terintegrasi
dan rekam medis SIMRS SIMRS terintegrasi dan dan rekam medis
elektronik terintegrasi dan terintegrasi dan rekam medis elektronik.
Modernisasi rekam medis rekam medis elektronik Modernisasi
pengelolaan BLU elektronik elektronik Modernisasi pengelolaan BLU
(Office Automation) Modernisasi Modernisasi pengelolaan BLU (Office
Sistem informasi pengelolaan pengelolaan (Office Automation)
perencanaan dan BLU (Office BLU (Office Automation) SMART hospital
pengadaan Automation) Automation) Sistem informasi system.
Persiapan IT Sistem Sistem pelayanan online Tercapainya sistem
Security keuangan monitoring terintegrasi kemanan IT sesuai
akuntansi manajemen Penerapan IT dengan standar.
Penerapan IT (dashboard) Security sesuai
Security Standarisasi IT standar
Security
Meningkatnya kehandalan 17 OEE (Overall Optimalisasi Pelaksanaan dan Maintenance Maintenance fungsi Maintenance fungsi
sarana prasarana dan Equipment inventarisasi monev peralatan fungsi peralatan peralatan RS dan peralatan RS dan
optimalisasi aset Efectiveness) peralatan RS, sistem RS dan alkes RS dan alkes alkes alkes
pemeliharaan dan Maintenance Monev sistem Pengembangan Pemantapan
kalibrasi fungsi peralatan manajemen inovasi baru di pemanfaatan
RS dan alkes peralatan dan bidang peralatan peralatan dan alkes
alkes dan alkes sesuai untuk
20 Persentase hasil Penerapan sistem Pembinaan Optimalisasi Penerapan sistem Pemantapan sistem
penilaian komponen pembinaan pegawai pegawai melalui pelaksanaan feedback personal pembinaan pegawai
kualitas dan perilaku untuk meningkatkan kegiatan monev sistem dan interpersonal menuju pegawai
kinerja sesuai standar kinerja. peningkatan reward and dalam organisasi yang unggul dan
Penerapan merit kompetensi consequency. Monev kualitas dan berintegritas
system untuk leadership Optimalisasi perilaku kinerja
mewujudkan motivasi Pengembangan budaya kinerja
internal teknologi pegawai yang
informasi untuk berintegritas.
menentukan
strategi intervensi
pegawai.
PERSPEKTIF KEUANGAN
BAB IV
PROYEKSI KEUANGAN
TOTAL
Belanja Modal
1 Gedung dan 6.694.738.000 6.019.000.000 7.004.213.613 7.184.260.635 7.364.307.656 7.544.354.678
Bangunan
Belanja Penambah
2 1.620.042.000 1.620.042.000 1.885.216.852 1.933.677.350 1.982.137.848 2.030.598.345
Daya Tahan Tubuh
Belanja Barang
3 Persediaan Barang 3.685.472.000 1.779.217.000 2.070.446.242 2.123.668.160 2.176.890.077 2.230.111.995
Konsumsi
Belanja
Pemeliharaan
4 2.139.868.000 1.539.510.000 1.791.503.057 1.837.554.592 1.883.606.127 1.929.657.662
Gedung dan
Bangunan
Belanja
Pemeliharaan
5 873.560.000 541.794.949 555.722.075 569.649.202 583.576.328
Peralatan dan Mesin 465.586.000
(RM)
Belanja Barang
Persediaan
6 189.635.000 963.394.000 1.121.086.122 1.149.904.235 1.178.722.348 1.207.540.460
Pemeliharaan
Peralatan dan Mesin
Beban Pemeliharaan
7 512.741.000 - - - - -
Jaringan
Belanja Barang
Persediaan
8 Pemeliharaan 501.868.000 266.335.000 309.929.761 317.896.670 325.863.579 333.830.487
Lainnya(Pengadaan
Alat Kebersihan)
Belanja Barang
9 Persediaan Lainnya 9.459.914.000 5.000.000.000 5.818.419.682 5.967.985.242 6.117.550.803 6.267.116.363
(Pengadaan obat)
Belanja Keperluan
11 4.637.533.000 5.916.037.000 6.884.397.224 7.061.364.302 7.238.331.380 7.415.298.457
Perkantoran
Belanja Pengiriman
12 Surat Dinas Pos 28.000.000 20.000.000 23.273.679 23.871.941 24.470.203 25.068.465
Pusat
Belanja Honor
13 Operasional Satuan 484.590.000 452.150.000 526.159.692 539.684.905 553.210.119 566.735.333
Kerja
Belanja barang
15 1.427.166.000 - - - - -
persediaan lainnya
Belanja Langganan
16 1.030.004.000 1.000.000.000 1.163.683.936 1.193.597.048 1.223.510.161 1.253.423.273
Listrik
Belanja Langganan
17 73.900.000 86.932.000 101.161.372 103.761.779 106.362.185 108.962.592
Telepon
Belanja Langganan
18 40.000.000 43.000.000 50.038.409 51.324.673 52.610.937 53.897.201
Air
Belanja Langganan
19 Daya dan Jasa 233.360.000 220.474.000 256.562.052 263.157.116 269.752.179 276.347.243
Lainnya
Belanja
20 Pemeliharaan - 506.760.000 589.708.472 604.867.240 620.026.009 635.184.778
peralatan dan mesin
Belanja modal
21 gedung dan 6.071.697.000 - - - - -
bangunan
Belanja Modal
23 Peralatan dan Mesin 2.434.903.000 2.738.326.000 2.911.208.229 3.084.090.457 3.256.972.725 3.452.391.094
(ALKES)
Belanja Modal
24 Peralatan dan Mesin 643.653.000 - - - - -
(NON ALKES)
Pembayaran
25 27.264.154.000 35.825.751.000 38.087.583.840 40.349.416.680 42.611.250.030 45.167.925.113
Remunerasi
Belanja
27 3.421.850.000 1.595.474.000 1.696.203.095 1.796.932.191 1.897.661.309 2.011.520.991
Pemeliharaan
Belanja Penyediaan
28 Barang dan Jasa 4.919.268.000 6.591.041.000 7.007.161.599 7.423.282.199 7.839.402.892 8.309.767.081
BLU Lainnya
Belanja Barang
29 Persediaan Barang 15.201.638.000 8.070.477.000 8.580.000.720 9.089.524.440 9.599.048.274 10.174.991.189
Konsumsi - BLU
Belanja Barang
30 Persediaan Lainnya - 265.391.000 6.910.555.000 7.346.847.884 7.783.140.769 8.219.433.752 8.712.599.793
BLU
b) Anggaran Pengembangan
Peningkatan proporsi
jumlah pasien yang
9) 771.692.000 848.861.200 933.747.320 1.027.122.052 1.129.834.257
dirujuk oleh jejaring
kemitraan
Tercapainya
peningkatan
kompetensi RS yang
10) 75.350.000 82.885.000 91.173.500 100.290.850 110.319.935
diampu RSJRW
dalam layanan
psikogeriatri
5. Meningkatnya mutu layanan kesehatan jiwa
Jumlah inovasi oleh
unit kerja yang
11) 121.300.000 133.430.000 146.773.000 161.450.300 177.595.330
berorientasi pada
service excellent
Terwujudnya
pertumbuhan
12) produktivitas 23.482.501.932 25.830.752.125 28.413.827.338 31.255.210.071 34.380.731.079
layanan kesehatan
jiwa
PERSPEKTIF PENGEMBANGAN PERSONIL DAN ORGANISASI
6. Terwujudnya transformasi budaya kinerja yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pelanggan
Persentase perilaku
pegawai sesuai
13) 2.106.200.000 2.316.820.000 2.548.502.000 2.803.352.200 3.083.687.420
dengan budaya
kinerja
Tercapainya
14) indikator mutu unit 4.128.684.030 4.541.552.433 4.995.707.676 5.495.278.444 6.044.806.288
kerja
Terakreditasi
15) 864.455.401 950.900.941 1.045.991.035 1.150.590.139 1.265.649.153
Internasional
7. Tercapainya sistem IT yang terintegrasi
Terwujudnya
modernisasi
16) 2.079.517.300 2.287.469.030 2.516.215.933 2.767.837.526 3.044.621.279
pengelolaan BLU
berbasis IT
8. Meningkatnya kehandalan sarana prasarana dan optimalisasi aset
Belanja Modal
Peralatan dan Mesin
(ALKES)
B Mitigasi BLU
TOTAL
BAB V
PENUTUP