Anda di halaman 1dari 21

Kebijakan fiskal adalah

Berdasarkan buku Kebijakan Fiskal dan Moneter: Teori dan


Empirikal oleh I Wayan Sudirman, kebijakan fiskal adalah
kebijakan yang berkaitan dengan pasar barang dan jasa

 Kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan


ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan
pendapatan (berupa pajak) pemerintah
Tujuan Kebijakan Fiskal
adalah bisa mengontrol pemasukan dan pengeluaran
negara agar mencapai tujuan ekonomi negara yang lebih
baik.
Berikut tujuan kebijakan fiskal adalah:
1. Meningkatkan produk domestik buto (PDB) negara
dan PDB per kapita.
2. Meningkatkan serapan tenaga kerja.
3. Menjaga stabilitas harga. Mencapai kestabilan
ekonomi secara nasional.
4. Memacu pertumbuhan ekonomi negara. Membantu
mendorong laju investasi.
5. Membuka kesempatan kerja yang luas. Mewujudkan
keadilan sosial.
6. Membentuk pemerataan dalam pendistribusian
pendapatan.
7. Mengurangi pengangguran.
8. Menjaga stabilitas atau kestabilan harga barang dan
jasa supaya terhindar dari inflasi.
Instrumen kebijakan fiskal
adalah alat yang dimanfaatkan pemerintah untuk menjaga
stabilitas ekonomi melalui kebijakan fiskal.

1. Pajak, pajak dapat meningkatkan dan menurunan daya


beli masyarakat. Dengan cara, menurunkan pajak untuk
meningkatkan produksi barang dan jasa sehingga akan
meningkatkan daya beli dan sebaliknya.
2. Pengeluaran belanja negara, Nilai belanja negara dapat
dikurang dan ditambah sesuai kebutuhan agar terjai
keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran.
3. Obligasi public, penerbitan obligasi atau surat utang bagi
warga negara sebagai investasi. Contohnya, Surat
Berharga Negara (SBN) Ritel.

• Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan


pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan
pengeluaran pemerintah dapat mempengaruhi variabel-
variabel berikut:
 Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
 Pola persebaran sumber daya
 Distribusi pendapatan
• Diperlukan suatu garis yang disebut dengan Kebijakan
anggaran dalam menyusun RAPBN.

• Kebijakan Anggaran adalah garis kebijakan pemerintah


dalam penetapan pengeluaran dan penerimaan negara
dalam rangka mencapai tujuan nasional.
• Mengalokasika sumber- daya ekonomi agar
n efisien. sumber

• Mendistribusikan sumber-sumber daya ekonomi dan


kegiatan ekonomi agar seimbang menuju keadilan dan
kemakmuran.

• Menstabilkan perekonomian dan mengurangi


goncangan ekonomi menuju kearah
pengaruh
kesempata terciptanya
kerja dan pertumbuhan ekonomi
n mantap. yang
Kebijakan Anggaran
Seimbang

Kebijakan

Anggaran
Kebijakan Anggaran
Dinamis
• Kebijakan Anggaran Seimbang: Suatu kebijakan anggaran
yang menyatakan bahwa antara pendapatan dan
pengeluaran dibuat berimbang.

• Kebijakan Anggaran Dinamis: Suatu kebijakan anggaran


yang menyatakan bahwa pendapatan dan pengeluaran
dibuat secara dinamis disesuaikan dengan kebutuhannya.
 Kebijakan Anggaran Defisit:
 Pengeluaran dibuat lebih besar dari pada
pendapatan.
 Jika negara mengalami resesi ekonomi untuk
meningkatkan perekonomian.
 Kebijakan Anggaran Surplus:
 Penerimaan dibuat lebih besar dari pada
pengeluaran
• Iuran wajib yang harus dibayar oleh masyarakat kepada
negara berdasarkan undang-undang guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

• Ciri-ciri Pajak:
 Merupakan iuaran kepada pemerintah.
 Dipungut berdasarkan undang-undang.
 Untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
 Digunakan untuk kesejahteraan umum.
 Tanpa imbalan jasa secara langsung.
PAJAK RETRIBUSI
Keputusan/undang-
undang dari pemerintah Keputusan dari pemerintah
pusat. daerah.

Diatur dengan undang-undang . Ditetapkan dengan peraturan


daerah.
Dipungut pemerintah pusat. Dipungut pemerintah daerah.

Wajib dan dapat Wajib bagi orang yang


dipaksakan bagi seluruh menggunakan fasilitas
warga negara pemerintah daerah.
Tidak mendapat imbalan jasa Mendapat imbalan jasa
secara langsung. secara langsung.
Berlaku untuk seluruh warga
negara Indonesia. Berlaku untuk daerah
bersangkutan.
Sumber pendapatan Sumber pendapatan pemerintah
pemerintah daerah
pusat
 G : P0(E0 A)  (AD0 AD1)  (A E1)  P (P0
P1) : (E0 E1)
 T : P0(E0 A)  (AD0 AD2)  (B E2)  P (P0 P2)
: (E0 E2)
 Y  kesempatan kerja  pengangguran 
• Bagian dari sistem ekonomi
• kebijakan yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan sistem internal dan eksternal serta
tercapainya tujuan ekonomi makro
,

 Internal: pertumbuhan ekonomi


yang tinggi, stabilitas harga
pemerataan pembangunan,
 Eksternal: neraca pembayaran
 Tujuan ekonomi makro:

 menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur


dengan kesempatan kerja,
 kestabilan harga serta neraca
pembayaran internasional yang
seimbang.
• Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu,
maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan
(tindakan stabilisasi).

• Upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang


tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan
kestabilan harga

• Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan


oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor
riil

• Tujuan utama: Upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan


ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap
mempertahankan kestabilan harga
• Bank Sentral (Otoritas Moneter) berusaha mengatur:
 keseimbangan antara persediaan uang dengan
persediaan
barang agar inflasi dapat terkendali,
 tercapainya kesempatan kerja penuh dan kelancaran
dalam pasokan/distribusi barang.

• Dilakukan antara lain dengan instrumen:


 suku bunga,
 giro wajib minimum,
 intervensi dipasar valuta asing,
 dansebagai tempat bagi bank-bank untuk
terakhir uang apabila mengalami kesulitan likuiditas
meminjam
• Pengaturan jumlah uang beredar melalui 2 mekanisme:

1. Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary Expansive


Policy): suatu kebijakan dalam rangka menambah
jumlah uang yang beredar
2. Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary Contractive
Policy): suatu kebijakan dalam rangka mengurangi
jumlah uang yang beredar.
Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight
money
policy)
• Kebijakan Kuantitatif:
 Open Market Operations
 menjual atau membeli surat berharga pemerintah:
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga
Pasar Uang (SBPU).
 Menambah jumlah uang beredar: membeli SBI
atau SBPU
 Discount Rate Policy (Discount Rate Operations)
 memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank
umum
 Menambah jumlah uang beredar: Menurunkan
tingkat bunga Bank Sentral
 Reserve Requirements Policy
 Memainkan jumlah dana cadangan perbankan
yang harus disimpan pada pemerintah
 Menambah uang beredar: pemerintah
menurunkan rasio cadangan wajib
 Pendekatan Y=AE : r  I (AE1 AE2)
 Pendekatan AD-AS: r  I  (AD0 AD1): titik B
(Ptetap) : (Y0
Y1)  (B C)  P (P0 P1) : (Y1 Y2).
 Y(Y1 Y2)  kesempatan kerja  pengangguran 
 Mula-mula AE(P0):E0, terjadi inflasi (P0  P1)  (AE(P1):E1.
Kebijakan Fiskal : G   (AE(P1)  AE(P2) ): P
(P0  P1)  tingkat kesempatan kerja penuh
tercapai; inflasi turun.
 Mula-mula AD0:A, terjadi inflasi (P0  P1)  (Y0 
Y1):B,
Kebijakan Fiskal : G   (AD1  AD2) ): P (P1  P2)
 tingkat kesempatan kerja penuh tercapai; inflasi
turun.
 Mula-mula AD0:E0, terjadi inflasi (P0  P1)  (AD0 
AD1):E1. Kebijakan Moneter : menurunkan penawaran
uang (r)  (I );
(AD1  AD2):E2  P (P1  P2)  tingkat kesempatan
kerja penuh tercapai; inflasi turun.
• Kebijakan Kuantitatif:
 Open Market Operations
 menjual atau membeli surat berharga pemerintah:
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga
Pasar Uang (SBPU).
 Menambah jumlah uang beredar: membeli SBI
atau SBPU
 Discount Rate Policy (Discount Rate Operations)
 memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank
umum
 Menambah jumlah uang beredar: Menurunkan
tingkat bunga Bank Sentral
 Reserve Requirements Policy
 Memainkan jumlah dana cadangan perbankan
yang harus disimpan
pada pemerintah
 Menambah uang beredar: pemerintah
menurunkan rasio cadangan wajib

Anda mungkin juga menyukai