Perda 4 Tahun 1972

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH


KOTAMADYA SURAKARTA

Menetapkan Peraturan Daerah sebagai berikut :

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA SURAKARTA

NOMOR 4 TAHUN 1972

Tentang

PENJUALAN DAN PEMUNGUTAN PAJAK ATAS IZIN


PENJUALAN MINUMAN KERAS

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :


a. Penjualan : Penjualan segala macam minuman keras yang
tidak melebihi tujuh liter secara eceran;
b. Minuman Keras : segala minuman yang mengandung alkohol
yang dibuat secara dikukus
c. Walikota Kepala Daerah : Walikota Kepala Daerah Kotamadya Surakarta

Pasal 2

(1) Penjualan dibedakan :


a. diminum di tempat penjualan dan
b. diminum di tempat lain.

(2) Penjualan tersebut ayat (1) huruf b harus dimuat dalam botol atau
semacamnya yang berisi sedikit-sedikitnya tiga desiliter, ditutup dengan
gabus, kemudian seluruh kepalanya diselubungi dengan bahan dari timah
atau dilak.

1
(3) Batas isi desiliter itu tidak berlaku untuk penjualan pahit (bitters) dan
minuman keras lainnya yang mengandung alkohol sedikitnya 65% (enam
puluh lima persen) dan menjadi keruh (troebel) jika dicampur dengan air
hingga alkoholnya menjadi 42% (empat puluh dua perseratus). Ketentuan
tersebut hanya berlaku jika penjualan itu dimuat dalam botol atau
semacamnya yang ditutup dengan cara seperti tersebut ayat (2) dan
dengan dibubuhi Surat Keterangan (Etiket) yang menyebutkan : nama
pemilik pabrik, tempat pabrik dan nama minuman yang dipergunakan
dalam perdagangan.

Pasal 3

(1) Barang siapa menjual minuman keras harus mendapat izin dari Walikota
Kepala Daerah.

(2) Izin tidak diberikan kepada penjual minuman keras warungan dan keliling.

(3) Surat permintaan izin yang diajukan kepada Walikota Kepala Daerah
harus dibuat diatas kertas bermeterai yang cukup.

(4) Walikota Kepala Daerah menetapkan dan mengeluarkan daftar isian untuk
surat permintaan izin.

(5) Didalam dua minggu setelah surat permintaan izin diterima oleh Walikota
Kepala Daerah, permintaan izin itu diberitahukan/ diumumkan kepada
orang-orang disekitar tempat penjualan dengan cara tertentu.

(6) Yang menaruh keberatan terhadap permintaan izin tersebut dapat


mengajukan keberatannya kepada Walikota Kepala Daerah dalam waktu
dua minggu setelah pemberitahuan/pengumuman.

(7) Jika tidak ada yang menaruh keberatan dan atau dianggap bahwa
ketertiban umum, keamanan, kesusilaan dan kesehatan tidak akan
terganggu karenanya, maka dalam waktu satu bulan setelah dua minggu
sebagaimana dimaksud ayat (6) lampau Walikota Kepala Daerah sudah
dapat memberikan izin.

(8) Jika permintaan izin ditolak, dalam surat penolakan itu harus disebutkan
alasan-alasannya.

(9) Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Surakarta mengadakan sebuah


register dari semua permintaan izin, baik yang dikabulkan maupun yang
ditolak.

2
Pasal 4

Usaha penjualan menurut Pasal 2 ayat (1) huruf a dan huruf b masing-masing
diberikan izin tersendiri.

Pasal 5

(1) Rumah atau bangunan untuk penjualan harus terletak dipinggir jalan
besar dan dapat kelihatan dengan jelas.

(2) Jumlah tempat penjualan dalam Daerah Kotamadya Surakarta ditetapkan


paling banyak dua puluh tempat.

Pasal 6

Dalam surat izin dimuat keterangan-keterangan mengenai keadaan


ruang/ tempat dan bagian-bagiannya yang dipergunakan untuk menjual
minuman keras.

Pasal 7

(1) Izin diberikan untuk waktu satu tahun, mulai tanggal satu Januari sampai
dengan tanggal tiga puluh satu Desember.

(2) Izin yang diberikan sesudah tanggal satu Januari berakhir juga pada
tanggal tiga puluh satu Desember.

(3) Pemegang izin yang ingin mendapat izin baru untuk tahun berikutnya
harus mengajukan surat permintaan izin baru dengan mengisi daftar isian
seperti tersebut dalam Pasal 3 ayat (4). Surat Permintaan Izin tersebut
harus sudah diterima oleh Walikota Kepala Daerah selambat-lambatnya
pada tanggal tiga puluh Nopember.

Pasal 8

(1) Izin termaksud pada Pasal 3 ayat (1) hanya berlaku bagi pemegang izin
dan sesuai dengan ruang/ tempat dan bagian-bagiannya sebagaimana
tercantum dalam surat izin.

(2) Apabila pemegang izin berhenti tidak menjual minuman keras, dalam
waktu delapan hari harus memberitahukan hal ini kepada Walikota Kepala
Daerah.

3
Pasal 9

Apabila pemegang izin meninggal dunia, ahli warisnya hanya selama tiga
bulan masih diperkenankan meneruskan menjual minuman keras, setelah
memberitahukannya kepada Walikota Kepala Daerah.

Pasal 10

Pemegang izin termaksud Pasal 3 dikenakan pembayaran pajak izin


penjualan, yang besarnya satu tahun ditetapkan sebagai berikut :
a. untuk diminum di tempat penjualan Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah)
b. untuk diminum di tempat lain Rp. 3.500,- (tiga ribu lima ratus rupiah)
c. untuk dua macam tersebut huruf a dan huruf b Rp. 4.500,- (empat ribu
lima ratus ribu rupiah).

Pasal 11

Pajak izin penjualan dipungut untuk satu tahun penuh bagi izin baru
sebagaimana dimaksud Pasal 7 ayat (3). Jika izin diberikan kepada yang
belum pernah mendapat izin pada tahun sebelumnya, sedangkan izin tersebut
diberikan sesudah permulaan tahun yang berjalan, maka pajak izin penjualan
dihitung menurut banyaknya bulan yang belum berjalan.

Pasal 12

Pasal izin penjualan harus dibayar penuh pada waktu izin diberikan.

Pasal 13

(1) Walikota Kepala Daerah dapat mencabut izin atau melarang penjualan
untuk waktu yang tertentu :
a. Jika dianggap bahwa ketertiban umum, keamanan, kesusilaan dan
kesehatan dapat terganggu karenanya;
b. Jika lebih dari tiga bulan berturut-turut izin tidak dipergunakan;
c. Jika ketentuan-ketentuan tersebut dalam Peraturan Daerah ini tidak
dipenuhi.

(2) Dalam surat pencabutan atau larangan sebagaimana termaksud ayat (1)
disertai alasan-alasannya.

Pasal 14

Tempat penjualan hanya dapat dibuka antara jam 08.00 dan jam 23.00

4
Pasal 15

(1) Dalam tiap-tiap ruang penjualan oleh pemegang izin harus dipasang
sebuah turunan izin, yang disahkan oleh Walikota Kepala Daerah atau
oleh Pejabat yang ditunjuknya, ditempat yang jelas kelihatan.

(2) Dimuka rumah penjualan tersebut, harus juga dipasang sebuah papan
yang jelas kelihatan berukuran 20 x 30 sentimeter dengan tulisan putih di
atas dasar hitam yang berbunyi : Izin No....................Nama Pemegang
Izin ....................... .

(3) Jika izin itu melulu berlaku untuk izin termaksud pada Pasal 2 ayat (1)
huruf a ditambah dengan tulisan diminum ditempat .

(4) Jika izin itu melulu baerlaku untuk izin termaksud pada Pasal 2 ayat (1)
huruf b ditambah tulisan tidak diminum ditempat .

(5) Jika izin itu berlaku untuk dua macam penjualan termaksud pada Pasal 2
ayat (1) ditambah dengan perkataan juga untuk diminum ditempat .

(6) Dalam delapan hari setelah izin dicabut atau sudah habis waktunya papan
tersebut dalam ayat (2) oleh pemegang izin harus diambil dan turunan
surat izin dikembalikan kepada Walikota Kepala Daerah.

(7) Jika ketentuan tersebut ayat (6) tidak dipenuhi maka Walikota Kepala
Daerah berhak untuk memerintahkan menjalankanya atas beaya yang
berkepentingan.

Pasal 16

Ruang tempat penjualan dan ruang lainnya yang bergandengan dengan itu,
tidak boleh dipergunakan untuk :
a. Memberi minuman keras kepada anak dibawah umur;
b. Mengadakan pertunjukan, muziek dan lain sebagainya yang dapat
didatangi oleh umum.

Pasal 17

(1) Dilarang menjual, memberikan atau menyimpan minuman keras yang


mengandung zat-zat yang berbahaya untuk kesehatan.

(2) Walikota Kepala Daerah atau pegawai yang diberi kuasa berhak
memeriksa minuman keras yang dicurigai ditempat penjualan atau
ditempat lain. Untuk keperluan pemeriksaan itu yang berkepentingan
diberikan surat tanda penerimaan dan kepadanya dapat diberikan uang
kerugian menurut harga pokok.

5
(3) Pemegang izin berhak memberi tanda pada tempat minuman keras yang
akan diperiksa.

Pasal 18

(1) Selain instansi-instansi yang telah mempunyai tugas mengusut


pelanggaran-pelanggaran, maka kewajiban mengawasi pelaksanaan
Peraturan Daerah ini dan mengusut pelanggaran-pelanggaran
terhadapnya diserahkan juga kepada Kepala Dinas Pendapatan Daerah,
Kepala Bagian Pajak, Kepala Dinas Pengawasan Umum dan Kepala Dinas
Kesehatan Kotamadya Surakarta.

(2) Pejabat-pejabat tersebut ayat (1) berhak memasuki tempat-tempat


penjualan, sedang pemegang izin atau wakilnya diharuskan memberi
keterangan-keterangan yang diperlukan.

Pasal 19

(1) Semua penjual yang sudah ada pada waktu Peraturan Daerah ini mulai
berlaku harus dimintakan izin lagi dalam waktu selambat-lambatnya satu
bulan.

(2) Dalam hal itu banyaknya pajak yang harus dibayar dihitung menurut
ketentuan dalam Pasal 11 ayat (1), sedangkan kelebihan pajak yang
sudah terbayar berdasar peraturan yang lama untuk bulan-bulan yang
belum berjalan, akan diperoleh kembali oleh pemegang izin atas
permintaan tertulis.

(3) Jika permintaan tersebut ayat (1) ditolak maka dalam dua minggu
sesudah tanggal penolakan penjualan harus ditutup.

Pasal 20

(1) Barang siapa melanggar atau tidak memenuhi ketentuan-ketentuan dalam


Pasal 2 ayat (2) ayat (3), Pasal 3 ayat (1), Pasal 8, Pasal 9, Pasal 14,
Pasal 15 ayat (1) sampai dengan ayat (6), Pasal 16, Pasal 17 ayat (1) dan
Pasal 19 ayat (1) dihukum dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3
(tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya seribu rupiah.

(2) Hukuman tersebut ayat (1) dengan disertai perampasan minuman keras
yang berhubungan dengan pelanggaran terhadap Pasal 3 ayat (1), Pasal
8, Pasal 9, Pasal 17 ayat (1) dan Pasal 19 ayat (1).

6
Pasal 21

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur dengan
Surat Keputusan Walikota Kepala Daerah.

Pasal 22

(1) Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

(2) Dengan mulai berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah
Kota Besar Surakarta No. 9 Tahun 1953 tanggal 20 Januari 1953,
diundangkan pada tanggal 1 Januari 1953 dan dimuat dalam Lembaran
Daerah Propinsi Jawa Tengah Seri B th.1957 No.7 tentang Penjualan
Minuman Keras dan pemungutan pajak atas izin itu, tidak berlaku lagi.

Surakarta, 4 Oktober 1972

Pd. WALIKOTA KEPALA DAERAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT


KOTAMADYA SURAKARTA DAERAH KOTAMADYA SURAKARTA

Cap ttd Cap ttd

(KOESNANDAR (SLAMET RAHARDJO)

Peraturan Daerah ini telah disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Surat
Keputusan tanggal 9 Pebruari 1973 No. Pemda 10/6/13-38.

Direktur Pemerintah Daerah

ttd

(Drs.Machmuddin Noor)

Diundangkan pada tanggal 1 September 1973

Pj Sekretaris Daerah

(SOENARTO)

7
8
PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA TAHUN DINAS 1976/1977

BAB I PENDAPATAN LAMPIRAN : A

Pendapatan Anggaran semula Penambahan/ Jumlah Setelah Keterangan


berdasarkan Perda Pengurangan Perubahan
No.3/1976 & SK Gub KDH
Tk I Jawa Tengah
tgl 9-9-76
No. Keu 119/20
1 2 3 4 5
A. RUTIN (Rp) (Rp) (Rp)

1. Sisa lebih perhitungan Anggaran tahun U.P 88.031.000,- 88.031.000,- A. RUTIN


yan lalu.
2. Pendapatan yang berasal pemberian 437.992.000,- 13.695.000,- 451.687.000,- Jumlah Pendapatan
pemerintah /instansi Rutin Rp 1.166.167.000,-
3. Pendapatan Asli Daerah sendiri: Tabungan Daerah (-) Rp 214.526.000,-
3.1. Pajak Daerah 114.316.000,- 7.866.000,- 122.182.000,- Jumlah pendapatan
3.2. Retribusi Daerah 394.561.000,- 11.670.000,- 406.231.000,- RUTIN setelah dikurangi
3.3. Bag Laba dari Persh. Daerah 57.500.000,- - 57.500.000,- Tabungan daerah Rp 951.641.000,-
3.4. Penerimaan dari Dinas-dinas U.P. - -
3.5. Penerimaan lain-lain 27.607.000,- 12.929.000,- 40.536.000,-
Jumlah Rutin 1.031.976.000,- 134.191.000,- 1.166.167.000,-

9
B. PEMBANGUNAN B. PEMBANGUNAN
1. Sisa lebih perhitungan angaran tahun U.P. 69.705.000,- 60.705.000,- Jumlah Pendapatan
yang lalu Pembangunan Rp 539.059.000,-
2. Pendapatan yang berasal dari 80.474.000,- -/ -11.959.000,- 68.515.000,- Tabungan Daerah (-) Rp 214.526.000,-
pemberian pemerintah/instansi
3. Penerimaan Asli Daerah Sendiri 28.950.000,- 31.889.000,- 60.839.000,- Jumlah pendapatan
4. Pinjaman U.P. 340.000.000,- 340.000.000,- PEMBANGUNAN setelah
Jumlah Pembangunan 109.424.000,- 429.635.000,- 539.059.000,- Ditambah tabungan
Daerah Rp. 753.585.000,-
Jumlah Semua 1.141.400.000,- 563.826.000,- 1.705.226.000,-

10
PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA TAHUN DINAS 1976/1977

BAB I PENDAPATAN LAMPIRAN : A

Pendapatan Anggaran semula berdasarkan Penambahan/ Jumlah Setelah


Perda No.3/1976 & SK Gub KDH Tk Pengurangan Perubahan
I Jawa Tengah
tgl 9-9-76
No. Keu 119/20
1 2 3 4
A. RUTIN (Rp) (Rp) (Rp)

1. Belanja Pegawai 476.851.000,- 17.837.000,- 494.688.000,-


2. Belanja Barang 119.682.000,- 31.422.000,- 151.104.000,-
3. Belanja Pemeliharaan 60.789.000,- 8.943.000,- 69.732.000,-
4. Belanja Perjalanan Dinas 5.659.000,- 749.000,- 6.408.000,-
5. Belanja Lain-lain
5.1. Lain-lain Dinas 19.867.000,- 9.851.000,- 29.718.000,-
5.2. Pensiun/Onderstand 65.000.000,- 1.772.000,- 66.772.000,-
5.3. Angsuran U.P. 35.201.000,- 35.201.000,-
5.4. Pengeluaran yg tidak masuk bagian lain 65.602.000,- 30.016.000,- 95.618.000,-
5.5. Pengeluaran tak tersangka 4.000.000,- -/ - 1.600.000,- 2.400.000,-
Jumlah Rutin 817.450.000,- 134.191.000,- 951.641.000,-

11
B. PEMBANGUNAN
1. Bidang Pembangunan 134.650.000,- 319.168.000,- 453.818.000,-
2. Bidang Sosial 91.050.000,- 3.136.00,- 94.186.000,-
3. Bidang Umum 83.350.000,- 102.331.000,- 185.681.000,-
4. Subsidi Pembangunan kepada Daerah bawahan 14.900.000,- 5.000.000,- 19.900.000,-
Jumlah Pembangunan 323.950.000,- 429.635.000,- 753.585.000,-

Jumlah Semua 1.141.400.000,- 563.826.000,- 1.705.226.000,-

S.E. & O

SUB DIREKTORAT KEUANGAN

12
13
This document was created with Win2PDF available at http://www.win2pdf.com.
The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.
This page will not be added after purchasing Win2PDF.

Anda mungkin juga menyukai