Ini dilakukan secara langsung atau lewat kaki tangannya yang juga
mengeluarkan berkat dan kutuk Mat 4:9.
Iblis tidak peduli apakah orang itu hidup benar atau hidup di dalam dosa.
Justru iblis bisa dan suka memberkati orang yang penuh dosanya dengan
limpah, asal orang itu mau taat pada iblis.
Tetapi Allah lebih berkuasa dan Dialah Hakim segenap bumi yang maha adil,
Ia bisa membatalkan berkat/ kutuk iblis secara sepihak, sebab Allah maha
kuasa daniblis tidak berdaya di hadapan Allah. Sebab itu orang beriman tidak
perlu takut kutuk iblis asal kita tetap hidup benar di pihak Allah. Tetapi juga
jangan ingin, berharap atau minta berkat dari iblis, atau dari orang-orang yang
diberkati oleh iblis.
C. Dari manusia.
Kalau manusia mengatakan berkat dan kutuk tanpa
alasan, apalagi bertentangan dengan Firman Tuhan maka apa yang
dikatakannya tidak akan terjadi.
Ams 26:2 Seperti burung pipit terbang ke sana ke mari dan seperti burung
layang-layang terbang berkeliling, demikianpun kutuk yang tiada dengan
semena-mena itu tak boleh terkena.
Tetapi kalau ada sebabnya yang pantas sehingga orang itu mengatakan kutuk,
dan orang yang dikutuki itu tidak minta ampun dan membereskan kesalahannya,
kutuk itu bisa jadi sebab itu cocok dengan keadilan Allah.
Berkat yang dikatakan orang beriman untuk musuh-musuhnya itu juga bisa
terjadi kalau musuh yang bersalah itu sungguh-sungguh bertobat Rom 12:14.
Tetapi kalau musuhnya tidak bertobat maka keadilan Allah akan jatuh ke
atasnya yaitu hukuman yang setimpal.
Berkat yang betul dari manusia bisa turun misalnya orang tua yang
memberkati anaknya yang menghormatinya, berkat yang dimintakan
oleh hamba-hamba Tuhan bahkan oleh setiap orang beriman, kalau itu
ada alasan dan ada dasarnya dalam Firman Tuhan itu juga akan terjadi.
III. SEBAB-SEBAB DARI BERKAT DAN KUTUK.
A. Dari diri sendiri.
Sebab yang terutama adalah perbuatan dari orang itu sendiri.
Dalam Ul 28 dan Im 26 dikatakan berkat dan kutuk itu akan datang pada
kita kalau kita selalu taat atau selalu tidak taat akan Firman Tuhan Ul 28:2,15.
Jadi orang beriman bisa memilih nasih yang sesuai dengan kehendaknya.
Kalau kita hidup taat akan Firman Tuhan, pasti berkat Tuhan akan turun. Tetapi
sebaliknya kalau kita tidak hidup taat dan terus berbuat jahat maka kutuk akibat
perbuatan-perbuatan dosa itu akan turun atas kita.
B. Dari orang lain.
Kutuk orang tua atau kutuk nenek moyang.
Ul 24:16 Anak-anak tidak akan kena kutuk yang jatuh atas orang tuanya, kalau
ia tidak ikut berbuat kejahatan orang tuanya. Setiap orang menerima
hukuman dari perbuatannya sendiri Yeh 18:19-20. Juga berkat turun-temurun
yang diberikan Allah kepada seseorang (misalnya Abraham) itu juga bisa turun
kepada turunannya kalau mereka juga hidup benar seperti bapaknya.
Anak-anak selagi kecil, biasanya ikut dalam berkat atau kutuk orang tuanya
sebab anak-anak hidup dari orang tuanya. Tetapi kalau anak itu mulai dewasa
dan percaya pada Tuhan,maka berkat atau kutuk akan datang
padanya sesuai dengan iman dan perbuatannya sendiri.
Misalnya: Meskipun bapak dari Hizkia jahat, melawan Tuhan 2Raj 16:1-2 ia
tidak memikul dosa bapaknya sebab Hizkia melakukan apa yang benar di
hadapan Tuhan 2Raj 18:1-3.
IV. MENGAPA SAMPAI KEBERKATAN ATAU TERKUTUK?
Hidup secara jasmani yang gagal terus atau sebaliknya berhasil
terus itu tidak selalu hanya karena berkat dan kutuk, tetapi masih ada
penyebab-penyebabnya yang lain, yaitu:
A. Sebab-sebab wajar / manusiawi / natural.
Kalau seorang tidak mau dididik dengan baik maka tabiatnya menjadi
rusak, hidupnya menjadi bodoh, malas, tidak tulus, tidak jujur, jahat,
pemarah, tidak bertanggungjawabdll sifat yang jelek, maka hidupnya akan
menjadi kacau seperti orang yang terkutuk.
Sebaliknya orang yang rajin, pandai, tulus, jujur, tekun,
bertanggungjawab dll sifat-sifat yang baik, maka hidupnya akan
banyak berhasil sehingga tampaknya seperti keberkatan. Dalam hal
jasmani Tuhan tidak akan mencegah hasil dari orang-orang seperti ini, tetapi
dalam perkara-perkara rohani, tidak mungkin ia selamat dan berhasil tanpa
penebusan darah Yesus.
Ini semua sebab-sebab yang wajar tergantung dari tabiat dan perbuatan orang
itu sendiri.
B. Sebab-sebab yang tidak tampak / supra natural.
Berkat atau kutuk yang diberikan atau diijinkan Tuhan bagi manusia itu tidak
mudah diubah manusia, dan seringkali tidak bisa dimengerti dengan akal
sehat, mengapa nasibnya menjadi begitu.
Misal:
Orang yang pandai, kuat, rajin, bertanggungjawab, punya modal yang
besar, tetapi ternyata dalam usahanya selalu gagal dan rugi. Biasanya ada
sebab2 yang tidak tampak. Kadang-kadang apa yang kelihatan tampaknya
semua sudah beres dan rasa2nya tidak mungkin gagal atau rugi, tetapi ternyata
toh gagal.
Sebaliknya ada orang yang terus beruntung dan berhasil, padahal
keadaannya secara akal tidak menunjang, sehingga orang yang melihatnya
menjadi heran mengapa perkara itu bisa terjadi.
Contoh: Depot makanan yang kecil, sederhana, makanannya biasa saja, tidak
dipromosikan, tetapi hasilnya luar biasa. Orang menjadi heran dan bertanyatanya.
Di sini jelas sekali kelihatan bahwa di belakang yang tampak itu ada
bantuan baginya.
Inilah sebab2 yang tidak tampak / supra natural dan tidak bisa diperhitungkan
dengan akal manusia.
V. BERKAT DAN KUTUK DI DUNIA DILANJUTKAN DALAM KEKEKALAN.
Firman Tuhan menghadapkan pada umat Tuhan berkat atau kutuk Ul
11:26-28 dan kita bisa memilih bahkan tidak ada berkat dan kutuk yang
kebetulan, semua ada sebab-sebab yang nyata dan adil seperti yang ditulis
dalam Firman Tuhan. Alkitab tidak hanya berisi berkat tetapi juga kutuk.
Orang Israel dalam Wasiat Lama setiap tahun harus mengatakan berkat dan
kutuk dari atas gunung Gerizin dan Ebal Ul 27:11-14.
Kalau di dunia seorang hidup dalam kutuk Alla dan tidak mau berubah atau
tidak keluar dari kutuk, maka sesudah mati ia akan terus hidup dalam kutuk
yang kekal dalam Neraka.
Sebaliknya bisa seorang hidup dalam berkat Allah dan selalu tinggal dalam
berkat Allah, maka sesudah mati ia akan terus hidup dalam berkat yang kekal
di Sorga.
Di dunia setiap orang beriman harus menentukan untuk memilih berkat
atau kutuk dari Allah. Tetapi berkat atau kutuk dari Allah itu tidak hanya untuk
di dunia, tetapi itu akandilanjutkan terus sampai kekal di Surga atau Neraka.
Mengerti atau tidak mengerti, setuju atau tidak setuju, semuanya akan:
1. dilanjutkan untuk kekal dalam Surga atau Neraka dan
2. dalam ukuran penuaian yang lebih besar. Sebab itu apa yang tidak sempat
dituai di dunia akan dituai di Surga, misalnya pahala dari orang yang mati
syahid dll.
Hidup miskin dalam dunia, itu belum tentu adalah hidup yang terkutuk.
Misal: Lazarus miskin dalam dunia tetapi ia hidup dalam berkat secara rohani,
sesudah mati ia menjadi mulia dan kaya di Sorga untuk selama-lamanya.
Hidup kaya dalam dunia, itu juga belum tentu adalah hidup
yang keberkatan. Ingat orang kaya teman Lazarus, hidupnya secara lahiriah
tampaknya limpah dan keberkatan, tetapi ia hidup dalam dosa, jauh dari Allah.
Secara rohani ia hidup di bawah kutuk dosa. Sebab itu sesudah mati ia tetap
hidup dalam kutuk dosa untuk selama-lamanya di dalam Neraka!
Kalau kaya dari berkat Tuhan pasti akan diteruskan sampai masuk dalam
Surga, tetapi kalau kaya bukan dari berkat Tuhan akan diteruskan
dengan hukuman, dan itu juga tetap akan diteruskan di dalam Neraka
seperti orang kaya dalam Luk 16:25.
Jangan sampai mendapat dunia saja tapi rohani dikorbankan dan rusak, itu
sia-sia Mat 16:26. Tuhan tahu berapa, kapan, dan bagaimana caranya kita
bisa mendapat berkat Tuhan.Tuhan tahu tepat sampai seberapa kekuatan kita
dan berapa jumlah yang berkat (atau hajaran) yang terbaik bagi kita.
Dalam Bab beban uang, kita diajari bagaimana bisa menerma beban uang yang
lebih besar.
3. Berusaha.
Kita harus berusaha mengambil apa yang sudah Tuhan sediakan untuk
kita dengan cara yang halal dan sesuai dengan Firman Tuhan. Semua
yang disediakan dan diberIkan Tuhan itu tidak bertentangan dengan Firman
Tuhan, cocok dan sesuai dengan cara-cara Firman Tuhan. Misalnya tidak
boleh malas tetapi bekerja dengan betul, sesuai dengan 2Tes 3:10.
Secara umum kita bisa menerma berkat Tuhan dengan iman berdasar janji2
yang ada dalam Firman Tuhan. Iman kita harus dipakai, sebab kita menerima
sesuai dengan iman kita Mat 8:13. Jangan keluar dari janji-janji Firman
Tuhan, sebab itu bukan iman, tetapi sugestiatau usaha sendiri.
Sebetulnya tidaklah sulit untuk mendapat berkat Tuhan, sebab hati Allah itu
seperti hati Bapa, Ia sama sekali tidak menginginkan mengutuki umatNya,
bahkan juga semua manusia, tetapi Ia ingin menyelamatkan dan
memberkatinya 2Pet 3:9.
Jadi cara-cara untuk menarik berkat Tuhan itu sangat sederhana yaitu kalau
kita tinggal di dalam Kristus dan taat memegang janji-janji FirmanNya, maka
dengan iman berkat itu akan turun dalam apa saja yang kita kerjakan.
VII. PERBEDAAN BERKAT, KUTUK DAN PENUAIAN.
Penuaian adalah hasil atau akibat penaburan yang lalu Gal 6:7-8.
Kalau orang itu tetapi tidak berubah, maka penuaiannya
bisa meningkat menjadi berkat atau kutuk yang biasanya sulit
berubah, tetapi masih mungkin berubah, asal ada tindakan-tindakan
drastis yang sesuai dengan Firman Tuhan dan masih ada kesempatan hidup
dalam dunia.
Jadi penyebab dari keduanya adalah sama tetapi berkat dan
kutuk tingkatnya lebih tinggidan lebih tetap dari pada penuaian.
Misal: Adam dan Hawa berdosa, maka kutuk Tuhan jatuh dan tidak lagi berubah
sampai hari ini, semua orang lahir dalam kutuk dosa Adam dan Hawa, kecuali
dalam Kristus, baru bebas.
VIII. KESIMPULAN
Berkat dan kutuk itu bisa dipilih menurut kehendak orang-orang
beriman, kecuali orang itubodoh dan tidak mengerti sehingga binasa Ams
10:21b.
Di dunia kita bebas memilih, sesudah mati kita akan menerima sambungannya
dari apa yang sudah kita pilih, dan ini untuk kekal yaitu di Surga atau di
Neraka.