1. Flowmeter 2. Current Flow 3. Pelampung 4. V nitch 5. Orifice 6. Jarak jauh pada pipa yang full
1. Mengukur debit menggunakan Flowmeter
Flow meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur aliran suatu zat (air atau gas) dalam luasan penampang tertentu. Pengukuran dengan flow meter akan menghasilkan sebuah nilai yang di sebut flow rate atau di sebut debit dengan satuan L/h (Liter/hours). Satuan ini bisa di turunkan menjadi L/m(Liter/minutes) atau L/S (Liter/second) sesuai kebutuhan.Dari besaran flow rate/debit ini jika di kalikan dengan waktu,akan menghasilkan nilai volume dalam liter dengan rumus : V=QxT Dengan V adalah volume (L), Q adalah debit air (L/s) dan T adalah satuan waktu dalam detik. Prinsip kerja dari flow meter ini adalah mengukur aliraan air dengan cara menghitung putaran sebuah kincir air di dalam flow meter ini yang otomatis akan berputar jika ada aliran air yang melewatinya. Dalam kincir air di sematkan sebuah rotor yang memiliki magnet dan ketika berputar akan menghasilkan medan magnet berdasarkan prinsip ‘hall effect’. Dari event ‘ada medan magnet’ dan ‘tidak ada medan magnet’ yang berulang ulang saat kincir air berputar akan menghasilkan output berupa gelombang kotak. Signal inilah yang nantinya akan di hitung untuk menghasilkan nilai debit dan volume air yang melewati flow meter.
2. Mengukur debit menggunakan Current Flow
3. Mengukur debit menggunakan Pelampung
4. Mengukur debit menggunakan V nitch
5. Mengukur debit menggunakan Orifice 6. Mengukur debit menggunakan jarak jauh pada pipa yang full Sifat-sifat Fluida Densitas (Massa Jenis) dan berat spesifik : Densitas adalah massa per satuan volume sedangkan berat spesifik adalah berat per satuan volume. Tekanan : Ada tekanan absolute dan ada tekanan alat ukur (gauge pressure) Temperatur(suhu),panas spesifik (specific heat),konduktifitas termal , dan koefisien ekspansi termal : panas spesifik adalah jumlah energy panas yang di perlukan untuk menaikkan satu satuan massa sebesar satu derajat. Konduktivitas termal menunjukan kemampuan fluida untuk menghantarkan (mengkonduksikan)panas. Sedangkan koefisien ekspansi termal menghubungkan antara temperatur dan tekanan konstan Compressibility : Dalam hal ini, fluida bisa di bagi menjadi compressible fluid dan incompressible fluid.Secara umum,cairan bersifat incompressible sedangkan gas bersifat compressible.Kemampuan suatu fluida untuk bisa di kompresi biasanya di nyatakan dalam bulk compressibility modulus. Viskositas : menunjukan resistensi satu lapisan untuk meluncur (sliding)di atas lapisan lainnya.Definisi lain dari viskositas di kaitkan dengan ada tidaknya geseran(shear).Dengan demikian,viskositas berhubungan langsung dengan besarnya friksi dan tegangan geser yang terjadi pada partikel-partikel fluida. Tegangan permukaan (surface tension) : adalah besarnya gaya tarik yang bekerja pada permukaan fluida(cair).Definisi lainnya adalah intensitas daya tarik menarik molekuler per satuan panjang pada suatu garis manapun dari permukaan fluida. Perbedaan air dan gas dalam mekanika Air : tidak dapat di mampatkan (incompressible) dan bila terdapat di suatu tempat, maka cairan tersebut akan mengambil tempat yang sesuai dengan bentuk dan tempatnya dan permukaan akan berbentuk suatu batas dengan udara terbuka Gas : zat yang dengan mudah di mampatkan (compressible) dan dapat mengembang mengisi seluruh ruangan tempat di mana gas berada dan tidak membentuk batas tertentu seperti benda cair. Penerapan mekanika fluida dalam kehidupan sehari hari