Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rio Adi Ismanto

NPM : 210101033P

Triase (triage) adalah sistem untuk menentukan pasien yang diutamakan memperoleh
penanganan medis terlebih dulu di instalasi gawat darurat (IGD) berdasarkan tingkat keparahan
kondisinya. Pasien yang mengalami cedera kepala, tidak sadarkan diri, dan dalam kondisi kritis
yang mengancam nyawa tentunya perlu diprioritaskan dari pasien lain dengan cedera ringan.
Sistem triase gawat darurat (gadar) pertama kali diterapkan untuk menangani korban perang di
basis militer. Triase (triage) gawat darurat (gadar) awalnya membagi pasien ke dalam 3 kategori
lengkap, yaitu immediate, urgent, dan non-urgent. Hingga sekarang, sistem triase berguna untuk
mengatasi kondisi yang menyebabkan IGD rumah sakit kebanjiran pasien. Contohnya adalah
situasi bencana alam atau pandemi yang menyebabkan jumlah tenaga kesehatan tidak
sebanding dengan jumlah pasien saat itu.Dalam kondisi pasien yang membludak, sistem triase
IGD dapat membantu menyeleksi pasien yang memerlukan pertolongan pertama secara medis
sesegera mungkin. 

Jenis Triase Igd

Kategori pasien dalam triase IGD masuk IGD Dalam mengategorikan pasien yang masuk ruang
gawat darurat, tenaga medis membedakan pasien berdasarkan kode warna, mulai dari merah,
kuning, hijau dan hitam.

1. Merah

Warna merah dalam triase IGD menunjukkan pasien prioritas pertama yang berada dalam
kondisi kritis (mengancam nyawa) sehingga memerlukan pertolongan medis sesegera mungkin.
Jika tidak diberikan penanganan dengan cepat, kemungkinan besar pasien akan meninggal.
Contoh dalam hal ini adalah pasien yang kesulitan bernapas, terkena serangan jantung,
menderita trauma kepala serius akibat kecelakaan lalu lintas, dan mengalami perdarahan luar
yang besar.

2. Kuning

Warna kuning menandakan pasien pioritas kedua yang memerlukan perawatan segera, tetapi
penanganan medis masih dapat ditunda beberapa saat karena pasien dalam kondisi stabil.
Meski kondisinya tidak kritis, pasien dengan kode warna kuning masih memerlukan penanganan
medis yang cepat. Pasalnya, kondisi pasien tetap bisa memburuk dengan cepat dan berisiko
menimbulkan kecacatan atau kerusakan organ. Pasien yang termasuk kategori kode warna
kuning contohnya adalah pasien dengan patah tulang di beberapa tempat akibat jatuh dari
ketinggian, luka bakar derajat tinggi, dan trauma kepala ringan.

3. Hijau

Warna hijau menunjukkan pasien prioritas ketiga yang memerlukan perawatan di rumah sakit,
tetapi masih dapat ditunda lebih lama (maksimal 30 menit). Ketika tenaga medis telah
menangani pasien lain yang kondisinya lebih darurat (kategori warna merah dan kuning), maka
mereka akan langsung melakukan pertolongan pada pasien pioritas ketiga. Pasien yang cedera
tetapi masih sadar dan bisa berjalan biasanya termasuk dalam kategori triase gawat darurat ini.
Contoh lain dalam kategori adalah pasien dengan patah tulang ringan, luka bakar derajat
rendah, atau luka ringan.

4. Hitam

Kode warna hitam menandakan pasien berada dalam kondisi yang sangat kritis, tetapi sulit untuk
diselamatkan nyawanya. Sekalipun segera ditangani, pasien tetap akan meninggal. Kondisi ini
biasanya terjadi pada pasien yang mengalami cedera parah yang bisa menyulitkan pernapasan
atau kehilangan banyak darah akibat luka tembak.

Tata Cara Dan Prosedur Triase Gawat Darurat

Saat tiba di IGD, dokter akan langsung memeriksa kondisi pasien secara cepat. Pemeriksaan
akan mengutamakan pengecekan tanda-tanda vital seperti pernapasan, denyut nadi, dan
tekanan darah. Dokter juga akan memeriksa seberapa parah luka atau cedera yang terlihat.
Setelah melakukan pemeriksaan cepat, dokter dan perawat akan menentukan status triase
berdasarkan warna yang sesuai dengan kondisi pasien. Prioritas penanganan akan diutamakan
untuk pasien dengan triase merah jika tenaga medis yang tersedia terbatas. Namun, setiap
pasien bisa langsung mendapatkan perawatan luka atau gejala lain yang sesuai jika jumlah
tenaga medis cukup untuk menangani pasien. Meskipun begitu, menurut penjelasan dalam buku
Emergency Department Triage, status triase gawat darurat dapat berubah. Artinya, tenaga medis
menilai kondisi pasien secara berulang selama berada di IGD ataupun ketika diberikan
perawatan. Jika pasien yang berstatus triase merah telah mendapat penanganan, melalui
bantuan pernapasan misalnya, dan kondisinya sudah lebih stabil, status triase pasien bisa
berubah menjadi kuning. Sebaliknya, bila pasien berstatus triase kuning yang kondisinya
bertambah parah, statusnya bisa berubah menjadi triase merah. Oleh karena itu, sistem triase
IGD yang baik harus melakukan pemantauan kondisi secara berkala pada setiap pasien dan
memberikan penanganan yang tepat sesuai perubahan kondisinya.

Anda mungkin juga menyukai