Anda di halaman 1dari 15

SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM

No. Dokumen :
No. Revisi
SOP Tgl terbit
Halaman
UPT.PUSKESMAS
BARONG TONGKOK

1.Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Referensi
5.Prosedur

:
:
:
Arbayanti, S.Kep,Ners.
NIP.19690215 199102 2 001

Proses permintaan pemeriksaan laboratorium klien / pasien untuk


mendapatkan pelayanan laboratorium
Sebagai
acuan
penerapan
langkah-langkah
permintaan
pemeriksaan laboratorium.
SK Kepala Puskesmas No.
Klien atau Pasien Poli Umum/ Poli Gigi/ KIA/ KB dll:
1. Klien / pasien yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium
harus melalui pendaftaran, kemudian dianamnese oleh perawat/
bidan
2. Kemudian Klien / pasien harus berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter umum dari poli umum atau dokter gigi, dan bidan
dari poli KIA sehingga pemeriksaan laboratorium sesuai dengan
diagnosa atau bukan berdasarkan APMS ( Atas Permintaan
Sendiri) pasien.
3. Klien / pasien harus membawa Form Laboratorium dari Poli
Umum/ Poli Gigi/ KIA/ KB dll yang telah diisi identitas pasien oleh
Dokter umum, dokter gigi, dan bidan yang terdiri dari Jaminan
Pasien (BPJS, Jamkesda, JamkesProv, KIS) atau Pasien Umum,
Nama, Umur / jenis Kelamin, Alamat dan Atas Permintaan Poli
Umum/ Poli Gigi/ KIA/ KB dll.
4. Klien / pasien diarahkan menuju ruang laboratorium.
5. Di ruang laboratorium klien / pasien dipersilakan duduk dan
menyerahkan form laboratorium.
6. Lalu petugas laboratorium mengambil sampel/ spesimen klien/
pasien dan setelah itu pasien dipersilakan menunggu hasil
laboratorium di ruang tunggu.
7. Kemudian spesimen diperiksa sesuai dengan permintaan form
laboratorium.
8. Hasil laboratorium dicatat dibuku arsip dan setelah itu diberikan
kepada klien / pasien, dan klien / pasien diarahkan untuk kembali
ke dokter atau bidan yang meminta pemeriksaan laboratorm.
Klien / Pasien Ruang UGD / Pasien VK / Ruang Persalinan:
1. Petugas laboratorium mengambil spesimen keruang UGD /
Ruang Persalinan
2. Petugas Laboratorium
segera melakukan pemeriksaan
Laboratorium untuk penunjang diagnosis.
3. Petugas Laboratorium mencatat identitas Pasien dan Hasil
laboratorium dibuku arsip dan form laboratorium lalu hasil
laboratorium diberikan keruang UGD / Ruang persalinan.

Puskesmas Barong Tongkok

SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM


No. Dokumen :
No. Revisi
SOP Tgl terbit
Halaman
UPT.PUSKESMAS
BARONG TONGKOK

6.Unit

:
:
:
Arbayanti, S.Kep,Ners.
NIP.19690215 199102 2 001

Terkait

Loket Pendaftaran, Poli Umum, Poli Anak, Poli Gigi dan Mulut, Poli
KIA, Poli KB, dan Laboratorium

7.Pengertian

Proses penerimaan spesimen laboratorium klien / pasien untuk mendapatkan


pelayanan laboratorium
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penerimaan spesimen laboratorium.
SK Kepala Puskesmas No. Tentang Penerimaan spesimen laboratorium

8.Tujuan
9.Kebijakan
10.Referensi
11.Prosedur

Prosedur Penerimaan Spesimen Laboratorium


1.Klien /pasien membawa form laboratorium keruang laboratorium
2.Lalu petugas laboratorium mempersilakan klien/ pasien duduk, dan menerima
form laboratorium.
3.Kemudian petugas laboratorium melihat permintaan pemeriksaan laboratorium
klien/ pasien dan mempersiapkan alat dan bahan sesuai permintaan
pemeriksaan.
4.Lalu di dilakukan persiapan pasien meliputi faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pemeriksaan, selain penyakit sendiri yang meliputi,puasa, posisi
pasien, persiapan tempat pengambilan sampel, variasi diurnal, aktivitas fisik, dan
obat-obatan.
5.Spesimen yang dapat diperiksa di Puskesmas Barong Tongkok berupa; serum,
plasma, darah (whole blood), urine, dan sputum.
6.Petugas laboratorium juga harus mengetahui Faktor faktor yang dapat
mempengaruhi hasil laboratorium ; diet, obat-obatan, merokok, alkohol, aktifitas
fisik, ketinggian, demam, trauma, umur, ras, jenis kelamin, dan kehamilan,
sehingga sebelum spesimen diambil petugas laboratorium mengetahui jelass
kondisi pasien.
7.Persiapan pasien secara umum untuk pemeriksaan hematologi dan kimia klinik ;
- Alat dan bahan yang digunakan harus bersih dan steril.
- Untuk pemeriksaan hematologi menggunakan antikoagulan EDTA, sedangkan
tanpa antikoagulan
- Untuk pemeriksaan tertentu pasien harus puasa selam 8-12 jam sebelum diambil
darah seperti pemeriksaan glukosa darah puasa
- Menghindari obat-obatan sebelum spesimen diambil, apabila obat tidak
memungkinkan untuk dihentikan agar diinformasikan kepada petugas
laboratorium
- Menghindari aktifitas fisik sebelum spesimen diambil karna dapat mempengaruhi
komponen darah dan spesimen lain.
- Memperhatikan efek postur tubuh, untuk menormalkan keseimbangan cairan
tubuh dari posisi berdiri ke posisi duduk, dianjurkan pasien duduk
tenang,sekurang-kurangnya 15 menit sebelum diambil darah.
- Pengambilan spesimen pada umumnya di pagi hari antara pukul 07.00-09.00

Puskesmas Barong Tongkok

SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM


No. Dokumen :
No. Revisi
SOP Tgl terbit
Halaman
UPT.PUSKESMAS
BARONG TONGKOK

:
:
:
Arbayanti, S.Kep,Ners.
NIP.19690215 199102 2 001

terutama untuk pemeriksaan kimia klinik, hematologi, dan imunologi karena


umumnya nilai normal ditetapkan pada keadaan basal.
- Lokasi pengambilan spesiman harus ditetapkan terlebih dahulu sesuai dengan
pemeriksaaan yang diminta. Spesimen pemeriksaan yang menggunakan darah
vena umumnya diambil vena cubiti daerah siku, sedangkan spesimen
pemeriksaan yang menggunakan darah kapiler diambil diujung jari tengah
tangan atau jari manis tangan bagian tepi atau daerah tumit1/3 bagian tepi
telapak kaki atau cuping telinga. Tempat yangdipilih tidak boleh memperlihatkan
gangguan peeredaran darah seperti cyanosis atau pucat, bekas luka atau
radang.
- Volume spesimen yang diambil harus mencukupi kebutuhan pemeriksaan
laboratorium yang diminta atau dapat mewakili objek yang diperiksa.
8.Petugas laboratorium harus mengetahui jenis spesimen yang akan dikeluarkan
pasien diantaranya adalah:
- Urin Sewaktu : Urin sewaktu adalah urin yang dkeluarkan pada satu waktu yang
tidak ditentukan dengan khusus, sehingga urin langsung dikeluarkan dan
langsung diperiksa misalnya pada pemeriksaan cito.
- Urin Pagi : Yang dimaksudkan urin pagi adalah urin yang pertama-tama
dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur. Urin ini lebih pekat dari urin
yang dikeluarkan siang hari, jadi baik untuk pemeriksaan sediment,berat jenis,
protein, dll. Dan baik juga untuk pemeriksaan test kehamilan berdasarkan
adanya HCG ( human chorionic gonadotrophin) dalam urin.
- Urin Postprandial : Sampel urin ini berguna untuk pemeriksaan terhadap
glukosuria, yang merupakan urin yang pertama kali dilepaskan 1 - 3 jam
sehabis makan. Urin pagi tidak baik untuk pemeriksaan penyaring terhadap
glukosuria.
- Urin 24 jam : Untuk mengumpulkan urin 24 jam diperlukan botol besar,
bervolume 1 liter atau lebih yang dapat ditutup dengan baik, biasanya diberi
pengawet misalnya toluena, dan lain-lain. Pengambilan urin 24 jam dengan cara
jam 7 pagi penderita mengeluarkan urin, lalu dibuang, setelah itu urin
dikeluarkan dan ditampung, termasuk juga urin 7 pagi esok harinya hrus
ditampung dalam botol urin tersedia dan isinya dicampur dengan pengawet.
- Urin 3 gelas dan urine2 gelas pada orang lelaki : Penderita harus berkemih
langsung ke dalam gelas-gelas itu, tanpa menghentikan aliran urin penderita.
Kedalam gelas pertama ditampung 20-30 ml urin yang mula-mula keluar, lalu
kedalam gelas kedua dimasukkan urin berikutnya, beberapa ml urin terakhir
ditampung dalam gelas ketiga.
9. Untuk pemeriksaan sputum BTA petugas laboratorium harus menjelaskan cara
mengeluarkan sputum yang benar, serta perbedaan antara sputum dan air liur.
Bila pasien kesulitan mengeluarkan sputum, pada malam hari sebelumnya
diminta minum teh manis atau obat gliseril guayukoat 200mg.
Puskesmas Barong Tongkok

SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM


No. Dokumen :
No. Revisi
SOP Tgl terbit
Halaman

:
:
:

UPT.PUSKESMAS
BARONG TONGKOK

12.Unit Terkait

Arbayanti, S.Kep,Ners.
NIP.19690215 199102 2 001

Loket Pendaftaran, Poli Umum, Poli Anak, Poli Gigi dan Mulut, Poli KIA, Poli KB,
dan Laboratorium

PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN


LABORATORIUM
DINAS KESEHATAN
KAB. KUTAI BARAT

S
P
O

No. Kode
Terbitan
No. Revisi
Tgl. Mulai Berlaku
Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala


Puskesmas Barong Tongkok

13.Pengertian
14.Tujuan
15.Kebijakan
16.Referensi
17.Prosedur

:
:
:
:
:

PUSKESMAS
BARONG TONGKOK
Arbayanti, S.Kep., Ners, M.Si
NIP: 19690215 199102 2 001

Proses pengambilan dan penyimpanan spesimen laboratorium


Sebagai Proses pengambilan dan penyimpanan spesimen laboratorium.
SK Kepala Puskesmas No. Tentang Proses pengambilan danpenyimpanan
spesimen laboratorium
Prosedur Proses pengambilan dan penyimpanan spesimen laboratorium
1. Pengambilan dan penyimpanan Sampel Darah Vena
- Persiapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan : Spuit 3 cc / 1cc, kapas
alkohol 70 %, tourniket, plester, dan tabung vakum berisi EDTA
- Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien
senyaman mungkin.
- Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data dilembar permintaan
seperti nama dan alamat.
- Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat tertentu. Catat
bila pasien minum obat tertentu, atau tidak puasa.
- Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan
aktifitas.
- Pasang tourniket untuk median cubital atau cephalic. Lakukan perabaan
(palpasi) untuk memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa kecil,
elatis dan memiliki dinding tebal. Jika vena tidak teraba lakukan pengurutan
dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit daerah

Puskesmas Barong Tongkok

SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM


No. Dokumen :
No. Revisi
SOP Tgl terbit
Halaman
UPT.PUSKESMAS
BARONG TONGKOK

:
:
:
Arbayanti, S.Kep,Ners.
NIP.19690215 199102 2 001

lengan.
- Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil darah dengan kapas alkohol 70
% dan biarkan kering. Kulit yang dibersihkan jangan dipegang lagi.
- Lalu jarum spuit ditusuk dengan arah tusukan jarum membentuk sudut sekitar
10-30. Jika jarum telah masuk kedalam vena, akan terlihat dara masuk
kedalam spuit ( dinamakn Flash).
- Usahakan sekali tusuk tepat divena.
- Setelah volume darah dianggap cukup, lepas tourniket dan minta pasien
membuka kepalan tangannya.
- Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang
diperlukan untuk pemeriksaan.
- Letakkan kapas di tempat suntikkan, lepaskan tourniket, lalu segera lepaskan/
tarik jarum dan plester.
- Spesimen darah vena dimasukan kedalam tabung reaksi yang berisi EDTA
untuk pemeriksaan hematologi lalu dihomogenkan, dan tabung reaksi tanpa
antikoagulan untuk kimia klinik.
2. Pengambilan dan penyimpanan sampel darah kapiler
Sediaan Darah Tebal Untuk pemeriksaan glukosa stick, golongan darah, hb
drabkins, malaria, RDT, dengue, HIV dan filariasis)
- Persiapkan alat dan nahan yang diperlukan ; kapas alkohol 70 %, kapas steril,
lancet steril, autoclick, objek glass, alat glukosa stik, pipet 10 ul
- Bersihkan ujung jari atau daun telinga dengan kapas alkohol 70% (tujuh puluh
persen). Biarkan mengering.
- Tusuk kulit dengan autoclick yang berisi lancet steril dengan cepat cukup dalam
(3 mm) sehingga darah dapat mengalir secara bebas tanpa diperas (dipijat).
Tetesan darah pertama dibuang.
- Teteskan sebanyak 3 (tiga) atau 4(empat) tetes darah pada daerah dekat ujung
object glass yang bersih dan bebas dari lemak untuk pemeriksaan malaria
tetes tebal, glukosa stick, filariasis dan golongan darah.
- Dengan sudut object glass yang lain campurkan tetesan darah tersebut secara
membulat sehingga diameternya sekitar 20 (dua puluh) mm.
- Tempatkan dikotak sediaan atau letakkan horizontal agar mengering. Lindungi
dari kotoran dan debu. Sediaan siap diwarnai
- Sedangkan untuk pemeriksaan hb drabkins darah diambil dengan pipet 10 ul
dan dicampur reagen, sedangkan untuk RDT dengue, dan HIV darah diambil
dengan pipet dan diletakkan dicaset, dan ditambahkan dengan diluent
dibiarkan 15 menit lalu dibaca
- Lalu daerah yang ditusuk ditekan dengan kapas steril.
Sediaan Darah Tipis untuk pemeriksaan malaria,dan filariasis
Puskesmas Barong Tongkok

SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM


No. Dokumen :
No. Revisi
SOP Tgl terbit
Halaman
UPT.PUSKESMAS
BARONG TONGKOK

:
:
:
Arbayanti, S.Kep,Ners.
NIP.19690215 199102 2 001

3. Pengambilan dan penyimpanan sampel urine


- Pasien datang membawa form laboratorium berisi permintaan pemeriksaan
Urinalisis seperti protein urine, urine stick, dan sediment urine kelaboratorium,
lalu pasien dipersilakan duduk.
- Pasien dijelaskan cara pengambilan spesimen urine dengan metode urine porsi
tengah (midstream urine) yang ditampung dengan wadah bermulut lebar dan
steril
Cara pengambilan spesimen urine porsi tengah (midstream urine) untuk wanita
- Pasien diberikan wadah urine yang sudah ditulis identitas pasien dan
dijelaskan agar sebelum berkemih membersihkan daerah vagina dan muara
uretra dari arah depan ke belakang dengan air sabun dan air bersih, lalu
dikeringkan dengan tissu. Lalu pisahkan kedua labia dengan dua jari, dan mulai
berkemih.
- Pasien dijelaskan agar urine yang pertama keluar dibuang kira-kira berapa
mililiter. Kemudian ditampung aliran urine selanjutnya kedalam wadah steril
Puskesmas Barong Tongkok

SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM


No. Dokumen :
No. Revisi
SOP Tgl terbit
Halaman
UPT.PUSKESMAS
BARONG TONGKOK

:
:
:
Arbayanti, S.Kep,Ners.
NIP.19690215 199102 2 001

sampai kurang lebih sepertiga atau setengah wadah terisi.


- Setelah selesai, ditutup wadah urine dengan rapat dan dibersihkan dinding luar
wadah urine yang tertumpah, dan segera kirim kelaboratorium.
Cara pengambilan spesimen urine porsi tengah (midstream urine) untuk pria
- Pasien diberikan wadah urine yang sudah ditulis identitas pasien dan
dijelaskan agar sebelum berkemih membersihkan daerah penis dan muara
uretra dari arah depan ke belakang dengan air sabun dan air bersih, lalu
dikeringkan dengan tissu.
- Lalu tarik prepusium ke belakang dengan satu tangan, dan mulai berkemih.
- Pasien dijelaskan agar urine yang pertama keluar dibuang kira-kira berapa
mililiter.
- Kemudian ditampung aliran urine selanjutnya kedalam wadah steril sampai
kurang lebih sepertiga atau setengah wadah terisi.
- Setelah selesai, ditutup wadah urine dengan rapat dan dibersihkan dinding luar
wadah urine yang tertumpah, dan segera kirim kelaboratorium.
4. Pengambilan dan penyimpanan sampel Sputum
- Pasien datang membawa form laboratorium berisi permintaan pemeriksaan
BTA, lalu pasien dipersilakan duduk.
- Petugas laboratorium menulis identitas pasien pada wadah.
- Pasien dijelaskan cara pengambilan sampel sputum dengan metode SPS
(Sewaktu, Pagi, Sewaktu).
- Petugas laboratorium harus menjelaskan cara mengeluarkan sputum yang
benar, serta perbedaan antara sputum dan air liur. Bila pasien kesulitan
mengeluarkan sputum, pada malam hari sebelumnya diminta minum teh manis
atau obat gliseril guayukoat 200mg.
- Kemudian diambil sputum dengan cara pasien diminta untuk berkumur dengan
air, bila memakai gigi palsu sebaiknya dilepas.
- Kemudian pasien berdiri / duduk tegak, lalu pasien diminta untuk menarik
napas dalam 2-3 kali, kemudian dikeluarkan napas bersamaan dengan batuk
yang kuat dan berulang kali sampai sputum keluar
- Spesimen sputum yang dkeluarkan langsung ditampung dalam wadah dengan
cara mendekatkaan wadah kemulut
- Diamati keadaan sputum, sputum yang berkualitas baik tampak kental dan
purulen dengan volume 2 ml.
- Kemudian petugas laboratorium menerima sampel sputum, dan menjelaskan
kepada pasien agar datang keesokan harinya untuk mengambil sampel
laboratorium.
- Lalu setelah menerima spesimen sputum petugas laboratorium menulis pada
bagian frosted kode sediaan (kode kabupaten/ kode UPK (Puskesmas)/ Nomor
urut suspek ( sesuai TB-06)/ Waktu Pengambilan dahak.
- Diambil dengan lidi sampel dahak pada bagian purulen, disebarkan secara
Puskesmas Barong Tongkok

SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM


No. Dokumen :
No. Revisi
SOP Tgl terbit
Halaman
UPT.PUSKESMAS
BARONG TONGKOK

18.Unit Terkait

:
:
:
Arbayanti, S.Kep,Ners.
NIP.19690215 199102 2 001

spiral kecil-kecil dahak pada permukaan kaca sediaan dengan ukuran 2x3.
- dikeringkan pada temperatur kama, dan dimasukkan lidi bekas kedalam wadah
berisi desinfektan. Dengan pinset sediaan kaca dijepit dan fiksasi 2-3 kali
melewati api bunsen. Pastikan hapusan menghadap keatas, dan sediaan siap
diwarnai.
5. Cara Pengambilan Sampel Lepra
- Spesimen diambil pada bagian yang sedang terjadi infeksi aktif, yaitu : Risa
serum (cairan jaringan), dapat diambil dari : cuping telinga, punggung, jari
tangan, paha, atau bagian kulit yang terdapat kelainan, Cairan hidung, Cairan
telinga, Darah, SputUM.
- Cara pengambilan dan preparasi sampel Risa serum dari cuping telinga.
- Bersihkan cuping telinga dengan kapas alcohol 70% atau 96%, biarkan kering.
Jepit dengan jari telunjuk dan ibu jari keras-keras.
- Lakukan insisi dengan scalpel sepanjang kira-kira 5mm dan dalamnya 2mm.
bila ada pendarahan sebaiknya dibersihkan.
- Putar scalpel 90o dengan posisi melintang, scalpel ditarik keposisi semula
sehingga didapat cairan jaringan.
- Bahan ini dioleskan merata pada kaca objek.
- Luka bekas insisi dibersihkan dan ditutup plester, scalpel dimasukan kedalam
desinfektan.
- Lakukan pengecatan Ziehl-Neelsen.
Loket Pendaftaran, Poli Umum, Poli Anak, Poli Gigi dan Mulut, Poli KIA, Poli KB,
dan Laboratorium

Puskesmas Barong Tongkok

SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM


No. Dokumen :
No. Revisi
SOP Tgl terbit
Halaman

:
:
:

UPT.PUSKESMAS
BARONG TONGKOK

Arbayanti, S.Kep,Ners.
NIP.19690215 199102 2 001

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

DINAS KESEHATAN
KAB. KUTAI BARAT

S
P
O

No. Kode
Terbitan
No. Revisi
Tgl. Mulai Berlaku
Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala


Puskesmas Barong Tongkok

19.Pengertian
20.Tujuan
21.Kebijakan
22.Referensi

:
:
:
:
:

PUSKESMAS
BARONG TONGKOK
Arbayanti, S.Kep., Ners, M.Si
NIP: 19690215 199102 2 001

Proses pemeriksaan laboratorium pasien


Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan laboratorium.
SK Kepala Puskesmas No.

Puskesmas Barong Tongkok

SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM


No. Dokumen :
No. Revisi
SOP Tgl terbit
Halaman
UPT.PUSKESMAS
BARONG TONGKOK

23.Prosedur

:
:
:
Arbayanti, S.Kep,Ners.
NIP.19690215 199102 2 001

1.Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan Hb Drabkins
a. Tujuan
Untuk mengetahui kadar hemoglobin pada pasien yang didiagnosa anemia
b. Prinsip
Hemoglobin akan diubah oleh kalium ferisianida (K3Fe(CN)6 menjadi
methemoglobin yang kemudian di ubah menjadi hemoglobin sianida
(HiCN)oleh kalium sianida (KCN)
c. Alat
Fotometer
Yellow tip dan blue tip
Mikropipet 1000
Tabung reaksi
l,
10 l
Mikropipet 500 l
d. Bahan
- Larutan drabkins
- Darah vena (EDTA) atau darah kapiler
e. Cara Kerja
- Kedalam tabung reaksi dimasukkan 2,5 ml dengan mikropipet 1000l
sebanyak 2x dan mikropipet 500l 1x larutan drabkins
- Dihisap darah vena (EDTA) atau darah kapiler dengan mikropipet 10 l
- Dihapus kelebihan darah yang menempel dengan kertas pembersih /
tissue
- Dimasukkan darah dalam mikropipet kedalam tabung reaksi yang berisi
larutan drabkins
- Pipet di bilas dengan larutan drabkins tersebut
- Dicampur larutan dengan cara menggoyang-goyangkan tabung secara
perlahan-lahan hingga larutan homogen dan dibiarkan selama 5 menit
- Lalu dibaca dengan menggunakkan fotometer, dan dicatat hasil yang
terbaca oleh fotometer
f. Interpretasi Hasil
Nilai normal Hemoglobin : Pria = 13-16gr%
Wanita = 12 - 14 gr%

Pemeriksaan Trombosit Manual


a. Prinsip
Darah diencerkan, kemudian dihitung jumlah trombosit yang ada dalam
volume tertentu.

Puskesmas Barong Tongkok

SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM


No. Dokumen :
No. Revisi
SOP Tgl terbit
Halaman

:
:
:

UPT.PUSKESMAS
BARONG TONGKOK

24.Unit Terkait

Arbayanti, S.Kep,Ners.
NIP.19690215 199102 2 001

Loket Pendaftaran, Poli Umum, Poli Anak, Poli Gigi dan Mulut, Poli KIA, Poli
KB, dan Laboratorium

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

DINAS KESEHATAN
KAB. KUTAI BARAT

S
P
O

No. Kode
Terbitan
No. Revisi
Tgl. Mulai Berlaku
Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala


Puskesmas Barong Tongkok

25.Pengertian
26.Tujuan
27.Kebijakan
28.Referensi
29.Prosedur

:
:
:
:
:

PUSKESMAS
BARONG TONGKOK
Arbayanti, S.Kep., Ners, M.Si
NIP: 19690215 199102 2 001

Proses Pemeriksaan laboratorium klien / pasien beresiko tinggi untuk


mendapatkan pelayanan laboratorium
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan laboratorium resiko
tinggi
SK Kepala Puskesmas No.
1. Pemeriksaan BTA dan Lepra
a. Tujuan
Untuk pemeriksaan bakteri tahan asam golongan Mycobacterium sp (M.
tuberculosis dan M. leprae) dan Actinomyces.
b. Prinsip
Bakteri genus Mycobacterium dan beberapa spesies nocardia pada
dinding selnya mengandung banyak zat lipid (lemak) sehingga bersifat
permeable dengan pewarnaan biasa. Bakteri tersebut bersifat tahan asam
(+) terhadap pewarnaan tahan asam. Pewarnaan tahan asam dapat
digunakan untuk membantu menegakkan diagnosa tuberculosis.
Pewarnaan ini merupakan prosedur untuk membedakan bakteri menjadi 2
kelompok tahan asam dan tidak tahan asam. Bila zat warna yang telah
terpenetrasi tidak dapat dilarutkan dengan alkohol asam, maka bakteri
tersebut disebut tahan asam sedangkan sebaliknya disebut tidak tahan
asam.
c. Alat
Slide
Rak pengering
Rak pengecatan
Lampu bunsen/ spiritus
Pipet tetes
d. Bahan

Puskesmas Barong Tongkok

SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM


No. Dokumen :
No. Revisi
SOP Tgl terbit
Halaman
UPT.PUSKESMAS
BARONG TONGKOK

:
:
:
Arbayanti, S.Kep,Ners.
NIP.19690215 199102 2 001

Carbol fuchsin 0,3%


- Air
Alkohol asam 3%
- Sputum
(Alkohol + konsentrasi HCl
- Plasma
3%)
Methylen-blue 0,3%
e. Cara Kerja
Cara Pembuatan Sediaan BTA
- Tulis pada bagian frosted kode sediaan (kode kabupaten/ kode UPK
(Puskesmas)/ Nomor urut suspek ( sesuai TB-06)/ Waktu Pengambilan
dahak.
- Ambil dengan lidi sampel dahak pada bagian purulen
- Sebarkan secara spiral kecil-kecil dahak pada permukaan kaca sediaan
dengan ukuran 2x3.
- Keringkan pada temperatur kamar
- Masukkan lidi bekas kedalam wadah berisi desinfektan.
- Dengan pinset sediaan kaca dijepit dan fiksasi 2-3 kali melewati api
bunsen.
- Pastikan hapusan menghadap keatas.
Cara pembuataan Sediaan Lepra
- Diambil Spesimen lepra cairan jaringan.
- Bahan ini dioleskan merata pada kaca objek.
- Kemudian lakukan pengecatan Ziehl-Neelsen.
Pewarnaan BTA
- Atur sediaan diatas rak jangan terlalu rapat, buat jarak
- Tuangkan Carbol Fuchsin 0.3 % hingga menutupi seluruh permukaan
sediaan
- Panaskan sediaan dengan api sampai keluar uap ( jangan sampai
mendidih), dinginkan selama minimal lima menit
- Buang Carbol Fuchsin perlahan-lahan satu persatu
- Bilas dengan air mengalir mulai dari frosted
- Tuangkan Asam alkohol 3% sampai tidak tampak warna merah.
- Bilas dengan air mengalir.
- Tuangkan 0.3% Methylene Blue hingga menutupi seluruh sediaan dan
biarkan 10-20 menit
- Buang Methylene Blue per satu sediaan. Bilas dengan air mengalir.
- Keringkan sediaan pada rak pengering.
Pembacaan BTA
- Pembacaan mulai dari ujung kiri ke ujung kanan minimal 100 LP.
- Lurus apabila pembuatan sediaan merata
- Teteskan minyak imersi 1 tetes, lalu putar lensa objektif 100X.
f. Interpretasi Hasil
-

Puskesmas Barong Tongkok

SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM


No. Dokumen :
No. Revisi
SOP Tgl terbit
Halaman

:
:
:

UPT.PUSKESMAS
BARONG TONGKOK

Arbayanti, S.Kep,Ners.
NIP.19690215 199102 2 001

Negatif

Tidak ditemukan BTA minimal dalam 100 LP

Scanty

1-9 / 100 LP (Tuliskan jumlah BTA yang ditemukan)

1+

10-99 BTA / 100 LP

2+

1-10 BTA / 1 LP (Minimal 50 LP)

3+

10 BTA / 1 LP (Minimal 20 LP)

Pelaporan Hasil Pemeriksaan


- Catat hasil pemeriksaan pada register Lab (TB-04) dan beri nomor
register Lab
- Catat hasil pemeriksaan pada Form TB-05
- Beri tanggal dan tandatangani Form TB-05
Penyimpanan Sediaan Sputum
- Hilangkan minyak imersi dengan cara menempelkan permukaan yang
berisi minyak dengan tissue
- Simpan sediaan dalam kotak sediaan secara berurutan sesuai dengan
nomor register lab TB-04
2. Pemeriksaan HbsAg
a. Tujuan
Untuk menentukan adanya antigen hepatitis B dalam serum/plasma
penderita
b. Prinsp
HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen Test Strip) (Serum/Plasma) adalah tes
kualitatif imunoligi secara aliran lateral untuk mendeteksi HbsAg pada
serum/plasma. Membran dilapisi dengan anti antibodi HBsAg poliklonal di
garis tes. Selama tes berlangsung spesimen serum atau plasma berekasi
dengan partikel yang dilapisi dengan anti-HBsAg antibodi monoklonal.
Campuran tersebut akan bergerak sepanjang membran secara kapilaritas
dan bereaksi dengan anti-HBsAg antibody poliklonal pada membran dan
menghasilkan garis berwarna. Munculnya garis berwarna pada garis tes
mengindikasikan hasil positif dan jika tidak ada garis berwarna pada garis
tes menandakan hasil negatif. Sebagai prosedur kontrol, garis berwarna
harus selalu muncul pada garis kontrol yang menandakan volume sampel
cukup dan telah mengisi membran.
c. Alat
- Mikropipet 200 l
- Tabung reaksi
d. Bahan
- Serum
e. Cara Kerja
Puskesmas Barong Tongkok

SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM


No. Dokumen :
No. Revisi
SOP Tgl terbit
Halaman
UPT.PUSKESMAS
BARONG TONGKOK

:
:
:
Arbayanti, S.Kep,Ners.
NIP.19690215 199102 2 001

- Suhu kamarkan reagen/serum


- Dipipet Serum 200 l masukan kedalam tabung reaksi
- Celupkan strip arah panah kebawah, sampel tidak boleh melewati batas
pada rapid Hbsag
- Baca hasil setelah 20 menit, dan catat hasil pemeriksaan
f. Interpretasi Hasil

3. Pemeiksaan HIV
Pemeriksaan HIV Rapid
a. Tujuan
Tes ini merupakan tes immunochromatographic untuk diferensial dan
deteksi kualitatif dari semua isotypes (IgG, IgM, IgA) Antibodi spesifik untuk
HIV-1 termasuk subtipe O dan HIV-2 secara bersamaan dalam serum
manusia, plasma atau seluruh darah.
b. Prinsip
Membran pada zona tes pertama mengandung antigen HIV-1 dan zona tes
dua mengandung antigen HIV-2. Antigen recombinant yang terkonjugasi
dalam sampel berpindah ke membrane immunocromatography ke zona
reaksi dan terbentuk ikatan Ag-Ab-Ag. Apabila terbentuk garis pada zona
tes satu maka hasilnya positif HIV-1, sedangkan garis pada zona dua yang
terbentuk maka hasilnya positif HIV-2. Tetapi jika kedua garis tebentuk
maka penentuan hasil positif dilihat garis yang paling gelap.
c. Alat
- Rapid Dengue
- Lancet
- Autoclick
- Pipet tetes
d. Bahan
Puskesmas Barong Tongkok

SPO PENERIMAAN SPESIMEN LABORATORIUM


No. Dokumen :
No. Revisi
SOP Tgl terbit
Halaman

:
:
:

UPT.PUSKESMAS
BARONG TONGKOK

Arbayanti, S.Kep,Ners.
NIP.19690215 199102 2 001

- Darah kapiler / darah vena EDTA


- Assay Buffer
e. Cara Kerja
- Diambil spesimen darah 10 l pada jari pasien yang telah ditusuk lancet
dengan pipet yang disediakan atau miropipet
- Lalu dimasukkan spesimen darah 10 l kedalam sumur sampel (S)
- Lalu buka botol Assay Buffer dengan memutar tutupnya
- Ditambhkan 3 tetes Assay Buffer ( atau 60 l) ke lubang buffer
- Dibaca hasilnya selama 15 menit.
- Jika latar belakang membrane darah tes masih kemerah-merahan
tambahkan 2 tetes atau lebih assay buffer pencuci pada sumbur sampel
(S) untuk membersihkan latar belakang membrane.
f. Interpretasi Hasil

30.Unit Terkait

Loket Pendaftaran, Poli Umum, Poli Anak, Poli Gigi dan Mulut, Poli KIA, Poli
KB, dan Laboratorium

Puskesmas Barong Tongkok

Anda mungkin juga menyukai