Rancangan
Campuran,
Spesifikasi dan
Pengendalian
Kualitas
Perkerasan Beton
SELASA, 8 MARET 2021
09.00 – 10.30 WIB
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Outline Paparan
• Pendahuluan
• Hal Umum dalam Pekerjaan
Beton
• NSPK (Norma, Standar,
Pedoman dan Kriteria) dalam
pelaksanaan pekerjaan beton
• Korelasi Hasil Pengujian dengan
Pelaksanaan Pembetonan
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Pendahuluan
(Introduction)
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BETON
CONCRETE
Semen Portland Pasir/Agregat halus
Bahan tambah
(bila diperlukan)
Air Batu Pecah/Agregat kasar
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
ADUKAN
MORTAR
Semen Portland Pasir/Agregat halus
Bahan tambah
(bila diperlukan)
Air
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
ACIAN
PASTA SEMEN
Semen Portland
Bahan tambah
(bila diperlukan)
Air
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
“Musuh” beton
8
Teknologi Beton Lanjut
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
10
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Tata Cara Pemilihan Campuran untuk Beton Normal, Beton Berat dan
Beton Massa
SNI 7656:2012
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Lakukan koreksi
proporsi campuran
Tetapkan proporsi berdasarkan kondisi
campuran hasil agregat saat
Untuk hasil yang perhitungan. pelaksanaan.
lebih teliti dapat
Hitung berat dilakukan
agregat halus = perhitungan volume
Tentukan perkiraan berat beton basah – absolut. Volume
berat beton segar berat (air + semen absolut adalah
Tentukan volume +kasar). berat bahan dibagi
agregat kasar dengan kepadatan
Hitung jumlah berdasarkan ukuran absolut. Kepadatan
semen yang butir maksimum absolut = berat jenis
Tentukan faktor air- diperlukan = jumlah agregat dan x kepadatan air.
semen (FAS) air : FAS. modulus kehalusan
Tentukan jumlah air agregat.
yang dibutuhkan
Tetapkan nilai berdasarkan nilai
slump, nilai ukuran slump dan ukuran
Hitung kuat tekan butir maksimum butir maksimum
perlu/kuat tekan agregat. agregat
target, fcr = fc’ + k.S
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
sangat dibutuhkan adanya hubungan antara kekuatan dengan w/c atau w/(c+p) dari bahan-
bahan yang sebenarnya akan dipakai.
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
460,0; 20%
1028,0; 44%
Air (kg)
OPC (kg)
640,0; 28% Pasir (Kg)
Tailings (kg) Pasir (Kg)
Batu Pecah (kg)
Kuat Beton
Kuat Lentur Lenturdengan
BetonTailing Kuat Tekan Beton
5,0 4,8
Kuat Tekan (MPa)
4,5
4,1
4,0
3,5
7 28
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Hal Umum
dalam Pekerjaan Beton
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
SISTEM PRODUKSI BETON SEGAR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Slump =...?
Dengan peralatan
yang tersedia,
adukan beton segar
harus memiliki
X
kelecakan (nilai
Slump =...? slump) yang bisa
dikerjakan tanpa
terjadi segregasi
Slump =...?
KEKUATAN BETON DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
AWAL AKHIR
Pelaksanaan
Pengendalian Mutu
(penerimaan bahan, jaminan mutu, perbaikan, pemeliharaan)
40
100%
30
80% 20
28 Hari
60% 10
40% 0
20% OPC PPC PCC
0% Kuat Lentur 150x150x600
PBI-71 PBI-71
PCC A PCC B PCC D PCC E OPC C OPC D PPC C PPC D
Tipe I Tipe III 9
3 hari 58% 69% 45% 73% 59% 60% 63% 50% 40% 55% 8
beton
Luas permukaan
Koreksi penakaran berat
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Contoh :
Jika dengan kondisi agregat Jika proporsi campuran beton/m3 hasil perhitungan dengan
SSD diperoleh proporsi, kondisi agregat ssd ;
B1 = berat semen/m3 Semen = 385 kg
B2 = berat air/m3 Agregat halus = 634,68 kg f.a.s = 0.47
B3 = berat agregat halus/m3, SSD Agregat kasar = 1137,42 kg
B4 = berat agregat kasar/m3, SSD Air = 181 liter
Cm = kadar air agregat halus (%)
Ca = resapan agregat halus (%) Koreksi proporsi campuran berdasarkan kondisi agregat saat
Dm = kadar air agregat kasar (%) pelaksanaan :
Da = resapan agregat kasar (%) Jika resapan agregat halus = 2%, resapan agregat kasar =
3,4%, kadar air agregat halus = 6%, dan kadar air agregat
Proporsi campuran yang disesuaikan kasar = 2%, maka :
adalah : Semen, tetap = 385 kg
Semen, tetap = B1 Agregat halus = 634,68 + 0,06(634,68) = 672,76 kg
Air = B2 – (Cm – Ca) x B3/100 – (Dm – Da) x B4/100 Agregat kasar = 1137,42 + 0,02(1137,42) = 1160,17 kg
Agregat halus = B3 + (Cm – Ca) x B3/100 Air = 181–(0,06 – 0,02)634,68 – (0,02 –
Agregat kasar = B4 + (Dm – Da) x B4/100 0,034)1137,42 = 171,54 liter - 9,46 liter
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
37
0,47 0,49
35
Water to Cement Ratio / Faktor Air Semen DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
f.a.s 0,4
f.a.s 0,6
Pemadatan DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Perawatan
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Perawatan
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
41
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
42
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
43
Produsen semen di Indonesia DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Beton dan Beton Kinerja Tinggi Perkerasan Beton Semen Stabilisasi Tanah
Mortar Semen
Semen Portland Jenis III Beton Fast Track, Shotcrete (Jalan Beton, Gedung)
Semen Portland Jenis IV Struktur dengan Pembetonan Massa (Gedung, Jembatan, Dermaga, Bendung)
Semen Portland Jenis V Struktur di sekitar Air dan Tanah berkandungan Sulfat Tinggi (Gedung, Jembatan, Dermaga, Bendung, Irigasi)
Semen Portland Komposit Penggunaan Umum (Rumah Tinggal, Gedung, Komponen Pracetak Non Struktural)
NON OPC
Semen Portland Pozolan Struktur dengan Ketahanan eksposure rendah sampai sedang (Gedung, Jembatan, Dermaga)
Semen Portland Slag Struktur dengan Ketahanan eksposure sedang sampai tinggi (Gedung, Jembatan, Dermaga, Bendung, Irigasi)
Semen Slag (GGBFS) Bahan Tambah Mineral (SCM) untuk Meningkatkan ketahanan eksposure OPC (Gedung, Jembatan, Dermaga, Bendung, Irigasi)
SCM
Abu Terbang (Fly Ash) Bahan Tambah Mineral (SCM) untuk Meningkatkan ketahanan eksposure OPC (Gedung, Jembatan, Dermaga, Bendung, Irigasi)
Semen Portland Putih Produksi komponen rumah, sambungan keramik berwarna (Rumah Tinggal, Gedung)
INDUSTRI
Stabilisasi tanah
(PCC/PPC/OPC)
pekerjaan beton
pekerjaan beton
pekerjaan beton
pekerjaan beton
pekerjaan beton
pekerjaan beton
pekerjaan beton
54
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
pembagian butir.
19,00 3/4" 100 100 100,00
Modulus Kehalusan 2,5
% passing sieve
2.4
1.2
60 0.6
1.2
0.3
40
0.6
0.3
20 0.15
0.15 0.3
00
Digunakan dalam perancangan mutu beton, penentuan jarak penulangan, 0 0.15
Sieve Size
Common
Mistakes
Kesalahan atau pengabaian terhadap gradasi agregat dalam pekerjaan beton dapat
menyebabkan kekuatan beton dan durabilitas tidak tercapai akibat campuran yang sulit untuk
dikerjakan, serta struktur yang keropos akibat bagian bagian tertentu yang tidak terisi oleh
campuran beton segar
57
Pengujian Abrasi Agregat Kasar
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Common
Mistakes
Penggunaan agregat
dengan nilai abrasi tinggi
pada struktur beton dapat
menyebabkan kekuatan
beton yang rendah, karena
pada saat menerima
beban, retak terjadi melalui
penampang agregat.
Meningkatkan kadar
semen untuk menaikkan
kekuatan beton dapat
menyebabkan beton lebih
rentan terhadap retak susut
akibat panas hidrasi yang
berlebihan.
59
Pengujian bahan yang lolos saringan 200 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
60
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Pengujian bahan yang lolos saringan 200 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Common
Mistakes
Kebutuhan air dalam beton, selain untuk merancang kekuatan (nilai f.a.s) juga untuk
kebutuhan kemudahan pelaksanaan (nilai workability) yang harus mencapai optimal
Kelebihan penggunaan air dalam pencampuran beton dapat menyebabkan menurunnya
kekuatan beton, dan terbentuknya lapisan air di permukaan beton segar (bleeding) yang
dapat menyebabkan lapisan yang lemah pada permukaan beton
61
Pengujian gumpalan lempung dan DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
62
Pengujian gumpalan lempung dan DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
63
Pengujian Berat Jenis dan DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
66
Pengujian Berat Jenis dan DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Shrinkage)
Agregat
69
Pengujian Berat Isi dan Rongga Udara DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Agregat
Common
Mistakes
Agregat Kasar
Jenis-jenis agregat yang
dianggap tidak cocok
untuk campuran beton
adalah agregat yang
pipih, memanjang atau
kombinasi keduanya,
terutama untuk beton yang
dirancang dengan
kekuatan yang tinggi.
Kondisi pipih dan panjang
pada agregat disebabkan
karena proses pemecahan
agregat yang kurang baik.
71
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Pengujian Kepipihan Agregat Kasar KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Common
Mistakes
72
Pengujian Kotoran Organik Agregat DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Halus
Pengujian dilakukan dengan
membandingkan warna air
rendaman pasir dengan warna
standar pada pelat pembanding
Kotoran organik dalam pasir
umumnya terdiri dari bahan
dalam bentuk karbon atau
bentuk pembusukan tanaman
dan sisa-sisa hewan.
Pada umumnya, pengujian
perbandingan kekuatan mortar
Agregat halus/pasir yang bersih ditunjukkan dengan warna air dengan pasir yang bersih dan
rendaman yang semakin bening atau cerah, sedangkan agregat pasir yang diragukan digunakan
halus/pasir yang kotor ditunjukkan dengan warna air rendaman sebagai pengukur efek
yang semakin gelap atau pekat
berbahaya dari pengotor.
73
Pengujian Kotoran Organik Agregat DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Halus
Common
Mistakes
74
Pengujian Slump Beton Segar DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Dengan peralatan
yang tersedia,
Slump =...? adukan beton segar
harus memiliki
kelecakan (nilai
slump) yang bisa
dikerjakan tanpa
terjadi segregasi SNI 1972:2008
Slump =...?
Pengujian kemudahan pengerjaan (workability) dibutuhkan untuk menjamin bahwa beton yang
dibuat memiliki keseragaman komposisi dari batch ke batch dan akan mencapai kepadatan
optimum pada saat dilaksanakan.
Nilai slump akan berhubungan langsung dengan metode kerja dari struktur yang akan dibuat
75
Pengujian Slump Beton Segar
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Common
Mistakes
Seringkali nilai slump dihubungkan terhadap kuat tekan beton yang dihasilkan. Namun sebenarnya nilai slump
tidak memiliki hubungan langsung dengan kekuatan yang ditargetkan.
Sebagai contoh, beton 40 MPa boleh jadi harus memiliki nilai Slump 180 mm, sedangkan beton 30 MPa harus
memiliki nilai slump 60 mm.
Penolakan akibat nilai slump yang tidak sesuai juga jarang dilakukan akibat missleading terhadap pernyataan
diatas.
Padahal akibat pengabaian terhadap nilai slump, dapat menghasilkan mulai dari hal yang kecil seperti beton
yang keropos/kurang padat, kegagalan konstruksi hingga kegagalan struktur.
76
Pengujian Waktu Pengikatan Beton DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Pengecoran, Penggergajian /
SNI ASTM C403/C403M:2012 Pengadukan Pemadatan dan Perawatan Pembukaan Pembebanan
Penyelesaian cetakan
Fase
Pengikatan akhir
Penggergajian awal
Panas
Pengikatan awal
77
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Retak Akibat Susut
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
(= 100% + Margin)
(Minimum 100% + Margin)
Kekuatan Hasil Mix Design Kekuatan Perlu Kekuatan Perlu/Targeted mean strength
(fcr)
strength
(fc’)
Margin
Kekuatan Karakteristik/
Kekuatan yang disyaratkan
(= 100%) Margin
3 7 28
Umur (hari)
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Seksi 5.3
Seksi 7.1
83
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Cuaca yang diijinkan untuk bekerja KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
• Tingkat penguapan
harus selalu di
bawah 1 kg/m2/jam
84
Penggunaan Beton Siap Pakai DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
(Readymix Concrete)
85
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Pengambilan contoh Uji KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
86
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Pembukaan Terhadap Lalu lintas KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
87
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Pengukuran Tebal Perkerasan KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
88
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Toleransi KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
89
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TERIMA KASIH