Anda di halaman 1dari 236

Apakah engkau mengasihi Aku?

Victor Christianto

Medio Desember 2017

The Second Coming Institute

www.sci4God.com

1|Page
Apakah engkau mengasihi Aku?

Copyright 2017 – Ir. Victor Christianto, MTh., DDiv.

Penerbit:

The Second Coming Institute, www.sci4God.com

Email: victorchristianto@gmail.com

Twitter: @Christianto2013, @ThirdElijah

LineID: ThirdElijah, ThirdElijah316

Instagram: ThirdElijah, ThirdElijah316

Ilustrasi Sampul: Raphael, Christ’s Charge to Peter, (Tuntutan Yesus


kepada Petrus), 1515

Untuk lebih banyak sumber bacaan, lihat:

http://independent.academia.edu/VChristianto

2|Page
Persembahan:

Buku ini dipersembahkan sebagai hadiah Natal untuk:

1. kakak dan adik-adikku terkasih,


2. saudara-saudari dan sanak keluarga di kota-kota di Indonesia
3. sahabatku Sujarwo dan Linda
4. segenap pelayan dan hamba Tuhan di lingkungan GKI
5. Bp.Pdt. Dr. Robby Chandra yang telah menginspirasikan buku ini
6. Bp. Ginting Satyana atas bantuan dan kebaikannya dalam
mendistribusikan buku ini
7. semua umat Kristen di seluruh pelosok Indonesia, khususnya mereka
yang sedang bergumul dalam pelayanan atau nyaris putus asa…

“Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu


tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar,…”

Filipi 2:12-16

3|Page
Kata Pengantar

Tentu kita semua telah sering mendengar khotbah tentan pertanyaan


Yesus kepada Petrus: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dialog tersebut
kerap disebut pemulihan pelayanan Petrus, dan dilukiskan dengan apik
oleh pelukis besar abad pertengahan, Raphael, dalam lukisan di sampul
buku ini.

Namun, mari kita bertanya: apakah pertanyaan Yesus tersebut hanya


ditujukan untuk Petrus?

Saya kira tidak demikian. Yesus menanyakan hal itu juga kepada kita
semua: apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada semua ini? Semua
kefanaan dunia dan semua gemerlapnya?1

Atau kita lebih suka mengabdi kepada dua tuan? (Mat. 6). Dalam ucapan
Yesus kepada 7 jemaat ada tertulis bahwa Yesus tidak suka kerohanian
yang “suam-suam kuku,” jika itu terjadi Dia akan memuntahkan kita. Jadi
kekristenan yang sejati adalah mengikut Yesus sampai akhir, meskipun
jalan yang kita hadapi sering terjal dan menyakitkan.

Atau dalam ungkapan sebuah lagu tahun 70-an: How deep is your love?

Ada sebuah kisah tentang lagu “Mengikut Yesus keputusanku.” Kalau


tidak salah, sebuah keluarga di Asia Selatan (India) suatu kali diancam
oleh orang-orang sekampungnya untuk menyangkal Yesus atau mereka
akan dihukum mati. Namun dengan penuh sukacita mereka menghadapi

1
Untuk diskusi yang lebih tajam tentang Yohanes 21:15, lihat misalnya: (a) J. Harold Greenlee, J. of
Translation (2005), url: http://www-01.sil.org/siljot/2005/2/46693/siljot2005-2-02.pdf; (b) Sermon; How
much do you love Jesus? url: http://www.villagechurchofwheaton.org/docs/sermon2009-04-12.pdf; (c)
Randy Poon, The Johannine model of leadership, url:
https://www.regent.edu/acad/global/publications/jbpl/vol1no1/Poon_JBPL_V1No1.pdf

4|Page
penolakan itu dan mereka memilih kematian, dan saat menuju kematian
itulah mereka menyanyikan lagu: mengikut Yesus keputusanku.

Dulu saya juga berpikir bahwa dialog Yohanes 21:15-20 hanya berlaku
untuk Petrus sebagai pemimpin dari gereja perdana. Namun suatu
peristiwa sekitar oktober 2009 membuatku terhenyak, karena ketika saya
sedang mengikuti doa pelepasan di sebuah gereja kharismatik, ada suara
berbisik dalam hati saya: Apakah engkau mengasihi Aku?

Berikut ini kisah selengkapnya.

Pulang ke Jakarta
Cerita saya dimulai di Moskow sekitar bulan Mei 2009, waktu itu saya
sudah sekitar lima bulan menempuh studi gravitasi2 dan kesan saya studi
ini agak membosankan karena melulu teoretis. Tidak pernah dibahas di
kelas hal-hal yang menantang seperti lubang cacing (wormhole) atau
antigravity, dan juga tidak pernah dibahas kaitan antara kosmologi dan
penciptaan. Saya sampai di satu titik buntu (cul de sac), karena beasiswa
tidak kunjung turun, sementara dana dari sumber-sumber lain sulit
diharapkan.
Jadi suatu sore, saat itu hujan gerimis, saya duduk di pojok salah satu
kapel gereja di Moskow dan berdoa,"Tuhan, tunjukkanlah jalan yang
Kaukehendaki. Sepertinya jalan yang saya tempuh untuk studi tingkat
doktoral ini bukan jalan yang tepat. Dan jika Engkau melepaskan saya
dari berbagai persoalan yang saya hadapi, maka saya akan mengabdikan

2
Waktu itu saya memperoleh beasiswa dari Kementerian Pendidikan Rusia untuk mengambil studi
pascasarjana di Institute of Gravitation and Cosmology, di Peoples’s Friendship University of Russia,
www.rudn.ru

5|Page
diri saya untuk melayani Engkau." Waktu itu saya belum dapat
mendengar jawaban doa secara langsung dari Tuhan, jadi tidak ada
jawaban apa-apa.
Akhirnya, setelah menyelesaikan ujian-ujian satu semester itu, saya
memutuskan untuk pulang. Waktu pulang ada kisah yang cukup unik.
Waktu itu saya mencari tiket Moskow-Jkt tidak ada, yang ada hanya
Moskow-Abu Dhabi-Singapore dan disambung Sing-Jkt. Ada saudara yang
mau membantu membeli tiket pulang, tapi uang yang dikirim pas untuk
beli tiket Moskow-Sing. Untungnya saya masih ada sisa kiriman dari
kenalan saya Prof. Florentin Smarandache sebesar $100. Ketika di agen,
saya tanya berapa harga tiket Sing-Jkt, jawabnya sekitar $85, jadi saya
memberanikan diri untuk pulang dengan uang $100 di saku.
Besoknya saya berangkat dari Moskow dan esoknya sampai di Singapore,
lalu saya pergi ke loket AirAsia, ternyata harga tiket ke jkt $105. Oh sial,
pikir saya, uang saya kurang $5. Padahal di tabungan BCA saya tidak ada
lagi uang. Saya terus berjalan mondar-mandir sambil menyeret koper saya
mirip orang kesasar. Sambil berjalan saya berdoa: "Tuhan tolonglah, saya
tidak mau terdampar di bandara Changgi." Terus saya berjalan ke mesin
atm cirrus, dan memasukkan kartu atm bca saya, tapi tidak ada uang
keluar. (ya memang tabungan sudah saya pakai semua di moskow) Terus
saya berjalan keliling bandara Changgi sambil berdoa lagi dalam hati, dan
untuk kedua kali saya masukkan kartu atm saya. Tidak ada apa apa.
Kemudian saya berjalan keliling sekali lagi, sambil berdoa sungguh-
sungguh: "Tuhan tolonglah, saya tidak mau tersangkut di Changgi sini."
Lalu saya memberanikan diri untuk mencoba sekali lagi memasukkan
kartu atm bca saya ke mesin cirrus, dan puji Tuhan, dari mesin itu keluar
uang pas $5. Jadi saya bisa beli tiket pulang ke jkt. Memang peristiwa
uang $5 yang aneh itu tidak sebesar mukjizat air menjadi anggur yang
dibuat Yesus, tapi bagi saya itu merupakan suatu tanda bahwa

6|Page
kepulangan saya ke Indonesia memperoleh perkenan dari Tuhan.

Panggilan untuk melayani


Setelah saya kembali ke Jakarta, saya bekerja di perusahaan kakak saya.
Saya bekerja dengan tenang dari Juni sampai Oktober. Tapi suatu malam
di bulan oktober, sekita pukul 23 saya merasakan nyeri yang hebat di
dada kiri. Karena ayah saya meninggal karena serangan jantung, saya jadi
terpikir bahwa kali itu saya juga akan meninggal. Karena itu saya berdoa:
"Tuhan jika Engkau berkenan, tolong angkat rasa nyeri dari dada kiri
saya." Tapi kemudian saya mendengar jawaban samar-samar dalam doa
saya: "Dosamu terlalu banyak. Besok pagi kamu mesti temui pendeta
untuk didoakan." Jadi keesokan harinya, saya memutuskan untuk ijin
dari bekerja dan minta diantarkan ke seorang pendeta di daerah
tangerang. Setelah bertemu pak pendeta saya menyatakan maksud saya,
dan pendeta itu menyarankan saya untuk ikut doa pelepasan. Lalu saya
setuju. Tapi pak pendeta mengatakan bahwa saya mesti berpuasa dulu
semalam, dan besok baru dilayani. Jadi saya pulang dan puasa dari jam
22.00 sampai besok siangnya.
Besok paginya, saya diminta mengisi cek list sebanyak 4-5 lembar, yang
intinya saya mesti mengakui semua dosa saya. Setelah saya isi semua cek
list tersebut, pak pendeta lalu mendoakan saya dengan tumpang tangan.
Setelah itu saya diminta berdoa sendiri.

Saya berdoa sendiri kira-kira 15 menit, lalu ada semacam suara yang
berbisik kepada saya: "Victor Christianto, apakah engkau mengasihi
Aku?" Lalu saya menjawab: "Ya Tuhan, Engkau tahu bahwa saya
mengasihi-Mu." Lalu Tuhan menjawab: "Gembalakanlah domba-domba-
Ku."
Pertanyaan yang sama diulangi sampai tiga kali, lalu saya membatin,

7|Page
apakah saya sudah berkhianat seperti Petrus, sampai Tuhan menanyakan
pertanyaan tersebut tiga kali.
Kemudian saya ceritakan tentang dialog tersebut kepada pendeta yang
melayani saya doa pelepasan, dan beliau menjawab bahwa kemungkinan
saya memang dipanggil secara khusus untuk melayani Tuhan sebagai
hamba-Nya. Selama beberapa hari berikutnya saya menggumuli apakah
makna panggilan Tuhan Yesus tersebut, dan memang Tuhan sering
memberitahukan kehendak-Nya dalam doa khususnya waktu malam.

Ada 3 tugas pokok pelayanan yang diberikan Tuhan Yesus kepada saya
antara lain:
(1) Tuhan Yesus ingin saya mulai melayani di gereja asal saya tempat saya
dibesarkan. (karena itu mulai november 2009 saya memutuskan untuk
pulang ke kota asal saya)

(2) kedatangan Yesus sudah semakin dekat, dan Tuhan ingin saya
membantu gereja-gereja di seluruh dunia mempersiapkan diri dalam
menyongsong kedatangan-Nya yang kedua kali.
(3) karena waktu-Nya semakin dekat, Tuhan ingin saya memberikan
waktu saya secara penuh untuk melayani Dia.
(4) Tuhan Yesus juga ingin saya membantu gereja-gereja dalam
menghadapi anti-Kristus yang kian besar pengaruhnya.

Waktu saya dipanggil itu, sejujurnya saya tidak tahu apa yang akan saya
lakukan untuk mempersiapkan kedatangan Yesus yang kedua kali. Tapi
berangsur-angsur Tuhan memimpin saya untuk menulis berbagai artikel
blog dan juga panduan untuk membantu orang bertobat (kini menjadi
http://www.sci4God.com).

8|Page
Artikel-artikel blog yang saya tulis tersebut kini sudah dibendel menjadi 3
buku dan diterbitkan oleh sebuah penerbit kristen di Jerman pada tahun
2013 dan 2014 yang lalu (Blessed Hope Publishing, Saarbrucken). Buku-
buku tersebut dapat dipesan di www.morebooks.de.

Selain itu, atas dorongan seorang pendeta emeritus yang saya temui awal
tahun 2011, saya kemudian memutuskan untuk mengikuti pendidikan
formal teologi, dan saya memilih program pasca sarjana di sebuah
seminari teologi. Dan puji Tuhan, saya telah menyelesaikan pendidikan
tersebut pada tahun 2014. Namun, apa langkah selanjutnya yang Tuhan
ingin saya kerjakan masih banyak yang misteri bagi saya, dan saya hanya
berusaha menjalani hidup saya hari demi hari. Meskipun demikian, saya
berusaha tetap menulis baik paper, buku maupun artikel blog untuk
membantu gereja-gereja mempersiapkan diri dan menyongsong
kedatangan Yesus yang kedua kali.

Singkat kata, saya memang tidak mengetahui hari dan tanggal rapture
atau kedatangan Tuhan Yesus kali kedua, namun satu hal yang bisa saya
pastikan, yaitu kedatangan Yesus sudah amat dekat, dan hari kemurkaan
Bapa itu sudah di ambang pintu. Berbahagialah Anda yang tidak terlalu
santai seperti hamba yang malas, karena jika demikian maka Anda akan
dihukum berat. Usahakan untuk berbicara tentang Yesus setidaknya
kepada 3 orang dalam sehari, mulailah dari keluarga dan sahabat-sahabat
Anda.

Yoh. 9:4
"Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih

9|Page
siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat
bekerja."

Soli Deo Gloria!

Minggu Advent ke II

Medio Desember 2017

Victor Christianto

www.sci4God.com

10 | P a g e
Versi lengkap lagu: Mengikut Yesus keputusanku3

KPRI103: Mengikut Yesus Keputusanku (I


Have Decided To Follow Jesus)
Lagu: Tradisional India

1=Es
4/4

1 Mengikut Yesus keputusanku,

Mengikut Yesus keputusanku,

Mengikut Yesus keputusanku.

'Ku tak ingkar, 'Ku tak ingkar.

2 Walau sendiri 'kuikut Yesus,

Walau sendiri 'kuikut Yesus,

Walau sendiri 'kuikut Yesus.

'Ku tak ingkar, 'Ku tak ingkar.

3 Dunia di b'lakang salib di depan,

Dunia di b'lakang salib di depan,

Dunia di b'lakang salib di depan.

'Ku tak ingkar, 'Ku tak ingkar.

4 Maukah engkau mengikut Yesus,

Maukah engkau mengikut Yesus,

Maukah engkau mengikut Yesus.

Selamanya, selamanya.

Syair bahasa Inggris

3
http://kidung.co/Kidung_Persekutuan_Reformed_Injili_(KPRI)_103_-_Mengikut_Yesus_Keputusanku

11 | P a g e
1 I have decided, to follow Jesus,

I have decided, to follow Jesus,

I have decided, to follow Jesus,

No turning back, no turning back!

2 Though I may wander, I still will follow,

Though I may wander, I still will follow,

Though I may wander, I still will follow,

No turning back, no turning back!

3 The world behind me, the cross before me,

The world behind me, the cross before me,

The world behind me, the cross before me,

No turning back, no turning back!

4 Though none go with me, still I will follow,

Though none go with me, still I will follow,

Though none go with me, still I will follow,

No turning back, no turning back!

5 Will you decide now, to follow Jesus?

Will you decide now, to follow Jesus?

Will you decide now, to follow Jesus?

No turning back, no turning back!

12 | P a g e
Daftar Isi

Kata Pengantar 4

Daftar Isi 13

Edicule 14

Bagaimana hidup berkenan di hadirat Tuhan? 17

Pelajaran dari Matius pasal 25 22

WonderWomen 29

Carnot 31

Project Blue Beam: Skenario Pemunculan Dajjal? 34

Silence 37

Perjumpaan 41

Prepper 47

Sekularisme 53

Kepemimpinan Yesus 59

Milenial 67

Michelin 74

Bagaimana mengikut Yesus? 78

Daimonizomai 81

Makna lima roti dan dua ikan 90

Bagaimana menjadi garam dan terang? 94

Membaca Naura 98

Injil yang lain 107

Dari penurunan daya beli menuju demokrasi semi-likuid 113


Tentara Langit 120

13 | P a g e
Trinitas 128

JGLT 138

Tetragrammaton 142

Timor Leste 148

Narnia 149

Dinosaurus 153

Original 156

Kuda Lumping 160

Hipertensi 162

Singkong 165

47 Judges decide heterosexual marriages are lawful 167

Urip iku mung mampir ngombe 169

Lampiran 175

A short biography of this author 216

Curriculum Vitae 221

14 | P a g e
Edicule

"Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan
itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di
atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya. " - Wahyu 14:14

Shalom, selamat pagi saudaraku. Beberapa hari lalu saya membaca berita
tentang penggalian gua kuno yang konon merupakan tempat Yesus
Kristus pernah dikuburkan di dalamnya. Situs ini berupa gua yang
ditutup oleh marmer, dan tidak pernah dibuka sejak 1555 atau mungkin
lebih lama dari itu.
Penggalian dilakukan oleh tim arkeologi dari Yunani, dan mereka adalah
yang pertama kali diizinkan untuk melakukan penggalian di situs
tersebut.(1)

Berikut ini kutipan berita dari yahoo.com:


"The Holy Edicule itself sits within the Church of the Holy Sepulchre or
Church of the Resurrection, which is a famed pilgrimage site and working
monastery. It's built directly over the cave where Jesus was said to be
buried; another wing sits over the site where he is said to have been
crucified."(1)

Sejak minggu lalu saya berniat menulis artikel tentang upaya penggalian
arkeologi tersebut, namun tidak tahu mesti mulai dari mana, sampai
kemarin (15/11) ketika seorang sahabat mengirimkan pesan singkat (sms)
sebagai berikut:

15 | P a g e
"Makam suci Yesus Kristus sedang dibuka untuk pertama kalinya.
Ini terjadi di Yerusalem ketika mereka meluncurkan marmer makam
Tuhan Yesus.
Suara klakson terdengar dan awan membentuk lingkaran. Puji Tuhan
fenomena yang tidak dapat dijelaskan tersebut terjadi di Israel hari ini.
Sebuah lingkaran yang terbentuk di langit dan ada suara seperti
terompet.
Sangat nyata."* Lihat juga (2).

Ternyata memang ada tanda aneh di langit Israel berupa awan berbentuk
cincin yang disertai dengan tiupan sangkakala (shofar dalam bahasa
Ibrani). Pertanyaan yang muncul antara lain adalah: apakah tanda di
langit ini berhubungan dengan kegiatan penggalian bekas makam Yesus?

Laporan di tempat lain


Setelah saya googling sejenak untuk memastikan kebenaran berita
tersebut, ternyata sejak awal tahun ini, telah dilaporkan di beberapa kota
adanya suara-suara mirip terompet di langit, misalnya:(3)(4)
a. Netherland
b. Casablanca
c. Agada
d. Tangier
NASA telah mengonfirmasi bahwa suara-suara terompet itu memang
berasal dari langit.(5) Bahkan suara terompet di langit juga sempat
diselipkan dalam salah satu episode serial X-Files edisi 2016.

Penutup
Mengingat gejala-gejala tersebut terjadi pada kurun waktu yang
berdekatan, tampaknya perlu dipahami sebagai suatu pesan dari langit

16 | P a g e
bahwa saat kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kali telah kian
mendekat. Meskipun demikian, memang tidak ada seorangpun yang tahu
kapan hari dan jamnya.
Pertanyaan untuk direnungkan: apa yang akan Anda lakukan menjelang
hari Tuhan yang dahsyat tersebut?

"Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya.


Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa
hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat
menahannya?" - Yoel 2:11

versi 1.0: 16 november 2016, pk. 11:42


VC

*Pesan singkat dari teman saya tersebut disertai video klip yang membuat
situasi lebih gamblang. Jika Anda berminat melihat video klip tersebut,
silakan kirim pesan via japri.

Referensi:
(1) https://www.yahoo.com/news/jesus-tomb-opened-first-time-
160800494.html?.tsrc=daily_mail
(2) http://allnewspipeline.com/Strange_sights_And_Sounds_Over_Jerusalem.php
(3) https://socioecohistory.wordpress.com/2016/01/18/strange-sounds-in-the-sky-2016-
happening-worldwide/
(4) http://yournewswire.com/weird-sky-sounds-are-back-sky-trumpets-heard-across-
europe/
(5) https://www.sott.net/article/297196-NASA-confirms-strange-sounds-emanating-from-
the-sky

17 | P a g e
Bagaimana hidup berkenan di hadirat Tuhan?

(You must be holy, because God is Holy.)

Teks: Imamat 20:26


"Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah
memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-
Ku."

Teks: I Petr. 1:16


"sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."

Shalom, saudara-saudariku yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.


Banyak di antara kita yang ingin hidup berkenan di hadirat Tuhan, lalu
kita melakukan banyak hal seperti: rajin beribadah setiap minggu di
gereja, mengikuti kelas pemahaman Alkitab, ikut paduan suara, aktif
melayani di komisi ini-itu, membuat kelas pemahaman alkitab bagi kaum
profesional, melayani sebagai guru sekolah minggu, rajin bersaat teduh,
rajin berdoa dan membaca Alkitab setiap pagi, secara rutin memberikan
persembahan bulanan. Lalu kita merasa puas, bahwa kita telah hidup
berkenan di hadirat Tuhan. Benarkah demikian?
Memang semua hal di atas cukup baik, namun tidak cukup di mata Allah.
Semua kegiatan yang kita anggap rohani itu, mirip seperti Marta yang
sibuk melayani Tuhan dengan berbagai hal yang menurutnya baik:

Teks: Lukas 10:38-42


38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di

18 | P a g e
sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia
di rumahnya.
39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria.
Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-
Nya,
40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata:
"Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku
melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan
menyusahkan diri dengan banyak perkara,
42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang
terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Banyak orang Kristen bergumam, syukur kepada Tuhan bahwa saya


bukan sepeerti Marta. Benarkah demikian?

Makna sebenarnya: "Kitalah Marta itu, bukankah kita selalu ingin


melakukan banyak hal, tapi seringkali lupa duduk di kaki Tuhan dan
belajar mendengarkan Dia?"

Itulah makna kisah Maria dan Marta yang baru dibukakan Tuhan kepada
saya yang bebal dan keras kepala ini.

Banyak di antara kita, yang mirip dengan Marta, terlalu kuatir dan
menyusahkan diri dengan banyak perkara. Padahal yang Tuhan inginkan
sederhana saja, agar kita belajar merendahkan diri lalu menyediakan
waktu untuk lebih banyak duduk di kaki Tuhan dan mendengarkan Dia.

Artinya, kita mesti belajar menjadi seperti Maria. Itulah "satu saja yang

19 | P a g e
perlu."

Setelah kita lebih banyak mendengarkan Tuhan, maka Tuhan sendiri


akan memproses kita agar menjadi anak-anak Allah yang hidup. Hari
demi hari kita akan dibukakan pengertian-pengertian baru akan Firman-
Nya. Itulah makna sebenarnya dilahirkan kembali (reborn). Semuanya
dimulai dengan merendahkan diri di hadapan-Nya, mengakui kegagalan-
kegagalan kita, dan datang kepada-Nya dengan hati yang remuk. Bapa di
sorga begitu murah hati dan pengampun, Ia tidak akan menolak setiap
orang yang datang kembali kepada-Nya dengan hati yang remuk.

"Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang


bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku
bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-
sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat
orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang
yang remuk." (Yes.57:15)

Setelah itu kita mesti belajar untuk hidup kudus di hadirat Tuhan.
Kebanyakan gereja hanya puas dengan mengajarkan anugerah murahan:
"pokoknya kita semua akan diselamatkan oleh karya penebusan Kristus,
tidak perlu pertobatan dan hidup kudus." Itu bukanlah Injil yang sejati.
Memang penebusan dosa adalah anugerah Tuhan semata, namun juga
jangan lupa bahwa Tuhan menghendaki agar kita bertobat dan hidup
kudus. Tuhan itu Maha Kudus, jadi tidak mungkin seseorang akan
melihat Tuhan tanpa hidup kudus.

Bertobat artinya berbalik dari tingkah langkah kita yang jahat, dari
manusia lama kita yang dikuasai kedagingan, dan belajar hidup dipimpin

20 | P a g e
oleh Roh Kudus.

Dan hidup kudus, artinya suci sepenuhnya dalam pikiran, dalam hati,
dan dalam segala tindakan dan perkataan kita. Itulah makna perintah
terutama: mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi.

Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap


hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu."
(Mat. 22:37)

Arti dari perintah ini adalah kita mesti bertobat dari membenci Allah, lalu
belajar hidup suci dan mengasihi Tuhan mulai dari hati, lalu mengasihi
dengan segenap jiwa, dan juga mengasihi dengan segenap akal budi.

Mengutip ucapan Martin Luther: orang Kristen mesti belajar bertobat


mulai dari hati, lalu jiwa, lalu akal budi. Dan terakhir kita juga mesti
bertobat dengan dompet kita.

Bertobat dari hati, artinya kita mesti menyerahkan hati kita yang kotor
dan penuh kebencian ini untuk dimurnikan oleh Tuhan. Kita mesti
memohon agar diberikan hati yang baru, hati yang lembut dan dengar-
dengaran akan perintah-Nya.

Kita juga mesti merendahkan diri di hadapan Tuhan, lalu memohon agar
dikaruniakan jiwa yang hidup, lalu juga akal budi yang sepenuhnya baru,
agar kita dapat mengerti perkara-perkara surgawi. Tanpa jiwa, hati, dan
akal budi yang baru, niscaya kita akan selalu gagal menjadi anak-anak
Allah yang sejati. Semua kebaikan yang kita lakukan hanyalah kain
gombal saja di hadapan Allah.

21 | P a g e
Itulah makna dilahirkan kembali, dan hanya dengan merendahkan diri
dan bertobat di hadapan Tuhan, maka kita mulai belajar hidup berkenan
di hadirat Tuhan.

Kiranya renungan ini berguna bagi kita semua. Tuhan Yesus mengasihi
Anda semua.

Versi 1.0: 29 oktober 2017, pk. 16:24


Versi 1.1: 30 oktober 2017, pk. 10:13
VC
Dari hamba yang tidak berguna.

*catatan: artikel ini dipersiapkan dalam rangka ikut memperingati 500


tahun Gerakan Reformasi Gereja yang dipelopori oleh Martin Luther, tgl.
31 oktober 1517.

**Artikel ini terinspirasi oleh buku karya Kevin Deyoung, berjudul: Hole in
the Holiness (Surabaya, Literatur Perkantas, 2017).

22 | P a g e
Pelajaran dari Matius pasal 25

(Lessons from the Gospel of Matthew chapter 25)

Shalom, saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.


Banyak orang Kristen yang ingin segera menyongsong Yesus yang akan
segera datang. Tapi, bagaimana caranya?
Pagi ini (12/11/2017), saya mendengarkan firman yang ditaburkan oleh
Bp. Nicholas Kurniawan. Khotbah yang disampaikan sungguh
memberkati, yaitu bagaimana kita dapat mengerti makna tersembunyi
dari Matius pasal 25:1-13, tentang gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-
gadis yang bodoh. Tentu kita ingin bertanya: termasuk yang manakah
saya, gadis yang bijaksana atau yang bodoh?
Ada beberapa hal yang cukup penting untuk dibagikan berdasarkan
khotbah pagi ini.
Sebenarnya, perikop ini merupakan rangkaian dari nubuat Yesus Kristus
tentang akhir zaman mulai dari pasal 24 hingga 25. Namun dalam
kesempatan ini hanya akan dibahas tentang 3 perikop dalam Matius pasal
25. Mari kita mulai dengan perikop 25:1-13.

A. Gadis-gadis yang bijaksana dan yang bodoh


Ada beberapa kata kunci yang patut digarisbawahi dalam perikop ini, di
antaranya: sepuluh gadis, pelita, minyak, menyongsong, mempelai laki-
laki, tertidur, tengah malam, suara orang berseru, hampir padam, pintu
ditutup, Aku tidak mengenal kamu, berjaga-jagalah.

Arti kata-kata kunci dalam perikop ini:


- sepuluh gadis: dalam tradisi pernikahan Israel zaman dahulu, mempelai

23 | P a g e
perempuan akan menyambut mempelai laki-laki diiringi sejumlah saksi.
Misalnya dalam Kitab Rut, disebutkan bahwa Boas memanggil "sepuluh
saksi."
- pelita: setiap dan semua orang Kristen adalah terang bagi lingkungan di
sekitarnya, adalah tugasnya untuk menjaga agar pelita itu tidak padam.
Bdk. Mat. 5:14-15
- minyak: bahan bakar pelita kita, yaitu hubungan yang karib dengan
Bapa di sorga. Sesungguhnya, Bapa rindu agar banyak orang Kristen
sungguh-sungguh bergaul karib dengan Dia, seperti Henokh, Abraham,
Musa, Daud, Elia, dll. Perhatikan ayat Kej. 5:24, "Dan Henokh hidup
bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh
Allah." Jadi bila Anda rindu untuk diangkat oleh Tuhan, maka langkah
pertama adalah Anda mesti belajar untuk hidup bergaul karib dengan
Tuhan. Bagaimana caranya mengisi minyak itu? Dengan bertekun dalam
doa dan merenungkan Firman Tuhan siang dan malam. Tanpa itu maka
minyak kita akan habis, dan akhirnya pelita kita akan padam. Baca
Mazmur 1, misalnya: "tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan
yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. " (ayat 2). Dalam khotbah
pagi ini, pak Nicholas menegaskan ada 3 hal yang perlu dilakukan untuk
menjaga persediaan minyak kita: sehati dengan Tuhan, sepenuh hati buat
Dia, dan berhati-hati bagi Dia.*
- menyongsong: semua orang Kristen tentu bersemangat untuk
menyambut kedatangan Yesus Kristus kali kedua, namun faktanya
adalah bukan semua orang sungguh-sungguh bersiap dengan minyak dan
pelita yang tidak pernah padam.
- mempelai laki-laki: adalah Yesus Kristus
- tertidur: ternyata semua gadis penyambut mempelai itu jatuh tertidur,
karena "mempelai itu lama tidak datang-datang juga."
- tengah malam: ketika sudah jauh malam, artinya kuasa kegelapan kian

24 | P a g e
mencengkeram seluruh bumi. (Dalam salah satu visiun yang saya terima
begitu juga ada sahabat yang bercerita memperoleh visiun yang mirip,
Tuhan memperlihatkan bahwa hampir seluruh bumi kini telah gelap.
Karena tidak banyak lagi umat Kristen yang masih menjaga lampunya
bercahaya.)
- suara orang berseru: yang dimaksud di sini kemungkinan adalah suara
sangkakala yang ditiup malaikat sebagai tanda peringatan. Dalam
beberapa tahun ini banyak laporan tentang suara-suara aneh di langit.
Termasuk di Yerusalem ketika makam suci Yesus dibongkar. Itulah
pertanda dari surga. Lihat juga salah satu buku saya: "Sangkakala sudah
ditiup, apa yang akan Anda lakukan?"**
- hampir padam: perbedaan pokok antara gadis-gadis yang bijaksana dan
yang tidak adalah, bahwa yang bijaksana menjaga agar pelita mereka
tidak sampai padam (dengan persediaan minyak).
- pintu ditutup: ini yang dimaksud Yesus dengan ungkapan "seperti pada
masa Nuh...", ketika orang-orang pilihan sudah masuk, maka pintu akan
ditutup.
- Aku tidak mengenal kamu: Jika kita menerima bahwa yang dimaksud
dengan minyak adalah pergaulan yang karib dengan Bapa. Maka gadis-
gadis yang bodoh yang tidak memiliki persediaan minyak, itu artinya tidak
menjaga hubungan yang karib dengan Bapa. Karena itu tidak heran jika
Yesus, Sang Anak Domba itu, akan mengatakan : "Aku tidak mengenal
kamu."
- berjaga-jagalah: Perikop ini hendak menyampaikan pesan penting yaitu
bahwa kita yang menanti-nantikan kedatangan Sang Mempelai Agung,
yaitu Tuhan Yesus Kristus, perlu senantiasa berjaga-jaga tidak hanya
dengan cara tetap bangun (tidak terlelap), namun juga setia menjaga agar
pelita yang kita bawa tidak padam. Jika pelita kita padam saat Yesus
Kristus datang, maka pintu akan ditutup dan kita tidak akan memperoleh

25 | P a g e
bagian dalam pesta perjamuan nikah Sang Anak Domba, yaitu Yesus
Kristus.
Pertanyaan untuk direnungkan: masih menyalakah pelita Anda? Atau
sudah hampir padam? Apakah Anda masih menyimpan persediaan
minyak, yakni menjaga hubungan yang karib dengan Tuhan?

B. Perumpamaan tentang talenta


Perikop ini hendak menandaskan pesan Yesus bahwa kita mesti hidup
sedemikian rupa sehingga seluruh hidup kita dapat
dipertanggungjawabkan di hari Pengadilan Terakhir nanti.
Talenta sering ditafsirkan sebagai ketrampilan, kecerdasan, dan
sejenisnya.
Namun makna sesungguhnya sangat luas: bisa berarti harta benda,
kesempatan (kairos), bakat, ilmu pengetahuan, jabatan, tenaga,
kesehatan, kecakapan khusus tertentu dsb. Yang jelas, Tuhan telah
memberikan kepada semua orang, "masing-masing menurut
kesanggupannya."
Jadi bukan banyaknya atau besarnya, namun seberapa kali kita dapat
melipatgandakan talenta tersebut. Kira-kira mirip seperti konsep ROI
(rasio pengembalian investasi, Eng.: "return on investment.")
Tuhan ingin kita mencapai ROI semaksimal mungkin dengan apa yang
dipercayakan kepada kita. Simpulan dari perumpamaan ini adalah: ROI=1
berarti kita tidak melakukan apa-apa dengan talenta kita, maka Bapa
akan murka dan akan menyebut kita hamba yang malas. Pesan ini bisa
dibandingkan dengan misalnya: Yes. 5:2, Luk. 3:9

"Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak
menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api."

26 | P a g e
Itulah sebabnya Alkitab menegaskan bahwa kita mesti mengerjakan
keselamatan kita dengan takut dan gentar. (Flp. 2:12)
Istilah Alkitab yang mungkin paling mendekati talenta ini adalah
"huparcho" (bdk. Lukas 8:3). Arti sebenarnya dari istilah huparcho adalah:
apa yang ada padamu.
Pertanyaan: Sudahkah Anda tahu apa talenta/huparcho Anda? Jika kita
ingin tahu apa saja talenta kita, sebagai langkah awal yang baik,
berdoalah: "Tuhan, bukakanlah mata hati hamba-Mu ini, apa saja yang
ada pada kami, yang dapat kami gunakan untuk melayani sesama dan
memuliakan Engkau?"

C. Penghakiman terakhir
Ini mungkin perikop yang paling keras di antara ketiga perikop dalam
Matius 25. Karena tidak seperti 2 perikop terdahulu yang berupa
perumpamaan, perikop ketiga ini tidak cocok disebut perumpamaan.
Meskipun perikop ini dapat dikomentari dari berbagai segi, satu hal yang
sangat unik di sini adalah: "identifikasi Yesus Kristus, Sang Hakim Agung,
dengan semua orang yang hina, termasuk yang sakit, di penjara,
kelaparan, haus dan telanjang."
Untuk memperjelas bagian ini, khususnya dalam konteks peringatan 500
tahun Gerakan Reformasi yang diawali Martin Luther, izinkan saya
mengutip dari renungan Santapan Harian, senin 14 maret 2015. Judul
renungan: bukan iman teori tetapi iman kenyataan.

"Bagian ini mengakhiri rangkaian nubuat dan ajaran Tuhan Yesus


tentang kedatangan-Nya dan penghakiman akhir kelak. Beberapa hal
penting Ia bentangkan. Pertama, seperti halnya Injil harus diberitakan ke
sekalian bangsa, hari penghakiman kelak pun meliputi semua bangsa
(ayat 32). Kedua, seperti halnya Injil harus direspons oleh masing-masing

27 | P a g e
demikian pun penghakiman itu akan berlaku untuk masing-masing orang
(ayat 33). Ketiga, bila dalam warta Injil Yesus datang sebagai Juruselamat
dalam kerendahan-Nya, kelak Ia akan datang sebagai Raja dengan
segenap kemuliaan-Nya dan semua malaikat-Nya (ayat 31). Ketika itu,
keputusan akhir nasib kekal tiap orang akan diambil (ayat 34,41).

Atas dasar apakah keputusan kekal itu Tuhan jatuhkan? Bagian ini
mengejutkan sekali. Tradisi Protestan mengajarkan bahwa kita selamat
bukan karena perbuatan, tetapi karena iman kepada anugerah Allah.
Hanya apabila orang menyambut Yesus dan karya penyelamatan-Nya,
orang bersangkutan akan selamat. Namun, bagian ini kini seolah
mengajarkan hal berbeda. Semua orang kelak akan dihakimi atas dasar
perbuatan baik mereka. Mereka yang memiliki perbuatan kasih nyata
kepada sesama, masuk ke dalam kebahagiaan kekal (ayat 35-40).
Sebaliknya mereka yang tak berbuat kasih dibuang ke dalam siksaan
kekal (ayat 41-46).

Karena itu jangan sekali-kali mengabaikan perbuatan nyata demi


menekankan prinsip sola gratia. Namun, jangan juga cepat menyimpulkan
bahwa keselamatan adalah hasil amal. Yang Tuhan nilai layak bersama
Dia ialah mereka yang melakukan perbuatan berjaga-jaga,
mengembangkan talenta, dalam keadaan melayani, dst. Semua perbuatan
itu menurut komentar Tuhan sendiri adalah perbuatan "untuk Kristus."
Hasil dari menerima penyelamatan dari Kristus adalah memiliki kasih
Kristus dan memiliki kepekaan Kristus.

Renungkan: Hasil dari diselamatkan adalah Kristus hidup dan berkarya


dalam hidup orang. Bila karya nyata itu tidak ada, maka batallah
pengakuan imannya tentang Kristus."

28 | P a g e
Penutup
Kiranya uraian singkat tentang ketiga perikop dalam Matius 25 di atas
akan dapat membantu para pembaca memahami bagaimana kita dapat
menyongsong kedatangan Yesus Kristus kali yang kedua secara lebih
baik.
Tentunya uraian ini bisa dilengkapi dengan membaca beberapa tafsiran
tentang Matius 25. Anda dapat menggunakan apps Tafsiran dari Yayasan
Lembaga SABDA yang sudah memuat beberapa tafsiran, misalnya
Matthew Henry.
Tuhan menyertai Anda semua. Amin.

Versi 1.0: 12 November 2017, pk. 23:05


VC

Catatan:
*trimakasih kepada Bp. Nicholas Kurniawan, STh.
**V. Christianto. Sangkakala sudah ditiup, apa yang akan Anda lakukan?
Surabaya: Penerbit NulisBuku.com, sept. 2016. Dapat dipesan
melalui: http://nulisbuku.com/books/view_book/9035/sangkakala-
sudah-ditiup

29 | P a g e
WonderWomen

Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan


berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah
kesejahteraanmu.- Yer. 29:7

Shalom, selamat pagi saudaraku. Kalau kita mendengar tentang Wonder


Woman, mungkin langsung teringat dengan karakter perempuan
misterius yang ditampilkan di sepertiga terakhir film Batman vs
Superman. Namun, bukan itu yang saya akan tulis kali ini.
Wonder Women adalah nama program unggulan dari Yayasan Kopernik,
dengan tujuan memberdayakan para perempuan untuk ikut
mensosialisasikan berbagai teknologi tepat guna ke masyarakat di desa-
desa terpencil.(1)(2)
Mungkin upaya tersebut bukan yang pertama, namun sepertinya ini
terobosan yang cukup berhasil. Biasanya para perempuan khususnya
yang di desa diasosiasikan dengan "late adopter" alias agak telat dalam
menggunakan teknologi baru. Namun ternyata melalui program Wonder
Women ini para perempuan diberi motivasi agar mau menjadi "early
adopter" untuk teknologi tepat guna.
Sejauh yang saya dengar program ini cukup berhasil di Kupang dan Timor
Barat, dan juga beberapa daerah lainnya.

Tepat guna
Istilah teknologi tepat guna itu sendiri dipopulerkan oleh ekonom
Schumacher dalam bukunya yang berpengaruh: "Small is beautiful."(3)
Konsep ini telah dikembangkan di berbagai negara, dan juga oleh LIPI.

30 | P a g e
(4)(5)
Menurut hemat saya ini program yang tepat dengan orang yang tepat dan
peralatan tepat. Kita perlu memperkenalkan kepada masyarakat bahwa
Wonder Women yang sejati bukanlah perempuan yang sering pidato ke
sana kemari lalu honornya masuk ke Clinton Foundation, melainkan para
perempuan sederhana yang dengan segala keterbatasan berusaha
memperkenalkan berbagai solusi tepat guna untuk memberdayakan
masyarakat di sekitarnya.

Versi 1.0: 29 oktober 2016, pk. 9:42


VC

Referensi:
(1) http://kopernik.info/page/wonder-women-indonesia
(2) http://www.gotongroyong.fund/show-project/Penyediaan-Listrik-Bagi-Daerah-Terpencil-
Kuanfatu-Nusa-Tenggara-Timur
(3) https://id.m.wikipedia.org/wiki/Teknologi_tepat_guna
(4) https://ttg.lipi.go.id/
(5) Wesley Shrum and Yehouda Shenhav. 1995. Science and technology in less
developed countries. Url: http://worldsci.net/ee/documents/Handbook.pdf

31 | P a g e
Carnot

"Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna."
- 1 Korintus 13:9

Shalom, selamat pagi saudaraku. Anda semua yang pernah mengenyam


pendidikan minimal SMA tentu pernah mendengar mengenai dalil
Carnot.(1) Dalil ini berhubungan dengan hukum kedua termodinamika.
Dalil yang ditemukan oleh Sadi Carnot ini intinya menyatakan bahwa
tidak ada mesin yang dapat beroperasi dengan efisiensi =1. Dengan kata
lain, energi input selalu lebih besar daripada energi output (Efisiensi <1).
Nah, yang menarik adalah kemarin (27/10) seorang teman menunjukkan
pada saya rekaman video di youtube yang menunjukkan demonstrasi
yang dilakukan oleh Dicky Zainal Arifin (kang Dicky) dan Iwan Piliang.(2)
Mereka menunjukkan bagaimana Generator tanpa bahan bakar (GTBB)
yang disebut Ballaruna yang diklaim dapat menghidupkan 10 lampu 60
watt, sehingga total daya adalah 600watt. Hebatnya, menurut mereka
daya tersebut dihasilkan dari Ballaruna tanpa mencolok ke saluran PLN.
Satu kata yang saya dengar tercetus dari mulut kang Dicky adalah dia
mengembangkan GTBB dengan konsep "overunity." Yang dimaksud
dengan overunity adalah efisiensi mesin >1, artinya melanggar dalil
Carnot di atas.

Debunk?
Jelas terlihat bahwa banyak upaya di berbagai situs yang berusaha
mendiskreditkan temuan kang Dicky ini, yang disebut aliran sesat, paham
yang menyimpang dsb.
Terlepas dari polemik atas motivasi dan paham di balik Ballaruna, saya

32 | P a g e
cenderung bersikap "skeptoptimis," maksudnya sekaligus skeptis dan
optimis. Dengan kata lain:
a. Skeptis: kita mesti bertanya, bagaimana landasan teori yang
digunakannya ? Kabarnya banyak generator overunity yang
dikembangkan berdasarkan teori Nicolas Tesla, namun semua papernya
ternyata sulit dilacak. Lebih mudah mencari paper asli Maxwell daripada
Tesla.
b. Optimis: namun toh masih ada kemungkinan bahwa teori
elektrodinamika yang kita kenal sejauh ini hanya sebagian dari realitas
yang lebih kompleks. Namun juga jangan sampai ceroboh seperti kisah
heboh "blue energy" beberapa tahun lalu yang sempat mengecoh seorang
presiden tapi ternyata hoax belaka.
Sebagai contoh ada generator yang disebut SP500 yang ditawarkan secara
online, dan masih banyak lagi jenis generator overunity yang tersedia di
internet. (3)(4)

Aspek sains
Bagi pembaca yang menekuni ilmu elektrodinamika, memang konsep
overunity yang melanggar dalil Carnot terdengar nonsense, namun jangan
lupa perkembangan terbaru menunjukkan adanya sifat nonlinearitas
dalam teori elektrodinamika.
Mungkin saja 10-25 tahun dari sekarang teori Maxwell akan dianggap
usang (obsolete), sehingga konsep generator overunity bisa saja menjadi
suatu kemungkinan yang secara teoretis masuk akal, namun tentunya
semua ini perlu dikaji secara cermat.

Penutup
Memang mesti diakui, saya berusaha googling untuk mencari paper
landasan teori dari GTBB tapi belum menemukan satu pun. Jadi

33 | P a g e
sepertinya klaim kang Dicky agak sulit dipertanggungjawabkan aspek
ilmiahnya. Apalagi kang Dicky tampaknya lebih suka diasosiasikan
dengan Lemuria dll, wah ini agaknya akan membuat banyak pihak
bertanya-tanya.
Secara personal, saya lebih mendukung program sepeda motor listrik
Gesits dari arek-arek ITS. Jika program ini berhasil, mungkin baru para
peneliti mau menjajagi konsep generator overunity.

Bagaimana pendapat Anda?

Versi 1.0: 28 oktober 2016, pk. 21:18


VC

Referensi
(1) Dalil Carnot. https://en.wikipedia.org/wiki/Carnot%27s_theorem_(thermodynamics)
(2) http://ridwansoleh.com/uncategorized/maksud-hati-hiw-mau-menyindir-gtbb-apa-daya-
data-tidak-akurat/
(3) http://www.overunityresearch.com/index.php?topic=237.150
(4) http://www.fuellesspower.com/

34 | P a g e
Project Blue Beam : Skenario Pemunculan Dajjal??

PENGERTIAN
Project Blue Beam adalah proyek rahasia yang melibatkan NASA dan
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Terdiri dari sebuah rencana yang
melibatkan empat langkah untuk menciptakan sandiwara-buatan
mengenai "Kedatangan Kedua YESUS / ISA ALMASIH ke bumi" (second
coming of JESUS / ISA ALMASIH) untuk mendirikan "satu agama dunia"
yang dikendalikan oleh Tatanan Dunia Baru. Pertama kali dilaporkan ke
publik pada tahun 1994 oleh Serge Monast, seorang wartawan Canada

Serge Monast dan teman wartawannya, keduanya meneliti Project Blue


Beam, meninggal karena "serangan jantung" dalam selang beberapa
minggu satu sama lainnya, meskipun keduanya tidak memiliki catatan
memiliki penyakit jantung.
Saat itu Serge sedang berada di Kanada. Wartawan Kanada temannya
sedang berkunjung Irlandia.
Sebelum kematiannya, pemerintah Kanada menculik putri Serge dalam
upaya mencegahnya untuk terus melakukan penelitian Project Blue
Beam. Hingga kini, putrinya tidak pernah kembali.

RINGKASAN
Project Bluebeam adalah proyek rahasia NASA, dimana dengan
menggunakan teknologi canggih seperti HAARP (High Frequency Active
Auroral Research Program atau Program Penyelidikan Aurora Aktif
Frekuensi Tinggi), dengan alat ini mereka akan menciptakan sandiwara
yang sangat canggih untuk menipu umat dunia.

35 | P a g e
Antena HAARP di Alaska
Mereka akan mensimulasikan turunnya YESUS / ISA ALMASIH ke bumi,
tapi sebelumnya mereka juga akan mensimulasikan serangan UFO ke
bumi terlebih dahulu.

Awan Aneh Akibat Penggunaan HAARP

Tujuannya?
untuk membuat masyarakat ketakutan… sehingga mereka membutuhkan
penolong.. disinilah sang messiah palsu akan turun (antikris/dajjal), dan
akan berpura-pura menjadi penyelamat mereka.
Antikris akan menyuruh manusia untuk bersatu menjadi satu
pemerintahan (one world government).
Antikris akan mengaku sebagai Messiah, dan memproklamirkan diri
sebagai Tuhan, dan menyuruh manusia untuk menyembahnya (one world
religion)
Ditambah lagi dengan teknologi HAARP yang bisa mengatur mood
manusia, sehingga seakan-akan manusia di seluruh dunia merasa sedang
berhadapan langsung dengan Tuhannya… seperti cerita fiksi ya?

Proyek Blue Beam : Norwegia - 10 Desember 2009


Memang itulah yang mereka harapkan, meyakinkan bahwa skenario itu
hanya mengada-ada. Salah satu cara untuk mensukseskan semua
program dan proyek dari golongan hitam selama ini adalah: membuat
seakan-akan semua itu tidak mungkin dan omong kosong, baik di bidang
ekonomi, politik, ideologi, sosial, budaya dan pertahanan serta keamanan.
Tapi lihatlah, hampir semua program dan proyeknya sukses untuk
mengambil alih dunia.

36 | P a g e
SEJARAH
Project Blue Beam diyakini merupakan kelanjutan dari eksperimen seperti
Philadelphia dan Montauk, yang dikerjakan oleh militer Amerika Serikat di
tahun 1940-an.

Blue Beam tampaknya berbasis di kompleks dengan keamanan yang


tinggi yaitu di Area 51, Nevada, Amerika Serikat. Proyek ini diduga telah
melakukan eksperimen berkali-kali di daerah terpencil dengan membuat
gambar holografik/hologram YESUS KRISTUS dan UFO.

Proyek Rahasia Para Penyembah Setan


Bagi yang merasa heran apa hubungannya antara antikris dengan Project
Bluebeam?
Project Bluebeam adalah salah satu agenda untuk pembentukan New
World Order. Dimana pelaksana agenda ini adalah orang-orang yang
menyembah iblis / lucifer.
Dan Iblis mempersiapkan rencananya dengan baik untuk menyesatkan
manusia dengan bekerja sama dengan para pemujanya, yaitu dengan
mempersiapkan kedatangan dajjal/ antikris di muka bumi agar semua
manusia tidak menyembah TUHAN / ALLAH tapi menyembah sang dajjal.

Ini hanya ringkasannya saja, krn yg sebenarnya ulasan ini sangat panjang
dan disertai gambar-gambar penunjang.

37 | P a g e
Silence

Shalom, saudaraku. Kali ini izinkan saya memberikan sedikit bocoran


(spoiler) tentang film yang sangat bagus dan mendalam akan perjuangan
iman karya sutradara kawakan, Martin Scorsese, yang baru rilis akhir
tahun lalu. Film ini diangkat dari novel tentang penderitaan yang penuh
kesunyian yang diceritakan secara sangat apik dalam buku karya Susaku
Endo berjudul Sunyi (Silence).
Endo adalah seorang novelis Jepang yang bergumul dengan iman
katoliknya, dan novel Sunyi adalah buah pergumulannya untuk
menjawab pertanyaan kenapa Injil tidak mudah diterima dalam "lumpur
yang pekat" yaitu budaya Jepang. (Tentu cerita Endo ini mesti dimengerti
pada saat itu, sekarang saya mengenal beberapa misionaris dari Jepang
yang melayani di luar negeri, yang tergabung dalam persekutuan VIP).

Spoiler
Dikisahkan bahwa sekitar akhir abad 16, seorang kaisar muda yang baru
naik takhta berubah sikap. Tadinya ia bersimpati pada orang-orang
Kristen di Jepang, tapi kemudian berbalik menganggap bahwa
kekristenan oleh produk impor yang dibawa oleh para misionaris dari
Spanyol dan negara-negara Eropa lainnya. Akibatnya semua orang Kristen
di Jepang dikejar-kejar untuk dianiaya. Jika tertangkap mereka akan
dianiaya dengan berbagai cara secara kejam, bahkan mereka dimasukkan
ke dalam suatu lubang, dengan tergantung secara terbalik. Pelipis mereka
disobek sedikit sehingga darah menetes perlahan-lahan. Mereka
digantung seperti itu selama berhari-hari sampai mereka menyangkal
iman mereka atau mati dengan cara yang amat menderita. Banyak orang
kristen yang mati digantung seperti itu. (1)

38 | P a g e
Suatu kali, seorang misionaris katolik senior (Ferreira) juga tertangkap
lalu ia digantung terbalik. Ia diberitahu bahwa jika ia mau menyangkal
imannya, maka tidak saja ia akan dibebaskan tapi juga teman-temannya
umat Kristen yang lain juga akan dibebaskan. Tapi tidak hanya
menyangkal, ia juga harus menginjak-injak gambar Yesus di depan
umum. Kemudian, selama berhari-hari dalam lubang, misionaris ini
bergumul dalam doa mencari kehendak Tuhan. Haruskah ia bertahan
sampai mati? Atau bolehkah ia menyangkal imannya supaya orang-orang
lain dibebaskan dari penderitaan tersebut? Tapi ia tidak mendengar
jawaban apapun terhadap doanya. Tuhan cenderung diam seribu bahasa.
Jadi ia akhirnya menyangkal imannya (korobu).
Selanjutnya, dikisahkan bahwa dua orang romo diutus dari Vatikan
untuk menemui Ferreira yang dianggap hilang. Salah satu romo ini
akhirnya tewas mempertahankan imannya. Tinggal pastor Rodrigues, dan
dia akhirnya bertemu dengan Ferreira yang telah beralih menjadi
penganut Shintoisme.
Ferreira berupaya membujuk Rodrigues untuk menyangkali Yesus, karena
itulah satu-satunya cara agar dapat tetap tinggal dan mulai memahami
budaya asli Jepang.
Rodrigues juga akhirnya mesti menghadapi ujian untuk menginjak-injak
gambar wajah Yesus. Ia pun bimbang dan galau, antara iman katoliknya
atau mendengarkan argumen tokoh yang dihormatinya: Ferreira.

Sunyi
Di akhir cerita, toh akhirnya Yesus menjawab misionaris tadi. Yesus
berkata: "Sangkallah, sangkallah! Aku memang datang untuk diinjak-
injak."

39 | P a g e
Penutup
a. Lumpur pekat bernama budaya dan tradisi Jepang itu hingga kini
masih sulit disapa oleh para misionaris, termasuk para pendeta yang
native Jepang seperti Kosuke Koyama (alm). Novel Shusaku Endo
merupakan ungkapan sastra dari rasa frustrasi yang dialaminya.
b. Kita mesti beryukur bahwa kebanyakan di antara kita tidak mengalami
nasib buruk seperti yang dikisahkan Endo. Tapi di beberapa negara kita
mendengar bahwa banyak orang Kristen yang dianiaya, misalnya
beberapa waktu lalu kita mendengar ada 21 orang Kristen Koptik asal
Mesir yang dipenggal oleh ISIS. Di tempat lain ada juga yang disalibkan
sampai mati karena tidak mau menyangkal iman mereka. Kita perlu
berdoa untuk saudara-saudara kita tersebut agar mereka dapat bertahan
dengan tabah dalam iman mereka.(2)
c. Menjelang datangnya berbagai kesusahan yang disebut Masa Tribulasi,
mari kita saling mendoakan saudara-saudari seiman agar tahan dalam
menghadapi berbagai aniaya yang akan kian berat.

Bagaimana pendapat Anda? Tuhan memberkati Anda sekalian.


Jika ada komentar dan saran silakan kirim
ke victorchristianto@gmail.com

Versi 1.0: 10 mei 2015, pk. 9:46


Versi 1.1: 7 february 2017, pk. 22:36
VC

Referensi:
(1) http://www.seattletimes.com/entertainment/movies/silence-review-martin-scorseses-
profound-film-on-faith/

40 | P a g e
(2) see for example this site on International Persecution of
Christians: www.persecution.org

41 | P a g e
Perjumpaan

Teks: Matius 28:9

Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu."


Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.

Shalom, selamat siang saudaraku. Pernahkah Anda mendengar kisah dari


sahabat atau mengalami sendiri perjumpaan dengan Tuhan? Perjumpaan
itu bisa saja melalui mimpi, diselamatkan dari suatu bencana atau
penyakit berat, atau melalui dialog dengan orang yang tidak dikenal.
Tentu ada semacam perasaan bahwa kita begitu kecil ketika mengalami
Allah yang begitu dahsyat. Dan biasanya pengalaman perjumpaan itu
terus kita kenang hingga akhir hayat.

Pagi ini izinkan saya berbicara tentang perjumpaan beberapa tokoh iman
dalam Alkitab.

Belajar dari Gideon

Saya kira Gideon yang agak penakut tentu tidak menyangka akan disapa
oleh Malaikat Tuhan dengan kalimat: "TUHAN menyertai engkau, ya
pahlawan yang gagah berani!" Dan Gideon segera memberikan respon,
walau awalnya ia meminta tanda lebih tegas. Dia lalu menghancurkan
patung berhala di rumah ayahnya.

Belajar dari Yesaya

Mari kita lihat kisah Yesaya ketika berjumpa dengan Tuhan dalam
kemuliaan-Nya:

42 | P a g e
1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas
takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait
Suci.

2 Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai


enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap
dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk
melayang-layang.

3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus,


kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-
Nya!"

4 Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang


berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap.

5 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang
yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir,
namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."

6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di


tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.

7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah


menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah
diampuni."

8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan


Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini
aku, utuslah aku!"

9 Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini:


Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-
sungguh, tetapi menanggap: jangan!

Mari kita lihat dari teks di atas dampak perjumpaan dengan Tuhan:

a. Menguduskan: Yesaya melihat Tuhan di atas Bait Suci dan ia juga


melihat para serafim, lalu ia menyadari betapa ia begitu hina dan najis

43 | P a g e
bibir. Celakalah dia, pikirnya. Namun ternyata bibirnya ditahirkan, dan
dosanya diampuni.

b. memulihkan: seperti dalam kisah Gideon, Musa, Abraham dan lain-


lain, ketika kita berjumpa dengan Tuhan, maka kehidupan kita
dipulihkan, demikian juga hubungan kita dengan Tuhan dipulihkan. Kita
akan kembali memiliki pergaulan yang karib dengan Tuhan.

c. Mengubahkan: perjumpaan dengan Tuhan senantiasa bersifat


mengubahkan. Yesaya yang hanya orang biasa, lalu diubahkan menjadi
seseorang yang kudus dan utusan Tuhan.

d. Mengutus: perjumpaan dengan Tuhan senantiasa bersifat mengutus


kita pada suatu tugas penting dalam hidup kita, dan seringkali jauh di
luar kemampuan kita sendiri sebagai manusia. Tuhan bertanya kepada
Yesaya: "Siapakah yang akan Kuutus?" Pertanyaan itu juga ditujukan
kepada kita. Lalu bagaimana respon kita?

e. menguatkan: sebagaimana dengan Gideon dan Musa dan Abraham dan


Yesaya dan lain-lain, ketika kita menyambut perjumpaan dan pengutusan
Tuhan dengan sukacita, Ia berjanji akan menyertai kita dengan tangan-
Nya yang kuat.

Belajar dari Petrus

Menurut Ortberg, banyak kisah perjalanan dalam Alkitab, misalnya


perjalanan Abraham dan Sarai ke tanah perjanjian, perjalanan Musa
memimpin bangsa Israel yang bandelnya nggak ketulungan. Namun
mungkin perjalanan yang paling unik adalah ketika Petrus memutuskan
untuk keluar dari perahu dan melangkah ke atas air yang sedang
bergelora untuk menyongsong Tuhan dan Guru yang dikasihinya.(5)

Mari kita renungkan sejenak: apa yang ada di benak Petrus ketika
memutuskan untuk melakukan hal itu? Yang jelas, ia tidak sedang
menyombongkan diri di depan para murid lainnya, ia tahu resikonya
ketika melangkah keluar dari perahu saat badai bergelora. Ia hanya
mengandalkan Yesus sebagai mercusuar dalam hidupnya, sebagai pusat
dari imannya. Karena itu Petrus bertanya:

44 | P a g e
Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu,
suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." (Mat. 14:28)

Bagaimana dengan kita? Jika kita berjumpa dengan Tuhan dalam mimpi
atau melalui peristiwa badai dalam hidup kita, apakah kita berdoa dan
minta kepada Dia: suruhlah aku melangkah satu langkah lebih tinggi
dalam perjalanan imanku, ajarlah aku lebih sungguh-sungguh percaya
kepada-Mu?

Ada ungkapan yang menarik dari seorang bapak yang putusasa ketika
anaknya sakit:

Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak
percaya ini!" (Mark. 9:24)

Bukankah kita mesti mengakui bahwa kita juga kurang percaya?


Sesungguhnya kita perlu minta tolong kepada Tuhan untuk melepaskan
kita dari ketidakpercayaan kita.

Kisah seorang teman lama

Hari senin yang lalu (22/5) saya bercakap-cakap dengan seorang teman
SD yang ayahnya baru saja meninggal dan dalam persiapan untuk
dikremasi. Kami memang sudah lama tidak berjumpa sejak lulus SD.

Dia bercerita bahwa ketika remaja dulu ia sangat nakal, bahkan waktu
SMA sempat tidak naik kelas. Namun suatu kali, ia tersentuh dengan
sebuah pujian rohani, yaitu Mazmur 23. Ia merasakan keindahan baik
melodi maupun syair lagu tersebut, dan ketika mendengarnya berulang-
ulang, lalu ia mulai menjadikan lagu itu sebagai doanya. Dari sejak itulah
ia mulai berubah, lalu ia mulai mendekatkan diri kepada Tuhan. Kini ia
berprofesi sebagai ahli boiler di beberapa pabrik gula.*

45 | P a g e
Saya jadi teringat akan seminar yang saya ikuti beberapa minggu
sebelumnya di GKT di kota kami. Yang menjadi pembicara adalah seorang
pastor senior dari Taiwan, namun namanya saya lupa.

Beliau antara lain mengatakan bahwa banyak orang Kristen yang


membiasakan diri untuk membaca Alkitab setiap hari, misalnya 3-5 pasal.
Meskipun itu tidak keliru, namun seringkali kita membacanya terburu-
buru, dan pasal-pasal tersebut kurang meresap dalam hati.

Beliau menganjurkan untuk memulai metode yang meskipun kuno


namun jauh lebih efektif, dan metode ini sudah dikenal sejak zaman para
biarawan abad pertengahan.

Metode untuk saat teduh yang efektif kira-kira begini menurut beliau:

- mulailah dengan puji-pujian rohani dengan bebas dan rileks, ulangi


bagian-bagian yang syairnya menyentuh hati Anda.

- lalu lakukan pembacaan Alkitab dengan satu dari 3 cara ini;

(a) memilih perikop yang dikotbahkan minggu ini, lalu renungkan lagi

(b) dari perikop yang dikotbahkan, carilah dengan apps Anda beberapa
ayat yang memiliki kata atau frase yang sama, misalnya "persembahkan
tubuhmu..." dll.

(c) pilih perikop tertentu yang Anda temukan dari renungan harian

- bacalah 4-5 kali perikop tersebut, sampai Anda merasa nyaman

- berdoalah berdasarkan perikop itu, hubungkan dengan situasi Anda


saat itu. Misalnya Anda membaca Mazmur 23, berdoalah misalnya:
"Tuhan, saya percaya bahwa bersama-Mu aku tidak akan kekurangan.
Engkau adalah sandaran hidupku, gunung batuku. Engkau akan
memimpinku dalam rapat di kantor hari ini, Engkau juga akan
melindungi keluargaku." dst

- belajarlah peka mendengar suara Tuhan.

- ulangi dan resapkan ayat-ayat penting dalam perikop itu dan jadikan itu
bahan perenungan Anda sepanjang hari

46 | P a g e
Jika Anda melakukan hal ini terus-menerus, niscaya kehidupan iman
Anda akan bertumbuh, dan Anda akan mengalami pengalaman
perjumpaan yang intens dengan Tuhan setiap hari.

Penutup

Kiranya artikel ini membantu Anda mengalami perjumpaan dengan Tuhan


secara spiritual. Sebagai ayat penutup, izinkan saya mengutip pemazmur:

"Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang


yang berlindung pada-Nya!" (Mazmur 34:8)

versi 1.0: 24 mei 2017, pk. 11:36

VC

*Note: terimakasih kepada Hadi Tjahjono.

Referensi:

(1) http://gkmiimanuelcipayung.blogspot.co.id/2013/08/renungan-perjumpaan-dengan-
tuhan.html

(2) http://mujizatitunyata3.blogspot.co.id/2010/08/percakapan-yesus-dengan-
perempuan.html

(3) http://whitedodo.blogspot.co.id/2012/03/perjumpaan-dengan-tuhan-yang-membuat.html

(4) John Ortberg. If you want to walk on water...,


url: http://www.zumbrolutheran.org/uploads/worship/sermons/2011-worship/3.9.11-
walkonwater1.pdf

(5) John Ortberg. Jika anda ingin berjalan di atas air, keluarlah dari perahu. Surabaya:
Literatur Perkantas, 2016

47 | P a g e
Prepper

Teks: Matius 24:23


"Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini,
atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya."

Shalom, selamat pagi saudaraku. Tahukah Anda apa yang dimaksud


dengan kata "prepper"? Prep artinya: yang berhubungan dengan
persiapan. Jadi prepper maksudnya adalah sekelompok orang yang sangat
antusias untuk melakukan berbagai persiapan untuk menyongsong segala
macam bentuk bencana. Bencana yang dimaksud agak bervariasi, ada
yang mengkhawatirkan bencana nuklir, bencana finansial, kelaparan,
virus, banjir dsb. Bahkan beberapa waktu lalu ada serial khusus, kalau
tidak salah di NatGeo TV, tentang para prepper ini.
Bagaimana dengan negeri ini? Sepertinya tidak banyak orang di sini yang
sibuk menimbun bahan makanan karena memang tidak ada alasan untuk
mengkhawatirkan hal-hal yang tidak jelas. Dan akan hal ini saya sangat
setuju, seperti kalimat Yesus yang sangat terkenal:

"Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok
mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk
sehari." (Mat. 6:34)

Elenin atau ISON?


Di antara video-video setengah ilmiah yang beredar di youtube, ada yang
membahas tentang kemungkinan komet sebesar patung Liberty menabrak
lokasi tertentu di bumi sekitar bulan september. Di antaranya disebut
tentang komet Elenin yang ditemukan oleh astronom Rusia, Leonid

48 | P a g e
Elenin.(4)
Tidak hanya itu saja, ada lagi ramalan tentang komet ISON atau bahkan
planet misterius yang kerap disebut Nibiru. Lihat (5).
Barangkali para peramal dadakan itu lalu menghubungkan kemungkinan
bencana dari luar orbit bumi tersebut dengan pengangkatan umat pilihan.
Bahkan seorang teman memberikan tautan Youtube yang berisi pesan
dari Yusak Elisha yang mengabarkan bahwa pengangkatan akan terjadi
tgl 23 september. Dan pesan itu menjadi viral dan menghebohkan banyak
umat Tuhan di gereja tertentu.
Kalau Anda mau percaya akan hal itu ya terserah saja, namun yang jelas
NASA telah mengkonfirmasi bahwa tidak akan ada peristiwa kataklismik
apapun pada bulan september dan oktober tahun ini. (1)
Jika Anda memang punya teleskop dan berniat mengamati benda-benda
langit, cobalah lacak sendiri komet-komet yang baru ditemukan sejak
2015. (6)
Sebagai catatan, ada beberapa belas ramalan yang beredar di internet
sejak 2007-2015 yang bahkan berani menyebut tanggal terjadinya kiamat,
namun semuanya itu meleset.(2)
Sekte Mormon juga percaya bahwa kiamat akan terjadi tgl 28 september
tahun ini, dan mereka melakukan persiapan khusus untuk itu.(7)
Memang tahun 2017 ini bertepatan dengan tahun 5777 dalam kalender
Yahudi dan memang akan terjadi banyak perubahan besar, tapi bukan
dalam artian karaklismik.

Hal-hal yang dinubuatkan akan berubah


Tahun ini adalah 2017, seperti yang dinubuatkan oleh Cindy Jacobs
angka 17 berarti kemenangan yang lengkap (8). Termasuk perubahan
dalam gereja, dalam keluarga, dalam masyarakat, bangsa maupun
hubungan internasional.

49 | P a g e
Berikut kutipan nubuat dari Cindy Jacobs:

"This John 17 move will extend to families as well as there is a "focus on


the family" where longstanding breaches between siblings, and between
parents and their children are healed. God is calling for families to pray
together and "light" the family altar. Strongholds in family systems are
going to be broken in powerful and supernatural ways. This will even
extend to strongholds of poverty, disease, alcoholism, and drug abuse.
The John 17 movements will align against injustice and religious
strongholds as they decide together that they want a new move of the Holy
Spirit.
We are hearing the words, New Wine, New Wine!"

Ada beberapa hal yang jelas dinyatakan oleh Tuhan kepada saya hari ini
setelah saya berdoa memohon petunjuk Tuhan, dan saya kira hal-hal ini
selaras dengan nubuat yang disampaikan oleh hamba-hamba Tuhan yang
memiliki karunia itu seperti Cindy Jacobs:(8)
a. Tahun ini bertepatan dengan peringatan 500 tahun gerakan Reformasi
yang dipimpin oleh Martin Luther, dan telah ada yang menulis buku
bahwa setiap 500 tahun gereja sebagai Tubuh Kristus akan mengalami
pembaharuan secara dramatis
b. Tahun ini memang akan terjadi perubahan besar namun lebih ke arah
sistem finansial. Dalam artikel Cindy Jacobs: "There will be many, many
changes in this coming year. Changes in locations, houses, buildings, and
the breaking off of generational systems of debt."(8)
c. Tahun ini anak-anak Tuhan akan dinyatakan. Lihat juga (3).
d. Tahun ini kuasa-kuasa gelap akan dipatahkan.
e. Tahun ini Injil akan diberitakan kepada segala makhluk tanpa halangan
yang berarti.

50 | P a g e
Apa yang harus kita lakukan?
Jika kita percaya dengan segenap hati akan janji pemulihan dari Tuhan
akan bangsa yang mau belajar untuk mendengarkan suara Tuhan dan
taat akan perintah-perintah-Nya:

1 "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan


melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan
kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat
engkau di atas segala bangsa di bumi.
2 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika
engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:
3 Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. (Ul.
28:1-3)

Maka janji di atas juga berlaku kini dan di sini untuk bangsa ini, karena
itu kepada para pemimpin baik di gereja-gereja maupun pemimpin bangsa
berusahalah sungguh-sungguh agar berkenan di hadirat Tuhan, serta
memperoleh karunia untuk mendengar suara Tuhan. Ini bukanlah hal
yang aneh atau hanya terjadi di zaman dahulu, namun dapat terjadi juga
sekarang bagi Anda dan saya yang hidup dalam kekudusan dan bergaul
akrab dengan Tuhan seperti Musa, Nuh, Abraham, Elia dll.
Setelah itu belajarlah untuk berdoa syafaat secara tekun sedemikian rupa
sehingga doa-doamu menjadi doa yang berkenan di hadirat Tuhan dan
penuh kuasa.
Untuk mempelajari bagaimana mendengar dan memberitakan suara
Tuhan serta bagaimana memiliki doa yang berkuasa, lihatlah 2 buku
Cindy Jacobs (9)(10).

51 | P a g e
Penutup
Tahun ini memang tahun perubahan-perubahan besar, namun ke arah
yang lebih baik khususnya bagi gereja sebagai Tubuh Kristus, karena itu
stop kecemasan yang tidak menentu dan perasaan tidak berdaya, sebab
itu semua datangnya dari si Jahat.
Jangan mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran.
Jika Anda ingin mendengar pesan Tuhan untuk tahun ini, maka
berdoalah dan mintalah petunjuk langsung dari Roh Kudus, atau
setidaknya dengarlah nubuat-nubuat dari orang-orang yang memang
memiliki karunia untuk itu.
Tuhan memberkati Anda semua. Amin.

versi 1.0: 18 juli 2017, pk. 15:41


VC

Referensi:
(1) http://www.ibtimes.co.in/nasa-says-worlds-not-coming-end-
september-dismisses-asteroid-apocalypse-prediction-635529
(2) http://www.religioustolerance.org/end_wrl18.htm
(3) https://www.hiskingdomprophecy.com/i-will-elevate-you/
(4) https://en.m.wikipedia.org/wiki/C/2010_X1
(5) https://www.nasa.gov/content/goddard/timeline-of-comet-ison-s-
dangerous-journey/
(6) http://www.ast.cam.ac.uk/~jds/coms15.htm
(7) http://www.inquisitr.com/2420612/mormons-have-scheduled-the-
apocalypse-for-sept-28-but-theyre-probably-wrong/
(8) Cindy Jacobs. Word of the Lord for 2017.
Url: https://www.generals.org/articles/single/word-of-the-lord-for-2017/
(9) Cindy Jacobs. Suara Tuhan: bagaimana mendengar dan mengucapkan

52 | P a g e
perkataan dari Tuhan. Light Publishing, 2016
(10) Cindy Jacobs. Kuasa dari doa yang tekun. Light Publishing, 2011

53 | P a g e
Sekularisme

Shalom, selamat malam saudaraku. Izinkan saya kali ini menulis sedikit
tentang sekularisme dalam pendidikan dan juga dalam gereja.
Sekularisme (atau sekulerisme) dalam penggunaan masa kini secara garis
besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi
atau badan negara harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan.(1)
Bagaimana menurut pendapat Anda, cocokkah paham sekularisme
diterapkan di negeri Pancasila ini?

Sekularisme dalam Pendidikan


Sekilas hal ini tampak baik-baik saja, namun implikasinya sungguh luas,
misalnya dalam bidang pendidikan tampak ada indikasi di beberapa
kampus ke arah menghilangkan matakuliah pendidikan agama. Bahkan
saya mendengar bahwa di kota kami, ada kampus swasta yang cukup
terkenal tidak mengizinkan aktivitas persekutuan mahasiswa di
lingkungan kampus dengan berbagai alasan.
Kira-kira sebulan lalu saya membaca berita online bahwa ada politisi yang
memang menganjurkan agar pelajaran agama dihapuskan dalam
kurikulum sejak sekolah dasar, dengan alasan agar bangsa ini lebih cepat
maju seperti Singapura atau Australia.
Pada hemat saya, negeri ini telah menetapkan dasar negara yakni
Pancasila yang berarti mengakui sila keTuhanan yang Maha Esa, dengan
kata lain asas tersebut merupakan jalan tengah di antara dua ekstrem
yakni negara agama dan negara sekuler.
Memang di negara-negara maju, paham sekularisme kerap diterapkan
bahkan hingga ke titik ekstrem. Misalnya dalam film berjudul "God is not
dead seri 2", dikisahkan tentang seorang guru SMA yang menjawab

54 | P a g e
pertanyaan dari seorang siswanya tentang apakah gerakan yang dipelopori
Gandhi dan Martin Luther King, Jr. memang terinspirasi dari Khotbah di
atas Bukit yang diajarkan Yesus? Guru tersebut menjawab dengan
antusias bahwa memang gerakan aksi tanpa-kekerasan mereka
terinspirasi dari ajaran Yesus, namun karena jawaban tersebut dia harus
menghadapi sidang yang panjang yang mempertanyakan pandangan
religiusnya.(2)
Seorang profesor yang saya kenal bercerita hal yang serupa, yakni seorang
guru SMA yang menolak mengajarkan teori evolusi karena dia adalah
seorang kristen yang taat. Dan pengadilan mengatakan bahwa dia dibayar
untuk mengajarkan Ilmu alam, termasuk di dalamnya teori evolusi.
Mungkin permasalahan tidak akan sebegitu rumit, jika guru tadi juga
diijinkan untuk mengajar teori evolusi melainkan juga bagaimana
pandangan iman kristennya tentang penciptaan, sehingga siswa dapat
memilih pandangan mana yang lebih baik. Persoalannya, seringkali guru
dilarang bercerita tentang pandangan imannya dan kitab suci, kecuali di
kelas agama.
Hal ini juga merupakan salah satu keprihatinan yang disampaikan oleh
Rabbi Jonathan Cann dalam pidatonya menjelang pelantikan Donald
Trump sebagai presiden. Rabbi tersebut antara lain mengatakan bahwa
selain Israel, hanya Amerika negara yang menjadi besar karena membawa
nama Tuhan dalam konstitusinya.(3) Bahkan matauang Amerika
bertuliskan: "Dalam Tuhan kami percaya." Namun ironis sekali, situasi
pendidikan di AS sangat mengkhawatirkan, karena sepertinya hukum
negara mengesahkan untuk mengeluarkan Tuhan dari ruang-ruang kelas
dan perguruan tinggi.
Cahn mengimbau agar Trump dapat mengijinkan kembali diskusi
mengenai Tuhan dan penciptaan oleh para guru dan dosen tanpa harus
takut dibawa ke pengadilan. Tentu maksudnya adalah agar teori

55 | P a g e
penciptaan diberikan ruang sebagaimana dengan teori evolusi.
Dalam tradisi ilmiah modern, khususnya dalam bidang sosiologi dan
antropologi, juga dikenal prinsip sekularisasi yang sama, yang dikenal
sebagai "ateisme metodologis." (4) Prinsip ini diperkenalkan oleh Peter L.
Berger, seorang sosiolog terkemuka. Intinya, kajian dan penelitian tentang
kepercayaan suku-suku kuno tidak boleh melibatkan unsur iman yang
bersifat irasional.
Dalam ilmu sejarah, juga dikenal prinsip bahwa sejarah mesti dipelajari
sebagai proses yang sepenuhnya bersifat ilmiah dan rasional. Jadi semua
unsur mitologi mesti dikeluarkan dari diskusi sejarah. Mungkin ini salah
satu penyebab mengapa teolog-teolog abad 18 dan 19 seperti F.C. Baur
mengajarkan teori dialektika sejarah untuk menjelaskan sejarah gereja
perdana. Juga Bultmann menganjurkan untuk melakukan
"demitologisasi" terhadap narasi-narasi PB.
Dalam ilmu-ilmu alam seperti biologi dan fisika, prinsip ateisme
metodologis juga tampaknya merupakan aturan meski tidak tertulis.
Karena itu ilmuwan ateis fundamentalis seperti Richard Dawkins sering
mengatakan bahwa menjadi seorang ateis merupakan salah satu
prasyarat untuk menjadi ilmuwan yang serius. Benarkah demikian?
Cobalah membaca buku Prof. Alister McGrath: The Dawkins delusion.(5)

Sekularisme dalam Gereja


Proses sekularisasi tampaknya juga terjadi dalam praktek gerejawi kita.
Yang saya maksudkan tidak hanya dampak negatif dari teologi
kemakmuran, teologi sukses dan lain-lain dalam kerangka berpikir
kharismatik. Namun, juga tampaknya ada praktek sekularisasi dalam
hidup bergereja di gereja-gereja arus utama.
Salah satu contoh, gereja-gereja arus utama tampaknya menghindari
diskusi tentang kesembuhan Ilahi, dan mengklaim bahwa teknologi medis

56 | P a g e
merupakan cara yang digunakan Tuhan untuk menyembuhkan manusia.
Tampaknya ini agak dipengaruhi oleh rasionalisme barat. Walaupun
demikian, penulis dari Fuller Seminary seperti C. Peter Wagner (alm.)
telah menulis buku tentang munculnya pelayanan kesembuhan di gereja-
gereja gelombang ketiga.
Hal lain yang patut dicermati adalah gereja-gereja arus utama agak alergi
untuk membicarakan tentang pertumbuhan jemaat. Entah bagaimana
dengan gereja Anda, namun di gereja tempat saya bernaung, istilah yang
digunakan adalah "pembangunan jemaat."
Mesti diakui, bahwa istilah PJ pada awalnya dikenal dengan istilah
Pembangunan Gereja ("kerkopbouw") di kalangan Nederlandse Hervormde
Kerk pada awal tahun 1930an.(6)
Memang istilah PJ kerap dipertentangkan dengan gerakan pertumbuhan
gereja yang antara lain dimotori oleh Donald McGavran dan Rick Warren,
namun saya memperoleh jawaban yang agak berbeda ketika menanyakan
hal ini kepada seorang pendeta senior: Dr. Joas Adiprasetya.* Beliau
memang sempat memposting di fb tentang ketidaksetujuan akan konsep
pembangunan jemaat karena diwarnai oleh sekularisme di gereja-gereja
Belanda, namun beliau juga tidak sependapat dengan model
pertumbuhan gereja. Demikian jawaban beliau via sms:

"Saya tidak suka dengan church growth. Yang saya usulkan lebih ke
model-model yang muncul dari congregational studies."

Sejauh ini penulis hanya menemukan sebuah paper yang membahas


tentang studi kongregasional, dari John Williams.(7) Mungkin studi-studi
kontemporer tentang kongregasional bisa dibandingkan juga dengan
pemikiran tentang kesehatan gereja.(8)

57 | P a g e
Penutup
Ada beberapa hal yang kiranya layak untuk dicatat bagi para pemimpin di
gereja-gereja:
a. Para pimpinan gereja maupun lembaga pendidikan kristen hendaknya
lebih peka akan praktek-praktek sekularisme dalam institusi mereka,
yang mungkin tidak cocok dengan semangat kristiani.
b. Para pimpinan sinode kiranya lebih peka akan dampak sekularisme
yang merupakan warisan gereja-gereja induk ketika proses Zending
dahulu, termasuk penggunaan konsep pembangunan jemaat (PJ) dalam
tata gereja.
c. Para pimpinan gereja, baik dari denominasi arus utama, karismatik-
pentakostal, maupun gelombang ketiga dan keempat, kiranya membuka
diri akan perkembangan pemikiran seputar pertumbuhan kongregasional
dan kesehatan gereja, berdasarkan studi-studi yang lebih cocok untuk
kondisi di negara dunia ketiga dan Asia.
Kiranya tulisan ini dapat sedikit menyumbang ke arah diskusi yang lebih
sehat seputar pertumbuhan dan kesehatan gereja.

versi 1.0: 5 agustus 2017, pk. 21:56


VC

*Catatan: terimakasih atas tanggapan dari bp. Pdt. Dr. Joas Adiprasetya

Referensi:
(1) https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sekularisme
(2) https://en.m.wikipedia.org/wiki/God%27s_Not_Dead_2
(3) https://harituhan.wordpress.com/2017/01/28/kata-kata-nubuat-
atas-obama-dan-amerika-pada-hari-pelantikan-donald-trump/
(4) http://www.academia.edu/8634356/Must_a_Scholar_of_Religion_Be_

58 | P a g e
Methodologically_Atheistic_or_Agnostic
(5) http://svetlost.org/podaci/the_dawkins_delusion.pdf
(6) Purboyo W. Susilaradeya. Pertumbuhan gereja atau pembangunan
jemaat? dalam Bergumul dalam warisan tradisi, editor: Natanael Setiadi.
(7) John Williams. Congregational studies as resource for mission-shaped
church. Url: https://biblicalstudies.org.uk/pdf/anvil/26-3_243.pdf
(8) Scott B. McKee. The relationship between church health and church
growth in evangelical presbyterian church.
Url: http://place.asburyseminary.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1185&c
ontext=ecommonsatsdissertations&sei-redir=1

59 | P a g e
Kepemimpinan Yesus

Shalom, selamat sore saudaraku yang terkasih. Memang sudah banyak


buku yang diterbitkan tentang topik yang satu ini, baik untuk
kepemimpinan dalam organisasi bisnis dan pemerintahan, dan juga
kepemimpinan dalam lembaga rohani seperti misi atau gerejawi. Namun
toh topik ini sepertinya tetap aktual untuk dibahas.

Definisi kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sebuah konsep yang sangat beragam dan luas.
Namun, para penulis masalah-masalah kepemimpinan pada umumnya
mengaitkan konsep ini dengan pengaruh. John C. Maxwell misalnya,
menuliskan hal itu dalam bab pertama yang dengan jelas diberinya judul:
The definition of leadership: influence (1993). Peter Northouse
merumuskan agak berbeda, yaitu bahwa kepemimpinan adalah sebuah
proses ketika seseorang memengaruhi suatu kelompok untuk mencapai
tujuan bersama.(10)
Namun agaknya kedua definisi tersebut dipengaruhi oleh pemikiran di
barat yang terlalu menumpukan proses perubahan pada diri seorang
pemimpin yang kharismatik. Peter Senge memberikan definisi yang
mungkin lebih sehat dan lebih tepat dalam konteks Asia yang lebih
menekankan harmoni dalam masyarakat, sebagai berikut: "Kepemimpinan
adalah kapasitas suatu komunitas untuk mewujudkan realitas-realitas
baru menjadi kenyataan." (Leadership is the capacity of community to
bring forth new realities.) Pada hemat saya pendapat Senge ini lebih dekat
dengan corak kepemimpinan gereja perdana yang mencerminkan gaya
kepemimpinan Trinitarian.(1)
Lalu bagaimana dengan kepemimpinan gerejawi di banyak lembaga rohani

60 | P a g e
kristen saat ini?

Kepemimpinan gerejawi
Sebenarnya, cukup lama saya menghindari untuk menulis artikel tentang
kepemimpinan, karena saya merasa masih muda untuk membahas topik
yang "berat" ini. Namun kira-kira satu bulan lalu saya menjadi tertarik
dengan isyu bagaimana kepemimpinan gerejawi dikembangkan sejalan
dengan pemikiran kontemporer tentang Allah Tritunggal?
Terpicu oleh sebuah percakapan gerejawi dalam forum persidangan klasis
di gereja kami sekitar bulan Juni lalu, saya jadi mulai terpikir,
mungkinkah selama ini kita agak keliru membaca gaya kepemimpinan
Yesus?
Barangkali sebagian kita ketika membaca sekilas kitab Injil, mendapat
kesan bahwa Yesus menggunakan gaya kepemimpinan kharismatik yang
cenderung agak otoriter. Dan persepsi itu agaknya ikut mempengaruhi
gaya kepemimpinan yang kerap kita jumpai dalam (maaf) kebanyakan
gereja kharismatik-pentakostal. Mengapa saya berpendapat demikian?
Karena format kepemimpinan yang diadopsi kerap seperti ini: "Senior
Pastor-Junior Pastor-Penatua-Diaken," dengan kata lain hampir semua
keputusan penting diarahkan oleh kepemimpinan tunggal yaitu pastor
senior. Mungkin saya keliru, namun di gereja-gereja arusutama,
kepemimpinan lebih bersifat kolektif-kolegial, dengan menekankan fungsi
majelis (penatua+pendeta) sebagai pengambil keputusan secara kolektif.
Saya tidak bermaksud mengatakan gaya kepemimpinan yang satu lebih
unggul dari yang lain, karena masing-masing pola memiliki kelebihan dan
kekurangan. Namun mari kita bertanya: adakah gaya alternatif
kepemimpinan yang bercorak Trinitarian, dan barangkali lebih dekat
dengan gaya kepemimpinan Yesus dan juga para rasul dalam gereja
perdana?

61 | P a g e
Saya sempat menanyakan hal ini via sms kepada seorang pendeta dan
teolog senior yang juga saya anggap sebagai salah satu mentor saya, yaitu
Pdt. Dr. Joas Adiprasetya dari STT Jakarta, dan jawaban sms beliau
adalah seperti berikut:

"Kepemimpinan trinitarian sedang saya kembangkan lewat kepemimpinan


sahabat. Cuma saya tidak ingin paksakan masuk ke tager."*

Karena itu, kali ini izinkan saya merangkum beberapa ciri yang bisa kita
pelajari dari gaya kepemimpinan sahabat yang diterapkan Yesus,
setidaknya sejauh yang saya pahami.

7 ciri kepemimpinan sahabat dengan meneladani Yesus

a. Dialogis (partisipatif)
Jika kita membaca Keempat Injil sebagai satu kesatuan, banyak sekali
terjadi dialog yang terbuka dan jujur, misalnya antara Yesus dan Petrus,
antara Yesus dan pemuda kaya, antara Yesus dan Nikodemus, antara
Yesus dan perempuan Samaria di sumur Yakub. Tampaknya, Yesus
senang menggunakan gaya dialogis seperti ini ketimbang memerintahkan
sesuatu. Atau jika meminjam Martin Buber, gaya kepemimpinan Yesus
adalah I-Thou, atau dalam bhs Jawa kerap disebut "ngewongke"
(memanusiakan).

b. Mengutamakan pengalaman (experiential)


Alih-alih mengajar kelas intensif selama 14 hari, tampaknya Yesus lebih
suka berjalan-jalan di bukit, naik perahu dan ikut membantu para murid
menjala ikan. Ia tercatat beberapa kali mengajar langsung dari perahu,
menyembuhkan 10 orang kusta, bahkan membangkitkan Lazarus yang

62 | P a g e
sudah masuk kubur 3 hari, hanya supaya para murid "belajar percaya."
Sungguh suatu pengalaman belajar yang sungguh asyik dan hidup bagi
para murid, itu sebabnya dikatakan bahwa para nabi begitu iri akan para
murid yang bisa begitu dekat hidup bersama Sang Mesias. Pengalaman
langsung seperti ini menurut psikologi jauh lebih efektif dalam
menanamkan pesan ketimbang menjejalkan informasi tanpa melihat
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Bayangkan jika para dosen dan profesor mengajar ilmu ekonomi bukan di
ruang kelas, melainkan langsung di pasar tempat orang berdagang
misalnya. Atau mengajar kelas teologi langsung dengan bertanya jawab di
jalanan. Bisa jadi dampaknya akan dahsyat juga seperti pengajaran
Yesus.

c. Chaordik (spontan)
Menurut Gary Goodell, Yesus meneladankan kepemimpinan dengan hidup
dan berjalan bersama para murid-Nya, orang-orang yang Dia jumpai
sehari-hari, dan para pemimpin agama pada zaman-Nya. Para pemimpin
gereja saat ini seharusnya dapat meniru Dia dengan gaya kepemimpinan
yang lebih mengutamakan hubungan. Gaya kepemimpinan ini lebih
bersifat "chaordik" (kacau tapi teratur), atau lebih spontan. Gaya chaordik
ini bukan sekadar berdasarkan pada naskah, teks, atau khotbah formal
yang disampaikan dari mimbar, melainkan interaksi dua arah yang dapat
membantu para murid bertumbuh dan berkembang dalam karunia
mereka melalui pemuridan sederhana. (11)

d. Berorientasi pada aksi


Yesus sungguh memberikan penekanan pada aksi nyata, sebagai bagian
dari proses pembelajaran yang hidup. Termasuk ketika Ia mengubah air
menjadi anggur, ketika Ia memberi makan 5000 orang laki-laki, ketika Ia

63 | P a g e
mendatangi para murid saat badai, bahkan ketika Ia sedang cemas
menyongsong masa penderitaan-Nya. Saya tidak tahu apakah para guru
tentang kepemimpinan seperti John Maxwell pernah memberi contoh
berjalan di atas air? Rasanya kok tidak.
Maksud saya tentu bukan mengecilkan peran para guru kepemimpina
kontemporer, namun ada seni mengajar yang hilang dalam sejarah
gereja.
Seingat saya, dalam sejarah gereja hanya ada beberapa orang Kristen
yang hidup begitu dekat dengan alam dan mengajar sambil berjalan
keliling dari desa ke desa, di antaranya Franciskus dari Asisi dan Sadhu
Sundar Singh.

e. Lembut namun juga lugas dan tegas


Yesus senantiasa bersikap lembut secara konsisten, seperti kepada
Lazarus, Nikodemus, dan kepada perempuan yang pendarahan dan
lancang menyentuh jubah-Nya. Ia tidak marah ketika diurapi oleh
perempuan tidak dikenal, dan juga ketika dikerubuti anak-anak yang
mungkin agak lusuh. Namun Ia juga bisa tegas ketika melihat bagaimana
Bait Suci dijadikan pasar hewan dan penjual riba.

f. Dipimpin Roh Kudus


Teks berikut dalam Lukas kiranya menggambarkan dengan jelas bahwa
keteladanan dan semua aksi yang dilakukan Yesus senantiasa diilhami
oleh Roh Kudus yang senantiasa tinggal di dalam diri-Nya.

"Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi
aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada
orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk
memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada

64 | P a g e
orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara..." (Yes. 61:1)

Bagaimana dengan Anda, apakah Anda membiarkan Rob Kudus berkarya


dengan bebas melalui hidup Anda, atau Anda lebih sering berupaya
memadamkan roh?

19 Janganlah padamkan Roh,


20 dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. (I Tes. 5:19-20)

g. Dalam relasi intens dengan Sang Bapa


Ciri yang terakhir dan bahkan yang terpenting adalah hubungan yang
begitu intens yang dibangun dengan doa setiap subuh dan malam. Yesus
senantiasa hidup dalam penghayatan yang tulus bahwa hidup-Nya tidak
lama di dunia, dan Ia persembahkan seluruh hidup untuk menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan Bapa-Nya, yaitu menyelamatkan seisi dunia.

Penutup
Demikian sekelumit pemaparan tentang kepemimpinan Trinitarian yang
bercorak dialogis-persahabatan, kirnya bergun bagi kita semua.
Tentunya ketujuh ciri kepemimpinan sahabat yang diteladankan Yesus ini
masih dalam tahap eksplorasi awal penulis. Namun kiranya dapat
menjadi bahan pemikiran bagi pengembangan gaya kepemimpinan yang
lebih bercorak Trinitarian, ketimbang model otoriter yang kerap diadopsi
pemimpin gereja masa kini"
Bagaimana dengan gaya kepemimpinan Anda?

versi 1.0: 5 september 2017, pk. 22:02


versi 1.0: 6 september 2017, pk. 16:07
VC

65 | P a g e
catatan:
*Terimakasih kepada bp Pdt. Dr. Joas Adiprasetya.
*Artikel ini ditujukan kepada kolega saya yang sedang menulis disertasi
tentang kepemimpinan, Pdt. Philipus.

Referensi:
(1) Len Hjalmarson. Trinitarian nature of leadership. Crucible 5:2.
Url: http://www.ea.org.au/site/DefaultSite/filesystem/documents/Crucib
le/5-
2%20November%202013/Hjalmarson%20-%20Trinitarian%20Nature%20o
f%20Leadership%20-%20Crucible%205-2%20November%202013.pdf
(2) http://www.nextreformation.com/wp-
admin/resources/Trinitarian_Leadership.pdf
(3) Gregory Baxter. A leadership training manual for 21st century church.
Url: http://digitalcommons.liberty.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1478&
context=doctoral&sei-redir=1
(4) Uche Anizor. Url: https://rdtwot.files.wordpress.com/2010/07/anizor-
uche_a-spirited-humanity-the-trinitarian-theology-of-colin-gunton.pdf
(5) Elmer M. Colyer.
Url: http://www.vaumc.org/ncfilerepository/AC2014/Colyer3.pdf
(6) Nicholas Jesson.
Url: https://www.ecumenism.net/archive/jesson_volf.pdf
(7) Ian T. Douglas.
Url: http://www.gemn.org/documents/Missiongoal_docs/MATheology.pdf
(8) Novita L. Sahertian. Url: http://www.ijsrp.org/research-paper-
0416/ijsrp-p52104.pdf
(9) Milan Homola. Unitarian relational leadership: the myth! (2008)
Url: http://consumingjesus.org/wp-content/uploads/milan_homola_-

66 | P a g e
_trinitarian_leadership.pdf
(10) Sigit Setyawan. Menyusun leadership training untuk remaja.
Yogyakarta: Andi Offset, 2017
(11) Gary Goodell. Cara Yesus memimpin: sebuah studi dalam meneladani
kepemimpinan Yesus yang chaordic. Yogyakarta: Andi Offset, 2017
(12) Benjamin Agustinus Abednego. Pak Abed Berbicara. Surabaya:
Penerbit Berderaplah satu, 2011

67 | P a g e
Milenial

Tanggal: 2 september 2017


Topik: Prolog untuk lokakarya penjangkauan kaum muda generasi
Milenial
Teks: Lukas 24:13-31

Pendahuluan
Selamat sore, bapak ibu dan adik-adik terkasih. Pada kesempatan yang
baik ini, marilah kita bersama-sama memikirkan tanggung-jawab gereja
dalam melayani kaum mudanya. Tanggung-jawab ini tentu bukan saja
demi keperluan regenerasi kepemimpinan gerejawi, namun juga karena
alasan yang lebih esensial, yaitu perintah Yesus: "Gembalakanlah domba-
domba-Ku."
Dan generasi kini sungguh haus akan sapaan dari gereja yang ramah dan
mampu memahami dunia mereka. Tentu banyak masalah yang dihadapi
gereja, bukan saja faktor kurangnya pemahaman akan dunia teknologi
komunikasi yang begitu mendominasi dunia orang muda, namun juga
gereja sering tidak memiliki arah yang jelas.

Gereja yang gamang melayani orang-orang muda?


Seperti kita ketahui bersama, gereja-gereja arus utama akhir-akhir ini
merasakan menurunnya partisipasi pemuda dalam aktivitas gerejawi.
Mengapa demikian? Sebagian mencoba menyalahkan gereja-gereja
gelombang ketiga yang begitu aktif menjangkau pemuda, namun saya kira
persoalan yang ada lebih mendalam dari itu. Kalau mau jujur, gereja
seringkali kurang tanggap dalam memahami kebutuhan remaja dan
pemuda saat ini, sehingga mereka mungkin lebih suka hang out bersama

68 | P a g e
teman-teman mereka di kafe atau melaluI gawai yang begitu responsif
dalam menyediakan segala macam konten.
Lalu apa yang dapat dilakukan oleh gereja?
Berikut ini adalah suatu perenungan dari salah satu tokoh pelayan
pemuda di Gereja Katolik, kiranya membantu.(1)

Permasalahan orang muda


- Identitas diri
Masalah laten yang selalu menyertai orang muda adalah identitas diri.
Tanpa ini orang muda tidak pernah akan tumbuh. Dalam hal ini yang
dibutuhkan adalah pendampingan orang yang sudah melewati dan
mengatasi permasalahan ini.
Tahun 1992 Keuskupan Agung Jakarta membuat suatu penelitian dengan
hasil akhir sebagai berikut. Ada tiga masalah utama yang mencekam
orang muda:
Orang muda yang ber umur 13-17 tahun, masalah terbesarnya adalah
soal identitas diri. Sedang yang berumus 17-25 tahun umumnya
menghadapi permasalahan menentukan karier. Dan mereka yang
berumur 25 tahun. plus umumnya bergulat dengan masalah perjodohan.

- Aktualisasi diri
Kecuali kebutuhan untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, orang
memerlukan kemudahan dan pendampingan dalam mengaktualisasikan
dirinya. Secara sederhana orang muda butuh waktu dan tempat serta
teman untuk dapat mengaktualisasikan diri secara maksimal. Orang
dewasa sebetulnya lebih dibutuhkan kehadiran dan keberadaannya lebih
sebagai teman daripada sebagai penasihat.

- Pendampingan

69 | P a g e
Pendampingan diperlukan orang muda bukan pertama karena
pendamping lebih ahli daripada yang didampingi melainkan karena
wibawa dan otoritas yang dimilikinya. Dari pendamping sebetulnya tidak
dituntut suatu ilmu atau keahlian. Kalau pengalaman pendamping
dibutuhkan pun tidak secara langsung diperlukan, sebab itu semua dapat
mereka temukan sendiri. Sedangkan otoritas atau wewenang hanya dapat
dimiliki oleh pendamping. Seperti kita tumbuh dan berkembang bersama
orang lain, maka bila pendamping ada, maka pertumbuhan orang dapat
lebih pesat karena orang muda punya kebanggaan lebih. Orang muda
mendapat nilai tentang dirinya justru dengan aktualisasi dirinya.

Namun, selain ketiga hal tersebut yang memang baik dan perlu, rasanya
ada hal yang justru lebih fundamental, yakni bagaimana memperkenalkan
orang muda dalam suatu pengalaman perjumpaan yang nyata dengan
Tuhan. Hal ini jauh lebih penting daripada sekadar 10 seri pertemuan
KTB yang hanya mencekoki mereka dengan informasi namun tanpa
pengalaman perjumpaan. Mari kita lihat teks berikut.

Belajar dari Perjumpaan di Emaus


Mari kita lihat teks yang sangat terkenal ini, Lukas 24:13-31

13 Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah
kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari
Yerusalem,
14 dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.
15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah
Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan
mereka.
16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka

70 | P a g e
tidak dapat mengenal Dia.
17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan
sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka
muram.
18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah
Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang
terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"
19 Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang
terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang
berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan
seluruh bangsa kami.
20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah
menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-
Nya.
21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang
untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga
hari, sejak semuanya itu terjadi.
22 Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan
kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur,
23 dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita,
bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang
mengatakan, bahwa Ia hidup.
24 Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati,
bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi
Dia tidak mereka lihat."
25 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa
lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang
telah dikatakan para nabi!
26 Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke

71 | P a g e
dalam kemuliaan-Nya?"
27 Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia
dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab
nabi-nabi.
28 Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-
olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.
29 Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-
sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari
hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan
mereka.
30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap
berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia,
tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.

Apa yang kita baca dari teks di atas? Kedua orang ini sedang berbicara
tentang peristiwa-peristiwa penting di sekitar Yerusalem, namun mereka
gagal memahami makna peristiwa itu dalam terang Alkitab. Bukankah
orang-orang muda juga kerap membicarakan berbagai peristiwa yang
tampak menakjubkan bagi mereka? Namun, seperti kata-kata bijak
berikut: "orang-orang biasa membicarakan orang-orang, orang-orang
cerdas membicarakan peristiwa, namun orang-orang besar membicarakan
konsep-konsep." Namun kata-kata bijak itu masih kurang satu tahap lagi,
yakni orang-orang benar menjumpai Yesus Kristus yang Hidup.
Jadi di sinilah Yesus masuk dalam percakapan mereka, dan Ia
menjelaskan kitabsuci kepada mereka, sampai akhirnya mereka
mengalami hati yang berkobar-kobar dan pada titik puncak, tabir yang
menghalangi mereka diangkat, dan mereka mengenali sang Guru dan
Mesias yang dari tadi mereka bicarakan.

72 | P a g e
Itulah salah satu tugas Gereja yang sesungguhnya, yakni mengantar
generasi Z dan milenial agar mereka juga mengalami perjumpaan dengan
Tuhan Yesus secara personal. Sudahkah kita memikirkan hal ini?

Tantangan Gereja: Membuat ruang bagi Tuhan bersama generasi


Milenial(2)
Don Postema mengatakan,"Allah membuat ruang bagi kita dalam
komunitas kovenan. Kita dirangkul sebagai anak. Kita menjadi bagian di
dalamnya. Kita menanggapinya dengan membuat ruang bagi Allah dengan
menjadi terbuka dalam hidup kita, dan dengan hidup dalam rasa
syukur."
Tuhan telah membuat ruang bagi kita dan Dia memanggil kita untuk
membuat ruang bagi Dia. Dia juga menggerakkan kita untuk menciptakan
ruang bagi anak-anak muda agar mereka bisa terlibat di dalamnya. Kita
menciptakan ruang itu dengan meneladani penerimaan Allah terhadap
diri kita, memberi mereka kasih yang mengatakan: "Engkau adalah milik
Allah."
Kita menciptakan ruang itu dengan membentuk kesempatan bagi anak-
anak muda kita untuk menjumpai Allah secara pribadi dan langsung. Kita
menciptakan ruang itu dengan membimbing anak-anak muda kepada
kedewasaan yang seharusnya dimiliki orang dewasa dan melalui itu
mereka belajar membuat ruang mereka sendiri bagi Allah.
Lily Endowment mendanai Youth Ministry and Spiritually Project, suatu
eksperimen "membuat ruang" bagi anak-anak muda postmodern.
Disponsori bersama oleh Youth Specialties dan San Fransisco Theological
Seminary, proyek ini berfokus pada membiasakan 16 kelompok anak
muda di Amerika Serikat dalam praktik kontemplasi - "praktik untuk
menghasilkan kepekaan yang lebih dalam akan kehadiran Allah." praktik
kontemplasi ini di dalamnya merenungkan pembacaan Kitab Suci, doa

73 | P a g e
yang berfokus pada mendengarkan Allah, pengekspresian seni lewat puisi
dan lukisan, dan disiplin rohani yang lebih tradisional seperti
menenangkan diri dalam keheningan, kesendirian, berpuasa, dan berdoa.
Model-model yang dipakai di masa lalu dalam mendekati Alkitab dan doa
seperti "lectio divina", kepekaan terhadap Allah yang dipakai oleh kaum
Ignatian dalam bentuk examen, dan doa yang berpusat pada kepekaan
akan Allah juga dipakai.
Mark Yaconelli menjelaskan alasan di balik diadakannya proyek itu:
"Mereka membutuhkan kita untuk memperlengkapi mereka dengan
keahlian yang dapat mengembangkan relasi yang intim dan mengubahkan
antara mereka dengan Allah."
Seperti kata Jen Butler, seorang asisten pendeta di Oregon: "Kita
seharusnya tidak perlu terkejut ketika program seperti ini berjalan dengan
baik. Ini sangat sederhana. Jika Anda membuat ruang, Roh akan hadir."
Dengan perkataan lain, para pembimbing rohani kaum muda adalah para
pembuat ruang.

Penutup
Mari kita sebagai pembina atau pengurus badan pelayanan belajar untuk
mendekati anak-anak muda bukan dengan segunung aktivitas yang
dijejalkan, namun dengan menawarkan keramahan dan persahabatan
serta mengajak mereka untuk menciptakan ruang bagi Tuhan.
Pertanyaan untuk direnungkan: "Bagaimana kita membuat ruang yang
kudus bagi anak-anak muda postmodern ini?"

versi 1.0: 31 agustus 2017, pk. 12:59


VC

Referensi:

74 | P a g e
(1) Yohanes Dwi Harsanto, Pr. Url: http://www.katolisitas.org/bagaimana-
mengelola-pastoral-kaum-muda-paroki-di-era-digital/
(2) Richard R. Dunn. Membentuk kerohanian anak muda di era
postmodern. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur, 2012.

75 | P a g e
Michelin

Teks: Lukas 9:25


"Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia
membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?"

Shalom, selamat malam saudaraku. Michelin adalah sejenis bintang


penghargaan bagi restoran-restoran berkualitas di Perancis. Bintang 1
sudah bagus, bintang 2 artinya kualitas luar biasa, bintang 3 artinya chef
kelas dewa. Ada link yang menyebut bahwa hanya ada 27 restoran di
Perancis yang meraih bintang 3 Michelin. (1)
Yang unik dengan bintang Michelin ini adalah stres yang luar biasa bagi
chef yang menyandangnya.
Begitu stresnya, sampai-sampai ada chef bintang 3 bernama Sebastien
Bras yang baru-baru ini menjadi berita lantaran meminta Michelin untuk
mengambil kembali ketiga bintangnya.(2)
Mungkin saja, meski belum pasti, bahwa langkah Sebastien itu
terinspirasi dari film tentang chef di Perancis, berjudul The Hundred-Foot
Journey.(3) Kebetulan kemarin film ini ditayangkan ulang di salah satu
saluran tv kabel.

Kisah ringkas
Film ini dibuka dengan Hassan dan keluarganya yang baru tiba di
Perancis, namun mobilnya mengalami kerusakan rem di sebuah desa.
Mereka berasal dari India. Dan peristiwa ini menjadi inspirasi bagi ayah
Hassan untuk membuka restoran India di desa itu.
Ternyata lokasi restoran yang mereka buka berhadapan dengan resto
Perancis yang dimiliki oleh seorang wanita Perancis yang sangat
konservatif (dimainkan dengan sangat apik oleh Helen Miller).
Tentu saja terjadi persaingan baik terbuka maupun tersembunyi antara
pemilik maupun pegawai-pegawai kedua restoran itu. Namun akhirnya,
Hassan membantu restoran Perancis di seberang resto ayahnya itu
sehingga meraih dua bintang Michelin.
Selanjutnya, Hassan ingin menjajal keahliannya sebagai chef di Paris,
kota idaman para chef kelas dunia. Dia bergabung dengan sebuah resto
modern, yang menerapkan ilmu gastronomi (bukan astronomi) untuk
mengembangkan cita rasa yang spektakuler. Akhirnya Hassan berhasil

76 | P a g e
menjadi chef terkemuka di seluruh Perancis, dan mendapat Michelin
ketiga.
Namun, suatu kali ia teringat kembali dengan masakan India, dengan
keluarganya, dan akhirnya ia memutuskan kembali ke desa dan restoran
tempat ia dulu meraih bintang Michelinnya.

Komentar
Memang ini film tentang bagaimana suka dukanya meraih bintang
Michelin, namun saya kira ada pesan yang sangat penting juga disisipkan
dalam film ini, yakni: betapapun kerasnya persaingan antara dua restoran
yang berhadapan, namun lebih indah kerjasama dan persahabatan. Lihat
juga (4).
Pesan penting lainnya, menjadi orang yang berprestasi cemerlang dan
dikagumi orang banyak itu memang bagus, tapi lebih bagus lagi menjadi
diri sendiri dan hidup dalam sukacita bersama keluarga dan orang-orang
yang kita kasihi.
Pada akhirnya, film ini merupakan kisah yang baik tentang filsafat "anti-
utilitarianisme," yang sangat berbeda dengan utilitarianisme
(Benthamism) yang sangat mewarnai teori-teori ekonomi modern.(5)(6)
Bagi penulis, ajaran-ajaran Yesus sangat bernuansa anti-utilitarian(7),
lihat misalnya perumpamaan berikut:

15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah


terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah
hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-
Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku
tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak
lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku
akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu
banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya;
beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam
ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah

77 | P a g e
kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi
dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah." (Luk. 12:15-21)

Penutup
Film The Hundred-Foot Journey ini sangat direkomendasikan untuk
disaksikan sekeluarga, karena banyak pelajaran berharga tentang nilai-
nilai kehidupan dan persahabatan.

Versi 1.0: 5 oktober 2017, pk. 11:07


VC

Referensi:
(1) https://www.eater.com/maps/the-27-michelin-three-star-restaurants-of-france
(2) https://www.nytimes.com/2017/09/21/world/europe/sebastien-bras-michelin-star.html
(3) http://www.imdb.com/title/tt2980648/
(4) Samuel Bowles & Herbert Gintis. A cooperative species. Princeton: Princeton
University Press, 2011.
(5) https://en.m.wikipedia.org/wiki/Utilitarianism
(6) http://www.efm.bris.ac.uk/het/sidgwick/bentham0.htm
(7) http://commons.cc/antropi/wp-content/uploads/2013/02/Anti-utilitarianism-Economics-
and-the-Gift-paradigm.pdf

78 | P a g e
Bagaimana mengikut Yesus?

Teks: Roma 14:17


"Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal
kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus."

Banyak orang Kristen berpikir bahwa mengikut Yesus itu mudah. Dan
kamu akan makin berhasil, makin kaya, makin sehat, pokoknya bebas
dari berbagai kesulitan.

Bukan demikian.

Bukankah ada tertulis bahwa : "Kerajaan Allah bukanlah tentang


makanan dan minuman." Juga bukan tentang kekayaan, keberhasilan,
kesehatan, karir dll.

Bapa di sorga memang memelihara semua umat-Nya. Jadi jangan


khawatir akan hal-hal dunia itu. Namun Bapamu yang di surga jauh lebih
peduli akan pertumbuhan spiritualmu.

Jadi Tuhan ingin kamu hidup bergaul akrab dengan Dia, mencari Wajah
Tuhan, senantiasa dengar-dengaran akan Dia, dan setia menuruti
perintah-perintah-Nya dari menit ke menit, jam ke jam, hari ke hari,
bulan ke bulan.

Itulah makna mengikut Yesus Kristus. Perhatikan kisah Marta dan Maria
berikut ini.

79 | P a g e
Makna kisah Maria dan Marta

Tahukah Anda akan makna kisah dua bersaudara di bawah ini?

Teks: Lukas 10:38-42


38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di
sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia
di rumahnya.
39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria.
Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-
Nya,
40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata:
"Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku
melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan
menyusahkan diri dengan banyak perkara,
42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang
terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Banyak orang Kristen bergumam, syukur kepada Tuhan bahwa saya


bukan sepeerti Marta. Benarkah demikian?

Makna sebenarnya: "Kitalah Marta itu, bukankah kita selalu ingin


melakukan banyak hal, tapi lupa mendengar di kaki Tuhan?

Itulah makna kisah Maria dan Marta yang baru dibukakan Tuhan kepada
saya yang bebal dan keras kepala ini.
. Ini bukan inovasi teologi saya si penulis, karena sy selama ini begitu

80 | P a g e
bebal untuk mengerti.

Pesan doa:
"Puji syukur dan Trimakasih Tuhan membuka mataku hari ini dan
memberikan pengertian baru untuk pembaruan hidupku."
"Bapa di surga, aku hanyalah bejana tidak berguna. Bentuklah aku
sekehendak-Mu."
"Yesus Kristus, tolong aku menjadi pengikut-Mu yang berguna."
"Roh Kudus, tuntunlah aku setiap saat berjalan di jalan-Mu."

Dari hamba yang tidak berguna, namun diselamatkan Tuhan. Semua


hanyalah kasih karunia.

Ditulis: 23 Oktober 2017, pk. 14:21


Dengan bimbingan Roh Kudus kepada penulis

81 | P a g e
Daimonizomai

Guiding text: Efesus 6:12


"...karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi
melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di
udara."

Abstrak
Daimonizomai atau kerasukan setan merupakan salah satu fenomena
yang kerap menjadi bagian dari pelayanan Yesus sebagaimana tercatat
dalam banyak perikop Injil Sinoptik. Dan tampaknya hingga kini
fenomena daimonizomai tersebut masih sering dijumpai khususnya dalam
penghayatan iman di banyak negara di Afrika, Amerika Latin, dan juga
Asia, di mana pengaruh spiritisme dan juga okultisme masih cukup
mewarnai kehidupan masyarakat. Tulisan ini berupaya melihat gejala
tersebut dalam perspektif PL, naskah Qumran, PB dan juga implikasinya
dalam pelayanan masakini.

Pendahuluan
Daimonizomai atau kerasukan setan merupakan salah satu fenomena
yang kerap menjadi bagian dari pelayanan Yesus sebagaimana tercatat
dalam banyak perikop Injil Sinoptik. Dan tampaknya hingga kini
fenomena daimonizomai tersebut masih sering dijumpai khususnya dalam
penghayatan iman di banyak negara di Afrika, Amerika Latin, dan juga
Asia, di mana pengaruh spiritisme dan juga okultisme masih cukup

82 | P a g e
mewarnai kehidupan masyarakat. Tulisan ini berupaya melihat gejala
tersebut dalam perspektif PL, naskah Qumran, PB dan juga pelayanan
masakini.

Setan-setan atau roh-roh jahat dalam PL (15)


Walaupun aktivitas roh jahat dan kerasukan tidak banyak dalam PL,
mereka tetap merupakan realita yang konstan. PL memuat referensi-
referensi yang jelas mengenai Satan, roh-roh jahat dan pengaruh mereka
pada manusia. Bersamaan dengan setiap kemerosotan hidup rohani orang
Israel, ada peningkatan praktek penyembahan berhala, penyembahan
kepada roh jahat, dan mengikuti praktek-praktek okultisme yang
dilakukan oleh suku-suku bangsa yang bertetangga dengan Israel.
Orang-orang Israel senantiasa diperingatkan Tuhan agar tidak melibatkan
dan meleburkan diri dengan suku-suku bangsa tetangga mereka yang
tidak mengenal Tuhan. PL memuat peringatan-peringatan terhadap para
medium dan orang-orang yang memraktekkan spiritisme, terlibat sihir
atau mengucapkan mantra atau mengirim kutuk (Ul. 18:19-12).
Masih dalam kitab Ulangan (Ul. 32:17), kita melihat bahwa berhala-
berhala sesembahan dianggap sebagai roh-roh jahat, dan di balik setiap
berhala ada kuasa demonis. Hal ini dilanjutkan dalam PL, misalnya dalam
I Kor. 10:19-20 Paulus mengatakan bahwa orang-orang yang
mempersembahkan korban kepada berhala-berhala sesungguhnya
memberi persembahan kepada roh-roh jahat.
Salah satu penampakan Satan yang paling jelas dalam PL terdapat dalam
kitab Ayub, di mana ia diberi izin oleh Tuhan untuk menguji Ayub. Dalam
Ayub 1:12 Tuhan berkata kepada Satan: "Maka firman TUHAN kepada
Iblis: 'Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganla
engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.' Kemudian pergilah
Iblis dari hadapan TUHAN."

83 | P a g e
Dan Zakharia 3:1-2 berkata: "Kemudian ia memperlihatkan kepadaku
imam besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri
di sebelah kanannya untuk mendakwa dia. Lalu berkatalah Malaikat
TUHAN kepada Iblis itu: "TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis!
TUHAN, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah
dia ini puntung yang telah ditarik dari api?"
Daud ditugaskan di pelataran Saul untuk memainkan kecapi karena Saul
disiksa oleh suatu roh jahat. Dalam 1 Samuel 16:14 kita membaca:
"Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia
diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN." Namun demikian, kisah
Saul menunjukkan bahwa dialah yang bertanggungjawab sehingga roh
jahat mendapat peluang untuk menyerangnya (I Samuel 13:8-14).

Demonologi dalam naskah Qumran


Menurut Hermann Lichtenberger, tulisan-tulisan Qumran-Esenik masuk
dalam arus besar pemikiran dunia kuno bahwa manusia bukanlah tuan
atas dirinya, tidak bebas atas keputusan-keputusannya, dan dipengaruhi
oleh berbagai kuasa di luar dirinya (2).
Di antara tulisan-tulisan tersebut salah satunya adalah mantra untuk
mengusir roh jahat dalam QPsa (incantation of the demon) dalam V, 4-11:

(4) Of David. A[gainst An incant]ation in the name of YHW[H. Invoke at


an]y time
(5) the heav[ens. When ]he comes to you in the nig[ht,] you shall [s]ay to
him:
(6) 'Who are you, [oh offspring of] man and seed of the ho[ly one]s? Your
face is a face of
(7) [delu]sion and your horns are horns of ill[us]ion, you are darkness and
not light,

84 | P a g e
(8) [injust]ice and not justice.[ ] the chief of the army, YHWH [will bring]
you [down]
(9) [to the] deepest [Sheo]l, [and he will shut the] two bronze [ga]tes
th[rough which n]o
(10) light [penetrates,] and [the] sun [will] not [shine for you] tha[t rises]
(11) [upon the] just man to [

Syait ketiga (IV,4- V,3) dari kumpulan tulisan ini mungkin berhubungan
dengan beberapa kutipan misalnya dalam Mazmur 91, selain juga (2):
1. The danger in the night V,4 see Ps 91:5.
2. Asking for the name (of the demon) (mi 3. The description of the demons
futility and nothingness ("your face is a face of [delu]sion and your horns
[i.e. your might] are horns of ill[us]ion, you are darkness and not light,
[injust]ice and not justice" (V, 6-8), see Ps 91: 3-8,10,13.
4. JHWH's army and its chief (sr) (V,8, compare IV,5 the "powerful angel");
the Lords host and his angel come for deliverance of man; see Ps 91:11-
12.

Demonologi dan eksorsisme dalam PB (15)


Dalam PB kita langsung dikonfrontasikan dengan roh-roh jahat,
manifestasi fisik kerasukan roh jahat, dan bagaimana Yesus mengusir
roh-roh jahat. Konflik dengan kuasa-kuasa jahat disebutkan 56 kali
dalam Injil.
Kita melihat Yesus menyembuhkan banyak orang yang menderita sakit
penyakit, dan gangguan roh jahat (Luk. 7:21), dan menyembuhkan orang
yang kerasukan setan, yang buta dan bisu (Mat. 12:22-23). Seorang
wanita dengan roh kelemahan yang mengalami kelumpuhan selama 18
tahun sehingga bongkok (Luk. 13:10-13), dan seorang budak perempuan
yang dirasuk roh jahat sehingga ia dapat meramalkan masa depan (Kis.

85 | P a g e
16:16-18).
Ada pernyataan Yesus yang sangat terkenal dalam Lukas 11:20

"Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya
Kerajaan Allah sudah datang kepadamu."

Ayat ini telah banyak dibahas oleh para ahli biblika, dan secara umum
mereka sepakat bahwa kuasa Allah ("by the finger of God") dinyatakan
dalam pelayanan pengusiran setan oleh Yesus. Tidak hanya itu saja,
namun kerajaan Allah datang ke bumi ketika setan-setan diusir.
Naskah Qumran dan PB, sekalipun tidak bersifat monolitik, berbagi
pandangan yang sama bahwa manusia terancam oleh kuasa-kuasa gelap
yang menghancurkan. Hal ini dipengaruhi oleh pandangan dunia
(kosmologi) dualistik yang menyiratkan ketegangan antara Sang Terang
yaitu Tuhan melawan kuasa-kuasa dunia yang jahat (Satan).
Pertentangan antara Yesus dan Satan tidak hanya bersifat berdimensi
antropologis (manusia) namun juga berdimensi alamsemesta (kosmologis).
Itu akan berakhir dengan kejatuhan musuh Tuhan, yaitu Satan, seperti
yang dinubuatkan oleh Yesus:

Lukas 10:18
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari
langit."

Kahancuran akhir ini diawali dalam kematian Yesus ketika Ia


membuktikan kemenangan-Nya atas kuasa Satan (Yoh. 12:31).
Pengusiran setan-setan selama masa hidup Yesus merupakan nubuat
atas kemenangan akhir Yesus Kristus sebagai agen Tuhan Yang Maha
Tinggi (Luk. 11:20).

86 | P a g e
Asal mula Satan dan roh-roh jahat menurut Alkitab (15)
Alkitab mengatakan bahwa malaikat-malaikat, seperti halnya manusia,
diciptakan oleh Tuhan. Ada suatu masa di mana malaikat tidak eksis,
hanyalah Tuhan Tritunggal, seperti yang kita baca dalam Kolose 1:16
yaitu: "Sebab oleh Dia segala sesuatu telah diciptakan, yang ada di dalam
surga dan yang ada di atas bumi, yang kelihatan dan yang tidak
kelihatan, baik tahta-tahta atau para pemegang kekuasaan, atau
penguasa-penguasa atau otoritas-otoritas; segala sesuatu telah diciptakan
melalui Dia dan bagi Dia."
Dalam Ibrani 1:14 para malaikat disebut sebagai "roh-roh yang melayani."
Pada dasarnya mereka adalah makhluk-makhluk spiritual yang dapat
berwujud tubuh ketika Tuhan menunjuk mereka untuk melakukan tugas-
tugas tertentu. Ketika para wanita pergi ke kubur Yesus pagi-pagi sekali
pada hari kebangkitan-Nya, mereka melihat seorang malaikat di sana
dalam rupa seorang pria muda. Dalam Markus 16:5 kita membaca: "Lalu
mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang
memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Merekapun sangat
terkejut."
Alkitab mencatat ada malaikat yang baik dan yang jahat, malaikat-
malaikat yang kudus dan yang berdosa, dan tidak memelihara posisi
mereka yang pertama atau posisi otoritas (Yudas 5). Malaikat-malaikat
yang memberontak ini kini adalah bagian dari alam demonis bersama
Satan.
Satan, yang dikenal sebagai Lucifer, adalah pemimpin para malaikat yang
diciptakan untuk menguasai bumi dan disebut "putra fajar" (Yes. 14:21).
Dialah yang terindah dari semua makhluk ciptaan di surga dan
diselubungi batu-batu mulia dan emas (Yeh. 28:11-19). Namun demikian,
keindahannya menbuatnya menjadi sombong, dan kemudian dosa

87 | P a g e
menguasainya karena ia berhasrat untuk menjadi seperti Tuhan dan
mempunyai otoritas yang tertinggi.
Dalam Yehezkiel 28:17 dikatakan: "Engkau sombong karena
kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau
Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi
matanya."
Ketika Tuhan melemparkan Lucifer keluar dari surga bersama semua
pengikutnya (para malaikat yang memberontak), ia kemudian dikenal
sebagai Satan, yang dalam bahasa Ibrani berarti "penentang, lawan,
musuh." Para malaikat yang memberontak ini membentuk pasukan Satan
atau kuasa-kuasa kegelapan, yang bertujuan untuk menghancurkan
pekerjaan-pekerjaan Tuhan. Mereka tidak henti-hentinya menentang
Tuhan dan berjuang untuk membengkokkan kehendak Tuhan.

Demonologi dan eksorsisme dalam Pelayanan Masa Kini


Salah satu di antara gagasan yang kerap dianut oleh para pendoa syafaat
dalam konteks ini adalah penguasa atau roh-roh teritorial, misalnya
diperkenalkan oleh C. Peter Wagner. Di kalangan penulis Indonesia, topik
ini juga dibahas dalam buku karya Daud Tony. Namun artikel ini tidak
membahas topik ini karena cukup luas dan memerlukan kajian tersendiri.
Lihat (16).
Sebagian hamba Tuhan pada masa kini berbagi pandangan yang sama
bahwa kuasa-kuasa jahat telah terpinggirkan seiring dengan masyarakat
yang makin modern dan rasional. Namun, tampaknya dalam era
pascamodern ini, gejala-gejala yang melibatkan kerasukan roh-roh jahat
masih kerap terjadi bahkan juga di negara-negara yang dianggap telah
maju dan modern, seperti dibahas sekilas dalam buku Rosemary
Sookhdeo (15).

88 | P a g e
Catatan penutup
Tulisan ini merupakan tinjauan ringkas bagaimana kerasukan setan dan
demonologi dalam PL, Qumran, PB, dan pelayanan masa kini. Meski
masih jauh dari memadai, namun penulis berharap tulisan singkat ini
sedikit berguna dalam melacak sumber-sumber yang tersedia dalam teks
Alkitab dan literatur lainnya.

Versi 1.0: 19 juni 2017, pk. 19:52


Versi 1.1: 29 juni 2017, pk. 18:25
VC

Referensi:
(1) Ide Frohlich. Theology and Demonology in Qumran texts.
Url: https://www.researchgate.net/publication/235679524_Theology_and
_Demonology_in_Qumran_Texts
(2) Hermann Lichtenberger. Demonology in the Dead Sea Scrolls and the
New Testament.
Url: http://orion.mscc.huji.ac.il/symposiums/9th/papers/LichtenbergerA
bstract.html
(3) Steven Cox. The angles that sinned.
Url: http://www.christadelphia.org/pamphlet/p_sinned.pdf
(4) James D.G. Dunn & Graham H. Twelftree.
Url: http://churchsociety.org/docs/churchman/094/Cman_094_3_Dunn.
pdf
(5) Wm. Menzies Alexander. Demonic possession in the New Testament.
ForgottenBooks, 2016.
Url: https://www.forgottenbooks.com/en/download/DemonicPossessionin
theNewTestament_10162082.pdf
(6) https://en.m.wikipedia.org/wiki/Demonic_possession

89 | P a g e
(7) A study of demon possession.
Url: http://www.lawofliberty.com/study%20aids/miscellaneous%20studie
s/Resources/astudyofdemonpossession.pdf
(8) What is demon possession?
Url: http://helpmewithbiblestudy.org/6Angels/print/FallenAngelsDemonP
ossession.pdf
(9) Graham Twelftree. The place of exorcism in contemporary ministry.
Url: https://biblicalstudies.org.uk/pdf/anvil/05-2_133.pdf
(10) Andrew Olu Igenoza. Christian theology and the belief in evil spirits:
An african perspective. Url: https://biblicalstudies.org.uk/pdf/sbet/04-
1_039.pdf
(11) Geoffrey Fagge. Demonic possession and exorcism.
Url: https://umu.diva-
portal.org/smash/get/diva2:986926/FULLTEXT01.pdf
(12) Jamie Helen Parsons. The manifest darkness: demonic possession and
exorcism in the Christian tradition.
Url: https://getd.libs.uga.edu/pdfs/parsons_jamie_h_201205_ma.pdf
(13) Metropolitan Archbishop Paul. Exorcism: Orthodox and Roman
rituals. Holy Innocents Orthodox Church, 2009.
Url: http://www.reu.org/public/liturgys/EXORCISM.PDF
(14) Annette Yoshiko Reed. Demonology and the construction of Christian
identity. Chapter 5 in "Fallen angels and the history of Judaism and
Christianity," Cambridge: Cambridge University Press, 2005.
(15) Rosemary Sookhdeo. Menuntun mereka yang terabaikan kepada
Kristus. McLean: Isaac Publishing, 2010.
(16) Daud Tony. Dunia roh teritorial: memerangi penguasa udara. Jakarta:
Penerbit Betlehem, 2010.
(17) http://sabdaspace.org/kilat

90 | P a g e
Makna lima roti dan dua ekor ikan

(The meaning of five loaves of bread and two fishes.)

catatan: artikel ini dipersiapkan dalam rangka ikut memperingati 500


tahun Gerakan Reformasi Gereja yang dipelopori oleh Martin Luther, tgl.
31 oktober 1517.

Teks: Mat. 14:14-20


14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar
jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka
dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata:
"Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak
itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu
harus memberi mereka makan."
17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua
ikan."
18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah
diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan
mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya
kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya
kepada orang banyak.
20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang
mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul
penuh.

91 | P a g e
Shalom, saudara-saudariku yang terkasih dalam Tuhan Yesus. Tentu kita
semua pernah mendengar kisah yang sangat terkenal ini tentang mukjizat
yang Yesus lakukan yakni memberi makan lima ribu orang lebih, Matius
14:14-20. Begitu seringnya kita mendengar kisah ini, sampai kita merasa
sudah tahu semuanya. Tidak perlu belajar apa-apa lagi.
Demikian juga dengan saya, merasa cukup memahami kisah ini.
Namun, beberapa hari lalu, ketika merenungkan kisah ini, puji syukur,
Roh Kudus memberikan saya pengertian baru tentang makna kisah ini,
khususnya penerapannya dalam kehidupan kita sekarang. Inilah yang
ingin saya bagikan dalam artikel singkat ini.

Makna lima roti dan dua ekor ikan


Kita sering menyangka bahwa kisah mukjizat ini hanya terjadi sekali di
masa lampau, dan tidak bermakna apa-apa bagi kehidupan kita di abad
ke-21 ini. Itu tidak benar.
Roh Kudus menyingkapkan kepada saya, bahwa kisah ini berisi
pengajaran tentang bagaimana kita dapat berjalan dengan iman dan
melayani Tuhan dengan prinsip-prinsip Kerajaan Allah.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat kita pelajari:
1. "belas kasihan"- dalam melayani, kita mesti mulai dengan memiliki hati
seperti Yesus. Ia begitu peduli dan berbelaskasihan kepada orang
banyak.
2. Sebagai murid, seringkali kita tidak peduli dengan kebutuhan orang
lain. "Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli
makanan di desa-desa."
3. Namun, apa jawab Yesus? - "kamu harus memberi mereka makan."
Artinya, Tuhan ingin kita mau peduli akan kebutuhan orang-orang yang
kita layani.

92 | P a g e
4. sebagai murid, kita mesti belajar jujur dengan apa yang ada pada kita,
kejujuran adalah awal dari pelayanan yang bermakna. - "Yang ada pada
kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
5. Ternyata Tuhan tidak mempermasalahkan keterbatasan kita, asalkan
kita mau datang kepada-Nya dengan kejujuran. Tuhan menerima
persembahan terkecil bahkan dua peser uang dari seorang janda. Tuhan
melihat hati, bukan melihat keterbatasan kita. Inilah jawab Yesus:
"Bawalah ke mari kepada-Ku."
6. Lalu selanjutnya biarkan Tuhan berkarya dengan bebas. Janganlah
kita membatasi kuasa Tuhan dengan iman kita yang kerdil.
7. Tugas kita hanyalah taat akan perintah-Nya. Jika Tuhan ingin kita
membagi-bagikan kepada orang banyak, ya ikuti saja. Meski jalan pikiran
kita mengatakan bahwa mustahil lima roti dan dua ikan akan cukup
untuk 5000 orang, ya lakukan saja. Yesus "memberikannya kepada
murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada
orang banyak."

Penutup
Kiranya kita belajar sesuatu bagaimana kita dapat melayani banyak orang
dengan cara Kerajaan Sorgawi, baik sebagai pribadi, sebagai keluarga,
maupun sebagai gereja.
Kita mesti mulai dengan memeriksa apa yang ada pada kita, lalu
membawanya ke kaki Yesus. Selanjutnya biarkan Dia memakai talenta
kita seturut kehendak-Nya.
Itulah makna kata "huparcho," lihat Lukas 8:3. Meski terjemahan LAI
untuk ayat ini bunyinya: "dengan kekayaan mereka," sesungguhnya
makna kata aslinya adalah: "mereka melayani Dia dengan apa yang ada
pada mereka."
Penerapan:

93 | P a g e
a. Sebagai pribadi, misalnya kita tidak memiliki banyak hal. Tapi kita
punya sedikit talenta bermusik atau bernyanyi. Serahkanlah itu kepada
Tuhan, bawalah itu ke kaki Yesus. Berdoalah: "Tuhan, saya ingin
melayani-Mu. Tapi saya tidak punya banyak hal, hanya sedikit talenta
bermusik dan menyanyi. Kuserahkan talenta ini kepada-Mu, pakailah
hamba-Mu sesuai dengan rencana-Mu." Maka Tuhan akan menggunakan
Anda secara luarbiasa.
b. sebagai keluarga atau gereja, mungkin Anda melihat bahwa tidak
banyak yang Anda miliki. Namun periksalah juga, apa saja yang ada
padamu. Lalu bawalah "lima roti dan dua ikan"-mu itu ke kaki Tuhan
Yesus, serahkanlah itu kepada Tuhan agar Dia menggunakannya
sekehendaknya. Maka Anda akan melihat pelayanan Anda menjadi berkat
bagi banyak orang, jauh melampaui yang dapat Anda bayangkan.

Kalimat kunci: Tuhan tidak melihat keterbatasan Anda. Cukup bawalah


apa yang Anda miliki ke kaki Yesus, dan biarkan Tuhan berkarya jauh
melampaui keterbatasan Anda.

Ayat penutup: Lukas 1:37


"Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

Versi 1.0: 29 oktober 2017, pk, 16:58


Versi 1.1: 30 oktober 2017, pk. 9:59
VC
Dari hamba yang tidak berguna.

94 | P a g e
Bagaimana menjadi garam dan terang?
(How you can be the salt and the light of the world.)

Teks: Matius 5:13-16


13 † "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan
apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak
orang.
14 † Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak
mungkin tersembunyi.
15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah
gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di
dalam rumah itu.
16 † Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya
mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di
sorga."

Shalom, saudara-saudariku yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus


Kristus. Tentu kita semua telah sering mendengar perintah Tuhan Yesus
ini, bahwa kita adalah garam dan terang dunia. Kita pasti juga telah
berusaha keras menjadi garam yang asin dan pelita yang bercahaya.
Namun, kalau kita mau jujur, kita seringkali gagal dalam upaya kita
menjadi garam dan terang. Mengapa demikian?

Ada beberapa penyebabnya:

1. Kita berusaha dengan kekuatan sendiri. Ayat 13 dan 14 tidak berbunyi:


hendaklah kamu berusaha keras menjadi garam dan terang dunia. Bukan
itu kan? Yesus bersabda: kamu adalah garam, dan kamu adalah terang

95 | P a g e
dunia. Artinya, garam dan terang itu adalah sifat yang melekat pada kita
sebagai anak-anak Allah, jika kita memang anak-anak Allah yang sejati.
Itu bukan hasil usaha kita, namun sifat yang dikaruniakan Allah sendiri
kepada anak-anak-Nya.

2. Kita tidak hidup melekat kepada Sang Sumber Garam dan Sumber
Terang. Perintah Tuhan Yesus ini merupakan panggilan agar kita
menyerahkan diri secara total untuk dibentuk oleh Bapa di sorga. Kita
hanyalah bejana tanah liat, dan Dialah Sang Penjunan. Kita mesti
menyerahkan diri sepenuhnya agar dibentuk oleh Tangan Bapa. Dalam
penyerahan diri itulah, maka kita belajar hidup melekat kepada Dia Sang
Sumber Garam dan Sumber Terang itu, karena Yesuslah pokok anggur
dan kita ini hanya carang-carang.

"Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa


tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di
luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." - Yoh. 15:5

Ketika kita memberikan diri sepenuhnya untuk dibentuk dan diproses


oleh Bapa itulah, maka dengan sendirinya kita akan memiliki kualitas
garam dan terang yang diminta oleh Yesus.

3. Kita hidup terlalu larut dengan dunia. Kalau kita mau jujur, bukankah
terlalu sering kita hanya mengikuti Injil yang murahan? Injil murahan itu
bunyinya kira-kira begini: "Pokoknya ikut Yesus, pasti kamu
diselamatkan." Kita enggan untuk bertobat, dan enggan belajar hidup
menaati perintah-perintah Tuhan. Pokoknya, kita hanya mau mendengar
Injil yang enak di telinga kita. Di sinilah, letak persoalan utama mengapa
banyak anak-anak Allah yang gagal menjadi garam dan terang dunia.

96 | P a g e
Karena kita hidup terlalu larut dengan dunia di sekitar kita, sehingga
bukan kita yang menggarami dunia, kitalah yang digarami oleh dunia.
Bukan kita yang membawa terang, namun kita yang silau dengan lampu-
lampu berwarna-warni dari dunia. Dan kita gagal melihat bahwa di balik
kemilau lampu-lampu dunia itu, ada kegelapan yang mengerikan. Artinya,
kita gagal melihat dunia dengan mata Tuhan, dengan pikiran Tuhan,
dengan hati Tuhan.
Memang kita semua sering berseru Tuhan, Tuhan, namun bukankah
Yesus juga bersabda:

Matius 7:21
"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk
ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-
Ku yang di sorga. "

Artinya, kita semua orang-orang Kristen mesti berbalik dari tingkah laku
kita yang jahat dan dari manusia lama kita, lalu bertobat dan belajar
hidup kudus dan menaati kehendak Bapa dalam hidup kita. Dan baru
dengan cara itu, maka secara perlahan hati dan pikiran kita akan
diperbarui, lalu kita akan menjadi garam dan terang yang sesungguhnya.
Itulah yang dimaksudkan dengan dilahirkan kembali (reborn), itu sama
sekali bukan usaha kita, melainkan anugerah Tuhan semata. Itu hanya
mungkin atas pekerjaan Roh Kudus, yang bertiup ke mana Dia mau.
(baca Yohanes pasal 3).

Penutup
Kiranya renungan kecil ini dapat menolong kita agar sungguh-sungguh
menyerahkan diri ke dalam pimpinan Roh Kudus, dan mulai menaati
perintah-perintah Tuhan. Kita mesti hidup dengan sungguh-sungguh

97 | P a g e
takut akan Tuhan.

Versi 1.0: 29 oktober 2017, pk. 15:39


VC
Dari hamba yang tidak berguna.

*catatan: artikel ini dipersiapkan dalam rangka ikut memperingati 500


tahun Gerakan Reformasi Gereja yang dipelopori oleh Martin Luther, tgl.
31 oktober 1517.

98 | P a g e
Membaca Naura

Teks: Yohanes 8:32


"...dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu."

Shalom, selamat malam saudaraku. Setelah tiga kali saya "kecelik" di


beberapa bioskop, akhirnya saya mendapatkan sebuah bioskop yang
masih memutar film "Naura dan Genk Juara."
Film musikal garapan Eugene Panji ini digarap apik, dan seperti komentar
beberapa penulis, film ini cukup berhasil menjawab kerinduan banyak
orang tua akan film anak-anak yang berbobot. Kalaupun ada kritik yang
beredar di medsos dan lain-lain, saya kira itu wajar karena penonton juga
berasal dari beragam latar belakang.
Jadi saya tidak akan berkomentar tentang kritik tersebut. Apalagi hal ini
sudah ditanggapi oleh Ahmad Basuki, Ketua LSF (1).
Karena itu izinkan saya menulis tanggapan reflektif saat dan setelah
menonton film ini.*

# Pembacaan "literal"

Film dibuka dengan suatu lomba sains di sebuah sekolah, dan akhirnya
ditunjuklah Naura sebagai ketua tim sekolah untuk ikut berkemah
selama 2 hari di sebuah kawasan hutan lindung. Lalu berangkatlah
mereka ke hutan tersebut untuk berkemah.
Ketika Naura dan timnya sedang asyik mengejar baling-baling drone yang

99 | P a g e
dibawa oleh Cepot (seekor monyet), ternyata mereka menemukan mobil jip
yang berisi hewan-hewan curian dari kawasan hutan lindung tersebut.
Akhirnya mereka terlibat dalam suatu petualangan seru sampai akhirnya
berhasil membekuk kelompok penjahat yang ternyata dipimpin oleh
Marsono, koordinator hutan lindung di situ. Demikian garis besar alur
film.
Ada beberapa pengamat yang menghubungkan film ini dengan
keberhasilan "Petualangan Sherina" beberapa puluh tahun silam. Ya, itu
ada benarnya, kalau dihubungkan dengan perjalanan film anak-anak di
negeri ini yang kian langka. Meski demikian, saat menonton film ini
timbul kesan bahwa film ini ingin "mengadopsi" tradisi serial MacGyver
(yang populer tahun 90an) dan serial novel-novel detektif cilik karya Enid
Blyton (populer sekitar 80an).

a. Menurut hematvsaya, film ini cukup berhasil menggabungkan kisah


petualangan anak-anak dengan kecintaan akan sains. Hal ini patut
diacungi jempol, karena jangankan sutradara di negeri ini, sutradara
kelas Holywood sekalipun boleh jadi akan kesulitan untuk mengemas
tema sains menjadi film anak-anak yang menghibur (hanya sedikit film
anak-anak yang mengangkat tema sains, misalnya Spiderman.) Jadi, saya
mesti angkat jempol bagi sutradara yang berani keluar dari pakem HCL
(horor, cinta, lawak) dalam kebanyakan film Indonesia.

b. Satu hal lagi yang patut diacungi jempol adalah keberhasilan sutradara
mengemas adegan lucu, haru, tegang, dan asyik sekaligus dalam satu
film. Bukankah film-film anak-anak sekelas Walt Disney juga piawai
meramu berbagai momen yang berbeda dalam setiap film mereka?
Contoh adegan lucu adalah ketika trio penculik terpaksa harus memimpin
acara senam aerobik, yang pastinya tidak pas banget bagi anak-anak.

100 | P a g e
c. Film ini juga cukup jujur bahwa tim peneliti, entah itu anak-anak atau
dewasa, tidak jarang menghabiskan waktu lebih banyak untuk bertengkar
ketimbang berkreasi. Ini terlihat dari perdebatan tentang siapa yang
paling hebat, apakah Bimo yang mengunggulkan drone-nya, atau Naura
dengan pelacak hewannya. Jadi teringat akan heboh beberapa waktu lalu
tentang seorang peneliti muda Indonesia yang dijuluki "The Next Habibie,"
tapi ternyata banyak klaimnya yang tidak realistis.

d. Dan terakhir, saya mesti angkat jempol untuk setting sebagian besar
film ini di area hutan lindung. Coba tanyakan pada diri Anda: kapan
terakhir kali Anda pergi berkemah sekeluarga, ke hutan atau daerah
terpencil lainnya? Pasti sudah lama, bukan? Bagi kebanyakan dari kita,
konsep yang ada di benak kita tentang pelestarian lingkungan hidup
paling-paling ya seputar tidak membuang sampah sembarangan atau
mematikan listrik jika tidak diperlukan. Namun bagaimana dengan proses
lenyapnya ratusan ribu hektar kawasan hutan tropis di negeri ini? Kalau
ortu atau guru hanya mengajar tentang ekosistem dan lingkungan hidup
dari buku, tanpa mengajak anak-anak mengalami sendiri tinggal di hutan
(walau hanya beberapa hari), jangan salahkan anak-anak jika nanti
mereka hanya akan tahu hutan di museum.

e. Nilai plus lainnya adalah film ini cukup berhasil menampilkan sains
yang gaul dan cocok untuk usia anak-anak sekolah, jadi tidak bernuansa
menakutkan. Bahkan ada beberapa momen haru yang jarang saya temui
di film-film lain karya anak bangsa. Tentu ini bukan pekerjaan yang
mudah bagi semua kru film.

Soal pilihan kostum pemeran atau cara mengemas tema menjadi film

101 | P a g e
musikal, saya kira itu adalah pilihan estetika dari sutradara. Namun satu
hal yang jelas film ini cukup mewakili anak-anak usia sekolah yang
tinggal di kota-kota besar.

Kalaupun ada kritik atau saran yang bisa saya sampaikan adalah berikut
ini:
- pemeranan Naura, Bimo, Kiplik sangat bagus. Yang terkesan agak lebay
malah pemeran Marsono, kurang tajam membawakan peran
antagonisnya. Mungkin maksudnya sutradara atau penulis naskah adalah
menggambarkan tokoh penjahat secara karikatural, tapi kalau pun
demikian, tokoh Marsono mungkin bisa lebih galak jika diperankan Cak
Lontong atau Om Indro misalnya (lihat gaya Om Indro ala Rambo di film
Warkop DKI Reborn 2.)
- Baiknya sutradara lebih peka jika akan menampilkan simbol-simbol
agamawi dalam filmnya. Kalaupun mesti ada adegan seperti berdoa,
baiknya dibuat jujur tanpa harus menggurui. Lihat misalnya adegan para
pemain kartu yang berdoa dengan gaya kocak dalam film "Cek Toko
Sebelah." Yang memimpin berdoa ternyata masih sempat menjawab
emaknya yang memanggil dari ruang sebelah.

Jika boleh saya merangkum pesan yang hendak disampaikan film ini
dalam satu kalimat, kira-kira begini: "Adalah bagus bercita-cita jadi
ilmuwan, namun hendaknya juga peka terhadap realitas dan problem
yang terjadi di sekitar kita."
Atau dalam ungkapan kalimat bijak: "Hidup adalah apa yang terjadi
padamu saat kau sibuk merencanakan masa depanmu." (Life is what
happens to you while you are busy planning your future.")
Artinya, respon seorang anak terhadap pelbagai persoalan nyata yang
terjadi dalam perjalanan hidupnya adalah yang menentukan siapa dirinya

102 | P a g e
yang sejati, bukannya secara egois bersikeras dengan sebuah rencana
"masa depan" besutan orang tua.
Misalnya, orang tua memplot anaknya untuk menjadi dokter yang andal,
namun ternyata anaknya lebih suka jadi model atau penyanyi (seperti
Tompi misalnya).
Atau seorang anak bercita-cita menjadi insinyur elektro, namun ternyata
Tuhan membentuknya menjadi seorang pendeta.**

## Pembacaan "figuratif"

Pada bagian ini, izinkan saya menafsirkan film ini dengan pembacaan
yang agak figuratif, atau kiasan. Memang bisa jadi bukan penafsiran ini
yang dimaksud oleh penggagas film ini, namun bukankah dalam kerangka
filsafat pascamodernisme, sekali film (teks) dilempar ke publik, maka
penonton (pembaca) juga boleh menafsirkan teks tersebut? Lihat
misalnya: (5)(6)
Hutan merupakan kiasan terhadap dunia ini, tempat kita menjalani
kehidupan. Lomba sains merupakan kiasan betapa kita seringkali sibuk
dengan target-target kita, mau mencapai ini dan itu dalam hidup. Dalam
istilah ekonomi, hal ini disebut: "memaksimalkan utilitas" (utility
maximisation), atau laba atau kesenangan. Itulah inti ekonomi dalam
filsafat Benthamisme: semua aktivitas hidup ini hanyalah untuk
memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan penderitaan, tidak ada
yang lain. Ini disebut filsafat hedonisme (benthamism). Lalu kita
bertengkar dan saling sikut seperti dilukiskan oleh tim Naura.

Lalu mengutip kalimat bijak di atas: "Hidup adalah apa yang terjadi
padamu saat kau sibuk merencanakan masa depanmu." Di tengah

103 | P a g e
perlombaan egoisme dan ambisi pribadi itu, muncullah berbagai situasi.
Respon kita biasanya adalah lari dan menganggap tidak ada masalah, lalu
melanjutkan "life as usual."
Atau kita belajar peduli dan memberi respon terhadap keadaan yang
mungkin tidak kita harapkan, seperti dikisahkan dalam film ini bahwa
akhirnya Naura dan genknya bekerja keras menggagalkan pencurian
satwa yang dilindungi, bahkan mereka membongkar "konspirasi" jahat
bahwa ternyata dalang pencurian adalah pimpinan hutan lindung itu
sendiri.
Bagaimana dengan Naura dan kawan-kawan setelah besar nanti? Tentu
kita harapkan mereka akan menjadi para pimpinan perusahaan atau
peneliti yang berintegritas dan berani membongkar permasalahan yang
ada di lingkup masing-masing.

Masalahnya, kalau kita mau lebih jujur, respon dunia akademis pada
umumnya dan para ilmuwan kita seringkali tidak seberani itu. Banyak di
antara peneliti yang cukup puas dengan "life as usual." Tidak atau kurang
mau peduli akan problem yang lebih besar.

Misalnya, kalau sebagai ahli bahasa mungkin dia cukup puas jika bisa
menulis paper dengan mengutip teori-teori yang sedang "in" dan trend,
sebutlah misalnya Baudrillard, Foucault, Derrida dll. Atau sebagai peneliti
sosial budaya, banyak yang puas jika sudah memahami berbagai karya
Gramsci, Marcuse, Habermas atau pemikir Mazhab Frankfurt lainnya.
Padahal, tahukah Anda bahwa rencana besar Marxisme Cultural yang
dipelopori oleh tokoh-tokoh Mazhab Frankfurt itu adalah untuk
menghancurkan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.
Di Eropa sendiri, baru beberapa kalangan yang disebut European Knights
Project yang mulai mengembangkan metode untuk menangkal program

104 | P a g e
Marxisme Kultural itu. Lihat (4).

Atau jika kita fisikawan, bukankah kita kerap juga mengidap apa yang
disebut Bung Karno sebagai "minderwardeheicht complex" (alias kompleks
rendah diri), dengan cara menelan mentah-mentah berbagai teori dari
negeri seberang tanpa bersikap kritis. Izinkan saya memberikan 2 contoh
sederhana sebagai ilustrasi:

a. Supergravity.
Kira-kira sebelas tahun lalu (sekitar 2001), saya berkenalan dengan
seorang penulis muda, namanya Nirwan Ahmad Arsuka. Dia adalah
sarjana teknik nuklir dari sebuah universitas negeri terkemuka. Suatu
kali dia mengirimi saya esai yang agak panjang. Saya lupa judulnya,
namun intinya dia membahas teori Super-gravity berdimensi 11. Melalui
email, saya membalasnya bahwa artikel itu menarik, namun saran saya
waktu itu, "cobalah menulis dari dasar hatimu." (from the bottom of your
heart). Dia mengatakan bahwa dia akan mencobanya.
Setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi, sampai sekitar dua minggu
lalu di akun IG-nya saya lihat dia sedang berfoto bersama mbak Najwa
Shihab, dan di belakang mereka ada spanduk bertulisan: "Pustaka Jeruji."
Komentar singkat di akunnya menceritakan bahwa mereka sedang
mengembangkan perpustakaan di penjara-penjara, bekerjasama dengan
beberapa instansi, termasuk Kemenkumham. Tentunya saya senang dan
salut bahwa akhirnya Nirwan Arsuka menemukan sesuatu dari dasar
hatinya yang berresonansi dengan banyak instansi untuk berguna bagi
mereka yang ada di balik terali besi.

b. DGP.
Kira-kira agustus lalu, penulis mengikuti sebuah konferensi dengan topik

105 | P a g e
kosmologi dan fisika nonlinier. Salah satu peneliti senior
mempresentasikan papernya mengenai teori gravitasi DGP, namun saya
baru mendengar istilah itu. Jadi saat rehat, saya bertanya kepada beliau
apakah kepanjangan dari DGP itu. Memang saya kurang mengikuti trend
dan fashion yang sedang "in." DGP yang teringat pada saya mirip seperti
Dolce-Gabanna-Pinokkio atau sejenis itu. Maaf, bukannya saya
bermaksud menyinggung peneliti tersebut, tapi memang ada buku baru
karya Prof. Sir Roger Penrose dari Oxford berjudul: "Fashion, Faith and
Fantasy in the New Physics." (bisa dipesan di amazon). Artinya, agaknya
fisika teori saat ini lebih cenderung pada bagaimana mengikuti trend
fashion, bukannya mencari kebenaran. Yang dimaksud dengan fantasi
adalah kecenderungan antirealisme dalam fisika modern, dan sulitnya
adalah beberapa filsuf Kristen seperti Prof. Alvin Plantinga tampaknya ikut
"setengah" mendukung posisi anti-realisme tersebut.(2)
Penulis dalam hal ini lebih cenderung mempertahankan realisme dalam
fisika, dalam tradisi yang sejalan dengan Karl Popper atau Roy Bhaskar.(3)
Penulis telah berupaya menulis suatu refleksi berdasarkan apa yang dia
alami, terhadap permasalahan dalam dunia fisika-matematika, lihat (7).

Jadi, bagi para ilmuwan atau peneliti senior, kiranya film ini menantang
kita untuk berani bertindak di luar koridor "life as usual." Memang tidak
banyak ilmuwan atau ekonom yang berani mengambil langkah mengakui
kebobrokan sebuah sistem, seperti John Perkins dengan bukunya yang
laku keras: Pengakuan Bandit Ekonomi. (8)

Penutup
Meski ini hanya film anak-anak, namun nilai-nilai keberanian serta
kepedulian terhadap problem nyata yang dihadapi para tokohnya sangat

106 | P a g e
baik. Saya sangat merekomendasikan film ini untuk dilihat sekeluarga.

versi 1.0: 25 februari 2017, pk. 16:50


versi 1.1: 25 februari 2017, pk. 21:45
VC

Note:
* terimakasih kepada teman lamaku Amalia, yang ikut terlibat di
pembuatan film ini
** jadi teringat akan salah seorang hamba Tuhan, Pdt. Martin Krisanto
Nugroho.

Referensi:
(1) Lembaga Sensor Film. http://kabar24.bisnis.com/read/20171125/15/712591/lembaga-
sensor-film-klarifikasi-isu-penistaan-agama-dalam-naura-genk
(2) Alvin Plantinga. How to be an Anti-realist.
Url: http://www.andrewmbailey.com/ap/How_to_be_an_Anti-Realist.pdf
(3) Roy Bhaskar. A realist theory of science. London: Routledge, 2008.
Url: http://uberty.org/wp-
content/uploads/2015/09/Roy_Bhaskar_A_Realist_Theory_of_Science.pdf
(4) https://www.europeanknightsproject.com/smash-cultural-marxism-uk/
(5) https://www.rogerebert.com/rogers-journal/how-to-read-a-movie
(6) http://www.english.upenn.edu/%7Emulready/Handouts/How%20to%20Read%20a%20
Film.pdf
(7) V. Christianto & F. Smarandache. Borges and the Subjective-Idealism of Relativity
Theory and Quantum Mechanics. Url: http://vixra.org/abs/1711.0131
(8) http://sabdaspace.org/hitman

107 | P a g e
Injil yang lain

(Another Gospel)

Teks: 2 Kor. 11:4


"Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus
yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada
kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain
dari pada yang telah kamu terima."

Shalom, selamat malam saudara-saudari terkasih dalam Tuhan Yesus


Kristus. Dalam satu atau dua dekade terakhir ini, agaknya kian
berkembang subur pelbagai bidat atau setengah bidat, maksudnya
gerakan atau "gereja" palsu yang memperkenalkan ajaran yang
menyimpang dari Injil yang sejati.
Beberapa waktu lalu saya pernah menyinggung bahayanya paham
universalisme.(1) Saya juga pernah menulis tentang gerakan yang disebut
Yahwisme, dan bahwa aliran pemujaan nama Yahweh ini cenderung ke
arah Christian Judeo Unitarian Modalism.(2)
Dalam sejarah, memang selalu ada sekte-sekte yang berusaha menjadi
yang paling puritan di antara kaum Yahudi, bisa disebut misalnya sekte
Esseni atau sekte Ebionit.
Apakah kelompok pemuja nama Yahweh ini memang berniat meng-
ebionisasikan umat Kristen di Indonesia? (3)(4)
Saya kira gejala itu yang perlu dicermati, karena saya juga mendengar
bahwa ada gereja-gereja tertentu yang berusaha mengembalikan tradisi
Yahudi ke dalam liturgi gerejawi.

108 | P a g e
Selain universalisme dan Yahwisme, Anda mesti mewaspadai juga sekte
Mormon dan Saksi Yehuwah. Dalam kesempatan ini saya akan membahas
secara ringkas tentang Mormonisme dan Saksi Yehuwah.

a. Mormon.
Mengenai Mormonisme memang saya belum pernah berjumpa langsung
dengan salah seorang dari mereka, namun seorang teman memberikan
Kitab Mormon, yang isinya tentu saja menyimpang jauh dari berita Injil,
meski mereka menuliskan di halaman depan: Satu kesaksian lagi tentang
Yesus Kristus.
Kitab Mormon dalam bahasa Indonesia diterbitkan oleh Gereja Yesus
Kristus dari Orang-orang Suci Jaman Akhir, Salt Lake City, Utah. Kitab
tersebut terdiri dari 15 pasal, yaitu:
- kitab nefi pertama
- kitab nefi kedua
- kitab yakub
- kitab enos
- kitab yarom
- kitab omni
- kata-kata mormon
- kitab mosia
- kitab alma
- kitab helaman
- nefi ketiga
- nefi keempat
- kitab mormon
- kitab eter
- kitab moroni
Saya belum membaca isinya, namun sekilas tampaknya kaum Mormon ini

109 | P a g e
percaya bahwa ada sekelompok orang Israel yang melarikan diri dari
Yerusalem saat Nebukadnezar menyerbu kota tsb. Lalu mereka terdampar
di benua Amerika. Benar atau tidaknya legenda tersebut, masih perlu
dipertanyakan.
Namun yang jelas, kalau ada sekte yang mulai berani menerbitkan Kitab
Sucinya sendiri, tanpa mempertimbangkan kanon Kitab Suci yang kita
kenal sejak Konsili Nicea, maka itu jelas indikasi bahwa mereka adalah
bidat.

b. Saksi Yehuwah
Sekitar sebulan lalu, seorang teman SMP memposting sebuah flyer
undangan suatu acara melalui WhatsApp. Awalnya saya tidak
memperhatikan, namun setelah saya agak senggang saya perhatikan
ternyata itu undangan suatu konferensi Saksi Yehuwah (saya akan
singkat menjadi SY). Lalu saya tanya kepada teman saya itu, apakah dia
sudah lama mengikuti SY. Dan dia menjawab sudah sejak 20an tahun
yang lampau, dan ia merasa bahwa ajaran SY menjawab semua
pertanyaan dia waktu itu. Lalu saya menjawab: apakah dia sudah
membandingkan dengan teliti perbedaan ajaran tersebut dengan ajaran
Gereja yang ortodoks? Akhirnya kami sepakat untuk bertemu di Jakarta.
Ketika kami bertemu, ternyata dia mengajak suaminya dan juga
mentornya. Padahal saya tidak terlalu siap sebenarnya untuk berdebat
secara rinci.
Lalu saya berdoa mohon pertolongan Roh Kudus untuk menjelaskan Injil
dengan baik.
Ya, ketiganya mengklaim bahwa ajaran merekalah yang "asli" dan paling
sesuai dengan ajaran Yesus. Terutama mereka menyangkal bahwa
Trinitas merupakan ajaran yang bersumber dari Alkitab.(5)
Kemudian, pelan-pelan saya jelaskan data-data Alkitab yang mendukung

110 | P a g e
ajaran tentang Allah Tritunggal, meski memang kata "tritunggal" tidak
bakal dijumpai di manapun di Alkitab. (Saya ingin tambahkan di sini, bagi
mereka yang tidak belajar teologi, namun beranggapan bahwa karena
fakta kata tritunggal atau trinitas tidak ditemukan di Alkitab maka
doktrin itu rapuh, maka sebaiknya juga jangan menggunakan ponsel,
laptop, sepatu, atau mobil, karena semuanya juga tidak ada pada zaman
Yesus.)
Akhirnya kami mengalami titik buntu (deadlock), namun sebagai penutup
pembicaraan, saya ajukan beberapa pertanyaan sederhana, setidaknya
untuk mengukur seberapa jauh mereka tersesat. Dan ini jawaban
mereka:
1. Mereka percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat (tapi sebagai Tuhan
bgm?)
2. Mereka mendoakan Doa Bapa Kami
3. Mereka tidak membacakan Pengakuan Iman Rasuli
4. Tidak ada jawatan pendeta dalam gereja mereka, hanya ada penatua
5. Mereka membaptis sesuai dengan Matius 28:18-20.
6. Mereka punya Alkitab sendiri, yang disebut Living World Translation
7. Mereka menolak pandangan bahwa Roh Kudus adalah pribadi ketiga
dari Trinitas
8. Mereka menolak doktrin Trinitas (5).
Mengenai butir kelima di atas, awalnya saya cukup bisa menerima jika
mereka menggunakan baptisan seperti Mat. 28:18-20, namun setelah
saya tanyakan ulang, ternyata bunyi ayat itu dalam Kitab Suci mereka
adalah: "dalam nama Bapa, Putra dan roh kudus." (versi Living World
Translation)
Dengan kata lain, mereka sengaja menuliskan "roh kudus" dengan r dan k
kecil, karena mereka berkeyakinan bahwa Roh Kudus adalah semacam
kuasa saja.

111 | P a g e
Simpulan
Kesimpulan sementara saya, letak kesesatan sekte Saksi Yehuwah ini
antara lain:
a. Dari penolakan terhadap Pengakuan Iman Rasuli dan Trinitas saja,
jelas bahwa ajaran ini menyimpang dari Injil yang sejati, yang diwariskan
kepada kita sejak bapa-bapa gereja abad pertama.
b. ajaran mereka cenderung ke Unitarianisme, meski berbeda namun
mungkin agak bisa dibandingkan dengan Yahweisme-nya Pdt. Yakub
Sulistyo (4).
c. Pandangan mereka bahwa Roh Kudus hanya semacam "kuasa," itu
agaknya bersumber pada pembacaan Injil yang terlalu bertumpu pada
Lukas dan Kisah Para Rasul.
d. Gerakan ini tampaknya hanya memiliki penatua saja (kalau benar
pengakuan teman saya itu), artinya kemungkinan tidak ada tim khusus
yang menggumuli pertanyaan-pertanyaan teologis secara mendalam dan
dengan pemahaman hermeneutik yang baik. Tidak heran jika gerakan
"kaum awam" ini bertumbuh secara pesat, namun agak kacau dari sudut
pandang sistematikanya.
e. Yang terakhir, kalau suatu aliran mengaku diri pengikut Kristus namun
menyangkal Pengakuan Iman Rasuli dan ajaran gereja sejak dulu, itu
artinya mereka menolak tradisi gereja yang diwariskan sejak abad
pertama, atau disebut "suksesi apostolik." Ini suatu bentuk kesombongan
rohani, apalagi mereka melakukan pembangkangan tersebut tanpa
pimpinan Roh Kudus. (bagaimana lagi, wong mereka juga menyangkal
adanya Roh Kudus sebagai pribadi.)

Penutup
Memang saya sudah sampaikan kepada mentor teman saya itu bahwa

112 | P a g e
penuturan mengenai Roh Kudus agak berbeda-beda dalam: PL,
Lukas/Kisah Para Rasul, Injil Yohanes, dan surat-surat Paulus.
Gambaran akan berita Injil yang utuh akan kita peroleh jika kita
membaca Alkitab sebagai suatu kesatuan meski ada perbedaan di sana-
sini, "unity in diversity", atau kesatuan dalam kebhinekaan. Artinya
tidaklah bijak jika hanya mencomot sedikit di sana sedikit di sini dari
Alkitab lalu menjadikannya suatu landasan pengajaran gereja, bukannya
mempertimbangkan berita Injil secara keseluruhan. Yang seperti ini
bukan lagi pengajaran Alkitabiah, tapi lebih cocok disebut "comotiah."
Kiranya artikel singkat ini dapat berguna bagi pembaca jika kebetulan
berinteraksi dengan ajaran-ajaran palsu tersebut. Kita memang mesti
waspada terhadap para penginjil yang memberitakan Injil yang lain.

Bagaimana pendapat Anda?

versi 1.0: 6 desember 2017, pk. 18:27


versi 1.1: 6 desember 2017, pk. 21:45
VC

Referensi:
(1) http://sabdaspace.org/pembusukan
(2) http://sabdaspace.org/pagar
(3) http://sabdaspace.org/tetragrammaton
(4) http://sabdaspace.org/JGLT
(5) http://sabdaspace.org/Trinitas

113 | P a g e
Dari penurunan daya beli menuju demokrasi semi-likuid

Pendahuluan
Dalam tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, ada banyak
kemajuan yang telah dicapai. Terutama pembangunan infrastruktur di
berbagai daerah hingga daerah perbatasan kawasan. Hasil konkret dari
pembangunan infrastruktur secara masif itu antara lain adalah kian
meratanya distribusi bahan bakar. Bahkan setelah puluhan tahun
pembangunan, baru kali ini penduduk Papua bisa merasakan harga
bensin yang sama dengan saudara-saudaranya di Pulau Jawa.
Namun, sejak pertengahan tahun ini ada suatu gejala yang cukup
mengganggu, yakni munculnya sinyalemen penurunan daya beli.
Ada beberapa argumen yang telah diajukan, berikut beberapa di
antaranya:

1. Argumentasi pergeseran
a. Pergeseran ke arah transaksi daring
Dalam beberapa kesempatan, bapak Presiden mengemukakan pandangan
bahwa terjadi pergeseran perilaku konsumen, yang biasa menggunakan
transaksi offline menjadi daring. Para menteri, termasuk kepala BKPM
(Thomas Lembong), tampaknya juga berpandangan demikian. Dalam
membangun argumentasi tersebut biasanya diajukan fakta bahwa jasa
pengiriman paket mengalami peningkatan (130%), dan juga bahwa pajak
penjualan (PPN) meningkat secara cukup signifikan (12,1%). Benarkah
kedua hal ini merupakan indikator yang relavan akan meningkatnya daya
beli masyarakat?

114 | P a g e
b. Pergeseran ke arah ekonomi berbasis pengalaman
Argumen lain yang diajukan oleh beberapa pengamat, adalah bahwa
pergeseran yang terjadi terutama bukan karrna pergeseran ke arah
transaksi daring, namun karena menurunnya proporsi belanja rumah
tangga dari kebutuhan primer (sembako), menjadi ke arah belanja yang
bersifat pengalaman (experience economy).
Bahkan kemarin pagi (1/12/2017) saya mendengar ulasan di radio FM SS
(100.00 MHz) oleh Bp. Kresnayana Yahya, yang menegaskan bahwa
proporsi belanja food oleh penduduk Surabaya hanya 22-25% dari belanja
rumah tangga total. Sementara itu, memang di kota pinggiran seperti
Blitar misalnya, proporsi belanja food masih sekitar 45% dari belanja
rumah tangga total. Beliau menegaskan bahwa rumahtangga di perkotaan
misalnya Surabaya menganggap pergi liburan akhir pekan ke kota di
sekitarnya merupakan kebutuhan penting (seperti libur panjang kali ini),
bahkan mungkin telah sebagian menggeser belanja kebutuhan primer.
Pergeseran ini juga dipicu antara lain oleh relatif murahnya tiket pesawat
terbang ke berbagai kota, dan juga layanan penjualan tiket daring
seperti www.traveloka.com, www.blibli.com, dan www.tiket.com.
Pak Kresnayana juga menegaskan bahwa metode survei yang digunakan
oleh lembaga survei hanya mengamati permintaan barang-barang pokok
atau sembako (yang bersifat tangible), dan metode ini tidak berubah dari
tahun 70an hingga kini. Padahal pola perilaku konsumen lebih bergeser
ke arah belanja jasa yang bersifat intangible.
Ringkasnya, masyarakat perkotaan khususnya kaum milenial tidak lagi
menempatkan kemewahan sebagai kebutuhan yang mendesak, seperti
generasi sebelumnya. Jadi mereka masih ke mal, tapi mungkin hanya
untuk "hang out," bukan untuk belanja barang-barang mewah. (Meski
juga masih ada yang suka barang mewah.) Namun mereka lebih suka
menabung untuk pergI berlibur ke luar kota sebulan atau dua bulan

115 | P a g e
sekali.
Ditambah lagi destinasi wisata favorit seperti misalnya Lajuan Bajo atau
Raja Ampat menjadi kian terjangkau, sehingga kaum muda milenial itu
lebih suka pergi ke sana. Alasannya bisa jadi bukan karena mereka suka
turisme bernuansa ekologis. Namun mungkin hanya karena mau
mendapatkan foto langka di lokasi eksotis untuk dipamerkan di IG atau
Facebook. Artinya kaum muda milenial mencari pengakuan bukan dari
memiliki barang mewah seperti Versace, Louis Vuitton dll, seperti generasi
X dan Y, namun dari jumlah like atau follower di IG dan Fb.

2. Pergeseran perilaku konsumen akibat pencabutan subsidi PLN


Namun, di luar argumentasi pergeseran perilaku ke arah daring atau
ekonomi pengalaman tersebut, ada satu faktor lagi yang tampaknya luput
dari perhatian banyak pengamat, yaitu bahwa sejak januari 2017 hingga
oktober 2017, subsidi tarif listrik untuk pelanggan PLN dengan daya 900
VA secara bertahap telah dicabut. Dan keputusan itu berdampak
terhadap 18,8 juta rumahtangga. Lihat (1).
Kalau pencabutan subsidi itu hanya mengakibatkan kenaikan tarif sekitar
20-30% mungkin tidak akan mengubah perilaku masyarakat khususnya
yang ekonominya menengah ke bawah. Namun menurut laporan salah
satu staf di kantor cabang PLN (ketika bulan lalu saya menanyakan hal
ini), adalah bahwa tarif meningkat dari Rp. 682/kwh pada bulan januari
menjadi sekitar Rp. 1362/kwh pada bulan Oktober.
Bahkan kabarnya pemerintah akan memberlakukan kebijakan tanpa
subsidi sama sekali, sehingga tarif listrik akan naik lagi menjadi sekitar
Rp. 1700/kwh pada awal tahun depan.
Sekadar perbandingan, tarif listrik di USA hanya sekitar Rp. 480/kwh dan
di Malaysia hanya Rp. 658/kwh, di Thailand harga listrik adalah Rp.
798/kwh, dan di Vietnam adalah Rp. 824/kwh.

116 | P a g e
Diskusi
Jika beberapa informasi di atas dirangkum menjadi beberapa butir, maka
kira-kira akan menjadi sebagai berikut:
1. Mungkin memang telah terjadi pergeseran perilaku generasi milenial
terutama pada kelas menengah-ke atas di perkotaan ke arah ekonomi
berbasis daring dan pengalaman. Namun hal ini juga perlu diluruskan
bahwa: (a) faktanya, JNE mengakui omzetnya naik tahun ini, tapi hanya
25-30 persen, (b) pertumbuhan transaksi daring memang pesat namun
nilainya masih di kisaran 3 persen dari total transaksi ritel. Artinya
kalaupun ada pergeseran, itu belum signifikan. Lihat (1).
2. Namun masyarakat di kota-kota pinggiran dan juga masyarakat strata
ekonomi menengah ke bawah, mereka masih membelanjakan sebagian
besar pendapatan untuk belanja kebutuhan pokok/sembako.
3. Pencabutan subsidi tarif listrik PLN untuk pelanggan dengan daya
900VA mengakibatkan belanja listrik meningkat hampir 300% dan ini
secara nyata telah mengubah perilaku belanja mereka. Bahwa gejala ini
terasa sejak pertengahan tahun ini, kiranya cukup berkorelasi dengan
gejala menurunnya omzet di mal-mal perkotaan.
4. Menanggapi komentar bung Denny Siregar* di salah satu artikelnya
bahwa masyarakat di Pulau Jawa terlalu dibuai oleh subsidi listrik,
sementara masyarakat di pulau-pulau Timur seperti Papua gelap gulita
selama puluhan tahun. Hal ini tampaknya perlu diluruskan sebagai
berikut: bahwa keputusan bpk Presiden untuk mencabut subsidi listrik
itu dapat dimengerti, agar ada ruang fiskal untuk pembangunan di
Indonesia Timur. Namun masalah utama adalah bahwa inefisiensi kronis
pada kinerja PLN menyebabkan tarif listrik hampir 4 kali lipat dari tarif
listrik di USA, itulah pekerjaan rumah sebenarnya yang mesti segera
dibenahi.

117 | P a g e
5. Kiranya artikel singkat ini dapat membantu kita memahami dengan
lebih baik, bahwa mungkin daya beli masyarakat ekonomi menengah ke
atas sedang meningkat, namun penurunan daya beli masyarakat
berpendapatan menengah ke bawah dialami secara nyata, terutama akibat
meningkatnya tagihan listrik mereka hampir 300%.
6. Bagi lembaga-lembaga survei, kiranya lebih peka terhadap asumsi-
asumsi yang digunakan dalam proses maupun analisis data. Ingatlah
kalimat bijak dari Ronald Coase, seorang ekonom pemenang Nobel,
bahwa : "Jika Anda menyiksa data cukup lama, maka ia akan mengakui
apapun." (If you torture data long enough, it will confess to anything.)
Artinya pergunakanlah data dengan hati-hati, dan gunakan sesedikit
mungkin trik statistik untuk memanipulasi atau memangkas data.
Ingatlah batas-batas keandalan data yang Anda gunakan. Jika Anda
melakukan survei hanya terhadap data yang terbatas (satu kampung
misalnya); tentu tidak benar jika hasilnya digeneralisasi untuk seluruh
propinsi. Hal ini penting terutama menjelang pilkada serentak tahun
depan.
7. Bagi KPU dan Kemendagri selaku penanggungjawab proses pilkada,
barangkali akan berguna jika melibatkan masyarakat khususnya kaum
muda milenial yang gemar bermedsos, untuk terlibat dalam proses
validasi data hasil pilkada. Ini disebut dengan demokrasi likuid.**
Tentunya tidak mungkin dalam waktu singkat menerapkan demokrasi
likuid ala Google-votes atau Pirate Party di Jerman(2), namun mungkin
bisa diterapkan demokrasi "semi-likuid." Misalnya, kaum muda di tiap
kota yang melaksanakan pilkada diberi tugas untuk memonitor proses
penghitungan suara di tiap TPS, lalu memotret hasilnya menggunakan
ponsel, lalu mengirimkannya via WA atau BBM atau Line ke akun KPU.
Hasilnya bisa dibandingkan dengan laporan penghitungan suara via jalur
pelaporan resmi. Hal ini akan membawa manfaat ganda: a. kaum muda

118 | P a g e
akan bergairah karena pilkada serentak menjadi lebih transparan dan
akuntabel, b. memudahkan KPU untuk melakukan cek silang jika ada
penyimpangan pada hasil penghitungan suara di TPS tertentu.

Penutup
Kiranya bp Presiden Joko Widodo yang terhormat dapat mengambil
langkah-langkah kebijakan yang lebih tepat sasaran untuk:
a. Memulihkan daya beli masyarakat berpendapatan menengah ke bawah
b. menekan inefisiensi di badan usaha milik negara bernama PLN.

Ayat penutup:
"Lagi aku melihat segala penindasan yang terjadi di bawah matahari, dan
lihatlah, air mata orang-orang yang ditindas dan tak ada yang menghibur
mereka, karena di fihak orang-orang yang menindas ada kekuasaan." -
Pengkhotbah 4:1

versi 1.0: 1 desember 2017, pk. 20:14


versi 1.1: 2 desember 2017, pk. 22:43
VC

Note:
* tanggapan ini tentu dengan tetap menghargai kerja keras bung Denny
selama ini dalam meluruskan berbagai "news" yang miring.
** terimakasih kepada Bp. Pdt. Dr. Joas Adiprasetya dan Bp. Pdt. Dr.
Robby Chandra yang memperkenalkan istilah liquid church. Konsep
gereja likuid dikembangkan dari teori demokrasi likuid-nya Kees de Groot.
*** terimakasih kepada Dr. David Widihandojo, ekonom dan dosen
pascasarjana dari UKDW, Jogjakarta.

119 | P a g e
Sumber:
(1) Ahmad Baidhowi. Benarkah daya beli (tidak) melemah? Kolom opini
harian Jawa Pos, 9 november 2017, hal. 4
(2) Steve Hardt & Lia Lopes. Google votes. An Experiment with liquid
democracy.
Url:http://www.tdcommons.org/cgi/viewcontent.cgi?article=1092&amp=&
context=dpubs_series&amp=&sei-redir=1

120 | P a g e
Tentara langit

Teks: Yesaya 40:26


"Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah:
siapa yang menciptakan semua bintang itu
dan menyuruh segenap tentara mereka keluar,
sambil memanggil nama mereka sekaliannya?
Satupun tiada yang tak hadir,
oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat."

Shalom, selamat malam saudara-saudari terkasih dalam Tuhan Yesus


Kristus. Salah satu pertanyaan yang mengganggu saudara-saudara kita
yang non-Kristen barangkali adalah bagaimana menafsirkan ayat-ayat
"tentara langit" dalam PL, khususnya dalam Kitab Yesaya. Kalau mau
jujur, jarang ada buku teologi (sistematika) yang mengupas tentang topik
ini.

A. Memilah fiksi dari fakta


Dahulu saya juga cukup terpengaruh dengan serial televisi X-Files,
dengan tokoh-tokohnya Mulders dan Scully, sampai-sampai saya melacak
tempat persembunyian para alien abu-abu atau yang hijau. Bahkan
kabarnya ada semacam pakta antara Presiden Harry Truman dengan para
alien tersebut, yang mengijinkan alien menculik siapapun yang mereka
kehendaki untuk dijadikan eksperimen genetika. Inilah sumber kisah-
kisah "abduction."
Bahkan para sutradara kampiun Holywood seperti Steven Spielberg ikut
memberikan semacam legitimasi bahwa masyarakat dunia mesti takut
akan ancaman serbuan pasukan alien tersebut. Lihat misalnya film: War
of the Worlds (Tom Cruise), Cowboy and Aliens, Predator, Independence

121 | P a g e
Day, Indiana Jones and the Crystal Skull, dan serial yang cukup laris
beberapa tahun terakhir: Transformers.(10)
Namun, sebagai umat percaya, kita mesti bijak memilah antara fiksi dan
fakta. Di kalangan fisikawan dikenal paradoks Fermi, yang bunyinya
demikian: "Jika alien memang ada di bumi, kenapa tidak ada seorangpun
yang pernah melihatnya?" Lagipula pusat penelitian alien yang disebut
SETI sudah melakukan berbagai upaya, namun hingga kini nihil
hasilnya.
Kalau pun ada fakta keras (hard fact) yang kita miliki, itu adalah peristiwa
"Roswell 1947," yakni jatuhnya piring terbang secara mengejutkan di
gurun di negara bagian New Mexico, USA. Setelah media massa ramai
meliputnya, ternyata musibah alien tersebut diklarifikasi oleh pangkalan
militer terdekat sebagai percobaan balon radio yang gagal. Dari situlah
lalu berkembang berbagai teori konspirasi.
Seandainya kita menerima peristiwa Roswell tersebut sebagai suatu fakta
sejarah, maka pertanyaannya: bagaimana mereka bisa jatuh ke bumi?
Lalu apakah mereka berniat jahat kepada makhluk bumi? Seberapa
cerdaskah mereka?
Mengenai penyebab pesawat secanggih milik alien tersebut, yang konon
bisa menghilang dalam sekejap tanpa bisa dikejar pesawat jet tercepat
pun, bisa jatuh ke New Mexico, ada beberapa hipotesis yang diajukan.
Salah satu dugaan adalah bahwa sejak dilakukannya percobaan rahasia
yang disebut Philadelphia Experiment tahun 1943 (kabarnya proyek ini
diketuai oleh Albert Einstein, dan perangkat elektriknya dirancang oleh
Nicola Tesla), maka terbuka celah pada lembaran ruangwaktu, yang
memungkinkan piring terbang alien itu masuk ke bumi.(3)
Benarkah demikian? Saya juga tidak tahu kebenarannya, karena sampai
saat ini belum menemukan dokumen resmi percobaan tersebut. (Padahal
menurut peraturan keterbukaan informasi di AS, sebuah dokumen

122 | P a g e
kategori "classified" mestinya boleh diakses publik setelah 50 tahun.)
Nanti kita akan bahas lagi tentang ini.

B. Makna istilah tentara langit dalam PL


Kita kembali pada topik tentara langit dalam PL. Apakah yang dimaksud
dengan istilah itu adalah: a. Pasukan malaikat, b. balatentara Iblis, c.
Nefilim, d. Sejenis alien yang tinggal di planet-planet yang bisa dihuni di
luar tatasurya kita (habitable planets)?
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, mari kita ingat ayat ini:

"Hanya Engkau adalah TUHAN ! Engkau telah menjadikan langit, ya langit


segala langit dan segala bala tentaranya, dan bumi dengan segala yang
ada di atasnya, dan laut dengan segala yang ada di dalamnya. Engkau
memberi hidup kepada semuanya itu dan bala tentara langit sujud
menyembah kepadaMu." - Nehemia 9:6

Nehemia memberitahukan kepada kita bahwa TUHAN yang memberi


hidup kepada segala makhluk termasuk segala bala tentara langit dan
segala bala tentara langit sujud menyembah kepada TUHAN.
Siapakah bala tentara langit itu? Bila kita perhatikan Ulangan 5:9; 17:3
dan kitab 2 Raja-raja 21,23 maka yang dimaksudkan tentara langit dalam
konteks iman agama Yahudi adalah para dewa yang disembah oleh
penduduk sekitar Israel dengan beranggapan bahwa bala tentara langit
menetap di langit dengan lokasi di pusat antara lain di matahari, di bulan
dan rasi-rasi bintang. (1)
Namun demikian, dengan memperhatikan kosmologi modern dan juga
fakta Roswell di atas, tampaknya cukup masuk akal jika kita menganggap
jawaban b dan d di atas yang paling mendekati. Jadi, memang ada planet-
planet yang memungkinkan kehidupan, meski jaraknya jutaan tahun

123 | P a g e
cahaya dari tatasurya kita, dan yang dimaksud balatentara langit adalah
para penghuni planet-planet tersebut. Lihat juga ayat dalam Nehemia tadi,
bahwa Tuhan memberikan hidup kepada balatentara langit tersebut.
Namun demikian, kita tidak perlu khawatir akan ancaman serbuan dari
para alien tersebut, karena Tuhanlah yang menempatkan perisai-perisai
bumi:

Mzm. 47:9
"Para pemuka bangsa-bangsa berkumpul sebagai umat Allah Abraham.
Sebab Allah yang empunya perisai-perisai bumi; Ia sangat dimuliakan."

Jadi bumi adalah tempat yang berperisai khusus sehingga tidak


tertembus oleh makhluk asing dari planet lain, kecuali jika kita bermain
dengan eksperimen-eksperimen aneh yang melibatkan lipatan ruangwaktu
seperti Philadelphia Experiment tersebut.(3)

C. Interpretasi fisika
Lalu mungkin akan muncul pertanyaan dari para kosmolog dan para ahli
gravitasi: bagaimana memodelkan alam semesta dengan lipatan
ruangwaktu?
Izinkan saya bercerita sedikit tentang apa yang saya teliti sehubungan
dengan astrofisika dan kosmologi.
Ketika saya merencanakan untuk menulis paper ilmiah pertama sekitar
tahun 2002, saya mencoba menghindari pendekatan geometrisasi
(geometrization of physical realities.)
Ketimbang menggunakan geometrisasi, saya mulai dengan suatu titik
tolak anggapan tentang medium interstellar. Mungkin karena saya adalah
salah satu penggemar adagium Marshall McLuhan: "medium is the
message." Lihat (4).

124 | P a g e
Dan pilihan akhirnya sampai pada eter adizalir ("superfluid ether"), lalu
dari situ saya sampai kepada model tatasurya kita sebagai vorteks
terkuantisasi. Menggunakan asumsi kuantisasi adizalir tersebut, akhirnya
membawa kepada prediksi tiga planetoid baru di luar orbit Pluto. Ketika
paper tersebut terbit (2004) belum ada astronom yang berani memprediksi
orbit di luar Pluto.
Namun hingga beberapa tahun kemudian (2005-2007), sudah ada lebih
dari 5 planetoid di luar orbit Pluto yang ditemukan oleh para astronom,
termasuk orbit Sedna, yang ditemukan oleh tim Mike Brown dan Trujillo
dari Caltech. Lihat paper terbaru kami (2).
Sampai di titik ini, para ahli teori gravitasi mungkin akan bertanya:
bagaimana jika saya ingin memulai dengan pendekatan geometrisasi alih-
alih medium?
Dalam hal ini, saya teringat akan ayat nubuat nabi Yesaya:

"Segenap tentara langit akan hancur, dan langit akan digulung seperti
gulungan kitab..." (Yes. 34:4a)

Tentu Alkitab bukanlah kitab ensiklopedi sains, namun setidaknya kita


dapat menggali inspirasi dari Alkitab. Jika kita mempertimbangkan frase
"digulung seperti gulungan kitab," maka setidaknya ada beberapa
alternatif model fisika yang dapat dikembangkan:
a. Metrik Multi-sheet dari Kerr-Schild (5). Model ini cukup mendekati
konsep gulungan kitab tersebut, namun sayangnya belum ada yang
mengembangkannya menjadi model alamsemesta.
b. Gelombang berpilin (Scrolling wave) dari persamaan Ginzburg-Landau.
Lihat misalnya (6). Juga tampaknya belum ada yang mengembangkannya
untuk memodelkan alamsemesta.
c. Model alamsemesta soliton. Versi skematiknya pernah kami

125 | P a g e
presentasikan dalam suatu konferensi kosmologi tahun ini, berdasarkan
suatu persamaan nonlinier. Lihat diskusi di artikel sebelumnya (7). Yang
menarik di sini adalah solusi soliton juga bisa diperoleh dari persamaan
Ginzburg-Landau.(8)
Yang perlu digarisbawahi di sini adalah bahwa tampaknya belum ada
model alamsemesta yang berpilin atau yang seperti gulungan kitab.
Mungkin model alamsemesta vorteks merupakan pendekatan yang bisa
dikembangkan lebih lanjut menjadi model gelombang berpilin atau soliton.
Tentu ini problem bagi para kosmolog dan matematikawan terapan.

D. Menyikapi Blue Beam Project


Di tengah ramainya berbagai film dengan tema serbuan alien ke bumi,
yang mesti dicermati di sini adalah kemungkinan adanya program
terselubung untuk "menyiapkan" umat manusia di bumi akan suatu
kedatangan mesias palsu, mungkin dengan memanfaatkan ketakutan
akan bahaya alien.
Dan mesias palsu tersebut akan hadir ke bumi melalui suatu proyeksi
hologram. Proyektor hologram dalam skala besar kabarnya sudah
diujicobakan di beberapa lokasi termasuk di gurun Nevada, dan ini
disebut Proyek Blue Beam. Informasi tentang hal ini bisa dicari di google.
Lihat misalnya (9).
Namun sebagian orang beranggapan bahwa proyek blue beam hanyalah
isapan jempol saja.

E. Penutup
Pada akhirnya, Kejadian 1:1 dengan tegas menegaskan bahwa Tuhanlah
yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, jadi tidak ada alasan
untuk takut atau menyembah kepada alien-alien dari rasi bintang
manapun, entah itu Andromeda, Sirius, dll.

126 | P a g e
Sebagai penutup, hendaknya kita jangan mudah tertipu dengan berbagai
gosip tentang kehadiran alien atau mesias di sini atau di sana, itu semua
telah tercatat dan dinubuatkan oleh Yesus:

Matius 24:23
"Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di
sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya."

versi 1.0: 8 desember 2017, pk. 23:21


VC

Referensi:
(1) http://mengenal-tuhan.blogspot.co.id/2013/06/tentara-langit-
menurut-perjanjian-lama.html
(2) V. Christianto & F. Smarandache. A Newtonian-Vortex Cosmology
Model from Solar System to Galaxy to Large Scale Structures: Navier-
Stokes-Inspired Cosmography. Accepted in J. Modern and Applied Physics,
2017.
(3) Keith Veronese. Url: https://io9.gizmodo.com/5944616/what-really-
happened-during-the-philadelphia-experiment
(4) https://en.wikipedia.org/wiki/The_medium_is_the_message
(5) https://www.researchgate.net/publication/1856286_The_Kerr_Theore
m_Multisheeted_Twistor_Spaces_and_Multiparticle_Kerr-Schild_Solutions
(6) http://ireap.umd.edu/Theory/Publications/pub97-18.pdf
(7) http://sabdaspace.org/membaca_naura
(8) http://iopscience.iop.org/article/10.1088/0253-6102/51/1/17/pdf
(9) https://rationalwiki.org/wiki/Project_Blue_Beam
(10) http://sabdaspace.org/transformers

127 | P a g e
Trinitas

Teks: Kej. 1:1-2:4, Mat. 28:16-20

Shalom, selamat pagi saudaraku. Minggu ini kita memasuki pekan


Trinitas dalam kalender gerejawi. Minggu Trinitas dalam kalender gerejawi
adalah satu hari minggu setelah perayaan Pentakosta. Jadi ini saat yang
tepat untuk menulis sedikit untuk meluruskan dan menjawab beberapa
pertanyaan yang kerap ditanyakan oleh para saudara dan sahabat yang
non-Kristen mengenai konsep Trinitas.
Doktrin Trinitas adalah sangat penting bagi iman Kristen, meskipun
orang-orang Kristen sendiri acapkali mengalami kesulitan untuk mengerti
hal ini. Sebenarnya, kesalahpahaman tersebut sering terjadi karena kita
berusaha memahami Allah secara matematis. Padahal, mungkinkah kita
menghitung Tuhan yang omnipresent? Konsep tentang identitas
matematis lalu menjadi tumpul.
Secara garis besar, setidaknya ada 5 hal yang kerap ditanyakan
berhubungan dengan Trinitas:
a. Benarkah Trinitas baru dikenal pada abad ke-3?
b. Adakah petunjuk kuat akan Trinitas pada PB?
c. Adakah petunjuk kuat akan Trinitas dalam PL? Apakah teologi Trinitas
dapat diperdamaikan dengan monoteisme Israel?
d. Bagaimana memahami Yesus sebagai Anak Allah namun tetap
menjunjung tinggi keesaan Allah?
e. Bagaimana relasi Yesus sebagai Firman Allah dengan Allah Bapa?
Artikel ini akan berupaya membahas beberapa pertanyaan tersebut
berdasarkan beberapa sumber yang tersedia pada penulis, selain dari
sumber googling. Penulis berusaha memaparkan sejelas dan seringkas

128 | P a g e
mungkin pokok-pokok iman Kristen tentang Trinitas, dengan sedapat
mungkin meminimalkan penggunaan istilah-istilah filosofis yang sulit
dimengerti.
Perlu ditegaskan bahwa artikel ini ditujukan untuk membantu
meluruskan berbagai kesulitan dalam memahami konsep Trinitas, namun
tentunya tidak akan menjawab semua keberatan yang mungkin muncul.
Mari kita mulai.

a. Benarkah Trinitas baru dikenal pada abad ke-3? (8)


Salah satu tuduhan yang kerap dilontarkan adalah bahwa Trinitas adalah
gagasan abad ke-3 dan tidak ada landasannya dalalm Alkitab. Benarkah
demikian?
Meski memang doktrin Trinitas baru diformulasikan dalam konsili Nicea
pada 325AD, lewat sebuah konsili yang diadakan oleh Kaisar Constantine,
dan lalu diteguhkan dalam Konsili Konstantinopel (381AD), namun
konsepnya sesungguhnya bersumber dari Alkitab, termasuk dalam PL
secara parsial. Pewahyuan lengkap muncul di PB.
Dalam konsili Nicea, para delegasi setuju bahwa Tuhan eksis dari
kekekalan sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Dari konsili ini lahirlah
Pengakuan Iman Nicea. Kita bisa merangkum pengajaran Alkitab ke
dalam 3 pernyataan:
(1) Tuhan adalah 3 pribadi/person
(2) Setiap pribadi adalah Tuhan seutuhnya
(3) Hanya ada satu Tuhan (Ul. 6:4)
Trinitas sebagai tiga pribadi Tuhan yang sepenuhnya setara, harus
dengan hati-hati diseimbangkan dengan kesatuan Tuhan. Terminology
yang lebih akurat untuk dipakai menjelaskan hal ini adalah: "Tuhan
Trinitas."

129 | P a g e
b. Adakah petunjuk kuat akan Trinitas pada PB?
Meski ada beberapa teks yang dapat dirujuk, secara sederhana ada 2 teks
di mana ketiga figur Trinitas dinyatakan secara paling jelas, berkaitan
dengan Injil Sinoptik:

(1)Teks Mat. 28:19


”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,"
Jelas dalam ayat ini bahwa Yesus memerintahkan para murid untuk
membaptis dalam nama Bapa, dan Anak dan Roh Kudus. Perintah Yesus
tersebut ingin menekankan adanya ketunggalan karya Allah Bapa, Putra
dan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya. Ketiganya tidak dapat
dipisah-pisahkan berdasarkan batasan ruang dan waktu. Ketiganya saling
berpartisipasi untuk mewujudkan karya Allah yang sempurna bagi
ciptaan-Nya.(12)

(2) Teks Luk. 3:21-22


21 Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus
juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit
22 dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya.
Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Mulah Aku berkenan."
Kiranya cukup jelas dalam teks ini bahwa ada 3 pribadi yang terlibat:
Allah Bapa yang bersabda, Yesus (Allah Anak) yang sedang dibaptis, dan
Roh Kudus yang turun ke atas Yesus.

c. Adakah petunjuk kuat akan Trinitas dalam PL? Apakah teologi


Trinitas dapat diperdamaikan dengan monoteisme Israel?
Ada beberapa petunjuk dalam PL yang menyiratkan Trinitas walaupun

130 | P a g e
tidak se-eksplisit dalam PB:

(1) Teks Kej. 1:1-3


2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera
raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
Dari teks ini, para teolog menyimpulkan bahwa Trinitas terlibat secara
utuh dalam proses penciptaan: Bapa yang berkarya, Roh Allah yang
mengerami, dan Firman Allah yang melaksanakan.
Kisah penciptaan yang terdapat dalam Kejadian 1 menggambarkan betapa
indahnya relasi yang terjalin di dalam Allah Trinitas. Joas Adiprasetya
mengatakan bahwa penciptaan alam semesta adalah kehendak Allah
untuk membagikan apa yang dialami oleh ketiga pribadi tersebut. Alam
semesta tidak diciptakan oleh Sang Bapa sendirian. Semua karya Allah di
dalam dunia adalah karya bersama ketiga pribadi Allah. Jadi, semua itu
berlangsung di dalam Sang Anak. Ia menjadi penampung seluruh karya
Ilahi. Bandingkan dengan hymne Kristus dalam Kol. 1:15-17 berikut:
15 "Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih
utama dari segala yang diciptakan,
16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada
di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan,
baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa;
segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada
di dalam Dia."

(2) Teks Kej. 1:26


26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut

131 | P a g e
dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan
atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Meski teks ini oleh para ahli blblika biasa ditafsirkan sebagai bentuk
ungkapan jamak sebagai sapaan penghormatan (pluralis majestatis),
namun sebenarnya juga tidak menutup kemungkinan penafsiran bahwa
memang yang dimaksud dengan "Kita" di sini adalah pribadi Allah yang
esa sekaligus jamak. Mungkin ini salah satu dasar yang kuat akan konsep
"complex monotheism."

(3) nama Elohim, walaupun merupakan nama diri Tuhan yang esa
(singular), namun secara gramatikal bermakna jamak (plural). Ini
menyiratkan pemahaman Israel akan kejamakan yang tunggal dari Tuhan
(plural identity), mirip dengan Kej. 1:26.

(4) ada juga banyak orang yang berusaha membuktikan bahwa teks Ul.
6:4 yang berbunyi sebagai berikut:
"Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! "
Bahwa ikrar Israel yang biasa disebut Shema tersebut lalu diklaim oleh
sebagian orang sebagai petunjuk akan plural identity, karena kata "echad"
bukan berarti satu yang numeris (bilangan), karena untuk satu yang
bilangan ada kata Ibrani yang lain yaitu "yachid."
Sejujurnya saya bukan ahli bahasa Ibrani, jadi saya tidak memastikan
apakah benar demikian halnya, namun saya telah menanyakan hal ini
kepada 3 orang hamba Tuhan dan saya mendapat 3 jawaban yang
berbeda sebagai berikut:*
- editor LAI: echad rasanya tak seperti itu. Satu, tunggal. Kalau Elohim ya,
satu tapi seperti jamak.
- pendeta senior GKJW: echad dalam ul. 6:4 itu satu dalam kerangka
omni-present bukan locally present.

132 | P a g e
- pendeta muda: kata echad bentuknya plural, satu bukan matematik,
lebih Keluar ada unity, yang sederajat sama dalam keberadaannya
mungkin kalau dalam ciptaan seperti air, udara, api.
Untuk diskusi yang lebih lengkap, pembaca yang berminat akan diskusi
seputar makna kata echad dipersilakan melihat (1)-(7).

d. Bagaimana memahami Yesus sebagai Putera Allah namun tetap


menjunjung tinggi keesaan Allah?(8)
Sebagai orang Kristen, kita percaya bahwa Yesus adalah Putra Tuhan.
Yesus adalah batu penjuru dan pusat iman kita. Di dalam Dialah terletak
keyakinan kita.
Kedua gelar-Nya, Putra Tuhan dan Firman Tuhan, memastikan bahwa
kita memahami Dia sebagai manifestasi personal keilahian, dan yang
setara dengan Bapa. Dia adalah ekspresi akurat dari kemuliaan dan
pribadi Tuhan sendiri. Yesus tidak hanya serupa dengan Bapa-Nya, tetapi
Ia pun "satu substansi dengan Bapa-Nya." dia dan Bapa adalah satu. Ia
digambarkan sebagai Sang Firman, pre-eksistensi Kristus, dalam suatu
relasi yang unik dengan Bapa. Simaklah dua ayat berikut untuk lebih
memahami Yesus:

"Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran." (Yoh.
1:14)

"Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-


Allahan,..." (Kol. 2:9)

e. Bagaimana relasi Yesus sebagai Firman Allah dengan Allah Bapa?(8)

133 | P a g e
Kata "diperanakkan" (begotten), bukan "dibuat" (made) dipakai untuk
menggambarkan kedatangan Kristus ke dalam dunia. Hal ini
mengindikasikan bahwa Ia bukan diciptakan, sebagaimana halnya para
malaikat. Di sini kita bisa melihat natur kekal ketuhanan Kristus. Ia
adalah Putera Tuhan bahkan sebelum waktu dimulai.
Dalam Yoh. 1:18 kita membaca:
"Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah,
yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. "

Yoh. 17:5 mengatakan:


"Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan
kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada."

Dan dalam I Yoh. 4:9 kita membaca:


"Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu
bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia,
supaya kita hidup oleh-Nya."

Dalam Yohanes 1:1, istilah "logos" atau "firman" atau "kalam"


diaplikasikan kepada pribadi yang sama.
Hubungan ke-Putra-an Ilahi Yesus sebagai Firman Allah itu, dalam
tulisan-tulisan patristik, yang antara lain dari murid-murid para rasul
sendiri, lalu direnungkan, didalami dan direfleksikan dalam kehidupan
iman gereja pada zamannya. Permenungan itu, sudah dimulai sejak era
kekristenan yang paling dini, seperti tampak dalam doa kesyahidan Mar
Polikarpus, seorang murid rasul Yohanes, yang memuji Allah Bapa dan
Yesus, Sang Imam Surgawi yang kekal, serta memuliakan Roh Kudus-
Nya.(9)**
Begitu juga, Mar Ignatius al-Anthaki (67–100M), murid langsung Rasul

134 | P a g e
Petrus dan Patriarkh gereja Antiokhia, yang menulis lebih konseptual:
"Sesungguhnya Allah itu Esa, Ia telah menyatakan Diri-Nya sendiri
melalui Yesus Kristus Putra-Nya, yaitu Firman-Nya yang keluar dari
keheningan kekal." Dalam suratnya kepada orang-oang Efesus, Mar
Ignatius juga menyebut Yesus sebagai "Manunggaling kawula Gusti."(en
anthropo theos).(9) Dalam konteks inilah penegasan akan keilahian Yesus
harus kita pahami, bahwa frase-frase kontra-Arian dalam konsili Nicea
antara lain berbunyi:
"Putra Allah yang tunggal yang lahir dari Sang Bapa yang sehakekat
dengan Dzat Sang Bapa...dilahirkan, tidak diciptakan, satu dengan Sang
Bapa dalam Dzat-Nya, yang melalui-Nya segala sesuatu baik di langit dan
di bumi telah diciptakan."(9)
Pembaca yang agak sulit memahami bagaimana proses fisika dari Sabda
Tuhan dapat menjadi benda-benda langit, mungkin akan merasa terbantu
dengan artikel saya yang mencoba memahami Yoh. 1 dalam terang ilmu
"cymatic" (visible sound). Lihat (10).

Penutup
Secara ringkas, para bapa gereja membayangkan Trinitas bagaikan
kesatuan sebuah kelompok tari yang bergerak saling melingkar, berjejalin,
berkelindan membentuk kesatuan yang harmonis nan indah. Gagasan
tentang tarian Trinitas yang indah tersebut kerap disebut
"perichoresis."(12) Lihat juga (13)(14).
Sebagai catatan akhir, meski penulis bukanlah ahli bahasa, namun
tidaklah sulit untuk menemukan padanan dari ide tentang kesatuan yang
kompleks-plural itu setidaknya dalam 3 hal berikut:
(a) uncountable noun: dalam bahasa Inggris misalnya, air atau kopi tidak
dapat dihitung, jadi untuk menyebut digunakan, jadi digunakan
ungkapan: a glass of water atau a cup of coffee dst.

135 | P a g e
(b) plural unity: misalnya dalam ungkapan sehati, sepikir, seia sekata,
sekeluarga dst tersirat makna sekumpulan yang menjadi satu.
(c) unity in diversity: ide keesaan gereja, ungkapan "bhinneka tunggal ika"
juga memuat ide akan kesatuan dalam keberbedaan. Lihat artikel penulis
(11).
Demikianlah pemaparan sederhana di atas kiranya dapat menolong
pembaca untuk lebih memahami konsep Trinitas. Sekali lagi perlu
ditegaskan di sini, bahwa artikel ini ditujukan untuk membantu
meluruskan berbagai kesulitan dalam memahami konsep Trinitas, namun
tentunya tidak akan menjawab semua keberatan yang mungkin muncul.
Jika ada hal-hal yang masih samar atau belum begitu jelas, silakan Anda
cari seorang pendeta di daerah Anda yang mau berdialog dengan Anda.
Namun jika tidak ada, silakan Anda berdoa mohon pencerahan langsung
dari Gusti Allah. Ia akan menjawab Anda jika Anda memohonkan doa
dengan bersungguh-sungguh. Tuhan menyertai langkah Anda. Jbu

Versi 1.0: 10 juni 2017, pk. 16:49


Versi 1.1: 14 juni 2017, pk. 18:29
Versi 1.2: 15 juni 2017, pk. 3:05
VC

catatan:
* terimakasih kepada Dr. Paskalis Edwin, Pdt. Chrysta Andrea, dan pak
Iran
** terimakasih kepada Mas Bambang Noorsena.

Referensi:
(1) http://torahofmessiah.org/meaning-of-elohim-echad/
(2) http://www.bible.ca/trinity/trinity-oneness-unity-yachid-vs-echad.htm

136 | P a g e
(3) http://www.christianissues.biz/pdf-bin/trinity/theechadofgod.pdf
(4) http://www.messianictorah.org/en/pdf/tricha-1.pdf
(5) http://ncbf.homestead.com/What_does_the_Hebrew_word_echad_mea
n.pdf
(6) http://www.whoisjesus.com/echad.html
(7) http://examiningthetrinity.blogspot.co.id/2011/04/echad-one.html
(8) Rosemary Sookhdeo. Breaking through the barriers. McLean: Isaac
Publishing, 2010
(9) Bambang Noorsena. Answering Misunderstanding. Malang: Rumah
Boekoe, 2016.
(10) Victor Christianto. A theo-cymatic reading of prolegomena of St.
John's Gospel. Scientific God journal.
Url: http://scigod.com/index.php/sgj/article/view/544/595
(11) Victor Christianto. Kesatuan dan perbedaan dalam gereja perdana.
IJT vol. 2 no. 2. Url:
https://journalteologi.files.wordpress.com/2015/02/05-ijt2-2-
kesatuandanperbedaandalamgerejaperdana.pdf
(12) Pdt. Samuel Dian Pramana. Partisipasi yang sempurna. Panduan
khotbah minggu 11 juni 2017 (Minggu Trinitas)
(13) Joy Ann McDougall. Pilgrimage of love: Moltmann on the Trinity and
Christian life. Oxford: Oxford University Press, 2005.
(14) John Polkinghorne. Science and the Trinity: The Christian encounter
with reality. Yale University Press, 2004.

137 | P a g e
JGLT
Shalom, selamat siang saudaraku. Beberapa bulan yang lalu, seorang
sahabat di gereja memberikan saya sebuah oleh-oleh dari perjalanannya.*
Oleh-oleh tersebut berupa buku yang cukup penting karya W.R. Telford
berjudul the New Testament.(1)
Sejujurnya, hingga sekarang saya baru membaca beberapa lembar dari
buku tersebut.

Nama YHWH
Namun buku tersebut baru terasa sangat berguna akhir-akhir ini,
terutama karena dalam 2 minggu terakhir ini ada diskusi yang cukup
hangat dalam sebuah grup di whatsapp berkisar tentang bagaimana cara
terbaik untuk menyebut the Supreme God: apakah TUHAN, Allah, YHWH,
atau Yahweh. Diskusi ini lalu dihubungkan dengan pertanyaan: manakah
terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia yang paling dapat
dipertanggungjawabkan baik secara teologis maupun penafsiran literal?***
Di antara para peserta diskusi, ada yang menyatakan bahwa terjemahan
LAI 1974 agak kompromistis, dan mereka merasa bahwa terjemahan yang
paling baik adalah yang disebut ILT, ILT3 atau MILT (modified indonesian
literal translation). Namun tidak kurang juga yang menyanggah bahwa
terjemahan LAI justru sudah tepat, malahan versi ILT justru memasukkan
kata Yahweh dalam teks PB, yang sulit untuk dipertanggungjawabkan
secara literal. Dengan kata lain, ILT atau MILT meski bersumber dari
Alkitab terjemahan Jay Green almarhum, namun justru dalam Alkitab
versi Jay Green tidak ada kata Yahweh dalam PB. Alkitab Jay Green kerap
disebut KJ3.
Kalau mau lebih tajam, tampaknya tim MILT yang kalau tidak keliru

138 | P a g e
dipimpin oleh Pdt. Yakub Sulistyo justru telah bersikap tidak konsisten,
yaitu dengan cara melibatkan pra-anggapan dengan cara memasukkan
Hebrew New Testament sebagai rujukan mereka dalam menerjemahkan
PB. Bukanlah ini sama saja dengan melakukan "eisegesis," ketimbang
eksegesis?

Respon
Namun karena saya merasa bahwa itu bukan bidang kompetensi saya,
maka saya menahan diri untuk tidak berkomentar dalam diskusi yang
ramai tersebut, sampai kemarin malam baru akhirnya saya memutuskan
untuk mulai menyuarakan pendapat saya kira-kira sebagai berikut
(sudah diedit sedikit):

"Shalom rekan-rekan yang baik, izinkan saya urun rembug sedikit. Saya
memang bukan ahli bahasa Ibrani, tapi pernah ikut dalam proyek
penerjemahan Alkitab. Saya sependapat bahwa secara teknis tidak
masalah jika ILT ingin mengembalikan TUHAN menjadi YHWH sesuai teks
ibrani. Tapi itu hanya untuk PL.
Kalau untuk PB, jika ILT mau menggunakan YHWH untuk menggantikan
Kurios, itu hanya berdasarkan "asumsi" bahwa dulu teks PB ditulis dalam
bahasa Ibrani. Namun diduga bahwa sebagian PB ditulis dalam Aramaik,
dan sebagian lagi dalam Greek Koine.
Lagipula itu merupakan bagian dari kontekstualisasi Injil untuk
kebutuhan saat itu. Bukankah kita membaca:
a. Yesus memanggil Bapa dalam bahasa Aram
b. Yesus berseru: Eloi, Eloi lama sabakhtani
c. Paulus memperkenalkan YHWH bangsa Israel kepada orang athena
menggunakan konsep yang sudah mereka kenal: Agnostos Theos... Bukan
YHWH.

139 | P a g e
Sekali lagi, bukan bermaksud lancang kepada para senior, namun
sebaiknya kita belajar dari Rasul Paulus, jangan mengibranikan orang
Indonesia, namun mari menyeberangkan konsep YHWH ke dalam alam
berpikir Indonesia. Mungkin nama panggilan: "Gusti Romo" cukup
memadai."

Penutup
Pembaca dipersilakan memutuskan sendiri dari diskusi di atas, mana
terjemahan yang lebih pas. Hanya saja hendaknya pilihan tersebut
diambil berdasarkan pertimbangan akal sehat dan hati nurani yang
murni, bukan untuk kepentingan menjual buku senilai $7-$10.
Dan bagi tim penerjemah LAI yang kabarnya sedang menggodok versi
revisi terhadap Alkitab LAI edisi 1974, mungkin sebaiknya juga
mempertimbangkan terjemahan edisi JGLT/KJ3 dan juga NET Bible yang
memasukkan ribuan catatan kaki tentang sumber-sumber yang masih
diperdebatkan.
Kebetulan saya menyimpan naskah NET Bible dalam versi MS Word, jika
ada yang berminat silakan menghubungi, nanti saya akan emailkan.*
Sebagai catatan penutup, sebaiknya kita tidak terlalu terjebak dalam
diskusi yang berkepanjangan tentang mana terjemahan yang paling
benar. Justru kita mesti memperhatikan bahwa generasi Z dan milenial
bisa hilang jika tidak dikembangkan Alkitab yang sesuai untuk dunia
mereka.
Salah satu langkah yang bisa saya usulkan adalah menerjemahkan
beberapa edisi Alkitab Manga ke dalam bahasa Indonesia. Kiranya itu
akan membantu menjembatani jurang komunikasi antar generasi.

Versi 1.0: 27 juni 2017, pk. 12:52


VC

140 | P a g e
Catatan:
*terimakasih buat mas Rudeng.
**kebetulan penulis pernah ikut sebagai salah satu editor dalam suatu
proyek penerjemahan Alkitab, tapi bukan MILT.
***terimakasih kepada para peserta diskusi di grup Iluminasi yang telah
memperluas wawasan penulis.

Referensi:
(1) W.R. Telford. The New Testament. 2nd ed. London: Oneworld
publications, 2014.
(2) https://dedewijaya.wordpress.com/2016/05/16/11-alkitab-indonesia-
yang-perlu-anda-tahu/

141 | P a g e
Tetragrammaton

Shalom selamat pagi saudaraku. Menyambung artikel sebelumnya tentang


berbagai varian Alkitab berbahasa Indonesia (1), selama tiga hari terakhir
diskusi menghangat kembali dalam grup WA kami khususnya
menyangkut bagaimana penyebutan yang benar akan nama TUHAN.

Berikut adalah komentar saya beserta tanggapan dari pak Agna, seorang
rekan diskusi:

"Saya mencoba memahami argumen pak Agna begini:

1. Memang bagi mereka yang belajar bahasa Ibrani, Tetragrammaton itu


lazimnya dibaca sebagai Yahweh.* Itu satu kemungkinan, namun
bagaimanapun juga itu ada unsur "guessing" (menebak), yaitu mengisi
tanda vokal di antara konsonan.

A**: Dulu Israel selama beberapa generasi memang melafalkan, dan Musa
yang mengajarkan bagaimana melafalkan nama diri TUHAN. Setelah
hilangnya Tabut perjanjian, mereka tidak lagi melafalkan nama suci
YHWH, kecuali nama-nama suci lainnya.

2. Bagaimanapun juga kita tidak pernah akan tahu bagaimana orang-


orang pada zaman Adam, Nuh, Henokh, Seth memanggil nama YHWH.***
Jadi tradisi Yahweh lebih banyak karena konvensi.

A: Tradisi Yahweh ada pada komunitas Yahudi yang mana saya belum
menemukan dan masih dalam pencarian. Kalau ada yang mengetahui
mohon disampaikan dalam grup ini, bahwa ada komunitas Yahudi yang

142 | P a g e
memiliki tradisi Yahweh. Kami tahu ada komunitas yang mendewakan
Yahweh, tetapi tidak ada hubungannya dengan YHWH.****

3. Di kalangan para ahli, ada yang mengkhususkan diri untuk menekuni


nama Tetragammaton ini.******* Dua di antara kemungkinan pelafalan
adalah: Yahwiyu dan YaHuWaH. Lihat (4). Bandingkan juga dengan artikel
lain tentang "pronounciation" dari YHWH (5)(6).

A: Berikut adalah kemungkinan-kemungkinan, jika 4 huruf suci: YHVH


dibubuhi vokal, kita akan menemui aneka ragam kombinasinya.*****

Yahavah - Yahaveh - Yahavih - Yahavoh - Yahavuh

Yahevah - Yahevah - Yahevih - Yahevoh - Yahevuh dst.

4. Jika kita menerima bahwa nama Ibrani dari Yesus adalah "Yahoshua"
atau "Yahushua," maka agaknya nama diri untuk Dia Yang Lanjut Usia
dan Yang Maha Tinggi itu barangkali lebih tepat adalah: YaHuWaH.

A: Banyak yang hanya menebak atau menduga bahwa empat huruf ini
dibunyikan Yahavah, Yehuwa, Yaheveh, Yahuwah, Yahaveh dst, jadi
semuanya hanya menduga sehingga akhirnya baik Yehovah, Yahuwah
maupun Yahweh hanyalah merupakan nama "dugaan."

5. Namun semua ini perlu disikapi dengan penuh kerendahan hati, bukan
kesombongan. Wong kita juga hanya bisa "guessing." Lebih baik energi
dan waktu yang singkat ini digunakan untuk menjangkau orang-orang
yang masih belum diselamatkan.

A: betul sekali. Karena itu janganlah Yahweh diproyekkan. Hal seperti ini
tidak memuliakan nama Tuhan. Mari kita umkris Indonesia menghasilkan
buah-buah iman sesuai tanggungjawab dan talenta masing-masing.

143 | P a g e
Diskusi

Dari diskusi selama beberapa pekan ini, sepertinya memang ada


sekelompok penerjemah Alkitab yang ngeyel, meski dengan alasan yang
cenderung eisegesis ketimbang ekegesis. Mungkin mereka baru
mengambil kursus bahasa Ibrani dari Yerusalem, saya juga tidak tahu.
Saya pernah menulis bahwa aliran pemujaan nama Yahweh ini cenderung
ke arah "Christian Judeo Unitarian Modalism."******** (2)

Dalam sejarah, memang selalu ada sekte-sekte yang berusaha menjadi


yang paling puritan di antara kaum Yahudi, bisa disebut misalnya sekte
Esseni atau sekte Ebionit.****** Apakah kelompok pemuja nama Yahweh
ini memang berniat meng-ebionisasi-kan umat Kristen di Indonesia?

Saya kira gejala itu yang perlu dicermati, karena saya juga mendengar
bahwa ada gereja-gereja tertentu (misalnya di Semarang) yang berusaha
mengembalikan tradisi Yudaisme ke dalam liturgi gerejawi. Saya tidak
bermaksud melebih-lebihkan kecenderungan eksentrik ini, sebab saya
mendengar ada beberapa gereja yang mulai memperkenalkan jubah imam
Yahudi dalam liturgi gerejawi.

Bahkan ada yang mulai menerbitkan Alkitab PB khusus yang hanya


memuat Injil Sinoptik dan Kisah Para Rasul, sementara surat-surat
termasuk tulisan-tulisan Rasul Paulus tidak disertakan. Kecenderungan
membuat kanon dalam kanon, serta menolak kerasulan Paulus ini
merupakan salah satu ciri khas sekte Ebionisme.

Penutup

144 | P a g e
Saya menghimbau kepada para gembala sidang di seluruh Indonesia:
boleh saja kalian menyuruh umat yang kalian pimpin untuk kembali ke
asal (back to basics), tapi janganlah menciptakan kerohanian yang bersifat
legalistik dan ragawi (jasmaniah) saja. Itu hanya akan membuat
sekelompok umat Kristen Farisi. Lihat perjuangan para rasul untuk
membebaskan Gereja Perdana dari tuntutan legalisme Yahudi, dalam
Kisah Para Rasul 15.

Bagi umat Kristen yang masih terombang-ambing akan berbagai angin


pengajaran, sebaiknya berdoalah mohon bimbingan dari Roh Kudus,
sehingga Anda tidak mudah digoyahkan oleh para pengajar yang
cenderung egosentris tersebut.

versi 1.0: 30 juni 2017, pk. 11:32

versi 1.1: 30 juni 2017, pk. 13:08

VC

catatan:

* lihat misalnya kamus di belakang Alkitab versi LAI 1974

** komentar dari pak Agna. Terimakasih ya pak atas konentarnya.

*** diduga sebelum masa Musa, orang pada waktu itu menggunakan
bahasa Israel kuno, yang disebut Ancient Pictographic Hebrew. Lihat
diskusi di (3)

**** sekadar usul, mungkin cara terbaik untuk melacak bagaimana umat
Yahudi waktu itu memanggil nama Tuhan, adalah dengan melihat

145 | P a g e
temuan-temuan prasasti pada waktu itu, termasuk misalnya Dead Sea
Scrolls.

***** untuk permainan kombinatorik tentang nama YHWH ini, lihat


misalnya novel detektif karya Umberto Eco, judulnya Foucault Pendulum.
Lihat (7)

****** tentang sekte Ebionisme, lihat misalnya:


https://www.gotquestions.org/Docetism-Apollinarianism-Ebionism-
Eutychianism.html; lihat juga https://id.wikipedia.org/wiki/Ebionisme

******* tentang Tetragrammaton dan kombinatorik, lihat misalnya:


http://www.abovetopsecret.com/forum/thread444164/pg1&mem=Blue_J
ay33

*******tentang Unitarianisme, lihat:


https://plato.stanford.edu/entries/trinity/unitarianism.html

Referensi:

(1) http://sabdaspace.org/jglt

(2) http://sabdaspace.org/pagar

(3) http://sabdaspace.org/paku

(4) http://yahushua.net/YHWH.htm

(5) http://yhvh.name/?w=710

146 | P a g e
(6) https://broduaneblog.wordpress.com/2017/03/02/is-yahuah-the-
correct-way-of-pronouncing-yhwh-and-is-yahusha-the-correct-name-of-
his-son/

(7) Umberto Eco.


Url: http://www.goodwin.ee/ekafoto/tekstid/Eco%20Umberto%20-
%20Foucault%27s%20Pendulum.pdf

147 | P a g e
Timor Leste

Shalom, selamat malam saudaraku. Izinkan saya bercerita sedikit tentang


sebuah negeri yang selama ini mungkin hanya terdengar di berita saja,
yaitu Timor Leste. Namun beberapa hari yang lalu, mungkin bukan
kebetulan jika saya duduk sebangku dengan 2 orang mahasiswi asal
Timor Leste dalam penerbangan dari Denpasar ke Surabaya. Nama yang
satu Yosia dan temannya Yohara.
Tadinya saya pikir mereka dari Flores atau Sumbawa, namun ternyata
mereka adalah rombongan 12 orang mahasiswa semester akhir dari Dili
Institute of Technology jurusan teknik perminyakan yang akan melakukan
kerja praktek di anjungan lepas pantai blok Cepu. Ternyata mereka ramah
dan lumayan paham bahasa Indonesia, mungkin karena kebanyakan
menonton sinetron di stasiun televisi kita ;-)
Saya senang bisa berkenalan langsung dengan mereka, dan tentunya saya
mendoakan agar setelah lulus dari kuliah jurusan perminyakan di DIT,
mereka akan terus mengabdikan diri untuk mengembangkan kilang-
kilang minyak yang ada di Timor Leste.

Versi 1.0: 10 juli 2017, pk. 13:15


VC

Referensi:
(1) http://dit-dili.com/

148 | P a g e
Narnia

"I dislike Allegory - the conscious and intentional allegory - yet any attempt
to explain the purport of myth or fairytale must use allegorical language."
J.R.R. Tolkien

Shalom, selamat malam saudaraku. Sebagai salah seorang penggemar


film terutama kisah-kisah epik, tentu saya menyambut gembira jika ada
sutradara yang berani mempertaruhkan karir dan reputasinya demi
menggarap film-film dengan tema klasik. Sebut saja misalnya "Passion of
the Christ" atau "the Ten Commandments."
Demikian juga halnya dengan film-film epik kolosal seperti LOTR atau
Hobbit yang diangkat dari karya CS Lewis.

Gandalf
Ada kisah yang agak lucu tentang LOTR. Ada yang menafsirkan kisah ini
sebagai petualangan dalam perjalanan kemuridan seorang Frodo (murid)
dalam mengikuti Sang Gandalf yang agung (Yesus). Kira-kira seperti
perjalanan para rasul dalam kitab Kisah Para Rasul yang dikisahkan
ulang dalam versi Tolkien, begitulah...
Namun, ada juga yang sedikit usil lalu menafsirkan kisah epik tersebut
sebagai petualangan seorang kandidat doktor dalam mengikuti ide-ide
atau proyek gila-gilaan yang disarankan oleh seorang profesor (promotor).
Awalnya sang promotor (Gandalf) menjanjikan petualangan yang
menantang secara intelektual, namun di tengah jalan ternyata dia pergi
entah mengejar riset yang lebih ambisius atau pensiun, sehingga praktis
si hobbit berjalan terseok-seok sendirian.(2)
Yang agak lucu di sini adalah beberapa tahun lalu ada seorang sahabat

149 | P a g e
lama yang mengambil program doktoral di Moscow, dan setelah beberapa
bulan kami tidak bertemu dia sempat mencurahkan uneg-unegnya via
email kepada saya bahwa dia kerap buntu dalam progres penelitiannya.
Lalu saya teringat kisah Gandalf ini, dan saya jawab kira-kira begini: "ya
ada waktunya kamu merasa ditinggalkan oleh Gandalf, namun di akhir
perjalanan kamu akan menemukan hadiah yang sepadan." Kebetulan
tubuhnya memang agak kecil jadi waktu itu saya betul-betul
membayangkan kisah hobbit ...;-) Untungnya sekarang dia sudah lulus
dan mengajar di sebuah kampus bergengsi, dan kini menjadi kolega
peneliti saya.
Namun ada satu seri film epik yang sampai kini saya agak sulit
menangkap apa pesannya, yaitu riwayat Narnia. Memang beberapa kali
film ini ditayangkan di stasiun televisi lokal, namun saya masih belum
"ngeh," sampai di adegan ketika Aslan memberikan dirinya sebagai ganti
hukuman bagi sahabat-sahabatnya.
Lalu saya mulai menanyakan: apakah sebenarnya teologi penebusan
dalam kisah Aslan paralel dengan teologi penebusan Kristus?

Aslan
Dalam kisah Narnia yang telah difilmkan tersebut, ada adegan di mana
Aslan memberikan hidupnya sebagai ganti atas kesalahan yang dilakukan
Edmund. Beberapa kritikus menafsirkan plot tersebut sebagai alegori atas
kisah penebusan Yesus di atas kayu salib.(1)
Yang menjadi masalah, dalam bukunya Mere Christianity, C.S. Lewis
menulis bahwa dia tidak setuju dengan teori substitusi penal
(penggantian). Mungkinkah dalam kisah Aslan tersebut Lewis ingin
melukiskan suatu kisah penggantian yang lebih bersifat mistis dan magis?
Ada yang mengatakan bahwa Lewis bagaimanapun bukanlah seorang
teolog, misalnya John McArthur.(1) Untuk lebih memahami posisi teologis

150 | P a g e
CA Lewis, lihat misalnya (3)(4)(5).
Namun ada juga yang menyarankan bahwa kita mesti belajar memahami
teori substitusi secara ontologis.
Apapun itu, iman Kristen yang rasuli menyatakan bahwa Yesus telah mati
untuk menebus dosaku dan dosamu. Meskipun demikian, banyak penulis
non-kristen yang menuduh bahwa ajaran substitusi dan penebusan dosa
itu hanyalah rekaan Paulus belaka, namun ada beberapa ayat yang
meneguhkan konsep ini, baik dari PL, ucapan Yohanes Pembaptis
maupun ucapan Yesus sendiri:

a. Nubuat Nabi Yesaya

"Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh
karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi
kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi
sembuh." Yes. 53:5

b. Kesaksian Yohanes Pembaptis

Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia


berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia." -
Yoh. 1:29

c. Kesaksian Yesus

Yohanes 15:13
"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang
memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya."

151 | P a g e
Penutup
Kiranya menjadi jelas bahwa teori substitusi Yesus merupakan salah satu
pesan utama dalam serial riwayat Narnia, meskipun secara teologis
penggunaan alegori dan kisah mistis masih dapat diperdebatkan.
Meski demikian memang agak sulit menjelaskan secara terperinci
bagaimana persisnya proses substitusi itu menyebar kepada seorang yang
lahir baru. Ini memerlukan tindakan iman (leap of faith).
Bagaimana pendapat Anda?

Versi 1.0: 6 juli 2017, pk. 15:50


Versi 1.1: 12 juli 2017, pk. 20:00
VC

Referensi:
(1) http://nagasawafamily.org/article-cslewis-paper-atonement.pdf
(2) Dave Pritchard. Url: http://danny.oz.au/danny/humour/phd_lotr.html
(3) https://faithalone.org/journal/2000i/townsend2000e.htm
(4) http://www.charliewstarr.com/c-s-lewis/lewis-course/best-student-
papers/theology-philosophy-and.html
(5) http://communiohamiltondiocese.org/2011/paper/the-thomistic-
challenge-of-c-s-lewis’s-sermon-“learning-in-war-time”/

152 | P a g e
Dinosaurus

Teks: Matius 24:37


"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak
pada kedatangan Anak Manusia."

Shalom, selamat pagi saudaraku. Beberapa hari lalu saya mengikuti


konferensi ISCPMS ke-3 (International Symposium for Current Progress in
Mathematics and Sciences) yang diadakan oleh FMIPA Universitas
Indonesia. Saya senang bisa melihat dari dekat buah karya pemikiran
anak-anak muda yang berusaha menyelesaikan berbagai masalah
menggunakan matematika. Namun juga saya merasa lebih mirip
dinosaurus dibandingkan anak-anak muda berbakat ini. ;-)

Kepunahan keenam?
Omong-omong soal dinosaurus, saat istirahat makan siang saya sempat
berdiskusi dengan seorang profesor pakar ilmu bumi (earth science) dari
National Taiwan Normal University, namanya Prof. Horng-Sheng Mii.
Beliau kebetulan menjadi salah satu pembicara yang diundang dalam
ISCPMS tersebut.
Perbincangan kami cukup hangat, dan saya menanyakan kepada beliau
berbagai hal mulai dari formula Drake untuk memperkirakan populasi
alien di alam semesta, SETI, sampai siklus matahari dan Maunder
Minimum.
Di antara pertanyaan yang saya ajukan adalah: benarkah kepunahan
dinosaurus hanyalah salah satu dari 5 kepunahan masal yang pernah

153 | P a g e
terjadi dalam sejarah bumi? Dan apakah dunia sekarang sedang
mendekati apa yang kerap disebut Kepunahan massal keenam (6th
extinction)?
Saya pertama kali mendengar tentang teori kepunahan keenam ini dari
film seri X-files yang populer sekitar tahun 2000an. Lalu tahun 2009, saya
membaca sebuah artikel tentang topik ini ketika berkesempatan
mengunjungi salah satu museum di Moscow.* Artikel itu ditulis kalau
tidak salah oleh Prof. Anthony D. Barnosky, pakar biologi integratif dari
UCLA, Berkeley.(1)(2)
Barnosky di antaranya menulis bahwa data-data menunjukkan laju
kepunahan banyak spesies di berbagai belahan bumi. Dan sepertinya ini
menegaskan teori kepunahan keenam seperti yang saya lihat dalam serial
X-files. (3)
Prof. Mii hanya menanggapi singkat bahwa bisa jadi memang keragaman
spesies sedang menyusut, namun bukan berarti kepunahan akan segera
terjadi. Bagi beliau, spesies homo sapiens (manusia) tampaknya akan
bertahan dan menjadi yang terakhir tinggal di bumi ini. Hipotesis beliau
mungkin bisa disebut "The last man standing prediction."

Trans-human

Sementara itu, bagi saya ada kemungkinan yang lebih mengkhawatirkan,


bahwa -bahkan jika tidak ada bencana skala global seperti perang nuklir-
bisa jadi yang akan tinggal terakhir di bumi bukanlah manusia seperti
yang kita kenal, namun versi trans-human atau hibrida antara manusia
dan kecerdasan buatan. Hal ini mengingat kemajuan pesat akhir-akhir ini
dalam riset tentang kecerdasan buatan (AI). Lihat misalnya film-film
futuristik-distopian seperti Terminator, Total Recall atau Ghost in the Shell.
Dan jika ini terjadi di masa datang, mungkin akan terjadi kekerasan dan

154 | P a g e
kekacauan yang lebih buruk daripada saat berkuasanya Nefilim seperti
dikisahkan dalam Kejadian 6. Bukankah Nefilim disebutkan sebagai para
raksasa hasil kawin silang antara para malaikat yang jatuh ke bumi dan
ras manusia? Mungkin hal ini akan terjadi saat mendekati akhir zaman,
seperti dinubuatkan dalam Mat. 24:37-38.

Bagaimana pendapat Anda?

versi 1.0: 27 juli 2017, pk. 6:12


VC

*catatan: terimakasih buat Busron

Referensi:
(1) Anthony D. Barnosky et al. Nature vol. 470, march 2011. Url:
http://ib.berkeley.edu/labs/barnosky/Barnosky%20et%20al%20Sixth%2
0Extinction%20Nature.pdf
(2) Anthony D. Barnosky. Url:
http://ib.berkeley.edu/labs/barnosky/adbpubs.htm
(3) https://en.wikipedia.org/wiki/The_Sixth_Extinction_(The_X-Files)
(4) http://www.calvarypo.org/HANDS/1331.pdf
(5) http://www.end-times-bible-prophecy.com/transhumanism.html

155 | P a g e
Original

Teks: Matius 5:37


"Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu
katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat."

Shalom, selamat pagi saudaraku. Beberapa hari yang lalu, ketika sedang
menunggu di bandara, iseng-iseng saya melihat buku-buku yang dipajang
di kios buku di situ. Di antara buku yang tampak menarik adalah karya
Prof. Adam Grant dari Wharton College. Judulnya adalah: Originals. (2) Di
kalangan para MBA, Wharton sangat dikenal sebagai sekolah bisnis
terkemuka yang menghasilkan banyak lulusan MBA bertalenta.
Buku ini menjadi menarik karena profesor bisnis terkemuka ini menyoroti
bahwa dunia sedang diubah oleh para visionaris yang menolak untuk
menjadi konformis. Itu sebabnya sub-judul buku ini berbunyi: "how non-
conformists move the world."
Izinkan saya meringkas gagasan beliau dari presentasi TED (4), meski
saya belum membeli bukunya.* Seperti yang kita ketahui, dalam diri
setiap orang termasuk Anda dan saya, selalu ada ketegangan antara sisi
diri kita yang ingin menyesuaikan diri dengan masyarakat, dan sisi lain
yang ingin menjadi diri sendiri. Ungkapan terkenal "be yourself" kerapkali
mesti berbenturan dengan realitas saat kita mesti tunduk kepada
berbagai sistem yang penuh ketidakadilan.
Lalu apa yang disarankan oleh Grant ini? Tampaknya sederhana saja:
beranilah berdiri tegak mempertahankan keyakinan Anda, bila memang
itu Anda yakini lebih baik dibandingkan dengan standar yang umum
dalam masyarakat. Dan itulah yang membuat pencetus WhatsApp, Go-

156 | P a g e
Jek, Grab dll begitu fenomenal.

Mengenali sisi Non-konformis dalam diri Anda...


Salah satu cara sederhana untuk mengenali apakah Anda cenderung
bersikap non-konformis ketimbang konformis adalah: coba periksalah,
apakah Anda menggunakan browser Chrome atau Firefox ketimbang
Explorer atau Safari?
Logikanya begini, browser Chrome atau Firefox biasanya tidak terpasang
secara default, jadi jika Anda lebih suka menggunakannya, itu artinya
Anda memiliki sikap terbuka akan ide-ide yang lebih baik (non-konformis).
Namun jika Anda lebih suka menggunakan fitur default untuk alasan
praktis, mungkin itu petunjuk bahwa Anda cenderung hanya menerima
begitu saja apa yang diberikan oleh pabrikan komputer Anda. (1)

Penerapan bagi para hamba Tuhan: menjadi otentik


Dalam pembacaan saya, buku Originals ini sangat menarik dan pas untuk
era sekarang di mana budaya pasca-modernisme semakin menguat. Salah
satu ciri dari generasi milenial dan generasi Z yang cenderung sangat
posmodernis, adalah mereka cenderung hanya mau mendengarkan figur-
figur yang otentik, atau dengan kata lain original.
Jadi para hamba Tuhan yang ingin agar firman Tuhan dapat tetap relevan
dalam masa pascamodernisme ini sebaiknya juga belajar untuk menjadi
otentik dan original, dengan kata lain: pilihlah cara berpikir non-
konformis ketimbang konformis.
Misalnya, jika Roh Kudus memimpin Anda untuk mengatakan sesuatu hal
yang penting ketika Anda sedang berkhotbah, ya katakan saja. Tidak usah
terlalu khawatir apakah pendengar khotbah Anda akan kabur dari
ruangan. Ibaratnya, jika Anda seperti Yunus diutus untuk memberitakan
penghukuman kepada bangsa Niniveh, ya sampaikan saja. Mungkin

157 | P a g e
dengan cara itu justru mereka akan bertobat.
Cara ini kiranya lebih efektif dibandingkan dengan menurunkan standar
Tuhan lalu menjadi konformis, misalnya dalam isyu-isyu kontroversial
seperti LGBT.(3)

Penutup
Menjadi otentik dan original merupakan salah satu tantangan sekaligus
kesempatan tidak saja bagi para entrepreneur startup namun juga bagi
para pengkhotbah masa kini.

Bagaimana pendapat Anda?

Versi 1.0: 27 juli 2017, pk. 6:38


VC

*saya berharap Gramedia Pustaka dapat segera menerbitkan edisi bahasa


indonesia buku ini
**ini kutipan advertensi Think Different dari Apple:

"Here's to the crazy ones.


The misfits.
The rebels.
The troublemakers.
The round pegs in the square holes.

The ones who see things differently.

They're not fond of rules.

And they have no respect for the status quo.

158 | P a g e
You can quote them, disagree with them,
glorify or vilify them.
About the only thing you can't do is ignore them.

Because they change things.

They push the human race forward.

While some may see them as the crazy ones,


we see genius.

Because the people who are crazy enough to think


they can change the world, are the ones who do."

source: http://www.thecrazyones.it/spot-en.html

Referensi:
(1) http://www.npr.org/2016/02/07/465605577/how-do-you-spot-a-
nonconformist-you-can-start-with-their-internet-browser

(2) http://www.adamgrant.net/originals

(3) http://sabdaspace.org/lgbt

(4) Adam Grant. The surprising habits of original thinkers. Url:


http://www.ted.com/speakers/adam_grant

(5) Adam Grant. How to build a culture of originality. Url:


https://hbr.org/2016/03/how-to-build-a-culture-of-originality

159 | P a g e
Kuda Lumping

Shalom, selamat pagi saudaraku yang terkasih. Pagi ini Tuhan


menempatkan saya dalam suatu dialog dengan seorang ibu anggota
jemaat kami.
Ibu tersebut menceritakan tentang anaknya yang masih SD, terpaksa
mesti putus sekolah dan tidak ikut ujian akhir kelas 6, karena sering ikut
teman-temannya main jaran kepang (kuda lumping). Ibu itu mengakui
bahwa ia dan suaminya sering bekerja sampai malam, sehingga anaknya
yang masih kecil ini merasa kesepian di rumah, lalu akhirnya terbawa
pergaulan yang tidak baik. Awalnya ia menyangka bahwa anaknya hanya
main-main biasa, tapi ternyata makin lama sering keluar ikut aksi jaran
kepang sampai kesurupan.
Syukurlah, anaknya ini masih mau pulang ke rumah, jadi tiap malam ibu
ini mengusap kepala anaknya sambil mendoakan dalam nama Yesus.
Puji Tuhan, kini anaknya sudah mulai insyaf dan mau ikut paket kejar
untuk mempersiapkan diri ikut ujian kelulusan SD.
Tentu saya berharap bahwa anaknya tersebut dapat segera pulih dari
pengaruh-pengaruh spiritisme dan kembali ke sekolah minggu seperti
sebelumnya.

Pelajaran yang bisa dipetik


Kepada para ortu khususnya yang memiliki anak kecil atau remaja,
hendaklah lebih memperhatikan pergaulan anak-anak Anda. Meski Anda
sudah membekali anakmu ponsel tercanggih dan uang saku, namun
tanpa kasih sayang dan waktu serta perhatian yang cukup, besar
kemungkinan meraka akan tersesat dan salah arah. Ini juga berlaku

160 | P a g e
untuk orang tua kristen.

Versi 1.0: 11 agustus 2017, pk. 10:46


VC

Referensi:
(1) http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/18730/his-jan2007-
23%20(14).pdf;sequence=1

161 | P a g e
Hipertensi

Shalom, selamat pagi saudaraku. Beberapa waktu lalu saya mengunjungi


seorang guru SMA kami dulu yang sedang dirawat karena stroke ringan.
Saat bertemu saya bertanya apakah stroke yang dialami beliau
dikarenakan hipertensi (tekanan darah tinggi). Dan beliau mengatakan
memang tekanan darahnya kerap melebihi 180, bahkan kadang di atas
200.
Memang tekanan darah tinggi bisa diturunkan dengan obat, namun
alangkah baiknya jika kita juga memperhatikan menu makanan sehat
untuk hipertensi, itulah yang akan saya bahas kali ini. Di bagian akhir
saya juga akan membahas tentang menu sehat untuk asam urat, yang
juga kerap dialami banyak orang modern (termasuk saya).

Menu sehat untuk hipertensi


Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di arteri yang bersifat
sistemik alias berlangsung terus-menerus untuk jangka waktu lama.
Hipertensi tidak terjadi tiba-tiba, melainkan melalui proses yang
berlangsung cukup lama. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
untuk periode tertentu akan menyebabkan tekanan tinggi permanen yang
disebut hipertensi.
Menurut sebuah literatur, ras Asia memiliki risiko hipertensi terendah
(16%) jika dibandingkan dengan ras Afrika, Afrika-Amerika, Hispanik, dan
kulit putih. Hal ini diduga karena gen polimorfisme bangsa asia yang
unik. Karena itu dianjurkan agar orang Asia sebaiknya memprioritaskan
makanan nabati sebelum memutuskan untuk memilih makanan
hewani.(1)
Di antara beberapa jenis makanan yang dianjurkan untuk menurunkan

162 | P a g e
tekanan darah tinggi adalah: air kelapa, sayuran dan buah-buahan, cuka
apel (apel cidar), yoghurt, seledri, tomat, semangka, rosella. (1) Selain itu
juga ada beberapa jenis makanan suplemen yang baik bagi penderita
hipertensi, misalnya: vitamin B kompleks, folat (B9), niasin (B3), vitamin
C, kalsium, magnesium, omega-3 DHA dan EPA, kapsul bawang putih,
koenzim Q10 (Co Q10), zinc, pycnogenol, ekstrak biji anggur, melatonin,
biji angkak, chondroitin sulfat.(1)
Juga tersedia pengobatan herbal untuk menurunkan tensi, di antaranya
ginkgo biloba adalah salah satu herbal yang dipercaya sejak dulu untuk
menurunkan tekanan darah.
Namun juga jangan iseng mencoba herba yang belum berstandar, karena
bisa membahayakan kesehatan ginjal dan membuat ritme jantung Anda
tidak beraturan.

Menu sehat untuk asam urat


Dewasa ini banyak orang mengeluh adanya rasa linu-linu di daerah
persendian tulang, bahkan ada yang merasakan nyeri di daerah tersebut.
Dokter mendiagnosis penyakit ini disebabkan tingginya kadar asam urat
di dalam darah. Tingginya asam urat dalam darah menyebabkan
terjadinya penumpukan kristal di daerah persendian sehingga akan
menimbulkan rasa nyeri. Selain terjadi di persendian, penyakit gangguan
asam urat atau yang lebih dikenal dengan gout juga menyerang ibu jari
kaki, dapat membentuk tofi atau endapan natrium urat dalam jaringan di
bawah kulit, atau menyebabkan batu ginjal.
Penyakit radang sendi tersebut sudah dikenal sejak jaman Yunani kuno,
dikenal sebagai penyakit gout atau pirai, yang pada masa itu dikenal
sebagai penyakit orang kaya.
Salah satu cara mengatasi penyakit gout, selain melalui pemberian obat,
juga dengan pengaturan makanan yang dapat mengurangi asam urat

163 | P a g e
dalam darah. Tujuan diet tersebut untuk mengurangi pembentukan asam
urat, menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk, serta
mempertahankan berat badan dalam batas normal. Untuk mencapai
tujuan tersebut, ada beberapa syarat pemberian makanan yang harus
mencukupi kebutuhan gizinya, yaitu:(2)
1. Rendah purin, dalam keadaan normal, kadar purin makanan dapat
mencapai 600-1000 mg/hari, sedangkan dalam diet rendah purin,
dianjurkan untuk mengonsumsi 120-150 mg/hari.
2. Cukup kalori, protein, mineral, dan vitamin
3. Tinggi hidrat arang untuk membantu pengeluaran asam urat
4. Kandungan lemak sedang karena lemak cenderung menghambat
pengeluaran asam urat
5. Mengandung banyak cairan untuk membantu mengeluarkan kelebihan
asam urat.

Penutup
Kiranya artikel singkat ini sedikit menolong bagi para penderita hipertensi
dan asamurat.

Versi 1.0: 19 agustus 2017, pk. 10:51


VC

Referensi:
(1) Lanny Lingga. Bebas hipertensi tanpa obat. Jakarta: AgroaMedia
Pustaka, 2012.
(2) Diah Krisnatuti, Rina Yenrina, Vera Uripi. Perencanaan menu untuk
penderita gangguan asam urat. Cet. 7. Depok: Penebar Swadaya, 2003.

164 | P a g e
Singkong

Teks: 1 Tesalonika 5:18


”Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki
Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."

Shalom, selamat malam saudaraku yang terkasih. Mulai pekan lalu di


gereja kami sedang berlangsung bulan keluarga. Lalu sabtu pagi tempo
hari (7/10) staf gereja mencabut sebatang pohon singkong yang
ditanamnya beberapa bulan lalu.*
Ternyata umbinya lumayan besar, lalu kami foto bersama dan saya
mengunggah foto itu di akun IG saya dengan tagline "panen singkong di
gereja." Ternyata banyak juga yang menyukai foto sederhana itu.
Tentu bukan maksud saya untuk pamer singkong yang tidak seberapa itu,
namun kami belajar mensyukuri berkat dari Tuhan, sekecil apapun itu.
Bukankah sebagai gereja kadang kita terlalu sering menggerutu akan
berbagai hal: khotbah yang tidak menyapa umat, pejabat gerejawi yang
melakukan kesalahan ini itu, lalu sesama jemaat yang melukai hati kita,
atau ucapan seorang pengunjung yang kurang enak, dst.
Pokoknya selalu saja ada 100 alasan untuk menggerutu, lalu kita jadi
mirip seperti bangsa Israel ketika keluar dari perbudakan Mesir. Padahal,
selalu ada 1000 alasan untuk mengucap syukur. "Hitunglah berkatmu,"
demikian syair sebuah lagu pujian.
Tuhan begitu rindu untuk melimpahkan berkat-Nya setiap hari, terutama
kepada umat-Nya yang tahu mengucap syukur atas segala berkat yang
mereka terima dari Tuhan.
Tuhan yang kita sembah bukan saja Tuhan atas peristiwa-peristiwa besar,

165 | P a g e
namun juga Tuhan atas berkat-berkat kecil. Ia tidak hanya berbicara
dalam badai dan tiang api, namun juga melalui angin sepoi-sepoi, artinya
melalui hal-hal kecil setiap hari. Istilah kerennya: God of small things...

Sola Gratia + Soli Deo Gloria.

Versi 1.0: 10 oktober 2017, pk. 18:32


VC

*Terimakasih kepada pak Andreas.

166 | P a g e
47 Judges affirm heterosexual marriages are
lawful

BREAKING NEWS

*47 Judges of World Human Right Court Declares;No Rights To


Homosexual*

(STRASBOURG, FRANCE)

This is the world's most credible and important human right


Court::::: This judgment implies that:

(1) States are free to reserve marriage only to heterosexuals👫

(2) Any law supporting Same sex marriages seek to destroy humanity

(3) The enactment of laws to punish ⛓ homosexual marriage is in order


and does not constitute discrimination against persons

(4) The natural right to marry is anthropologically healthy, valuable,


sensible
and responsible between opposite Sex only

(5) That considering the philosophy's of Natural laws, Common sense,


Course of positive Laws, that Nature and indeed spirit nature does not in
anyway contemplate homosexual marriage

167 | P a g e
Thus, Article 12 📖 of the European Convention on human right supports
the claims which is also validated by Article on Human Right Treaties as in
the case of 17 of the pact and No 23 of International Covenants on Civil
and political Rights

The 47 judge's held that the concept of Family created between man and
woman is Supreme in the development of Human Race to the right order of
life, peace, sanity, equality and equity

To this end, Homosexual marriages should be


* Rejected by our Spirit, Soul And Body,
* Chased out of our Social Orientation,
* Subtracted From our Constitution's and Laws and
* Should not in any way be entertained by our respective Social cultures -
whether by Religious means or by a constitutional given right by
government, groups or nations:

*_Judgement Analyzed and Reported By WORKMAN INTERNATIONAL


HUMAN RIGHT COMMITTEE_*

GOD is happy with you when you spread and share this Good news
urgently.

168 | P a g e
Urip iku mung mampir ngombe

Shalom, selamat malam saudara-saudari terkasih dalam Yesus Kristus.


Beberapa hari lalu saya sedang merampungkan versi akhir Jurnal Teologi
dari kampus almamater tempat saya kuliah dulu. Untuk editorial, saya
mengutip sebuah pepatah kuno yang merupakan salah satu butir kearifan
khas orang Jawa dahulu: Urip iku mung mampir ngombe...

berikut ini adalah artikel editorial saya:

===

Ungkapan "Urip iku mung mampir ngombe" cukup dikenal di


kalangan orang-orang Jawa dahulu. Seorang rekan yang kebetulan
seorang pendeta menceritakan asal-usul ungkapan itu:

"Pepatah ini sudah sangat tua ada di masyarakat Jawa.


Ketika pepatah ini muncul dulu, relasi inter anggota
masyarakat Jawa sangat terbuka dan akrab. Setiap rumah
pasti menyiapkan kendhi atau teko tanah tempat air minum
dan ditempatkan di depan rumah dekat jalan. Setiap orang
yang lewat di jalan situ boleh minum dari air itu sepuasnya.
Tuan rumah akan memeriksa kendhi itu secara berkala.
Kalau air di dalamnya habis, ia akan segera mengisinya. Yang
sedang berjalan tidak perlu repot harus bertamu, yang punya
rumah juga tidak perlu repot menyiapkan tamunya. Nah,

169 | P a g e
meminum air dari kendhi-kendhi di pinggir jalan itulah yang
disebut mampir ngombe (mampir minum)."4[1]

Tentu ada berbagai pemaknaan yang mungkin atas ungkapan


tersebut:

a. Pemaknaan literal: jika hidup hanya untuk minum-minum


(alkohol), jadinya ya bisa kena kanker liver,

b. pemaknaan kiasan: hidup ini hanya singkat dan sangat


sementara, seperti mampir minum saja.5[2]

c. Pemaknaan dari sudut budaya keramahan: hidup yang singkat


ini bukan milik kita, kita hanyalah orang yang mampir menikmati
kebaikan cuma-cuma dari Sang Tuan Rumah dan Pemilik hidup,
yakni Tuhan Yang Maha Esa.

d. Namun ada pemaknaan lain, yakni pemaknaan teologis: hidup ini


memang singkat dan seperti mampir minum, namun apa yang kita
minum itu yang akan menentukan masa depan kita dalam
kekekalan. Apakah kita memilih untuk minum:

- anggur kesenangan duniawi: kalau kita menghabiskan waktu


untuk kesenangan atau kerap disebut gaya hidup hedonistik, maka
kita akan dihukum setimpal dalam kekekalan.

- anggur baru dari Tuhan: jika kita melewatkan hidup ini dengan
minum anggur baru dari Tuhan, yaitu hidup bergaul karib dengan

4[1]
Terimakasih kepada Bp. Pdt. Chrysta B.P. Andrea dari GKJW.
5[2]
http://piwulangluhur.blogspot.co.id/2011/03/makna-ajaran-wong-urip.html

170 | P a g e
Yesus Kristus, Sang Tuhan dan Juruselamat sejati, maka kita akan
memperoleh hidup yang kekal kini dan kelak.

Makna "mampir minum" yang keempat inilah yang kiranya


ditawarkan Yesus sebagai Sang Air Kehidupan. Yesus menawarkan
air yang membuat kita tidak akan pernah haus lagi, seperti dalam
percakapan dengan perempuan Samaria di sumur Yakub:

Yohanes 4:10-14

10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang


karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah
Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah
memberikan kepadamu air hidup."

11 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak


punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau
memperoleh air hidup itu?

12 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang
memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri
dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"

13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan


haus lagi,

14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan


kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya
air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di
dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup
yang kekal."

171 | P a g e
Jika kemudian kita sudah meminum dari Air Kehidupan itu, lalu
apa selanjutnya? Tentu kita mesti menyelesaikan tugas kita di
dunia ini, meskipun ada banyak hal menarik yang bisa dikerjakan
selain itu. Seperti dikatakan oleh Robert Brault, ada satu alasan
mengapa kita dilahirkan di bumi, namun kita terlalu sibuk untuk
hal-hal lainnya:

"There is a reason you were born and a bunch of things you've got to
do today regardless." - Robert Brault.6[3]

***

Sehubungan dengan pepatah Jawa yang dikutip di atas, Amreta


dalam bahasa Sansekerta berarti air kehidupan. Menurut Prof. Dr.
FX Eko Armada Riyanto, Rektor STFT Widya Sasana:

Di kamus Amrita (mungkin bukan Amreta) adalah "beverage


of immortality" (Air keabadian). Terminologi "Air" tentu
langsung merujuk kepada Kebijaksanaan. Asal usul nama itu
mengingatkan kita akan "Bima Suci" yang mencari air perwito
sari, yang tidak lain adalah Kebijaksanaan yang membawa
kepada kehidupan sejati. Kalau mau dihubungkan dengan
teologi, itu relevan dengan Kisah Perempuan Samaria yang
mencari air dan bertemu dengan Kristus. Silakan mengurai
sendiri kisah itu.

6[3]
http://www.quotegarden.com/life.html

172 | P a g e
Kiranya Jurnal Amreta ini dapat dimaknai sebagai upaya nyata
untuk membumikan wacana teologi Pentakostal ke alam berpikir
masyarakat Indonesia.

Tema yang diangkat untuk edisi perdana Jurnal ini adalah:


"Pentecostalism & Demonology." Tujuan tema ini adalah untuk
mengupas segi-segi demonology yang berhubungan dengan
kehidupan nyata umat Kristen, khususnya dalam perspektif
Pentakostal-Karismatik.

***

Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual


(Indonesia dan English) yang dirancang untuk turut
mengembangkan dan memajukan karya tulis di bidang biblika,
teologi, misiologi, pelayanan, filsafat, psikologi, kepemimpinan, dan
bidang terkait lainnya. Meskipun visi dan misi institusional
bercorak Pentakosta-Kharismatik, jurnal ini tetap membuka diri
terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi.

Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan


biaya berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca). Jurnal
ini direncanakan terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi
cetak maupun daring.

Terima kasih atas partisipasi para kontributor edisi ini, dan


terimakasih atas kesediaan Anda meluangkan waktu membaca
Jurnal ini.

Salam dalam kasih Kristus,

173 | P a g e
VC

* Catatan: bagi pembaca yang ingin tahu lebih mendalam tentang Jurnal Amreta, bisa unduh secara cuma-
cuma di link berikut: Jurnal Teologi Amreta, Edisi perdana, vol. 1, No. 1. Tema: Pentecostalism &
Demonology. (Desember 2017). url:
https://www.academia.edu/35444374/Jurnal_Teologi_Amreta_vol.1_no.1_dec2017

174 | P a g e
LAMPIRAN

175 | P a g e
What God promised to tell me to do as the Elijah
for the End of Times.

*And now He fulfill His promise, because this is the end of Times.

Note: Believe it or not, this article was written very carefully under
guidance of Holy Spirit, because I do not know the meaning and
unprepared to become a prophet of God. But thanks God, He is full of
mercy.

Beginning
God call me in Oct. 2009 as His prophet in order to prepare so many
people in His body of churches and nations for the End of Times. Before
that, God asked me three times: "Do you love Me? Then shepherd My
lambs." And I replied, "Yes, God. You know that I love You." At the time, I
remembered that classic conversation between Jesus and Peter in John
chapter 21. I tried to see how the relation of Jesus's question to Peter and
God's question to me, but it is mystery.
Initially, I was so enthusiastic with this unexpected job from God to
become His prophet, and at the time, a part of me said that it is a very rare
job offer.
Why? Because I have not been before being an employee at governor office,
or president office, then suddenly God offered me a coolest job possible: to
be His prophet to prepare many chruches in the world for the Second
Coming of Jesus Christ. Who will not be moved by God when He come and
touch you? Just quickly recalled a few of them who were so moved by God
the Most High as recorded in the Holy Bible: Enoch, Noah, Abraham,

176 | P a g e
Moses, Gideon, Samuel, David, Elijah, Elisa, Daniel, Ezekiel, Jeremy,
Isaiah and also Mary, Elizabeth, Peter and other first disciples, and Paul
and then many people of God since then.
Like believers of Azusa Street Movement in California around 1906-1908,
who were so filled with Holy Spirit, then they decided to buy one way ticket
to go to so many different countries. They did not have any mission body
backup or any foreign language preparation to go to other nations, but
they did it because they were so moved by God.
So did I, without a plan at all, I decided to stop from my work, and moved
to my parents' hometown in East Java, Indonesia, because God told me to
serve back in my local church where I grew up with since my childhood.
I was not prepared at all to do such an immense task of being His prophet
to reach so many people from all nations in the world. But I just believed
that God will prepare me to fulfill His calling.

Frustration
Each day between 2009-2011 God help me to write many pastoral letters.
Then I tried to send those letters to some institutions and international
newspapers via emails. Numerous emails were sent. But all were rejected,
probably that nobody care about preparing for the End of Times.
As a result of that failure, in the beginning of 2011, I felt some kind of
frustration of my situation. Therefore, I stopped my morning activities like
writing letters.
That was my mistake: "frustrated."

God prepared me
Then I began to take a post-graduate theology education in my hometown.
Along my study of theology, God teach me so many things through all
lecturers and also friends whom I met during classes.

177 | P a g e
He prepared me for doing an impossible job as His prophet.
Thanks God for helping me to complete this theology study.

Distractions
After graduation day, I began to look for new jobs. But my effort to get a
descent ministry job, failed miserably. I did not know exactly what should I
do?
This was when I became gradually follow too many distractions. I worked
on other things without seeking God's face in my life.
That is why I lose focus on how to fulfill my task as His prophet in the End
of Times.
That was my mistake: "distracted."

How I fall again


After loosing focus on God's calling to become His prophet, I became so
distracted and getting more distracted. I did not spend one hour in each
morning to sit in the feet of Jesus to listen to Him anymore.
I became totally forgot my calling as God's servant to prepare His churches
for the Second Coming of Jesus Christ which is very near.
Then I fall again into my old habits such as spending too much time for
leisures etc.
Practically, I leave behind God's way of living. I was totally lost, but I felt
that I was doing fine. I did not know that I have made terrible mistakes to
God the Most High.

God saved me again


Then, suddenly in one morning last week (16/10/2017), I woke up and felt
very weak. I cannot eat and almost cannot walk, and I did not know what
was wrong. But deep inside my heart, I realized that there should be a

178 | P a g e
reason for this illness.
It was really painful, and at a point I felt that I was going to die. But God
spoke to me: "Do not worry, you will not die. You will live."
Thanks God, after two days I can walk and then meet a doctor, then she
gave me a prescription. Then after taking pills of that prescription,
gradually I got back healthiness and getting into recovery.
In Friday morning (20/10/2017), I can eat a plate of hot rice again. I felt
so happy and relieved.

God renew His calling to me


In Saturday morning (21/10/2017), I felt much better and fully recovered
from illnesses.
Around afternoon, suddenly Holy Spirit spoke to me very fast,
continuously, just like a flood. I realized that I have made terrible mistakes
to God.
In essence, God is very angry at me. Yes, He love me but He is very
disappointed because I almost did not do anything properly during the last
8 years since 2009 to prepare His churches all around the world for His
Second Coming, which is going to take place very soon.
I realized that I was frustrated, then distracted, then became completely
lost of His way.
I was so blind then I have failed Him again.
But praise God, He is very full of mercy and forgiveness. God forgive my
mistakes and stupidity, then He renew His calling to me to become His
prophet for the End of Times.
Now, I am completely born-again. (Read the Gospel of John, chapter 3).
And now I am fully committed to not fail Him again. I decided to focus and
follow Him only. I will devote my rest of life to listen to God each minute,
each hour, day by day.

179 | P a g e
I know that God want me to grow up in inner spirituality and getting
mature in spirit, and become a child of God. God promise to guide me,
teach me, and lead me minute by minute, so I can fulfill my calling as His
prophet in the End of Times.

That is a story of a totally useless servant.

"So likewise ye, when ye shall have done all those things which are
commanded you, say, We are unprofitable servants: we have done that
which was our duty to do."
(Read Luke 17:10.)

Conclusion
I was appointed to become God's prophet in 2009, but I got frustrated,
distracted, go astray, then totally was lost and fall again. I did not do my
calling properly as a prophet of God the Most High.
But thanks God, He is very kind and full of mercy to a wreck like me. He
renew His calling then offer me a second chance to be His prophet.
Now I am bornagain, completely new, and fully committed and dedicated
to fulfill my calling as His prophet in order to prepare His churches in all
nations and tribes in this World for the Second Coming of Jesus Christ.
Thanks to God the Almighty, for giving me this second chance to become
His prophet.
I will not fail Him again. God help me and guide me to fulfill this immense
task.

Amen.

Monday night, 23 October 2017, pk. 23:36

180 | P a g e
from a useless servant of God,
Victor Christianto

-------

*Urgent Message from God the Most High for all nations and tribes:

"This is the message from God the Most High, who reign from eternity to
eternity:

God the Most High is very angry to the entire world. Yes, all of you, all
people from all nations and all tribes, including all governments both small
and large. I, God the Most High, created and own all living beings in earth,
all entities and objects in earth, all water and land and oxygen and sky,
including all of you human beings, both live and dead.
Deep in your heart, all you know that you should worship God the Most
High, with all your heart, all your sould, all your mind.

"Jesus said unto him, Thou shalt love the Lord thy God with all thy heart,
and with all thy soul, and with all thy mind."
(Matthew 22:37).

But all of you do not live properly with full respect and fear to God the
Most High.
After waiting for all of you since long time, now I decided to end it all very
soon. All people from all nations and all ethnics and all languages should
know very well that the End of Times is very near.

181 | P a g e
The Wrath of God is coming very soon to your world. Therefore, all of you
should prepare for these Wrath. Only few will be saved.
The Age of Gracefullness was over, now begins the Age of Repentance.
Therefore, all of you should repent, pray, fast properly, turn back from all
your evil ways, then come to Me, God the Most High, as quick as you can.

Return to God, o all corners of the world. Period."

Note: All children and servants of God the Most High who have heard this
message from Me, God the Most High, have obligation to translate it to as
many foreign languages as possible, then copy it as multiple times
possible, then distribute this message to as many people with all
accessible languages as possible, with all forms of telecommunication and
information devices that are available to you (telex, facsimile, cellular
phone, smart phone, tablet, radio, television channels, email, twitter,
instagram, and many others), as quickly as you can: to all your family and
wifes/husbands and children, to all your relatives, to your office friends, to
municipal employees in your towns, to your government officers, to your
presidents or kings or queens, to all police officers, to all military officers,
to people in villages in remote areas near your town, to all native tribes in
remote areas and high mountains. All people from all nations and all
ethnics and all languages should know very well that the End of Times is
very near.

-------

Added little note: Why me?

182 | P a g e
To all readers who are still asking questions like: Who are you? And Why
are you chosen to become a prophet of God?
A simple answer is that : me do not know, either.
But allow me to tell you a little background of me, just as per necessary.
I was just an ordinary boy. I was born in a small town, around 1969.
Then I took back school, and when I was young boy, I liked to sing in a
church choir, and school choir.
Nothing really special in this period, except that one morning when I was 9
or 10, my father gave us a challenge: whoever can complete reading the
Bible book thoroughly from Genesis to Revelation within one year, then he
will give a gift.
At the time, I was quite motivated, therefore since then I spent each night
to read the Bible competely. I started with Genesis, and moved one chapter
by one chapter, until I finished in around a year with the book of
Revelation.
Then I talked to my father that I just completed the Bible in one year as he
requested. But my father has completely forgotten his challenge one year
before, and he did not say anything to me regarding this.
But it was okay for me, then I moved on with my life.
Then I took junior high school (1981-1984) and senior high school (1984-
1987) in the same local hometown.
Again, i was ordinary boy, nothing special in this period, except at age
around 17, somehow I became more interested in religious matters. I
started to attend night class sessions in church. The classes were about
how to do evangelism properly. I attended that classes each week
regularly, then gradually I decided to take more time in private bible study.
I started to study the Bible, and put notes on each chapter that I was
studying. The notes began very simple, then gradually these notes become
more and more lengthy. I was more and more absorbed in this activity,

183 | P a g e
until I almost forgot to do daily tasks like attending classes, etc.
At a point, I realised that I cannot complete this immense task of writing
Bible commentary of the whole Bible. Then I stopped it.
Then I started to realise that my college study was at the brink of failure,
so I decided to catch up, and focus on my study until my scores were
getting improved, and finally I completed bachelor in technical study in
September, 1992.
Afterward, I went to Jakarta to start work as a civil engineer. That was the
beginning of my career as engineer.
I can continue this story, but you will find it very boredom. So I must stop
it here.

As conclusion, God is very good to me, and He really took care of me. He is
the Good Shepherd. I shall not want. Read Psalm 23.

The story above was actual short biography of me


This article was written under special guidance of Holy Spirit

23 October 2017, pk. 23:02

From a useless servant of God,


Victor Christianto
Read more articles on my website: http://www.sci4God.com

184 | P a g e
The Age of Repentance

Shalom brothers and sisters in Christ, below is my email to a Professor in


Italy.. he is Christian, but does not believe in the concept of God's wrath..

-------

Dear Adriano

"Christ brought the age of Grace. Full stop.


There is no "age of repentance". I repent when I realize I've harmed
someone (most of times unwittingly), friend or not.
And there is no age of wrath, of course!"

Who says that there will be no wrath? Have you read the whole Bible,
jncluding Revelation?

God told me:

Christianity without faith

Faith without deeds

Deeds without repentance

Repentance without repairing

Repairing without listening to God

Listening to God without obedience

185 | P a g e
That is the problem of Christian people in our generation.

That is why it was written that the Judgement will start with the
Church..because many people falls because we Christians did not do
enough to convince people that after grace, wrath will come.

And Prof. Akira, i agree that Protestant church made mistakes. So did the
Catholics and Charismatics and other denominations too.

I am not defending a particular denomination.

We should strive for unity of the body.of Christ.

I am glad that we do not discuss about physics problems, that is one


thing.

But, Adriano, i would urge you to work out for experience God. Read
blackaby's book

Humbly yours,

Victor Christianto

http://www.sci4God.com

186 | P a g e
How you can get a ticket to heaven

Shalom, some people ask about how to get a ticket to Heaven, especially in
this time when the Second Coming is near.
Just few days ago, there was a question by a young person named Harry
from USA. Our conversations are summarized as follows:

- Harry: Peace in Christ, dear sisters and brothers. On highway, one sister
from USA asked me: my spirit is full of sins, so how can i become ad a
child and enter the heaven? If we do not become as a child, can we enter
the heaven? Dear sisters and brothers, what is your opinions? Can you
share your views with us?

- me: Dear Harry, tell your friend that to become like a child, she should
repent, ask for forgiveness then invite Jesus to come to her heart. She
should believe that the blood of Jesus can wash away all her sins. This is
called "born again." Read John chapter 3. And pls find a guide to help her
repent at http://www.twelvegates.tk

- Maureen: hello Mr. Harry and everyone... Being a child of God is continue
action. Everyday we trying even we are always falling. But we always have
to try and do what God wants to us to do. It is not only about being 100%
good. It is not too about trying to enter the heaven. Because a child of God
is not about it. But your action.

- Harry: dear friend, thanks for your sharing, but I don't think that the
blood of Jesus can make us be a child, because the Lord Jesus said: we
should become as a child, not said that His blood makes us be a child. We

187 | P a g e
should pursue to be a child, not the blood. The Lord Jesus's blood can
forgive our sins and than give us a chance can be a child. What do you
think of my view, my friend?

- me: Harry, what I meant was one cannot be a child again, unless it is
given to him/her. All is grace. Read John chp. 3, that was the question of
Nicodemus. The answer by Jesus is that one should be born again. It is as
simple as that: repent, ask for forgiveness to our Father in heaven, then
pray and receive Jesus. Being a child is not a result of our works, that is
why it is called Gospel (Good news).

- Harry: born again can enter the heaven, it is true. Nobody doubts it. But
do you know what is true born again, is it as simple as your thinking? Do
you think that your understanding and knowledge is pure?

- me: Dear Harry, greetings to you. Thank you for your comments, they
made me thinking what are your objections.
First of all, let us return to your initial question. You told us that you met
a woman (or a girl?) who admits she is a sinner. And she asked you which
way to go to heaven? And whether she will be forgiven?
We also read some answers in this group who advise that to enter to
heaven, one should be 100% perfect.
Well, that is one answer, but if we talk like that to a man or woman who
really admits they are sinners and they are willing to repent, does it mean
we will repell all of them?
I agree that the standard of Jesus is very high. Only a true perfect person
can meet His standards. But we should also understand that God is also
full of grace, and He offers eternal life to whoever regrets their sins and
believe in Jesus. That is the true meaning of Good news: salvation is for

188 | P a g e
free! Read John 1:1-14.
And if you think that the above teaching is from me or NT writers like St.
Paul, it is not true. Read the phrases from Isaiah 53:3-5.
Read carefully "with his stripes we are healed." this prophecy came into
reality when Jesus is crucified. That is the essence of theology of cross
(crucis).
Pls be noted that it does not mean that I lowered Jesus's standards. But
you should know the differences between:
a. Getting in
b. staying in

Getting into relation with Jesus is always free. It starts with a leap of faith,
just like the story of Zaccheus and other tax collectors who befriended with
Jesus. All of them were sinners by your standards.
Staying in is the process to become a true disciple of Jesus. We should
work hard through our life time to become 100% pure and holy just like
Jesus Himself.
If we mix up between the requirements of getting in and staying in, we will
get into a trap, either to lower the standards of Jesus, or to create
unsurpassable high criteria which nobody can do.
Hopefully you will find the above explanations useful.

Jbu,

Version 1.0: 24th june 2017, pk. 11:05


VC

Further reading:
(1) John Piper. The future of justification. Wheaton: Crossway Books,

189 | P a g e
2007
(2) Markus Barth. Justification. Oregon: Wipf & Stock, 1971
(3) Alister McGrath. A brief history of heaven. Malden: Blackwell
Publishing, 2003
(4) Scot McKnight. Jesus and His death. Waco: Baylor University Press,
2005.

190 | P a g e
On Biblical principles of economics

Dear Prof. Akira Kanda,

Greetings,

You wrote repetitively which seem to indicate that you denounce the whole
free market system, which is called "capitalism." You draw a picture that
makes capitalism looks like a robbery at grandious scale. But you forgot
that it was not Adam Smith who first coined the term "private property," at
the core of free market. It was Thomas Aquinas, a Catholic scholar, who
proposed the term.(2)**

Biblical teaching
According to Steve Elwart*, it is possible to find biblical teachings on
various economics issues.
In short, free market system seems to be endorsed by the Bible, while
socialism is more like theft.(2)
However, it seems plausible that many professors of economics studies
such as David Korten, began to seek where the problem lies inside the
economics theories. He proposes a new story for a new economy.(3)(4)

So it seems that the entire economics study needs a kind of overhauling.


What do you think?

*Steve Elwart can be contacted at Steve.Elwart@studycenter.com.


**this is the best information that I have until now. If you have different
info on who was the originator of capitalism, be it Jewish scholar or

191 | P a g e
Finnish Lutheran, would you mind to inform me the name of that priest?...
Thanks

Version 1.0: 21 March 2017, time: 15:51


VC

Referensi:
(1) Paul. S. Segerstrom. What does the Bible teach about economics?
Url: http://www2.hhs.se/personal/Segerstrom/BibleEconomics.pdf
(2) Steve Elwart. Biblical principles of economics.
Url: http://www.khouse.org/articles/2011/1015/
(3) David Korten. A new story for a new economy. Yes magazine.
Url: http://www.yesmagazine.org/pdf/kortennewstory.pdf
(4). David Korten. Change the story, change the future. Praxis Peace, oct. 2014.
Url: http://livingeconomiesforum.org/sites/files/pdfs/David%20Korten%20Praxis%20Peace
%20Oct%207%202014%20for%20distribution.pdf
(5) Rod Hill and Tony Myatt. The Economics anti-textbook. Excerpt at
Url: http://www.twill.info/wp-content/uploads/2013/03/the_economics_anti_textbook.pdf

192 | P a g e
The deep illogical wave mechanics

Dear Prof. Adriano Orefice

Thank you for your kind reply. Allow me to answer your questions, but i
am no mathematician, i was engineer who happens to be interested in
some mathematical problems.

There was time (around 1997-2014) that I also took the same stand of you,
that it is possible to consider non-probabilistic non-kopenhagen view of
quantum mechanics. And i worked out some papers in the past using this
view based correspondence between Navier-Stokes and Schrodinger. See
also this webpage of John Bush from MIT:

http://math.mit.edu/~bush/?page_id=484

Then, around 2014 i found some papers by Dr. George Shpenkov proving
some inadequacies of Schrodinger equation. Especially he proves that
Schrodinger equation in 3d case cannot predict anything in correspond to
experimental facts. This is something that is neglected in most textbooks
on QM, that is why many physicists nowadays hold the view that wave
mechanics can predict "all" tests... This is unfounded assumption.

Around 2015-2017 i got to know Prof. Akira Kanda a logician/pure


mathematics person, who shows convincingly that there are deep logical
errors made by Schrodinger in deriving his equation. He started with
relativistic De Broglie matter wave hypothesis combined with Hamilton-
Jacobian to become a non-relativistic wave. In other words, he started with
relativistic assumptions then he got a nonrelativistic assumption. That is
why his equation is ill conceived, logically speaking.

So, getting back to your paper. You seem to be convinced that Helmholtz
equation with some changes in k results in Schrodinger equation. It is nice
exercise, but you forget the deep logical error as explained before.
Therefore it is doubtful that wave mechanics, be it probabilistc or non-
probabilistic case, cannot predict anything meaningfully, especially Wilsin

193 | P a g e
chamber.

We need a classical mathematical model of Wilson experiment, and it is far


from being complete.

Hopefully this reply may help you see the deep inherent problem within
wave mechanics itself.

You can ask to Dr. George Shpenkov or Prof. Akira Kanda, as I also cc to
them.

What do you think?

Your comments are welcome,

Victor Christianto

http://www.mdpi.com/journal/mathematics/special_issues/Beyond_Quantum_Physics_Co
mputation

194 | P a g e
DNA: particle or wave?

a. Dear Victor,

I happened to read your short paper


viXra:1508.0044
written with Akira Kanda.
Although the topic of Creation was debated for many centuries, it seems
nowadays clear that the problem was SCIENTIFICALLY CLOSED in 1957,
by the discovery of DNA: which is a volume of coherent information
comparable to Milton's Paradise Lost, or, even better, to the Encyclopedia
Britannica. Nobody could dare to say that they were self-written.
The rest of our chaotic Universe, omitting LIFE, could leave some doubts.
Not so DNA.
This is SCIENCE, not FAITH.

Best regards,

Adriano

-------
My response:

b. Dear Adriano

Yes, the case is closed since 1957. That is the mainstream dogma held by
most biologists until now.

195 | P a g e
But do you follow attentively research in molecular biology? Research is
abound showing that DNA has wave character.

See this paper summarizing a novel theory by Prof. Luc Montagnier, a


nobel laureate in medicine for his discovery of hiv virus:

http://www.21stcenturysciencetech.com/Articles_2011/Winter-
2010/Montagnier.pdf

See also www.dnafrequencies.com

To me, the issue is similar to the old problem of choosing between


corpuscular model of particles (Newton) or wave model of particles
(Huygens).

Old quantum theory sees light both as particles and wave.

Electron may also be seen as particle and wave.

The solar system can also be seen as corpuscular or wave. I was studying
a wave model of the solar system since 1997.

Beginning in 2014, I also developed a wave model of the Universe, based


on fractal vibrating string.

So, if we can consider the Universe as wave, then why not our body or
DNA? They can have wave character too

Some of your papers start with De Broglie matter wave hypothesis. To me

196 | P a g e
it is an ambivalent view.

The truth is everything is wave, including DNA.

But, the current dogma in molecular biology only promotes corpuscular


model of DNA, with complicated technology to alter or improve or recovery
DNA from damages.

But in wave model of DNA, may be it is as simple as playing the right


frequency to alter or repair DNA.

Of course, that is not the mainstream view, because wave model of DNA is
prohibited by pharmacy industry.

Prof. Luc Montagnier was banned and stigmatized because of this


breakthrough.

Last year, I also presented my proposal of non-particle model of DNA to a


compettion by pharmaceutical supplier, and of course my proposal failed.

The conclusion: it is true that 1957 discovery by Watson and Crick was a
great breakthrough, but it is only part of the whole picture, because the
reality is that the wave character of DNA will reveal more breakthrough
rather than corpuscular model.

I offer you to read the above review on Luc Montagnier, and I can also send
you link to our paper on non-particle model lf DNA and possible
implication of cancer research.

197 | P a g e
If you are interested, perhaps we can write a paper together on this topic..

ps: i am also interested in whole view of human being, based on pneumo-


psycho-somatic view..It will lead to many breakthrough in
psychotherapy...

What do you think?

Thanks,

Victor Christianto

198 | P a g e
199 | P a g e
Borges and the subjective-idealism in Relativity Theory and
Quantum Mechanics

By Victor Christianto & Florentin Smarandache

Quote:
"We don't need no education,
We don't need no thought control..."
Pink Floyd - Another Brick in the Wall, part 2 (11)

Abstract
This paper is intended to be a follow-up to our previous paper with title:
"Reinterpreting Tlon, Uqbar, Orbis Tertius: On the antirealism tendency in
modern physics." We will give more background for our propositions in the
previous paper. Our message here is quite simple: allow us to remind
fellow physicists and cosmologists to become more aware of Berkeley-
idealism tendency, which can lead us to so many distractions instead of
bringing us closer to the truth. We observe that much of the progress of
modern physics in the last few decades only makes us as confused as
before, but at a much higher level. In the last section, we will give some
examples of how we can do something better than existing practice of
physics in the past.

1. Prologue
If we read Thomas Kuhn's The Structure of Scientific Revolutions(10), we

200 | P a g e
can get a false impression that modern science is all about cooking up our
ideas to the point that they will be accepted by the consensus of respected
scientists. Yes, Kuhn's ideas are closer to constructivism. He seems to give
this message: all activities in science are aiming to construct a model or
theory which can be accepted by as wide as possible scientific community.
It is no more about finding the hidden truth of nature.
But if we recall the history of science, since Tycho Brahe, Copernicus,
Galileo, Newton...they seemed to care not about the consensus at the time.
They just dig deeper with observations and also analytical work, and once
they were convinced, they stood up because of their conscience.
Therefore, if we learn from such a long history of great scientists, all we
can say is that science advances not because some people trying so hard
to make revolutions (as suggested by Kuhn), but it advances because some
careful scientists choose to stand up for their conscience, no matter what
happens.
Yes, it is unfortunate that in most cases, a consensus of scientists can be
so wrong. As one wisdom saying puts it: "Follow a thousand flies, and you
will end up eating shit."
Such a grave mistake in the past includes: epicycles in Ptolemian
cosmology, which then it was replaced by the heliocentric model of
Copernicus. In modern physics, we find quite similar monsters as a result
of widely accepted theories. Those monsters appear because we tend to call
everything we don't know as dark or ghost: there are many ghosts in
recent cosmology models, and there are dark matter and dark energy
hypothesis too. They seem to indicate that we should begin to think in
reflective mode, and find out where we have gone so wrong.
How can it be that such a consensus of scientists can lead to terrible
errors? Perhaps we can recall the lyrics of Pink Floyd above, to remind us
that in almost all levels of education, there is a kind of "thought control,"

201 | P a g e
and it is no more education. And it implies that there is probably a hidden
force behind such a thought control.
The possibility of existence of such a hidden force who exerts control over
the entire planet has never been discussed openly in philosophy books,
nor in Kuhn's book. But they are seemingly quite real.
These remarks put us into the context of this paper, i.e. Borges reminds us
of a possibility that a bunch of academic luminaries tried to create their
own world out of pure fantasy. They are called 'Orbis Tertius' society in
Borges's short story. They start with Berkeley's idealism philosophy, but
ultimately they want to reject the reality itself. Shall we call such a move
as "modern science"?

2. Why shall we start with Borges?


Some readers of our previous paper may wish to ask: Why shall we start
with Borges? Or, is it possible to cure fantasy with fantasy?
Well, yes we start with Borges's fiction book, but only as per necessary in
order to expose paradox and difficulties with the Berkelyan subjective
idealism, which is often ignored in contemporary discussions by
theoretical physicists. Who can realize our own "rotten-tomatoes" tendency
to reject objective reality in our theories?
There is more to say about Borges, and his line of arguments uses a
method called "reductio ad absurdum." But we do not pretend to be well-
versed with all related philosophical arguments.
Interested readers are advised to read Jon Stewart's study on that Borges's
short story (1).

3. Einstein as a subjective mathematical idealist

202 | P a g e
For those who find it difficult to accept that Einstein was a subjective
idealist, albeit he was quite a realist compared to other QM proponents, let
us begin with his own words:

"If, then, it is true that the axiomatic basis of theoretical physics cannot be
extracted from experience but must be freely invented, can we ever hope to
find the right way? I answer without hesitation that there is, in my
opinion, a right way, and that we are capable of finding it. I hold it true
that pure thought can grasp reality, as the ancients dreamed." (Albert
Einstein, 1954) (13).

We wish to highlight the last phrase here: "pure thought can grasp reality,
as the ancients dreamed." This phrase captures the essence of Einstein's
idealism philosophy. He strived to prove that pure thought alone is
sufficient, based on human imagination. That is why his other famous
saying goes: "Imagination is more important than knowledge." What he
meant with this saying seems to be obvious: he is very sure that human
knowledge is a result of free invention out of imaginative minds. Einstein
rejects the possibility that God is the ultimate source of true knowledge.
Yes, Einstein wants to know how God thinks and created the world, but by
his own imaginative way, not by following God.
We can recall a paper by Kurt Godel around 1949: "Remark about
relationship between Relativity theory and idealistic philosophy."(28) This
paper indicates that such an idealism debate in the context of Relativity
Theory was not really new at all, at least to some philosophers at the time.
Therefore, we wish to emphasize here: while we admit that Einstein stood
against Quantum Solipsism (their way of playing with reality), at the end of
the day he was also one of key figures in opening up such an idealism
position, i.e. his invention and adherence to Relativity Theory.

203 | P a g e
In this way, we can understand why there were no discussions anymore on
the substratum structure of aether, after Relativity Theory has been widely
accepted by scientific community. It was fortunate, that after some years
from inventing General Relativity, apparently Hendrik A. Lorentz
persuaded Einstein to admit the role of aether. And Einstein apparently
listened to his senior's advise. He made public statement something like:
"General relativity without aether is unthinkable." See his Leiden Lecture,
5 May 1920 (26).
After all, Einstein was a human being with the same confusions just like
many of us, only at a deeper level. He made his own mistakes, but he tried
his best to repair his mistakes, just like in Leiden Lecture (Ether and
Relativity), and also his strong refutation to probabilistic view of Quantum
Mechanics (Copenhagen school).

4. Bohr and Heisenberg's subjective idealism attitude


As Henry Lindner puts it: 'Einstein was a subjectivist mathematical
idealist. ...His physics consists of mathematical models of subjective
experience - his sensations and measurement."(6)
This approach can be observed clearly in his Special Relativity Theory
paper, where he used the synchronisation of clocks to prove his points.
And in his General Relativity theory, he also began with a mental
imagination, which he called "gedankenexperiment." In other words, in
developing these two theories, Einstein relied on his mental models,
instead of seeking the deeper truth of electrodynamics or gravitation. Yes,
history told us that his approach won the fame and glory at the time, and
also many people regard that his theory of gravitation supersedes so many
other gravitation theories, including by famous experimenters at the time
such as Nikola Tesla (who proposed "Dynamical Gravitation Theory," where

204 | P a g e
he unified electromagnetic theory and gravitation).
Such an emphasis on measurement and the role of subjective sensation
seems to inspire younger generation of physicists at the time, perhaps
including Bohr and Heisenberg, who held the viewpoint that "it is not our
task in physics to speak about the truth, but only what we can speak
about experiments."
Again, to quote Henry Lindner: "Quantum Mechanics - evolved from
Einstein's Quantum Theory- is instead a probabilistic model of observer's
experience of quantized light/matter interaction."(6)
It is no surprise therefore that it leads to so many contradictions and
confusions; one of those paradoxes is known as Schrodinger's cat
paradox.

5. Berkelian-idealism in Quantum Mechanics and its resulting


contradictions
Let us begin with a quote from Einstein: ""Quantum mechanics is very
impressive. But an inner voice tells me that it is not yet the real thing. The
theory yields a lot, but it hardly brings us any closer to the secret of the
Old One. In any case I am convinced that He doesn't play dice." - Albert
Einstein(12).
This view can be rephrased by quoting remarks by Marcoen Cabbolet: "a
form of Berkeley idealism is entailed in the Orthodox Quantum
Mechanics."(7) Cabbolet also concludes that it is therefore impossible to
try to derive Quantum Mechanics in curved space, because curved space
in General Relativity requires energy, i.e. they require objective reality
without observers.(7) If we follow his argument, it is clear that all attempts
to find a correct theory of Quantum Gravity are just a matter of
contradiction and confusions of their basic concepts.

205 | P a g e
Einstein took a position against other QM proponents, especially the
Gottingen trio and also Niels Bohr in Copenhagen. It was unfortunate for
him, that after a series of debates, Bohr won the heart of mainstream
physicists at the time.
But Einstein remained in his standpoint, for example he expressed his
view in a famous paper published at 1935 discussing incompleteness of
QM.
Only a few physicists agreed with him to stand against the mainstream
who held the Copenhagen interpretation. Notably, Louis de Broglie and
also Erwin Schrodinger.
Later on, Schrodinger also made a public statement around 1955 while he
was in Dublin Institute of Advanced Studies, something like this: "I reject
the whole Quantum Mechanics." That statement must be heard because it
was spoken by one of the inventors of QM theory. Schrodinger in his later
life declared publicly that he refuted the wave-particle duality which was
widely accepted at the time (until now), and instead he suggested a "wave
only" view. See also (27).

6. What can we do now?


In the previous section, we have discussed that Einstein has subjective
idealism tendency. But regarding his attitude to cosmology, we have great
respect on his humble attitude toward God, as expressed in the following
quote:

"We are in the position of a little child entering a huge library filled with
books in many different languages. The child knows someone must have
written those books . It does not know how. It does not understand the
languages in which they are written. The child dimly suspects a

206 | P a g e
mysterious order in the arrangement of the books but doesn't know what it
is. That, it seems to me, is the attitude of even the most intelligent human
being toward God. We see a universe marvelously arranges and obeying
certain laws, but only dimly understand these laws. Our limited minds
cannot grasp the mysterious force that moves the constellations." - Albert
Einstein(12).

Therefore, apparently we should accept that a humble attitude toward God


is a good starting point in all kinds of theoretical physics, mathematical
physics, particle physics and ultimately in developing cosmology models.
Because we shall admit with modesty, that we do not know either the
smallest entities of elementary particle world, nor we know the largest
structure of void, filaments, galaxy clusters, superclusters, and so on.
In almost every case, the entire modern physics relies too much on feeble
guessing and rough experiments and also on observation apparatus with
all their shortcomings and limitations. And we shall also admit that no one
ever travels yet over the entire Milky Way galaxy, so we shall keep
ourselves in humble admiration toward the God, the Ultimate Creator.
Beside all of these, of course we do not wish to ask all of you fellow
physicists and cosmologists to return to the old days of physics in 18th or
19th centuries. Yes, we can mention a few physicists who admit that
perhaps the whole modern physics have gone astray:
a. Dirac tried to develop a classical model of electron, and published his
paper around 1951, although his paper is less known compared to his
famous equations in 1927. See (23).
b. Richard Feynman admitted that the complicated renormalization
procedures in QED are nothing more than "sweeping under the rug." (24)
He seems to call for a better way in dealing with infinities problem. That
Feynman's remark perhaps can be understood better if we remember an

207 | P a g e
old joke: "The problem with computer programmers is that they often
cheat in order to get results. The problem with mathematicians is that they
often work with simple models in order to get results. But the problem
with physicists is even worse: they often cheat with models in order to get
results." (We are aware that we should not include a joke in a scientific
paper like this, and allow us to apologize for this. But we also know that
sometimes a good joke can be much more insightful, than ten or twenty
mediocre papers.)
c. Peter Woyt also laments about a recent trend made by so many talented
physicists to rely too much in celebrated superstring, string, or M-theory.
Woyt is a Canadian mathematician who felt uneasy with such a marching
crowd of string theorists, then he published his book with title: "Not even
wrong."(25)
d. Sir Roger Penrose also reminds fellow theoretical physicists of possible
distractions caused by following fashions, faith, or fantasy.

Now, if some readers want to ask us: so what do you advise? Again, it is
not our aim to return the whole physical sciences backward to 18th or
19th century phases. What we got in mind is perhaps it would be a good
start to begin with a "Retro-Classical physics."
What we mean with "retro" here, is to return to some old ideas, but
reworking them in new approaches. Allow us to give a few examples of
what we mean with Retro-Classical physics:
a. Timothy Boyer has published a series of papers where he proves that
Planck blackbody radiation law can be derived from (stochastic)
electrodynamics theory. The message here is to rework Planck law from
classical physics, but introduce a new stochastic assumption.
b. Pierre Marie Robitaille has published a series of papers where he proved
that Kirchoff law is flawed. Does it mean that the Planck law is also

208 | P a g e
flawed? It is a deep question which needs to be clarified.(14)
c. George Shpenkov and Leonid Kreidik have analysed the errors in
Schrodinger equations, then they worked out a new method to derive a
periodic table of elements which is similar to Mendeleev table. Their novel
method is based on working out a spherical solution of classical wave
equation.
d. These authors have also published a few papers where we extended
further Shpenkov's spherical classical wave equation to become a "fractal
vibrating string" model. We admit that our model is in early phase, but this
model has the same conceptual simplicity of string theory, but without
complicated problems caused by its supra-dimensionality (26 dimensions)
that some variants of string theories suffer.
e. AdS/CFT. We also read that there is recent progress i.e. some
mathematicians have proved that there is theoretical correspondence
between AdS/CFT and Navier-Stokes turbulence.(15) If we are not
mistaken, this result brings us to possibility to consider cosmology
starting from turbulence theory. And we can compare it with other papers
discussing connection between Zeldovich approximation, Burgers'
turbulence, and also adhesion model of the Universe (Johan Hidding). See
our recent paper (16).
f. Yang-Mills. If we recall that Yang-Mills theory is originally a classical
field theory, then it seems possible to argue for a classical model of
hadrons. A few years ago, one of us tried to publish a short paper
discussing possible extension of Classical Yang-Mills theory to fractal
case.(17) We are aware that this is an unpopular approach, but again it
seems worth to ask: is it possible to describe hadrons and leptons in terms
of classical electrodynamics?
g. Isomorphism. For those readers who are adept in QM, allow us to say
that there is known derivation of Maxwell-Dirac isomorphism. Check our

209 | P a g e
recent paper in Prespacetime Journal, October 2017.(18)
h. LENR. Usually a nuclear fusion is explained in quantum mechanical
way. But in a recent paper published in JCMNS, we argue that Coulomb
barrier suppression can also be thought of from pure classical arguments.
Check our paper (19).
i. Friedmann. In cosmology setting, it is known that Friedmann equations
can be derived from Newtonian arguments, i.e. without complicated
general relativity as starting point. While it is good to start afresh with
such a Newtonian-Friedmann approach, we shall also keep in mind that
Friedmann equations have limitation, i.e. they do not take into account the
rotation in early universe. In a recent paper, we prove that if we consider
vortical-rotation in early universe, then we will obtain an Ermakov-type
equation. We already find numerical solution and plots of such an
Ermakov-type equation in cosmological setting.(20)
j. 3D Navier-Stokes. After several futile attempts, this year we have found a
numerical solution of 3D Navier-Stokes equations with the help of Wolfram
Mathematica. We have presented this result in a mathematical conference
held in Bali, July 2017. Check also (21). This result rekindled our previous
cosmology model based on Navier-Stokes equations in Cantor sets.(22)
Whether this model has theoretical correspondence with AdS/CFT theory
(string-turbulence) or not, remains an open question.

7. Concluding remarks
We have explained some arguments that both Relativity Theory and
Quantum Mechanics have Berkelyan subjective idealim tendency. And the
same tendency seems to plague almost all aspects of modern physics as
we know today. Other authors discussing this point of view have been
cited too, although there are few who tried to defense quantum idealism,

210 | P a g e
see Mikhail Popov (5) and also Erik Haynes (8).
In the last section we outlined a few examples of recent development in
theoretical physics and cosmology. We hope that those examples are
sufficient as illustrations of what we meant with "Retro-Classical Physics,"
and in our opinion these examples are quite worthy to explore further.
This is our message in the bottle, and we wish that some readers will find
it in bing or google's shore. We do hope that we can write this message
better, but unfortunately we are not philosophers by training. All we got
are just our own mistakes in the past, and a little gut feeling that keeps
telling us that we have done terrible mistakes in science. Yes, all of us
have done our mistakes in our own ways. And we will take these mistakes
to our graveyard, and even to eternity. Now is the time to repair those
mistakes as far as we can.
Many of us have heard about secret societies here and there, but it is not
the purpose of this paper to disclose any secret society, let alone the Orbis
Tertius. All we can say is that our feeble minds are so prone to fall into so
many distractions, including but not limited to the subjective idealism. The
history of Quantum Mechanics in the past taught us that rejecting reality
led us to nowhere. In fact, this antirealism tendency has led us to endless
paradoxes and contradictions as we have observed in the last 90 years.
Therefore, the best way to repair our grave mistakes is by returning back a
healthy dose of realism into our theoretical models. And let the younger
generations of physicists to learn to respect the realism. They should
unlearn and relearn from so many mistakes in the past including our
mistakes.
All in all, allow us to end this paper with a quote from Orwell: "In a time of
universal deceit - telling the truth is a revolutionary act." (George Orwell)

211 | P a g e
Acknowledgment
This paper is part of our investigation in the last eleven years, and perhaps
earlier, on what are the true physical meaning of Schrodinger's
wavefunction and also quantization rules in astrophysics. You can check
our book in 2006 discussing Schrodinger equation from the perspective of
multivalued logic. We admit that we have also followed fancy and fashion,
and we made our mistakes too. We were so blind and got lost from reality.
Thanks God, He made us to see again with clarity. This paper is our act of
repentance.
Our sincere thanks go to a number of fellow physicists and
mathematicians who have shed light on our way through online and offline
discussions, to mention some of them: Prof. RM Kiehn, Prof. Akira Kanda,
Dr. George Shpenkov, Dr. Volodymyr Krasnoholovets, Dr. Mihai Prunescu,
Dr. Carmen Wrede, Prof. Alexander Yefremov, Prof. V. Kassandrov, Prof.
Yu P. Rybakov, Prof. Michael Fil'chenkov, Prof. Carlos Castro, Prof. Matti
Pitkanen, Prof. Jose Tiago Oliveira, Dr. Ildus Nurgaliev, Prof. Thee Houw
Liong, Prof. Liek Wilardjo, etc. And special thanks to younger physicists
fellow: Yunita Umniyati (SGU) and Sergey Ershkov (MSU). Our deep
gratitude also goes to a number of journal editors who allowed us to
publish our works, to name a few: Roy Keys (Apeiron), AFLB editor, EJTP
Editor, Dmitri Rabounski & Larissa Borissova (PiP), Dr. Huping Hu
(Prespacetime J.), and Prof. J-P. Biberian (JCMNS). Nonetheless, the
present paper is our sole responsibility.

version 1.0: 2 november 2017, pk. 20:56


version 1.1: 3 november 2017, pk. 9:56
version 1.2: 3 november 2017, pk. 15:54
version 1.3: 3 november 2017, pk. 20:31

212 | P a g e
VC & FS***
***From two unprofitable servants.

References:
(1) Jon Stewart. Borges and the refutation of idealism. Ideas Y Valores no. 101, Agosto
1996, Bogota - Colombia.
Url: https://revistas.unal.edu.co/index.php/idval/article/viewFile/21819/22795
(2) Miles Mathis. http://milesmathis.com/quant.html
(3) Berkely's ideas in physics. Url: http://goodxbadx.blogspot.co.id/2009/07/berkelys-ideas-
in-physics.html
(4) Lothar Schafer. Url: http://realitysandwich.com/217334/is-quantum-physics-a-sort-of-
idealism/
(5) Mikhail Popov. In defence of quantum idealism. Physik-Uspekhi 2003.
Url: http://www.johnboccio.com/research/quantum/notes/popov.pdf
(6) Henry H. Lindner. Beyond consciousness to cosmos.
Url: http://henrylindner.net/Writings/Cosmism/Trilogy1.pdf
(7) Marcoen Cabbolet. Berkelian idealism regarding properties of the Orthodox Quantum
Mechanics.
Url: https://www.researchgate.net/profile/Marcoen_Cabbolet/publication/279220880_Berke
lian_Idealism_Regarding_Properties_in_Orthodox_Quantum_Mechanics_and_Implication
s_for_Quantum_Gravity/links/55f5e97d08ae1d9803974e24/Berkelian-Idealism-Regarding-
Properties-in-Orthodox-Quantum-Mechanics-and-Implications-for-Quantum-Gravity.pdf
(8) Erik Haynes. A case of monistic idealism. Thesis defense 2016.
Url: http://digitalcommons.liberty.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1414&amp=&context=ma
sters
(9) Matthew J. Donald. Realism, the interpretation of Quantum Mechanics, and Idealism.
The Cavendish Laboratory, Cambridge.
Url: http://people.bss.phy.cam.ac.uk/~mjd1014/real.html
(10) Thomas Kuhn. The structure of scientific revolutions. Second edition.
Url: http://projektintegracija.pravo.hr/_download/repository/Kuhn_Structure_of_Scientific_R
evolutions.pdf

213 | P a g e
(11) Pink Floyd. Another brick in the wall, part 2. Url: http://www.metrolyrics.com/another-
brick-in-the-wall-part-2-lyrics-pink-floyd.html
(12) Albert Einstein. http://www.alberteinsteinsite.com/quotes/einsteinquotes.html
(13) Albert Einstein. http://www.spaceandmotion.com/Albert-Einstein-Quotes.htm
(14) Pierre Marie Robitaille. Check his papers in Progress in Physics. Url: http://ptep-
online.com
(15) Gravity and the shape of turbulence. String Phenomenology 2009.
Url: http://www.fuw.edu.pl/~sp09/StringPheno09/StringPheno09_files/oz_sp09.pdf
(16) Victor Christianto & Florentin Smarandache. From Zeldovich Approximation to
Burgers' Equation: a Plausible Route to Cellular Automata Adhesion Universe. This paper
has been submitted to Prespacetime J. See also Vixra:1710.0012 (2017).
(17) Victor Christianto. An Extension of Maxwell Representation of Non-Abelian Su(3)
Yang-Mills Theory on Cantor Sets. Vixra: 1505.0214 (2014).
(18) Victor Christianto & Florentin Smarandache. A Review of Two Derivations of Maxwell-
Dirac Isomorphism and a Few Plausible Extensions. Prespacetime Journal, oct.
2017, www.prespacetime.com. See also Vixra: 1705.0357 (2017)
(19) Victor Christianto, Yunita Umniyati, & Volodymyr Krasnoholovets. On Plausible Role
of Classical Electromagnetic Theory and Submicroscopic Physics to Understand and
Enhance Low Energy Nuclear Reaction (Lenr): a Preliminary Review. J. Cond. Mat. Nucl.
Sci. Vol. 22, april 2017. Url: http://www.iscmns.org, see also vixra: 1611.0161
(20) Victor Christianto, Florentin Smarandache, Yunita Umniyati. Solving Numerically
Ermakov-type Equation for Newtonian Cosmology Model with Vortex. Prespacetime J, oct.
2017, www.prespacetime.com. See also vixra: 1708.0189
(21) Victor Christianto & Sergey Ershkov. Solving Numerically a System of Coupled Riccati
ODEs for Incompressible Non-Stationary 3D Navier-Stokes Equations. Presented in
ISCPMS, july 2017. See also Vixra: 1705.0035.
(22) Victor Christianto. A Possible Route to Navier-Stokes Cosmology on Cantor Sets.
Prespacetime J, 2015, www.prespacetime.com. See also vixra:1508.0042
(23) P.A.M Dirac. Proc. London Soc. 1951. See also Max
Born, http://www.nature.com/articles/doi:10.1038%2F1691105a0
(24) Richard
Feynman. http://caltechcampuspubs.library.caltech.edu/662/1/1965_10_22_67_5_.05.pdf

214 | P a g e
(25) Peter Woyt. Not even wrong, ten years later.
Url: http://www.math.columbia.edu/~woit/rutgers.pdf
(26) Albert Einstein. Ether and relativity. Lecture given at University of Leiden, 5 May 1920.
Url: http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/Extras/Einstein_ether.html
(27) Erwin Schrodinger. "Against the stream - Schrodinger interpretation of QM,"
url: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1355219897000129
(28) Kurt Godel. Remark about the relationship between relativity theory and idealistic
philosophy. In Albert Einstein: Philosopher Scientist. Evanston: Library of Living
Philosophers, 1949, p. 555.

215 | P a g e
A short biography of the author

He was born in East Java, Indonesia, and he grew up there and enrolled in
Brawijaya State University. Then he worked as an engineer from 1993-
2000. In 2000 he changed his career to database and webdevelopment
until November 2008. In December 2008 he was granted a scholarship to
study gravitation and cosmology at the Institute of Gravitation and
Cosmology of the Peoples' Friendship University of Russia (RUDN) in
Moscow. But he did not complete the study because of some reasons.

He returned to Indonesia from Moscow at May 30, 2009, and worked again
until October 2009. In October 2009, in a prayer Jesus Christ asked him:
"Victor Christianto, do you love Me?" three times, just like in Gospel of
John 21:15-17. So he repented and renewed his faith in Jesus Christ, and
then he works only for Jesus Christ until now as an independent
researcher. He has completed a master degree in theology (MTh) in
September 2014 from Satyabhakti Advanced School of Theology
(www.sttsati.org). He works now as a bible editor since April 2015. And
since August 2015, he holds Doctor of Divinity and also he begins

216 | P a g e
administering www.Sci4God.com. It is a new social networking site
dedicated for dialogue between math, science, and theology. Visit and join
with us at http://www.Sci4God.com.

He loves science as well as theology topics. His particular interests are


gravitation, electromagnetic, mathematics and cosmology. He has
published more than 17 books either independently or together with Prof.
Florentin Smarandache and other scientists, including:
(1) Victor Christianto. Manajemen Proyek berbasis Internet.
(2) Victor Christianto. Oracle JSP: Sebuah Pengantar.
(3) Multi-Valued Logic, Neutrosophy, and Schrodinger Equation (2006).
(4) Unfolding the Labyrinth: Open Problems in Physics, Mathematics,
Astrophysics and other Areas of Science (2007).
(5) Quantization in Astrophysics, Brownian Motion and Supersymmetry
(2007).
(6) Hadron Models and related New Energy issues (2008).
(7) Cultural Advantage for Cities: An alternative for developing countries
(2008).
(8) Cultural Advantages in China / Tale of Six Cities (2009).
(9) Neutrosophic Logic, Wave Mechanics, and Other Stories (Selected
Works 2005-2008) (2009).
(10) Quantization and Discretization at Large Scales (2012).
(11) Some Problems of Nuclear Energy Development in Asia (2013),
(12) Clan Capitalism, Graph Distance, and Other Issues (2013), URL:
http://www.gallup.unm.edu/~smarandache/ClanCapitalism.pdf
(13) Florentin Smarandache , Victor Christianto. A Journey into
Quantization in Astrophysics (2013).
(14) Victor Christianto. Grace for you: 44 Guides for Living inspired by
Jesus Christ. Saarbrucken, Germany: Blessed Hope Publishing, 2013.

217 | P a g e
URL: https://www.morebooks.de/store/gb/book/grace-for-you/isbn/978-
3-639-50070-7
(15) Victor Christianto. A.L.I.C.E. with Jesus: A Life-Changing Experience
with Jesus. Saarbrucken, Germany: Blessed Hope Publishing, 2014.
Available at URL: https://www.morebooks.de/store/gb/book/a-l-i-c-e-
with-jesus/isbn/978-3-639-50080-6
(16) Victor Christianto. Drink the New Wine: Experience God in your daily
life. Saarbrucken, Germany: Blessed Hope Publishing, 2014. Available at
www.morebooks.de
(17) Victor Christianto. Seeking a Theory for the End of the World:
Introduction to Fractal Vibrating String. Saarbrucken, Germany: LAP-
Lambert Academic Publishing, 2014.

He also has published 8 books (in Kindle digital format) under guidance of
Jesus Christ, as follows:
(1) Articles dictated by Jesus Christ. Book One. URL:
http://www.amazon.com/dp/B00AYR6TJU
(2) Articles dictated by Jesus Christ. Book Two. URL:
http://www.amazon.com/dp/B00AYR3F9C
(3) by Jesus Christ: How social darwinism ruin America and the World.
URL: http://www.amazon.com/dp/B00AZDJJQI
(4) by Jesus Christ: Evangelism for Difficult People. URL:
http://www.amazon.com/dp/B00AZDJCLA
(5) by Jesus Christ: How you can do Evangelism with Social Media. URL:
http://www.amazon.com/dp/B00AZDXZLI
(6) by Jesus Christ: The Nicene Creed. URL:
http://www.amazon.com/dp/B00AZDYMJ2
(7) by Jesus Christ: Logos, Memra, and other letter for Economists. URL:
http://www.amazon.com/dp/B00AZDY7JW

218 | P a g e
(8) by Jesus Christ: our Father in Heaven prayer. URL:
http://www.amazon.com/dp/B00AZKZUNM

He also published more than 40 scientific papers, some of them are


available in vixra.org. You can send email to him at
victorchristianto@gmail.com or vic104@hotmail.com.
Supervisors: Prof. Vladimir V. Kassandrov, Dr. Paskalis Edwin Nyoman
Paska, Drs. Gani Wiyono, Th.M, and Prof. Florentin Smarandache

Victor Christianto
*Founder and Technical Director, www.ketindo.com
E-learning and consulting services in renewable energy
**Founder of Second Coming Institute, www.sci4God.com
Http://www.facebook.com/vchristianto
Twitter: @Christianto2013, Line: @ThirdElijah, IG: @ThirdElijah
***books: http://nulisbuku.com/books/view_book/9035/sangkakala-
sudah-ditiup
http://nulisbuku.com/books/view_book/9694/sastra-harjendra-ajaran-
luhur-dari-tuhan-a5
http://www.unesco.chair.network.uevora.pt/media/kunena/attachments
/731/ChristologyReloaded_Aug2016.pdf
http://fs.gallup.unm.edu/APS-Abstracts/APS-Abstracts-list.htm
http://independent.academia.edu/VChristianto
Http://researchgate.net/profile/Victor_Christianto/
http://www.amazon.com/Victor-Christianto/e/B00AZEDP4E
http://nulisbuku.com/books/view_book/9661/teologi-yesus-sobat-kita-
10-artikel-dialog-antara-teologi-dan-sains
http://nulisbuku.com/books/view_book/9693/jalan-yang-lurus-manual-

219 | P a g e
anak-anak-terang-a5
http://www.mdpi.com/journal/mathematics/special_issues/Beyond_Qua
ntum_Physics_Computation

220 | P a g e
Curriculum Vitae

Victor Christianto, Ir. (Engineer), MTh., D.Div.


https://www.researchgate.net/profile/Victor_Christianto

Education

Oct 2014 – Aug Jerusalem Christian Bible College, Malawi


2015 (http://www.cypressbiblecollege.org)

Doctor of Divinity, Theology

Malawi, Malawi
Aug 2011 – Sep Satyabhakti Advanced School of Theology, INDONESIA
2014 (http://www.sttsati.org/)

Master of Theology, Theology

, Indonesia

Dec 2008 – Jun Institute of Gravitation and Cosmology at Peoples's Friendship


2009 University of Russia, at Moscow (www.rudn.ru)

Msc but not completed, Gravitation and cosmology

Moscow, Moscow, Russia

Aug 1987 – Sep Engineering Faculty, Brawijaya State University, INDONESIA


1992 (http://www.ub.ac.id)

Bachelor of Engineering, Engineering

, Indonesia

221 | P a g e
Thesis

Victor Christianto: Critical review to Robert Eisenman (Thesis summary). 09/2014, Degree: MTh
(Master of Theology), Supervisor: Dr. Paskalis Edwin Nyoman Paska & Drs. Gani Wiyono,
MTh., Th.M.
Victor Christianto: TINJAUAN KRITIS TERHADAP PANDANGAN EISENMAN TENTANG KONTRADIKSI
ANTARA PAULUS DAN YAKOBUS (Thesis preview). 09/2014, Degree: MTh (Master of
Theology), Supervisor: Dr. Paskalis Edwin Nyoman Paska & Drs. Gani Wiyono, MTh., Th.M.

Research Experience

Statistics

RG Score 22.61

Publications 240

Reads 20,810

Citations 357

Awards & Grants

Dec 2008 Scholarship: He was granted scholarship in the Institute of Gravitation


and Cosmology at the Peoples's Friendship University in Russia, Moscow
Oct 2000 Award: Second national award of Nokia WAP HotHouse Contest

Skills & Activities

Skills Quantum Mechanics, Theoretical Physics, General Relativity,


Cosmology, Gravitational Physics, Oracle 9i, MySQL Database, PHP,
Maxima software, Microsof sql, Computational Physics, Applied /
Experimental Physics, Measurement, Dark Energy, Condensed Matter
Theory, Special and General Relativity, Quantum Cosmology, Quantum
Field Theory, Gravitation, Astrophysics, Nature of Science, Solar System,
Galaxy, Heuristics, Immanuel Kant, Space, Observation, Dark Matter,
Fractals, Astronomy & Astrophysics, Cognitive Behavioral Therapy,

222 | P a g e
Electrodynamics, Mathematica, High Energy Physics, Photonics,
Relativity, Theoretical Particle Physics, High Energy Physics Theory,
Theoretical High Energy Physics, Climatology, Papers, Presentations,
Early Christian History, Hermeneutics, Theology, Acoustics, Church
History, Maxwell, Mathematical Physics, Maxwell's Equations, Culture,
Review, Articles, Christian Theology, Classical Archaeology, Foundations
of Physics, Logic, Numerics, Physical Cosmology, Covariance,
Astroparticle Physics, Nuclear Fusion, Energy, Applied Mathematics,
Computer Algebra

Languages Bahasa, English, Indonesia

Scientific International Society of Frontier Science (www.isfs.org.in)


Memberships

Interests Database development and design, web development, economics,


Christian theology, Dead Sea Scrolls, history of early Christianity,
renewable energy technologies, cosmology, electromagnetic theory,
DNA

Publication Highlights

[authors]: [title]. [details]

Books

Victor Christianto: Jalan yang Lurus: Manual anak-anak Terang. June 2017 edited by Victor
Christianto, 06/2017; Second Coming Institute, www.sci4God.com.
Victor Christianto: Sastra Harjendra: Ajaran Luhur dari Tuhan. June 2017 edited by Victor
Christianto, 06/2017; Second Coming Institute, www.sci4God.com.
Victor Christianto: Six Easy Pieces in Computational Physics: Exploration with Mathematica. May
2017 edited by Victor Christianto, 05/2017; Second Coming Institute, www.sci4God.com.
Victor Christianto: Christology Reloaded: Selected Papers 2010-2016. July 2016 edited by Victor
Christianto, 07/2016; www.sci4God.com.
Victor Christianto: 3 in 1: 3 buku dalam 1 file (in bahasa Indonesia). 2015 edited by Victor
Christianto, 12/2015; Second Coming Institute, www.sci4God.com.

223 | P a g e
Victor Christianto: A Biblical Theory of Everything inspired by the Johannine Prologue (cover
preview). 2015 edited by Ms. Cornelia Schidu, 09/2015; Lambert Academic Publisher (LAP) -
Saarbrucken, Germany., ISBN: 978-3-659-78041-7
Victor Christianto: X-Files dalam Alkitab dan kisah-kisah lainnya (in bahasa Indonesia). 2015,
Pentecostal day 05/2015; not yet published.
Victor Christianto: Teologi Gundukan Pasir. 2014 12/2014; Second Coming Institute,
www.sci4God.com.
Victor Christianto: Seeking a Theory for the End of the World: Introduction to Fractal Vibrating
String. 2014 edited by Ms. Cornelia Schidu, 07/2014; LAP Publishing, Saarbrucken, Germany
(http://www.lap-publishing.com)., ISBN: 978-3-659-58074-1, DOI:10.13140/2.1.2289.7603
V. Christianto, Florentin Smarandache: Die Kunst des Wedelns, F. Smarandache, V. Christianto &
Bernd Hutschenreuther. 2013 edited by Florentin Smarandache, 06/2013; InfoLearnQuest,
USA., ISBN: 978-1-59973-055-4
Florentin Smarandache, V. Christianto: A Journey into Quantization in Astrophysics: A collection of
scientific papers. 01/2013;
F. SMARANDACHE, V. CHRISTIANTO: NEUTROSOPHIC LOGIC, WAVE MECHANICS, AND OTHER
STORIES. 01/2009; , DOI:10.5281/zenodo.8715
V. Christianto, F. Smarandache: Cultural Advantage for Cities An alternative for developing
countries. 01/2008;
Florentin Smarandache, V. Christianto: The Art of Wag. 01/2008;
F. Smarandache, V. Christianto: Hadron models and related New Energy issues. 03/2007; ,
DOI:10.5281/zenodo.8838

Book Chapters

Journal Publications

Victor Christianto: On preparation for the Second Coming of Jesus Christ.


Victor Christianto, Florentin Smarandache: From Zeldovich Approximation to Burgers' equation: A
Plausible Route to Cellular Automata Adhesion Universe.
Victor Christianto, Florentin Smarandache: Neutrosophic Regression and Possible Nonlinearity of
Hubble Law: Some Preliminary Remarks.

224 | P a g e
Victor Christianto, Florentin Smarandache, Yunita Umniyati: A Newtonian-Vortex Cosmology
Model from Solar System to Galaxy to Large Scale Structures: Navier-Stokes-Inspired
Cosmography.
Victor Christianto: Kepemimpinan Trinitarian.
victor christianto: Sekularisme.
Victor Christianto, Florentin Smarandache, Yunita Umniyati: Redshift in Lattice-Cellular Models of
the Universe: Lindquist-Wheeler and beyond.
Victor Christianto, Florentin Smarandache, Yunita Umniyati: Solving Numerically Ermakov-type
Equation for Newtonian Cosmology Model with Vortex.
Victor Christianto, Florentin Smarandache, Yunita Umniyati: On Syntropy & Precognitive
Interdiction Based on Wheeler-Feynman's Absorber Theory.
Victor Christianto: Daimonizomai: kerasukan setan dalam PL, PB dan pelayanan masa kini
(Demonic Possession in OT, NT and Contemporary Ministry).
Victor Christianto, Florentin Smarandache: A Review of Five Approaches of Quantum Potential
Including Madelung Hydrodynamics Formulation.
Victor Christianto: Call for Paper - Jurnal Teologi Amreta.
Victor Christianto, Sergey V Ershkov: Solving Numerically a System of Coupled Riccati ODEs for
Incompressible Non-Stationary 3D Navier-Stokes Equations.
Victor Christianto, Florentin Smarandache, Yunita Umniyati: A Short Introduction of Cellular
Automaton Universe via Cosmological KdV Equation.
Victor Christianto: The True name of the Messiah.
Victor Christianto, David Widihandojo: Cin-cai dan Welasan: Ekonomi hospitalitas, suatu
reinterpretasi atas Pasal 33 UUD 1945.
Prespacetime Journal, Victor Christianto, Florentin Smarandache, Yunita Umniyati: Exploration
From Acoustic Analog of Space to Acoustic Sachs-Wolfe Theorem: A Model of the Universe as
a Guitar.
Victor Christianto: A Theo-Cymatic reading of Prolegomena of St. John's Gospel: And Implications
for Cosmology etc.
Victor Christianto: Two Applications of Riccati ODE in Nonlinear Physics and Their Computer
Algebra Solutions.
Victor Christianto: Solving Coupled Riccati ODEs as Solution of Incompressible Non-stationary 3D
Navier-Stokes equations.

225 | P a g e
Victor Christianto: Berlaku Adil di tahun baru 2017.
Victor Christianto: Natal KPR GKI Blimbing bersama PMK Kairos.
Victor Christianto: ILLUMINATI AND MEROVINGIAN.
Victor Christianto: DINASTI MEROVINGIAN.
Victor Christianto, Yunita Umniyati, Sujarwo Silas: Simulasi Numerik dan Eksperimen Skala Prototip
terhadap Sistem Pembangkit Listrik Mikrohidro Vorteks (GWVPP) -- Research Proposal.
Victor Christianto: Nonlinear curve as proof of Fermat's Last Theorem: A graphical method.
Victor Christianto, Yunita Umniyati, Volodymyr Krasnoholovets: On Plausible Role of Classical
Electromagnetic Theory and Submicroscopic Physics to understand and enhance Low Energy
Nuclear Reaction (LENR): A Preliminary Review.
Victor Christianto: Al-Salafi: Speak the Truth to Power.
Victor Christianto: Ringkasan Hasil Survei, �24 Juli 2016.
Victor Christianto: Evaluasi Kuesioner Pembangunan Jemaat GKI Blimbing.
Victor Christianto: Is it possible to write down SU(2) electrodynamics?.
Victor Christianto: Seputar keilahian Yesus Kristus.
Victor Christianto: An adventure from Wave Mechanics to Christocentric Cosmology Model.
Victor Christianto, Yunita Umniyati: An Extended SU(2) Electrodynamics based on Lehnert's Revised
Quantum Electrodynamics: A Preliminary Report.
Victor Christianto: Direct Detection of Cosmic Neutrino Background is impossible, Because there is
no such thing as Cosmic Singularity.
Victor Christianto: Etika altruisme dan Ekonomi kekeluargaan.
Victor Christianto: Calling all Stations: Introduction to The Johannine Cosmology.
Victor Christianto, Yunita Umniyati: A few comments on Montagnier and Gariaev's work: Omne
vivum ex vivo via crebritudo?.
Victor Christianto, Yunita Umniyati: Four possible methods to extend Lehnert's screw-shaped
photon: Towards Soliton Orbital Angular Momentum Radio (SOAmR).
Victor Christianto: Extending Lehnert's Revised Quantum Electrodynamics to Fractal Media and
Cantor Sets: Towards Physics beyond Standard Model.
Victor Christianto: Teologi Gundukan Pasir dan Kisah-kisah Lainnya (in bahasa Indonesia).
Victor Christianto: Mutiara di Ladang (spiritual book).

226 | P a g e
Victor Christianto: Cultural Advantage as a Postcolonial Resistance: Outline of a Paper.
Victor Christianto: Bagaimana seorang ilmuwan sebaiknya membaca Alkitab? (Suatu respons
terhadap makalah Amos Yong).
Victor Christianto, Florentin Smarandache: An Economic Analogy with Maxwell Equations in
Fractional Space.
Victor Christianto: A Review of Cancer Electromagnetic Frequency Therapy: Towards Physics of
Cancer. 04/2015; 2(2):8-11., DOI:10.18052/www.scipress.com/IFSL.4.7
Victor Christianto: String without String: In search of Cosmology Model inspired by Cosmic
Christology of the Johannine Prologue (Dissertation Draft ver. 1.2).
Victor Christianto: String without String: How Linearised Einstein’s Field Equations lead to wave
equation and how to generalize it to fractal case.
Victor Christianto: How should a scientist read the Bible? (A response to Amos Yong’s paper), Or
Between Hermeneutics of Suspicion and Hermeneutics of Respect.
Victor Christianto: From Sachs-Wolfe Acoustic Theorem to Fractal Laplace-Beltrami Operator.
Victor Christianto: An Exact Solution of modified KdV (mKdV) Equation as a reduction of Self-Dual
Yang-Mills theory (BSOMASS, Vol. 3 No. 4, 2014).
Victor Christianto: Microcredit 2.0 Outlook (www.egoro.org).
Victor Christianto: A Note on Shannon Entropy and Temperature of the Earth: or How Information
Can Affect the Climate.
Victor Christianto: Kesatuan dan Perbedaan dalam Gereja Perdana (IJT Volume 2, Nomor 2,
Desember 2014).
Florentin Smarandache, V. Christianto: A Journey into Quantization in Astrophysics.
DOI:10.6084/M9.FIGSHARE.1502517
Victor Christianto: London-Proca-Hirsch Equations for Electrodynamics of Superconductors on
Cantor Sets. 12/2014; 4., DOI:10.18052/www.scipress.com/ETET.4.1
Victor Christianto: In Search of Mathematical Model of Cosmic Christology based on Interpretation
of the Johannine Prologue (Dissertation Draft version 1.0).
Victor Christianto: Soliton Engineering for New Energy and Quantum Computation.
Victor Christianto, Biruduganti Rahul: A Derivation of Proca Equations on Cantor Sets: A Local
Fractional Approach. 11/2014; 3(4)., DOI:10.18052/www.scipress.com/BMSA.10.48
Victor Christianto: An Exact Solution of Modified KdV (mKdV) Equation as a Reduction of Self-Dual
Yang-Mills Theory. 11/2014; 12., DOI:10.18052/www.scipress.com/BSMaSS.12.1

227 | P a g e
Victor Christianto, Yunita Umniyati: An Exact Solution of a Coupled ODE for Wireless Energy
Transmission via Magnetic Resonance.
Victor Christianto: A Research Proposal concerning Cosmology Model based on Interpretation of
the Johannine Prologue.
Victor Christianto: An Exact Solution of Riccati Form of Navier-Stokes Equations with Mathematica.
Victor Christianto, Yunita Umniyati: A Review of Soliton Solution of sine-Gordon model of DNA.
Victor Christianto: Paulus atau Yakobus? Tinjauan Kritis terhadap Pandangan Eisenman (in bahasa
Indonesia).
Victor Christianto: Internet Addiction Disorder and Cognitive Behavioral Therapy (in Bahasa
Indonesia).
Victor Christianto: An Outline of Cosmology Based on Interpretation of the Johannine Prologue.
09/2014; 3(3):5-16., DOI:10.18052/www.scipress.com/BSMaSS.11.4
Victor Christianto: 50 questions related to astrophysics, climate, and other issues.
Victor Christianto: A Review of Schrödinger Equation & Classical Wave Equation.
Victor Christianto: A Derivation of GravitoElectroMagnetic (GEM) Proca-type Equations in
Fractional Space.
Victor Christianto: The spherical solution of Schrödinger equation does not agree with any
experiment: Toward new energy methods based on George Shpenkov's wave equation.
Florentin Smarandache, V. Christianto: Hadron models and related New Energy issues.
DOI:10.6084/M9.FIGSHARE.1015552
Florentin Smarandache, R. Khrapko, J. Hutchison, FU Yuhua, V. Christianto: Unfolding the
Labyrinth: Open Problems in Physics, Mathematics, Astrophysics, and Other Areas of Science.
DOI:10.6084/M9.FIGSHARE.1015458
Florentin Smarandache, Vic Christianto: NEUTROSOPHIC LOGIC, WAVE MECHANICS, AND OTHER
STORIES. DOI:10.6084/M9.FIGSHARE.1014236
Florentin Smarandache, Vic Christianto: A Journey into Quantization in Astrophysics.
DOI:10.6084/M9.FIGSHARE.1015492
Florentin Smarandache, Vic Christianto, Dmitri Rabounski, Larissa Borissova, Matti Pitkaneny:
Neutrosophic Physics: More Problems, More Solutions. DOI:10.6084/M9.FIGSHARE.1014237
Florentin Smarandache, Vic Christianto: Multi-Valued Logic, Neutrosophy, and Schrdinger
Equation. DOI:10.6084/M9.FIGSHARE.1015504

228 | P a g e
Florentin Smarandache, V. Christianto: Cultural Advantage for Cities.
DOI:10.6084/M9.FIGSHARE.1015392
Victor Christianto: From An Exact Solution of 2D Navier-Stokes Equations to a Navier-Stokes
Cosmology on Cantor Sets. DOI:10.5281/zenodo.32308
Florentin Smarandache, V. Christianto, Pavel Pintr: Quantization and discretization at large scales.
DOI:10.6084/M9.FIGSHARE.1015526
Florentin Smarandache, Vic Christianto: Quantization in Astrophysics, Brownian Motion, and
Supersymmetry. DOI:10.6084/M9.FIGSHARE.1015505
Victor Christianto: A.L.I.C.E. with Jesus.
Victor Christianto: Why you should believe in Jesus Christ.
Victor Christianto: Teologi dan Tantangan Misiologi bagi David Yonggi Cho (in Indonesian
language).
Victor Christianto: Are there Alternatives to Dopamine Hypothesis in Order to Explain
Schizophrenia?.
Victor Christianto: Possible CGLE signatures in solar system: Spiral gravity from spherical kinetic
dynamics.
V Christianto: A note on Quantization of Galactic Redshift and the Source-Sink model of Galaxies.
Victor Christianto, Florentin Smarandache: On Global corporate control, Federal Reserve, and the
Great Theft 2007-2010.
Victor Christianto, Florentin Smarandache: A Christian Ethics consideration on Nuclear Energy.
V. Christianto: A comment on world population growth rate and World3 simulation.
Victor Christianto, Florentin Smarandache: On Gödel's incompleteness theorem(s), Artificial
Intelligence/Life, and Human Mind. DOI:10.5281/zenodo.30248
Florentin Smarandache, V. Christianto: Clan Capitalism, Graph Distance, and Other Issues. SSRN
Electronic Journal 01/2013;, DOI:10.2139/ssrn.2731538
Victor Christianto: On Primordial rotation of the Universe, Hydrodynamics, Vortices and angular
momenta of celestial objects.
Victor Christianto: From fractality of quantum mechanics to Bohr- Sommerfeld's quantization of
planetary orbit distance.
V Christianto, F Smarandache: Is There Iso-PT Symmetric Potential in Nature?.
Victor Christianto, Florentin Smarandache: Of intent, citation game, and scale-free networks: A
heuristic argument.

229 | P a g e
Victor Christianto, Florentin Smarandache: On the Relation between Mathematics, Natural
Sciences, and Scientific Inquiry.
Florentin Smarandache, V. Christianto: Observation of Anomalous Potential Electric Energy in
Distilled Water Under Solar Heating.
V. Christianto, Florentin Smarandache: Potential Use of Lime as Nitric Acid Source for Alternative
Electrolyte Fuel-Cell Method.
Florentin Smarandache, Victor Christianto: Introduction to SC-Potential.
Florentin Smarandache, V. Christianto: Introduction to the Mu-bit.
Florentin Smarandache, Victor Christianto: On Global corporate control, Federal Reserve, and the
Great Theft 2007-2010. DOI:10.5281/zenodo.48917
V. Christianto, Florentin Smarandache: Generalized Quaternion Quantum Electrodynamics from
Ginzburg-Landau-Schrodinger type Equation.
Victor Christianto, Florentin Smarandache: An Introduction to Biquaternion Number, Schrodinger
Equation, and Fractal Graph.
Florentin Smarandache, V. Christianto: Unleashing the Quark within: LENR, Klein-Gordon Equation,
and Elementary Particle Physics.
V Christianto, Smarandache: On recent discovery of new planetoids in the solar system and
quantization of celestial system.
F Smarandache, V Christianto: Introduction to Smarandache-Christianto (SC) Potential.
V Christianto, F Smarandache: A Note on Exchange Rate Management and Gravity Equation:
Developing Country's Viewpoint.
V Christianto, F Smarandache: On the Meaning of Imaginary Part of Solution of Biquaternion Klein-
Gordon Equation.
V Christianto, F Smarandache: Numerical solution of Schrödinger equation with PT-symmetric
periodic potential, and its Gamow integral.
Florentin Smarandache, V. Christianto: Graph Distance, Optimal Communication and Group
Stability: A Preliminary Conjecture.
V Christianto, F Smarandache: Numerical Result of Supersymmetric Klein-Gordon Equation.
Plausible Observation of Supersymmetric-Meson.
V. Christianto: Grand design, intelligent designer, or simply God: Stephen Hawking and his hoax.
V. Christianto: The emerging clan capitalism in the world.

230 | P a g e
V. Christianto, F. Smarandache: Schroedinger-Langevin Equation with PT-Symmetric Periodic
Potential and its Application to Deuteron Cluster. 04/2010; 3.
F. Smarandache, Vic Christianto: On Some Novel Ideas in Hadron Physics. Part II. 04/2010; 2.
V. Christianto, F. Smarandache: A Derivation of Maxwell Equations in Quaternion Space. 04/2010;
6(2).
Vic Christianto, Florentin Smarandache: An Exact Mapping from Navier-Stokes Equation to Schr.
Florentin Smarandache, Vic Christianto: The Neutrosophic Logic View to Schr.
Vic Christianto, Florentin Smarandache: A New Derivation of Biquaternion Schr.
Victor Christianto: Some Implications of Human Genome Research and Its Related Ethical
Discourse.
Victor Christianto: On Astrometric Data & Time Varying Sun-Earth Distance in Light of Carmeli
Metric. 01/2010; 1(9).
F. Smarandache, V. Christianto: On Some New Ideas in Hadron Physics. 01/2010; 1.
Vic Christianto, Diego L. Rapoport, Florentin Smarandache: Numerical Solution of Time-Dependent
Gravitational Schr.
V Christianto, F Smarandache: Interpretation of Solution of Radial Biquaternion Klein-Gordon
Equation and Comparison with EQPET/TSC Model.
Vic Christianto, Florentin Smarandache: A Note on Unified Statistics Including Fermi-Dirac, Bose-
Einstein, and Tsallis Statistics, and Plausible Extension to Anisotropic Effect. 06/2009;
3(2):1076-.
V Christianto, F Smarandache: Social archive and the role of new media in scientific dissemination:
A viewpoint.
Vic Christianto, F. Smarandache: Numerical Solution of Quantum Cosmological Model Simulating
Boson and Fermion Creation. 04/2009; 5(2).
V Christianto, F.Smarandache: A Study of the Schrödinger-Langevin Equation with PT-Symmetric
Periodic Potential and its Application to Deuteron Cluster, and Relation to the Self- Organized
Criticality Phenomena.
V. Christianto, M. Pitkanen, F. Smarandache: A Few Remarks on "The Length of the Day: A
Cosmological Perspective". 01/2009; 1.
V. Christianto, F. Smarandache: On PT-Symmetric Periodic Potential, Quark Confinement, and
Other Impossible Pursuits. 01/2009; 5(1).

231 | P a g e
V. Christianto, F. Smarandache, F. Lichtenberg: A Note of Extended Proca Equations and
Superconductivity. 01/2009; 5(1).
Florentin Smarandache, V. Christianto: Cultural Advantage as an Alternative Framework: An
Introduction.
Florentin Smarandache, V. Christianto: A Neutrosophic Logic View to Schrodinger's Cat Paradox.
Florentin Smarandache, V. Christianto: n-ary Fuzzy Logic and Neutrosophic Logic Operators.
Christianto Vic, Smarandache Florentin: What Gravity Is. Some Recent Considerations. 07/2008; 3.
Smarandache Florentin, Christianto Vic: The Neutrosophic Logic View to Schrodinger's Cat Paradox,
Revisited. 07/2008; 3.
Florentin Smarandache, V. Christianto: Introduction to Poly-Emporium Theory in Economics.
V. Christianto, F. Smarandache: Kaluza-Klein-Carmeli Metric from Quaternion-Clifford Space,
Lorentz' Force, and Some Observables. 04/2008; 4(2).
Florentin Smarandache, V.Christianto: FIRST LUNAR SPACE BASE 2009.
V. Christianto, F. Smarandache: Cultural Advantage for Cities -- An alternative . . ..
Vic Christianto, Florentin Smarandache: A note on numerical solution of wireless power
transmission with magnetic resonance.
Vic Christianto, F. Smarandache: A Note on Computer Solution of Wireless Energy Transmit via
Magnetic Resonance. 01/2008; 1.
V. Christianto, F. Smarandache: Numerical Solution of Radial Biquaternion Klein-Gordon Equation.
01/2008; 4(1).
Vic Christianto, Florentin Smarandache: An Exact Mapping from Navier-Stokes Equation to
Schrodinger Equation via Riccati Equation. 01/2008;
V. Christianto, F. Smarandache: Thirty Unsolved Problems in the Physics of Elementary Particles.
10/2007; 3(4).
A. Yefremov, F. Smarandache, V. Christianto: Yang-Mills Field from Quaternion Space Geometry,
and its Klein-Gordon Representation. 07/2007; 3(3).
Vic Christianto, Florentin Smarandache: A New Derivation of Biquaternion Schrödinger Equation
and Plausible Implications. 04/2007;
V. Christianto, Rapoport D. L., F. Smarandache: Numerical Solution of Time-Dependent
Gravitational Schördinger Equation. 04/2007; 3(2).

232 | P a g e
V. Christianto, F. Smarandache: Quaternion Relativity, Ehrenfest Paradox, and Finsler-Berwald
Metric: Reply to "notes on Pioneer Anomaly Explanation by Satellite-Shift Formula of
Quaternion Relativity".
V. Christianto, F. Smarandache: A Note on Unified Statistics Including Fermi-Dirac, Bose-Einstein,
and Tsallis Statistics.
F. Smarandache, V. Christianto: Less Mundane Explanation of Pioneer Anomaly from Q-Relativity.
01/2007; 3(1).
Florentin Smarandache, V. Christianto, Fu Yuhua, R. Khrapko, J. Hutchison: Unfolding the
Labyrinth: Open . . ..
F. Smarandache, V. Christianto: Plausible Explanation of Quantization of Intrinsic Redshift from Hall
Effect and Weyl Quantization. 10/2006; 2(4).
F. Smarandache, V. Christianto: A Note on Geometric and Information Fusion Interpretation of
Bell's Theorem and Quantum Measurement. 10/2006; 4.
V. Christianto: On the origin of macroquantization in astrophysics and celestial motion. Annales de
la Fondation Louis de Broglie 06/2006; 31(1).
V Christianto, F Smarandache: Social archive and the role of new media in scientific dissemination:
A viewpoint.
F. Smarandache, V. Christianto: Schroedinger Equation and the Quantization of Celestial Systems.
04/2006; 2.
F. Smarandache, V. Christianto: The Neutrosophic Logic View to Schroedinger's Cat Paradox.
04/2006; 2.
Florentin Smarandache, Victor Christianto: Introduction to the Mu-bit.
Victor Christianto: On the origin of macroquantization in astrophysics and celestial motion
(Annales de la Fondation Louis de Broglie, Volume 31, no 1, 2006).
Florentin Smarandache, Vic Christianto: On Gödel's incompleteness theorem(s), Artificial
Intelligence/Life, and Human Mind.
V. Christianto: A New Wave Quantum Relativistic Equation from Quaternionic Representation of
Maxwell-Dirac Isomorphism as an Alternative to Barut-Dirac Equation. Electronic Journal of
Theoretical Physics 01/2006; 3.
V Christianto, F. Smarandache: Introduction to biquartenion number.
V Christianto: Comparison of Predictions of Planetary Quantization and Implications of the Sedna
Finding.

233 | P a g e
A Cantorian Superfluid, V. Christianto: A Cantorian Superfluid Vortex and the Quantization of
Planetary Motion. Apeiron (Montréal, Québec) 01/2004;
Victor Christianto: A Cantorian Superfluid Vortex and the Quantization of Planetary Motion
(Apeiron, vol.11, no.1, january 2004).
Florentin Smarandache, Vic Christianto: A Numerical Experiment on Fermat's Theorem.
V. Christianto: C. Roy Keys Inc..
V Christianto: The Cantorian Superfluid Vortex Hypothesis.
V. Christianto, Florentin Smarandache: pARadOXiSMe-THE GERAKAN SASTRA, SENI DAN FILSAFAT
TERAKHIR PADA MILENIUM KEDUA.
V. Christianto: Notes on Utility: Some Factors which Contribute to Individual Achievement and
Plausible Relation to Welfare.
V Christianto: From Van der Waals gas to CMBR spectrum, elementary particles, and LENR: A
hypothesis.

Patents

Conference Proceedings

Victor Christianto, Yunita Umniyati, Volodymyr Krasnoholovets: Some Novel Features of the
Classical Electromagnetic Theory and their possible impact to understand and enhance Low
Energy Nuclear Reaction (LENR). Fusion Energy, December 2016, Jakarta, Indonesia; 11/2016
Yunita Umniyati, Victor Christianto: A Non-Particle View of DNA and Its Implication to Cancer
Therapy. ICTAP X, September 2016, Makassar, INDONESIA; 09/2016
Florentin Smarandache, Vic Christianto: Observation of Anomalous Potential Electric Energy in
Distilled Water Under Solar Heating, abstract. NES11 Meeting of The American Physical
Society; 02/2011, DOI:10.13140/2.1.2093.2803
Florentin Smarandache, Vic Christianto: On recent discovery of new planetoids in the solar system
and quantization of celestial system, abstract. DAMOP11 Meeting of The American Physical
Society; 02/2011, DOI:10.13140/2.1.1468.6408
Florentin Smarandache, Vic Christianto: Is There Iso-PT Symmetric Potential in Nature?, abstract.
NEF10 Meeting of The American Physical Society; 10/2010, DOI:10.13140/2.1.2592.9929
Florentin Smarandache, Vic Christianto: Numerical Solution of Schrodinger Equation with PT-
Symmetric Periodic Potential, and its Gamow Integral, abstract. NEF10 Meeting of The
American Physical Society; 10/2010, DOI:10.13140/2.1.4395.2329

234 | P a g e
Florentin Smarandache, Vic Christianto: Generalized Quaternion Quantum Electrodynamics from
Ginzburg-Landau-Schrodinger type Equation, abstract. TSF10 Meeting of The American
Physical Society; 09/2010, DOI:10.13140/2.1.3787.7447
Florentin Smarandache, V.Christianto: Numerical Result of Supersymmetric Klein-Gordon
Equation.Plausible Observation of Supersymmetric-Meson, abstract. NWS10 Meeting of The
American Physical Society; 09/2010, DOI:10.13140/2.1.1306.8487
Florentin Smarandache, Vic Christianto: On the Meaning if Imaginary Part of Solution of Biquater-
nion Klein-Gordon Equation, abstract. DPP10 Meeting of The American Physical Society;
09/2010, DOI:10.13140/2.1.4935.9043
Florentin Smarandache, Vic Christianto: An Introduction to Biquaternion Number, Schrodinger
Equation, and Fractal Graph, abstract. 4CF10 Meeting of The American Physical Society;
09/2010, DOI:10.13140/2.1.1047.7765
Florentin Smarandache, Vic Christianto: Less Mundane Explanation of Pioneer Anomaly from Q-
Relativity, abstract. 4CF09 Meeting of The American Physical Society; 09/2009,
DOI:10.13140/2.1.2522.3364
Florentin Smarandache, Vic Christianto: Reply to "Notes on Pioneer Anomaly Explanation by
Satellite-Shift Formula of Quaternion Relativity", abstract. DPP09 Meeting of The American
Physical Society; 09/2009, DOI:10.13140/2.1.4411.6164
Alexander Yefremov, Florentin Smarandache, Vic Christianto: Yang-Mills Field from Quaternion
Space Geometry, and its Klein-Gordon Representation, abstract. CAL09 Meeting of The
American Physical Society; 09/2009, DOI:10.13140/2.1.4679.9048
Vic Christianto, Florentin Smarandache: A New Derivation of Biquaternion Schrodinger Equation
and Plausible Implications, abstract. APR10 Meeting of The American Physical Society;
08/2009
Florentin Smarandache, Vic Christianto: What Gravity Is. Some Recent Considerations, abstract.
NWS09 Meeting of The American Physical Society; 02/2009, DOI:10.13140/2.1.1568.9927
Vic Christianto, Florentin Smarandache: Kaluza-Klein-Carmeli Metric from Quaternion-Clifford
Space, Lorentz’ Force, and Some Observables, abstract. DAMOP09 Meeting of The American
Physical Society; 02/2009, DOI:10.13140/2.1.2386.1449
Florentin Smarandache, Vic Christianto: A Neutrosophic Logic View to Schrodinger's Cat Paradox,
abstract. TS4CF08 Meeting of The American Physical Society; 10/2008,
DOI:10.13140/2.1.3263.4568

235 | P a g e
236 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai