Anda di halaman 1dari 15

Kasus Konseling Individu Menggunakan Rational Emotive

Kasus “ Minder “
lolly
lolly adalah
adalah siswa
siswa kelas
kelas XI SMA.
SMA. Dia
Dia bisa
bisa di bila
bilang
ng siswi
siswi berp
berpre
resta
stasi
si di
sekolahnya, dia anak yang baik, periang, dan banyak mempunyai teman. Namun setelah
kematian
kematian pacarnya
pacarnya yang kecelakaan. perilakunya
perilakunya menjadi
menjadi berubah.di
berubah.diaa lebih terlihat
murung , menyendiri, dan sering menangis tanpa sebab. erilakunya ini berdampak ada
kehidupan disekolah dan dirumahnya. Nilainya menurun, prestasinya jadi rendah dan
malas belajar.
Identifikasi Masalah :
Dari
Dari ilus
ilustr
trasi
asi perm
permasa
asala
laha
han
n diata
diatass dapa
dapatt bahw
bahwaa lolly
lolly kehi
kehila
lang
ngan
an piki
pikira
ran
n
 positi!nya , pikirannya irasional , dan kesulitan memahamiapa yang ia alami.
Diagnosis :
Diag
Diagno
nosi
siss memil
memilik
ikii arti
arti suatu
suatu uapay
uapayaa untu
untuk
k meng
mengen
enal,
al, menet
menetap
apka
kan
n atau
atau
menentukan si!at, serta hakekat dalam suatu peristiwa melalui pengamatan terhadap
gejala.
"erdas
"erdasark
arkan
an dari
dari hasil
hasil analis
analisis
is dan sintesi
sintesiss di atas yang
yang menjadi
menjadi penyeb
penyebab
ab
 permasalahan lolly adalah kehilangan pikiran rasionalnya.
Prognosis :
Dili
Diliha
hatt dari
dari perm
permas
asala
alaha
han
n yang
yang diha
dihada
dapi
pi oleh
oleh lolly
lolly terse
tersebu
butt maka
maka dapa
dapatt
digunakan
digunakan beberapa
beberapa alternati!
alternati! bantuan
bantuan untuk membantu menyelesaikan
menyelesaikan masalahnya,
masalahnya,
yaitu dengan dilakukany
dilakukanyaa konseling
konseling indi#idu
indi#idu untuk
untuk memberikan
memberikan alternati!
alternati! bantuan
bantuan
kepada konseli mengenai kesulitan belajar akibat rasa mindernya. Dalam permasalahan
ini saya menggunakan teknik konseling dengan menekankan pada pendekatan $%&
'$atio
'$ational
nal %moti!
%moti! &herap
&herapy(
y( , yang
yang bertuj
bertujuan
uan untukn
untuknmen
menumb
umbuhk
uhkan
an kesada
kesadaran
ran lolly
lolly
terkait seringnya menyalahkan diri sendiri, dan menghapus pikiran irasiaonal yang lolly
alami.
Treatmen :
roses
roses wawanca
wawancara
ra dilakukan
dilakukan di ruang "), di jam kosong
kosong pelajaran
pelajaran lolly
menyempatkan waktunya.
*aktu + pukul -.--  -./0 *I"
&empat+
&empat+ di ruang ") 
&anggal + 1 Mei 1-2
Hasil Wawanara : PERTEM!"# PERT"M"
Pertan$aan dan %awa&an Keterangan
Klien + assalamualaikum bu, '(ening

Konselor + waaalaikumsalam, lolly.. silahkan duduk.. )(em&ukaan*

 jam pelajaran apa ini 3 apa gurunya tidak masuk3

Klien : jam pelajaran matematika bu, tidak bu, karena


 beliau ada kepentingan dinas, jadi kami hanya di
 berikan tugas.
Konselor : lalu apa kamu sudah mengerjakannya 3

Klien : belom bu, saya tidak konsen mengerjakannya.


Konselor + loh kenapa begitu, apa ada yang
menyebabkan kamu tidak konsen seperti itu 3

Klien + 4ehee... yaa bu, saya aja ga tau... sebenarnya


saya juga bingung apa yang saya pikirkan..
Konselor + ibu senang kalau kamu bersedia "ttending
menceritakan apa yang sedang menjadi beban )(enerimaan*
!ikiranmu kepada ibu, kamu bisa berbagi masalah
dengan ibu, ibu siap menjadi teman mu .. pelan pelan
saja ceritanya.

 Konseli + saya bingung harus cerita darimana bu, saya


takut.
Konselor + &idak perlu takut, tidak pelu bingung, Refleksi of feelling
waktunya masih banyak, kamu tenangin diri dulu, ibu )(emantulan
siap menunggu. elan5pelan sajaa lol.. (erasaan*

Klien + iyaa bu, begini bu, saya memiliki pacar , yang


meninggal 6 bulan lalu, saya merasa sedih dan
kehilangan arah bu semenjak itu.
Konselor + ya yaa, saya memahami perasaan lolly. "e(tane
7ngkapkan pelan5pela saja.

Klien + pacar saya meninggal saat akan menjemput


saya di sekolah bu, dan kejadiannya tepa di depan
mata saya, saya merasa menyesal, kenapa harus
memintanya jemput, kenapa tidak saya mandiri sajaa,
kenapa saya harus manja seperti ini , saya memang
 bodoh bu.. seandainya saya tidak memaksa dia untuk 
menjemput , dia pasti akan tetap bersama saya
sekarang ,saya bodoh sekali bu.
Konselor +ibu sangat memahami perasaan lolly , terus E+(loring
apa lagi yang lolly rasakan, 3

Klien +padahal saya sangat menyayangi dia bu, tp saya


sndri yang mencelakakannya.

Konselor + coba ceritakan kronologi peristiwa nya,


 pelan5pelan sajaa..

Klien + saat itu bu, saya sms pacar saya untuk 


menjemput saya pulang sekolah, pacar saya sudah
kuliah bu. )arna kebetulan dia sedang tidak ada kuliah
maka saya ingin dia menjemput saya sepulang
sekolah. Setelah bel sekolah berbunyi, saya langsung
keluar kelas dan menunggunya d gerbang sekolah,
 baru 0 menit saya disitu, saya melihat tabrakan hebat
 bu, antara bis dan motor satria 87 milik pacar saya,
saya langsung berlari dan menangis histeris bu,
ambilance datang dan membawa pacar saya ke rumah
sakit, tapi itu tidak menolongnya, pacar saya
meninggal bu. Saya pingsan dan saya ...'menangis(
Konselor  + 'memberikan tisue(... menangis saja jika em(ath$
itu membuat lolly bisa lebih tenang. Ibu bisa
merasakan apa yang lolly alami dan rasakan saat itu.

Klien + ...... 'masih menangis(....

Konselor :  jadi lolly merasa, kejadian itu kesalahan


lolly karena sudah meminta dia menjemput lolly 3

Konseli : iya bu, saya merasa ini semua kesalahan


saya. Saya ber!ikir saya juga harus mati untuk 
menebus semua kesalahan ini
Konselor  + cobaa dipikir dua, tiga kali lagi apakah re%etion
 ber!ikir seperti itu sudah sesuai 3

Klien + entahlah bu,

Konselor + bagaimana dengan orang tua lolly dengan ,ead


orang tua pacar lolly3

Klien  + orang tua saya selelu menguatkan saya bu,


walaupun sampai sekarang saya belom bisa
memaa!kan diri saya sendiri. )alau orang tua pacar 
saya, mereka berusaha menerima semua takdir ini
dengan ikhlas bu, mereka tidak membenci saya,
 bahkan mereka masih menganggap saya sebagai
anaknya sendiri. )adang saya masih sering sekali
 bekunjung kesanaa bu, sepulang sekolah.
Konselor + orang tua lolly daan orang tua pacar lolly restatement
tidak membenci lolly, sekarang mari kita ber!ikir 
 bersama, dari orang tua lolly dan orang tua pacar lolly
sangat menguatkan lolly , tetapi lolly inin menebus
kesalahan dengan ikut mati, menurut lolly apa itu cara
yang palin tepat 3

Klien + gimana yaa bu, saya selalu merasa di kejar5


kejar perasaaan bersalah, !ikiran itu selalu terlintas bu.
Konselor  + jadi menurut lolly permasalahan selesai (ara(hasing
ketika lolly ikut mati bersamanya 3 tanpa
menghiraukan perasaan keluarga lolly dan keluarga
 pacar lolly , begitu 3

Klien + yaa bu saya rasa itu cara terbaik.saya merasa


hampa tanpa kehadiran pacar saya bu.
Konselor  + sekarang coba lolly !ikirkan dlu, apakah ounfrontation
dengan semua rencana dan !ikiran lolly itu semua
dapat selesai, apakah dengan ikut mati lolly bisa
merasa bahagia 3 apakah pikiran dn harapan lolly itu
tidak malah menambah masalah baru untuk orang tua
lolly, dan orang tua pacar lolly yg sudah menggangap
lolly anak sendiri harus kehilangan lagi 3

Klien + iya sih bu, saya rasa itu malah menambah


masalah , hmmmmm... saya bingung bu.
Konselor + berarti lolly merasa sekarang ikut mati &elief 
 bukan solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah
ini bukan 3

Konseli + Saya mengerti bu, tapi saya masih sulit


memaa!kan diri saya sendiri. Saya merasa akar 
 permasalahan terpusat pada sayaa bu.
Konselor + coba !ikir lol, kalau orang tua pacarmu onfrontation
saja bisa tegar menerima kenyataan ini, bahwa
anaknya sudah meninggal, mengapa kamu tidak 
sekuat itu 3 padahal mereka pun sama halnya dengan
kamu yang menyayangi nya.

Konseli + yaa yaa bu, beraryi !ikiran saya terlalu


 pendek bu 3
Konselor + apa lolly pernah menceritakan ini kepada lead
orang tua lolly 3

Konseli + &idak bu, saya selalu bingung untuk 


memulai cerita, ujung5ujungnya saya pusing ,nangis
dan lemas bu.
Konselor + sekarang apa kamu merasa lemas dan
 pusing 3

Konseli + sedikit bu, bagaimana jika dilanjut lain


waktu bu 3 saya rasa lemas sekali bu.

Konselor + baukalh tidak masalah. Sebelumnya dari


yg telah kamu ungkapkan , apa kesimpulang yang
kamu dapat 3

Konseli + saya merasa saya telah merasa berdosa telah


membuat pacar saya meninggal, tapi sya tidak tahu
 bagaimana menghilangkan perasaan itu. Dan saya
masih bingung bagaimana mengembalikan diri saya
yang sebenarnya.

Konselor + baik kalau begitu kita lanjutkan lain waktu


lagi, jika lolly telah siap untuk melanjutkan dan
menyelesaikan nya sampai lolly dapat kembali
menjadi diri sendiri. Silahkan beristirahat ya..

Konseli : iya bu saya siap untuk menyelesaikan ini


hingga tuntas, terimakasih atas pethatian ibu..
assalamualaikum bu.

Konselor : sama5sama lolly.. wa9alaikumsalam


-',!-I D"# PERM"-","H"# D","M .K

SOLUSI PERMASALAHAN DALAM BK


 Agar memudahkan kita melakukan layanan bimbingan dan konseling di
sekolah, hendaknya perlu diketahui langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam memberikan layanan Bimbingan Konseling pada siswa Anda terutama
mereka yang mempunyai masalah. Adapun langkah-langkah tersebut meliputi:
a.Identifikasi Masalah
Pada langkah ini yang harus diperhatikan guru adalah mengenal gejala-
gejala awal dari suatu masalah yang dihadapi siswa. Maksud dari gejala awal
disini adalah apabila siswa menujukkan tingkah laku berbeda atau menyimpang
dari biasanya.
Beberapa cara untuk mengenal gejala masalah antara lain :
. mengamati perkembangan dan perilaku anak sehari-hari dengan menggunakan
berbagai teknik obser!asi.
". mengamati dan menganalisis hasil kerja anak
#. mempelajari laporan-laporan yang diterima mengenai anak tersebut.
$. melakukan wawancara atau menyebaran angket kepada anak untuk mengetahui
berbagai perilaku mereka.
%. melakukan pengukuran dan pemeriksaan terhadap anak
&ebagai contoh, Benin seorang siswa yang mempunyai prestasi belajar yang
bagus, untuk semua mata pelajaran ia memperoleh nilai diatas rata-rata kelas.
'ia juga disenangi teman-teman maupun guru karena pandai bergaul, tidak
sombong, dan baik hati. &udah dua bulan ini Benin berubah menjadi agak
pendiam, prestasi belajarnyapun mulai menurun. &ebagai guru Bimbingan
Konseling, ibu (eni mengadakan pertemuan dengan guru untuk mengamati
Benin.
'ari hasil laporan dan pegamatan yang dilakukan oleh beberapa orang guru,
ibu (eni kemudian melakukan e!aluai berdasarkan masalah Benin dengan
gejala yang nampak. &elanjutnya dapat diperkirakan jenis dan si)at masalah
yang dihadapi Benin tersebut. Karena dalam pengamatan terlihat prestasi
belajar Benin menurun, maka dapat diperkirakan Benin sedang mengalmi
masalah * kurang menguasai materi pelajaran +. Perkiraan tersebut dapat
dijadikan sebagai acuan langkah selanjutnya yaitu diagnosis.
b.Diagnosis
Pada langkah diagnosis yang dilakukan adalah menetapkan * masalah *
berdasarkan analisis latar belakang yang menjadi penyebab timbulnya
masalah. 'alam langkah ini dilakukan kegiatan pengumpulan data mengenai
berbagai hal yang menjadi latar belakang atau yang melatarbelakangi gejala
yang muncul.
'alam pelaksanaan , langkah diagnosis dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut :
. mengumpulkan in)ormasi mengenai latar belakang gejala yang tampak .
". melakukan analisis dan sintesis terhadap in)ormasi latar belakang yang telah
dikumpulkan.
#. memperkirakan jenis dan bentuk masalah yang ada pada anak
Pada kasus Benin, dilakukan pengumpulan in)ormasi dari berbagai
pihak. aitu dari orang tua, teman dekat, guru dan juga Benin sendiri. 'ari
in)ormasi yang terkumpul, kemudian dilakukan analisis maupun sistesis dan
dilanjutkan dengan menelaah keterkaitan in)ormasi latar belakang dengan
gejala yang nampak.
'ari in)ormasi yang didapat, Benin terlihat menjadi pendiam dan prestasi
belajamya menurun. 'ari in)ormasi keluarga didapat keterangan bahwa kedua
orang tua Benin telah bercerai. Berdasarkan analisis dan sistesis, kemudian
diperkirakan jenis dan bentuk masalah yang ada pada diri Benin yaitu karena
orang tuanya telah bercerai menyebabkan Benin menjadi pendiam dan prestasi
belajarnya menurun, maka Benin sedang mengalami masalah pribadi.
.P!ognosis
angkah prognosis ini pembimbing menetapkan alternati) tindakan bantuan
yang akan diberikan.
angkah prognosis dapat dilaksanakan sebagai berikut :
. menelaah rumusan jenis dan bentuk masalah.
". menetapkan intensitas masalah
#. berdasarkan tahapan " diatas , dibuat urutan proiritas sesuai intensitas atau
kekuatan masalah.
$. membuat perkiraan alternati) tindakan bantuan yang mungkin dilakukan
%. menelaah setiap alternati) dilihat dari prioritas dan kemungkinan
pelaksanaannya
. menetapkan perencanaan pemberian bantuan
&elanjutnya melakukan perencanaan mengenai jenis dan bentuk
masalah apa yang sedang dihadapi indi!idu. &eperti rumusan kasus Benin,
maka diperkirakan Benin menghadapi masalah, rendah diri karena orang tua
telah bercerai sehingga merasa kurang mendapat perhatian dari mereka.
'ari rumusan jenis dan bentuk masalah yang sedang dihadapi Benin,
maka dibuat alternati) tindakan bantuan, seperti memberikan konseling indi!idu
yang bertujuan untuk memperbaiki perasaan kurang diperhatikan, dan rendah
diri.
'alam hal ini konselor menawarkan alternati) layanan pada orang tua
Benin dan juga Benin sendiri untuk diberikan konseling. Penawaran tersebut
berhubungan dengan kesediaan indi!idu Benin sebagai orang yang sedang
mempunyai masalah /klien0.
'alam menetapkan prognosis, pembimbing perlu memperhatikan:
0 pendekatan yang akan diberikan dilakukan secara perorangan atau
kelompok
"0 siapa yang akan memberikan bantuan, apakah guru, konselor, dokter atau
indi!idu lain yang lebih ahli
#0 kapan bantuan akan dilaksanakan, atau hal-hal apa yang perlu
dipertimbangkan.
 Apabila dalam memberi bimbingan guru mengalami kendala, yaitu tidak
bisa diselesaikan karena terlalu sulit atau tidak bisa ditangani oleh pembimbing,
maka penanganan kasus tersebut perlu dialihkan penyelesainnya kepada orang
yang lebih berwenang, seperti dokter, psikiater atau l embaga lainnya.
ayanan pemindahtanganan karena masalahnya tidak mampu
diselesaikan oleh pembimbing tersebut dinamakan dengan la"anan !efe!al.
Pada dasarnya bimbingan merupakan proses memberikan bantuan kepada
pihak siswa agar ia sebagai pribadi memiliki pemahaman akan diri sendiri dan
sekitarnya, yang selanjutnya dapat mengambil keputusan untuk melangkah
maju secara optimal guna menolong diri sendiri dalam menghadapi dan
memecahkan masalah, dan siswa atau indi!idu yang mempunyai masalah
tersebut menetukan alternati) yang sesuai dengan kemampuannya.
d.Pe#be!ian Bant$an
&etelah guru merencanakan pemberian bantuan, maka dilanjutkan
dengan merealisasikan langkah-langkah alternati) bentuk bantuan
berdasarakan masalah dan latar belakang yang menjadi penyebanya. angkah
pemberian bantuan ini dilaksanakan dengan berbagai pendekatan dan teknik
pemberian bantuan.
angkah pemberian bantuan sebagai berikut :
. merencanakan program
". pengorganisasian
#. pengaturan dan pembagian tugas
$. penjadwalan
%. penyediaan sarana
. penggunaan pendekatan dan teknik
1. koordinasi
2. pemantauan
3. e!aluasi
Pada kasus Benin telah direncanakan pemberian bantuan secara
indi!idual. Pada tahap awal diadakan pendekatan secara pribadi, pembimbing
mengajak Benin menceritakan masalahnya, mungkin pada awalnya Benin akan
sangat sulit menceritakan masalahnya, karena masih memiliki perasaan takut
atau tidak percaya terhadap pembimbing.
'alam hal ini pembimbing dituntut kesabarannya untuk bisa membuka
hati Benin agar mau menceritakan masalahnya, dan menyakinkan kepada
Benin bahwa masalahnya tidak akan diceritakan pada orang lain serta akan
dibantu menyelesaikannya.
Pemberian bantuan ini dilakukan tidak hanya sekali atau dua kali
pertemuan saja, tetapi perlu waktu yang berulang-ulang dan dengan jadwal dan
si)at pertemuan yang tidak terikat, kapan Benin sebagai indi!idu yang
mempunyai masalah mempunyai waktu untuk menceritakan masalahnya dan
bersedia diberikan bantuan. 4leh sebab itu seorang pembimbing harus dapat
menumbuhkan trans)erensi yang positi) dimana klien mau memproyeksikan
perasaan ketergantungannya kepada pembimbing /konselor0.
e. E%al$asi dan &indak Lan'$t
&etelah pembimbing dan klien melakukan beberapa kali pertemuan, dan
mengumpulkan data dari beberapa indi!idu, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan e!aluasi dan tindak lanjut.
5!aluasi dapat dilakukan selama proses pemberian bantuan
berlangsung sampai pada akhir pemberian bantuan. Pengumpulan data dapat
dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, seperti melalui wawancara,
angket, obser!asi diskusi, dokumentasi dan sebagainya. 'alam kasus Benin,
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara antara pembimbing dengan
Benin sendiri, pembimbing dengan orang tua Benin, teman dekat atau sahabat
Benin, dan beberapa orang guru.
4bser!asi juga dilakukan terhadap Benin pada jam istirahat, bagaimana
Benin bergaul dengan temannya, bagaimana teman-temannya memperlakukan
Benin dan sebagainya. &edang obser!asi yang dilakukan baik oleh pembimbing
maupun guru, yaitu untuk mengetahui akti!itas Benin dalam Pembimbing juga
berkunjung kerumah Benin guna mengetahui kondisi rumah Benin sekaligus
mewawancarai orang tuanya mengenai sikap Benin di rumah 'ari beberapa
data yang telah tekumpul, kemudian pembimbing mengadakan e!aluasi untuk
mengetahui sampai sejauh mana upaya pemberian bantuan telah dilaksanakan
dan bagaimana hasil dari pemberian bantuan tersebut, bagaimana ketepatan
pelaksanaan yang telah diberikan.
'ari e!aluasi tersebut dapat diambil langkah-langkah selanjutnya6 apabila
pemberian bantuan kurang berhasil, maka pembimbing dapat merubah
tindakan atau mengembangkan bantuan kedalam bentuk yang berbeda.
Proses Konseling Berfokus Pada Solusi (Dengan
alternatif contoh kata-kata kunci)

• 1 Komentar

1 Votes

A. Membuka Percakapan

1. Menyambut dan menerima klien dengan penuh perhatian,


kehangatan, dan ketulusan.

(Misalnya: Selamat siang juga…Silahkan…Silahkan…Duduknya sini…


Sebentar ya. Bapak bereskan ini dulu sekalian. Baik…Bagaimana nak
baik-baik saja kan? Syukurlah…………..Ada yang perlu disampaikan
kepada bapak sehingga kalian datang kemari…?)

2. Membuka pembicaraan dengan topik-topik netral.

(Misalnya: ni mas Bayu kan…maa! bapak suka lupa. Mas Bayu itu
klas " B ya…? Baik….. Apa tidak ada pelajaran mas Bayu sehingga
 pada jam pelajaran begini datang kemari? #$h.. memang minta ijin
untuk kemari? Benar sudah seijin pak guru? Baiklah…).

3. Membuka pembicaraan tentang maksud dan tujuan klien.

(Misalnya: %ada jam pelajaran begini mas Bayu tidak mengikuti


 pelajaran& tapi memilih datang kemari. Apa yang mas Bayu
inginkan..?)

4. Menjelaskan kedudukan dan peran klien dan konselor selama


proses konseling.
(Misalnya: Seperti yang sudah mas Bayu tahu& bantuan peme'ahan
masalah melalui k$nseling seperti ini& diperlukan kerjasama antara
$rang yang sedang bermasalah dengan $rang yang akan membantu
meme'ahkannya agar diper$leh kejelasan tentang masalahnya dan
ketepatan peme'ahannya. #leh karena itu Bapak nanti akan
bertanya tentang hal-hal yang Bapak perlukan& dan mas Bayu
hendaknya dengan sukarela menjaabnyamemberikan keterangan
apa adanya sesuai dengan kenyataanya. Di samping itu& dalam
men'ari peme'ahannya mas Bayu tidak *menunggu+ saja hasil dari
ber!ikir Bapak& tapi juga ikut memikirkannya. %aham mas Bayu…?)

5. Bertanya dan mendengarkan sejenak permasalahan yang


diungkapkan klien, untuk mengenali permasalahan yang sedang
dialami atau membelenggu klien.

(Misalnya: ,$ba sekarang utarakan kepada Bapak yang mas bayu


rasakan tidak enak& yang menggangu pikiran atau perasaan mas
Bayu saat ini. etahuilah…semua apa yang menjadi masalah mas
Bayu akan bapak jaga kerahasiaannya& baik sekarang maupn kapan
saja…)

B. Proses Menuju Solusi

6. esegera mungkin mendorong klien beralih dari pembicaraan


tentang masalah yang sedang dialami menjadi diskusi, dengan !okus
pemecahan masalah atau solusi.

(Misalnya: Baik& saya memahami masalahmu namun ada hal yang


lebih penting dari pada sekedar membi'arakan masalah yang sedang
mas bayu alami. Apa itu menurut mas Bayu…? aitu….. (s$lusinya)).

Menumbuhkembangkan kesadaran:

7. Mendiskusikan tentang kekecualian "e/epti$n).

(Misalnya: Dalam keadaan atau suasana seperti apa mas Bayu lepas
dari perasaan yang membebani atau membelenggu seperti ini?)

8. #ika e/epti$n gagal, maka memunculkan pertanyaan ajaib


(mira'le 0uesti$n).
Membuat pilihan sadar:

9. Membantu merumuskan perilaku e/epti$n yang positi! sebagai


tujuan.

(Misalnya: ,$ba katakan perilaku p$siti! seperti apa yang akan mas
Bayu lakukan?…Ay$ katakan1……(Sebagai ganti perilaku saya
yang……….saya akan…….)).

!. Membantu mengoperasionalkan tujuan, sehingga tujuan


menjadi spesi!ik dan terukur.

(Misalnya: ,$ba katakana dengan lebih k$nkrit dan rin'i lagi perilaku
yang akan mas bayu lakukan itu…1)

. Mendiskusikan bagaimana cara mencapai tujuan.

(Misalnya: Apa saja yang akan mas Bayu lakukan untuk bisa
begitu…? Apa lagi?)

". Mendorong pencapaian tujuan pada kurun $aktu


kekinian, bukan esok atau pada suatu $aktu nanti. Anggaplah sesi
konseling itu adalah sesi terakhir.

(Misalnya: Setelah mas Bayu terbelenggu $leh…& sekarang mas bayu


berada pada keadaan….Selanjutnya mas Bayu akan mengatakan
akan berbuat apa hari ini…bukan es$k?)

#. Mendiskusikan seberapa tingkat ketercapaian tujuan.

(Misalnya: Seberapa yakinkah tujuan itu atau perilaku itu bisa mas
Bayu ujudkan?)

$. Menyadarkan klien bah$a tanggung ja$ab kendali


pencapaian tujuan adalah klien.

(Misalnya: baik…terujud tidaknya perilaku itu tidak tergantung pada


siapa-siapa& tetapi tergantung pada mas Bayu sendiri. Bagaimana?)

%. Mengakhiri Sesi &onseling

Pen'impulan:

5. %erumusan alternati!-alternati! solusi.


(Misalnya: jadi beberapa alternati! peme'ahannya adalah……)

6. %enetapan solusi yang dilakukan.

(Misalnya: S$lusi yang mas Bayu pilih adalah…..)

7. &perasionalisasi tindakan-tindakan yang dilakukan


utnuk pencapaian tujuan.

(Misalnya: yang akan mas Bayu lakukan agar perilaku yang mas
Bayu inginkan itu dapat terujud adalah…….)

8. %enetapan indikator atau kriteria tingkat ketercapaian


tujuan.

(Misalnya: 2kuran dari perilaku yang mas Bayu inginkan itu terujud 
adalah……)

9. %erencanaan sesi konseling berikutnya "kapan' hari dan


$aktu(jam), serta empat dimana sesi berikutnya akan dilakukan.

(Misalnya: Baiklah….Bagaimana mas Bayu untuk pertemuan


selanjutnya? Masih perlu ketemu kan? atakan……. apan (hari& jam)
….tempatnya……1)

Sumber: Hand Out-Mata Kuliah Teori2 Konseling. 2011. Dosen


Pengampu: Pro. Dr. Soeharto! M.Pd-Dra. "hadi#ah H.$.! M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai