Anda di halaman 1dari 28

TUHAN LEBIH DULU !

 :: Tim Redaksi
 :: 6 February 2015

 :: Renungan, yang lagi HOT

Bacaan Alkitab Setahun:


Matius 23:23-39
Ayat Emas
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya
yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.
(Yoh. 3:16)
Bacaan: Yohanes 3:12-18

Kerygmers, aku mempunyai seekor anjing yang lucu. Pertama kali bertemu, anjing itu
belum kenal siapa aku. Tapi setelah berbulan-bulan aku pelihara, memberi dia makan dan
mengajaknya bermain, ia mulai mengenal siapa tuannya.

Lama-kelamaan, anjing ini mulai sayang sama aku dan sangat setia. Setiap kali aku pergi,
dia menangis dan ingin selalu berada di dekatku.

Kerygmers, anjingku menyayangi aku karena aku lebih dulu menyayangi dia, dan
memperhatikan segala keperluannya. Anjing itu tahu membalas budi dan kasih sayang
tuannya. Nah, demikian pula seharusnya hubungan kita dengan Tuhan Yesus. Dulu kita
tidak kenal Tuhan, namun Ia memperkenalkan diri-Nya lewat anak-Nya, Yesus Kristus. Ia
merawat, memelihara, memenuhi kebutuhan kita, bahkan rela mati bagi kita. Ia terlebih
dahulu mengasihi kita. Itu sebabnya, harusnya kita tahu membalas kasih sayang-Nya.

Kita harus setia kepada Tuhan, mengasihi-Nya dengan segenap hati, dan juga memuji Dia
setiap waktu. Anjing saja tahu berterima kasih dan membalas kasih tuannya. Kita semua
lebih lagi tahu berterima kasih pada Tuhan atas kasih dan pengorbanan-Nya. Yuk, balas
kasih setia-Nya dengan hidup benar dan mengasihi sesama kita.

Kesetiaan adalah harta yang paling suci dalam hati sanubari manusia. ~ Seneca.
Doaku:
“Tuhan Yesus, aku tahu Engkau telah lebih dulu mengasihi aku. Akupun mau membalas
kasih-Mu. Aku ingin setia dan melayani-Mu. Amin.”
SEMUANYA PALSU!
 :: Tim Redaksi
 :: 7 February 2015

 :: Renungan, yang lagi HOT

Bacaan Alkitab Setahun:


Matius 24:1-28
Ayat Emas
Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia….
(Rm. 13:10a)
Bacaan: Roma 13:1-10

Adi memiliki wajah yang ganteng, tubuh tinggi atletis, gayanya juga modis. Ia ingin sekali
mendapatkan hati seorang cewek di sekolahnya, bernama Dinda. Tapi bukan karena dia
benar-benar sayang pada Dinda, melainkan karena Dinda anak orang kaya.

Adi pun mengungkapkan rasa sukanya pada Dinda dan….diterima! Selama jadian, Adi
sering mengungkapkan kata-kata cinta pada Dinda. Dia juga merayu Dinda untuk
membelikan sesuatu seperti pulsa, handphone, makanan, baju, dan lain-lain. Ternyata Adi
hanya pura-pura mencintai Dinda, padahal ia bermaksud jahat.

Kisah seperti ini banyak terjadi sekarang ini. Tidak hanya satu dua orang anak remaja
tertipu karena kata-kata manis belaka. Padahal, semua cuma pura-pura.

Kerygmers, yang namanya kasih itu tidak pernah berbuat jahat atau memiliki maksud jahat
pada orang yang dikasihinya. So, kita tidak perlu percaya pada banyaknya perkataan
manis, cinta/kasih, karena yang penting adalah buktinya. Demikian juga sebagai anak
Tuhan, tidak boleh mengobral kata-kata manis, rayuan berisi kasih sayang pada semua
orang, padahal kita memiliki niat jahat. Tanamkan bahwa kasih itu tulus dan baik hati, tidak
pernah jahat pada orang lain!

Kasih itu tanggap, tulus, saleh, menyenangkan, setia, bijaksana, tahan menderita, berani
dan tidak pernah egois, karena di mana pun Anda mencari milik sendiri, Anda akan jauh
dari kasih. ~ Teresa dari Avila.
Doaku:
“Ya, Tuhan Yesus, jauhkanlah aku dari orang yang hanya berpura-pura mengasihiku,
padahal ia memiliki niat jahat. Sebaliknya juga jauhkan aku dari sifat tersebut. Amin.”
NEVER TOO LATE TO SAY…
 :: Tim Redaksi
 :: 4 February 2015

 :: Renungan, yang lagi HOT

Bacaan Alkitab Setahun:


Matius 22:23-46
Ayat Emas
Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.
(Ams. 27:5)
Bacaan: Amsal 27:1-6

Agnes cewek yang pemalu. Ia paling enggan mengatakan atau menyatakan rasa sayangnya
pada orang lain. Jangankan pada pacar atau teman, pada orang-tuanya sendiri saja, Agnes
tidak pernah bilang “I Love You.”

Suatu hari, tanpa disangka-sangka, mama Agnes masuk rumah sakit. Ternyata mamanya
mengidap kanker stadium 4. Agnes sangat sedih. Ia tahu usia mamanya tidak lama lagi.
Agnes masuk ke kamar mamanya, hendak mengungkapkan bahwa ia menyayangi
mamanya. Namun terlambat, ternyata mamanya sudah tiada. Agnes sangat sedih dan
menyesal, di sebelah tubuh mamanya yang sudah kaku, Agnes berseru, “Ma, Agnes sayang
mama!”

Wow, sedih banget kisah di atas! Yup, emang kasih yang tersembunyi bisa jadi lebih
menyakitkan jika tidak diungkapkan atau terlambat diungkapkan. Agnes punya banyak
waktu mengungkapkan kasih pada mamanya, tapi ia tidak pernah mengatakannya sampai
mamanya meninggal.

Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita mengungkapkan kasih kita pada orang-orang di
sekitar kita? Mulai hari ini, yuk berani mengungkapkan kasih pada orang-orang terdekat
kita! Mulailah dengan orang-tua kita, katakan: “I love you mom, I love you Dad.” Jangan
sampai terlambat mengungkapkan kasih kita.

Ungkapkan cinta kasihmu sebelum terlambat. (JL)


Doaku:
“Tuhan Yesus, aku tidak mau terlambat menyatakan kasihku. Berilah aku keberanian untuk
mengungkapkannya setiap waktu. Amin.”
CINTA BUTA
 :: Tim Redaksi
 :: 8 February 2015

 :: Renungan, yang lagi HOT

Bacaan Alkitab Setahun:


Matius 24:29-51
Ayat Emas
Lalu Sikhem berkata kepada ayah anak itu dan kepada kakak-kakaknya: “Biarlah kiranya
aku mendapat kasihmu, aku akan memberikan kepadamu apa yang kamu minta;
(Kej. 34:11)
Bacaan: Kejadian 34:1-11

Anak muda zaman sekarang suka membuat guyonan, “Cinta itu buta, ye iye lah, orang ga
ada matanya!” ha ha ha,… bener juga ya, cinta memang gak punya mata, pantesan saja
buta.

Namun, ‘cinta buta’ tidak bisa disepelekan. Ia bisa menyebabkan banyak kerugian, bahkan
kematian!! Hah, serem amat?

Kisah yang kita baca bacaan di atas adalah akibat dari cinta buta. Saking inginnya Sikhem
menikahi Dina, ia rela mengorbankan seluruh keluarganya, bahkan sukunya, untuk dihabisi
oleh keluarga Yakub. Bahkan saking cintanya, Sikhem berkata: “Aku akan memberikan apa
saja yang kamu minta…” demi menikahi Dina.

Kerygmers, cinta itu memang tidak mempunyai mata. Tapi kita masih mempunyai mata.
Kita masih bisa melihat dan merasakan, juga dapat mendengarkan nasihat. Jadi, mulai
sekarang berhati-hatilah dengan cintamu. Dengarkanlah pendapat orang-tua, guru
maupun sahabatmu ketika hendak memilih pacar. Jangan sampai kita menjadi buta gara-
gara cinta buta. Jangan kita menutup telinga, mata dan perasaan hanya karena cinta,
apalagi tidak lagi mendengar perkataan orang lain.

Cinta membutakan kita pada kesalahan-kesalahan, namun kebencian membutakan kita


pada kebaikan-kebaikan. ~ Moses Ibu Ezra
Doaku:
“Tuhan Yesus, jauhkanlah aku dari cinta buta, melainkan biarlah cintaku itu lahir dari
pengamatan yang berdasar firman-Mu. Amin.”
Teenz Message: Love is Enough
 :: Kak Lia
 :: 9 February 2013

 :: Teenz Message, yang lagi HOT

Kerygmers, apa kabar kalian? Banyak orang bilang, ini adalah bulan yang baik…bulan
Februari, bulan penuh kasih sayang, bulan penuh hadiah, bulan penuh warna pink.

Maka tak heran, di pusat pertokoan, mall, di sekolah dan di banyak tempat, makin banyak
orang menjajakan coklat, bunga, hadiah bernuansa kasih, dengan warna-warna hati, yang
banyak digemari anak-anak muda, seusia kalian.

Tapi sebagai anak-anak Tuhan kita juga diingatkan, bahwa semua bulan adalah baik untuk
menyatakan kasih sayang. Kamu bisa saja menyatakan kasih sayang pada orangtua,
sahabat, teman setiap saat. Kasih sayang tak hanya berupa ungkapan dalam bentuk kado,
tapi juga tindakan kepedulian kita terhadap mereka. Kasih sayang juga bisa diwujudkan
dalam ucapan “Terimakasih” kita pada seseorang.

Hayo, jujur saja…siapa yang jarang mengucapkan “Terimakasih” terhadap sesuatu yang
telah kalian terima dari orang lain. Ungkapan ini sederhana sebenarnya, tapi besar
maknanya sebagai rasa penghargaan kita pada seseorang.

Beranikah kalian mengucapkan “Terimakasih,…(sebutkan nama seseorang) karena


mengasihiku. Tuhan Yesus mengasihimu!” pada orangtua kita, sahabat atau teman kita?
Do it!
On Fire
 :: Kak Lia
 :: 13 May 2013

 :: Renungan, yang lagi HOT

Golden Verse
“If I go and prepare a place for you, I will come again, and receive you unto myself; that
where I am, there ye may be also.”
(John 14:3) (KJV)
Read: John 14:1-6, 15-18, 26; Acts 1:8-11;

He’s coming! Who is coming? Jesus is coming! After Jesus died, He rose from the grave. He
is alive! He taught His disciples manythings. Then one day, He rose into the sky until a cloud
hid Him from sight. Jesus’ followers kept looking up at the sky in wonder.Suddenly, two
angels appeared and asked, “Why are you standing here looking into the sky?” The angels
promised that Jesus would come back in the same way they had seen Him go. That
message is for all those who love Him. Jesus hasn’t come back yet, but He is coming soon!

What is Jesus doing while we wait for Him to come back for us? Before He went into
heaven, Jesus told His disciples what He would be doing. Jesus is preparing a place for us, so
He will certainly come back and get us so we can be with Him. He will take us to a place
more beautiful than we can now imagine. The grandest palace on earth cannot compare to
the home Jesus is preparing for us to live in with Him forever.

While Jesus is gone, He has left instructions about what we’re to do until He comes back. He
told us to tell people about His love and plan of salvation. He wants to take everyone to
heaven with Him when He comes, but only those who know and love Jesus will go with
Him. Jesus wants you to tell friends and family who don’t know Jesus about His plan for
those who love Him. Jesus did not leave us alone. He promised that God the Father would
send the Holy Spirit to help us and to remind us what we have learned about Jesus. He has
not left us as orphans. The Holy Spirit is with us.

Remember: Jesus is coming back! He is coming for all who know Him and love Him as their
Savior and Lord. Come, Lord Jesus!

Jesus told us to tell others the good news of salvation while we wait for His return.
Prayer:
“Dear Lord, I don’t want to waste my times on this word without doing something for you. I
promise to tell others the good news of salvation through Jesus. Please empower me to be
an effective witness.”
AWAS PENGHASUT!
 :: Tim Redaksi
 :: 18 January 2015

 :: Renungan, yang lagi HOT

Bacaan Alkitab Setahun:


Matius 12:24-50
Ayat Emas
Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang
demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka. Sebab itu janganlah kamu
berkawan dengan mereka.
(Ef. 5:6-7)
Bacaan: Efesus 5:1-21

Suatu ketika singa, raja hutan terbaring sakit. Semua binatang datang menjenguknya.
Namun singa tidak melihat kelinci. “Ke mana dia? Mengapa dia tidak menjengukku?” tanya
singa. “Kelinci memang sombong. Sudah tahu raja sakit, tapi malah sibuk dengan
urusannya sendiri,” serigala menghasut raja.

Singa termakan oleh omongan serigala dan memerintahkan dia menangkap kelinci.
“Segera bawa kelinci di hadapanku, aku akan memberinya hukuman.”

Tak lama, serigala membawa kelinci ke hadapan raja. “Mengapa kau tidak datang
menjengukku?” tanya raja. “Selama ini aku mencari cara agar dapat menyembuhkan tuan.
Makanya aku belum datang menemuimu,” jawab kelinci yang tahu akal jahat serigala. “Oh
ya. Apa sekarang kamu sudah mendapat caranya?” raja singa bertanya. “Sudah. Supaya
lekas sembuh raja harus makan daging serigala yang direbus,” kata kelinci. Raja pun
menyuruh agar serigala direbus hidup-hidup. Itulah akibatnya kalau suka menghasut
teman.

Kerygmers, terhadap orang yang cuma bisa menyesatkan, menghasut, Allah berkata agar
kita tidak berkawan dengan mereka. Sebab berteman dengan orang-orang itu tidak
memberi keuntungan, malah menjatuhkan kita. Bukankah begitu?

Hati-hati dalam berteman. Sebab tidak semua orang baik.


Doaku:
“Tuhan Yesus, beri aku hikmat untuk menghadapi teman yang suka menghasut. Amin.”
Cemburu Buta
 :: Kak Lia
 :: 21 May 2012

 :: Renungan, yang lagi HOT

Ayat Emas
Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-
Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu.
(Kel. 34:14)
Bacaan: Ulangan 6:1-25

Ups… memang ada ya cemburu buta??? Ya, cemburu jenis ini disebut cemburu “Envious”
dan memang hampir mirip dengan “jealous” yaitu cemburu.

Tetapi perbedaanya “envious” adalah cemburu yang negatif, yang ingin mengambil dan
merebut apa yang tidak menjadi haknya. Sedangkan “jealous” adalah cemburu yang
positif, yang menuntut apa yang memang menjadi hak dan miliknya.

Tidak heran, kalau Alkitab sering menyaksikan Allah sebagai Allah yang cemburu. Israel
milik-Nya, umat tebusan-Nya. Kalau Israel menyembah berhala atau lebih mempercayai
bangsa-bangsa kafir sebagai pelindungnya, Allah cemburu dan akan merebut Israel kembali
kepada-Nya.

Begitu pula dengan pergaulan remaja kristiani. Kita tidak boleh menuntut “sesuatu” yang
bukan atau belum menjadi hak kita (seperti: hubungan seksual, wewenang mengatur
kehidupan pacar kita, dsb). Kerygmers, pacaran ala anak-anak Kristen haruslah berbeda.
Sekali lagi, orang-orang Kristen juga boleh berekreasi dsb, tetapi pusatnya bukan pada
rekreasi itu sendiri, tapi pada dialog, yakni interaksi antara dua pribadi secara utuh,
sehingga hasilnya suatu pengenalan yang benar dan mendalam.

Dalam dialog itu libatkanlah Tuhan Yesus, agar kita mengerti benarkah orang yang sedang
menjalin hubungan spesial dengan kita adalah pemberian dari Tuhan, untuk melengkapi
hidup kalian atau bukan?

Cemburu itu baik karena cemburu adalah tanda kasih yang kita miliki pada seseorang. Tapi
jangan sekali-kali cemburu buta karena jenis cemburu ini merampas apa yang bukan
milikmu…
Doaku:
“Tuhan Yesus, aku akan selalu melibatkan-Mu dalam setiap hubunganku dengannya,
seseorang yang spesial bagiku. Pimpin aku agar tidak menyimpang dari rencana-Mu.
Amin.”
Impian yang Nyata
 :: Kak Lia
 :: 28 September 2013

 :: Renungan, yang lagi HOT

Ayat Emas
“Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang.”
(Ams. 23:18)
Bacaan: Amsal 23:12-19

Kalian mempunyai impian? Wah, pasti semua orang memiliki impian. Ada seseorang yang
bermimpi untuk menjadi dokter, guru, penyanyi dan aktor terkenal. Ada juga yang
bermimpi menjadi presiden, tentara, astronot, dan ilmuwan.

Michael Faraday, terlahir dari keluarga miskin, tapi dia juga memiliki sebuah impian. Ia
tertarik pada karangan tentang listrik dan berulangkali melakukan percobaan-percobaan.
Meski sering gagal Michael tetap rajin belajar dan melakukan percobaan-percobaan.
Tak lama kemudian, pemuda miskin ini diminta untuk memberikan ceramah di depan
Lembaga Ilmu Alam Inggris dan diangkat menjadi profesor di Akademi Kerajaan di
Woolwich. Ia menjadi ahli ilmu alam terbesar di jamannya.

Kerygmers, kalian pasti juga mempunyai banyak impian. Ada banyak orang yang
mempunyai impian juga, tapi sedikit sekali dari antara mereka yang berhasil
mewujudkannya. Mengapa? Bukankah mereka semua sama-sama manusia…? Ternyata
yang menyebabkan berbeda adalah, cara seseorang menanggapi impiannya. Seorang akan
berhasil mewujudkan impiannya, jika dia mau bekerja keras untuk meraih impian-
impiannya. Tapi berbeda dengan orang-orang yang hanya sekadar bermimpi dan
menjadikannya bunga tidur alias impian kosong.

“Mereka yang berhasil adalah yang mampu membuat sebuah pondasi yang kokoh dari batu
bata, yang dilemparkan oleh orang lain kepadanya.”

Kalian mau berhasil dan tidak sekadar bermimpi? Mulailah bekerja keras dari sekarang!

Masa depanmu tercipta dari kerja keras dan anugerah-Nya


Doaku:
“Tuhan Yesus, Engkau yang memegang masa depanku, tolonglah aku untuk mau bekerja
keras dan mewujudkan impianku menjadi sesuatu yang berkenan kepada-Mu. Amin.”
Batas Pergaulan
Filed under: Renungan Harian by:

Kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara seiman adalah
orang cabul, tamak, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu. (1 Korintus 5:11)

Bacaan Alkitab Setahun:


Kolose 1-4

Kita sering mendengar nasihat semacam ini: “Bergaullah dengan orang yang positif agar kualitas
diri kita tumbuh semakin positif.” Nasihat yang baik, namun kurang berimbang karena, secara
halus, mendorong kita untuk menjauhi orang yang negatif. Dengan kriteria itu, Yesus termasuk
orang yang salah bergaul. Dia dijuluki sebagai sahabat orang berdosa, pelahap, dan pemabuk.

Perikop hari ini memuat larangan keras untuk bergaul dengan orang tertentu. Orang seperti apakah
yang patut kita jauhi? Orang itu berbuat dosa yang tidak lazim dan lebih bobrok dari perbuatan
orang berdosa pada umumnya (ay. 1). Secara tersirat, orang itu bukan sedang bergumul melawan
dosa, melainkan menikmatinya dan tidak malu memamerkannya (ay. 2). Dan, orang itu mengaku
sebagai orang Kristen, padahal sejatinya ia tidak percaya pada Tuhan Yesus Kristus (ay. 11). Adakah
orang yang separah itu di antara kita?

Paulus juga menyatakan, kita hanya mendisiplinkan anggota jemaat (ay. 12). Pendisiplinan ini
dilakukan atas kesepakatan jemaat, bukan karena sentimen pribadi (ay. 4-5). Dan, yang tak kurang
penting, tujuan akhir pengucilan ini bukan untuk membinasakan jiwanya, melainkan untuk
menyelamatkan dan memulihkannya (ay. 5).

Dengan kriteria itu, tampaknya tidak banyak orang yang perlu kita jauhi. Secara umum, kita
diarahkan untuk berdamai dengan semua orang (Rom. 12:18) dan mengasihi siapa saja. Terhadap
musuh pun, kita diminta mendoakan dan memberkati (Mat. 5:44). Lalu, siapa yang tersisa untuk
kita benci?

FOKUS DALAM PERGAULAN BUKANLAH MENGUCILKAN ORANG TERTENTU,


MELAINKAN MELAYANI DAN MENGASIHI SEMUA ORANG
Mengatasi Stres
Filed under: Renungan Harian by:

Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.
(Yesaya 26:3)

Bacaan Alkitab Setahun:


Filipi 1-4

Menurut artikel dalam Wall Street Journal edisi Juni 2005, “Stres membunuh orang sama atau lebih
banyak daripada kebiasaan buruk seperti merokok, minum minuman keras, atau tidak berolahraga.
Stres juga merusak hippocampus, bagian otak yang berhubungan dengan ingatan dan belajar.
Penelitian di University of London memperlihatkan bahwa stres mental kronis lebih banyak
menyebabkan kanker dan penyakit jantung daripada merokok, kolesterol tinggi, dan tekanan darah
tinggi.”

Stres erat hubungannya dengan masalah keuangan, hubungan sosial, pekerjaan, peristiwa
traumatis serta hal-hal kecil, seperti lalu lintas, pelayanan yang buruk, tumpukan cucian kotor,
mengantar anak ke kegiatan ektrakurikuler. Karenanya, selama masih hidup di dunia, kita akan
terus bersinggungan dengan stres.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Nas hari ini menyebutkan bahwa kepercayaan kepada Tuhan
mendatangkan damai sejahtera. Menurut Don Colbert, kata “damai sejahtera” dalam ayat ini dapat
dibandingkan dengan kedamaian Yesus saat tertidur di atas perahu yang dihantam taufan dalam
Lukas 8:23-25. Karena lelapnya, Dia tidak terusik oleh badai itu, dan terpaksa harus dibangunkan.

Yesus adalah Raja Damai dan Dia menyediakan damai sejahtera yang sama bagi kita. Kita
memperolehnya dengan memusatkan perhatian pada janji Allah dalam firman-Nya dan
memercayai-Nya. Ketika menghadapi stres, kita dapat berseru kepada-Nya, menyerahkan segala
kekhawatiran kita kepada-Nya, dan memercayai pemeliharaan-Nya.
BAGI SIAPAPUN YANG MENGAKU MEMERCAYAI ALLAH
TIDAK AKAN MEMBIARKAN DIRINYA DIKUASAI STRES DAN KEKHAWATIRAN

Terima Yang Buruk


Filed under: Renungan Harian by:

Tetapi jawab Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau
menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?”... (Ayub 2:10)

Bacaan Alkitab Setahun:


Efesus 4-6

Timbul sebuah pertanyaan dalam pikiran saya ketika merenungkan jawaban Ayub atas pernyataan
istrinya. Saya membayangkan betapa jengkel dan marahnya istri Ayub saat melihat kondisi
suaminya yang begitu menyedihkan. Ia bahkan memaksa Ayub untuk mengutuki Allah, yang ia
anggap bertanggung jawab atas semua tragedi yang menimpa mereka. Tetapi, Ayub dengan
bijaksana menjawab bahwa ia tidak hanya mau menerima hal yang baik dari Allah, tetapi juga hal
yang “buruk”.

Pertanyaannya, pernahkah Allah memberikan hal yang buruk kepada umat-Nya? Tidak pernah,
bukan? Allah selalu memberikan hal yang terbaik untuk umat-Nya! Tragedi bukanlah pemberian
Allah, namun Dia mengizinkan hal itu menimpa kita, agar kita lebih mengenal kuasa-Nya. Iman kita
makin teruji ketika menghadapi dan melewati kondisi yang buruk itu. Reaksi dan respon kita
terhadap sebuah tragedi memperlihatkan seberapa besar pengenalan kita akan Allah.

Ayub memandang tragedi yang dialaminya dengan cara yang benar. Ia tidak pernah
mempersalahkan Allah sebab ia tahu bahwa Allah tidak pernah salah. Jujur saja, ketika mengalami
sebuah tragedi hidup, kita acapkali dengan mudah merasa bahwa Allah tidak berlaku adil terhadap
kita. Kita lupa bahwa semua itu pada akhirnya akan mendatangkan kebaikan. Sekalipun saat ini kita
tidak tahu kapan dan apa “hal terbaik” yang akan Tuhan nyatakan, kita dapat memilih bagian yang
terbaik: percaya. Ya, percaya bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan.
ALLAH DAPAT MENGGUNAKAN HAL-HAL YANG TAMPAK BURUK SEKALIPUN
UNTUK MENYATAKAN KEBAIKAN-NYA DALAM HIDUP KITA

Berani Tampil Beda


 :: Kak Lia
 :: 9 May 2012

 :: Renungan, yang lagi HOT

Ayat Emas
supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di
tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, se-hingga kamu berca-
haya di antara mereka seperti bintang-bin-tang di dunia
(Flp. 2:15)
Bacaan: Daniel 6:1-29

Kerygmers, pernahkah kalian meng-alami perasaan tidak dihargai, ditolak, terancam,


sehingga timbul sebuah pertanyaan “Apakah aku bisa berhasil??”

Joyce Meyer dalam bukunya mengatakan inilah gejala dari cacat kehidupan. Tidak sedikit
orang yang kita temui mengalami gejala-gejala cacat hidup seperti demikian. Mengapa
mereka bisa menjadi sukses? Mereka mau bangkit dan berjuang. Mereka tidak memelihara
gejala cacat hidup yang mereka miliki, justru mereka meninggal-kan semua itu dan berani
ke luar dari kecacatan mereka. Mereka dapat melihat peluang besar, untuk menjadi sukses.
Mereka tidak terintimidasi dan tak ambil pusing dengan apa yang orang lain pikirkan dan
katakan tentang diri mereka.

Dalam kisah hidupnya, Daniel meng-alami tekanan hidup dari penguasa yang ada. Ia
menolak untuk tunduk pada tekanan. Setelah satu periode ujian dan pencobaan, Allah
memuliakan dia dan ia diserahi tanggung jawab atas seluruh kerajaan. Jika kita percaya,
kita sedang melakukan kehendak Allah dan kita berlari menuju arah yang berlawanan
dengan dunia. Kita perlu berani untuk terus melakukan kehendak Allah.

Milikilah keberanian untuk tampil beda. Lihatlah Allah akan berkarya melalui hidupmu.
Sekarang waktunya untuk menerima kuasa yang Dia percayakan untuk kamu tampil beda.

Berani tampil beda sama dengan berani menakhlukan yang biasa.


Doaku:
“Tuhan Yesus, aku mau menjadi seperti bintang yang bercahaya di tengah kegelapan,
memancarkan terang kasih Tuhan dan menceritakan kemurahan Tuhan. Pimpin aku ya,
Tuhan. Amin.”
JANJI TUHAN
 :: Tim Redaksi
 :: 25 November 2014

 :: Renungan, yang lagi HOT

Ayat Emas
Jadi TUHAN telah menepati janji yang telah diucapkan-Nya;
(I Raj. 8:20a)
Bacaan: I Raja-raja 8:14-20

Jikalau Tuhan sudah berjanji, maka akan selamanya janji itu tetap berlaku, sampai
tergenapi. Janji Tuhan tidak pernah berubah, janji-Nya kekal dan tak pernah diingkari.

Dahulu Tuhan berjanji akan membawa bangsa Israel ke tanah perjanjian, dan janji itu sudah
digenapi. Kemudian Tuhan mengangkat Daud menjadi raja atas bangsa Israel. Lewat Daud,
Tuhan berjanji akan mendirikan rumah-Nya di tanah perjanjian itu dan saat Daud hendak
mendirikan rumah Tuhan, berkatalah Tuhan,”Bukan kamu yang akan mendirikan rumah
itu, tetapi keturunanmu yaitu anakmu yang akan menggantikanmu.”

Kerygmers, jika Tuhan sudah berjanji memberkati, maka Ia akan memberkati, jika Ia
berjanji memberikan kekuatan, maka Ia akan memberikan kekuatan. Karena Ia sudah
berjanji membangun rumah-Nya lewat keturunan langsung Daud, maka Ia telah
mengangkat Salomo menjadi raja menggantikan Daud ayahnya, dan memberi kekuatan
kepadanya untuk membangun rumah Tuhan.

Semua janji Tuhan dalam hidup manusia akan digenapi asal kita tetap berada dalam jalur
yang ditetapkan-Nya. Tuhan sudah berjanji bahwa semua umat-Nya akan mempunyai
masa depan yang baik dan cerah. Tapi mengapa masih banyak anak-anak Tuhan yang
masa depannya suram? Itu dikarenakan mereka tidak sabar menunggu janji Tuhan
digenapi, lantas mengambil jalan pintas ke luar dari jalur yang sudah disediakan Tuhan.

Kerygmers, masa depanmu sungguh ada.Bersabarlah sampai janji Tuhan digenapi dalam
hidupmu, jangan terburu-buru mengambil jalan pintas untuk mencapai kesuksesan itu.
Tetapi melangkahlah bersama Tuhan dengan pasti.

Percayalah selalu bahwa Tuhan tak pernah ingkar janji


Doaku:
“Tuhan Yesus, ampunilah aku bila selama ini sering tidak setia kepada-Mu. Hari ini aku
belajar untuk tetap berada di jalan-Mu, apa pun yang terjadi padaku. Aku yakin Engkau
selalu bersamaku. Amin.”
TANYA TUHAN DULU
 :: Tim Redaksi
 :: 13 November 2014

 :: Renungan, yang lagi HOT

Ayat Emas
“Tanyakanlah kiranya kepada Allah, supaya kami ketahui apakah perjalanan yang kami
tempuh ini akan berhasil.”
(Hak. 18:5)
Bacaan: Hakim-hakim 18:1-6

Ada suatu zaman dimana tidak ada raja di antara orang Israel. Meski demikian, mereka
tetap membutuhkan seorang imam untuk menghubungkan mereka dengan Tuhan.

Bila mereka hendak melalukan suatu pekerjaan besar, atau hendak mengadakan
perjalanan jauh, maka mereka tak lupa datang bertanya kepada imam tersebut, dan imam
itu akan bertanya kepada Tuhan apa yang harus mereka perbuat, atau akan berhasilkah
pekerjaan dan perjalanan mereka hari itu.

Kerygmers, sama halnya dengan bangsa Israel, kita juga butuh petunjuk dan persetujuan
dari Tuhan. Jauh lebih baik jika kamu datang dan bertanya terlebih dahulu kepada Tuhan,
untuk segala sesuatu yang akan kamu kerjakan atau rencanakan.

Entah itu dalam hal memilih sekolah, teman, cita-citamu dan rencana-rencanamu, adalah
lebih baik jika kamu datang dan bertanya terlebih dahulu kepada Tuhan, agar kamu tidak
salah pilih dan salah melangkah. Tuhan Maha Kuasa dan Maha Tahu, Dia tahu yang terbaik
bagimu. Jadi jangan takut untuk selalu bertanya pada Sang maha Tahu.

Lebih baik bertanya berkali-kali daripada nyasar berkali-kali


Doaku:
“Tuhan Yesus, ajari aku untuk selalu datang kepada-Mu sebelum aku mengambil keputusan
untuk masa depanku. Berilah aku petunjuk-Mu. Amin.”
Ikut Mana???
 :: Tim Redaksi
 :: 27 February 2014

 :: Renungan, yang lagi HOT

Ayat Emas
“Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah”
(Rm. 8:14)
Bacaan: Roma 8:1-17

Kalian pernah membaca atau mendengar kisah Pinokio? Pinokio adalah boneka kayu yang
dapat hidup karena Peri Biru. Pinokio diasuh bapak Papeto. Suatu kali ketika Pinokio diajak
ke pasar, dia selalu menirukan cara berjalan setiap orang yang dijumpainya.

Saat berpapasan dengan orang yang jalannya pincang, Pinokio pun berjalan pincang. Saat
bertemu orang bungkuk, Pinokio pun berjalan bungkuk. Sampai akhirnya Bapak Papeto
menegurnya, supaya tidak menirukan cara orang-orang yang berjalan di sekitarnya.

Kerygmers, jati diri kita adalah sebagai anak-anak Tuhan Yesus. Jadi kita harus
mencerminkan Bapa kita. Sifat yang ada pada Bapa hendaknya tercermin dalam kehidupan
kita. Tuhan Yesus telah mengirimkan roh-Nya, agar kita dapat serupa dengan gambaran-
Nya. Roh-Nya membantu kita untuk hidup dipimpin oleh Allah.

Jangan seperti Pinokio, yang hanya bisa menirukan cara orang lain, untuk mengetahui jati
dirinya. Kita dilahirkan dari roh yang berasal dari Tuhan, maka kita juga harus patuh pada
Tuhan. Mau ikut mana? Mengikuti Roh yang berasal dari Tuhan atau roh yang bukan dari
Tuhan?

Anak-anak Allah adalah yang hidupnya dipimpin oleh Roh Allah


Doaku:
“Tuhan Yesus, terimakasih atas Roh-Mu yang Engkau berikan dan memimpin dalam
kehidupanku, agar aku serupa dengan Kristus. Amin.”
SIM (SURAT IZIN MEMBERKATI)
 :: Tim Redaksi
 :: 8 November 2014

 :: Renungan, yang lagi HOT

Ayat Emas
Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita
mencari kesenangan kita sendiri.
(Rm. 15:1)
Bacaan: Roma 15:1-6

Banyak hal dalam hidup ini diizinkan Tuhan terjadi, agar kita dapat bersaksi, berbagi
pengalaman, dan memberkati orang lain dengan memberi kekuatan-kekuatan baru.

Banyak orang yang takut, bahkan sampai panik bila sampai batas usia tertentu mereka
masih belum dapat pacara alias jomblo. Banyak orang bingung, jika belum juga
mendapatkan pekerjaan, dsb.

Kerygmers, sebagai anak-anak Tuhan, kamu gak perlu kuatir bila sampai saat ini masih
jomblo. Kalau pun Tuhan izinkan kamu menjomblo sampai batas usia tertentu, tidak usah
khawatir. Nikmatilah masa-masa itu dengan melakukan hal-hal yang baik dan berguna.
Tuhan izinkan itu terjadi supaya kamu bisa menjadi berkat bagi orang lain. Ibarat
pengemudi kendaraan, kamu mempunyai SIM, Surat Izin Memberkati orang lain lewat
hidupmu.

Firman Tuhan hari ini berkata, “Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang
tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.”

Tuhan Yesus mau kamu menghibur orang-orang yang pusing dengan statusnya, maka beri
mereka kekuatan. Tuhan mau kamu menjadi berkat, menghibur orang lain. Biarlah
hubungan pertemanan kamu menjadi berkat bagi orang lain, dan nama Tuhan akan
dipermuliakan lewat hal tersebut. Semangat melayani dan jadilah berkat!

Jangan biarkan kesedihan merenggut sukacitamu untuk berbagi dan memberkati


sesamamu.
Doaku:
“Tuhan Yesus, bantulah aku untuk belajar menjadi berkat bagi orang lain. Amin.”
Past, Present, and Future
 :: Tim Redaksi
 :: 22 September 2014

 :: Renungan, yang lagi HOT

Golden Verse
I will praise You, for I am fearfully and wonderfully made; Marvelous are Your works, And
that my soul knows very well.
Psalms 139:14
Read:
Psalms 139:13-17

No, we’re not going to talk about tenses in English. But we’re going to take some time to
look at years that passed. Then we’ll move to our current position and we’ll also take a look
at our future.

What do you see in your past? What do you see now and what do you see in the future? Yes,
life has its ups and downs and we all struggle. We experience different things and learn our
lessons. But I can and I will say it now that we all have one thing in common.

We all are alive today because God is merciful to us! We breathe, talk, work, sing, we do all
the things we can do because of His love. The question is, do we realize how great and
wonderful God we have? Do we really see that this life we have is a gift?

God knows all. He was there, He is still here for us and He will be with us in the future.

God knows all. He was there, He is still here for us and He will be with us in the future.
Prayer:
“God, I thank You for this life. Thank you for always be there for me. I realize how special I
am because You have planned all the best in my life. Use me to glorify You even more. I
pray in the name of Jesus. Amen.”
Pilih Medan Perangmu
 :: Tim Redaksi
 :: 23 August 2014

 :: Renungan, yang lagi HOT

Ayat Emas
Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung
pada penasihat yang banyak.
(Ams. 24:6)
Bacaan: Amsal 24:1-10

300adalah judul film Hollywood yang release tahun 2007. Film yang mengandung adegan
sadis ini menggambarkan tentang peperangan di Thermopylae, Yunani. Ceritanya, bangsa
Persia hendak menaklukkan Yunani. Raja Leonidas membawa hanya 300 orang prajurit
untuk membendung 300.000 prajurit Persia. Ajaibnya, 300 tentara ini sanggup
mengadakan serangan yang cukup membuat kewalahan pasukan Persia.

Walau akhirnya 300 prajurit ini terbantai dan menjadi korban, kisah keberaniannya
menyebar dan menyebabkan Sparta dan Yunani bersatu untuk mengakhiri serangan
Persia.

Seorang jenderal perang yang baik tahu mana pertempuran yang harus dihadapi dan mana
yang harus dihindari. Ia sanggup menghitung jumlah korban yang akan jatuh dan
kemungkinan menang. Yang pasti ia tidak akan bertempur di setiap pertempuran.

Kitapun seperti itu juga. Banyak hal di hidup kita yang membuat kesal, jengkel dan marah.
Tapi tidak setiap ada hal yang mengesalkan kita harus bertempur. Jangan dikit-dikit
berantem. Jika di jalan ada tukang becak yang ngawur, biarkanlah itu. Untuk apa juga
berantem dengan tukang becak. Tapi jika ada yang melecehkan dan bullying kita, itu harus
diladeni. Dengan bijaksana, tentunya. Jangan sampai konflik itu malah mencelakakan kita.

Simpan emosi dan tenagamu untuk berperang pada hal yang benar-benar penting.
Doaku:
“Tuhan Yesus, tolong aku untuk mengendalikan diri dan benar-benar memilih medan
perangku dengan bijaksana. Amin.”
HORE …AKU BISA!
 :: Tim Redaksi
 :: 7 December 2014

 :: Renungan, yang lagi HOT

Ayat Emas
Sebab itu siapkanlah akal budimu,waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya
atas kasih karunia yang dianugerahkanNya ….
(1 Ptr.1:13)
Bacaan: I Petrus 1:11-14

Hendra terkena sindrom percaya diri. Selama bertahun-tahun ia selalu dihantui rasa tidak
berguna. Hampir setiap pagi ia berkata, ”Ah, aku ini apa? Aku tidak berarti apa-apa. Di kelas
mau begini begitu juga percuma. Teman-teman gak bakalan dengerin aku… Aku kan bukan
ketua kelas…” Akhirnya Hendra menyerah dalam kemurungannya, dan menjalani hidup
dengan begitu saja. Ia melupakan kegembiraan yang seharusnya dinikmatinya.

Apakah kamu juga kehilangan rasa percaya diri? Malu dengan keadaan dirimu sendiri?
Orang-orang yang tidak percaya diri adalah mereka yang melupakan satu hal; bahwa Allah
telah membekali setiap manusia dengan kebaikan-kebaikan. Kebaikan-kebaikan itu harus
difungsikan terlebih dahulu, dan tentu saja dengan kerja keras tanpa mengenal lelah dan
menyerah.

Allah sudah mengaruniakan kebaikan yang harus dikelola dengan sungguh-sungguh.


Bahkan Allah sudah melengkapi kita dengan akal budi. Kegagalan mungkin saja akan
menghampiri kita. Sekali, dua kali, bahkan lebih dari tiga kali. Tetapi itu bukan suatu alasan
untuk menyerah. Allah melihat semua yang terjadi, dan Ia tidak akan membiarkan diri kita
sendiri dalam kesulitan. Bahkan, Allah telah mengutus Anak-Nya untuk kita.

Melalui kuasa kebangkitan Kristus, kita telah diberikan hidup yang penuh pengharapan.
Oleh karena rahmat-Nya yang besar, Ia mengirimkan Roh-Nya bagi kita. Roh itu bukanlah
roh yang melemahkan, melainkan Roh yang membuat kita kuat, penuh kasih dan
keberanian, sehingga kita bisa berkata, Hore……Aku Bisa!

Maksimalkan kerja akal budi kita bersama Tuhan untuk mengejar mimpi kita.
Doaku:
“Tuhan Yesus, terima kasih, karena Engkau sudah mengutus Roh yang membangkitkan
bagiku. Tolong aku untuk senantiasa mengandalkan-Mu dalam hidupku. Amin.”
Bangkit dan Berjalanlah!
 :: Kak Lia
 :: 13 January 2013

 :: Renungan, yang lagi HOT

Ayat Emas
“Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah”
(Yoh.5:8)
Bacaan: Yohanes 5:1-9

Kelumpuhan adalah “kematian” bagi manusia. Mengapa disebut kematian? Memang orang
yang lumpuh tidak mati/kehilangan nafas. Namun, orang yang lumpuh juga disebut mati
karena tidak bisa bergerak dengan bebas, selayaknya orang sehat. Salah satu ciri
kehidupan adalah dapat bergerak, sehingga orang yang lumpuh tidak dapat menjalani
kehidupan dengan bebas.

Sama seperti orang lumpuh di pinggir kolam Betesda, yang sedang putus asa. la sudah
lama tidak memiliki kesempatan untuk menceburkan diri ke dalam kolam, saat malaikat
Tuhan menggoncangkan airnya. Alhasil, 38 tahun sudah ia duduk di pinggiran kolam
tersebut dan hanya bisa meratapi nasibnya.

Kelumpuhan rupanya tidak hanya terjadi pada tubuh fisik. Namun, juga dapat terjadi di
dalam hati. Kelumpuhan hati banyak sebabnya, salah satunya adalah kekecewaan,
kebencian dan dendam.

Manusia yang memendam kekecewaan terhadap seseorang, bahkan terhadap Tuhan,


biasanya tidak akan pernah bisa berhasil dalam hidupnya. Allah tidak akan memberkati
orang-orang yang lumpuh dalam kekecewaannya.

Kerygmers, tinggalkanlah segala kekecewaan yang ada dalam hatimu, lepaskanlah


pengampunanmu. Mari bangkit dari keterpurukan dan kekecewaanmu, dan berjalanlah
bersama Tuhan Yesus.

Kekecewaan adalah jalan bergelombang yang menghambat langkah kidup kita


Doaku:
“Tuhan Yesus, aku mohon pegang tanganku agar aku bisa bangkit dan berjalan bersama-
sama dengan Engkau. Amin.”
ARMY OF GOD
Ayat Pokok         : II Timotius 3:3-4

PENDAHULUAN

Ketika Tuhan memanggil kita, Tuhan memiliki rencana untuk kita. Rencana-Nya adalah
supaya hidup kita dapat menjadi berkat dimanapun kita berada. Kita harus menjadi Army
Of God. Kita dipersiapkan Tuhan untuk menjadi prajurit-prajurit Tuhan. Menjadi tentara-
tentaranya Allah.
Kekristenan adalah kegerakan. Tuhan menghendaki adanya satu perubahan kearah yang
baik dari anak-anak Allah.
Saat kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, kita disebut sebagai Anak-anak Allah.
“ Tetapi semua orang yang  menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak
Allah. Tetapi dari Anak-anak Allah, Tuhan menginginkan supaya kita lebih lanjut
bertumbuh menjadi Pengikut, Murid dan selanjutnya Tuhan merindukan kita menjadi
pelayan-pelayan Tuhan. Dengan kata lain Tuhan menginginkan kita menjadi Prajurit-
prajurit-Nya Allah ( menjadi Army Of God ).

1. Siapakah Army Of God?

Army of God adalah orang-orang yang siap dipakai Tuhan untuk “berperang” menyatakan
kemuliaan nama Tuhan. Mengapa berperang? Karena memang sebagaimana tugas utama
seorang tentara adalah berperang, maka tugas utama seorang Army Of God adalah juga
berperang. Tetapi yang harus kita ingat bahwa peperangan kita bukan seperti peperangan
yang dilakukan oleh tentara-tentara dunia. Musuh yang kita perangi berbeda dengan
musuh-musuh tentara dunia.

1. Siapakah musuh kita?

Musuh yang harus kita perangi adalah:


o Kua-kuasa jahat ( Efesus 6:11-12 )
Iblis  ( Bhs. Grika= Diabolos )
Artinya :-      Pembuat kejahatan
–      Pembuat keonaran
o Kedagingan kita
o Bagaimana Syarat Menjadi Army Of God yang berkenan kepada Tuhan?

 Fokus kepada Tuhan Sang Komandan ( II Timotius 2:4 )

 Melatih diri dalam kedisiplinan ( II Timotius 2:5 )

 Sabar menghadapi tantangan kehidupan ( II Timotius 2:3 )

PENUTUP
Selagi muda, mari kita serahkan diri menjadi prajurit-prajurit-Nya Allah. Jangan tunggu
menjadi tua dan tidak berdaya. Masa muda adalah masa-masa potensial untuk kita
mempersiakan diri menjadi alat-alat-Nya Tuhan untuk berperang menyatakan kemuliaan
Tuhan dengan menjadi Army Of God

MERAIH HIDUP BERKEMENANGAN


Posted on November 5, 2013 by H.AGUS SUSANTO

Ayat Pokok: II Korintus 4:1-18

Pendahuluan
Orang-orang percaya, atau gereja Tuhan sering diibaratkan sebagai bejana tanah liat ( Ingg:
vessel ). Sementaara Tuhan adalah Sang Penjunan. Sebutan bejana ini memberikan
pemahaman kepada kita betapa rapuhnya kita. Mungkin saat ini Anda adalah orang-orang
muda yang sedang gagah-gagahnya, tenaga masih prima. Tetapi jangan lupa, akan datang
masanya dimana kita akan alami masa-masa tua dan kekuatan kita semakin berkurang,
kondisi kita akan semakin merosot.

Ayat bacaaan kita hari ini memberikan gambaran bahwa memang dalam diri setiap
manusia ada dua unsur kehidupan yaitu manusia jasmaniah atau lahiriah, dan manusia
rohaniah atau batiniah.
a. Manusia lahiriah, semakin tua semakin berkurang dan semakin merosot
–  Berkurang : tenaganya, nafsu makannya
–  Merosot    : pendengarannya, penglihatannya, daya ingat,

b. Manusia batiniah: semakin diperbaharui


– semakin bertambah usia, semakin dewasa iman kita.

Bagaimana supaya kita dapat meraih kemenangan dalam hidup bahkan sampai masa
tua kita?

a. Tidak mudah putus asa ( ayat 1, 8 )


Dalam dunia, kita sering diperhadapkan dengan berbagai penderitaan,tapi biarlah kia
berkeyakinan seperti Paulus bahwa penderitaan yang dialaminya ringan, tidak sebanding
dengan kemuliaan yang disediakan oleh Tuhan ( Roma 8:18 ). Persoalannya kenapa banyak
orang mudah patah semangat, karena menganggap seolah-olah penderitaannya begitu
berat.
b. Tetap mengucap syukur ( ayat 15). Jadi seburuk apapun kondisi kita, Tuhan katakan
kita harus tetap mengucap syukur.
Tuhan tidak katakan mengucap syukurlah pada waktu kamu senang. Tetapi Tuhan
perintahkan mengucap syukurlah dalam segala hal (  1 Tes 5:18 ). Itu artinya kita mengucap
syukur dalam keadaan apapaun dan kondisi bagaimanapun.
c. Arahkan perhatian hanya kepada Tuhan ( ayat 18 )
Kondisi hari-hari ini yang sarat dengan kesibukan dan persaingan, dapat menjadi godaan
untuk kita tidak lagi menjadikan Tuhan sebagai pusat perhatian kita. Tetapi Tuhan berkata
dalam Kolose 3:2 ” Pikirkanlah perkara-perkara yang diatas bukan yang dibumi.
Dengan demikian kita akan dimampukan untuk tetap tegar dan tampil sebagai pemenang,
ditengah segala problema yang melanda hidup kita

Amin !!!

ORANG PERCAYA YANG DAPAT DIPERCAYA


Ayat Pokok: I Kor 4:2
Pembacaan Alkitab : I Kor 4:2

Pendahuluan
Setiap kita tentu menyadari bahwa kita adalah orang percaya. Namun yang menjadi pokok
pikiran kita hari ini adalah. Apakah kita juga dapa dipercaya oleh Tuhan?

Kepercayaan adalah hal yang sangat penting. Ketika seorang pemimpin tidak dapat
dipercaya, maka bawahan tidak akan respek kepadanya. Demikian sebaliknya, ketika
seorang bawahan tidak dapat dipercaya, tidak mungkin atasan akan mempercayakan hal-
hal lain yang lebih besar kepadanya. Dalam keluarga, juga perlu dikembangkan sikap saling
percaya antara anggota keluarga.

Ketika seorang pelayanan Tuhan, tidak dapat dipercaya, maka masa depan pelayanan akan
terkendala.

"Menjadi Orang Percaya Yang Dapat Dipercaya"

Mengapa ada banyak orang yang mengaku dirinya sudah mengenal Yesus, bahkan sudah
melayani, sudah bernubuat, mengusir setan dan melakukan mujizat demi nama Yesus,
ternyata pada akhir hidupnya malah tidak dikenal oleh Tuhan Yesus?

Banyak orang yang sudah merasa dirinya sudah pasti diselamatkan, padahal belum
selamat. Ada orang-orang yang merasa dirinya sudah dikenal dan terkenal di dunia ini,
padahal Tuhan katakan :”Aku tidak mengenal kamu!”. Ada lagi orang2 yang mengatakan
betapa Yesus berarti bagi hidupnya, padahal dirinya sendiri tidak berarti apa-apa di mata
Tuhan. Adalagi orang mengatakan aku percaya Tuhan, padahal ia sendiri belum dapat
dipercaya oleh Tuhan.

Camkan baik-baik, Pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan bukan sekedar pengakuan
ucapan bibir, melainkan harus bersumber dari kepercayaan dalam hati (Rm 10:9-10).

Ada banyak orang beranggapan, bahwa kalau orang bisa mengaku, pastilah itu berasal dari
hatinya yang percaya. Padahal kalau kita simak, banyak orang Kristen yang ditolak Tuhan
(Mat 7:23) justeru orang-orang yang merasa dirinya sudah percaya kepada Tuhan dan
sudah dipakai Tuhan sehingga merasa dirinya istimewa di hadapan Tuhan. Mereka merasa
sudah percaya kepada Tuhan, tetapi ternyata Tuhan Yesus tidak percaya bahwa mereka
sungguh-sungguh percaya kepada-Nya.

Kepercayaan yang benar dalam hati, pasti akan berujud-nyata dalam tindakan, sebab Yak
2:17 & 26 katakan, bahwa iman tanpa disertai perbuatan pada hakekatnya adalah mati. Jadi
percaya harus disertai dengan tindakan atas pengakuan kita bahwa Yesus adalah Tuhan
dan Juru Selamat kita. Coba perhatikan Yak 2:19-20

19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga
percaya akan hal itu dan mereka gemetar.

20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa
perbuatan adalah iman yang kosong ?

Kalau kita hanya sekedar percaya Yesus sebagai Tuhan, itu bukan iman yang
menyelamatkan. Dalam Yak 2:22 dikatakan, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-
perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. Jadi iman yang
menyelamatkan adalah selain kita percaya dengan hati bahwa Yesus adalah Tuhan, tetapi
juga melakukan kehendak Bapa.

Melakukan kehendak Bapa artinya kita hidup dalam ketaatan dan kesetiaan untuk berjalan
dalam otoritas-Nya Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus menghendaki agar kita percaya kepada-Nya dengan dasar iman yang benar,
yaitu karena pengenalan yang benar akan Dia. Dalam Rm 10:17 dikatakan:

17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Dengan kata lain, alkitab mengatakan, bahwa kita menjadi percaya karena kita mengenal
dengan benar Tuhan kita. Dan kita bisa mengenal Tuhan dengan benar karena kasih
karunia Tuhan.

Jadi kalau ada orang yang bertanya mengapa engkau begitu percaya kepada Yesus,
mengapa engkau mau menyerahkan hidupmu sepenuhnya kepada Yesus? Kita sekarang
tahu dan bisa menjawab: “Karena aku mengenal Dia. Aku tahu kepada siapa aku percaya.”
Inilah iman yang Tuhan kehendaki. Kita percaya bukan karena ikut-ikutan, kita percaya
bukan karena apa kata orang, kita percaya bukan karena paksaan atau juga karena
kebetulan.

Dan pertanyaannya bagi setiap kita sekarang, adalah : sebagai orang yang percaya Yesus
adalah Tuhan, sudah sejauhmana kita memahami kehendak Tuhan dalam hidup kita ? dan
sejauhmana kita sudah melakukan kehendak-Nya ? Tuhan Yesus dalam Mat 7 : 21 dengan
sangat jelas berkata :

21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam
kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Karena kita sekarang hidup di penghujung zaman terakhir, dimana kita harus siap
mempertanggungjawabkan hidup kita dihadapan Tahta Pengadilan Kristus (2 Kor 5:10)
yang sudah sangat dekat. Kita harus sadar dan berjaga-jaga jangan sampai justeru
perjalanan hidup kita sebagai orang percaya dan pemegang kasih karunia malah menjadi
sia-sia dan binasa. Jangan sampai perjalanan hidup kita sebagai orang Kristen, ibadah dan
pelayanan kita selama ini menjadi sia-sia dan tidak berkenan kepada Tuhan.
Menjadi seorang percaya bukan dimulai ketika seseorang memutuskan untuk mengatakan
dan mengakui Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat.

Dalam Rm 10 : 8-11 firman Tuhan dikatakan :

8 …..”Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” Itulah
firman iman, yang kami beritakan.

9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya
dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu
akan diselamatkan.

10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku
dan diselamatkan.

11 Karena Kitab Suci berkata : “Barangsiapa yang percaya kepada Dia tidak akan
dipermalukan.”

13 ……..barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

Menjadi orang percaya itu sebuah proses yang berkelanjutan seumur hidup kita, dimulai
bukan ketika kita mengatakan dan mengaku Yesus adalah Tuhan, melainkan justeru ketika
kita sungguh-sungguh membuka hati kita dan menerima Yesus sebagai satu-satunya
Tuhan yang berkuasa dalam hidup kita. Kalau Yesus menjadi penguasa satu-satunya dan
yang berdaulat penuh dalam hidup kita, maka kita sadar, bahwa hidup kita bukan milik kita
lagi, melainkan hidup kita sepenuhnya milik Tuhan, oleh Tuhan, untuk Tuhan, dan bagi
Tuhan kemuliaan sampai selama-lamanya. Dalam Rm 14 : 7-9 dikatakan, bahwa … baik
hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan…..

Dengan hati kita percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut kita mengaku dan
diselamatkan. Artinya ketika kita memutuskan untuk percaya kita memberikan
sepenuhnya diri kita dibenarkan oleh kuasa darah Tuhan Yesus.

Menjadi seorang Kristen dimulai ketika Tuhan memilih kita untuk menjadi umat-Nya yang
akan diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kita dan dalam kebenaran yang kita
percayai (2 Tes 2:13). Namun demikian setelah kita dipilih Tuhan, kita harus meresponinya
dengan memberikan diri kita untuk disucikan (1 Kor 6:11).

Kita diselamatkan dan dipanggil dengan panggilan kudus, bukan karena kita layak atau
perbuatan baik kita, melainkan karena maksud dan kasih karunia Tuhan sendiri (2 Tim 1:9,
Tit 3:5, 1 Ptr 1:3-5).

Dalam Ef 1:3-12 dikatakan, bahwa setelah kita dipilih, kita ditebus oleh kuasa darah Yesus
yang mahal (kita beroleh pengampunan dosa), kita dikuduskan, dibenarkan di dalam
Kristus (yaitu dimeteraikan dengan Roh Kudus, Ef 1:13-14). Baca 1 Ptr 1:2 dan 1 Kor 6:17-20.

Lalu kita dipanggil oleh Injil Kristus, berdiri teguh dan berpegang pada pengajaran yang
sehat (baik secara lisan maupun tulisan). Kemudian oleh kasih karunia Tuhan kita telah
mengasihi kita dan menganugerahkan penghiburan dan menguatkan hati kita dalam
pekerjaan dan perkataan yang baik (2 Tes 2:14-17).

Sehingga kita dilayakkan menerima Roh Kudus sebagai jaminan bagian kita sampai kita
memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji
kemuliaan-Nya (Ef 1:14).

Ironisnya, ada banyak orang yang merasa dirinya percaya, tetapi ketika ia menghadapi
persoalan menjadi goyah imannya. Ada banyak orang yg merasa dirinya percaya Yesus
Tuhan , ternyata Tuhan tidak percaya kepadanya bahkan tidak mengenalnya.

Sebagai orang percaya, kita harus dapat dipercaya sebagai penerima harta rohani (kasih
karunia) 1 Kor 4:2.

Kita telah memperoleh kasih karunia yaitu harta rohani dalam bejana tanah liat (ROH
KUDUS), sehingga kita beroleh kekuatan dari Allah sehingga sekalipun kita ditindas namun
tidak terjepit, kita habis akal namun tidak putus asa, dianiaya namun tidak ditinggalkan
sendirian, dihempaskan namun tidak binasa (2 Kor 4:7-9).

Allah telah mempercayakan Injil kepada kita, karena itu kita berbicara bukan untuk
menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita (1 Tes
2:4-6). Karena itu dalam 1 Tes 2:10-12 kita diingatkan :

10 Kamu adalah saksi, demikian juga Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami
berlaku diantara kamu, yang percaya.

11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu
dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,

12 dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang
memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.

Orang yang dapat dipercaya akan selalu bertindak hati-hati dan tidak menyimpang ke
kanan atau kekiri dari firman Tuhan, karena itu apa pun yang dikerjakannya berhasil dan
kemanapun ia berjalan selalu beruntung. Tuhan selalu menyertai dia dan membuka jalan
baginya. Contoh Yusuf, Daniel, Sadrakh, Mesakh, Abednego adalah orang-orang biasa
yang dapat dipercaya, karena itu berhasil dan selalu diluputkan Tuhan dari bahaya. Orang
yang dapat dipercaya akan selalu mendapat pertolongan Tuhan tepat pada waktunya.

Kalau kita menjadi orang percaya yang dapat dipercaya, maka kita akan menikmati
kehidupan dan hari-hari yang baik, penuh damai sejahtera dan sukacita. Berkat rohani,
berkat jasmani dan berkat materi menyertai kehidupan setiap orang yang dapat dipercaya.
Orang yang dapat dipercaya adalah orang benar di hadapan Tuhan yang hidupnya
berkenan kepada Tuhan, karena itu dalam Mzm 37: 23 -26 dikatakan orang yang hidupnya
berkenan kepada Tuhan dipelihara dan diberkati TUhan sampai anak cucunya. Mzm 37:37-
40.
Bagaimana supaya kita dapat menjadi orang yang bisa dipercaya oleh sesama bahkan
oleh Tuhan?
a. Lakukan tugas dengan setia ( I Kor 4:2 )
b. Jangan mudah menghakimi orang lain ( I Kor 4:3 )
c. Setia dalam proses Tuhan ( I Kor 4:11-13

Penutup
Jadilah orang yang dapat dipercaya ( Amsal 28:20 )

Marilah kita pergunakan sisa waktu yang ada untuk menyempurnakan iman percaya kita di
dalam Kristus, beri diri kita untuk dipimpin Roh Kudus, dipenuhi oleh kuat kuasa-Nya dan
diperlengkapi dengan roh hikmat dan wahyu supaya kita bisa mengenal Tuhan dengan
benar (Ef 1:17). JADILAH ORANG PERCAYA YANG DAPAT DIPERCAYA OLEH BAPA DI
SURGA .

Jesus Bless

Anda mungkin juga menyukai