BAHAN AJ AR
Keterampilan Sosial
Emosional
dan
Pelatihan Pengawas Sekolah
- Eksplorasi Konsep-
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tujuan Sesi
• Peserta dapat menjelaskan makna penting KSE
berbasis kesadaran penuh
• Peserta dapat menjelaskan konsep dasar dan
penerapan kesadaran penuh (mindfulness)
• Peserta dapat menjelaskan 5 konsep dasar KSE
• Peserta dapat menjelaskan penerapan KSE sebagai
pengawas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan
Pemantik
1.Apa yang dimaksud dengan pembelajaran sosial dan
emosional dan implikasinya terhadap kesejahteraan
psikologis (well-being)?
2. Apa saja 5 keterampilan sosial dan emosional?
3. Apa yang dimaksud KSE berbasis kesadaran penuh?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sosial Emosional
Keterampilan berelasi dengan orang lain Keterampilan mengelola diri sendiri
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Perlu diingat
bersama
Emosi bukanlah hal tabu walaupun dalam kehidupan
sehari-hari penggunaan kata emosi sering
disandingkan sebagai sesuatu yang negatif
• “Dia emosional banget sih!”
• “Saya tuh emosi ya!”
Padahal emosi adalah bagian yang penting untuk kita kenali dan kelola sebagai manusia.
Faktanya keberhasilan karir seseorang secara profesional, kesejahteraan psikologis diri sendiri, dan juga
kualitas hubungan dengan orang lain (keluarga, teman, dll) amat ditentukan oleh kecerdasan emosi
seseorang.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kesadaran
Diri
KSE 1.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Definisi Kesadaran
Diri
• Kesadaran diri merupakan keterampilan yang
cakupannya luas meliputi emosi, pikiran,
nilai-nilai pribadi, dan pemahaman akan
kekuatan dan kekurangan diri
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Fokus Modul
KESADARAN DIRI
Berlatih
mengidentifikasi emosi
dengan jujur
• Identifikasi setidaknya 4
Aktivitas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Emosi
• Di balik emosi utama
biasanya ada emosi
lain yang mengiringi /
melatarbelakangi
Marah Sedih
Frustrasi Terluka
Jenuh Trauma
Lelah Malu
Malu
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Gambarkan
gunung es
emosimu
• Pilih satu emosi yang
pernah / sering
dirasakan (misalkan
ketika Anda berkonflik
dengan anak, pasangan,
atau rekan kerja)
• Identifikasi
emosi-emosi lain
yang menjadi latar
belakang emosinya
Aktivitas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kesimpulan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Manajeme
n Diri
KSE 2.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Definisi Manajemen
Diri
Kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku
diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai
tujuan dan aspirasi.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mari Tarik
Napas…
• Rilekskan badan
S TOP
!
Aktivitas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kesimpulan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kesadaran
Sosial
KSE 3.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Definisi Kesadaran
Sosial
Kesadaran sosial adalah kemampuan untuk memahami sudut
pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk
mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks
yang berbeda-beda.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kasus
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pada suatu hari, bayangkan Anda sedang di perjalanan naik kereta. Misalkan kereta dari
Surabaya ke Jakarta. Anda ingin tidur di perjalanan karena sudah seminggu ini tidur
begadang mengerjakan banyak proyek dengan target yang berdekatan. Saat itu pukul
20.00, baru saja Anda hampir terlelap, tiba-tiba dua anak kecil berusia sekitar 4 dan 6
tahun berteriak, tertawa dan berlari-lari mundar-mandir. Anda melihat situasi sekitar dan
mendapati ayah dari kedua anak itu persis di belakang Anda. Orang-orang di sekitar yang
sedang bermain game di smartphone, sedang bercengkrama atau sedang makan terlihat
agak terganggu, tetapi semuanya diam saja. Anak-anak itu sesekali diam, tapi kemudian
tertawa kencang lagi, memperebutkan mainan, lari ke sana kemari. Anda yang sudah
kurang tidur seminggu lebih tidak bisa menahan diri.
Anda segera menegur ayah dari anak-anak tersebut dengan nada yang cukup tajam, “Pak,
ini kendaraan umum, banyak yang terganggu dan tidak bisa istirahat. Anaknya tolong
dikondisikan ya, Pak”.
Kasus
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Diskusi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kasus
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Empat
i
Empati adalah kemampuan untuk mengenali dan
memahami serta ikut merasakan perasaan-emosi
orang lain
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Keterampilan
Berelasi
KSE 4.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Definisi keterampilan
berelasi
Keterampilan berelasi adalah keterampilan untuk membangun
dan mempertahankan hubungan-hubungan yang sehat dan
suportif. Apa yang dimaksud dengan hubungan yang sehat
dan suportif adalah hubungan yang saling menghargai, jujur,
percaya, berkompromi, mendukung, tidak mengekang dan
tidak memaksa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Keterampilan
Berelasi
Keterampilan berelasi dapat dilihat dari tiga keterampilan
di bawah ini:
1.Membangun hubungan yang positif
relasi yang terjalin dilandasi dengan keterbukaan, penghargaan, kebaikan, dll
2. Mengembangkan kemampuan bekerja sama
Mampu menyusun dan menyepakati tujuan bersama, saling
mendukung, dll
3. Dapat menyelesaikan konflik
Jika terjadi perselisihan, mampu diatasi dengan percakapan
terbuka, tenang, saling memahami dan saling berempati.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
● Komunikasi yang tidak baik, dapat menjadi pemicu masalah dan juga
memperpanjang masalah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mengkomunikasikan apa yang kita pikirkan dan rasakan sambil memahami dan
mempertimbangkan perspektif dan perasaan orang lain serta mendiskusikan topik
pembicaraan dengan penuh keterbukaan untuk mencapai kesepakatan bersama.
KOMUNIKAS
Kesadaran Sosial
I (KSE 3)
Efektif Empatik
3C I Statement Active-Constructive
Responding
Clear, Confident, Calm
Jelas, Yakin, Tenang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
3C (Clear, Confident,
Calm)
Clear (jelas) • Tidak berputar-putar, singkat.
“I
s tatement”
• Teknik komunikasi “I statement” atau “I
message” adalah teknik untuk berbicara dengan
seseorang dan menyampaikan maksud Anda dengan
fokus pada perasaan atau pikiran mengenai suatu
situasi tanpa terkesan menggurui, menyalahkan, atau
menyerang.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kamu harus bilang kalau gak sanggup. Aku senang loh kalau kamu mau cerita
Jangan tiba-tiba nangis pas ada masalah
Kamu jadi anak pulang malam mulu! Sebagai orang tua aku khawatir setiap
kali kamu pulangnya larut
Bapak itu harusnya menjelaskan dulu Kalau boleh memberi saran, saya pikir
ke guru-guru, baru jalankan sistemnya lebih baik kalau ke depannya, Bapak,
selaku pimpinan di sekolah ini, menjelaskan
dulu kepada guru-guru apa itu kurikulum
merdeka sebelum langsung menerapkannya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Active Constructive
Responding
•
Adalah cara bereaksi terhadap peristiwa
baik dengan cara merespon secara aktif dan
membangun. Teknik komunikasi ini dapat
mendorong terjalinnya relasi yang sehat
dan suportif.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Oh bagus-bagus… Ohya?
Mamah juga dulu pernah ikut sampai
Passive
Pengingat
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pengambilan
Keputusan
KSE 5.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Definisi Pengambilan
Keputusan
Pengambilan keputusan adalah kemampuan untuk
mengambil pilihan-pilihan membangun yang
berdasar atas kepedulian, pertimbangkan
standar-standar etis dan rasa aman, serta untuk
mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari
bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk
kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri,
masyarakat, dan kelompok.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
POOCH FRAMEWORK
Problem
Definisikan masalahnya dengan konkrit
Option
Petakan solusi apa saja yang bisa dilakukan
Outcomes
Dari setiap solusi yang bisa dilakukan, apa hasil
yang diharapkan? dan apa yang perlu diantisipas?
Choices
Pilihan mana yang akhirnya diambil dengan
mempertimbangkan kebaikan untuk sebanyak-banyak pihak
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Pilihan apa yang saya
ambil
P
Problem
O
Option
O
Outcomes
CH
Choices
Apa saja yang bisa apa yang akan terjadi?
dilakukan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KASUS
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Pilihan apa yang saya
ambil
P
Problem
O O
Outcomes
CH
Option Choices
Apa saja yang apa yang akan terjadi?
bisa dilakukan Guru akan menjadi lebih
Mengundang trainer /
motivator handal /
bersemangat Mengundang
Guru “malas” dan guru inspiratif nasional
Guru akan terinspirasi
guru
tidak termotivasi inspiratif
dalam
nasional agar
menjalankan Guru akan lebih terampil
tugasnya sebagai Membuat pelatihan membagi waktu guru-guru
“manajemen waktu”
pengajar dan untuk guru-guru
Semua kerjaan selesai
lebih
melaksanakan termotivasi
tugas administrasi
Guru lebih memiliki tujuan (dan ada
Membuat Outbond kenalan)
untuk refreshing Guru bisa mencapai
tujuan-tujuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
P
Problem
O O
Outcomes
CH
Option Choices
Apa saja yang apa yang akan terjadi?
bisa dilakukan
+ Beban kerja guru akan
Reformasi menjadi lebih ringan
administratif dan Setelah
- Ada banyak dokumen dan
birokrasi sistem yang perlu di cek
Guru memiliki ulang (RPP jadi 1 halaman) mempertimba
beban kerja ngkan opsi
+ tugas mengajar dan
administratif yang administrasi akan lebih dan outcome,
Merekrut tambahan
teramat banyak ringan
beberapa guru dan membentuk
sehingga lelah tenaga kependidikan - Sekolah perlu
dengan tugas lain menyiapkan budget tim pokja
seperti mengajar + Tim pokja akan fokus adalah pilihan
menganalisis dokumen dan
Membuat tim pokja sistem yang perlu diperbaiki yang paling
(kelompok kerja) + Kepala sekolah tidak
untuk reformasi
memikul beban sendiri realistis
- Sementara waktu akan
administratif ada guru yang fokus
menjadi tim pokja
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kesadaran
Penuh
(Mindfulness
)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Definisi Kesadaran
Penuh
Kesadaran penuh (mindfulness) adalah kesadaran yang muncul
ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja pada
kondisi saat ini dilandasi rasa ingin tahu (tanpa menghakimi) dan
kebaikan. Memberikan perhatian artinya kita secara sengaja fokus
pada apa yang sedang kita kerjakan. Rasa ingin tahu artinya kita
penuh dengan keingintahuan, kekaguman dan tanpa penghakiman
atas sesuatu yang sedang kita beri perhatian. Kebaikan artinya kita
menggunakan prinsip cinta kasih untuk menghargai, bersyukur atas
apapun yang sedang kita hadapi atau kita lakukan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Renungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Daftar
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007
Pustaka
• Perdirjen No 6565/B/GT/2020 tentang model pengembangan kompetensi guru
• Wax, R. (2018). How to be Human: The Manual. Penguin UK.
• Covey, S. R. (2013). The 7 habits of highly effective people: Powerful lessons in personal
change. Simon and Schuster.
• Kabat-Zinn, J. (1994). Wherever you go. There You Are: Mindfulness Meditation
in
Everyday Life.
• Siegel, R. D., Germer, C. K., & Olendzki, A. (2009). Mindfulness: What is it? Where did it
come from?. In Clinical handbook of mindfulness (pp. 17-35). Springer New York.
• Williams,
promising new J.approach
M. G.,to preventing
& Kuyken,depressive
W. (2012).
relapse.
Mindfulness-based
FOCUS, 10(4), 489-491.
cognitive therapy:
a
• Teasdale, J. D., Segal, Z. V., Williams, J. M. G., Ridgeway, V. A., Soulsby, J. M., & Lau,
M. A. (2000). Prevention of relapse/recurrence in major depression by mindfulness-based
cognitive therapy. Journal of consulting and clinical psychology, 68(4), 615.
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2022). Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan
Emosional
• https://casel.org/fundamentals-of-sel/what-is-the-casel-framework/ diakses tanggal 15
Januari 2022
• https://www.panoramaed.com/blog/guide-to-core-sel-competencies diakses tanggal 5
Februari 2022
• https://innerexplorer.org/mbsel diakses tanggal 6 Februari 2022
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Terim
a
kasih