I. PENDAHULUAN
Kata aseptik berasal dari bahasa yunani dan dapat diturunkan menjadi dua kata “a”
berarti tanpa dan “sepsis” berarti kontaminasi. Teknik aseptik/asepsis adalah sebuah penanganan
ataupun perlakuan yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme dalam aktifitas
medis yang bisa menyebabkan terjadinya infeksi.
Aseptic Dispensing Services (penyiapan teknik aseptic) didefinisikan sebagai preparasi
produk medis steril yang memerlukan pengenceran ataupun manipulasi lain sebelum diberikan
kepada pasien. Preparasi ini dilakukan di unit pelayanan aseptik oleh farmasis, teknisi dan asisten
yang terlatih di dalam ruangan yang kondisinya terkontrol. Preparasi ini diracik menurut resep
yang diberikan kepada pasien yang bersifat individual serta di bawah pengawasan farmasis.
Dengan kata lain, unit ini, tidak membutuhkan lisensi dari Undang-Undang Pengobatan namun,
diperlukan audit untuk menjaga standar kualitas. Preparasi Clinical research trials juga dilakukan
dalam Departemen Pelayanan Aseptik.
Aseptic dispensing (penyiapan teknik aseptic) dilakukan untuk menjamin manajemen
terapi dan untuk meningkatkan kualitas dari pelayanan dan mengurangi resiko yang mungkin
terjadi seperti resiko kontaminasi mikroba, resiko kontaminasi partikel, menjamin ketepatan
pengenceran, menjamin stabilitas dan kompatibilitas,menjamin kesesuaian rute dan laju
administrasi dan mengurangi kesalahan penggunaan dari obat-obatan mahal.
Sediaan-sediaan yang Memerlukan Aseptic Dispensing Services (penyiapan teknik
aseptic) :
1. Nutrisi Parenteral untuk Pasien Dewasa
Nutrisi parenteral merupakan pemberian nutrisi melalui rute intravena untuk pasien
mengalami gangguan jika diminum secara per oral. Kebutuhan total untuk 24 jam diberikan
dalam satu kantung infus yang disiapkan di departemen Pelayanan Aseptik. Infus ini dibuat
berdasarkan resep dokter bersama dengan ahli nutrisi. Farmasis memberikan saran terkait
dengan regimen dengan mempertimbangkan stabilitas dan kompatibilitasnya.
2. Nutrisi Parenteral Pediatri
Resep yang dibuat oleh dokter anak dipertimbangkan dengan kebutuhan per hari elektrolit
dan nutrisi dari pasien. Perhitungan mengenai jumlah yang dibutuhkan serta stabilitas
dihitung oleh farmasis. Bahan-bahan yang dibutuhkan dicampur dan larutan yang bersifat
lemak serta vitamin dimasukkan ke dalam wadah yang berbeda untuk menjaga stabilitas.
1
3. Injeksi Pre-filled
Injeksi i.v secara perlahan (bolus) masih digunakan di bangsal pasien ketika dibutuhkan.
Injeksi hanya boleh diberikan oleh perawat yang sudah mendapatkan pelatihan. “Injeksi yang
terus menerus” untuk digunakan di pompa syringe juga disiapkan di bangsal pediatrik.
4. Preparasi Bahan Tambahan untuk Obat Intravena
Beberapa obat intravena perlu dilarutkan di dalam larutan infus sebelum diberikan kepada
pasien. Departemen Pelayanan Aseptik dapat melarutkannya pada cairan infus yang sesuai,
diberi label yang berisi satabilitas dan dosis yang dapat diberikan kepada pasien.
5. Injeksi Sitotosik
Injeksi sitotoksisk berbahaya untuk pasien dan tenaga kesehatan, sehingga untuk mengurangi
resiko tersebut, sebaiknya disimpan dalam bentuk yang langsung diinjeksikan. Rekam medis
pasien digunakan untuk menghitung dosis sesuai dengan tinggi badan, berat badan dan luas
permukaan tubuh oleh farmasis sitotoksi yang disetujui oleh konsultan onkologis
berdasarkan pedoman NICE. Departemen Pelayanan Aseptik juga menyiapakan obat
sitotoksi untuk uji coba.
2
III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Memberikan pemahaman kepada peserta (apoteker dan TTK) dalam pelaksanaan penyiapan
sediaan dengan teknik aseptis yang benar sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit
Waluyo Jati.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami prinsip-prinsip Aseptic Dispensing (penyiapan sediaan secara aseptik)
b. Mengetahui persyaratan untuk sarana dan prasarana
c. Mampu melaksanakan review terhadap obat-obat yang akan dilakukan pencampuran
secara Aseptis Dispensing
d. Mengetahui, memahami dan mampu melaksanakan tahap-tahap Aseptic Dispensing baik
untuk sediaan sitostatika maupun non-sitostatika.
3
d. Prinsip Dasar Total Parenteral Nutrisi (TPN)
e. Patient Safety dan Medication Error
6. Sarana dan Prasarana
a. LCD proyektor
b. Kursi dan meja
c. Sound system
d. Ruang pertemuan
e. Laptop
f. Alat peraga pelatihan
VI. SASARAN
Sasaran dari kegiatan in house training penyiapan sediaan dengan teknik aseptik yaitu
Apoteker dan Tenaga Kefarmasian (D3 Farmasi) di Rumah Sakit Umum Daerah Waluyo
Jati Kraksaan.
VII. JADWAL
Januari Februari
No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4
4
VIII. BIAYA PELATIHAN
Rincian biaya yang diperlukan dalam in house training ini adalah sebagai berikut:
No Biaya-Biaya Total Biaya
1 Biaya pelatihan (2 orang @ Rp 5.000.000,-) Rp. 10.000.000,-
2 Akomodasi Rp.
Total biaya Rp. 10.000.000,-