Anda di halaman 1dari 9

Pegas kantilever

tunggal

Pegas kantilever
ganda (pegas Z)

Pegas Pegas T

Pegas Coffin

Retraktor Bukal

Ekspansi
transversal
Sekrup

Ekspansi sagital
Komponen aktif (3)

Busur labial

Busur Retraktor robert

Elastik Busur mill's

Komponen Aktif Removable Appliance(1)

Pegas Kantilever Tunggal (finger spring)

Fungsi: Menggerakkan gigi ke arah mesiodistal dan labial atau searah dengan
lengkung gigi.

Diameter kawat: 0,5 mm atau 0,6 mm

Letak koil harus terletak berlawanan dengan arah pergerakan gigi.

Aktivasi: dengan menarik lengan pegas ke arah pergerakan gigi atau dengan
memencet koil sehingga pegas bergerak ke arah yang diinginkan, dengan
defleksi 1-2 mm.
Pegas Kantilevel Ganda (Pegas z)

Fungsi: sama dengan pegas kantilever tunggal

Perlu diperhatikan:

a. Lengan pegas harus selebar mesiodistal insisiv yng digerakkan agar


pegas tidak kaku;
b. Lengan pegas yang kontak dengan gigi terletak di tengah-tengah jarak
serviko-insisisal gigi;
c. Pegas harus tegak lurus pada permukaan palatal/lingual gigi yang
didorong.

Aktivasi: dengan memencet koil, mula-mula pada koil yang jauh dari gigi
kemudian baru koil yang dekat dengan gigi. Atau pada lengan pegas mula-mula
yang di dekat koil yang jauh dari gigi kemudian baru ujung lainnya yang
mengenai gigi.

Pegas T
Fungsi: menggerakkan premolar atau caninus ke bukal.

Aktivasi: menarik pegas menjauhi lempeng akrilik. Pegas dapat diperpanjang


dengan cara membuka lup pegas.

Pegas Coffin

Fungsi: untuk ekspansi lengkung gigi ke arah transversal, misalnya pada kasus
gigitan silang posterior unilateral dengan displacement mandibula.

Diameter kawat: 1,25 mm.

Aktivasi:

a. memberi tanda pada lempeng akrilik (misal dibur) lalu mengukur jarak
dua titik tersebut.
b. menggunakan kedua tangan untuk menarik kedua bagian akrilik anterior
ke lateral. Arah kedua bagian lempeng akrilik harus betul-betul dalam
satu bidang horizontal, agar piranti tetap stabil.
c. mengukur kembali jarak kedua titik tersebut (harus lebih lebar daripada
sebelum diaktivasi)
Retraktor Bukal/pegas bukal

a. Pegas bukal tanpa penyangga


Fungsi: menggerakkan caninus dari bukal ke distal dan palatal
Diameter kawat: 0,7 mm dapat ditambahkan koil.
Perlu diperhatikan:
(a) Pegas dibuat sepanjang mungkin agar mendapatkan kelenturan,
tetapi tidak mengenai mukosa;
(b) koil terletak tepat di distal dari sumbu panjang gigi;
(c) kaki pegas turun melalui tengah-tengah mahkota, kemudian
melingkarinya, ujungnya kontak dengan dearah mesial gigi;
(d) kaki distal pegas masuk ke dalam akrilik melalui titik kontak P1 dan
P2.

Aktivasi: Dafleksi 1 mm (dapat diukur dengan alat Correx)

(a) Ke Distal: lengan depan ditarik ke distal, koil ditahan dengan tang
pembentuk lup.
(b) Ke Palatal: lengan depan sesudah koil dibengkokkan ke arah palatal.
b. Pegas bukal berpenyangga
Fungsi: sama seperti pegas bukal tanpa penyangga
Diameter kawat: 0,5 mm dan penyangga diameter 0,5 mm.
Perlu diperhatikan: jangan membengkokkan pegas pada bagian yang
baru muncul dari tabung penyangga karena akan mudah patah.
Aktivasi: Defleksi 2 mm
(a) Ke Distal: lengan depan ditarik ke distal, koil ditahan dengan tang
pembentuk lup.
(b) Ke Palatal: lengan depan sesudah koil dibengkokkan ke arah palatal.
c. Pegas bukal dengan lup terbalik
Fungsi: digunakan bila sulkus bukal rendah, misal rahang bawah.
Diameter kawat: 0,7 mm dapat ditambah koil
Aktivasi: Defleksi 1 mm.
(a) Membengkokkan ujung pegas kemudian memotong ujung pegas
sepanjang 1 mm;
(b) Atau dengan membuka koil sebanyak 1 mm.

Skrup Ekspansi

Fungsi: menggerakkan gigi ke arah labial atau bukal, ekspansi lengkung gigi ke
arah transversal atau sagital, anterior atau posterior tergantung jenis dan
penempatan skrup.

Aktivasi: diputar sesuai arah putaran satu minggu ¼ putaran (menghasilkan 0,2
mm)
Busur Labial

a. Busur Labial Pendek dan Panjang


Fungsi: mengurangi jarak gigit (minor), menarik insisif ke lingual/palatal,
dapat digunakan bersama pegas palatal untuk retraksi kaninus
Diameter Kawat: 0.7 mm
Aktivasi: Defleksi 1 mm
Memencet atau menyempitkan lup U dengan tang koil atau adam; atau
menekuk kaki depan lup

b. Busur Labial dengan lup terbalik


Fungsi: retraksi kaninus
Aktivasi: Dafleksi 1 mm
(a) Pertama membuka lup vertikal dengan cara menekan ujung lup
dengan tang sehingga bususr di daerah insisiv bergerak ke insisal;
(b) Kemudian bususr harus dibengkokkan pada dasar lup agar tinggi
busur kembali seperti semula.

c. Split labial bow(2)


Fungsi: retraksi gigi anterior, modifikasi busur ini bisa untuk menutup
midline diastema
Aktivasi: menyempitkan lup U 1-2 mm

Retraktor Robert
Fungsi: mengurangi jarak gigit yang besar (> 4 mm).

Diameter kawat: 0,5 mm

Aktivasi: Defleksi 3 mm

Busur diaktivasi pada lengan pegas vertikal di bawah koil.

Busur Mills

Fungsi: mengurangi jarak gigit yang besar (dapat menggantikan rektraktor


robert).

Diameter kawat: 0,7 mm

Aktivasi:

(a) menentukan titik pada lempeng akrilik kemudian diukur jarak dari busur
ke titik tersebut sewaktu piranti masih di dalam mulut;
(b) Piranti dilepas dan dilakukan aktivasi dengan menyempitkan lup,
kemudian diukur jarak busur ke titik referensi. Jaraknya harus lebih
pendek daripada sebelum diaktivasi.

Elastik
Elastik jarang digunakan bersamaan dengan piranti lepasan, dan lebih banyak
digunakan bersamaan dengan piranti ortho cekat. Kadang-kadang elastik
digunakan untuk retraksi insisivus atas maupun bawah bersamaan dengan
penggunaan busur labial. Namun penggunaan elastik memiliki risiko tergelincir
pada gingiva dan membuat lengkung rahang menjadi flat. 2

Referensi:

(1) Rahardjo, Pambudi. 2009. Peranti Ortodonti Lepasan. Surabaya:


Airlangga University Press.
(2) Bhalaji SI. Orthodontics: The art and science 3rd ed. New Delhi: Arya
(MEDI) Publishing House; 2016. 373-384 p.

Anda mungkin juga menyukai