Anda di halaman 1dari 73

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

BAHAN AJ AR
Keterampilan Sosial
Emosional
dan
Pelatihan Pengawas Sekolah
- Eksplorasi Konsep-
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Keterampilan Sosial Emosional


Berbasis Kesadaran Penuh
(Mindfulness)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tujuan Sesi
• Peserta dapat menjelaskan makna penting KSE
berbasis kesadaran penuh
• Peserta dapat menjelaskan konsep dasar dan
penerapan kesadaran penuh (mindfulness)
• Peserta dapat menjelaskan 5 konsep dasar KSE
• Peserta dapat menjelaskan penerapan KSE sebagai
pengawas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pertanyaan
Pemantik
1.Apa yang dimaksud dengan pembelajaran sosial dan
emosional dan implikasinya terhadap kesejahteraan
psikologis (well-being)?
2. Apa saja 5 keterampilan sosial dan emosional?
3. Apa yang dimaksud KSE berbasis kesadaran penuh?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Keterampilan Sosial Emosional dalam


Bahasa sehari-hari
KSE 4. KSE 5.
KSE 1. Kesadaran KSE 2. KSE 3. Kesadaran
Keterampilan Pengambilan
diri Manajemen diri social
berelasi. keputusan
• Mengenal diri • Pandai • Empati, • Pandai bergaul, • Adil
• memahami mengelola emosi • paham perasaan • open minded • Penuh
emosi sendiri • Kelola pikiran, orang lain, dengan pertimbangan
• tau prinsip • Kelola perilaku • toleransi, perbedaan, • Peduli dengan
hidupnya sendiri • Tidak cepat • Peka • percaya diri, sesama
(kejujuran marah • Pengertian • Supel • Tidak egois,
integritas, dll) / • tidak • dll • Alus, sopan, • bertanggung
Berprinsip cemasan. ramah jawab,
• memahami tubuh • termotivasi • dll • tenggang
sendiri rasa,
,
• Mengenal • dll
• tidak mudah
kebiasaan baik
menyerah,
dan buruk
• bisa tahan
stress, optimis,
dll.
Dengan menggunakan tiga kata atau frase yang tidak perlu saling berhubungan,

bagaimana Anda menggambarkan seseorang yang terampil sosial emosional?


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Definisi Keterampilan Sosial


Emosional
• Keterampilan yang berhubungan dengan pengetahuan,
kecakapan dan sikap mengenai aspek sosial dan
emosional .

Sosial Emosional
Keterampilan berelasi dengan orang lain Keterampilan mengelola diri sendiri
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Perlu diingat
bersama
Emosi bukanlah hal tabu walaupun dalam kehidupan
sehari-hari penggunaan kata emosi sering
disandingkan sebagai sesuatu yang negatif
• “Dia emosional banget sih!”
• “Saya tuh emosi ya!”

Padahal emosi adalah bagian yang penting untuk kita kenali dan kelola sebagai manusia.
Faktanya keberhasilan karir seseorang secara profesional, kesejahteraan psikologis diri sendiri, dan juga
kualitas hubungan dengan orang lain (keluarga, teman, dll) amat ditentukan oleh kecerdasan emosi
seseorang.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kesadaran
Diri
KSE 1.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Dalam kehidupan sehari-hari, apakah


selama ini saya mengenal emosi-
emosi saya?

Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Definisi Kesadaran
Diri
• Kesadaran diri merupakan keterampilan yang
cakupannya luas meliputi emosi, pikiran,
nilai-nilai pribadi, dan pemahaman akan
kekuatan dan kekurangan diri
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Fokus Modul

KESADARAN DIRI

Memahami dan Emosi Saat ini saya sedang gelisah


Menghayati…. Saat ini saya sedang marah
Saya bahagia Ketika saya
dapat…
Saya kecewa Ketika saya
Pikiran “saya sudah…
mendengar berpikir negatif tentang orang
ini”
“saya
Nilai-nilai Sesibuk apapun saya, sabtu minggu
diri hanyalah untuk keluarga

Kekuatan / kelebihan Saya punya etos kerja yang tinggi

Keterbatasan Saya tidak mampu mengerjakan hal yang


mendadak
Saya kurang rapi dalam hal adminstratif

Percaya diri Saya percaya saya selalu bisa adaptasi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Berlatih
mengidentifikasi emosi
dengan jujur
• Identifikasi setidaknya 4

emosi yang cukup sering


muncul selama dua
minggu belakangan (cukup ketik
nama emosinya saja)

Aktivitas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

• Apakah kita sudah benar-benar jujur dengan diri kita


saat menyebutkan emosi yang muncul?

Apakah kita terlalu banyak fokus ke emosi negatif?

Atau apakah kita berusaha menutupi emosi negatif


dengan emosi positif karena malu mengakuinya?

Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Gunung Es Emosi utama yang dirasakan dan atau ditunjukkan

Emosi
• Di balik emosi utama
biasanya ada emosi
lain yang mengiringi /
melatarbelakangi

Beragam emosi lain yang menjadi akar emosi utama


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Marah Sedih

Cemas Marah Kecewa


Sedih
Rindu
Takut Berduka
Merasa bersalah Lelah Bosan

Frustrasi Terluka
Jenuh Trauma
Lelah Malu
Malu
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Gambarkan
gunung es
emosimu
• Pilih satu emosi yang
pernah / sering
dirasakan (misalkan
ketika Anda berkonflik
dengan anak, pasangan,
atau rekan kerja)
• Identifikasi
emosi-emosi lain
yang menjadi latar
belakang emosinya
Aktivitas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apa yang bisa kita pelajari dari


sesi kesadaran diri?

Kesimpulan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Manajeme
n Diri
KSE 2.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apakah selama ini saya lebih


sering mengelola emosi atau
dikuasai emosi?

Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Definisi Manajemen
Diri
Kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku
diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai
tujuan dan aspirasi.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Manajemen diri dimulai


dari..
• Manajemen diri dimulai dari kesadaran diri, yakni kita
menyadari apa yang terjadi di dalam diri kita (pikiran apa
yang memenuhi kepala kita, emosi apa yang kita
rasakan) sebelum akhirnya pikiran dan emosi itu kita
wujudkan menjadi perilaku
• Namun, ada kalanya pikiran dan emosi kita tidak
terbendung. Sehingga kita perlu mengambil jeda
untuk menenangkan diri kita
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mari Tarik
Napas…
• Rilekskan badan

• Tarik napas yang


dalam
• Hembuskan…
• Tarik napas yang
dalam
• Hembuskan…
• (ulangi beberapa kali)
Aktivitas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

S TOP
!

Stop Berhenti sejenak

Take a breath Ambil nafas dalam

Observe Amati sensasi pada tubuh, perasaan,


pikiran, dan lingkungan

Proceed Selesai dan lanjutkan kembali aktivitas

Aktivitas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apa yang bisa kita pelajari dari Teknik


STOP untuk manajemen diri?

Kesimpulan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kesadaran
Sosial
KSE 3.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Ketika berelasi dengan orang lain, apakah saya


sadar dengan kondisi, situasi, perspektif, cara
berpikir dan perasaan orang-orang di sekitar
saya?

Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Definisi Kesadaran
Sosial
Kesadaran sosial adalah kemampuan untuk memahami sudut
pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk
mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks
yang berbeda-beda.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kisah Bapak Tua dan Dua Anak Berisik


di Kereta

Kasus
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pada suatu hari, bayangkan Anda sedang di perjalanan naik kereta. Misalkan kereta dari
Surabaya ke Jakarta. Anda ingin tidur di perjalanan karena sudah seminggu ini tidur
begadang mengerjakan banyak proyek dengan target yang berdekatan. Saat itu pukul
20.00, baru saja Anda hampir terlelap, tiba-tiba dua anak kecil berusia sekitar 4 dan 6
tahun berteriak, tertawa dan berlari-lari mundar-mandir. Anda melihat situasi sekitar dan
mendapati ayah dari kedua anak itu persis di belakang Anda. Orang-orang di sekitar yang
sedang bermain game di smartphone, sedang bercengkrama atau sedang makan terlihat
agak terganggu, tetapi semuanya diam saja. Anak-anak itu sesekali diam, tapi kemudian
tertawa kencang lagi, memperebutkan mainan, lari ke sana kemari. Anda yang sudah
kurang tidur seminggu lebih tidak bisa menahan diri.
Anda segera menegur ayah dari anak-anak tersebut dengan nada yang cukup tajam, “Pak,
ini kendaraan umum, banyak yang terganggu dan tidak bisa istirahat. Anaknya tolong
dikondisikan ya, Pak”.

Kasus
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Bagaimana Tanggapan Anda atas kasus di


atas? 1. Apa yang dirasakan orang tersebut?
Mengapa ia melakukan hal tersebut?
2.
3. Apa yang saya rasakan jika saya berada di
situasinya?

Diskusi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Bagaimana dengan jawaban sang


ayah?
Sekilas, dari matanya terpancar kelelahan dan kesedihan. Namun, Bapak
itu tersenyum sedikit, menatap mata Anda dan berkata,
“Maaf, ibu dari kedua anak ini baru saja meninggal. Tiga hari ini mereka tidak
bisa tertawa karena mereka menangis terus. Baru sekarang mereka bisa
tertawa, dan kami akan turun di Bandung beberapa saat lagi, jadi semoga
mereka tidak menganggu terlalu lama. Saya coba panggil mereka ya”
*diadaptasi dari:
Covey, S. R. (2013). The 7 habits of highly effective people: Powerful lessons in
personal change. Simon and Schuster.

Kasus
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Empat
i
Empati adalah kemampuan untuk mengenali dan
memahami serta ikut merasakan perasaan-emosi
orang lain
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Empati untuk menghapus


prasangka
• Sering kali kita sudah melakukan judgment
terhadap seseorang
(penghakiman)
• Bapak tua dan anak kecil berisik 🡪 “Pasti Bapaknya
tidak bisa mendidik anak”
• Pada banyak kasus, kita berperilaku sesuai dengan
judgment kita terhadap orang lain dan meniadakan
empati dari diri kita
• Dengan berusaha membayangkan situasi orang lain, atau
dengan bertanya mengenai situasi orang lain, kita akan
mampu lebih berempati dan menghindari
judgment-judgment di kepala kita
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

• Setiap orang memiliki alasan untuk


berperilaku tertentu (seperti sang Ayah yang
membiarkan
anaknya berlari dan berteriak di kereta)

Apakah mungkin kita bisa membaca situasi


dan memahami setiap orang yang
perilakunya kita anggap sulit?
Kesimpulan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Keterampilan
Berelasi
KSE 4.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apakah saya mampu membangun dan


menjalin hubungan yang positif dengan
orang lain?

Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Definisi keterampilan
berelasi
Keterampilan berelasi adalah keterampilan untuk membangun
dan mempertahankan hubungan-hubungan yang sehat dan
suportif. Apa yang dimaksud dengan hubungan yang sehat
dan suportif adalah hubungan yang saling menghargai, jujur,
percaya, berkompromi, mendukung, tidak mengekang dan
tidak memaksa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Keterampilan
Berelasi
Keterampilan berelasi dapat dilihat dari tiga keterampilan
di bawah ini:
1.Membangun hubungan yang positif
relasi yang terjalin dilandasi dengan keterbukaan, penghargaan, kebaikan, dll
2. Mengembangkan kemampuan bekerja sama
Mampu menyusun dan menyepakati tujuan bersama, saling
mendukung, dll
3. Dapat menyelesaikan konflik
Jika terjadi perselisihan, mampu diatasi dengan percakapan
terbuka, tenang, saling memahami dan saling berempati.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tantangan utama dalam menjaga


relasi
KOMUNIKASI
● Komunikasi yang baik menguatkan relasi yang sudah dibangun
● Komunikasi yang baik dapat membantu kita mencapai kesepakatan bersama
● Komunikasi yang baik dapat membantu kita menyelesaikan konflik dengan
ringan

● Komunikasi yang tidak baik, dapat menjadi pemicu masalah dan juga
memperpanjang masalah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Diperlukan komunikasi yang


‘baik’
KOMUNIKAS
I
Efektif Empatik

Mengkomunikasikan apa yang kita pikirkan dan rasakan sambil memahami dan
mempertimbangkan perspektif dan perasaan orang lain serta mendiskusikan topik
pembicaraan dengan penuh keterbukaan untuk mencapai kesepakatan bersama.

Hubungan yang sehat dan suportif


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

KOMUNIKAS
Kesadaran Sosial
I (KSE 3)

Efektif Empatik

3C I Statement Active-Constructive
Responding
Clear, Confident, Calm
Jelas, Yakin, Tenang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

3C (Clear, Confident,
Calm)
Clear (jelas) • Tidak berputar-putar, singkat.

Confident • Yakin, mantap, tidak penuh keraguan,


(percaya diri) tidak plin-plan

• Menyampaikan dengan tenang, tidak


Calm (tenang) terburu-buru
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

“I
s tatement”
• Teknik komunikasi “I statement” atau “I
message” adalah teknik untuk berbicara dengan
seseorang dan menyampaikan maksud Anda dengan
fokus pada perasaan atau pikiran mengenai suatu
situasi tanpa terkesan menggurui, menyalahkan, atau
menyerang.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kolom mana yang berpotensi menimbulkan


konflik?
Kamu ga bisa ya beresin rumah? Kamu Aku cukup sedih dan pusing tiap pulang
kok betah sih lihat rumah kayak kapal ke rumah dalam keadaan berantakan
pecah

Kamu harus bilang kalau gak sanggup. Aku senang loh kalau kamu mau cerita
Jangan tiba-tiba nangis pas ada masalah

Kamu jadi anak pulang malam mulu! Sebagai orang tua aku khawatir setiap
kali kamu pulangnya larut

Bapak itu harusnya menjelaskan dulu Kalau boleh memberi saran, saya pikir
ke guru-guru, baru jalankan sistemnya lebih baik kalau ke depannya, Bapak,
selaku pimpinan di sekolah ini, menjelaskan
dulu kepada guru-guru apa itu kurikulum
merdeka sebelum langsung menerapkannya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Active Constructive
Responding

Adalah cara bereaksi terhadap peristiwa
baik dengan cara merespon secara aktif dan
membangun. Teknik komunikasi ini dapat
mendorong terjalinnya relasi yang sehat
dan suportif.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Bu/Pak, aku lolos seleksi lomba nyanyi


tingkat provinsi…
Constructive Destructive
Wah keren! loh kok ga izin dulu,
Active

Kapan? Apa yang harus disiapkan? Nanti nilai sekolahnya turun


Ceritain dong ke Ibu. kamu tugas sekolah aja keteteran,
sekarang ikut-ikut lagi yang ga penting.

Oh bagus-bagus… Ohya?
Mamah juga dulu pernah ikut sampai
Passive

tingkat nasional (fokus ke diri sendiri)


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pak, puji syukur sekolah saya jadi


percontohan sekolah hijau tingkat
kota….Constructive Destructive
Wah selamat! Nambah-nambah kerjaan aja, Pak!
Active

Udah persiapan apa saja? Paling nanti juga capek sendiri


bagaimana ceritanya sampai jadi
percontohan?

Oh bagus itu. Hanya tingkat kota?


Sekolah X udah duluan ikut, bagus itu. saya
Passive

juga dulu waktu jadi Kepala sekolah sampai


jadi contoh provinsi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Keterampilan Berelasi dan Teknik


Komunikasi Empatik-Efektif
Menggunakan komunikasi active-constructive agar tercipta
Menjalin relasi hubungan yang suportif, empatik, dan saling menghargai
Active-Constructive
positif “saya dengar sekolah Ibu terpilih jadi ………….. wah selamat
ya! bagaimana ceritanya?”

Menyampaikan maksud dengan jelas, percaya diri, dan


Kemampuan ketenangan untuk mencapai tujuan
Kerjasama bersama
“Terima kasih sudah menjelaskan situasinya. Menurut saya, hal yang
3C
perlu menjadi fokus utama kita saat ini bukanlah meningkatkan
motivasi guru yang malas, tetapi mencari tahu mengapa mereka tidak
termotivasi.

Menggunakan “I statement” dan memahami perspektif orang lain


agar
tidak debat kusir menunjukan siapa yang benar dan siapa yang
Penyelesaian Konflik salah
“Saya merasa alangkah lebih baik kalau Bapak segera melapor I Statement
ke pengawas atau ke Dinas Pendidikan jika hal seperti ini terjadi
lagi”
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Jika semua teknik


komunikasi belum berhasil
● Tarik napas
● Ambil jeda
● Praktikkan STOP
kapanpun Anda mulai
gusar, cemas, atau
ingin marah

Pengingat
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Bagaimana teknik komunikasi saya selama ini?


Apa yang bisa saya perbaiki untuk kehidupan
saya ke depannya?

Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pengambilan
Keputusan
KSE 5.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Dalam pengambilan keputusan, apakah


keputusan-keputusan yang saya ambil
berdampak positif bagi diri saya dan orang lain?

Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Definisi Pengambilan
Keputusan
Pengambilan keputusan adalah kemampuan untuk
mengambil pilihan-pilihan membangun yang
berdasar atas kepedulian, pertimbangkan
standar-standar etis dan rasa aman, serta untuk
mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari
bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk
kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri,
masyarakat, dan kelompok.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Hal yang perlu dipertimbangkan


sebelum mengambil keputusan
● Bagaimana keputusan ini berdampak pada orang lain?
● Apakah keputusan ini layak?
● Mengapa saya ingin membuat pilihan ini? Apakah keputusan ini
condong untuk kebaikan nama sendiri atau bermanfaat untuk
orang banyak?
● Apakah alasan dari keputusan saya sudah cukup kuat?
● Apakah ini akan membantu saya?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

POOCH FRAMEWORK
Problem
Definisikan masalahnya dengan konkrit
Option
Petakan solusi apa saja yang bisa dilakukan
Outcomes
Dari setiap solusi yang bisa dilakukan, apa hasil
yang diharapkan? dan apa yang perlu diantisipas?
Choices
Pilihan mana yang akhirnya diambil dengan
mempertimbangkan kebaikan untuk sebanyak-banyak pihak
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Pilihan apa yang saya
ambil

P
Problem
O
Option
O
Outcomes
CH
Choices
Apa saja yang bisa apa yang akan terjadi?
dilakukan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kepala Sekolah S M P “Kadang Bahagia” di Jambi


mengeluhkan bahwa guru-guru tidak termotivasi alias
bermalas-malasan dalam menjalankan tugasnya sebagai
pengajar dan juga melakukan tugas administratif.

Apa yang bisa dilakukan?

KASUS
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Pilihan apa yang saya
ambil

P
Problem
O O
Outcomes
CH
Option Choices
Apa saja yang apa yang akan terjadi?
bisa dilakukan Guru akan menjadi lebih
Mengundang trainer /
motivator handal /
bersemangat Mengundang
Guru “malas” dan guru inspiratif nasional
Guru akan terinspirasi
guru
tidak termotivasi inspiratif
dalam
nasional agar
menjalankan Guru akan lebih terampil
tugasnya sebagai Membuat pelatihan membagi waktu guru-guru
“manajemen waktu”
pengajar dan untuk guru-guru
Semua kerjaan selesai
lebih
melaksanakan termotivasi
tugas administrasi
Guru lebih memiliki tujuan (dan ada
Membuat Outbond kenalan)
untuk refreshing Guru bisa mencapai
tujuan-tujuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh di atas adalah contoh tidak


tepat
Masalah tidak teridentifikasi dengan jelas sehingga solusi
yang ditawarkan sudah pasti tidak tepat sasaran
Malas → apa yang menyebabkan guru malas?
Kepala Sekolah dan Pengawas perlu menggali lebih
dalam akar dari “malas” (kesadaran sosial)
B isa jadi malas bersumber dari:
1) Tuntutan pekerjaan yang sudah terlalu banyak
2) Guru-guru merasa tidak diperhatikan oleh sekolah
3) Gaji kurang besar?
4) Guru di sekolah “Kadang Bahagia” tidak
menghayati perannya sebagai guru

Memberi pelatihan belum tentu menjadi solusi yang baik


Perlu juga dipertimbangkan pro dan kontranya (biaya,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Pilihan apa yang saya
ambil

P
Problem
O O
Outcomes
CH
Option Choices
Apa saja yang apa yang akan terjadi?
bisa dilakukan
+ Beban kerja guru akan
Reformasi menjadi lebih ringan
administratif dan Setelah
- Ada banyak dokumen dan
birokrasi sistem yang perlu di cek
Guru memiliki ulang (RPP jadi 1 halaman) mempertimba
beban kerja ngkan opsi
+ tugas mengajar dan
administratif yang administrasi akan lebih dan outcome,
Merekrut tambahan
teramat banyak ringan
beberapa guru dan membentuk
sehingga lelah tenaga kependidikan - Sekolah perlu
dengan tugas lain menyiapkan budget tim pokja
seperti mengajar + Tim pokja akan fokus adalah pilihan
menganalisis dokumen dan
Membuat tim pokja sistem yang perlu diperbaiki yang paling
(kelompok kerja) + Kepala sekolah tidak

untuk reformasi
memikul beban sendiri realistis
- Sementara waktu akan
administratif ada guru yang fokus
menjadi tim pokja
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Ketika menghadapi suatu masalah, apakah


kita sudah benar-benar memahami akar
dari masalahnya serta bisa
mendefinisikan masalahnya lebih konkrit?

Apakah kita sudah bijak dalam membuat


keputusan?

Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kesadaran
Penuh
(Mindfulness
)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apakah saya sudah cukup mindful / sadar


penuh / eling dalam menjalani hidup sehari-
hari?

Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Ketiadaan kesadaran penuh dalam


kehidupan sehari-hari
● Ketika cuci piring tiba-tiba saja sudah selesai
● ketika naik kendaraan tiba-tiba saja sudah sampai (untung dengan
selamat!)
● Ketika berjalan kaki tiba-tiba sudah sampai
● Duduk di kursi depan kelas saat narasumber berbicara tetapi pikiran
Anda melamunkan hal lain
● Tidak memahami poin-poin yang disampaikan lawan bicara Anda
(rekan kerja, istri/suami, anak, saudara) karena sibuk dengan gawai
Anda
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

hidup tidak sadar


penuh
Rasanya waktu cepat
habis kerjaan belum
selesai
tapi lelah (karena pikiran
ke sana kemari)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kesadaran penuh dalam kehidupan sehari-


hari
• Tidak melampiaskan amarah ke anak atau pasangan
Ketika stress di kantor
• Tidak melampiaskan amarah ke bawahan saat ada
masalah rumah tangga
• Tidak makan banyak karena stress
• Tidak merokok lebih banyak karena stress
• Naik motor tidak melamun
• Bercakap-cakap dengan orang tanpa mengecek
smartphone
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Definisi Kesadaran
Penuh
Kesadaran penuh (mindfulness) adalah kesadaran yang muncul
ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja pada
kondisi saat ini dilandasi rasa ingin tahu (tanpa menghakimi) dan
kebaikan. Memberikan perhatian artinya kita secara sengaja fokus
pada apa yang sedang kita kerjakan. Rasa ingin tahu artinya kita
penuh dengan keingintahuan, kekaguman dan tanpa penghakiman
atas sesuatu yang sedang kita beri perhatian. Kebaikan artinya kita
menggunakan prinsip cinta kasih untuk menghargai, bersyukur atas
apapun yang sedang kita hadapi atau kita lakukan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mari berjeda kembali


(stop)
Tarik napas…
amati napas yang berhembus masuk dan keluar
(perhatian pada kondisi saat ini)
Jika ada pikiran, perasaan atau sensasi yang
muncul (entah itu bahagia, sedih, lelah) → amati
perasaan itu
(rasa ingin tahu dengan kekaguman)
Berterima kasih lah pada semua rasa dan pikiran itu
karena mereka menjadikan kita manusia
(Kebaikan dan welas asih)
Aktivitas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Bagaimana rasanya setelah menyadari


napas?

Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kesadaran penuh (mindfulness) sebagai


basis KSE
• Kesadaran penuh (mindfulness) jika terus dikembangkan dapat menjadi
pondasi dasar untuk semua KSE. Dengan kesadaran penuh, otomatis kita akan
semakin dapat menyadari emosi dan pikiran yang kita rasakan (kesadaran diri).
Dengan kesadaran penuh, kita akan lebih bisa mengendalikan diri kita
(pengendalian diri). Kesadaran penuh dapat membuat kita lebih empatik
terhadap orang lain (kesadaran sosial). Kesadaran penuh dapat membantu kita
untuk berelasi dengan lebih baik lagi dan membuat keputusan yang lebih bijak
untuk berbagai pihak (keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apa yang telah kita pelajari sejauh


ini?

Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Daftar
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007
Pustaka
• Perdirjen No 6565/B/GT/2020 tentang model pengembangan kompetensi guru
• Wax, R. (2018). How to be Human: The Manual. Penguin UK.
• Covey, S. R. (2013). The 7 habits of highly effective people: Powerful lessons in personal
change. Simon and Schuster.
• Kabat-Zinn, J. (1994). Wherever you go. There You Are: Mindfulness Meditation
in
Everyday Life.
• Siegel, R. D., Germer, C. K., & Olendzki, A. (2009). Mindfulness: What is it? Where did it
come from?. In Clinical handbook of mindfulness (pp. 17-35). Springer New York.
• Williams,
promising new J.approach
M. G.,to preventing
& Kuyken,depressive
W. (2012).
relapse.
Mindfulness-based
FOCUS, 10(4), 489-491.
cognitive therapy:
a
• Teasdale, J. D., Segal, Z. V., Williams, J. M. G., Ridgeway, V. A., Soulsby, J. M., & Lau,
M. A. (2000). Prevention of relapse/recurrence in major depression by mindfulness-based
cognitive therapy. Journal of consulting and clinical psychology, 68(4), 615.
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2022). Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan
Emosional
• https://casel.org/fundamentals-of-sel/what-is-the-casel-framework/ diakses tanggal 15
Januari 2022
• https://www.panoramaed.com/blog/guide-to-core-sel-competencies diakses tanggal 5
Februari 2022
• https://innerexplorer.org/mbsel diakses tanggal 6 Februari 2022
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Terim
a
kasih

Anda mungkin juga menyukai