Anda di halaman 1dari 2

BAB I KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS

1.4.4. PROGRAM TANGGAP BENCANA


Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan mengevaluasi program tanggap
darurat bencana internal dan eksternal

POKOK PIKIRAN
• Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) ikut bertanggung jawab
untuk berperan aktif dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bila terjadi bencana baik
internal maupun eksternal.
• Strategi untuk menghadapi bencana perlu disusun sesuai dengan potensi bencana yang
mungkin terjadi berdasarkan hasil penilaian kerentanan bahaya (Hazard Vulnerability
Assesment).
• Program kesiapan menghadapi bencana disusun dan disimulasikan (setiap tahun secara
internal atau melibatkan komunitas secara luas, terutama ditujukan untuk menilai
kesiapan sistem 2) sampai dengan 6) yang telah diuraikan di bagian c kriteria 1.5.1.
• Setiap pegawai wajib mengikuti pelatihan/ lokakarya dan simulasi pelaksanaan program
tanggap darurat yang diselenggarakan minimal setahun sekali agar siap jika sewaktu-
waktu terjadi bencana
• Debriefing adalah sebuah review yang dilakukan setelah simulasi bersama peserta
simulasi dan observer yang bertujuan untuk menindaklanjuti hasil dari simulasi.
• Hasil dari kegiatan debriefing didokumentasikan .
• Puskesmas ikut bertanggungjawab dalam berperan aktif dalam upaya mitigasi dan
penanggulangan bila terjadi bencana baik internal maupun eksternal
• Strategi dan rencana untuk menghadapi bencana perlu disusun sesuai dengan potensi
bencana yang mungkin terjadi berdasarkan hasil penilaian kerentanan bahaya (Hazard
Vulnerability Assesment), meliputi:
a) identifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin terjadi,
b) menentukan peran Puskesmas jika terjadi bencana dgn tetap memperhatikan
keberlangsungan layanan dan tindak lanjut terhadap bencana,
c) strategi komunikasi jika terjadi bencana,
d) manajemen sumber daya,
e) penyediaan pelayanan dan alternatifnya,
f) identifikasi peran dan tanggung jawab tiap karyawan, dan
g) manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana
• Program persiapan bencana disimulasikan (disaster drill) setiap tahun secara internal
atau melibatkan komunitas secara luas, khususnya nomer 3 sd 7
• Setiap karyawan wajib mengikuti pelatihan/ lokakarya dan simulasi dalam pelaksanaan
program tanggap darurat

EP PKP 1 Telusur Skor Hasil


1. Dilakukan identifikasi risiko Identifikasi Risiko 10
terjadinya bencana internal dan Bencana Internal & 5
eksternal sesuai dengan letak Eksternal 0
geografis Puskesmas dan (Peta Desa Rawan
akibatnya terhadap pelayanan. Bencana 1 kecamatan &
(D) peta rawan bencana
internal puskesmas)

2. Dilaksanakannya program 1. Dokumen program 10


manajemen bencana meliputi manajemen bencana 5
angka satu sampai dengan angka 2. adanya cek lis 0
tujuh huruf c pada kriteria 1.4.1. pelaksanaan program
(D, W). tanggap bencana

3. Dilakukan simulasi dan evaluasi a) Dokumen simulasi 10


tahunan meliputi angka dua (emergenci drill,, 5
sampai dengan angka enam huruf workshop,seminar) 0
c pada kriteria 1.4.1. terhadap b) Dilakukan debriefing
program kesiapan menghadapi hasil dari simulasi
bencana yang telah disusun, dan
dilanjutkan dengan debriefing
setiap selesai simulasi. (D, W)

4. Dilakukan perbaikan terhadap Dokumen perbaikan 10


program kesiapan menghadapi 5
bencana sesuai hasil simulai dan 0
evaluasi tahunan. (D)

Anda mungkin juga menyukai