SK Giji 22
SK Giji 22
NOMOR :
TENTANG
Menimbang : 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit, maka
diperlukan adanya pedoman Pelayanan Instalasi Gizi di Rumah Sakit
Muhammadiyah Cirebon.
MEMUTUSKAN
Ketiga : Biaya yang timbul sebagai akibat dikeluarkan Keputusan ini dibebankan pada
Anggaran pendapatan Rumah Sakit Muhammadiyah Cirebon;
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan akan diadakan
perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya;
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
bilamana ternyata dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya,
maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
CIREBON, 7 JANUARI 2022
DIREKTUR
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH
CIREBON
A. Ketua Tim
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program HIV/AIDS di Rumah Sakit
Muhammadiyah Cirebon.
2. Memastikan kegiatan yang berhubungan dengan program HIV/AIDS mendapatkan alokasi
anggaran yang cukup.
3. Memastikan keberlanjutan program HIV/AIDS di Rumah Sakit Muhammadiyah Cirebon.
4. Memastikan pelaksanaan program HIV/AIDS berjalan dengan baik.
5. Menyusun rencana program HIV/AIDS.
B. Sekretaris Tim
1. Membuat undangan rapat dan notulen.
2. Mengelola administrasi surat-surat Tim Penanggulangan HIV/AIDS.
3. Mengelola Dokumen Penanggulangan HIV/AIDS.
4. Mencatat data-data yang berhubungan dengan Penanggulangan HIV/AIDS.
5. Membuat laporan rutin kegiatan Penanggulangan HIV/AIDS bulanan.
6. Melakukan tugas-tugas administrasi yang berhubungan dengan HIV/AIDS.
7. Bertanggung jawab terhadap Ketua Tim Penanggulangan HIV/AIDS.
C. Konselor Tim
1. Bekerjasama dengan Ketua Tim dalam membantu pelaksanaan program kerja Tim
Penanggulangan HIV/AIDS.
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan program HIV/AIDS.
3. Mengidentifikasi pasien dengan suspek HIV/AIDS.
4. Memotivasi pasien dengan suspek HIV/AIDS untuk mengikuti VCT (Voluntary Counseling
and Testing).
D. Anggota Tim
1. Bekerjasama dengan konselor tim dalam mengidentifikasi pasien dengan suspek HIV/AIDS.
2. Memotivasi pasien dengan suspek HIV/AIDS untuk mengikuti VCT (Voluntary Counseling
and Testing).
3. Mendampingi pasien dalam proses rujukan ke rumah sakit yang lebih memadai.