Halaman: 51-55
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2019
1
T-Spring
buccal. Seperti halnya semua komponen aktif, retensi alat harus dioptimalkan
sebelum aktivasi.
maksimum dari mahkota ketika alat dipegang pada posisinya, ketika tepat
panjang awalnya pegas akan mendorong gigi kearah bukal (Gambar 4.14).
Saat gigi bergerak kearah bukal, panjang T-spring akan perlu ditingkatkan
sehingga tetap berkontak dengan gigi. Hal ini dicapai dengan membebaskan kawat
2
A B
Gambar 4.14 (a) T-spring; (b) aktivasi awal menggunakan tang pembentuk pegas untuk menarik ujung bebas
pegas ke atas dan menjauh dari plat dasar serta maju seperti yang ditunjukkan (panah). Aktivasi selanjutnya
membutuhkan pelepasan lebih banyak kawat dan ini dicapai menggunakan loop reservoir (lihat Gambar
4.15).
A B C
Gambar 4.15 Mengaktifkan pegas-T menggunakan loop reservoir membutuhkan paruh kuadrat dari tang
pembentuk pegas untuk ditempatkan di dalam loop reservoir dan ditekan seperti yang ditunjukkan (a). Karena
dasar pegas T adalah tetap dalam akrilik, ini berarti tepi bebas harus memanjang seperti yang ditunjukkan (b).
Ini menghasilkan T-spring bertumpu lebih tinggi di palatal cusp seperti yang ditunjukkan sebelum
penempatan penuh (b). Setelah sepenuhnya duduk, pegas dikompresi terhadap cups palatal dan dengan
3
Palatal Finger Springs
Pegas jari palatal digunakan untuk memindahkan gigi kearah mesial dan
mengoptimalkan retensi, posisi pegas jari pada gigi harus diperiksa. Ujung bebas
pegas harus terletak insisal terhadap margin gingiva gigi dan, pada kawat diluar
plat basis, kawat harus melengkung di sekitar aspek mesial (atau distal) gigi, dan
berkontak dengan permukaan gigi, dan memiliki akhiran loop kecil pada bagian
Sebagai aturan umum, jumlah gaya yang benar akan dikirim ke gigi
tertentu jika pegas diaktifkan sebesar sepertiga dari lebar gigi itu. Lebar gigi harus
diukur dan dengan wax stick, tanda harus dibuat pada plat basis, sepertiga dari
lebar gigi menjauh dari posisi pasif pegas ke arah gerakan yang diinginkan. Ada
menghindari menjadi kaku pada koil), tetapi di dalam area yang dibatasi oleh
guard wire, dan pegas kemudian didorong ke arah di mana gigi digerakan.
(Gambar 4.16).
• Paruh bulat dari tang pembentuk pegas dapat ditempatkan di koil pegas dan
tekanan jari diterapkan pada lengan bebas. Kemudian diatur hingga posisinya
4
oklusal gigi, sepertiga dari lebar gigi dari posisi aslinya. Alat yang sepenuhnya
semula. Lengan bebas pegas akan perlahan-lahan kembali ke posisi pasifnya dan,
karena hal itu pegas akan menggerakan gigi bersamaan dengan pergerakan dari
pegasnya.
gingiva atau ujung bebas mengiritasi mukosa bibir atas. Sangat penting bahwa
pegas secara otomatis terletak pada posisi yang benar tanpa kemungkinan bagi
pasien dapat memasang alat dengan posisi yang salah atau beradda pada posisi
gigi yang bersebelahan (antar meial atau distal). Jika ini dapat terjadi, maka
A B
5
C D
Gambar 4.16 (a) Pegas jari palatal dengan box dan guard wire (panah). (B) Untuk mengaktifkannya, salah
satu metode melibatkan menempatkan tang pembentuk pegas sehingga mereka memegang kawat tepat di
depan koil, tetapi di dalam area yang dibatasi oleh guard wire, dan pegas kemudian didorong ke arah gigi
bergerak. (C) Pegas normalnya harus diaktifkan sehingga terletak mesial ke ujung puncak (terhadap puncak
cusp). Jika sedang diaktifkan pada gigi incisif, maka aktivasi adalah sepertiga dari lebar gigi (sekitar 3 mm).
Pegas jari palatal aktif sekarang duduk seperti yang ditunjukkan (d), memastikan bahwa itu cocok dengan
Spring ini hanya digunakan pada suatu situasi yaitu gigi kaninus yang
perlu diretraksi dengan kondisi malposisi ke arah bukal dan angulasi ke mesial.
Mengoreksi posisi kaninus rahang atas adalah lebih efisien dan dapat secara
hanya untuk kebutuhan pergerakan gigi, namun karena posisi yang tidak baik
dapat mengakibatkan rasa sakit yang signifikan jika helix menyebabkan trauma
6
pada sulkus bukal. Posisi dari retractor kanin harus di periksa dalam keadaan otot
mulut relaksasi, namun pasien juga harus diminta untuk melakukan gerakan
retractor tidak menekan sulkus bukal ketika mulut sedang berfungsi. Tidak
seperti gigi tiruan yang dapat terlepas oleh aktivitas otot mastikasi karena pada
alat ortodonti lepasan ini terdapat retensi yang ada pada cangkolan Adam. Fly
over retractor bukal kanin harus terletak dekat, berkontak dengan titik kontak
antara gigi premolar atas. Hal ini sangat penting untuk mengecek pada sleeved
rektraktor tidak menekan gingiva. Pada bagian ujung bebas pegas juga harus
berbentuk melengkung disekitar aspek mesial pada kaninus, lebih kea rah insisal
Aktivasi harus dilakukan dengan patokan ukuran 1/3 lebar gigi, yang mana
pengukurannya sama seperti palatal finger spring. Teknik yang sama harus
digunakan, mengukur jarak pada distal plat basis ke posisi pasif dari retractor.
Tang Adam berparuh bulat ditempatkan pada helix dapat digunakan dengan
tekanan jari yang ringan di aplikasikan terhadap lengan bebas sampai bagian
posisi pasif yang baru sesuai dengan tanda yang sudah terdapat pada plat basis.
Hal ini penting bahwa tekanan yang diberikan pada lengan bebas sangat ringan,
karena retractor bukal kanin ini dapat terdistorsi dengan mudah dan selanjutnya
akan kurang sesuai (fit) saat pemasangan ke giginya. Ketika alat orthodoti lepasan
ini sedang digunakan pada mulut pasien, segera sebelum alatnya benar-benar
masuk, bagian ujung bebas harus terletak pada aspek oklusal, 1/3 lebar gigi dari
permukaan mesial, dan arahnya lebih ke mesial dari puncak cusp kaninus. Ketika
7
alat benar-benar masuk, bagian ujung bebas harus dapat masuk ke posisinya
sesuai dengan bentuk lengkung permukaan mesial gigi kaninus dan didapatkan
bagian ujung bebas terletak pada posisi yang semestinya. Mengikuti kurva
lengkung aspek mesial dari gigi, dan lebih ke bagian oklusal terhadap margin
gingiva. Posisi helix, sleeved arm dan ujung bebas harus dicek ulang pasca
yang benar dan menghindari terjadinya kerusakan akibat iatrogenik. Saat ini
retractor sudah teraktivasi dari posisi pasifnya dan sebagaimana retractor tersebut
rektraktor tersebut.
Gambar (a) Retraktor Bukal Kaninus Gambar (b) aktivasi dapat dilakukan
8
Gambar (c) Melakukan aktivasi yang cukup Gambar (d) Posisi yang telah diaktivasi
Labial bow
yang penting. ketika alat digunakan untuk meretraksi gigi, ruang dibutuhkan pada
trimming bagain aktrilik plat bagigis yang menghasilkan ruang sekitar 1,5 mm
diantara permukaan palatal gigi insisif dan bagian paling aspek anterior dari plat
basis. Bagaimanapun, penting bahwa plat basis tidak diasah terlalu banyak
sehingga plat basis tidak lagi dapat mengntrol posisi insisif bawah yang mana
dapat terjadi erupsi berlebihan (overerupted) dan mencegah insisif atas bergerak
kearah palatal. Bagian permukaan fit surface dari plat basis harus berbentuk
chamfer dekat kearah margin yang telah dilakukan pengasahan gunanya untuk
mengakomodasi bow wave seperti bentuk mukosa bagian palatal pada mukosa
palatal yang akan terjadi ketika gigi dimulai digerakkan. Jaringan gingiva
9
membutuhkan waktu yang lama untuk remodel dari pada tulang yang terdapat
pada sekitar gigi, yang mana selanjutnya akan cenderung berbentuk rata seiring
dengan periode waktu, akan berbentuk sedikit menonjol pada tahapan awal karena
terdorong oleh bagian palatal gigi, oleh karena itu diperlukan plat basis berbentuk
chamfer.
Ketika ruang telah tersedia, labial bow dapat diaktivasi dengan cara yang
sama dengan peningkatan retensinya, yaitu dengan menekan bagian u loop. Bow
harus diaktivasi sehingga berada lebih ke insisal dari incical edge pada gigi pada
saat posisi alat sudah tepat dimasukan sepenuhnya. Ketika alat sudah sepenuhnya
masuk, bagian bow harus berada pada 1/3 tengah mahkota. Ketika alat sudah
masuk sepenuhnya sehingga alat akan teraktivasi dan menggerakkan gigi kearah
Skrup Ekspansi
Alat ini memerlukan kooperatif penuh dari pasien karena aktivasi alat ini
memerlukan pemutaran kunci pada skrup setiap satu atau dua minggu sekali.
Seluruh alat yang menggunakan skrup ekspansi memiliki tanda panah pada plat
basis yang menunjukkan arah putar kunci terhadap skrup. Tanda panah ini sudah
melekat pada skrup dari teknisi dan akan diberikan warna yang kontras untuk
membedakan dari warna plat basis. Skrup ekspansi memiliki 4 lubang, dimana ada
2 lubang yang akan dapat terlihat. Kunci dimasukan ke dalam salah satu lubang
yang paling dekat dengan bagian belakang tanda panah dan diputar ke arah sesuai
10
tanda panah sampai tidak dapat memutar. Kunci kemudian dikeluarkan dan alat
dimasukan kembali ke dalam mulut pasien. Kunci akan memutar skrup sebesar
satu perempat putaran. Aktivasi ini akan membuka jarak pada plat basis sebesar
0,25 mm, yang merupakan lebar rata-rata dari ligamen periodontal. Hal inilah
mengapa hanya diperlukan satu aktivasi (satu perempat putaran) setiap kunjungan.
Jika screw diaktivasi berlebih, pembuluh darah pada ligament periodontal dapat
Maka, sangat penting untuk menunjukkan pasien dan orang tua pasien
bagaimana cara untuk mengaktivasi skrup ekspansi dan pentingnya alat ini dalam
komunikasi yang baik dari klinisi. Kunci sebaiknya disimpan dalam kotak alat
yang aman.
Gambar Pemutaran screw pada alat ortodontik lepasan rahang atas. (a) Kunci dimasukan ke dalam
lubang screw di belakang alat; kunci diputar ke arah sesuai dengan tanda panah kuning yang
11
tertanam pada baseplate alat. Tanda panah kuning (yang tertanam pada baseplate) ditunjukkan oleh
tanda panah biru tua pada ilustrasi ini. Kapanpun alat screw dibuat, teknisi akan menanamkan
tanda panah pada baseplate alat, yang menunjukkan arah putar kunci. (b) Kunci diputar ke depan
sesuai dengan arah pada tanda panah sampai tidak lagi dapat diputar. Hasilnya, screw akan
berputar satu perempat putaran, sesuai dengan arah putaran tanda panah.
Karet Elastik
Alat ini memerlukan kooperatif pasien dan ketepatan penggunaan dari pasien atau
Hingga saat ini, karet elastik jarang digunakan pada alat ortodontik lepasan rahang
atas (URA), selain untuk ekstrusi gigi (insisif) saat periode geligi campuran.
Bagaimanapun, alat ini efektif selama pasien mampu mengganti karet elastik
kemunculan insisif rahang atas yang memerlukan ekstrusi biasanya tidak dapat
12