Doa Pembukaan :
Tuhan Yesus Kristus, Engkau begitu mengasihi kami. Berkatilah kami, agar dapat mengasihi
keluarga dan teman-teman dengan tulus. Syukur dan terima kasih atas kasih-Mu, Tuhan
Yesus. Amin.
Pendalaman Materi :
Mungkin kalian pernah mendengar tentang Michael Jackson. Ia dikenal sebagai “Raja
Penyanyi Pop”. Banyak lagu yang dinyanyikannya sukses menjadi lagu laris manis dan
mendunia.
Ketika Michael Jackson meninggal dunia, ia mempunyai jutaan penggemar di seluruh dunia
dan para penggemarnya merasa kehilangan karena kematiannya. Michael Jackson hidup di
sebuah apartemen mewah yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern dan canggih.
Walaupun hidupnya berkelimpahan harta, namun pada saat akhir hidupnya ia merasa
kesepian dan terasing.
Suatu hari, seorang Ahli Taurat bertanya kepada Yesus tentang apa yang harus ia lakukan
untuk memperoleh hidup yang kekal. Ketika Yesus bertanya kepadanya apa yang tertulis
dalam Hukum Taurat, ia menjawab, “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan
kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.” Yesus mengatakan, “Kamu benar. Lakukanlah
itu dan kamu akan memperoleh hidup.” Tetapi untuk membenarkan dirinya, orang itu
menanyakan hal lain lagi kepada Yesus. “Siapakah sesamaku?”, tanyanya.
Untuk menjawab pertanyaan itu Yesus menyampaikan sebuah cerita tentang seorang yang
turun dari Yerusalem ke Yeriko dan dirampok oleh para penyamun. Mereka memukulnya,
mengambil barang bawaannya, melucuti pakaiannya dan meninggalkannya di pinggir jalan
dalam keadaan hampir mati.
Seorang imam lewat dan ketika ia melihat laki-laki itu, ia berjalan dari seberang dan
melanjutkan perjalanannya. Ia tidak mau menolongnya.
Tidak lama kemudian, seorang Lewi yang bekerja di rumah ibadat lewat. Ia juga melihat laki-
laki itu dan lewat dari seberang jalan. Ia juga tidak mau menolongnya.
Akhirnya, seorang Samaria lewat. Ketika ia melihat laki-laki itu, ia berhenti dan
menolongnya. Ia mengobati dan membalut lukanya dengan kain. Ia membawa laki-laki itu
ke sebuah penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya, ia memberi pemilik penginapan
itu sejumlah uang dan meminta kepadanya untuk merawatnya. “Berikan kepadanya apa saja
yang dibutuhkannya. Jika kamu keluarkan uang lebih dari yang saya berikan kepadamu,
saya akan membayarnya besok ketika saya kembali ke sini.”
Kemudian Yesus bertanya, “Siapa di antara ketiga orang itu adalah sesama bagi orang yang
dirampok penyamun?”
Ayat Emas :
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri (Lukas 10:27).
Aktivitas :
Pendamping dapat memilih aktivitas yang telah disediakan sesuai dengan usia anak, tingkat
kemampuan anak dan situasi setempat.
Perutusan Misioner :
Pendamping dapat membimbing anak supaya bisa merumuskan satu tindakan konkrit yang
akan dilakukan sepanjang minggu itu.
Contoh: Saya akan menolong saat menemukan orang yang mengalami kesulitan.
Doa Penutup :
Tuhan Yesus Kristus, Engkau menghendaki agar kami mencintai sesama. Tolonglah kami,
agar menjadi sesama yang baik bagi setiap orang yang kami temui. Amin.
Anak-anak menuliskan sesuatu pada hati itu (misalnya: kasihilah sesamamu, Tuhan
mengasihimu) lalu dihiasi. Sesudahnya, hati itu diserahkan kepada teman atau siapa saja
yang mereka kenal.
• Kalau anak itu menjawab, “Saya tidak menyukai teman-teman saya”, maka pendamping
harus mengajukan pertanyaan lagi: SIAPA YANG KAMU SUKAI MENJADI TEMANMU?
Anak harus menyebutkan dua nama teman, lalu kedua teman yang namanya disebut
harus berpindah tempat duduk. Pendamping yang berdiri di tengah lingkaran secepatnya
menempati salah satu kursi yang ditinggalkan oleh kedua teman itu. Akibatnya salah satu
dari kedua teman itu tidak mendapatkan tempat duduk dan terpaksa berdiri di tengah
lingkaran. Maka, ia harus bertindak seperti pendamping dan mengajukan pertanyaan
yang sama kepada salah satu anak. Begitulah permainan seterusnya berlanjut.
• Kalau anak itu menjawab, “Saya menyukai teman-teman saya”, maka semua anak
harus berpindah tempat duduk. Pendamping yang berdiri di tengah lingkaran secepatnya
menempati salah satu kursi yang kosong. Akibatnya akan ada satu anak yang tidak
mendapatkan tempat duduk dan terpaksa berdiri di tengah lingkaran. Maka, ia harus
bertindak seperti pendamping dan mengajukan pertanyaan yang sama kepada salah satu
anak. Begitulah permainan seterusnya berlanjut.