Anda di halaman 1dari 38

ANALISIS TEKNOLOGI CCTV DAN ACCESS CONTROL

DALAM MENINGKATKAN SISTEM KEAMANAN


GEDUNG

MINI RISET

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Tugas


Mata Kuliah Metode Penelitian

Oleh :
DAVID JAYANDRA SIRHAN

1914370536
PRODI SISTEM KOMPUTER

FAKULTAS SAINS DAN TEKHNOLOGI


UNIVERSITAS PANCABUDI
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan kasih karuniaNya

sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Analisis Teknologi CCTV dan

Access Control dalam Meningkatkan Keamanan Gedung”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk melengkapi salah satu syarat dalam menyelaikan tugas

mata kuliah Metode Penelitian Program Studi Sistem Komputer pada Universitas Pembangunan

Pancabudi Medan. Peneliti juga menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, baik

dari segi penyajian materi maupun tata bahasanya. Untuk itu, peneliti mengharapkan adanya

kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak yang berkesempatan untuk membaca

penelitian ini.

Medan, November 2021

(David Jayandra Sirhan)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 2
I.4 Batasan Masalah ................................................................................... 3

BAB II. LANDASAN TEORI


II.1 Pengertian CCTV ................................................................................ 4
II.1.1 Sejarah CCTV ....................................................................... 4
II.1.2 Fungsi CCTV ....................................................................... 5
II.1.3 Jenis-Jenis CCTV ................................................................. 6
II.2 Door Access Control ......................................................................... 12
II.2.1 Fungsi Door Access Control .............................................. 13
II.2.2 Jenis-Jenis Door Access Control ........................................ 13

BAB III. METODE PENELITIAN


III.1 Metode Penelitian ............................................................................. 18

BAB IV. PEMBAHASAN


IV.1. Komponen Instalasi CCTV ................................................................. 44

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Peran Teknologi pada era digitalisasi menjadi hal yang sangat penting dan diminati oleh

dunia saat ini. Perkembanganya yang sangat cepat membuat perubahan yang signifikan pada

teknologi dan informasi di setiap aspek kehidupan, baik itu aspek pendidikan, aspek pekerjaan,

dan bisnis. Teknologi-teknologi saat ini sangat membantu semua masyarakat dalam melakukan

aktivitas, contohnya SmartPhone yang sekarang banyak di pergunakan masyarakat, seperti

sekolah yang saat ini melakukan pembelajaran online, para pekerja yang melakukan video

conference untuk rapat dan lain-lain, termasuk juga membantu meningkatkan system keamanan

gedung.

Keamanan merupakan hal yang sangat penting. Berbagai cara dilakukan untuk

meningkatkan keamanan. Teknologi system keamanan yang banyak digunakan sekarang adalah

CCTV (closed-circuit television), dan Access Control. Seperti yang kita ketahui, CCTV

merupakan salah satu alat penunjang keamanan yang sering digunakan untuk memontoring atau

mengawasi suatu kegiatan. CCTV merupakan kamera video yang sering digunakan untuk

mengawasi area yang memerlukan penjagaan seperti di rumah, pertokoan, jalan raya, dan

bangunan2 dalam gedung. Jadi tidak heran jika kita memasuki sebuah gedung kita dapat melihat

banyak kamera cctv di setiap sudut.

Kedua teknologi diatas merupakan contoh Teknologi yang di pergunakan untuk

peningkatan kemanan gedung. Dengan sitem keamanan yang terintegrasi tersebut sangat

1
2

membantu meminimalisir sebuah masalah sistem keamanan dalam gedung/ruangan dari bahaya

yang ada, seperti perusakan property, pencurian barang-barang, serta tindak kekerasan .

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dapat saya rumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Pengenalan CCTV, Dan Door accses control?

2. Apa itu Sistem keamanan?

3. Jenis-jenis CCTV dan Door accses control.

4. Efesiensi CCTV, Dan Door accses control dalam meningkatkan system keamanan.

5. Analisis pengaruh penggunaan CCTV, dan Door accses control dalam meningkatkan

keamanan gedung.

I.3 Tujuan dan Manfaat penelitian

I.3.1 Tujuan

Adapun Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk:

1. Menyelesaikan tugas jurnal penulis

2. Mengenal teknologi-teknologi dalam bidang keamanan

3. Implementasi CCTV, dan Door accses control dalam bidang keamanan


3

I.3.2 Manfaat

Dengan adanya keamanan system keamanan ini, dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penenliti mengenai peran teknologi

CCTV dan DOOR ACCSES CONTROL dalam sistem keamanan gedung.

2. Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi sehubungan dengan peran teknologi CCTV

dan DOOR ACCSES CONTROL dalam sistem keamanan gedung.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah diberikan agar penelitian lebih terarah dan tidak melebar dalam

pembahasannya nnati. Batasan masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah analisis

teknologi CCTV dan DOOR ACCSES CONTROL dalam sistem keamanan gedung.
BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Pengertian CCTV

CCTV adalah sebuah alat yang dapat melakukan perekaman kejadian atau sebuah peri-

stiwa tanpa menggunakan operator. Adapun sinyal yang ditangkap CCTV bersifat tertutup atau

tidak di distribusikan lagi ke publik layaknya siaran televisi.

Biasanya kamera CCTV ini digunakan untuk memberikan pengawasan penuh pada se-

buah area secara otomatis tanpa menggunakan petugas dalam pelaksanaannya seperti pertokoan,

perumahan, lalu lintas, perkantoran dan sekolahan.

Kamera pengintai ini ada yang hanya bisa menampilkan apa yang sedang terjadi dan ada

juga yang bisa menyimpan aktivitas yang terjadi dihadapannya. Kedua opsi tersebut diserahkan

pada keinginan dan kebutuhan dari si pengguna

II.1.1 Sejarah CCTV

CCTV pertama kali ditemukan oleh seorang insinyur asal jerman bernama Leon There-

min. Akan tetapi di Indonesia sendiri penggunaannya baru meluas beberapa tahun belakangan

ini. Leon Theremin adalah seorang ahli fisika yang berasal dari Rusia. Pada Bulan Juni tahun

1927, Leon pertama kali mengenalkan sistem CCTV meski belum sepenuhnya memiliki sistem

seperti saat ini. sistem ini merupakan sistem yang diminta oleh pihak Uni soviet untuk pertahan-

an.

Pada awalnya sistem dari CCTV ini akan membutuhkan operasional secara manual

dengan menggunakan scanning-transmitting camera. Selain itu sistem ini juga membutuhkan

4
5

wireless gelombang pendek yang terdiri dari transmitter dan receiver. Selain itu, penggunaan sis-

tem CCTV ini juga digunakan oleh Nazi, jerman pada tahun 1942. Sistem ini merupakan sistem

yang diinstall oleh Siemens AG dan juga test Stand VII. Fungsinya adalah untuk melakukan

pengawasan terhadap peluncuran roket V-2.

Lalu bagaimana penggunaan dari CCTV ini secara umum. Penggunaan dari CCTV ini

secara umum dilakukan oleh Amerika Serikat. Penggunaan CCTV secara luas dan secara umum

dilakukan mulai tahun 1949 oleh sebuah perusahaan yang disebut dengan Vericon.

II.1.2 Fungsi CCTV

Fungsi CCTV adalah sebuah perangkat sistem yang didesain secara khusus untuk

meningkatkan keamanan, pengawasan dan juga sebagai kamera pengintai. Pada dasarnya CCTV

adalah sebuah perangkat keamanan yang dapat digunakan secara luas baik itu untuk keperluan

pribadi maupun untuk keperluan publik. CCTV yang digunakan untuk publik bisa digunakan di

banyak area. Salah satu area paling banyak CCTV adalah area jalanan.

CCTV di Indonesia saat ini juga sudah banyak digunakan untuk publik karena

penggunaan dari CCTV sebagai pengintai laju kendaraan apakah sudah sesuai dengan aturan

atau belum. Sedangkan untuk kebutuhan pribadi CCTV ini memiliki lebih banyak tujuan.

Penggunaan CCTV untuk keperluan pribadi bisa dilakukan untuk pengawas rumah, toko, dan

masih banyak lagi yang lainnya. selain itu, CCTV juga bisa digunakan sebagai bukti dari sebuah

tindak kejahatan jika ada yang tertangkap kamera tersebut. Penggunaan CCTV awalnya cukup

banyak diperdebatkan. Banyak yang bingung apakah penggunaan dari CCTV ini adalah hal yang

legal atau tidak. Penggunaan dari CCTV pada dasarnya adalah legal jika dilakukan berdasarkan

dengan aturan yang berlaku. Contohnya, penggunaan CCTV untuk pengawasan area di sekitar
6

rumah, untuk pengawasan toko dan lain-lain. Jika penggunaan CCTV di lakukan pada area

pribadi seperti di kamar hotel maka penggunaan CCTV ini bisa disebut ilegal.

II.1.3 Jenis-jenis CCTV

Sekarang jenis cctv yang beredar di masyarkat sudah sangat banyak. Seiring

berkembangnya teknologi makin banyak muncul jenis kamera cctv baru. Masing – masing

kamera memiliki keunggulan masing – masing.

a. Kamera PTZ (Pan, Tilt, Zoom)

PTZ adalah singkatan dari PAN TILT ZOOM, PAN kemampuan kamera untuk dapat

bergerak ke kiri dan ke kanan, TILT kemampuan kamera dapat bergerak ke atas dan kebawah,

ZOOM kemampuan kamera untuk memperbesar gambar hingga beberapa kali lipat, jenis kamera

PTZ biasa digunakan untuk memantau wilayah yang luas dengan menggunakan 1 kamera, ini

memudahkan pengawas cctv dalam memonitoring dengan menggunakan 1 kamera, karena ptz

camera dapat berputar otomatis atau secara manual digerakan melalui controller.

Biasanya kamera jenis ini digunakan untuk memantau suatu wilayah dengan jangkauan

yang luas seperti di Bandara atau area parkir outdoor dan lapangan misalnya. Jenis kamera ini

mempermudah pengawas cctv dalam memonitor areanya hanya dengan menggunakan 1 kamera,

karena kamera PTZ ini bisa di set untuk memutar secara otomatis atau di kendalikan secara

manual melalui controller.

Gambar 2.1 Kamera CCTV PTZ


7

b. Kamera Dome

2. Diambil nama Dome karena bentuknya yang seperti kubah (dalam bahasa inggris

), tujuannya agar arah dari kamera cctv tidak terlihat atau tersembunyi tapi terlihat oleh kasat

mata. Dome Kamera yang biasa dijual adalah tipe fix camera yaitu kamera yang hanya mengarah

ke 1 arah, namun jenis dome kamera juga ada yang dapat berputar dengan cepat “Speed Dome“,

harga cctv pun relatif jauh lebih mahal dibandingkan tipe dome fix camera. Biasanya kamera ini

di posisikan di dalam ruangan, bentuk design kamera jenis ini bertujuan agar arah dari kamera

cctv tidak terlihat tetapi untuk kameranya sendiri terlihat oleh kasat mata. Dome kamera yang

paling laku dijual adalah kamera dengan tipe fix yaitu kamera yang hanya mengarah ke 1 sudut

ruangan dengan jangkauan fokus dan luas pandang yang macam-macam tergantung dari

spesifikasi lensa, namun selain jenis kamera dome yang fix, ada juga kamera dome yang dapat

berputar dengan cepat “Speed Dome, (dome camera yang memiliki kemampuan PTZ) namun

harganya relatif mahal apabila dibandingkan dengan tipe kamera dome fix.

Gambar 2.2 Kamera CCTV Dome

a. Kamera Bullet

Bullet camera ini dari segi lensa tidak jauh berbeda dengan dome, hanya bentuknya saja

yang berbeda, biasanya lebih banyak di posisikan di luar ruangan ketimbang di dalam. Jenis

kamera ini karena bisa juga di pasang di luar ruangan memiliki kelebihan tahan air. Jenic cctv ini

biasanya digunakan pada ruangan (indoor cam) dan diluar ruangan (outdoor cam) tentunya salah

satu standard yang harus dipenuhi adalah tahan air. Bullet kamera dipasang pada dinding ataupun
8

langit. Kamera jenis ini tidak dirancang untuk memiliki pan / tilt / zoom control merupakan

kamera tipe fix dengan tujuan menangkap gambar dari area yang tetap.

Gambar 2.3 Kamera CCTV Bullet

b. Kamera Box

Mempunyai kemampuan zoom dengan penempatan pemasangan pada bidang vertikal,

kekurangan kamera jenis ini membutuhkan pencahayaan untuk dapat menangkap gambar dengan

jelas. Dapat menggunakan infrared dengan alat tambahan serta penggunaan lensa infrared pada

kamera ini dan akan lebih baik apabila box camera dilengkapi dengan kamera apabila masih

dalam jangkauan tangan.

Lensa CCTV nya dilindungi oleh kubah, karena nya jenis kamera CCTV ini sulit bila

ingin dirusak. Pemasangan model dome relatif lebih mudah. orang sulit menebak arah dari

kamera karena posisi kamera tertutupi kubah.

Gambar 2.4 Kamera CCTV Box


9

c. Kamera Board

Biasanya terhubung pada media komputer ataupun lainnya rata-rata mempunyai resolusi

yang rendah, karena biasanya board camera digunakan untuk aplikasi teleconference standar. Ini

sebenarnya bisa dibilang kamera CCTV tanpa Casing, biasanya digunakan untuk kepentingan

khusus, seperti dalam pembuatan robot atau drone. ia terhubung ke komputer dengan resolusi

yang macam-macam, selain itu biasanya kamera board digunakan untuk aplikasi teleconference.

Gambar 2.5 Kamera CCTV Board

d. Kamera Day and Night

Keunggulan dari kamera tipe day/night adalah dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi

cahaya baik itu sinar matahari langsung, backlight yang kuat, atau refleksi, kamera jenis ini

memiliki dynamic range yang luas, kamera jenis ini biasanya dipasang di lokasi dengan

pencahayaan yang berlebihan atau di lokasi yang gelap sama sekali.

Kamera tipe day/night merubah berbagai kondisi cahaya untuk dapat disesuaikan dengan

sinar matahari langsung, backlight yang kuat, refleksi memilik dynamic range yang luas,

kegunaan day/night kamera biasanya dipasang pada lokasi yang mempunyai pencahayaan yang

berlebihan dan pada malam hari mempunyai cahaya yang cukup.

Gambar 2.6 Kamera CCTV DAY and NIGHT


10

e. Kamera CCTV Spy

Kamera jenis ini di peruntukan untuk dapat berkamuflase dan tidak disadari bahwa itu

adalah kamera, Spy Cam ini memiliki banyak jenis dan rupa, bisa berupa pulpen, bross, hiasan

dinding dan banyak lagi, bagi anda yang mau coba jadi Spy, harus punya kamera jenis ini, biar

tambah gregets.

Gambar 2.7. Kamera CCTV Spy

f. Kamera CCTV IP/Network

IP cam adalah jenis kamera CCTV yang menggunakan jaringan komputer sebagai

pengantar data Videonya, rata-rata ip cam mempunyai tingkat resolusi gambar yang lebih tinggi

dibandingkan kamera CCTV biasa, namun sebenarnya dalam Instalasi kamera jenis ini memiliki

banyak syarat agar hasil yang didapat bisa optimal, mulai dari pemilihan kabel, kualitas jaringan

dan kualitas hardware pendukung lainnya seperti HUB dan power supply. Untuk jarak pun,

sepanjang pengalaman saya, untuk gambar dan koneksi terbaik hanya didapat dari tarikan kabel

di bawah 130m, jika lebih dari itu sudah harus menggunakan HUB yang dapat mensuplai power

yang lebih besar dan menggunakan jenis kabel dan instalasi yang sesuai dengan kriteria, atau

menggunakan Hub tambahan di ujung maksimun kabelnya.

Gambar 2.8 Kamera CCTV Ip


11

g.Kamera CCTV Wireless

Kamera jenis ini include wireless di dalamnya, bisa langsung di konfigurasi dan

dikonekan ke jaringan Internet via Wifi, setelah itu selesai, video bisa langsung di akses, tapi

tidak semua kamera CCTV wireless ini berbasis IP , ada beberapa dari jenis kamera ini bisa juga

menggunakan model alternatif lain dalam transmisi data. Tidak semua kamera wireless cctv

berbasis IP , beberapa dari kamera jenis wireless dapat menggunakan model alternatif dalam

transmisi wireless.

Gambar 2.9 Kamera CCTV Wireless

h. Kamera CCTV IR (Infrared)

Umumnya kamera CCTV sekarang sudah dilengkapi dengan Infrared, kamera jenis ini

disebut juga dengan sebutan kamera night vision, karena mampu melihat dalam kondisi malam

hari (minim cahaya) dengan bantuan dari lampu infrared, ada dua jenis dari Infrared yang biasa

di gunakan pada kamera CCTV, yaitu IR LED biasa (yang bentuknya kecil-kecil) dan IR LED

ARRAY (yang bentuknya besar), saat sensor kamera mendekteksi cahaya dalam jangkauannya

minim atau tidak ada samasekali, ia akan menyalakan Infrared dan menghasilkan gambar hitam

putih.

Gambar 2.10 Kamera CCTV IR(infrared)


12

II.2 Door Access Control

Door Access Control adalah adalah mesin yang dirancang untuk mengatur dan

mengkoordinasi secara otomatis akses keluar masuknya segala benda hidup dan mati dari jalan

utama sebuah tempat. Akses ialah tidakan menggunakan atau memasuki, kontrol ialah kendali

atau koordinasi selektif pada suatu tempat. Sehingga definisi akses kontrol biasanya merujuk

pada pembatasan kewenangan keluar masuk melalui pintu, kedalam sebuah tempat, bangunan

atau properti. Kontrol tersebut menciptakan sistem untuk memperbolehkan atau mengijinkan

akses hanya kepada yang berwenang saja. Kesimpulannya Door Access Control mengendalikan

siapa saja yang boleh keluar dan masuk, dimana saja mereka boleh keluar dan masuk, dan kapan

saja mereka boleh keluar dan masuk.

Akses kontrol tanpa penggunaan mesin pada umumnya dilakukan dan dilaksanakan oleh

profesi seperti penjaga pintu, penjaga keamanan, penjaga perbatasan maupun pemeriksa tiket.

Dengan bantuan perangkat sederhana seperti kunci. Peran teknologi Door Access Control adalah

menutup segala keterbatasan manusia. Kontrol akses mesin elektronik menggunakan sistem

mirokontroler dan komputerisasi akan memecahkan keterbatasan manusia tersebut dan

mempermudah. Hak akses akan dikontrol penuh secara mekanik sehingga ketika akses disetujui

maka pintu akan terbuka dan bila akses ditolak maka pintu akan tertutup, terkunci dan segala

tindakan akan tercatat. Penggunaannya pun lebih mudah. Pada jenis tertentu dapat terhubung

oleh sensor keamanan lainnya seperti alarm, gas detektor, PIR (Passive Infrared Reciever atau

Sensor inframerah panas tubuh manusia) dan IP Camera. Alarm dan sensor keamanan sejenis

akan berbunyi bila pintu dibuka paksa atau dibiarkan terbuka dalam jangka waktu yang lama.
13

II.2.1 Fungsi Door Access Control

Dengan adanya akses pintu control yang sudah modern ini bisa membuat ruangan anda

lebih terjaga, selain itu anda bisa menaruhnya di ruangan private pada kantor atau ruang penyim-

panan barang berharga anda jadinya hanya beberapa orang yang bersangkutan ,yang bisa mem-

buka pintu tersebut. Cara kerja akses control pintu sidik jari juga simple dan mudah selain itu

anda bisa mengetahui siapa saja yang telah membuka dan masuk ke ruangan anda, Mesin akses

kontrol pintu modern ini akan semakin efektif untuk meningkatkan keamanan bila dilengkapi

dengan CCTV atau IP camera.

Dan demikian adalah artikel yang membahas tentang Cara kerja akses kontrol pintu sidik

jari, dan keuntungan yang anda dapatkan dalam menggunakan alat ini. Tetap tingkatkan kea-

manan dan penjagaan ruangan, kantor atau rumah dengan alat-alat pendukung modern yang su-

dah terkomputerisasi.

II.2.2 Jenis-Jenis Door Access Control

a. Innovation L5000

Secara spesifik, Innovation L5000 dapat merekam 500 sidik jari dan 100 nomor PIN.

Jumlah transasksi yang mungkin dilakukan mencapai 30.000 transaksi, sebuah jumlah yang

cukup untuk aktivitas keluar-masuk rumah anda untuk beberapa tahun. Lagipula, segala jenis

data yang terekam dalam Innovation L5000 dapat anda ambil melalui pemakaian USB Flashdisk:

lalu semua mulai dari nol kembali (dengan cat

Selain itu, anda tidak memerlukan sambungan kabel listrik dalam pemakaian alat ini ka-

rena Innovation L5000 dapat berdiri sendiri (standalone). Anda hanya memerlukan baterai A4

sejumlah 4 buah. Jumlah energi tersebut mampu mem-back up sampai 5.000 kali pemakaian. Sa-
14

tu hal lagi (setelah kita mengetahui bagaimana cara kerja Innovation L5000 dalam hal pem-

bukaan pintu), penguncian pintu otomatis ada setelah pintu tertutup.

Gambar 2.11 Innovation L5000

b. RFID HID 6100 R10 iClass

Tipe HID 6100 R10 merupakan akses kontrol dengan menggunakan Kartu RFID. HID

6100 R10 membuat sistem akses kontrol menjadi lebih kuat, selain itu juga HID 6100 R10 lebih

fleksibel dan menawarkan keamanan yang ditingkatkan melalu enkripsi data dan saling ontenti-

kasi antara kartu dan reader. HID 6100 R10 sangat mudah digunakan, dan juga memberikan

kenyamanan dan kehandalan dalam kinerja mesin HID. Upgrade dari prox untuk mesin iclass

tidak pernah begitu simpel, semua mesin iclass menyediakan koneksi kabel yang sama, dan juga

konsumsi listrik yang rendah, yaitu antara 5-16 volt

Format portabilitas upgrade yang transparan karena format prox dan pengguna nomor in-

dentifikasi yang sama dibawa ke kredensial iclass anda, termasuk format 1000 perusahaan HID.

Selain itu program kunci elit yang di rancang untuk tingkat keamanan yang lebih tinggi.

Keamanan semua transmisi data RF antara kartu dan reader menggunakan sistem algo-

ritma yang aman. Dengan menggunakan teknik enkripsi sistem manajement standart industri

yang maju, mengurangi resiko kartu di kompromikan atau kartu digandakan.

Interoperabilitas Iclass didasarkan pada standar ISO, menyediakan kompatibilitas dengan

banyak teknologi kartu populer. (ISO 15693,ISO 14443A dan, ISO 14443B). Jarak kerja yang
15

jauh serta optimal sebuah fitur auto-tuning secara otomatis yang menyesuaikan mesin untuk

kinerja yang optimal pada setiap permukaan pemasangan.

Berikut adalah fasilitas atau fitur yang tersedia untuk mesin tipe HID 6100 R10 :

• Upgrade simpel mesin iClass memilkiki koneksi yang sama, rendah konsumsi yang sama dan

membutuhkan tenaga 5-12 volt untuk menjalankan mesin prox ini.

• Aplikasi berganda HID bekerja sama lebih dari 70 partner teknologi yang dimana terdapat iclass

teknologi pada setiap produk yang menyediakan kartu tunggal untuk semua aplikasi yang dibu-

tuhkan.

• Diakui GSA termasuk U.S general services Administration (GSA) FIPS 201 mengakui daftar

produk ini.

• Dapat di upgrade memungkinkannya upgrade firmware kartu ke mesin firmware ketika

terpasang di tempat.

• Jarak baca hingga 8.9 cm.

• Besar mesin 48mm x 103mm x 23mm.

Gambar 2.12 Gambar RFID HID 6100 R10 iClass


16

c. RFID HID 6005B ProxPoint Plus

Tipe HID 6005B ProxPoint Plus merupakan akses kontrol dengan menggunakan Kartu

RFID. HID 6005B ProxPoint Plus reader menggabungkan beberapa pilihan konfigurasi dengan

desain yang menarik dan elegan serta harga yang ekonomis. Mesin ini cocok dan aman

digunakan di dalam ruangan maupun diluar ruangan.

Berikut adalah fasilitas atau fitur yang tersedia untuk mesin tipe HID 6005B ProxPoint :

• Dilengkapi dengan suara dan multiwarna LED dimana bisa di kontrol secara lokal.

• Bisa disetting sesuai dengan kebutuhan dari masing-masin pihak.

• Bisa mendeteksi kartu HID dengan format hingga 85 bit.

• Di desain agar dapat mounting langsung ke logam tampa perubahan dalam kinerja mesin.

• Cocok untuk Wiegand atau jam dan data(data magnetic) output.

• Cocok dengan segala sistem akses kontrol standart.

• Membutuhkan tenaga 5-16 VDC.

• Ukuran 80mm x 44mm x 17mm.

Gambar 2.13 Gambar RFID HID 6005B ProxPoint Plus

d. RFID HID 4045 Entry Prox

Tipe HID 4045 Entry Prox merupakan akses kontrol dengan menggunakan Kartu RFID.

HID 4045 Entry Prox Menyediakan proximity akses kontrol pintu-tunggal, sangat ideal untuk

instalasi kecil atau lokasi terpencil bila digunakan bersama dengan sistem online. Unit ini di de-

sain dengan struktur yang kokoh dan bentuk yang menarik dan dengan mudah dapat di modifi-
17

kasi menjadi reader dalam sistem akses kontrol terpusat dengan beralih ke mode Output Wie-

gand, sehingga memungkinkannya untuk terhubung ke controller. Entryprox kompatibel dengan

semua HID Proximity Cards dan Keytags. Berikut adalah fasilitas atau fitur yang tersedia untuk

mesin tipe HID 4045 Entry Prox :

• Invalid PIN Lockout mencegah orang yang tidak dikenal mendapatkan kode PIN dengan mene-

bak.

• 12 tombol keypad untuk memasukan PIN atau pemograman; tombol keypad berfungsi ketika

Wiegend mode.

• Mode pembacaan tunggal mencegah Anti-Passback error ketika EntryProx berada dalam Wie-

gand mode.

• Menghapus Blok memudahkan penghapusan kartu dari EntryProx dari lokasi pengguna.

• Kapasitas 2000 kartu/user

• Power input 12 VDC 150 mA

• Ukuran 133mm x 70mm x 41mm

Gambar 2.14 Gambar RFID HID 4045 Entry Proxy


BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu penelitian dilakukan pada gedumg Centre Point Mall Medan yang

teretak di Jln. Jawa Gg. Buntu No.1, Kec. Medan Timur, Kota Medan. Sedangkan waktu

penelitian ini dilakukan pada blan November 2021.

III.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini

merupakan penelitian lapangan (field research), yakni suatu penelitian yang bertujuan melakukan

studi yang mendalam mengenai suatu unit pusat perbelanjaan sedemikian rupa sehingga

menghasilkan gambaran yang terorganisir dengan baik dan lengkap mengenai unit pusat

perbelanjaan tersebut.

Subyek atau informan adalah orang-orang yang langsung berhubungan dalam

memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar atau obyek penelitian. Teknin

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik

purposive sampling digunakan untuk menentukan subyek wawancara antara lain :

1. General Manager Centre Point Mall Medan

2. Petugas keamanan (Security) Centre Point Mall Medan

3. Tenant yang berada di Centre Point Mall Medan sebanyak

4. Pemonitor CCTV

5. Pengawas Access Door

18
19

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu : metode observasi, wawancara dan

dokumentasi. Sementara untuk menganalisis data penelitian, penulis melakukan beberapa tahap

penelitian, yaitu : pengumpulan data, reduksi data, pengajian data, verifikasi, dan uji keabsahan

data.
BAB IV

PEMBAHASAN

IV.1 KOMPONEN INSTALASI CCTV

IV.1.1 Kamera CCTV

Susuai dengan yang pembahasan di atas, kamera cctv merupakan komponen utama dalam

melakukan instalasi cctv di suatu ruangan. kamera CCTV memiliki fungsi untuk merekam dan

mengambil gambar di sudut atau wilayah yang telah Anda tentukan. Terdapat dua jenis kamera

CCTV yang berbeda berdasarkan letaknya, yaitu CCTV indoor dan CCTV outdoor. Kamera

CCTV memiliki beberapa fitur pendukung untuk merekam gambar dengan jernih dalam 24 jam

penuh. Seperti night vision yang membuat kamera dapat merekam gambar dengan pencahayaan

terbatas atau saat malam hari, infrared dengan frekuensi tertentu yang tidak dapat pengguna lihat

dengan mata telanjang manusia, dan lain sebagainya.

IV.1.2 Digital video recorder

Perangkat pembantu pertama dari kamera CCTV adalah DVR. Digital video record-

er (DVR) adalah perangkat elektronik yang merekam video menjadi format digital ke media

DVD, flash drive USB, kartu memori SD, SSD atau perangkat penyimpanan massal baik lokal

atau jaringan lainnya. Digital Video Recorder dalam bidang keamanan adalah perangkat

penyimpan rekaman video CCTV berkualitas tinggi secara terus menerus tidak peduli berapa pun

panjangnya. Tergantung pada ukuran hardisk-nya, sebuah DVR mampu merekam selama be-

berapa hari sampai beberapa bulan.

20
21

DVR telah berevolusi menjadi perangkat yang kaya fitur dan memberikan layanan yang

melebihi fitur perekam biasa. Sistem DVR CCTV menyediakan banyak fungsi termasuk pencari-

an video berdasarkan event, waktu, tanggal dan kamera. Dalam beberapa sistem keamanan DVR

juga dapat diakses dari jarak jauh dengan menghubungkan ke jaringan LAN atau internet. Be-

berapa video digital recoreder profesional terbaru memiliki firmware yang mampu menganalisis

video, untuk mengaktifkan fungsi seperti ‘virtual tripwire’ atau bahkan mendeteksi objek yang

ditinggalkan di lokasi pemantauan.

DVR yang telah memiliki fitur multiplexing akan memungkinkan monitoring dan

perekaman dengan split screen secara simultan. DVR yang dihubungkan dengan jaringan internet

akan dapat di lihat dari jarak jauh dan mudah dilakukan back up. Fitur pencari pada remote

kontrol tersedia untuk kemudahan penggunaan. Untuk menyimpan dan mem-back up data terse-

dia port USB utk CD / DVD Rewriters. DVR juga mampu menyimpan rekaman video dalam

format kompresi kualitas tertinggi (HD Resolution) terbaru seperti H.264 sehingga memung-

kinkan penyimpanan dalam ruang hardisk yang minimum.

Jenis-Jenis DVR

• DVR 4 Channel (untuk 1-4 Kamera)

DVR 4 Channel adalah jenis DVR yang memiliki hanya 4 saluran video. Macam DVR ini cocok

untuk rumah, toko, gudang, atau kantor scala kecil. Untuk anda yang memiliki budget terbatas

tersedia berbagai dvr murah namun memiliki fitur yang cukup seperti remote kontrol untuk

kemudahan penggunaan, port USB utk back up data, dan format H.264 kompresi tinggi terbaru

untuk menghemat kapasitas media penyimpanan rekaman CCTV anda.


22

• DVR 8 Channel Kamera CCTV

Jenis DVR ini memiliki 8 saluran video. Cocok untuk perumahan, bisnis ritel dan komersial ska-

la menengah. Fitur yang tersedia hampir sama dengan dvr 4 channel seperti remote kontrol untuk

penggunaan jarak jauh, CD / DVD Rewriters dan port USB untuk back up data, dan format kom-

presi tinggi terbaru H.264.

• Digital Video Recorder DVR 16 Channel

Saat ini, jenis Digital Video Recorder terbaik adalah DVR 16 channel yang mampu menghub-

ungkan hingga 16 kamera CCTV analog. DVR 16 channel sangat cocok untuk rumah berukuran

luas, gudang, perkantoran, pabrik, mall dan berbagai fasilitas publik lainnya.

IV.1.3 Network Video Recorder (NVR)

NVR merupakan singkatan dari Network Video Recorder. Alat ini merupakan suatu me-

dia perekam gambar dari IP kamera CCTV. Jika DVR merupakan penyimpan gambar untuk

CCTV, maka NVR adalah DVR untuk sistem IP kamera CCTV.

Perangkat ini merupakan perangkat perekam berbasis protokol internet yang berguna se-

bagai media penyimpan rekaman gambar yang tertangkap kamera IP. Distribusi gambar yang

tertangkap kamera CCTV ini kemudian akan transfer menggunakan jaringan internet. Dengan

basis IP, NVR dapat Anda kelola secara remote menggunakan LAN atau jaringan internet yang

membuatnya lebih fleksibel daripada DVR.

Perangkat ini dapat berupa hard ware – storage atau penyimpanan berbentuk fisik, atau

software – program yang dapat Anda jalankan pada perangkat PC, laptop dan perangkat pintar

lainnya. Dengan menggunakannya Anda dapat menyambungkan beberapa kamera sekaligus


23

dengan penambahan perangkat switch. Hal ini berbeda dengan CCTV yang Anda sambungkan

menggunakan DVR, sehingga NVR lebih fleksibel penggunaannya.

Yang menjadikan perangkat ini lebih unggul dari DVR adalah kualitas gambar yang

NVR hasilkan. Dengan menggunakan kamera IP atau internet protocol, gambar yang komponen

ini hasilkan jauh lebih bagus dan jernih daripada CCTV dengan DVR. Menggunakannya gambar

yang di zoom-in tidak mudah pecah dan tidak buram.

NVR memiliki resolusi yang bermacam-macam, antara lain:

• HD 1080 p resolusi 1920 1080 pixel dengan jumlah pixel 2,07 megapixel

• HD 720 p resolusi 1280 720 pixel dengan jumlah 0,92 megapixel

• VGA resolusi 640 480 pixel dengan jumlah pixel 0,31 megapixel

• XGA resolusi 1024 768 pixel dengan jumlah 0,79 megapixel

• SXGA+ resolusi 1280 1024 pixel dengan jumlah 1,3 megapixel

• XGA+ resolusi 1152 864 pixel dengan jumlah 1 megapixel

NVR mempunyai enkripsi kamera CCTV IP, sehingga tingkat keamanannya lebih baik

daripada dengan DVR. Juga, NVR mempunyai Power over Ethernet (PoE) yang memiliki fungsi

untuk memberi daya ke CCTV menggunakan sinyal video sehingga mengurangi biaya kabel

tambahan . Adapun fungsi dari perangkat NVR adalah sebagai berikut

1. Capture Picture & Record (Merekam Gambar dan Video)

Sebagai penyimpan dan pengolah gambar, komponen ini memiliki fungsi yang serupa

dengan DVR yakni merekam audio dan video dari yang kamera CCTV tangkap. Bedanya ia akan

mengolah langsung gambar yang ada menjadi bentuk digital, sedangkan DVR mengolah gambar

menjadi analog dan digital. Hasil yang kamera IP CCTV rekam memiliki kualitas yang lebih
24

baik daripada dengan CCTV dan DVR. Hal ini karena kamera berbasis internet sehingga

menghasilkan kualitas gambar yang lebih tajam dan jernih.

2. Merekam Audio

Selain merekam gambar atau video, perangkat ini dapat merekam audio atau suara yang

ada pada lingkungan sekitar dengan baik. Hasil audio yang direkam juga tidak pecah ataupun

tidak terdengar jelas. Hal ini karena kualitas kamera dengan basis internet yang mampu men-

golah suara sama baiknya dengan mengolah video. Hal ini tentu akan sangat membantu dalam

pengawasan kar enapemilik dapat mengenali suara seseorang yang tidak ia kenal atau mendengar

suara dari aktivitas yang mencurigakan, sehingga memungkinkan mencegah tindak kriminal.

3. Playback

Sejatinya, NVR memiliki fungsi yang serupa dengan DVR, dimana ia dapat mengulang

kembali video yang tersimpan dalam storage jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Penyimpanannya

sama baiknya dengan DVR dan dapat memutar video tanpa memecah kualitas audio atau suara

dan gambar dari rekaman CCTV yang ada.

Fitur playback sangat dibutuhkan dalam berbagai kondisi. Seperti melacak barang hilang

atau tertinggal, sebagai bukti tindak kejahatan lingkungan sekitar, hingga mencari pelaku tindak

kejahatan dengan cepat. Bukti CCTV seringkali digunakan pihak keamanan dalam mengusut

suatu kasus.
25

IV.1.4 Kabel

a. Kabel Coaxial

Keuntungan menggunakan kabel coaxial adalah murah dan jarak jangkauannya cukup

jauh. Kekurangan kabel coaxial adalah susah pada saat instalasi. (Sumber: Afif Cahaya, 2009).

Gambar 4.1 Kabel Coaxial (Sumber : afifcahya.blogdetik.com)

b. Kabel Coaxial RG-6

Kabel Coaxial atau populer dipanggil “coax” terdiri atas konduktor silindris

melingkar yang mengelilingi sebuah kabel tembaga ini yang konduktif. Untuk LAN, kabel

coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Antara lain dapat dijalankan dengan tanpa banyak

bantuan dari repeater.

Kabel Coaxial RG-6 ini adalah Kabel untuk instalasi standar CCTV online, kabel RG6

dengan kandungan serabut samapi dengan 90%, kabel ini bisa juga di gunakan untuk koneksi

kabel tv dan internet kabel. Kabel coaxial adalah jenis kabel yang umum digunakan dalam teknik

radio dan CCTV. Karakteristik impedansi yang digunakan untuk radio biasanya 50 ohm

(contohnya: RG-58)sedangkan untuk CCTV adalah 75 ohm (contohnya: RG-59 dan RG-6).

Problematika yang kerap muncul dalam instalasi kabel coaxial jarak jauh adalah interferensi

yang diakibatkan oleh pengaruh ground loop. Ground loop dapat timbul dari longgarnya

sambungan konektor di kedua ujung kabel, baik di sisi kamera maupun di sisi input DVR. Oleh

karena konektor kurang "menggigit" kabel, maka kamera dan input DVR tidak berada dalam
26

ground yang sama. Efeknya adalah interferensi berupa gambar yang bergaris-garis atau goyang.

Ground loop bisa disebabkan pula oleh kurang sempurnanya sambungan kabel. Kualitas kabel

coaxial yang buruk bisa menjadi penyebab nomor tiga. (Sumber: Susirat Nasari, 2011).

Gambar 4.2 Stuktur Kabel Coaxial RG-6 (Sumber : http://susirat-nasari97845.wordpress.com)

c. Shielded Twisted Pair (STP)

Keuntungan menggunakan kabel Shielded Twisted Pair (STP) adalah lebih tahan

terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dalam maupun dari luar.

Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama maslah grounding), dan

jarak jangkauannya hanya 100m. (Sumber: Adi Kristanto,2011).

Gambar 4.3 Kabel STP (Shielded Twisted Pair) (Sumber : http://adikristanto.net)

d. Screened Twisted Pair (ScTP)

Screened Twisted Pair (ScTP) merupakan kabel twisted pair yang seimbang dan

dilengkapi oleh anyaman logam, lapisan timah yang disebut layar, atau keduanya, dan dijadikan

satu dalam sarung kabel tunggal. Kabel ini memiliki kekebalan terhadap noise tapi harganya
27

mahal bila dibandingkan dengan kabel Unshielded Twisted Pair (UTP). (Sumber: Ariyus, D. dan

Rum Andri K.R. 2008).

Gambar 4.4 Kabel ScTP (Screened Twisted Pair) (Sumber : http://www.hi-techmall.org)

e. Unshielded Twisted Pair (UTP)

Unshielded Twisted Pair (UTP) merupakan jenis media kabel yang tidak memilik lapisan

pelindung (shield) dan hanya dilindungi oleh lapisan paling luar (outer jacket). Keuntungan

menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah untuk di instalasi. Kekurangannya adalah

rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m.

Spesifikasi dari kabel UTP antara lain: (Sumber: kykoluph, 2010)

1. Cat 1 : Voice only (kabel telepon RJ-11)

2. Cat 2 : 4 Mbps

3. Cat 3 : 10 Mbps

4. Cat 4 : 16 Mbps

5. Cat 5 : 100 Mbps

6. Cat 5c : 100-1000 Mbps

7. Cat 6 : 1 Gbps
28

Gambar 4.5 Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) (Sumber : http://kykoluph.blogspot.com)

IV.1.5 Konektor

a. Konektor BNC

Konektor BNC (Bayonet Neill–Concelman) adalah jenis umum RF yang digunakan

untuk konektor kabel coaxial. Konektor ini biasa digunakan dalam kabel coaxial untuk televisi,

radio, komputer pada topologi tertentu. Konektor BNC ini juga biasanya disebut dengan

konektor audio atau video. Tipe konektor RF inilah yang pada umumnya dipasang pada ujung

kabel coaxial, sebagai penghubung dengan kamera CCTV dan alat perekam DVR maupun secara

langsung ke monitor. (Sumber: Communication, 2010).

Gambar 4.6 Konektor BNC(Sumber : : http://giantcommunication.indonetwork.co.id)

b. Konektor RJ45

RJ45 adalah konektor kabel ethernet yang kebanyakan memiliki fungsi sebagai konektor

pada topologi jaringan komputer LAN (Local Area Network) dan topologi jaringan lainnya. RJ

itu sendiri adalah singkatan dari Registered Jack yang merupakan standard peralatan pada

jaringan yang mengatur tentang pemasangan kepala konektor dan urutan kabel, yang digunakan

untuk menghubungkan 2 atau lebih peralatan telekomunikasi (Telephone Jack) ataupun peralatan
29

jaringan (Computer Networking). Juga merupakan suatu interface fisik dari jaringan kerja

(network) , untuk kegunaan telekomunikasi dan komunikasi data. Konektor ini dapat anda

temukan pada ujung kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) atau kabel STP (Shielded Twisted

Pair) yang terhubung ke transceiver.

Konektor RJ45 memiliki fungsi untuk memudahkan penggantian pesawat telpon atau

memudahkan untuk di pindah-pindah serta mudah untuk di cabut tanpa khawatir tersengat aliran

listrik dan menghubungkan konektor LAN melalui sebuah pusat network. Konektor RJ45

memiliki 8 buah pin. Pin pertama terdapat di paling kiri apabila pin RJ45 menghadap ke anda, di

ikuti pin nomor 2, 3, 4 dan seterusnya.

IV.1.6 Power supply

Sesuai dengan namanya, power supply mempunyai tugas untuk menyediakan dan

mengalirkan tegangan listrik ke kamera agar keseluruhan perangkat CCTV dapat bekerja dengan

efisien sesuai dengan fungsinya. Tegangan listrik yang me oleh power supply memiliki tegangan

DC 12 V. Secara perhitungan, satu power supply dapat mengalirkan tegangan listrik dengan baik

ke 4 hingga 16 kamera CCTV. Dalam prosesnya, setiap merk dan jenis CCTV menggunakan

power supply yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Misalnya menggunakan tegangan

DC 12 volt, DC 24 volt, atau AC 24 volt.

Gambar 4.7 Power Supply


30

IV.1.7 Poe ( Power Over Ethernet ) Switch

POE adalah singkatan dari “Power Over Ethernet“.Dalam konteks ini IP CCTV Camera

banyak yang sudah menggunakan POE ini, tidak Tidak seperti CCTV Analog dimana ketika kita

membuat instalasi kabel kita juga menarik kabel DC untuk memberi supply tegangan ke setiap

camera, sehingga setidaknya satu tarikan kabel mengandung 3 kabel (Coaxial; Power + dan

Power -) sehingga kabel menjadi besar diameternya dan biayanya juga lebih mahal.

Dengan menggunakan POE ada beberapa keuntungan antara lain:

Tarikan kabel instalasi cukup satu saja yaitu kabel UTP / Data, tidak diperlukan penarikan kabel

power lagi.Pekerjaan instalasi kabel lebih cepat dibanding instalasi Analog CCTV Biaya instalasi

jauh lebih murah dibanding Analog CCTV Tidak diperlukan Adaptor atau Independent Power

Supply lagi karena power sudah disupply dari Switch. Pemeliharaan lebih mudah karena pada

umumnya problem CCTV terjadi pada bagian power. (Adaptor rusak, Power Supply rusak dan

sejenisnya) POE sangat membantu menyederhanakan instalasi IP CCTV dan juga memudahkan

dalam pemeliharaannya.

IV.1.8 Storage

Gambar 4.8 Storage

Sebagai pengolah dan penyimpan data, DVR tidak dapat bekerja sendiri. Terdapat

penyimpan khusus atau storage yang masuk ke dalam DVR untuk menyimpan semua informasi

yang telah DVR olah. Ada beberapa jenis penyimpanan yang dapat DVR gunakan, seperti Hard

Disk, Cloud, NAS, ataupun SSD. Penyimpan atau storage ini memungkinkan pemilik CCTV

memutar kembali rekaman dari waktu tertentu.


31

IV.1.9 Monitor CCTV

Perangkat terakhir adalah monitor CCTV. Monitor berfungsi sebagai penampil hasil

rekaman atau hasil pemantauan kamera CCTV secara real-time. Anda dapat menggunakan jenis

monitor apa saja, seperti monitor tabung, LCD, LED atau CRT. Monitor nantinya akan

menampilkan hasil gambar dengan kualitas sesuai yang kamera miliki. Misa lnya 1080p atau

TVL 600.

Gambar 4.9 Monitor CCTV

IV.2 INSTALASI KAMERA CCTV

IV.2.1 CCTV ANALOG

Instalasi kamera cctv analog tergolong instalasi yang mudah bagi kalangan teknisi cctv

umumnya. Tapi nyatanya hal itu tidak mudah seperti yang dibayangkan. Karena bebarapa

kendala bisa terjadi dalam pengintalasian cctv analog, seperti kamera cctv yang tidak tampil

setelah di hubugkan ke DVR nya.Maka dari itu untuk menghindari kendala-kendala tersebut,

sebaiknya kita melakukan beberapa perhitungan sebelum melakukan penginstalasian cctv analog

sebagai berikut:

1. Untuk di dalam ruangan, pilih sudut dalam ruangan dari mana sebagian besar pintu masuk ke

ruangan terlihat. Apa yang ingin dipantau dan mendapat tampilan terbaik.

2. Kabel dan koneksi harus dijauhkan dari cuaca seperti hujan.


32

3. Sangat dianjurkan untuk memasang kamera CCTV di posisi yang tinggi dan jauh dari bahaya.

4. Tempatkan kamera cukup dekat dengan area yang ingin diawasi. Posisi terbaik ialah dari atas

sekitar 4 meter.

5. Pastikan kamera hanya memiliki tampilan langit sangat minim pada siang hari. Karena dapat

membuat gambar latar depan menjadi gelap (siluet).

6. Pikirkan tentang kemungkinan besar cara pencuri berpotensi masuk. Gunakan kamera

pengawas untuk mendapatkan gambar terbaik di tempat tersebut.

7. Casing kamera yang tahan air serta kondisi cuaca yang berbeda. Serta kabel dan konektor

yang diberi perlindungan tambahan.

8. Meski kamera tahan cuaca dan anti air, tapi jika terlalu lama berada di cuaca buruk, seperti

sinar matahari atau lembab yang berlebihan. Akhirnya dapat merusak komponen internal dan

memengaruhi kinerja kamera.

9. Saat memasang kabel CCTV, hindari untuk menekuknya di sudut tajam. Tidak memasang

kabel dekat kabel listrik utama. Arus listrik akan menghasilkan 'noise' yang bisa mengganggu

sinyal dari kamera.

Adapun langkah-langkah pemasangannya seperti berikut ini:

1. Hitung jarak antara DVR dan kamera CCTV yang sudah ditentukan titiknya, hal ini akan

menentukan juga jarak atau ukuran panjang kabel CCTV ketika sedang membeli.

2. Setelah dihitung, tes kabel menggunakan tester untuk mencegah adanya kabel yang

terputus (lakukan sebelum CCTV resmi dibeli).

3. Siapkan alat-alat untuk memasang CCTV seperti yang sudah dijabarkan di atas. Pastikan

alat-alat tersebut tidak jauh dari jangkauan.

4. Buatkan kabel CCTV sepanjang 50 cm, lalu pasang konektor BNC dan hubungkan
33

langsung kamera CCT dengan monitor dan DVR (pastikan gambarnya tampil)

5. Lakukan langkah di atas sebelum instalasi kabel agar tidak terjadi kerusakan pada kamera

CCTV seperti gangguan listrik atau kamera yang tidak menyala

6. Atur pemasangan kabel secara rapi. Hindari membiarkan kabel teruntai atau tertekuk di

sudut ruangan.

7. Jangan potong kabel terlebih dahulu. Pastikan pemasangan kabelnya sudah sesuai dengan

instalasi kamera sampai DVR untuk menghindari masalah kependekan kabel.

8. Sambungkan DVR ke TV / motitor dan nyalakan CCTV. Kamera pemantau di rumah pun

sudah bisa dipakai.

IV.2.2 Instalasi CCTV IP kamera

Berbeda dengan kamera analog berbasis kabel coax, setiap IP Camera mempunyai alamat

(IP Address) yang unik dan tidak boleh sama satu dengan yang lain agar terbaca oleh NVR juga

untuk menghindari terjadinya ip conflict . IP Address bawaan pabrik (default) setiap merk

tidaklah sama. Ada yang IP bawaannya DHCP alias IP Camera harus terhubung terlebih dulu

dengan router sebelum mempunyai address. Ada juga yang sudah diatur menggunakan IP statik

seperti 192.168.1.120 dan 192.168..1.64.

Maka dari itu sebelum dipasang pada titik perencanaan sebelumnya, setiap IP camera

harus terlebih dulu disetting satu per satu Ip addressnya agar tidak terjadi Ip conflict di

NVR.Berikut adalah tahap-tahapnya:

1. Setting IP CCTV di PC

Pertama-tama hubungkan CCTV ke komputer dengan menggunakan kabel, bisa memakai


34

kabel tipe UTP CAT5 cross. setelah terhubung, silahkan atur ip kamera CCTV yang akan

disetting dengan membedakan subnet mask-nya. Berikutnya adalah mengatur IP address

PC/laptop supaya sesuai dengan segment IP address kamera yang akan kita setting. Misal IP

address kamera akan kita atur di 192.168.1.97, maka IP address PC/laptop kita atur di

192.168.1.2. Caranya:

• Klik start (windows orb) > Control Panel > Network and Sharing Center > View network
status and tasks.
• Pada sidebar di sebelah kiri klik Change adapter settings.
• Pada icon Local Area Connection klik kanan > Properties.
• Pada This connection uses the following items: pilih Internet Protocol Version 4
(TCP/IPv4) > klik Properties.
Seperti gambar di bawah, klik OK.

Gambar 4.10 Setting IP CCTV di PC

Terakhir adalah memasang kamera di lokasi baik itu wall mounted atau ceiling, disesuaikan saja

dengan kebutuhan. Tarikan kabel dari IP camera cukup ke hub/switch terdekat tanpa harus turun

ke control room / NVR.

Anda mungkin juga menyukai