Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kuliah Kerja Lapangan adalah (KKL) merupakan kegiatan yang memberikan


pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk turun langsung dalam sebuah industri
dan dunia kerja, yang mungkin tidak dapat ditemukan pada aktivitas belajar
mengajar di dalam kampus. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan
gambaran pada mahasiswa terkait kondisi aktual dunia kerja/industri, mengetahui
permasalahan dan teknologi terkini yang digunakan pada sebuah industrisesuai
dengan bidang keilmuannya. Hal ini tentunya membantu mahasiswa mengenal
dunia kerja, menumbuh-kembangkan etos kerja yang baik, sehingga kelak dapat
menjadi bekal bagi mahasiswa untuk berkarir pada jenjang selanjutnya.

Kuliah Kerja Lapangan di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas


Sriwijaya merupakan salah satu mata kuliah wajib. Mata kuliah ini terdapat pada
semester lima dengan bobot satu sks. Dalam mata kuliah kerja lapangan ini,
mahasiswa diharapkan untuk terjun langsung pada industry, sehingga dapat
melihat, mengamati, atau bahkan mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama
masa perkuliahan pada industri tersebut.

Bagi mahasiswa kegiatan KKL harus dirasakan sebagai pengalaman belajar


baru yang tidak di peroleh di dalam kampus, sehingga setelah melaksanakan KKL
mahasiswa akan memiliki wawasan sebagai bekal hidup dan bersosialisasi di
tengah masyarakat pada saat melaksanakan pengabdian kepada Bangsa dan
Negara dikemudian hari.

Kriteria lulusan (outcome) yang harus dicapai seorang mahasiswa teknik


mesin adalah mampu mendesain, membuat, mengembangkan dan menganalisis
suatu sistem mekanika. Lulusan teknik mesin harus mampu menganalisis suatu
sistem mekanika dari segi energi, material, kekuatan (statika), serta proses
manufakturnya.

1
Untuk meningkatkan pemahaman guna mencapai kriteria lulusan serta untuk
menambah wawasan maka kami melakukan kunjungan ke sebuah perusahaan di
kota Tegal, yaitu PT. Cipta Bahari Shipyard.PT. Citra Bahari Shipyard adalah
salah satu perusahaan galangan kapal yang didirikan pada tahun 2000 di wilayah
Jawa TengahTepatnya di Kota Tegal. PT. Citra Bahari Shipyard bergerak di
bidang perawatan dan pembangunan kapalmulai dari replating, sandblasting,
pengecatan (painting), perawatan propeller dan kemudi, jangkar serta perawatan
lainnya yang berhubungan dengan docking.

Selanjutnya kami juga mengunjungi perusahaan pengecoran logam, yakniCV.


Mega Jaya Logam. Perusahaan ini beralamat di kota Klaten, Jawa Tengah. Pada
Kunjungan kali ini kami melihat proses pengecoran logam yang kemudian akan
digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai macam produk baru.Produk
unggulan yang diproduksi adalah sebagai berikut: Bollard atau Bolder berbagai
type, Pulley V-belt, aneka macam pompa (pompa sentrifugal, NS, pompa tambak,
pompa dragon), Grill Manhole Cover, Grill Tangkapan Air, Grill Pohon atau Grill
Tanaman, Deck Drain, Roof Drain, Tiang lampu beserta solar sell, Kipas atau
Impeler, Jangkar Kapal, Pemberat Lift (Counter Weight), Pemberat Bui, Kopel,
dan lain sebagainya.

2
B. Tujuan Penulisan

1. Bagi para mahasiswa, secara umum penulisan ini bertujuan untuk menambah
pemahaman tentang ilmu-ilmu yang dipelajari pada teknik mesin. Secara khusus
penulisan ini bertujuan untuk memahami proses pembuatan dan perawatan sebuah
kapal dan pengecoran logam.
2. Penulisan ini juga bertujuan untuk mengevaluasi dan menilai tingkat ketercapaian
Mahasiswa dalam partisipasi kegiatan KKL ( Kuliah Kerja Lapangan ) di Provinsi
Jawa Tengah.
3. Penulisan ini juga bertujuan sebagai referensi untuk meningkatkan kualitas
program KKL ( Kuliah Kerja Lapangan ) di masa yang akan datang.

C. Manfaat Kuliah Kerja Lapangan ( KKL )

a) Bagi Mahasiswa
1. Sarana dalam melatih keterampilan mahasiswa sesuai dengan ilmu dan
pengetahuan yang diperoleh selama masa perkuliahan.
2. Mengenal kondisi aktual industri dan dunia kerja
3. Memotivasi mahasiswa untuk memperlajari dan meningkatkan pemahaman
tentang ilmu yang ada pada Teknik Mesin
4. Mendapatkan pengetahuan baru tentang persaingan dalam dunia usaha dan dalam
menciptakan lapangan pekerjaan yang baru.
b) Bagi Fakultas

Sebagai referensi untuk memajukan fakultas, baik itu peningkatan mutu dalam
bidang akademis maupun non-akademis.

c) Bagi Universitas

Dari Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dapat meningkatkan hubungan


kerjasama yang baik antara pihak Universitas dengan PT. Cipta Bahari Shipyard
dan CV. Mega Jaya Logam.

3
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil kunjungan dalam Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang
dilaksanakan 5 – 10 Desember 2021 di Semarang, Jogjakarta, dan Bandung.
Adapun masalah yang dibahas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses perawatan kapal di PT. Cipta Bahari Shipyarddilakukan?


2. Apa saja komponen – komponen penting yang terdapat dalam sebuah kapal?
3. Bagaimana proses pengecoran logam (sampai menjadi produk baru) di CV. Mega
Jaya Logamdilakukan?
4. Apa saja kendala yang ditemui saat proses pengecoran logam?

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PT. Citra Bahari Shipyard


PT. Citra Bahari Shipyard adalah salah satu perusahaan galangan kapal yang
didirikan oleh pendiri pada tahun 2000 di wilayah pantai utara Jawa Tengah,
Tepatnya di Kota Tegal. PT. Citra Bahari Shipyard bergerak di bidang perawatan
dan pembangunan kapal. Seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan kapal yang
dikuasai sepenuhnya oleh PT. Citra Bahari Shipyard, mulai dari replating,
sandblasting, pengecatan (painting), perawatan propeller dan kemudi, jangkar
serta perawatan lainnya yang berhubungan dengan docking..

PT. Citra Bahari Shipyard memiliki 2 (dua) lokasi/ area galangan/dock yang
memiliki fungsi untuk perawatan (maintenance) dan perbaikan (repair) serta
pembangunan kapal (ship building). Lokasi Dock I, beralamat di Jl. Raya Tegal
Pemalang, KM: 10, Ds. Maribaya, Kabupaten Tegal. Dengan Luas area +/- 2.5
HA, mampu menangani perawatan 2 Kapal Tongkang 300 Feet, pembuatan 1.
Kapal SPOB dan pembuatan 2 Tug Boat serta perbaikkan 2 Kapal Cargo.
Semuanya dikerjakan dan diselesaikan tepat pada waktunya.
PT. Citra Bahari Shipyard menggunakan Sistem Balon Udara (Airbags
System). Dengan menggunakan puluhan Airbag ini sebuah tongkang ataupun
Kapal Cargo akan dinaikan kedaratan. Lokasi Dock II, beralamat di Jl. Jawa, No.
28. Kompleks Wisata Pantai Alam Indah, Kec. Mintaragen, Kota Tegal-Jawa

5
Tengah, denganluas Area +/- 3.000 M. Dock ke II dari PT. Citra Bahari Shipyard
menggunakan sistem Dock Tarik (Slipway System) untuk menaik-turunkan
Kapal. Jenis Kapal yang dikerjakan dalam Dock II ini antara lain jenis Tug Boat.
Kapal Cargo, LCT.
Dengan Dukungan +/- 150 Pekerja yang berpengalaman dan handal PT.
Citra Bahari Shipyard siap menerima segala pekerjaan yang berkaitan dengan
kapal dan diselesaikan dalam waktu tepat pula. Galangan kapal PT. Citra Bahari
Shipyard ditunjang dengan peralatan dan perlengkapan yang modern, sehingga
memudahkan dalam kegiatan pekerjaan docking maupun pembangunan kapal-
kapal.

B. CV. Mega jayaLogam

CV. Mega Jaya Logam merupakan perusahaan yang bergerak dibidang


industry pengecoran logam dan permesinan, dibawah pimpinan Hj. Mega Puspita,
S.E. CV. Mega Jaya Logam memiliki visi yang menarik yaitu menjadi perusahaan
yang solid dan terpercaya dibidang pengecoran logam dan permesinan di
Indonesia dan misi yaitu selalu berinovasi, untuk mencapai posisi terdepan dan
dapat dipercaya, dengan orientasi yang konsisten terhadap kepuasan pelanggan.
Perusahaan ini mempunyai dua dapur produksi, yaitu dapur kupola yang
berkapasitas 30 ton dan dapur induksi yang berkapasitas 0.5 ton sekali tuang atau
4 ton per hari. CV. Mega Jaya Logam juga dalam pengerjaannya terdapat
beberapa cara yaitu dengan cara pembakaran dan juga dengan memakai listrik.
Perusahaan ini dapat menghasilkan produk dengan kualitas tinggi yang banyak
dengan waktu yang cepat. CV. Mega Jaya Logam juga sudah berpengalaman
dalam bidang pengecoran selama berpuluh tahun sehingga dapat dipercaya sudah
mengetahui bagaimana cara menghasilkan produk dengan kualitas yang terbaik.

CV. Mega Jaya Logam produknya sudah tersebar di berbagai kota di


Indonesia. Perusahaan ini juga sudah memiliki ijin perusahaan yang sudah
memiliki akta pendirian perusahaan yang sudah terdaftar di notaries kemudian
juga sudah mempunyai SIUP, HO, TDP. Berkat hal tersebut, CV. Mega Jaya

6
Logam bukan merupakan perusahaan abal-abalan atau perusahaan fiktif.
Perusahaan ini sudah mempunyai pabrik pengecoran sendiri dan pabrik finishing.
CV. Mega Jaya Logam juga sudah mempunyai sertifikat ISO 9001:2015, ISO
45001:2018, dan ISO 14001:2105 dengan system manajemen yang bagus dan
sudah tertata rapi. Dengan adanya system manajemen yang teratur maka akan ada
system kontroling disetiap tahapan. Maka produk yang dihasilkan mempunyai
kualitas yang bagus, pilihan dan unggulan.

CV. Mega Jaya Logam mempunyai beberapa tenaga ahli di bidangnya.


Dari mulai admin kantor, operator mesin peleburan, operator mesin bubut, tenaga
ahli finishing, tim design dan lain lain. Produk unggulan yang diproduksi adalah
sebagai berikut: Bollard atau Bolder berbagai type, Pulley V-belt, aneka macam
pompa (pompa sentrifugal, NS, pompa tambak, pompa dragon), Grill Manhole
Cover, Grill Tangkapan Air, Grill Pohon atau Grill Tanaman, Deck Drain, Roof
Drain, Tiang lampu beserta solar sell, Kipas atau Impeler, Jangkar Kapal,
Pemberat Lift (Counter Weight), Pemberat Bui, Kopel, dan lain sebagainya.
Perusahaan ini juga melayani jasa pengecoran sesuai dengan pesanan pelanggan.
Tidak hanya untuk pelanggan lokal saja, namun juga melayani pesanan dari
seluruh Indonesia bahkan hingga keluar negeri.

7
BAB III

PEMBAHASAN

A. Perawatan Kapal di PT. Citra Bahari Shipyard

PT. Citra Bahari Shipyard ditunjang dengan peralatan dan perlengkapan yang
moderen, sehingga memudahkan dalam kegiatan pekerjaan docking maupun
pembangunan kapal-kapal.PT. Citra Bahari Shipyard menggunakan Sistem Balon
Udara (AirbagsSystem). Dengan menggunakan puluhan Airbag ini sebuah
tongkang ataupun Kapal Cargo akan dinaikan ke daratan dari PT. Citra Bahari
Shipyard menggunakan sistem Dock Tarik (Slipway System) untuk menaik-
turunkan Kapal. Jenis Kapal yang dikerjakan dalam Dock ini antara lain jenis Tug
Boat, Kapal Cargo, LCT.Berikut daftar beberapa peralatan dan perlengkapan yang
dimiliki oleh PT. Citra Bahari Shipyard:Winch Tarik, Mobil Forklift, Mobil
Crane,Tug Boat / Kapal Pandu, Excavator, Buldozer, Tongkang Lumpur, Mesin
Bubut, Travo Las, Mesin Sandblast, Mesin Cat, Mesin Genset, Listrik PLN,
Dump Truck, Balon Karet,Kompresor.Selain pembangunan kapal-kapal baru, PT.
Citra Bahari Shipyard juga memberikan pelayanan jasa perawatan
kapal/dockingmeliputi:replating,sandblasting, painting, perawatan propeller,
jangkar, serta perawatan lainnya yang berhubungan dengan docking.

1. Penggantian plat kapal (replating)

Replating adalah proses dimana kapal melakukan pergantian pelat baru untuk
menggantikan pelat lama yang telah mengalami penipisan pelat yang diakibatkan
oleh korosi terhadap air laut yang perlu dilakukan perbaikan secara
berkesinambungan untuk mempertahankan bagian-bagian kapal.Secara umum,
replating ini bertujuan untuk proses pergantian pelat lama yang mengalami
penipisan atau pengurangan ketebalan akibat korosi.

2. Pembersihan plat kapal dari karat (sandblasting)

Sandblasting adalah proses penyemprotan materialbiasanya berupa pasir


silika atau steel grit dengan tekanan tinggi pada suatu permukaan dengan

8
tujuanuntuk menghilangkan material kontaminasi seperti karat, cat, garam, oli dll.
Selain itu juga bertujuanuntuk membuat profile (kekasaran) pada permukaan
metal agar dapat tercapai tingkat perekatan yangbaik antara permukaan metal
dengan bahan pelindung misalnya cat. Tingkat kekasarannya dapatdisesuaikan
dengan ukuran pasirnya serta tekanannya. Perlu diketahui berhasil atau gagalnya
suatupengecatan sangat tergantung pada tingkat kebersihan dan tingkat perekatan
antara cat danpermukaan serta tingkat kepadatan dan perataan dari cat itu sendiri

3. Pekerjaan pipa-pipa (pipping)

Pada proses ini adalah proses penggantian atau pemasangan instalasi


perpipaan yang sudah berkarat atau yang sudah bocor (rusak). Untuk instalasi pipa
dikapal tentu pipa-pipa tersebut tidak hanya pipa lurus melainkan terdapat belokan
, cabang, mengecil, naik dan turun. Panjang dari pipa pun beraneka ragam ada
yang panjang ataupun pendek. Proses ini bertujuan untuk mengganti pipa-pipa
yang lama dengan pipa yang baru. Kita dараt mengecek kebocoran pipa dеngаn
memberi tekanan tinggi dеngаn menggunakan pompa kе dalam pipa, dan
dilapisan luar pipa dilapisi air sabun. Apabila sabun mejadi bergelembung
kemungkinan telah terjadi kebocoran atau keretakan pada pipa.

4. Pengecatan (painting)

Painting merupakan proses pengecatan pada kapal, cat kapal pada umumnya
di fungsikan untuk melindungi bagian-bagian kapal agar terhindar dari korosi
dalam jangka waktu yang cukup lama. Sifat proteksi pada catkapal sangat
diutamakan mengingat kapal terus menerus berhadapan dengan air
laut yangmengandung garam yang sangat tinggi (NaCl), disamping itu cat
kapal sendiri juga berhadapanlangsung dengan cuaca yang tiada henti-
hentinya, yaitu hujan, panas dan dingin.

Dalam pengerjaanya terdapat langkah-langkah yang harus dilakukakan, yaitu :

1. Sebelum dilakukan reparasi badan kapal dibersihkan dulu dari binatang dan
tumbuhan laut yangmenempel pada pelat badan kapal.

9
a. Pembersihan dengan cara mekanis yaitu dengan cara penyekrapan.
Bertujuan untuk Pembersihan terhadapbinatang-binatang laut dan tumbuh-
tumbuhan laut. Pembersihan dengan cara ini secara manualmenggunakan
tenaga manusia. Gambar. Sekrap yang Digunakan Pembesihan
Hewan Laut
b. Pembersihan dengan sandblast,tujuan untuk menghilangkan material
kontaminasi seperti karat, cat,garam, oli dll. Selain itu juga bertujuan
untuk membuat profile (kekasaran) pada permukaan metal agardapat
tercapai tingkat perekatan yang baik antara permukaan metal dengan
bahan pelindung misalnyacat.Gambar Pembersihan Dengan Sandblasting
c. Pembersihan dengan water jet cleaning, menggunakan air bertekanan
tinggi yang disemprotkanmelalui nozel. Semprotan air yang bertekanan
tinggi ini didapat dari pompa bertekanan, lebih tinggikemampuan pompa
makin baik kemampuan pembersihannya. Air yang dipakai air tawar,
karena tidaksaja baik terhadap pompanya sendiri tetapi binatang-binatang
laut akan lebih mudah terlepas. Sedangpompanya dapat digerakkan oleh
motor diesel atau motor listrik, dan pompa ini diletakkan diatas keretayang
beroda sehingga mudah dibawa ketempat-tempat yang diperlukan.

2. Pengecatan Badan Kapal.Pengecatan badan kapal dapat dilakukan dengan kuas


cat, roller maupun unit semprot cat sesuaidengan tingkat daerah kesulitan
pengecatan. Jenis cat yang digunakan adalah :

a. Cat Dasar / Cat Primer


b. Cat AC (Anti Corrosive/Anti Karat )
c. Cat AF (Anti Folling /Anti Binatang Atau Tumbuhan Laut ).

Pengecatan dilakukan setelah badan kapal selesai diblasting. Sebelum dicat,


badan kapal harus benar-benar bersih dari debu atau sejenisnya. Karena apabila
masih ada debu yang menempel kemudiandicat akan menimbulkan kondensasi
yang lama kelamaan akan menyebabkan munculnya blistering (lubang-lubang
kecil karena catnya terkelupas )

5. Pembersihantangki-tangki(cleaning)

1
Tank Cleaning ѕаngаt perlu dilakukan untuk mengecek keadaan
tangki,sehingga apabila terjadi kebocoran аkаn dараt diketahui. Ketika tangki
dibersihkan, kita аkаn mengetahui apakah kandungan dі dalam tangki tercampur
material lаіn atau tidak.

Tank Cleaning dilakukan dеngаn pengecekan tangki terlebih dahulu,


kеmudіаn isi dаrі tangki tеrѕеbut dibersihkan dаrі endapan lumpur atau kotoran
dеngаn mengalirkannya mеlаluі bottom plug agar ѕеmuа kotoran dараt hilang
kеmudіаn dilakukan pengecekan kerusakan atau kebocoran tangki уаng mungkіn
terjadi.

Cara mengecek kebocoran tangki :

a. Tangki air

Tangki diberi air hіnggа penuh, kеmudіаn diberi tekanan уаng sanagt tinggi
dеngаn menggunakan pompa. Apabila tekanannya turun, maka dараt dicurigai
terjaidi kebocoran tangki.

b. Tangki oli atau bahan bakar

Yаіtu dеngаn memberi solar kedalam tangki hіnggа penuh, lаlu dibagian luar
tangki dilapisi kapur, apabila terjadi bocor atau retak didalam tangki, maka solar
аkаn merember keluar dan membuat permukaan уаng dilapisi kapur menjadi
berwarna hitam.

6. Perbaikan dan Perawatan Mesin Kapal

Pemeliharaan Kapal adalah kegiatan perawatan dan perbaikan kapal yang


dilaksanakan sendiri atau pihak lain baik pada masa operasi atau diluar masa
operasi kapal, dalam rangka mempertahankan kelayakan kapal sehingga dapat
beroperasi secara maksimal. Para pemilik kapal pada saat ini dalam melakukan
penjadwalan pemeliharaan kapal menggunakan sistem yang bernama Planned
Maintenance System.

Tujuan dari penggunaan Planned Maintenance System diantaranya :

1
1. Memastikan semua pemeliharaan kapal dilakukan dengan interval waktu
yang sesuai dan sesuai dengan jadwal yang dibuat oleh sistem.

2. Untuk memelihara dan menjaga semua permesinan dan komponen di kapal


tetap berfungsi dengan baik setiap saat.

3. Untuk menghindari adanya gangguan pada saat kapal beroperasi.

4. Untuk meminimalkan downtime dari kemungkinan terjadi kerusakan.

5. Untuk memberikan batasan yang jelas antara pemeliharaan di kapal atau di


darat.

6. Untuk meningkatkan keamanan dan kehandalan dari kapal.

7. Perawatan dan perbaikan propeller dan shaft propeller

Proses reparasi propeller kapal dilakukan ketika kapal berada di dalam dok
(proses docking), umumnya kerusakan pada propeller terjadi pada bagian daunnya
(blade) dimana daun propeller inilah yang menjadi prantara antara kapal dan air
sehingga kapal dapatberjalan, sebagai contoh kerusakan pada daun propeller
seperti : mengalami fouling, terjadi pengikisan akibat kavitasi, terjadi keretakan
dan bengkokan (bending) akibat berbenturan dan sebagainya. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya dengan kondisi propeller yang tidak optimum tersebut
maka performa propeller akan turun.Reparasi propeller dilakukan apabila
mengalami permasalahan misalnya patah, kandas dan reparasi ini dilakukan
apabila ketentuan dari standard sudah tidak berlaku.

Sebelum propeller direparasi, terlebih dahulu harus diketahui kerusakan yang


pada propeller tersebut yang meliputi kerusakan pada daun propeller, yang
mungkin karena korosi, kavitasi yang mengakibatkan daun propeller berlubang-
lubang propeller bengkok atau retak akibat berbenturan dengan benda keras.
Untuk mer propeller terlebih dahulu daun dibersihkan dengan gerinda.

1
8. Perawatan dan perbaikan jangkar kapal

Jangkar utama yang digunakan untuk menahan kapal didasar laut dan selalu
siap pada lambung kiri dan kanan haluan kapal dan beratnya sama. Jangkar
mempunyai dua tipe yaitu jangkar yang menggunakan tongkat (stock anchor) dan
jangkar tanpa tongkat (stockless anchor).

Stock anchor adalah jangkar dimana antara lengan dan badan jangkar merupakan
satu kesatuan dan dilengkapi dengan tongkat yang bisa dipasang dan dilepas.
Peletakan jangkar ini biasanya pada daerah forecastle deck. Berat tongkat jangkar
sekitar 20% dari berat jangkarnya. Stockless anchor merupakan jenis jangkar
haluan yang banyak digunakan pada kapal – kapal ukuran besar, jangkar tipe ini
memiliki tiang jangkar yang dapat bergerak Jangkar type ini sangat efektif
bekerjanya, pada saat jangkar diturunkan maka bagian lengan akan bergerak
kearah bawah dikarenakan adanya engsel pada bagian mahkota jangkar
(crown).Beberapa faktor yang mempengaruhi kerusakan jangkar Secara umum
antara lain sebagai berikut:

1. Pencucian jangkar yang kurang sempurna dan masih mengandung


senyawa – senyawa kimia yang membuat rantai jangkar mengalami
pelapukan.
2. Digunakan terus menerus tanpa adanya rekonstruksi/ perawatan kapal
(aus).
3. Pengaruh korosi yang dapat mengkikis permukaan rantai jangkar (anchor
chain) yang semakin lama semakin bersifat merusak.

Perawatan jangkar kapal pada saat tidak digunakan bisa dilakukan hal-hal berikut
antara lain:

1. Pembersihan jangkar kapal yang telah digunakan agar terbebas dari


lumpur atau kotoran lain.
2. Pelumasan bahan anti karat pada permukaan jangkar kapal. Untuk bagian
ini, pelumasan bisa dilakukan dengan bahan yang sesuai, untuk bahan besi
seperti varmasin.

1
3. Memberikan lapisan pipa yang telah dicat dengan cat anti karat atau
korosif dengan cat biasa (Top coating). Bisa juga dengan memberikan
lapisan timah seperti pada kaleng.

Jika telah terjadi karat, cara untuk menghilangkan lapisan karat tersebut dengan
diketok palu ketok, dibersihkan dengan amplas untuk menghilangkan sisa kotoran
yang terdapat pada permukaan jangkar, lalu dicat dengan dengan cat anti karat
seperti sebelum terjadi karat. Apabila rusak ataupun pecah maka tidak boleh dicor
ulang dan harus diganti baru.

B. Komponen-Komponen Penting Yang Terdapat Pada Kapal

Kapal laut terdiri dari beberapa bagian secara umum. Mulai dari geladak
utama, buritan hingga cerobong. Bagian bagian inilah yang membuat kapal laut
bisa mengarungi lautan dan beroperasi dengan baik.Sebuah kapal terbuat dari baja
dan material komposit dan memiliki bagian yang terlihat dan tidak terlihat tetapi
struktural. bagian umum yang terlihat dari kapal adalah; kemudi, jangkar, busur,
lunas, akomodasi, baling-baling, tiang, jembatan, penutup palka, dan pendorong
busur. Di sisi lain tidak terlihat tetapi bagian struktural kapal terdiri dari; sekat,
rangka, ruang kargo, tangki hopper, double bottom, girder, cofferdams, side shell,
dll.

Jangkar adalah potongan logam berat yang melekat pada kabel rantai dan
disimpan atau diamankan di dalam pipa selang selama pelayaran/operasi kapal. Ini
dapat bersifat permanen atau sementara dengan sub kelas tambahan jangkar
laut.Semua kapal yang membawa jangkar adalah jenis sementara; karena mereka
tidak selalu tetap pada posisi yang sama dan sering diturunkan pada posisi yang
berbeda tergantung pada kebutuhan. Bersama dengan kabel rantainya, perangkat
penghubung, mesin kerek dan penghenti rantai, ini disebut gigi jangkar.

Busur adalah bagian paling depan kapal yang memotong air di sepanjang
sisinya saat kapal melaju. Dua persyaratan utama untuk busur adalah memiliki;
hambatan seminimal mungkin atau yang disebut hambatan antara air dan lambung
kapal dan harus cukup tinggi untuk menghindari percikan air dengan mudah di
atasnya.

1
Busur pendorong adalah perangkat seperti baling-baling yang dipasang di
kedua sisi haluan kapal. Ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan manuver
kapal di perairan padat di bawah kecepatan sangat lambat seperti di kanal atau di
dekat pelabuhan.

Akomodasi adalah tempat di kapal di mana awak kapal tinggal atau tinggal.
Bersama dengan kantor, kabin awak, gym, ruang sholat (Beberapa kapal), salon,
ruang rekreasi, binatu, rumah sakit, dan dapur, itu adalah jantung kapal di sebelah
ruang mesin dan jembatan.

Dek adalah lantai atau penutup pada struktur lambung kapal. Sebuah kapal
dapat memiliki geladak yang berbeda pada bagian atau bagian kapal yang
berbeda; yaitu geladak atas dan geladak bawah atau geladak 1, geladak 2 dan
geladak 3 secara berurutan kebawah. Maksudnya adalah; dek paling atas yang
terkena cuaca disebut dek utama atau dek cuaca.

Lambung adalah bagian kapal yang memanjang di bawah permukaan air


untuk menutupi dan melindungi air agar tidak masuk. Anda dapat
menganggapnya sebagai cangkang yang melindungi harta di dalam dari
lingkungan luar.

Lunas adalah bagian dari lambung kapal yang bertanggung jawab untuk
memberikan kekuatan pada struktur kapal; menyebarkan tegangan dan beban
secara merata di sepanjang sisi longitudinalnya.

Freeboard adalah bagian dari lambung kapal yang terletak di atas permukaan
air. Ini adalah jarak antara dek atas kapal dan titik garis air. Freeboard kapal tidak
tetap melainkan tergantung pada jumlah kargo yang dibawanya.

Ruang mesin adalah rumah tenaga kapal yang terletak di dek paling bawah di
buritan kapal. Ini berisi mesin-mesin penting seperti mesin utama, mesin bantu (
Alternator ), shafting, boiler, generator air tawar, kompresor udara, calorifier,
purifier, insinerator, pompa, penukar panas, mesin bengkel dll.

Corong adalah tempat dari mana gas buang dilepaskan ke atmosfer. Anda
dapat menganggapnya sebagai cerobong asap kapal. Sejak diperkenalkannya
kapal mekanis; itu telah menjadi bagian integral dari struktur kapal.

1
Jika ruang mesin adalah jantung kapal; jembatan navigasi adalah otaknya. Ini
adalah platform lebar di atas akomodasi dari mana kapal dikendalikan. Mereka
sering kali dibantu dengan lorong sempit tambahan yang disebut sayap jembatan;
untuk memungkinkan pandangan yang lebih luas dan lebih baik dari luar untuk
manuver kapal dengan aman.

Meskipun tidak semua kapal memilikinya tetapi sebagian besar


melakukannya untuk membantu membantu operasi kargo dan penyesuaian
kembali kargo di antara perjalanan jika perlu. Selain itu juga digunakan untuk
bongkar muat selang, peralatan, dan mesin dari kapal dipasang di dek, mereka
dioperasikan oleh motor listrik (kadang-kadang secara hidrolik) dan mampu
mengangkat beban hingga 50 ton. Derek ini dapat dilihat dengan jelas pada kapal
kargo umum sebagai salah satu bagian penting dari kapal.

Forecastle deck adalah bagian terpenting dari kapal. Ini menyumbang bagian
depan dek atas kapal dan tidak lebih dari 7% dari total panjang dek. Ini dapat
dengan mudah diidentifikasi pada struktur kapal dengan kenaikan tiba-tiba di dek
depan dekat haluan kapal.

Propeller adalah kipas seperti perangkat mekanis dengan bilah dipasang pada
poros. Ini berputar dengan poros untuk menghasilkan daya dorong yang sangat
dibutuhkan untuk mendorong kapal. Baling-baling kapal menghasilkan gaya
dorong ini dengan mengubah energi rotasi bilahnya menjadi energi tekanan.

Jika baling-baling adalah bagian-bagian kapal yang menggerakkan, maka


kemudilah yang membuatnya mengarahkan. Terletak di belakang baling-baling;
itu adalah struktur berongga datar yang bergerak dari pelabuhan ke kanan berputar
pada porosnya untuk membantu mengarahkan kapal.Tiang adalah struktur kapal
vertikal yang dipasang di atas jembatan dan di depan prakiraan menuju haluan
kapal. Ini menyumbang platform dukungan untuk derek kapal dan menyimpan
peralatan yang diperlukan seperti radar, lampu navigasi dan klakson kapal jika ada
tiang depan. Mereka terbuat dari baja tarik tinggi dengan kekakuan tambahan
berdasarkan ukuran derek yang dipegangnya. Selain itu tiang utama kapal juga
digunakan untuk mengibarkan bendera kapal.

1
C. Proses Produksi di CV. Mega Jaya Logam

Proses produksi di CV. Mega Jaya Logam diawali dengan persiapan bahan
baku berupa pasir kali dan tanah liat untuk proses pembuatan cetakan. Pada
proses pembuatan cetakan, untuk membuat satu unit bollard dibutuhkan beberapa
cetakan yang dibentuk dengan ukuran dan dimensi sesuai dengan standar cetakan.
Misalnya saja, untuk membuat satu unit bollard tipe Harbour, dibutuhkan 10 cetakan
dengan bentuk yang berbeda kemudian seluruh cetakan tersebut akan dirangkai
menjadi satu unit cetakan bollard. Adapun cetakan-cetakan yang perlu dibuat
adalah Base 1 dan Base 2 sebagai dasaran dari bollard, Body 1 dan Body 2 sebagai
badan dari cetakan bollard, Head 1 dan Head 2 sebagai kepala bollard, In Head 1
dan In Head 2 sebagai kepala inti yang berada di dalam bollard, Base Kaki untuk
membentuk kaki- kaki dari Basebollard, dan tiang penyangga untuk menunjang
kekuatan dari kepala bollard dan bagian dasar. Proses pembuatan cetakan ini
memakan waktu cukup lama jika dibandingka n dengan proses-proses lainnya. Hal ini
disebabkan teknik pembuatan cetakannyamasih manual dan masih menggunakan pasir
dan tanah liat. Selain itu juga pengeringancetakannyamasih dilakukan secara manual
yaitu dengan bantuan sinarmatahari.

Cetakan yang telah dibentuk akan dikeringkan dengan bantuan sinar matahari.
Setelah cetakan cukup kering, untuk Base 1, Head 1, dan Head 2 dilanjutkan ke
proses penghalusan, kemudian dikeringkan untuk tahap kedua, dan terakhir dilakukan
proses pembakaran. Sedangkan untuk cetakan Base 2, Body 1, dan Body 2
dilanjutkan untuk proses pembakaran tanpa melewati proses penghalusan dan
pengeringan tahapkedua.

Kemudian, cetakan Base 2 yang telah dibakar akan diberi label sesuai dengan
kapasitas bollard yang akan dicetak. Selanjutnya cetakan akan dirangkai dengan
cetakan lainnya yang telah siap rangkai menjadi bollard set. Dalamproses
perangkaiannya, cetakan diberikan sabuk untuk mengikat cetakan tersebut agar
dalam proses pengangkatan cetakan tidak mengalami retak atau tergeserposisinya
dengancetakan lainnya. Setelah semua cetakan dirangkai menjadi kesatuan, cetakan set
akan dibakar dengan bantuan potongan kayu yang diletakan dibagian dalam dan
atas

1
cetakan. Pembakaranini bertujuan untuk menghilangkan kadar airyangmasihtersisa
pada cetakan. Apabila cetakan masih terdapat kadar air, maka akan menyebabkan
kecacatan pada produk. Cetakan set yang telah dibakar selanjutnya akan ditimbun di
dalam tanah yang sudah digali untuk proses pengecoran.

Selanjutnya terdapat proses peleburan, dimana bahan baku untuk peleburan yaitu
blok-blok logam baja bekas, kotoran hasil bubut, dan produk-produk logam cacat
yang setiap harinya terdapat 4000 kg bahan baku. Bahan baku tersebut dimasukkan ke
dalam dapur peleburan untuk dileburkan menjadi logam cair dengan suhu diatas 1000
derajat Celcius. Pada CV Mega Jaya Logam, memiliki dua jenis tungku, yaitu tungku
kupola dan tungku induksi. Untuk tungku kupola menggunakan bahan bakar kokas
atau batu bara, dan tungku ini digunakan untuk mengecor bolard dengan berat lebih
dari 1 ton. Sedangkan untuk tungku induksi menggunakan bahan bakar dari listrik
dengan kapasitas 500 kg. Sehingga untuk bollard dengan berat kurang dari 500 kg
menggunakan tungku induksi. Untuk proses peleburan dengan tungku induksi
membutuhkan waktu sekitar 60– 70 menit.Sebelum proses peleburan dimulai,
terdapat proses sintering terlebih dahulu di dapur peleburan untuk pemanasan dapur
induksi selama satu jam. Dalam proses pengecoran tidak boleh berhenti
karenaakanmengakibatkancairantidakmenyatu. Setelah logam dilebur, logam cair
dituangkan ke dalam wadah penampungan (ladle) berkapasitas500 kg, kemudian
logam tersebut dicor ke dalam cetakan yang telah ditimbun menggunakan wadah
berkapasitas 15 kg. Pengecoran ini membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk
menghabiskan 500 kg logamcair.

Sebelum pengecoran logam cair ke dalam cetakan, terdapat proses pengayakan


pasir halus untuk ditimbun ke dalam lubang cetakan, dan pemberianbesi pembatas
sebagai jalan untuk mengalirkan logam cair masuk ke dalamcetakan.

Logam cair yang telah dituang ke dalam cetakan kemudian didinginkan agar
logam mengeras dan membentuk sesuai cetakan produkyang telahdibuat.Setelahlogam
mengeras dan terbentuk menjadi bollard, kemudian bollard setengah jadi tersebut
dikeluarkan dari timbunan tanah. Pada proses penggalian cetakan logam bollard
setengah jadi, terdapat persiapan alatangkut dengan crane terlebih dahulu.
Bollard

1
tersebut diangkut dengan crane untuk dipindahkan ke tempat penampungan
sementara . Selanjutnya logam tersebut dibawa ke lokasi finishing untuk diproses lebih
lanjut dimana untuk transportasinya menggunakan mobil. Dalam pengangkutannya
menggunakan alat material handling berupa forklift dancrans.

Pada proses finishing meliputi proses pembersihan logam dari sisa cetakan pasir,
penggerindaan, pendempulan, pengamplasan, danprosespengecatan, serta terdapat
proses inspeksi atau pengecekan terhadap produk di setiap prosesnya. Pada proses
pembersihan sisa cetakan, hal ini bertujuan untuk membersihkan dan menghilangka n
sisa-sisa cetakan pasir yang menempel pada logam tersebut. Pembersihan dilakukan
secara manual yaitu dengan memukul permukaan dan bagian-bagian dalam logam
menggunakan alat seperti palu dan alatlainnya.

Setelah logam bersih dari sisa pasir akan diinspeksi terlebih dahulu untuk
mengecek apakah terdapat cacat atau spesifikasi yang tidak sesuai standar, jika
produk lolos maka dilanjutkan ke proses penggerindaan. Pada proses penggerindaan,
logam digerinda dengan alat gerinda untuk memperhalus permukaan bollard.
Selanjutnya bollard setengah jadi akan didempul untuk lebih memperhalus lagi
permukaannya. Inspeksi juga dilakukan setelah proses tersebut untuk memastikan tidak
ada kecacatan pada produk. Proses terakhir yaitu
pengecatanyangbertujuanuntukmelapisipermukaan bollard dengan cat. Bollard yang
telah dicat kemudian dikeringkan dan dibawa ke penyimpa nan produkjadi.

D. Kendala saat proses pengecoran logam

1. FaktorManusia

Teknik penuangan merupakan teknik yang harus dikuasai oleh operator


pengecoran logam dalam menghasilkan coran yang diinginkan. Apabila coran
dilakukan secara tidak benar atau penuangan terlalu lambat akan menyebabkan
fluiditas yang buruk dan cairan logam akan beroksidasi dengan udara, sehingga
produk mengalami kegagalan cor. Selain itu, konsentrasi pekerja juga diperlukan
untuk meminimalisir kegagalan cor akibat kedisiplinan yang buruk, kecerobohan
saat menjalankan mesin serta potensi bahaya diri yang dapatterjadi.

1
2. Faktor Mesin

Tanur induksi (induction furnance) merupakan alat vital dalam proses


produksi melting/peleburan dimana memiliki kapasitas sekitar 1 ton atau 1000
kg. Dalam menjalankan prinsip pemanasan dan pencairan, mesin ini harus
disetting sesuai prosedur dan sesuai spesifikasi mesinnya. Hal ini dikarenakan
untuk mengatur perubahan temperatur fluktuatif yang dihasilkan dari
peleburan. Selain itu, kurangnya pemeliharaan mesin membuat ketidaktepatan
mesin (error) dalam memberi informasi temperatur pemanasan sehingga suhu
cairan logam tidak dapatdikontrol.

3. FaktorLingkungan

Penyebab cacat coran yang disebabkan faktor lingkungan adalah karena


area pouring yang kurang rapih. Area penuangan ke dalam cetakan pasir
merupakan aspek yang harusdiperhatikan karena hal ini sangat mempengaruhi
konsentrasi para operator/pekerja dalam melakukan pouring. Apabila keadaan
area tidak rapih, proses penuangan akan menjadi terhambat dan metode
penuangan secara cepat tidak bisa dilakukan serta menyebabkan kegagalan cor
yang membuat produk menjadicacat.

4. Faktor Metode

Melakukan penuangan/pouring pada suhu penuangan yang tepat yaitu kira-


kira 1250°–1450° C. Proses pembekuan besi cor dimulai dari bagian cairan logam
yang bersentuhan dengan cetakan, ketika panas dari logam cair diambil oleh
cetakan sehingga bagian logam yang bersentuhan dengan cetakan mengalami
penurunan suhu sampai pada titik beku, selanjutnya inti-inti kristal akan tumbuh.

Bagian dalam besicor akan membeku lebih lambat daripada bagian luar besi
cor sehingga kristal-kristal akan tumbuh dari inti asal mengarah pada bagian
dalam benda cor. Oleh karena itu, dalam proses penuangan diperlukan pengaturan
temperatur penuangan, kecepatan penuangan dan cara-cara penuangan yang sesuai
dengan jenis coran. Temperatur penuangan logam berubah menurut kadar karbon
yang terkandung dalam cairan besi. Kecepatan penuangan umumnya diambil

2
sedemikian sehingga terjadi penuangan yang tenang agar dapat mencegah
terjadinya kegagalan cor. Kecepatan penuangan yang terlalu lambat atau rendah
dapat menyebabkan fluiditas yang buruk, kandungan gas dalam cairan logam
bertambah, oksidasi oleh udara luar dan ketelitian permukaan yang buruk. Dan
semakin meningkatnya temperatur penuangan akan menghasilkan bentuk struktur
dan sifat mekanis yang berbeda. Sebab semakin tinggi temperatur penuangan
menyebabkanterjebaknya gas hidrogen semakin banyak sehingga nilai kekerasan
mengalami penurunan.

5. FaktorMaterial

Pasir cetak merupakan elemen yang sangat penting dalam proses pengecoran
logam. Apabila kondisi dari pasir cetak tidak sesuai dengan standar akan
menyebabkan kegagalan dari benda yang dicetak, misalkan pasir telalu lembab
akan menyebabkan kerusakan pada permukaan yang disebabkan oleh udara yang
terjebak diantara cairan dan pasir, namun bila pasir cetak terlalu kering akan
mudah bagi udara melakukan sirkulasi sehingga suhu logam cair cepat mengalami
penurunan sehingga terjadi pendinginan cepat pada logam. Selain itu, cetakan
pasir yang digunakan tidak memiliki cukup lubang untuk mengeluarkan udara dari
dalam coran, sehingga udara tidak dapat keluar dengan cepat dari dalam coran
sehingga terjebak di dalam coran dan hal ini menyebabkan timbulnya cacat.

2
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu program yang diadakan
oleh Universitas Sriwijaya dan diperuntukkan untuk semua mahasiswa dari setiap
fakultas. KKL yang diselenggarakan selama enam hari dikawasan Jawa ini selain
dimanfaatkan dengan mengunjungi perusahaan di kota Tegal, yaitu PT. Cipta
Bahari Shipyard dan CV. Mega Jaya Logam yang beralamat di kota Klaten, Jawa
Tengah, juga meliputi kegiatan wisata ke Goa Pindul, Pantai Sepanjang, dan
kawah putih. Meski KKL hanya memiliki bobot 1 SKS, namun dengan
serangkaian kegiatan yang dijalani selama KKL, mahasiswa jurusan Teknik
Mesin diharapkan dapat mengambil manfaat dari program ini sehingga
dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai jenis perusahaan yang
berada di Tegal dan Klaten tersebut. Dari kunjungan ke PT. Cipta Bahari
Shipyard, mahasiswa mengetahui bahwa PT. Cipta Bahari Shipyard merupakan
bergerak di bidang perawatan dan pembangunan kapal mulai dari replating,
sandblasting, pengecatan (painting), perawatan propeller dan kemudi, jangkar
serta perawatan lainnya yang berhubungan dengan docking.

Selanjutnya kami juga mengunjungi perusahaan pengecoran logam, yakni CV.


Mega Jaya Logam. Perusahaan ini beralamat di kota Klaten, Jawa Tengah. Pada
Kunjungan kali ini kami melihat proses pengecoran logam yang kemudian akan
digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai macam produk baru untuk
siap di pasarkan. Selain itu, dengan serangkaian kegiatan wisata serta hiburan
selama KKL berlangsung, mahasiswa saling menjalin hubungan yang lebih akrab
satu sama sehingga tercipta rasa kebersamaan yang mungkin sulit dirasakan jika
saja KKL tidak terlaksana.

2
B. SARAN

Dari pelaksanaan KKL yang telah dijalani, penulis memiliki beberapa saran
yang diharapkan dapat menjadi masukan demi perbaikan pelaksanaan program ini
di masa mendatang, diantaranya:

1. Pihak Universitas diharapkan dapat mempersiapkan program ini lebih


matang sehingga tidak terkesan mendadak dan apa yang menjadi tujuan
dari program ini benar-benar dapat dirasakan oleh mahasiswa.
2. Sebelum pelaksanaan KKL, sebaiknya mahasiswa diberikan pembekalan
yang lebih terperinci terlebih dahulu tentang tujuan pelaksanaan serta apa
kewajiban yang harus dilakukan mahasiswa selama program berlangsung.
3. Saat melaksanakan KKL alangkah baiknya untuk menggunakan seragam
yang di khususkan di lapangan agar tetap safety dan nyaman pada saat
praktik di lapangan.
4. Dimasa mendatang diharapkan pihak Universitas dan Fakultas sendiri
yang merancang dan mengagendakan program ini secara detail sehingga
ketika pelaksanaannya, setiap kegiatan yang berlangsung memiliki porsi
yang pas dan merata sesuai dengan waktu pelaksanaan yang telah
dialokasikan dan kejadian yang terjadi tahun ini dimana kegiatan wisata
lebih mendominasi dibandingkan kegiatan intinya (kunjungan
keperusahaan) tidak terulang kembali.

2
DAFTAR PUSTAKA

DockSpaceIperindo. 2020. “Citra Bahari Shipyard 1, PT”.


(Online).https://dockspace.iperindo.org/shipyard/citra-bahari-shipyard-1-pt/.
(Diakses pada tanggal 14 Desember 2021 pukul19.00 WIB).

CV. Mega Jaya Logam. 2021.“Profil Perusahaan CV. Mega Jaya Logam”.
(Online).https://www.indonetwork.co.id/company/megajayalogam/. (Diakses
pada tanggal 14 Desember 2021 pukul 19.51 WIB).

Mega Jaya Logam. 2021. “Profil Perusahaan”.


(Online).http://www.megajayalogam.co.id/info/. (Diakses pada tanggal 14
Desember 2021 pukul 20.01 WIB).

2
LAMPIRAN

PT. CITRA BAHARI SHIPYARD

2
CV.MEGA JAYA LOGAM

Anda mungkin juga menyukai