Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA PEMASARAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : H. Bagus
Alamat :
Telepon :
No.KTP :

Dalam hal ini selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

2. Nama : H. Huda
Alamat :
Telepon :
No.KTP :

Dalam hal ini selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Kedua belah pihak telah bermufakat untuk mengadakan ikatan perjanjian


kerjasama pemasaran dengan syarat dan ketentuan yang diatur sebagai berikut:

Pasal 1
BENTUK KERJA SAMA

1. PIHAK PERTAMA selaku pemilik Rokok Van Bold dan Van Mild telah
sepakat dengan PIHAK KEDUA untuk melakukan kerjasama dalam
penjualan rokok.
2. KEDUA BELAH PIHAK berkewajiban memasarkan Rokok Van Bold dan
Van Mild sesuai dengan wilayah yang disetujui oleh KEDUA BELAH
PIHAK, yaitu wilayah Kalimantan, Sulawesi, Bajarmasin, Pontianak,
Samarinda dan Lampung.
3. PIHAK PERTAMA berkewajiban menyediakan jumlah pemesanan yang
diminta oleh PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KEDUA berkewajiban menjagakan jumlah stok Rokok yang telah
diterima dari PIHAK PERTAMA, segala resiko kehilangan setelah Rokok
diterima sepenuhnya menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.
5. KEDUA BELAH PIHAK berkewajiban menanggung segala biaya
pengiriman maupun operasional sesuai dengan kesepakatan .

1|Page
Pasal 2
JANGKA WAKTU

1. Jangka Waktu Perjanjian Kerjasama ini berlangsung selama [( ------ ) ( ---


waktu dalam huruf --- )] tahun terhitung sejak tanggal perjanjian ini
ditandatangani.
2. Bilamana salah satu pihak ingin mengakhiri perjanjian ini sebelum jangka
waktunya berakhir, maka pihak tersebut harus memberitahukan secara
tertulis paling lambat [( ------ ) ( --- waktu dalam huruf --- )] bulan sebelumnya.
3. Dalam hal perjanjian ini berakhir, segala kewajiban kedua belah pihak
masih berlangsung sampai dipenuhinya kewajiban tersebut.

Pasal 3
ROKOK YANG DIPASARKAN

1. Rokok yang dipasarkan PIHAK KEDUA adalah Rokok yang diproduksi oleh
PIHAK PERTAMA dengan harga jual ditentukan dan menjadi hak PIHAK
PERTAMA.
2. PIHAK PERTAMA menjamin bahwa Rokok tersebut pada pasal 2 ayat 1
adalah Rokok yang tidak melanggar hukum.

Pasal 4
POTONGAN HARGA

1. PIHAK PERTAMA memberikan potongan harga sebesar [(------ ) % ( ---


jumlah dalam huruf ---)] persen dari harga bruto atas setiap Rokok yang
berhasil dijual oleh PIHAK KEDUA.
2. Harga bruto Rokok sepenuhnya menjadi wewenang PIHAK PERTAMA
dengan tanpa mengabaikan saran yang mungkin muncul dari PIHAK
KEDUA.
3. PIHAK KEDUA tidak berhak menaikkan atau menurunkan harga jual
bruto tanpa izin tertulis PIHAK PERTAMA.
Pasal 5

PELANGGARAN WILAYAH PEMASARAN

1. Wilayah pemasaran yang disepakati oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK


KEDUA sama sekali tidak dapat dilanggar oleh masing-masing pihak,
kecuali sebelumnya telah dibuat kesepakatan baru secara tertulis oleh kedua
belah pihak.
2. Pelanggaran wilayah pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing
pihak akan berakibat adanya sangsi bagi yang melakukan pelanggaran.
3. Sangsi atas pelanggaran wilayah adalah denda sebesar [(------ ) % ( ---
jumlah dalam huruf ---)] persen dari harga bruto.
4. Pihak yang melanggar wajib membayar denda pelanggaran selambat-
lambatnya [( ------ ) ( --- waktu dalam huruf --- )] minggu sejak terbukti
melakukan pelanggaran wilayah.
5. Pembuktian pelanggaran wajib dilakukan oleh pihak yang merasa
wilayahnya terlanggar.

Pasal 6
LAPORAN PENJUALAN DAN PEMBAYARAN

1. PIHAK KEDUA wajib membuat laporan penjualan Rokok bulanan


kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya tanggal [( ------ ) ( ---
tanggal dalam huruf --- )] bulan berikutnya.
2. PIHAK KEDUA wajib membayar lunas rokok yang terjual pada bulan
yang bersangkutan seperti dimaksud pada pasal 6 ayat 1 di atas selambat-
lambatnya [( ------ ) ( --- waktu dalam huruf --- )] bulan sejak batas akhir
laporan penjualan bulanan.
3. PIHAK PERTAMA wajib membuat kwitansi penagihan minimal [( )(-
-- jumlah dalam huruf --- )] rangkap dan diserahkan ke PIHAK KEDUA
selambat-lambatnya [( ------ ) ( --- waktu dalam huruf --- )] minggu sebelum
jatuh tempo pembayaran.
4. Atas setiap hari kelambatan, PIHAK KEDUA wajib membayar denda
kelambatan pembayaran pada PIHAK PERTAMA sebesar [(------ ) % ( ---
jumlah dalam huruf ---)] persen. Denda kelambatan pembayaran yang
disepakati oleh kedua belah pihak maksimal [(------ ) % ( --- jumlah dalam
huruf )] persen.
5. Apabila dari transaksi yang telah dibayarkan dari PIHAK KEDUA ke PIHAK
PERTAMA atas transaksi kredit terjadi retur ke PIHAK KEDUA, maka
PIHAK KEDUA akan melakukan CN (Credit Nota) kepada PIHAK
PERTAMA atas pembayaran bulan berikutnya.
Pasal 7

PERSELISIHAN DAN LAIN-LAIN

1. Atas terjadi setiap perselisihan, kedua belah pihak bersepakat untuk


menyelesaikannya secara musyawarah menuju mufakat.
2. Apabila musyawarah yang dilaksanakan tidak memberi mufakat, maka
kedua belah pihak bersepakat menyelesaikannya melalui hukum pada (
-----
- Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri----------).
3. Hal-hal yang belum diatur pada perjanjian ini akan diatur, kemudian
secara tertulis dengan tidak terlepas pada perjanjian ini.

Dibuat di : ( --- tempat--------)


Tanggal : ( --- tanggal, bulan, dan tahun--------)

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

[H. BAGUS ] [H. HUDA]

Anda mungkin juga menyukai