Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1

INDEKS HARGA & INFLASI 2


INDEKS HARGA 2
Contoh indeks harga 2
Tidak tertimbang Agregatif Sederhana → umum / keseluruhan 2
Terimbang Agregatif Sederhana 2
Tertimbang Laspeyres 2
Tertimbang Paasche 2
Tertimbang Drobisch- Bowley 3
Tertimbang Irving Fisher 3
Tertimbang Marshall Edgeworth 3
INFLASI 3

KEBIJAKAN MONETER - FISKAL 4


Kebijakan Moneter 4
Otoritas Moneter 4
Peran 4
Instrumen Moneter 4
Kebijakan Fiskal 6
Otoritas 6
Tujuan 6
Peran 6
2 Kebijakan Fiskal 6
Instrumen Kebijakan Fiskal 6

Soal eval : 7

APBN & APBD 10


Pasal 23 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 10
Fungsi APBN & APBD 10
Tujuan APBN & APBD 11
Sumber Pendapatan Negara 11
Jenis pengeluaran negara dan daerah: 12
Mekanisme penyusunan APBN / APBD 13
Fun fact 14
Dua tahap proses penyusunan APBN/ APBD 14
Pengaruh APBN/ APBD thdp ekonomi negara: 14

Pajak 16
A. INDEKS HARGA & INFLASI
INDEKS HARGA
● Indeks = Variable (segala sesuatu yang bisa berubah)
● Harga = Nominal (angka)
● Indeks Harga Dasar / Acuan → 100

Contoh indeks harga


➔ Indeks Harga Konsumen (IDK) → Harga paling mahal krn terakhir
➔ Indeks Harga Produsen (IDP) → pembuat awal ,pengolah, distributor
➔ Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) → Ekspor-Impor (grosir)
➔ Indeks Harga Petani → Harga pangan awal (Harga panen - harga bibit = IH Petani)
➔ Indeks Harga Saham Gabungan → Rerata harga saham
● Kalau saham naik berarti byk masuk modal(?

❖ Perhitungan = tidak tertimbang dan tertimbang (ada faktor tertentu)


❖ Tidak tertimbang Agregatif Sederhana → umum / keseluruhan
→ Membagi 2 hal :
● Indeks harga ( IP = harga tahun itung (Pn) : Harga tahun dasar (Po) X 100
Pn → 2019
Po → 2018 → 1 tahun sebelum tahun itung
Hasil satuan → Poin

❖ Terimbang Agregatif Sederhana


● IA = Pn X Weight : Po X Weight X 100

❖ Tertimbang Laspeyres
● IL = Pn x Qo : Po x Qo x 100
● Ada 3 unsur o dari kiri bwh, kanan bawah dan kanan atas

❖ Tertimbang Paasche
● Ada 3 unsur n (gemulai)
❖ Tertimbang Drobisch- Bowley

❖ Tertimbang Irving Fisher

❖ Tertimbang Marshall Edgeworth

INFLASI
B. KEBIJAKAN MONETER - FISKAL

Kebijakan Moneter
● Kebijakan yang mengatur JUB
● Mengatur lalu lintas moneter dan JUB

Otoritas Moneter
● Bank Indonesia
● OJK
● Menteri Keuangan dan Bank Umum

Peran
● Mempercepat proses pembangunan
● Menciptakan penawaran uang yang cukup

Instrumen Moneter
a. Politik Diskonto (suku bunga)
● Menaikan suku bunga
- Mengatasi Inflasi
- Mengurangi JUB
● Menurunkan suku bunga
- Mengatasi deflasi
- Menambah JUB

b. Pasar terbuka (Surat berharga = SUN/ SBI)


● Menjual Surat
- Mengatasi Inflasi
- Menurunkan JUB
● Membeli surat
- Mengatasi deflasi
- Menambah JUB

c. Cadangan kas
● Menaikan cadangan kas
- Mengatasi Inflasi
- Mengurangi JUB
● Menurunkan cadangan kas
- Mengatasi deflasi
- Menambah JUB

d. Kredit selektif
● Pertimbangan matang sebelum memberikan pinjaman kepada masyarakat
● Syarat
- Character (karakter)
- Collateral (Jaminan)
- Capital (modal)
- Capacity (kemampuan)
- Condition of Economy (kondisi ekonomi)
Kebijakan Fiskal
● Pemerintah yang memutuskan dan mengeksekusi

Otoritas
● Kementerian Keuangan

Tujuan
● Kesempatan kerja tercipta jika pemerintah bisa menaikan/ menurunkan pajak
(pengangguran)
● Memelihara stabilitas ekonomi & menjaga keberlangsungan fiskal

Peran
● Menyusun APBN
● Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata

2 Kebijakan Fiskal
1. Ekspansif
● Pengangguran tinggi
● Menambah pengeluaran pemerintah (G)
● Menaikkan pajak (Tx)

2. Kontraktif
● Saat Inflasi
● Mengurangi pengeluaran pemerintah (G)
● Menurunkan pajak (Tx)

Instrumen Kebijakan Fiskal


a. Pengeluaran pemerintah (APBN/ APBD)
b. Pajak
c. SUN / ORI
Soal eval :

1. Berikut ini kebijakan moneter, kecuali ..


a. Menurunkan Tingkat Suku Bunga
b. Menaikkan Pajak
c. Menaikkan Cash Ratio
d. Redenominasi
e. Menaikkan Tingkat Suku Bunga

2. Kebijakan pengguntingan nilai uang tanpa mengubah harga barang dan jasa yang berlaku,
disebut juga sebagai ... *

a. Revaluasi
b. Sanering
c. Cutting Money
d. Ilegal
e. Redenominasi

3. Meningkatkan kuantitas barang dan jasa, merupakan kebijakan ... *

a. Politik dagang
b. Fiskal
c. Logistik
d. Moneter
e. Non moneter dan non fiskal
4. Anggaran defisit diberlakukan dalam hal pemerintah ingin... *

a. Menambah jumlah uang beredar


b. Menurunkan ekspor
c. Menaikkan ekspor
d. Menstimulus pertumbuhan ekonomi
e. Memperbaiki nilai tukar valas

5. G naik, Tr naik namun Tx turun, merupakan ... *

a. Kebijakan Fiskal berimbang


b. Kebijakan Fiskal Kontraktif
c. Kebijakan Moneter terkait JUB
d. Kebijakan Fiskal Ekspansif
e. Kebijakan Moneter terkait suku bunga
6. Easy money policy dilakukan dengan cara ... *

a. Memudahkan penyaluran kredit dari perbankan


b. Mendefisitkan status APBN
c. Menaikkan BI Rate
d. Mengurangi pajak
e. Menjual SBI

7. Kebijakan moneter ekspansif pada dasarnya dimaksudkan untuk ... *

a. Meningkatkan tabungan di bank-bank umum


b. Meningkatkan pemberian kredit
c. Meningkatkan daerah penguasaan moneter
d. Meningkatkan jumlah uang giral
e. Meningkatkan jumlah uang beredar

8. Salah satu cara untuk menarik uang yang beredar di masyarakat dengan menjual surat-surat
berharga kepada masyarakat. Kebijakan tersebut dinamakan ... *

a. Pasar terbuka
b. Kebijakan riil
c. Politik rasio kas (rasio kas)
d. Diskonto (BI rate)
e. Fiskal

9. Jika pemerintah melalui pemegang otoritas moneter menambah cadangan wajib bank-bank
maka tujuannya adalah untuk ... *

a. Menurunkan jumlah impor barang dan jasa agar penggunaan devisa dapat dikurangi
b. Menambah jumlah uang beredar agar menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui
investasi nasional
c. Meningkatkan jumlah ekspor barang untuk menambah devis
d. Agar kinerja bank umum makin sehat
e. Mengurangi jumlah uang beredar agar inflasi dapat dikendalikan
10. Untuk mengatasi masalah ekonomi dapat digunakan kebijakan fiskal, yaitu kebijakan ... *

a. Mendorong ekspor dan impor


b. Mengubah pajak
c. Menambah penerimaan daerah
d. Mengubah JUB
e. Mengubah sistem serta jumlah penerimaan dan pengeluaran negara
APBN & APBD

Pasal 23 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945


● jangka waktu tertentu penerimaan dan alokasi pengeluaran negara biasanya 1 tahun

Fungsi APBN & APBD


1. Otorisasi
● Dasar bagi negara/ daerah
● Harus dapat dipertanggung jawabkan kepada rakyat

2. Perencanaan
● Pedoman untuk merencanakan

3. Pengawasan
● Pedoman untuk menilai kegiatan penyelenggaraan

4. Alokasi (pemerintahan Daerah)


● Ditentukan besar anggaran pengeluaran setiap bidang (pembangunan,
departemen, lembaga)
● Sasaran prioritas

5. Distribusi (pemerintahan pusat)


● Sumber penerimaan akan digunakan kembali
● Ke seluruh sektor daerah, desa, kota

6. Stabilisasi (pemerintahan pusat)


● Pedoman agar penerimaan/ pengeluaran teratur dan terkendali

Tujuan APBN & APBD


A. APBN
● Pedoman pengeluaran dan penerimaan negara
● Peningkatan produksi
● Peningkatan kesempatan kerja
● Pertumbuhan ekonomi
● Mencapai kemakmuran rakyat

B. APBD
❖ Mengatur pembelanjaan dan penerimaan daerah
❖ Mencapai kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi daerah secara merata

Sumber Pendapatan Negara


1. APBN
● Perpajakan
★ Pph
- Migas
- Non migas (pasal 21, 22, 23, 25/29, 26)
★ Ppn & PpnBM
★ PBB
★ BPHTB
★ Cukai
+ Internasional
❖ Bea masuk
❖ Pajak ekspor

● Bukan pajak
- Penerimaan SDA
❖ Gas alam
❖ Minyak bumi
❖ Pertambangan umum
❖ Kehutanan
❖ Perikanan
- Laba BUMN
- Investasi (lainnya)
2. APBD
● Pendapatan asli daerah
● Dana perimbangan
● Pendapatan lain lain
● Sisa lebih perhitungan anggaran daerah
● Penerimaan pinjaman daerah
● Dana cadangan daerah
● Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan

Jenis pengeluaran negara dan daerah:


a. UU no 17 tahun 2003, Pasal 11 (5) dapat dibedakan berdasarkan organisasi, fungsi, dan
jenis belanja

b. Menurut Organisasi / Anggaran


● Rincian belanja disesuaikan dengan susunan kementrian negara/lembaga
● Anggaran belanja disesuaikan dengan program” yang akan dijalankan masing”
bidang

c. Menurut Fungsi
● Pelayanan umum
● Pertahanan
● Ketertiban dan keamanan
● Ekonomi
● Lingkungan hidup
● Perumahan dan fasilitas umum
● Kesehatan
● Pariwisata
● Budaya
● Agama
● Pendidikan
● Perlindungan sosial

d. Menurut Jenis Belanja


● Belanja pegawai
● Belanja barang
● Belanja modal
● Pembayaran bunga utang
● Subsidi
● Belanja hibah
● Bantuan sosial & belanja lain lain
Mekanisme penyusunan APBN / APBD
Fun fact
Dua tahap proses penyusunan APBN/ APBD

● Penyusunan APBN/APBD dilakukan oleh pemerintah pusat/daerah dan harus disetujui


oleh DPR/DPRD
● Proses pembicaraan pendahuluan pemerintah-DPR dilakukan Februari-Agustus
● Pengajuan, pembahasan, dan penetapan dimulai pertengahan Agustus sampai bulan
Desember
● Jika tidak disetujui, maka menggunakan anggaran tahun lalu

Pengaruh APBN/ APBD thdp ekonomi negara:

a. Sektor Moneter
● Karena mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat

b. Neraca Pembayaran
● Komponen penerimaan negara berasal dari penerimaan migas : sebagian besar
dari hasil penjualan migas masuk ke kas negara
● Karena defisit APBN dan transaksi berjalan ditutupi oleh utang luar negeri maka
sebagian besar pengeluaran rutin digunakan untuk membayar utang dan
bunganya
● Komponen penerimaan pemerintah mengandung sisi impor yang besar, misalnya
bantuan proyek yang menjadi sumber untuk menutupi defisit

c. Sektor Produksi
● Kalo pemerintah menempuh kebijakan anggaran defisit (pengeluaran lebih
besar daripada penerimaan, persebaran uang di masyarakat bakal lebih luas)
● Kalo anggaran surplus ( penerimaan lebih banyak daripada pengeluaran jadi
bisa menekan tingkat inflasi dengan mengurangi pengedaran uang di
masyarakat)

Alokasi Anggaran

a. Jumlahkan semua pendapatan


● Mendata jumlah pendapatan dalam jangka waktu tertentu

b. Memperkirakan Pengeluaran
● Mengetahui total pendapatan
● Mencatat kebutuhan
● Siapkan anggaran tak terduga untuk mengantisipasi

c. Hitung sisanya
● Menghitung selisih antara pendapatan dan pengeluaran
● Surplus = baik
● Jika tidak ada sisa atau defisit maka perlu mengurangi pengeluaran yg kurang
penting
Pajak
UU 28 th 2007 pasal 1

Ciri Pajak
● Iuran wajib
● Dipungut berdasarkan UU
● Tanpa mendapat imbalan jasa secara langsung
● Membiayai pengeluaran umum

Unsur Pajak
● Wajib pajak
- orang/ badan usaha
- Pasal 1 angka 2 UU KUP (ketentuan umum perpajakan)
❖ Orang pribadi / badan sebagai (pembayar/ pemotong/ pemungut) pajak
● Objek pajak
- barang/ penghasilan yang dikenakan pajak

● Tarif pajak
- Besarnya persentase pajak yang harus dibayarkan
- 4 jenis
❖ Proporsiona
- Persentase samal
- PPn 10%
❖ Degresif (JARANG)
- Makin banyak makin turun
❖ Konstan
- Materai Rp 10.000
❖ Progresif
- Makin banyak makin meningkat
- STNK
- Pph

Manfaat & Fungsi Pajak


● Manfaat Pajak
❖ Self Liquiditing (proyek produktif utk ekspor)
❖ Reproduktif (ekonomis- irigasi sawah)
❖ Umum (monumen, objek wisata, rekreasi)
❖ Tidak produktif (pertahanan negara/ perang/ utk anak yatim piatu)

● Fungsi Pajak
❖ Anggaran (sumber pendapatan)
- Sumber penerimaan kas negara
- Membiayai pengeluaran negara
❖ Alokasi (penempatan biaya)
- Membiayai dan menyediakan barang/ jasa
- Pembangunan infrastruktur

❖ Distribusi (pemerataan)
- Alat untuk pemeratan pendapatan
- Membiayai pengeluaran umum sehingga rakyat dapat menikmati secara
merata
- Dibangunnya taman kota

❖ Regulasi (aturan)
- Alat yg mengatur kegiatan ekonomi
- Utk melindungi produk dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk
tinggi untuk produk luar negeri

Perbedaan Pajak
a. Retribusi (langsung diberikan jasa)
● Karcis parkir
● Jasa pelabuhan

b. Iuran
● Iuran sampah dan kebersihan pasar (berdampak ke suatu kelompok/ golongan)

c. Sumbangan
● Sumbangan wajib pembangunan
● Pemeliharaan prasarana daerah

d. Bea masuk & keluar


● Cukai bensin, gula, dll

Golongan Pajak
A. Langsung
● Ditanggung sendiri
● PPh

B. Tidak langsung
● Pajak dapat dialihkan kepada orang lain
● PPn (indo PPn tunggal 10%)

Sistem Pemungutan Pajak


A. Self assessment system (lapor bayar sndri)
● Menghitung
● Menyetor
● Melaporkan pajak Sendiri
B. Official asmnt system (pihak negara)
● Dilakukan oleh fiskus (petugas pemungut pajak)
● Petugas negara dari pemerintah

C. Withholding tax system (perusahaan lapor, pegawai confirm)


● Pihak ketiga
● Kantor BUMN

Prinsip Pemungutan Pajak (Smith’s canon)


● Equality (kesamaan)
● Certainly (kepastian)
● Convenience (kelayakan)
● Efficiency (ekonomi)

Anda mungkin juga menyukai