Anda di halaman 1dari 23

 

 
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

A. MASA
MASALA
LAH
H UTAM
UTAMA
A
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
B. PROSES
PROSES TERJ
TERJADI
ADINYA
NYA MASALAH 
MASALAH
1. Definisi
Harga diri rendah adalah perasaan
perasaan tidak berharga,tida
berharga,tidak
k berarti dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap
diri sendiri atau kemampuan diri. Adanya perasaan hilang kepercayaan
diri,
diri, merasa
merasa gagal
gagal karena
karena tidak
tidak mampu
mampu mencap
mencapai
ai keingi
keinginan
nan sesuai
sesuai
ideal diri. ( Yosep,2009)
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri
sendirii atau kemampuan
sendir kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung
langsung
atau tidak langsung diekspresikan. ( Towsend,2008)
Harg
Hargaa diri
diri ad
adal
alah
ah pe
peni
nilai
laian
an te
tent
ntan
ang
g pe
penc
ncap
apai
aian
an di
diri
ri de
deng
ngan
an
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. ( Keliat
BA,2006)
2. Penyebab
Berbagai faktor menunjang terjadinya perubahan dalam konsep diri
seseorang. Dalam tinjuan life span history klien. Penyebab terjadinya
harga diri rendah adalah pada masa kecil sering disalahkan, jarang
diberi
diberi pujian
pujian atas
atas keberh
keberhasi
asilan
lannya
nya.. Saat
Saat indivi
individu
du mencap
mencapai
ai masa
remaja keberadaannya kurang dihargai, tidak diberi kesempatan dan
tida
tidak
k dite
diterim
rima.
a. Menj
Menjel
elan
ang
g de
dewa
wasa
sa awal
awal serin
sering
g ga
gaga
gall di sekol
sekolah
ah,,
 pekerjaan atau pergaulan. Harga diri rendah muncul saat lingkungan
cender
cenderung
ung menguc
mengucilk
ilkan
an dan menunt
menuntut
ut lebih
lebih dari
dari kemamp
kemampuan
uannya
nya..
( Yosep,2009)
Menurut Stuart & Sundeen (2
(20
006), faktor-fa
fak
ktor yang
mengakibatkan harga diri rendah kronik meliputi faktor predisposisi

dan faktor presipitasi sebagai berikut :


 

a. Fa
Fakt
ktor
or pred
predis
ispo
posi
sisi
si
1) Fa
Fakt
ktor
or yang
yang memp
mempen
enga
garu
ruhi
hi ha
harg
rgaa di
diri
ri meli
melipu
puti
ti pe
peno
nola
laka
kan
n
orang tua, harapan orang tua yang tidak realistik, kegagalan
yang berulang, kurang mempunyai tanggung jawab personal,
keterg
ketergant
antung
ungan
an pada
pada orang
orang lain,
lain, dan ideal
ideal diri
diri yang
yang tidak 
tidak 
realistis.
2) Faktor
Faktor yang
yang mempen
mempengar
garuhi
uhi perfor
performa
ma peran
peran adalah
adalah stereo
stereotip
tipee
 peran gender, tuntutan peran kerja, dan harapan peran budaya
3) Faktor yan
ang
g mempengaru
ruh
hi iden
enttitas pribadi mel
eliiputi
ketidakpercayaan orangtua, tekanan dari kelompok sebaya, dan
 perubahan struktur sosial. (Stuart & Sundeen, 2006)
 b. Faktor presipitasi
Faktor
Faktor presip
presipita
itasi
si terjadi
terjadinya
nya harga
harga diri
diri rendah
rendah biasan
biasanya
ya
adalah kehilangan
kehilangan bagian tubuh,
tubuh, perubahan
perubahan penampilan/
penampilan/bentu
bentuk 

tubuh,kegagalan atau produktivitas yang menurun. Secara umum,
gangguan
gangguan konsep
konsep diri harga diri
diri rendah ini
ini dapat terjadi
terjadi secara
emosio
emosional
nal atau
atau kronik
kronik.. Secara
Secara situasio
situasional
nal karena
karena trauma
trauma yang
yang
muncul secara tiba-tiba, misalnya harus
dioperasi,k
dioperasi,kecelak
ecelakaan,pe
aan,perkosaa
rkosaan
n atau dipenjara,
dipenjara, termasuk
termasuk dirawat
dirawat
dirum
dirumah
ah sakit
sakit bisa
bisa menyeb
menyebabk
abkan
an harga
harga diri
diri rendah
rendah diseba
disebabka
bkan
n
karena penyakit fisik atau pemasangan alat bantu yang membuat
klien
klien sebelu
sebelum
m sakit
sakit atau sebelu
sebelum
m dirawa
dirawatt klien
klien sudah
sudah memili
memiliki
ki
 pikiran negatif dan meningkat saat dirawat.( Yosep,2009)
Yosep,2009)
Harga diri rendah sering disebabkan karena adanya koping
indivi
individu
du yang
yang tidak
tidak efektif
efektif akibat
akibat adany
adanyaa kurang
kurang umpan
umpan balik 
balik 
 positif, kurangnya system pendukung kemunduran perkembangan
ego,, pengul
ego pengulang
angan
an umpan
umpan balik
balik yang
yang negati
negatif,
f, disfun
disfungsi
gsi system
system
kelu
keluar
arga
ga se
sert
rtaa terf
terfik
iksa
sasi
si pa
pada
da ta
taha
hap
p pe
perk
rkem
emba
bang
ngan
an awal
awal..
(Townsend,2008)
2. Jenis
Harga diri rendah merupakan penilaian individu tentang nilai personal
yang
yang dipero
diperoleh
leh dengan
dengan mengan
menganalis
alisaa seberap
seberapaa baik
baik perilak
perilaku
u seseora
seseorang
ng
sesuai
sesuai dengan
dengan ideal
ideal diri.
diri. Harga
Harga diri
diri yang
yang tinggi
tinggi adalah
adalah perasaa
perasaan
n yang
yang
 

 berakar dalam penerimaan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan


kesalah
kesalahan,
an, kekala
kekalahan
han,, dan kegaga
kegagalan
lan,, tetapi
tetapi merasa
merasa sebaga
sebagaii seseora
seseorang
ng
yang penting dan berharga.
Gangguan harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang
dan diekspresikan melalui tingkat kecemasan yang sedang sampai berat.
Umumnya disertai oleh evaluasi diri yang negatif membenci diri sendiri
dan menola
menolak
k diri
diri sendir
sendiri.
i. Ganggu
Gangguan
an diri
diri atau
atau harga
harga diri
diri rendah
rendah dapat
terjadi secara :
a. Situasional
Yait
Yaitu
u terj
terjad
adii tr
trau
auma
ma yang
yang tiba
tiba-t
-tib
iba,
a, misa
misaln
lnya
ya ha
haru
russ di
diop
oper
eras
asi,
i,
kecelakaan,dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja. Pada
 pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah
r endah karena prifasi yang
kurang diperhatikan. Pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan
alat yang tidak sopan, harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh
yang tidak tercapai karena dirawat/penyakit, perlakuan petugas yang
tidak menghargai. (Makhripah D & Iskandar,
I skandar, 2012)
 b. Kronik
Yaitu
Yaitu perasaa
perasaan
n negati
negativ
v terhada
terhadap
p diri
diri telah
telah berlan
berlangsu
gsung
ng lama,y
lama,yaitu
aitu
sebelum sakit/dirawat. Pasien mempunyai cara berfikir yang negativ.
Kejadian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negativ terhadap
dirinya. Kondisi ini mengakibatkan respons yang maladaptive, kondisi
ini dapat ditemukan
ditemukan pada pasien gangguan
gangguan fisik yang kronis atau pada
 pasien gangguan jiwa. (Makhripah D & Iskandar, 2012)
3. Rent
Rentan
ang
g Resp
Respon
on
Respon Adaptf Respon Maladaptf
Malada ptf

Akualisasi Konsep diri Harga diri Keracunan Depersona


diri rendah identas lisasi

a. Respon Adaptif
Respon
Respon adapti
adaptiff adalah
adalah kemamp
kemampuan
uan indivi
individu
du dalam
dalam menyel
menyelesai
esaikan
kan
masalah yang dihadapinya.
 

1) Aktu
Aktual
alisa
isasi
si diri
diri ad
adal
alah
ah pe
pern
rnya
yata
taan
an di
diri
ri tenta
tentang
ng konsep
konsep diri yang
 positif dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan
dapat diterima
2) Konse
sep
p diri posi
sittif adalah ap
apaabila individu mempunyai
 pengalaman yang positif dalam beraktualisasi diri dan menyadari
hal-hal positif maupun yang negatif dari dirinya.(Eko P, 2014)
 b. Respon Maladaptif
Respon maladaptif adalah respon yang diberikan individu ketika dia
tidak mampu lagi menyelesaikan masalah yang dihadapi.
1) Harga
Harga diri
diri rendah
rendah adalah
adalah indivi
individu
du yang
yang cenderu
cenderung
ng untuk
untuk menila
menilaii
dirinya yang negatif dan merasa lebih rendah dari orang lain.
2) Kera
Keracu
cuna
nan
n iden
identi
tita
tass ad
adal
alah
ah id
iden
enti
tita
tass di
diri
ri ka
kacau
cau atau
atau tida
tidak
k jelas
jelas
sehingga tidak memberikan kehidupan dalam mencapai tujuan.
3) Depe
Deperso
rsona
nali
lisas
sasii (t
(tid
idak
ak meng
mengen
enal
al di
diri
ri)) tida
tidak
k meng
mengen
enal
al di
diri
ri ya
yait
itu
u
memp
mempun
unya
yaii kepr
keprib
ibad
adia
ian
n ya
yang
ng ku
kura
rang
ng se
seha
hat,
t, tida
tidak
k mamp
mampu
u
 berhubungan dengan orang lain secara intim. Tidak ada rasa
 percaya diri atau tidak dapat membina hubungan baik dengan
orang lain.(Eko P,2014)
4. Pros
Proses
es terj
terjad
adin
inya
ya masa
masalah
lah
a. Fak
Faktor
tor pre
pred
dis
isp
posi
sisi
si
Faktor
Faktor predis
predispos
posisi
isi terjad
terjadiny
inyaa harga
harga diri
diri rendah
rendah kronis
kronis menuru
menurutt
Herm
Herman
an (2
(201
011)
1) ad
adal
alah
ah pe
peno
nola
laka
kan
n or
oran
ang
g tu
tuaa ya
yang
ng tida
tidak
k reali
realisti
stis,
s,
kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal,
ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realistis. Faktor 
 predisposisi citra tubuh adalah :
1) Kehila
Kehilanga
ngan
n atau
atau kerusa
kerusakan
kan bagian
bagian tubuh
tubuh
2) Perubahan
Perubahan ukuran,
ukuran, bentuk
bentuk dan penampilan
penampilan tubuh
tubuh akibat
akibat penyakit
penyakit
3) Pr
Pros
oses
es peny
penyak
akit
it dan
dan damp
dampak
akny
nyaa te
terh
rhad
adap
ap stru
strukt
ktur
ur da
dan
n fu
fung
ngsi
si
tubuh
4) Pro
rose
sess pen
pengo
goba
bata
tan
n se
sepe
pert
rtii ra
rad
dia
iasi
si dan kemo
emote
tera
rapi
pi.. Fak
Fakto
tor 

 predisposisi harga diri rendah adalah : a) Penolakan
 

 b. Kurang penghargaan, pola asuh overprotektif, otoriter,tidak 


konsisten,terlalu dituruti,terlalu dituntut
c. Pe
Pers
rsai
aing
ngan
an anta
antarr ssau
auda
dara
ra
d. Kesal
Kesalah
ahan
an dan
dan keg
kegag
agal
alan
an ber
berul
ulan
ang
g
e. Tidak
Tidak mampu
mampu menca
mencapai
pai standa
standar.
r. Faktor
Faktor predi
predispo
sposisi
sisi gang
ganggu
guan
an peran
peran
adalah : (1) Stereotipik peran seks
(2
(2)) Tunt
Tuntut
utan
an peran
peran kerj
kerjaa
(3) Harapan
Harapan peran kultura
kultural.
l. Faktor
Faktor predispo
predisposisi
sisi ganggu
gangguan
an
identitas adalah :
(a) Ketida
Ketidakpe
kpercay
rcayaan
aan orang
orang tua
(b) Tekana
Tekanan
n dari
dari peer
peer gruu
gruup
p
(c) Peruba
Perubahan
han str
strukt
uktur
ur sosial
sosial
( Herman,2011)
 b. Faktor presipitasi
Fa
Fakt
ktor
or pr
pres
esip
ipit
itas
asii terj
terjad
adin
inya
ya ha
harg
rgaa di
diri
ri re
rend
ndah
ah ad
adal
alah
ah
hilangnya
hilangnya sebagian
sebagian anggota
anggota tubuh,
tubuh, berubahny
berubahnyaa penampilan
penampilan atau
 bentuk tubuh, mengalami kegagalan, serta menurunnya
 produktivitas. Harga diri kronis ini dapat terjadi secara situasional
maupun kronik.
1) Trau
Trauma
ma adalah
adalah masala
masalah
h spes
spesifi
ifik
k de
deng
ngan
an konsep
konsep diri
diri di
dima
mana
na
si
situ
tuasi
asi ya
yang
ng memb
membua
uatt in
indi
divi
vidu
du suli
sulitt meny
menyes
esua
uaik
ikan
an di
diri
ri,,
khusus
khususnya
nya trauma
trauma emosi
emosi sepert
sepertii pengan
penganiay
iayaan
aan seksua
seksuall dan
 phisikologis pada masa anak-anak atau merasa terancam atau
menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupannya.
2) Kete
Ketega
gang
ngan
an peran
peran ad
adala
alah
h ra
rasa
sa frusta
frustasi
si sa
saat
at in
indi
divi
vidu
du merasa
merasa
tidak
tidak mampu
mampu melaku
melakukan
kan peran
peran yang
yang berten
bertentan
tangan
gan dengan
dengan
hatinya atau tidak merasa sesuai dalam melakukan perannya.
Ketega
Keteganga
ngan
n peran
peran ini sering
sering dijump
dijumpai
ai saat terjad
terjadii konflik 
konflik 
 peran, keraguan peran dan terlalu banyak peran. Konflik peran
terjad
terjadii saat indivi
individu
du mengh
menghada
adapi
pi dua harapa
harapan
n peran
peran yang
yang
 bertentangan dan tidak dapat dipenuhi.
dipenuhi. Keraguan peran terjadi
 

 bila individu tidak mengetahui harapan peran yang spesifik 


atau bingung tentang peran yang sesui
(a) Trauma
Trauma peran
peran perkem
perkemban
bangan
gan
(b) Perubahan
Perubahan normatif
normatif yang
yang berkaitan
berkaitan dengan
dengan pertumb
pertumbuhan
uhan
(c)
(c) Tran
Transis
sisii pera
peran
n situa
situasi
si
(d) Peruba
Perubahan
han jumlah
jumlah anggot
anggotaa keluar
keluarga
ga baik bertam
bertambah
bah atau
 berkurang
(e) Transi
Transisi
si peran
peran sehat-s
sehat-saki
akitt
(f) Pergese
Pergeseran
ran konsid
konsidii pasien
pasien yang menyeb
menyebabk
abkan
an kehilang
kehilangan
an
 bagian tubuh, perubahan bentuk , penampilana dan fungsi
tubuh, prosedur medis dan keperawatan. ( Herman,2011)
3) Perilaku
(a)) Citr
(a Citraa tubu
tubuh
h
Yait
Yaitu
u meno
menola
lak
k meny
menyen
entu
tuh
h at
atau
au meli
meliha
hatt ba
bagi
gian
an tu
tubu
buh
h
tertentu,
tertentu, menolak
menolak bercermin,
bercermin, tidak mau mendiskusi
mendiskusikan
kan
keterbatasan atau cacat tubuh, menolak usaha rehabilitasi,
usa
saha
ha peng
engob
obat
atan
an ,man
,mandi
diri
ri ya
yan
ng tida
tidak
k te
tepa
patt dan
dan
menyangkal cacat tubuh.
(b) Harga
Harga diri rendah
rendah dianta
diantaran
ranya
ya mengkrit
mengkritrik
rik diri atau orang
orang
lain,
lain, produk
produkstiv
stivita
itass men
menuru
urun,
n, ganggu
gangguan
an berhub
berhubun
ungan
gan
ketengangan
ketengangan peran,
peran, pesimis
pesimis menghadap
menghadapii hidup,
hidup, keluhan
keluhan
fis
fisik
ik,, pe
peno
nola
laka
kan
n ke
kema
mamp
mpua
uan
n di
diri
ri,, pa
pand
ndan
anga
gan
n hi
hidu
dup
p
 bertentangan, distruktif kepada diri, menarik diri secara
sosial, khawatir, merasa diri paling penting, distruksi pada
orang lain, merasa tidak mampu,
mampu, merasa bersalah,
bersalah, mudah
mudah
tersinggung/marah, perasaan negatif terhadap tubuh.
(c)
(c) Kerac
Keracun
unan
an id
iden
entit
titas
asdi
dian
antar
taran
anya
ya tida
tidak
k ad
adaa ko
kode
de mora
moral,
l,
kepribadian
kepribadian yang bertentangan
bertentangan,, hubungan
hubungan interpersona
interpersonall
yang ekploitatif, perasaan hampa, perasaan mengambang
tentang
tentang diri, kehancuran gender, tingkat ansietas
ansietas tinggi,
tinggi,
tidak mampu empati pada orang lain, masalah estimasi
 

(d
(d)) Depe
Deperso
rsona
nali
lisas
sasii meli
melipu
puti
ti af
afek
ekti
tif,
f, ke
kehi
hidu
dupa
pan
n id
iden
enti
titas
tas,,
 perasaan terpisah dari diri, perasaan tidak realistis, rasa
terisolasi yang kuat, kurang rasa berkesinambungan, tidak 
mampu mencari kesenangan. Perseptual halusinasi dengar 
dan
dan lih
lihat,
at, bin
bingu
gung
ng te
tent
ntan
ang
g se
sek
ksu
sual
alit
itas
as diri,
iri,su
suli
litt
membedakan diri dari orang lain, gangguan citra tubuh,
dunia seperti dalam mimpi, kognitif bingung, disorientasi
waktu, gangguan berfikir, gangguan daya ingat, gangguan
 penilaian, kepribadian ganda. ( Herman,2011)
Herman,2011)
5. Tanda da
dan ge
gejala
Menurut Carpenito dalam keliat (2011) perilaku yang berhubungan dengan
harga diri rendah antara lain : a.  Mengkritik diri sendiri
 b. Menarik diri dari hubungan sosial
c. Pand
Pandan
anga
gan
n hidu
hidup
p ya
yang
ng pe
pesim
simis
is
d. Pe
Pera
rasa
saan
an lema
lemah
h dan
dan taku
takutt
e. Penola
Penolakan
kan terhada
terhadap
p kemamp
kemampuan
uan diri
diri send
sendiri
iri
f. Peng
Pengur
uran
anga
gan
n diri
diri/m
/men
enge
geje
jek
k diri
diri sen
sendi
diri
ri
g. Hi
Hidu
dup
p yan
yang
g berp
berpol
olar
aris
isas
asii
h. Keti
Ketida
dakm
kmam
ampu
puan
an mene
menent
ntuk
ukan
an tuju
tujuan
an
i. Mera
Merasi
sion
onal
alis
isas
asii peno
penola
laka
kan
n
 j. Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
k. Menunjukkan tan
and
da depresi ( sukar tidur dan sukar makan )
Sedangkan menurut Stuart (2006) tanda- tanda klien dengan harga diri
rendah yaitu :
a. Perasaa
Perasaan
n malu terha
terhadap
dap diri
diri sendir
sendirii adalah
adalah akibat
akibat peny
penyaki
akitt dan akibat
akibat
tindakan terhadap penyakit
 b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Mere
Meren
ndahka
ahkan
n mart
martab
abat
at
d. Ganggu
Gangguan
an hub
hubung
ungan
an sosi
sosial
al sepe
seperti
rti mena
menarik
rik diri
diri
e. Perc
Percay
ayaa dir
dirii kur
kuran
ang
g
f. Menciderai d
diiri
6. Akibat
 

Harga
Harga diri
diri rendah
rendah dapat
dapat dia
diakib
kibatk
atkan
an oleh
oleh rendah
rendahnya
nya cit
cita-ci
a-cita
ta
seseo
seseora
rang
ng.. Hal
Hal in
inii meng
mengak
akib
ibatk
atkan
an be
berk
rkur
uran
angn
gnya
ya ta
tant
ntan
anga
gan
n da
dala
lam
m
mencap
mencapai
ai tujuan
tujuan.. Tantan
Tantangan
gan yang
yang rendah
rendah menyeb
menyebabk
abkan
an upaya
upaya yang
yang
rendah. Selajutnya hal ini menyebutkan penampilan seseorang yang tidak 
opti
optim
mal.
al. Har
arg
ga diri
diri re
ren
ndah
dah mu
munc
ncu
ul sa
saat
at ling
lingk
kun
unga
gan
n cend
cender
eru
ung
mengucilkan
mengucilkan dan menuntut
menuntut lebih dari kemampuany
kemampuanya.
a. Ketika
Ketika seseorang
seseorang
mengalami harga diri rendah,maka akan berdampak pada orang tersebut
mengisolasi diri dari kelompoknya. Dia akan cenderung menyendiri dan
menarik diri.( Eko P,2014)
Harga diri rendah dapat berisiko terjadi isolasi sosial yaitu menarik 
diri. Isolasi sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak 
flek
fleksib
sibel
el pa
pada
da ting
tingka
kah
h laku
laku ya
yang
ng mala
malada
dapt
ptiv
ive,
e, meng
mengga
gang
nggu
gu fu
fung
ngsi
si
seseorang dalam hubungan sosial.( DEPKES,2003)
7. Mek
Mekanis
anisme
me kopi
kopin
ng
Mekanisme
Mekanisme koping
koping termasuk
termasuk pertahanan
pertahanan koping
koping jangka
jangka panjang
panjang
 pendek atau jangka panjang serta penggunaan mekanisme pertahanann
ego untuk melindung
melindungii diri sendiri dalam menghadap
menghadapii persepsi
persepsi diri yang
menyakitkan. Pertaahanan tersebut mencakup berikut ini :
Jangka pendek :
1) Aktivi
Aktivitas
tas yan
yang
g memberik
memberikan
an pelarian
pelarian semesta
semestara
ra dari krisis
krisis identi
identitas
tas
diri ( misalnya, konser musik, bekerja keras, menonton tv secara
obsesif)
2) Aktivitas yang memberi
rik
kan iden
enttitas pengganti se
sem
mes
esttara
( misalnya, ikut serta dalam klub sosial, agama, politik, kelompok,
gerakan, atau geng)
3) Aktivi
Aktivitas
tas yan
yang
g sementar
sementaraa menguatk
menguatkan
an atau mening
meningkat
katkan
kan perasaa
perasaan
n
diri
diri ya
yang
ng tida
tidak
k mene
menent
ntu
u ( misa
misaln
lnya
ya,, ol
olah
ahra
raga
ga ya
yang
ng ko
komp
mpet
etiti
itif,
f,
 prestasi akademik, kontes untuk mendapatkan popularitas)
Pertahanan jangka panjang mencakup berikut ini :

1) Penutu
Penutupan
pan identi
identitas
tas : adopsi
adopsi identit
identitas
as prematur
prematur yang
yang diingin
diinginkan
kan
oleh orang terdekat tanpa memerhatikan keinginan,aspirasi,atau
 potensi diri individu
 

2) Identitas
Identitas negatif
negatif : asumsi
asumsi identitas
identitas yang
yang tidak sesuai dengan
dengan nilai
nilai
dan harapan yang diterima masyarakat.
Meka
Mekani
nism
smee pe
pert
rtah
ahan
anan
an eg
ego
o te
term
rmas
asuk
uk pe
peng
nggu
guna
naan
an fa
fant
ntasi
asi,,
disosiasi,isolasi, proyeksi, pengalihan ( displacement, berbalik 
marah terhadap diri sendiri, dan amuk ). (Stuart,2006)
8. Pena
Penata
tala
laks
ksan
anaa
aan
n
Terapi pada gangguan jiwa skizofrenia dewasa ini sudah dikembnagkan
sehingga penderita tidak mengalami diskriminasi bahkan metodenya lebih
manusiawi dari pada masa sebelumnya. Terapi yang dimaksud meliputi : a.
Psikofarmaka
Berbagai jenis obat psikofarmaka yang beredar dipasaran yang hanya
diperoleh dengan resep dokter, dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu
golongan
golongan generasi pertama
pertama (typical)
(typical) dan golongan kedua (atypical).
(atypical).
Obat yang termasuk
suk golongan generasi pertama misal
aln
nya
chlorpromazine HCL (psikotropik untuk menstabilkan senyawa otak),
dan Halope
Haloperid
ridol
ol (mengo
(mengobat
batii kondis
kondisii gugup)
gugup).. Obat
Obat yang
yang termasu
termasuk 

generasi kedua misalnya, Risperidone (untuk ansietas), Aripiprazole
(untuk antipsikotik). (Hawari,2001)
 b. Psikoterapi
Terapi kerja baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi dengan
orang lain, penderita lain, perawat dan dokter, maksudnya supaya ia
tida
tidak
k meng
mengasi
asing
ngka
kan
n diri
diri lagi
lagi ka
karen
renaa bi
bila
la ia mena
menari
rik
k di
diri
ri ia da
dapa
patt
memb
emben
entu
tuk
k kebi
kebias
asaa
aan
n yang
ang ku
kura
ran
ng bai
aik.
k. Dian
Dianju
jurk
rkan
an un
untu
tuk 

mengadakan permainan atau latihan bersama. (Maramis,2005)
c. Tera
rap
pi Mo
Modalitas
Terapi
Terapi modali
modalitas/
tas/ perila
perilaku
ku merupa
merupakan
kan rencan
rencanaa pengob
pengobatan
atan untuk 
untuk 
skizofrenia yang ditunjukan pada kemampuan dan kekurangan pasien.
Tekn
Teknik
ik pe
peri
rila
laku
ku meng
menggu
guna
naka
kan
n latih
latihan
an ke
kete
teram
rampi
pilan
lan sosia
sosiall un
untu
tuk 

meningkatkan kemampuan
kemampuan sosial. Kemampuan memenuhi diri
diri sendiri
dan latihan praktis dalam komunikasi interpersonal. Terapi kelompok 
 bagi skizofrenia biasnya memusatkan pada rencana dan masalah dalam
hubungan kehidupan yang nyata.( Eko P,2014)
d. Terapi
Terapi Kejan
Kejang
g Listri
Listrik
k (Elec
(Electro
tro Conf
Confuls
ulsive
ive Terap
Terapi)
i)
 

ECT adalah pengobata


pengobatan
n untuk menimbulkan
menimbulkan kejang granmal
granmal secara
artifi
artifisial
sial dengan
dengan melewa
melewatka
tkan
n ali
aliran
ran listrik
listrik melalu
melaluii elektro
elektrode
de yang
yang
dipasang satu atau dua temples. Terapi kejang listrik diberikan pada
skizofrenia yang tidak mempan dengan terapi neuroleptika oral atau
injeksi, dosis terapi kejang listrik 4 – 5 joule/detik. (Maramis, 2005)
9. Pohon Masala
alah

Isolasi Sosial

eec

Harga Diri Rendah Kronik

Core Problem

Koping Individu Tidak Efektif


Causa

Gambar : Mukhripah D& Iskandar (2012)


10. Diagno
Diagnosa
sa Kepera
Keperawatan  
watan
a. Isolasi
Isolasi sosial
sosial mena
menarik
rik diri
diri b/d
b/d harga
harga diri renda
rendah
h
 b. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah berhubungan dengan
koping individu inefektif
11. Rencan
Rencanaa Asuhan
Asuhan Keperawa
Keperawatan
tan
TUJUAN INTERVENSI
Tujuan umum : Bi
Bina
na hu
hubu
bung
ngan
an salin
saling
g peperc
rcay
ayaa de
deng
ngan
an
meng
me ngun
ungk
gkap
apka
kan
n pr
prin
insi
sip
p ko
komu
mumi
mika
kasi
si
Pasien memiliki konsep diri yang
terapeutik:
 positif

Tujuan khusus : 1. Sapa pasie


sien dengan rama
amah baik 
TUK 1 : verbal maupun non verbal
Pasian
Pasian dapat
dapat membin
membinaa hubung
hubungan
an 2. Perken
Perkenalk
alkan
an diri
diri d
deng
engan
an sopan
sopan
sali
saling
ng perc
percay
ayaa deng
dengan
an pera
perawa
watt 3. Tany
Tanyak
akan
an nama
nama leng
lengka
kap
p pasie
pasien
n dan

kriteria hasil: nama panggilan yang disukai pasien


 

setelah…..x interaksi,pasien 4. Je
Jelas
laska
kan
n tuju
tujuan
an pert
pertem
emua
uan
n
menunjukkan ekspresi wajah 5. Juju
Jujurr dan
dan men
menep
epat
atii janj
janjii
 bersahabat ,menunjukkan rasa 6. Tunjukkan sikap empati dan
senang,ada kontak mata,mau menerima pasien apa adanya
 berjabat tangan,mau 7. Beri
Beri perha
perhati
tian
an ke
kepa
pada
da pasie
pasien
n da
dan
n
menyebut nama,mau  perhatikan kebutuhan dasar pasien
menjawab salam,pasien mau
duduk,berdampingan dengan
 perawat,mau mengutarakan masalah
yang dihadapi

TUK 2 : 1. Diskusikan kemampuan aspek 


Pasien dapat mengidentifikasi  positif , keluarga dan lingkungan
kemampuan dan aspek positif yang yang dimiliki pasien
dimiliki Kriteria hasil: 2. Ber
ersa
sama
ma pa
pasi
sien
en membu
embuat
at daf
afta
tar 

Setelah.….x interaksi pasien dapat tentang :
menyebutkan: a. Aspe
Aspek
k po
posit
sitif
if pa
pasi
sien
en,,
a. Kema
Kemamp
mpua
uan
n yan
yang
g dim
dimil
ilik
ikii keluarga, dan lingkungan
 pasien  b. Kemampuan yang dimiliki
 b. Aspek positif keluarga  pasien
c. Aspek
Aspek pos
posit
itif
if lin
lingk
gkun
unga
gan
n 3. Uta
tam
mak
akan
an memb
ember
erii pu
puji
jian
an yan
ang
g
realist
realistik
ik dan hindar
hindarkan
kan penila
penilaian
ian
negatif

TUK 3 : 1.  Diskusik


sikan dengan pasien
kemampuan yang masih dapat
Pasien dapat
Pasien dapat menilai
menilai kemamp
kemampuan
uan
dilaksanakan dan digunakan selama
yang
yang dimi
dimiik
ikii untu
untukk digu
diguna
naka
kan
n
sakit
Kriteria hasil:
 

Setelah…..x
Setelah…..x interaksi pasien dapat 2.  Disku
Diskusikan
sikan kemampuan
kemampuan yang dapat
dilanjutkan penggunaannya
menyebutkan kemampuan yang
dapat digunakan

TUK 4 : 1. Rencanakan bersama pasien


Pasien dapat (menetapkan) aktivitas yang dapat dilakukan setiap
merencanakan kegiatan hari sesuai kemampuan
sesuai dengan kemampuan a. Kegi
Kegiat
atan
an mand
mandir
irii
yang dimiliki Kriteria hasil:  b. Kegiatan dengan bantuan
Sete
Setela
lah…
h…..
..x
x inte
intera
rak
ksi
si,, pas
asie
ien
n c. Kegi
Kegiat
atan
an yan
yang
g memb
membut
utuh
uhka
kan
n
mampu membuat rencana kegiatan
kegiatan  bantuan total
harian 2. Ting
Tingka
katk
tkan
an kegia
kegiatan
tan sesua
sesuaii de
deng
ngan
an
toleransi kondisi pasien
3. Beri contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang boleh pasien lakukan

TUK 5 : 1. Beri
Beri kesem
kesempat
patan
an pada
pada pasien
pasien untuk
untuk
Pasien
Pasien dapat
dapat melaku
melakukan
kan kegiata
kegiatan
n mencoba kegiatan yang telah
sesuai dengan rencana yang telah direncanakan
dibuat 2. Pantau
Pantau kegiata
kegiatan
n yang
yang dila
dilaksan
ksanaka
akan
n
Kriteria hasil:  pasien

Setelah…..x pertemuan,pasien 3. Beri


Beri pujian
pujian atas
atas keberh
keberhasil
asilan
an
dapat melakukan kegiatan jadwal  pasien
yang telah dibuat
4. Di
Disk
skus
usik
ikan
an kemu
kemung
ngki
kina
nan
n
 pelaksanaan kegiatan setelah pasien
 pulang

TUK 6 : 1. Beri pendidikan kesehatan pada


Pasien dapat memanfaatkan system keluarga tentang cara merawat pasien
 pendukung yang ada
ada dengan harga diri rendah
Kriteria hasil: 2. Bant
Bantu
u kekelu
luarg
argaa memb
memberi
erika
kan
n
dukungan selama pasien dirawat
Setela…..x pertemuan,pasien
 

memanfaatk
memanf aatkan
an system
system penduk
pendukung
ung 3.  Ban
anttu keluaga menyiapkan
yang ada di keluarga
lingkungan rumah

TUK 7 : Di
Disk
skus
usik
ikan
an de
deng
ngan
an pa
pasi
sien
en da
dan
n ke
kelu
luarg
argaa
Pasie
Pasien
n da
dapa
patt mema
memanf
nfaat
aatka
kan
n obat tentang dosis ,frekuensi dan manfaat obat
obat
dengan baik 1. Anju
Anjurk
rkan
an pa
pasi
sien
en memi
memint
ntaa se
send
ndir
irii
Kriteria hasil: obat pada perawat, dan merasakan

Setelah….. pertemuan manfaatnya

1. Pasi
Pasien
en dan kelua
eluarg
rgaa dap
dapat 2. Anju
Anjurk
rkan
an pa
pasi
sien
en de
deng
ngan
an be
bert
rtan
anya
ya

menyebutk
menyebutkan
an manfaat,dos
manfaat,dosis
is kepada dokter tentang efek dan efek 

dan efek samping obat samping obat yang dirasakan.

2. Pasien dapat 3. Diskus


Diskusika
ikan
n akibat
akibat berh
berhent
entiny
inyaa tanpa
tanpa

mendemonstrasikan konsultasi
4. Ban
antu
tu pas
asie
ien
n meneng
ggu
guna
nak
kan ob
obat
at
 penggunaan obat dengan prinsip 5 benar
3. Pasien termotivasasii untuk 
 berbicara dengan perawat
apabil
apabilaa dirasak
dirasakan
an ada efek 
efek 
samping obat
4. Pasien memahami akibat
 berhentinya obat
5. Pasi
Pasien
en dap
apat
at men
menyeb
yebutk
utkan
 prinip 5 benar penggunaan
obat

(Eko prabow
(Eko prabowo,k
o,kon
onsep
sep dan aplika
aplikasi
si asuhan
asuhan keperaw
keperawatan
atan jiwa,2
jiwa,2014
014:21
:213-2
3-214
14))
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Pertemuan ke I (satu)

A. PROSES
PROSES KEPER
KEPERAWA
AWATAN
TAN
 

1. Kondisi
a. Klien
Klien meng
mengatak
atakan
an malu
malu dan
dan tida
tidak
k bergu
berguna
na
 b. Klien mengatakan ekspresi wajah malu

c. Klien mengatakan
mengatakan “tidak bisa”ketika
bisa”ketika diminta
diminta melakuk
melakukan
an sesuatu
sesuatu

d. Klien
Klien tampak
tampak kurang
kurang bergai
bergairah
rah
e. Kl
Klie
ien
n sesela
lalu
lu meng
mengun
ungk
gkap
apka
kan
n ke
keku
kura
rang
ngan
anny
nyaa da
dari
ri
 pada kelebihannya.
2. Diag
Diagno
nosa
sa Kepe
Kepera
rawa
watan
tan
Risiko
Risiko isolasi
isolasi sosial
sosial : menari
menarik
k diri
diri berhub
berhubung
ungan
an dengan
dengan harga
harga diri
diri
rendah
3. Tuju
Tujuan
an Khu
Khusu
suss
a. Klien
Klien dapat
dapat membi
membina
na hubung
hubungan
an saling
saling perca
percaya
ya
 b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki
B. STRATEGI
STRATEGI PELAKSA
PELAKSANAAN
NAAN TINDAKAN
TINDAKAN KEPERA
KEPERAWATAN
WATAN (SP)
(SP)
1. Ori
rieentasi
a. Sa
Sala
lam
m Tera
Terape
peut
utik
ik
“Selamat pagi Bu, saya Wardatul Ghivara, saya mahasiswa Akper
RUSTIDA Banyuwangi yang sedang praktek dirumag sakit ini”,
“Ibu bisa panggil saya suster warda”. ”Nama ibu siapa?”. “........”
“Ibu lebih senang dipanggil siapa?”“o o o ibu siti”. “saya akan
menemani ibu selama 2 minggu, jadi kalau ada yang mengganggu

 pikiran ibu bisa bilang ke saya, siapa tahu saya bisa bantu”
 b. Evaluasi/Validasi

“Bagaimana perasaan ibu saat ini? ......... o o o begitu”

“Coba ceritakan pada saya, apa yang dirasakan dirumah, hingga

dibawah ke RSJ”

c. Kontrak
1) Topik
“ Maukah ibu bsiti bercakap – cakap dengan kemampuan yang
dimiliki serta hobi yang sering dilakukan dirumah” 2) Tempat
 

“Ibu Sti lebih suka bercakap – cakap dimana?, o o o ditaman,


 baiklah” 3) Waktu
“kita mau becakap – cakap berapa lama?, Bagaimana kalau 10

menit saja”

2. Kerja
“Kegia
“Kegiatan
tan apa saja yang
yang sering
sering ibu siti lakuka
lakukan
n diruma
dirumah?”
h?”...
......
......
...
“memasak, mencuci pakaian, bagus itu bu”. “Terus kegiatan apalagi
yang
yang ibu lakuka
lakukan?”
n?”.. “kalau
“kalau tidak
tidak salah
salah ibu juga
juga senang
senang menyulam
menyulam
ya?”, wah bagus sekali!
“Bagaimana
“Bagaimana kalau ibu siti menceritaka
menceritakan
n kelebihan
kelebihan lain/kemampu
lain/kemampuan
an

lain yang dimiliki?” kemudian apa lagi.

“Bagaimana dengan keluarga ibu siti, apakah mereka menyenangi apa


yang ibu lakukan selama ini, atau apakah mereka sering mengejek 

hasil kerja ibu?”


3. Terminasi
a. Eval
Evalua
uasi
si sub
subye
yekt
ktif
if

“Bagaimana perasaan ibu siti selama kita bercakap – cakap?”,


“Senang terima kasih”
 b. Evaluasi Obyektif
“Tolong ibu siti ceritakan kembali kemampuan dan kegiatan yang
sering ibu lakukan?
lakukan? ........
........ Bagus”, “terus bagaimana tanggapan
kelu
keluar
arga
ga ibu
ibu terh
terhad
adap
ap kema
kemamp
mpua
uan
n da
dan
n ke
kegi
giat
atan
an ya
yang
ng ib
ibu
u
lakukan?”.
c. Renc
Rencan
anaa Tind
Tindak
ak Lanj
Lanjut
ut
“baiklah Bu siti, nanti ibu ingat ingat ya, kemampuan ibu yang lain
dan belum sempat ibu ceritakan kepada saya?”, “besok bisa kita
 bicara lagi”.
d. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana kalau besok kita bicarakan kembali kegiatan

/kemampuan yang dapat ibu siti lakukan di rumah dan di RSJ”


 

2) Tempat

“Tempatnya mau dimana Bu? ”


3) Waktu

“Berapa lama kita akan bercakap – cakap?”. “Bagaimana kalau

15 menit”
“Setuju!”

“Sampai bertemu lagi besok ya, Bu siti”

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Pertemuan ke II (dua)

A. PROSES
PROSES KEPER
KEPERAWA
AWATAN
TAN
1. Kondisi
a. Klien telah terbina
terbina hubungan
hubungan saling percaya
percaya dengan
dengan perawat
perawat
 b. Klien telah mengetahui/dapt mengenal beberapa kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki
2. Diag
Diagno
nosa
sa Kepe
Kepera
rawa
watan
tan
Risiko
Risiko isolasi
isolasi sosial
sosial:: menarik
menarik diri
diri berhub
berhubun
ungan
gan dengan
dengan harga
harga diri
diri
rendah
3. Tuju
Tujuan
an Khu
Khusu
suss
a. Klien dapat menilai
menilai kemampu
kemampuan
an yang
yang dapat digunakan
digunakan
 b. Klien dapat merencanakan kegiatan di rumah sakit sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
B. STRATEGI
STRATEGI PELAKSA
PELAKSANAAN
NAAN TINDAKAN
TINDAKAN KEPERA
KEPERAWATAN
WATAN (SP)
(SP)
1. Ori
rieentasi
a. Sa
Sala
lam
m tera
terape
peut
utik
ik

“Selamat pagi Bu Siti”, “Masih ingat saya?” “................ Bagus!”


 b. Evaluasi/Validasi

“Bagaimana perasan Ibu Siti sekarang?”


 

“................ O ............. ya bagaimana, apakah ada kemampuan lain

yang belum ibu siti ceritakan kemarin”

c. Kontrak
1) Topik

“Apakah ibu siti masih ingat apa yang akan kita bicarakan
sekarang?”. “ya............ bagus”
2) Tempat
“Kalau tidak salah, kemrin kita sudah sepakat akan bercakap – 

cakap di taman benar kan?”

3) Waktu
“Kita akan bercakap – cakap selama 15 menit, atau mungkin
 bu siti ingin bercakap – cakap lebih lama lagi?”
2. Kerja

“Kegia
“Kegiatan
tan apa saja yang
yang sering
sering ibu siti lakuka
lakukan
n diruma
dirumah?”
h?”...
......
......
...
“memasak, mencuci pakaian, bagus itu bu”. “Terus kegiatan apalagi
yang
yang ibu lakuka
lakukan?”
n?”.. “kalau
“kalau tidak
tidak salah
salah ibu juga
juga senang
senang menyulam
menyulam
ya?”, wah bagus sekali!
“Bagaimana
“Bagaimana kalau ibu siti menceritaka
menceritakan
n kelebihan
kelebihan lain/kemampu
lain/kemampuan
an

lain yang dimiliki?” kemudian apa lagi.

“Bagaimana dengan keluarga ibu siti, apakah mereka menyenangi apa


yang ibu lakukan selama ini, atau apakah mereka sering mengejek 

hasil kerja ibu?”


3. Terminasi
a. Eval
Evalua
uasi
si Sub
Subye
yekt
ktif
if
“Bagai
“Bagaiman
manaa perasaa
perasaan
n ibu siti
siti setelah
setelah berhas
berhasil
il membua
membuatt jadwal
jadwal

kegiatan yang dapat dilakukan di rumah sakit”

 b. Evaluasi Obyektif


“Coba
“Coba ibu bacaka
bacakan
n kembal
kembalii jadwal
jadwal kegiat
kegiatan
an yang
yang telah
telah dibuat
dibuat

tadi!”. “Bagus”

c. Renc
Rencan
anaa Tind
Tindak
ak Lanj
Lanjut
ut
 

“Ibu siti mau kan melaksanakan jadwal kegiatan yang telah ibu

 buat tadi!”

“.........nah nanti kegiatan – kegiatan yang telah dilakukan bersama


 – sama dengan teman – teman yang lain ya!”. “Bagaimana kalau

nanti siang?”
d. Kontrak
1) Topik
“Bai
“Baikl
klah
ah be
beso
sok
k kita
kita be
bert
rtem
emu
u la
lagi
gi,, ba
baga
gaim
iman
anaa ka
kala
lau
u ki
kita
ta
 bercakap – cakap tentang kegiatan yang dapat dilakukan di
rumah”. “Bagaimana menurut ibu siti?”. “Setuju”
2) Tempat
“Ibu ingin bercakapn – cakap dimana besok?”, “......... oooo di
taman, baiklah.” 3) Waktu

“Bagaimana kalau kita bercakap – cakap 10 menit?”

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Pertemuan ke III (tiga)

A. PROSES
PROSES KEPER
KEPERAWA
AWATAN
TAN
1. Kondisi
a. Kl
Klien
ien telah
telah mamp
mampu
u meng
mengen
enal
al meny
menyus
usun
un jadwal
jadwal ke
kegi
giat
atan
an ya
yang
ng
dapat dilakukan di rumah sakit
 b. Klien telah berhasil melaksanakan kegiatan sesuai dengan
 jadwalyang telah dibuat
2. Diag
Diagno
nosa
sa Kepe
Kepera
rawa
watan
tan
Risiko
Risiko isolasi
isolasi sosial
sosial:: menarik
menarik diri
diri berhub
berhubun
ungan
gan dengan
dengan harga
harga diri
diri
rendah
3. Tuju
Tujuan
an Khu
Khusu
suss
a. Klien dapat mengenal
mengenal kegiatan
kegiatan yang dapat dilakukan
dilakukan di rumah
rumah
 

 b. Klien dapat menyusun jadwal kegiatan yang dapat dilakukan sesuai
kemampuan di rumah
B. STRATEGI
STRATEGI PELAKSA
PELAKSANAAN
NAAN TINDAKAN
TINDAKAN KEPERA
KEPERAWATAN
WATAN (SP)
(SP)
1. Ori
rieentasi
a. Sa
Sala
lam
m tera
terape
peut
utik
ik

“Selamat pagi,ibu siti sedang apa?”


 b. Evaluasi/Validasi

“Bagaimana perasan Ibu Siti sekarang?”


“Apaka
“Apakah
h ibu siti
siti sudah
sudah melaks
melaksana
anakan
kan kegiat
kegiatan
an sesuai
sesuai dengan
dengan

 jadwalyang telah dinuat kemarin?”. “Bagus ibu sudah dapat

membantu membersihkan lingkungan”

“Coba
“Coba saya
saya lihat
lihat jad
jadwal
wal kegiat
kegiatann
annya,
ya, wah hebat
hebat sekali
sekali,, sudah
sudah

diberi tanda semua!”, “Nanti dikerjakan lagi ya bu!”

c. Kontrak
1) Topik
“Nah bagaimana kalau kita bercakap – cakap tentang kegiatan
yang dapat dilakukan di rumah?”.

4) Tempat

“Kalau tidak salah, kemrin kita sudah sepakat akan bercakap – 


cakap di taman benar kan?” 5)  Waktu
“Mau berapalama?, Bagaimana kalau 15 menit lagi”

2. Kerja
“Kemarin ibu telah membuat jadwal kegiatan di rumah sakit, sekarang
kitaa buat
kit buat jadwal
jadwal kegiat
kegiatan
an diruma
dirumah
h ya!.
ya!. Ini kertas
kertas dan bolpo
bolpoint
intnya
nya,,
 jangan khawatir nanti saya bantu, kalau kesulitan, Bagaimana kalau
kita mulai? ”
“Ibu mulai dari jam 05.00 WIB?.............. ya, tidak apa-apa, bangun
tidur.
tidur....
......
.....
.. terus
terus ya sholat
sholat shubuh
shubuh,, terus
terus masak
masak (samapi
(samapi jam 20.00
20.00
WIB), bagus tapi jangan lupa minum obatnya, ya Bu!”
3. Terminasi

a. Eval
Evalua
uasi
si Sub
Subye
yekt
ktif
if
 

“Bag
“Bagai
aima
mana
na pe
peras
rasaan
aan ib
ibu
u siti
siti setel
setelah
ah da
dapa
patt memb
membua
uatt ja
jadw
dwal
al

kegiatan di rumah”

 b. Evaluasi Obyektif


“Coba ibu sebutkan lagi susunan kegiatan dalam sehari yang dapat

dilakukan di rumah”
c. Renc
Rencan
anaa Tind
Tindak
ak Lanj
Lanjut
ut
“Besok kalau sudah dijemput oleh keluarga dalam sehari apa yang
dapat dilakukan di rumah?”
d. Kontrak
1) Topik
“Nah, bagaimana besok kita bercakap – cakap tentang perlunya
dukungan keluarga terhadap kesembuhan Bu Siti”
2) Tempat

“Bagaimana kalau kita bercakap – cakap di teras, setuju!, atau


mungkin ibu ingin di tempat lain?” 3) Waktu
“Kita mau bercakap
bercakap –cakap berapa lama, bagaimana
bagaimana kalau 10

menit?”

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Pertemuan ke IV (empat)

A. PROSES
PROSES KEPER
KEPERAWA
AWATAN
TAN
1. Kondisi
Klien telah mampu menyusun
menyusun kegia
kegiatan
tan yang sesuai kemampuan
kemampuan yang
dapat dilakukan di rumah.
2. Diag
Diagno
nosa
sa Kepe
Kepera
rawa
watan
tan
Risiko
Risiko isolasi
isolasi sosial
sosial:: menarik
menarik diri
diri berhub
berhubun
ungan
gan dengan
dengan harga
harga diri
diri
rendah
3. Tuju
Tujuan
an Khu
Khusu
suss

Klien dapat memanfaatkan sistem


sis tem pendukung yang dimiliki di rumah.
 

B. STRATEGI
STRATEGI PELAKSA
PELAKSANAAN
NAAN TINDAKAN
TINDAKAN KEPERA
KEPERAWATAN
WATAN (SP)
(SP)
1. Ori
rieentasi
a. Sa
Sala
lam
m tera
terape
peut
utik
ik

“Selamat pagi, Bu!”

 b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasan Ibu Siti hari ini, baik baik saja?”. “Syukurlah”

“Masih inbu simpan jadwal kegiatan yang telah dibuat kemarin?”


c. Kontrak
1) Topik
“Hari ini kita akan bercakap – cakap tentang sistem pendukung
yang dapat membantu ibu siti di rumah?”. 2) Tempat
“Sesuai kesepakatan kemarin kita bercakap – cakap di teras

ya?”

3) Waktu “Kita bercakap – cakap


cakap berapa lama?”. “10 menit saja ya

 boleh!”

2. Kerja
“Apaka
“Apakah
h ibu tahu
tahu artiny
artinyaa sistem
sistem penduk
pendukung
ung?”.
?”.“Ba
“Baikl
iklah
ah akan
akan saya
saya
 jelaskan, sistem pendukung adalah hal-hal yang dapat membantu di
ru
ruma
mah
h da
dala
lam
m menc
mencap
apai
ai ke
kesem
sembu
buha
han
n na
nant
ntin
inya
ya,, misal
misalny
nya:
a: da
dana
na,,
keluarga, teman/tetangga yang mau menerima, kegiatan bersama, dan
tempat yang dapat dikunjungi saat obat habis”

“Ibu di rumah tinggal dengan siapa? ..... terus siapa lagi?” “Apakah

mereka sayang dan memperhatikan kesehatan ibu siti?”

“Sia
“Siapa
pa se
sela
lam
ma in
inii yan
yang men
engi
gin
ngatk
atkan ib
ibu
u min
inu
um obat
bat dan
dan
mengantark
mengantarkan
an control/pe
control/periksa
riksa ke dokter?”.
dokter?”. “wah bagus! Terus selama
ini yang
yang mencari
mencari nafkah
nafkah dan mencari
mencari biaya
biaya pengob
pengobatan
atan unutk
unutk ibu
siapa?”

“Apakah punya teman atau tetangga yang dekat dengan ibu siti?”
“Keg
“Kegia
iata
tan
n apa
apa sa
saja
ja yang
yang ad
adaa di ling
lingku
kung
ngan
an ib
ibu
u siti
siti?”
?”.. “Ooo
“Oooo
o
 pengajian..... Bagus itu, kalau kelompok ibu-ibu arisan ada tidak bu, oo
 

 begitu!”. “selama ini bu siti sudah berobat kemana saja, apakah ada
rumah sakit yang paling dekat dengan rumah ibu?”
3. Terminasi
a. Eval
Evalua
uasi
si Sub
Subye
yekt
ktif
if

“Bagaimana perasaannya
“Bagaimana perasaannya setelah bercakap – cakap tentang sistem
 pendukung yang ibu siti miliki?”
 b. Evaluasi Obyektif
“Coba ibu sebutkan kembali sistem pendukung yang ibu miliki
dirumah, satu persatu ya!”
c. Renc
Rencan
anaa Tind
Tindak
ak Lanj
Lanjut
ut
“Besok kalau sudah pulang, harus mendengarkan nasihat keluarga
ya Bu! Jangan lupa kalau obat hampir habis cepat datangi rumah
sakit!”

d. Kontrak
1) Topik
“Bag
“Bagai
aima
mana
na beso
besok
k kita
kita be
berc
rcak
akap
ap – ca
caka
kap
p la
lagi
gi,, te
tent
ntan
ang
g
obatobatan yang ibu siti minum setiap hari”

2) Tempat
“Sebaiknya kita bercakap – cakap di mana bu?”, “ di warung
makan, o.... bisa!”
3) Waktu
“Mau berapa lama bu?”, “15 menit, boleh sampai ketemu lagi

 bu!”
 

DAFTAR PUSTAKA

Herdman. (2011). Asuhan
(2011). Asuhan Keperawatan Jiwa.
Jiwa. Yogyakarta:
 Yogyakarta: Nuha Medika.

Iska
Iskan
ndar,
dar, M. D. (201
(2012)
2)..  Asuhan Keperawatan Jiwa. 
Jiwa.  Bandun
Bandung:
g: PT Refika
Refika
Aditama.

Keliat. (2006). Proses
(2006). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa : edisi 2. Jakarta:
2. Jakarta: EGC.

Keliat, C. (2011). Keperawatan
(2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas.
Komunitas. Yogyakarta:
 Yogyakarta: EGC.

Prabowo, E. (2014).  Konsep&Aplikasi ASUHAN KEPERAWATAN


KEPERAWATAN JIWA.
Yogyakarta : Nuhamedika.

Sundeen, S. &. (2006). Buku


(2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa.
Jiwa. Jakarta
 Jakarta : EGC.

Townsend. (2008). Nursing
(2008). Nursing Diagnosis in Psuchiatric Nursing a Pocket Guide for 
Care Plan Construction. jakarta:
Construction. jakarta: EGC.

Sari,
Sari, Kartik
Kartika.
a. (2015)
(2015).. Panduan
 Panduan Lengkap Praktik Klinik Keperawatan Jiwa.
Jakarta: CV.Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai