No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl terbit :
Halaman :
6.Unit Terkait Loket Pendaftaran, Poli Umum, Poli Anak, Poli Gigi dan Mulut, Poli
KIA, Poli KB, dan Laboratorium
12.Unit Terkait Loket Pendaftaran, Poli Umum, Poli Anak, Poli Gigi dan Mulut, Poli KIA, Poli KB,
dan Laboratorium
lengan.
- Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil darah dengan kapas alkohol 70
% dan biarkan kering. Kulit yang dibersihkan jangan dipegang lagi.
- Lalu jarum spuit ditusuk dengan arah tusukan jarum membentuk sudut sekitar
10-30˚. Jika jarum telah masuk kedalam vena, akan terlihat dara masuk
kedalam spuit ( dinamakn Flash).
- Usahakan sekali tusuk tepat divena.
- Setelah volume darah dianggap cukup, lepas tourniket dan minta pasien
membuka kepalan tangannya.
- Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang
diperlukan untuk pemeriksaan.
- Letakkan kapas di tempat suntikkan, lepaskan tourniket, lalu segera lepaskan/
tarik jarum dan plester.
- Spesimen darah vena dimasukan kedalam tabung reaksi yang berisi EDTA
untuk pemeriksaan hematologi lalu dihomogenkan, dan tabung reaksi tanpa
antikoagulan untuk kimia klinik.
spiral kecil-kecil dahak pada permukaan kaca sediaan dengan ukuran 2x3.
- dikeringkan pada temperatur kama, dan dimasukkan lidi bekas kedalam wadah
berisi desinfektan. Dengan pinset sediaan kaca dijepit dan fiksasi 2-3 kali
melewati api bunsen. Pastikan hapusan menghadap keatas, dan sediaan siap
diwarnai.
5. Cara Pengambilan Sampel Lepra
- Spesimen diambil pada bagian yang sedang terjadi infeksi aktif, yaitu : Risa
serum (cairan jaringan), dapat diambil dari : cuping telinga, punggung, jari
tangan, paha, atau bagian kulit yang terdapat kelainan, Cairan hidung, Cairan
telinga, Darah, SputUM.
- Cara pengambilan dan preparasi sampel Risa serum dari cuping telinga.
- Bersihkan cuping telinga dengan kapas alcohol 70% atau 96%, biarkan kering.
Jepit dengan jari telunjuk dan ibu jari keras-keras.
- Lakukan insisi dengan scalpel sepanjang kira-kira 5mm dan dalamnya 2mm.
bila ada pendarahan sebaiknya dibersihkan.
- Putar scalpel 90o dengan posisi melintang, scalpel ditarik keposisi semula
sehingga didapat cairan jaringan.
- Bahan ini dioleskan merata pada kaca objek.
- Luka bekas insisi dibersihkan dan ditutup plester, scalpel dimasukan kedalam
desinfektan.
- Lakukan pengecatan Ziehl-Neelsen.
18.Unit Terkait Loket Pendaftaran, Poli Umum, Poli Anak, Poli Gigi dan Mulut, Poli KIA, Poli KB,
dan Laboratorium
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
S No. Kode
Terbitan
:
:
P No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
DINAS KESEHATAN
KAB. KUTAI BARAT O Halaman :
PUSKESMAS
BARONG TONGKOK
Ditetapkan Oleh Kepala Arbayanti, S.Kep., Ners, M.Si
Puskesmas Barong Tongkok NIP: 19690215 199102 2 001
Keterangan :
B = Pada bilik hitung B merupakan bilik hitung untuk perhitungan trombosit.
f. Interprestasi hasil trombosit
Nilai normal trombosit adalah : 150.000 – 400.000/mm 3
Golongan Darah
a. Tujuan
Untuk mengetahui golongan darah pada pasien
b. Prinsip
Golongan darah diidentifikassikan dengan melihat aglutinasi yaitu
penggumpalan sel darah merah akibat reaksi antara antibodi dalam
serum/ plasma dengan antigen pada sel darah.
c. Alat
- Slides
d. Bahan
- Reagen anti A - Darah Kapiler / Darah
- Reagen anti B Vena EDTA
- Reagen Rhesus Anti D
e. Cara Kerja
- Darah diletakkan pada slides membentuk tiga titik
- Diteteskan titik pertama reagen anti A, pada titik kedua diteteskan
reagen anti B, dan pada titik ketiga diteteskan reagen anti D
- Lalu dihomogen menggunakan slides yang lainnya
- Dilihat ada tidaknya aglutinasi pada ketiga tetesan darah tersebut,
kemudian dicatat hasilnya.
f. Interpretasi Hasil
Puskesmas Barong Tongkok
SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl terbit :
Halaman :
Darah Lengkap
a. Tujuan
Untuk mengetahui kadar darah lengkap seperti kadar hemoglobin, jumlah
leukosit, jumlah trombosit, jumlah eritosit, kadar hematokrit, dan diff count.
b. Prinsip
Prinsip kerja alat ini adalah mengukur sel darah secara otomatis
berdasarkan impedensi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel
yang dilewatkan atau pengukuran dan penyerapan sinar yang memiliki
panjang gelombang tertentu dengan larutan atau sampel yang dilewat, alat
ini juga membaca sel berdasarkan perhitungan jumlah sel dan ukurannya.
c. Alat
- Alat mindray BC - Dirigen 5 liter
2800 - Listrik
- UPS - Tabung reaksi berisi EDTA
Puskesmas Barong Tongkok
SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl terbit :
Halaman :
- Stavol
- Kabel
d. Bahan
- Darah vena EDTA/ - Rinse
Darah Kapiler - EZ Cleanser
- Diluent - Probe Cleanser
e. Cara Kerja
- Dihubungkan kabel power ke stabilisator (Stavol), Lalu nyalakan UPS
- Kemudian hidupkan alat (saklar On/ Off ada disisi kanan bawah alat)
- Alat akan self check, pesan “please Wait” Akan tampil dilayar.
- Alat akan secara otomatis melakukan self check, kemudian background
check.
- Dalam keadaan ready, spesimen disiapkan dan spesimen darah harus
dipastikan sudah homogen dengan antikoagulan
- Tekan tombol ID, dan masukkan nama pasien, dan nomor spesimen
- Kemudian spesimen darah dihisapkan dengan menekan tombol pada
bagian bawah alat.
- Kemudian tunggu hasil akan muncul pada layar secara otomatis dan
akan mengeprint secara otomatis
- Lalu catat hasil pemeriksaan.
f. Interpretasi Hasil
Jenis Pemeriksaan Batas Normal
Hemoglobin L 13-14, P 11-16 gr/dl
Leukosit 5000-10000 /mm3
Trombosit 150000-450000 /mm3
Eritrosit L 4,5-6,5 P 4,2-5,4 Jt/mm3
Hematokrit L 40-54 P 35-47 %
b. Prinsip
Terjadi reaksi Aglutinasi antara antigen bakteri Salmonella spyang terdapat
dalam reagen dengan antibodi yang terdapat dalam serum pasien.
c. Alat
- Batang penggaduk - Yellow tip
- Mikropipet (40µl, 20 µl, 10 - Tabung reaksi
- Slides Widal
µl, 5µl
- sentrifuge
d. Bahan
- Darah vena EDTA - Reagen Salmonella
- Reagen Salmonella Paratyphi AH
Typhi O - Reagen Salmonella
- Reagen Salmonella Paratyphi BH
Typhi H
e. Cara Kerja
- Disiapkan slide yang kering dan bersih dengan 4 (empat) lingkaran
- Dengan mikropipet Reagen Salmonella Typhi O dengan volume 40 µl
kedalam lingkaran-linggkaran tadi.
- Selanjutnya dimasukkan serum dengan tingkat titer 1/80 dengan
volume sampel 20 µl.
- Dicampur dan digoyangkan dengan tangan
- Apabila hasil (+) aglutinasi, dilanjutkan lagi dengan titer selanjutnya
yaitu 1/160 dan 1/320
- Dicampur dan digoyang
- Dicatat dan dilaporkan hasil widal.
- Lakukan hal yang sama dengan menggunakan Reagen Salmonella
Typhi H, Reagen Salmonella Paratyphi AH, dan Reagen Salmonella
Paratyphi BH
f. Interpretasi Hasil
Titer O yang tinggi : (≥160) atau kenaikan titer yang tinggi infeksi
menunjukkan infeksi akut.
Titer H yang tinggi : : (≥160)menunjukkan pernah di faksinasi/ pernah
terjadi infeksi.
Titer 1/80 : pernah mengalami Typoid
Normal/ tanpa aglutinasi : Belum pernah terinfeksi typoid
Pemeriksaan RDT
a. Tujuan
Untuk mendeteksi parasit plasmodium sp penyebab penyakit malaria
secara cepat.
b. Prinsip
c. Alat
- RDT - Lancet
- Autoclick - Pipet tetes
d. Bahan
- Darah kapiler / darah vena EDTA
- Assay Buffer
e. Cara kerja
- Diambil spesimen darah 10 µl pada jari passien yang telah ditusuk
lancet dengan pipet yang disediakan atau miropipet
- Lalu dimasukkan spesimen darah 10 µl kedalam lubang sampel
- Lalu buka botol Assay Buffer dengan memutar tutupnya
- Ditambhkan 3 tetes Assay Buffer ( atau 60 µl) ke lubang buffer
- Dibaca hasilnya selama 20 menit.
f. Interpretasi hasil
Pemeriksaan Dengue
a. Tujuan
Untuk mendeteksi antibodi IgG dan IgM yang spesfik berguna untuk
diagnosis infeksi virus dengue
b. Prinsip
Alat tes demam berdarah IgG/IgM adalah suatu pengujian untuk
penetapan kadar fasa-padat immunochromatografic untuk pendeteksian
differensial dan kwalitatif cepat antibodi IgG dan IgM terhadap virus
demam berdarah didalam serum manusia atau plasma.
c. Alat
- Rapid Dengue - Lancet
3. Pemeriksaan Parasitologi
Pemeriksaan Malaria Dan Filaria
a. Tujuan
Untuk melihat ada tidaknya parasit plasmodium sp dan parasit filaria pada
darah pasien yang didiagnosa penyakit malaria.
b. Prinsip
Prinsip dari pewarnaan giemsa pada slide adalah presitipasi hitam yang
terbentuk dari metilen biru dan eosin yang dilarutkan didalam
metanol.pewarnaan giemsa digunakan untuk membedakan inti sel dan
morfologi sitoplasma dari sel eritrosit, leukosit, trombosit, dan parasit
Plasmodium sp dan parasit Filaria.
c. Alat
- Slide - Tabung reaksi
- Rak pengecatan - Batang pengaduk
- Pipet tetes - Rak pengering
d. Bahan
Cholesterol
a. Tujuan
Untuk Mengetahui kadar kolesterol total dalam di darah.
b. Metode
Metode pemeriksaan cholesterol total adalah CHOD-PAP
c. Prinsip
Cholesterol diukur setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi indikator
quinoneimine dibentuk dari hidrogen peroksidase dan 4-aminophenazone.
Absorben warna diukur dengan terbentuknya warna yang dibaca pada
spektrofotometer dalam phenol dan peroxidase. Intensitas warna merah
akhir sebanding dengan konsentrasi kolesterol total. Lipid kliring Factor
(LCF) :Campuran aditif khusus yang dikembangkan oleh stanbio
diintegrasikan ke dalam reagen kolesterol untuk membantu meminimalkan
gangguan akibat lipemia.
d. Alat
Trigliserida
a. Tujuan
Untuk Untuk mengetahui kadar trigliserida di dalam darah
b. Metode
Metode pemeriksaan trigliserida adalah TG-PAP
c. Prinsip
Trigliserida diukur setelah hidrolisa enzimatik dengan lipase indicator
quinonemine dibentuk dari hydrogen peroksida 4amino pryme
chlorophenol dibawah pengaruh katalisa peroksida
d. Alat
- Micropipet 5 µl - Yellow Tip
- Sentrifuge
Mikropipet 500 µl
- Fotometer Royto
- Tabung reaksi
- Blue Tip
e. Bahan
- Reagen Trigliserida
- Serum
f. Cara Kerja
- Disiapkan alat dan bahan
- Diambil darah vena lalu disentrifuge, dan dipisahkan serumnya
HDL
a. Tujuan
Untuk mengetahui HDL / Cholesterol baik di dalam darah
b. Metode
Metode pemeriksaan HDL adalah Cholesterol liquidcolor
c. Prinsip
Chylomicrons VLDL (Very low density lipoprotein) dan LDL (low density
lipoprotein) diendapakan dengan penambahan asam fosfotungsat dan
magnesium clorida. Setelah dicentrifuge cairan supranatan mengandung
fraks HDL yang mana diperiksa sebagai HDL cholesterol dengan
menggunakan cholesterrol liquicolor test.
d. Alat
- Micropipet 500 µl - Tabung reaksi
- Blue Tip
- Mikropipet 50 µl
- Yellow Tip
- Mikropipet 1000 - Sentrifuge
µl - Fotometer Royto
- Mikropipet 10 µl
e. Bahan
- Reagen HDL
- Reagent Cholesterol Total
- Serum
f. Cara Kerja
- Disiapkan alat dan bahan
- Diambil darah vena lalu disentrifuge, dan dipisahkan serumnya
- Dipipet 500 µl reagen HDL dan dimasukkan kedalam tabung reaksi,
- Kemudian dipipet 50 µl serum dan dimasukkan kedalam tabung reaksi
yang berisi reagent HDL. Homogenkan dan inkubasi 5 menit
- Kemudian disentrifuge 10 menit
- Dipipet 1000 µl reagen cholesterol total dan dimasukkan kedalam
tabung reaksi,
- Kemudian dipipet 10 µl suprantan dan dimasukkan kedalam tabung
reaksi yang berisi reagent cholesterol total. Homogenkan
- Lalu inkubasi sampel pada suhu 37 ˚C selama 10 menit dengan
stopwatch.
- Lalu baca dengan fotometer Royto dengan panjang gelombang 546 nm
g. Interpretasi Hasil
Nilai Normal HDL: Pria = <35 mg/dl Wanita =< 35 mg/dl
LDL
LDL = (Trigliserida / 5) + HDL – Cholesterol Total
Nilai Normal LDL = <190 mg/dl
SGOT / AST
a. Tujuan
Untuk mengetahui kadar SGOT/ AST di dalam darah
b. Metode
Metode pemeriksaan SGOT/ AST adalah Metode Kinetik -IFCC
c. Prinsip
Aminitransferase (AST) mengkatalis transaminasi dari L-glutamate dan
oxaloacetate. Oxaloacetate direduksi menjadi malate oleh enzim malate
dehydrogenase (MDH) dan niconamide adenine dinucleotide (NADH)
teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya NADH yang teroksidasi,
berbanding langsung dengan aktivitas AST dan diukur secara fotometrik
dengan panjang gelombang 340 nm.
d. Alat
- Micropipet 1000µl - Yellow Tip
- Sentrifuge
- Mikropipet 100 µl
- Fotometer Royto
- Tabung reaksi
- Blue Tip
e. Bahan
- Reagent SGOT / AST
- Serum
f. Cara Kerja
- Disiapkan alat dan bahan
- Diambil darah vena lalu disentrifuge, dan dipisahkan serumnya
- Dipipet 1000 µl reagen SGOT/ASTdan dimasukkan kedalam tabung
reaksi,
- Kemudian dipipet 100 µl serum dan dimasukkan kedalam tabung reaksi
yang berisi reagent ureum. Homogenkan
- Lalu baca dengan fotometer Royto dengan panjang gelombang 340 nm
dengan faktor 1745
g. Interpretasi Hasil
Nilai Normal SGOT/ AST : Pria = <25 U.l Wanita =<21 U.l
SGPT
a. Tujuan
Puskesmas Barong Tongkok
SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl terbit :
Halaman :
e. Bahan
- Reagent Bilirubin Total
- Reagent Bilirubin Direct
- Reagen Oksidasi
- Serum
f. Cara Kerja
Bilirubin Total
- Disiapkan alat dan bahan
- Diambil darah vena lalu disentrifuge, dan dipisahkan serumnya
- Dipipet 1000 µl reagen bilirubin total dan diteteskan oksidasi 1 tetes
dimasukkan kedalam tabung reaksi,
- Kemudian dipipet 50 µl serum dan dimasukkan kedalam tabung reaksi
yang berisi reagent bilirubin total dan oksidasi. Homogenkan
- Lalu inkubasi sampel pada suhu 37 ˚C selama 5 menit dengan
stopwatch.
- Lalu baca dengan fotometer Royto dengan panjang gelombang 546 nm
Bilirubin Total
- Disiapkan alat dan bahan
- Diambil darah vena lalu disentrifuge, dan dipisahkan serumnya
- Dipipet 1000 µl reagen bilirubin direct dan diteteskan oksidasi 1 tetes
dimasukkan kedalam tabung reaksi,
- Kemudian dipipet 10 µl serum dan dimasukkan kedalam tabung reaksi
yang berisi reagent bilirubin direct dan oksidasi. Homogenkan
- Lalu inkubasi sampel pada suhu 37 ˚C selama 3 menit dengan
stopwatch.
- Lalu baca dengan fotometer Royto dengan panjang gelombang 546 nm
g. Interpretasi Hasil
Nilai Normal Bilirubin Total = 0,25-1,0 mg/dl
Nilai Normal Bilirubin Direct= 0,01-0,25 mg/dl
Bilirubin Indirect
Bilirubin Indirect = Bilirubin Total – Bilirubin Direct
Nilai Normal Bilirubin Indirect = 0,2-0,8 mg/dl
Ureum
a. Tujuan
Untuk mengetahui Kadar ureum dalam darah
b. Metode
Metode pemeriksan ureum adalah Berthelet
c. Prinsip
Urea dihidrolisa dengan adanya air dan urease membentuk ammonia
dan carbon dioksida . pada metode modifikasi Berthelet ini ion ammonia
bereaksi dengan hypochlorit dan sallycilate membentuk zat warna hijau,
Peningkatan Absorben. Pada panjang gelombang 578 nm proporsional
dengan konsentrasi urea dalam sample.
d. Alat
- Micropipet 500 µl - Yellow Tip
- Sentrifuge
- Mikropipet 5 µl
- Fotometer Royto
- Tabung reaksi
- Blue Tip
e. Bahan
- Reagen Ureum
- Serum
f. Cara Kerja
- Disiapkan alat dan bahan
- Diambil darah vena lalu disentrifuge, dan dipisahkan serumnya
- Dipipet 500 µl reagen ureum dan dimasukkan kedalam tabung reaksi,
- Kemudian dipipet 5 µl serum dan dimasukkan kedalam tabung reaksi
yang berisi reagent ureum. Homogenkan
- Lalu baca dengan fotometer Royto dengan panjang gelombang 578 nm
g. Interpretasi Hasil
Nilai Normal Ureum : 10-50 mg/dl
Kreatinin
a. Tujuan
Untuk mengetahui Kadar kreatinin dalam darah
b. Metode
Metode pemeriksan ureum adalah metode kinetik
c. Prinsip
Kreatinin dalam sampel bereaksi dengan pikrat dalam suasana alkali
menghasilkan komplek warna. Dari komplek warna tersebut diukur
Puskesmas Barong Tongkok
SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl terbit :
Halaman :
Total protein
a. Tujuan
Untuk mengetahui Kadar protein total dalam darah
b. Metode
Metode pemeriksan Total Protein adalah Biuret
c. Prinsip
Ion tembaga bereaksi dengan protein dalam media alkali membentuk
kompleks ungu. Absorbans kompleks ini sebanding dengan konsentrasi
protein dalam serum.
d. Alat
- Micropipet 1000 - Yellow Tip
- Sentrifuge
µl
- Fotometer Royto
- Mikropipet 20 µl
- Tabung reaksi
- Blue Tip
e. Bahan
- Reagen Total Protein
- Serum
f. Cara Kerja
Puskesmas Barong Tongkok
SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl terbit :
Halaman :
Albumin
a. Tujuan
Untuk mengetahui kadar albumin dalam darah
b. Metode
Metode pemeriksan albumin adalah BCG (Bromcresol Green)
c. Prinsip
Bromcresol Green dengan albumin dalam larutan buffer sitrat
membentuk kompleks warna. Absorbance dari kompleks warna ini
proporsional dengan konsentrasi albumin dalam sampel.
d. Alat
- Micropipet 1000 - Yellow Tip
µl - Sentrifuge
- Mikropipet 10 µl - Fotometer Royto
- Tabung reaksi
- Blue Tip
e. Bahan
- Reagen Albumin
- Serum
f. Cara Kerja
- Disiapkan alat dan bahan
- Diambil darah vena lalu disentrifuge, dan dipisahkan serumnya
- Dipipet 1000 µl reagen albumin dan dimasukkan kedalam tabung reaksi,
- Kemudian dipipet 10 µl serum dan dimasukkan kedalam tabung reaksi
yang berisi reagent albumin.
- Lalu inkubasi sampel pada suhu 37 ˚C selama 10 menit dengan
stopwatch.
- Lalu baca dengan fotometer Royto dengan panjang gelombang 546 nm
g. Interpretasi Hasil
Nilai Normal Albumin : 37-52 g/L
Puskesmas Barong Tongkok
SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl terbit :
Halaman :
Globulin
Globulin = Total Protein – Albumin
Nilai Normal Globulin = 2,3-3,22 g/L
5. Pemeriksaan Urinalisis
Pemeriksaan Urine Lengkap
a. Prinsip
1. Pemeriksaan makroskopis
Sampel urin diperiksa secara makroskopis untuk mengetahui warna, kejernihan
bau dan pH pada urin.
2. Pemeriksaan carik celup
Urin akan bereaksi dengan reagen yang terdapat pada stick/carik celup
dengan membentuk perubahan warna-warna yang terjadi dibandingkan dengan
warna standar tiap-tiap parameter.
3. Pemeriksaan sediment (mikroskopis)
Berat jenis sedimen unsur-unsur organik dan anorganik lebih besar daripada
berat Jenis urin sehingga dengan sentrifus unsur-unsur tersebut akan
mengendap.
b. Alat
- Tabung reaksi - Stick reagen
- Rak teabung reaksi - Mikroskop
- Stick reagen - Slide
- Tabung reaksi - Cover glass
- Rak teabung reaksi - Sentrifus
c. Bahan
- Urine
d. Cara Kerja
1. Pemeriksaan Makroskopis
- Tabung diberi label
- Sampel diamati kekeruhan dan warnanya
- Urin dimasukkan dalam tabung
- Dicelupkan strip pemeriksaan urin dan dibandingkan dengan standar
warna atau dibaca
- Diamati dan dicatat hasilnya.
2. Pemeriksaan Mikroskopis
- Urin disentrifus selama 5 menit dengan kecepatan 2500 rpm
- Diteteskan pada slide kemudian ditutup dengan cover glass.
- Diamati dengan mikroskop menggunakan perbesaran 10 x 40
- Kemudian dicatat hasilnya.
Pp Test
a. Prinsip
Strip dicelupkan dalam urin kemudian urin akan naik memenuhi membran dalam
strip gaya kapilaritasnya. Apabila kadar hCG dalam urin melebihi ambang batas,
maka akan terbentuk garis berwarna pada daerah test. Sedangkan apabila kadar
hCG dalam urin kurang dari ambang batas atau tidak mengandung hCG maka
tidak akan terbentuk garis berwarna pada daerah test. Sebagai kontrol akan selalu
terbentuk garis berwarna pada daerah kontrol hal ini untuk menandakan bahwa
volume urin yang diserap strip telah memenuhi membran dari strip tersebut.
b. Alat
- Wadah
- Strip pemeriksaan PPTes
c. Bahan
- Urin
d. Cara kerja
- Urin ditampung dalam wadah kering dan bersih
- Dicelupkan strip PPTes pada sampel urin
- Didiamkan sesaat hingga sampel urin naik berdasarkan gaya
kapilaritasnya
- Diamati dan dicatat hasilnya
e. Interpretasi Hasil
24.Unit Terkait Loket Pendaftaran, Poli Umum, Poli Anak, Poli Gigi dan Mulut, Poli KIA, Poli
KB, dan Laboratorium
harus selalu muncul pada garis kontrol yang menandakan volume sampel
cukup dan telah mengisi membran.
c. Alat
- Mikropipet 200 µl
- Tabung reaksi
d. Bahan
- Serum
e. Cara Kerja
- Suhu kamarkan reagen/serum
- Dipipet Serum 200 µl masukan kedalam tabung reaksi
- Celupkan strip arah panah kebawah, sampel tidak boleh melewati batas
pada rapid Hbsag
- Baca hasil setelah 20 menit, dan catat hasil pemeriksaan
f. Interpretasi Hasil
3. Pemeiksaan HIV
Pemeriksaan HIV Rapid
a. Tujuan
Tes ini merupakan tes immunochromatographic untuk diferensial dan
deteksi kualitatif dari semua isotypes (IgG, IgM, IgA) Antibodi spesifik
untuk HIV-1 termasuk subtipe O dan HIV-2 secara bersamaan dalam
serum manusia, plasma atau seluruh darah.
b. Prinsip
Membran pada zona tes pertama mengandung antigen HIV-1 dan zona tes
dua mengandung antigen HIV-2. Antigen recombinant yang terkonjugasi
dalam sampel berpindah ke membrane immunocromatography ke zona
reaksi dan terbentuk ikatan Ag-Ab-Ag. Apabila terbentuk garis pada zona
tes satu maka hasilnya positif HIV-1, sedangkan garis pada zona dua yang
terbentuk maka hasilnya positif HIV-2. Tetapi jika kedua garis tebentuk
maka penentuan hasil positif dilihat garis yang paling gelap.
c. Alat
- Rapid Dengue - Lancet
- Autoclick - Pipet tetes
d. Bahan
- Darah kapiler / darah vena EDTA
- Assay Buffer
e. Cara Kerja
- Diambil spesimen darah 10 µl pada jari pasien yang telah ditusuk lancet
dengan pipet yang disediakan atau miropipet
- Lalu dimasukkan spesimen darah 10 µl kedalam sumur sampel (S)
- Lalu buka botol Assay Buffer dengan memutar tutupnya
- Ditambhkan 3 tetes Assay Buffer ( atau 60 µl) ke lubang buffer
- Dibaca hasilnya selama 15 menit.
- Jika latar belakang membrane darah tes masih kemerah-merahan
tambahkan 2 tetes atau lebih assay buffer pencuci pada sumbur sampel
(S) untuk membersihkan latar belakang membrane.
f. Interpretasi Hasil
30.Unit Terkait Loket Pendaftaran, Poli Umum, Poli Anak, Poli Gigi dan Mulut, Poli KIA, Poli
KB, dan Laboratorium