Usulan Penelitian (Farah)
Usulan Penelitian (Farah)
Disusun Oleh:
FARAH RIZA FADHILLAH
1801571035
PROGRAM STUDI
BUDAYA UNIVERSITAS
UDAYANA DENPASAR
2022
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................7
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian...............................................................................7
1.3.1 Tujuan Penelitian.............................................................................................7
1.3.1.1 Tujuan Umum...........................................................................................7
1.3.1.2 Tujuan Khusus..........................................................................................7
1.3.2 Manfaat Penelitian............................................................................................8
1.3.2.1 Manfaat Teoretis.......................................................................................8
1.3.2.2 Manfaat Praktis.........................................................................................8
1.4 Tinjauan Pustaka, Konsep, dan Kerangka Teori.....................................................8
1.4.1 Tinjauan Pustaka..............................................................................................8
1.4.2 Konsep............................................................................................................13
1.4.2.1 Strategi....................................................................................................13
1.4.2.2 Komunitas Rumah Belajar Kambodja....................................................14
1.4.2.3 Ruang Pendidikan Alternatif..................................................................15
1.4.2.4 Anak Marjinal.........................................................................................16
1.4.3 Kerangka Teori...............................................................................................17
1.4.3.1 Teori Tindakan Sosial.............................................................................17
1.4.3.2 Teori Pembelajaran Konstruktif.............................................................19
1.5 Model Penelitian...................................................................................................20
1.6 Metode Penelitian.................................................................................................21
1.6.1 Lokasi Penelitian............................................................................................22
1.6.2 Jenis dan Sumber Data...................................................................................23
1.6.3 Teknik Penentuan Informan...........................................................................23
1.6.4 Teknik Pengumpulan Data.............................................................................25
1.6.4.1 Teknik Observasi....................................................................................25
1.6.4.2 Teknik Wawancara.................................................................................25
1.6.4.3 Studi Dokumen.......................................................................................26
1.6.5 Analisis Data..................................................................................................27
1.7 Prosedur Penelitian...............................................................................................27
1.7.1 Tahap Penjajakan............................................................................................27
1.7.2 Tahap Penyusunan Proposal...........................................................................28
1.7.3 Tahap Bimbingan Proposal............................................................................28
1.7.4 Ujian dan Revisi Proposal..............................................................................28
1.7.5 Tahap Penelitian Skripsi.................................................................................29
1.7.6 Tahap Penyusunan Skripsi.............................................................................29
1.7.7 Tahap Bimbingan Skripsi...............................................................................29
1.7.8 Ujian dan Revisi Skripsi.................................................................................29
1.7.9 Tahap Cetak Skripsi.......................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................32
ii
BAB I
PENDAHULUAN
alam tidak lagi hanya berdasarkan pada makan dan minum saja, melainkan juga
satunya yakni pendidikan. Suatu sistem budaya selalu memiliki sistem pendidikan
mereka sendiri sebagai pintu gerbang utama bagi generasi umat manusia untuk
Dalam perspektif kajian ilmu antropologi, pendidikan erat kaitannya dengan salah
seperangkat unsur yang berkaitan dengan hal-hal yang harus diketahui manusia dalam
lingkungan alamnya sendiri. Perspektif tersebut, mengalami proses evolusi dan difusi
kemudian hari dijadikan sebagai pedoman bagi anggota suatu sistem budaya itu
sendiri.
1
2
kompleks akibat interaksi antar kebudayaan yang semakin hari semakin dinamis.
Dinamika kebudayaan yang terjadi, erat kaitannya dengan proses adaptasi manusia
terhadap alam lingkungannya. Hukum alam yang berlaku pada proses adaptasi
dengan modal yang tidak sedikit, membuat banyak orang-orang dengan ekonomi
lemah di perkotaan harus tersingkir dari kemajuan zaman. Sebagian dari mereka
adaptasi mereka dari kancah persaingan di lingkup perkotaan yang semakin tidak
dapat dijangkau oleh ekonomi mereka masing-masing. Sebagian lagi, tetap berusaha
perkotaan yang dapat mereka olah kembali menjadi rezeki untuk memenuhi
dan masyarakat marjinal lainnya atau bahkan justru berprofesi sebagai seorang
kriminal.
tugas pendidikan yang disebut sebagai sekolah, walaupun bukan berarti orang
tua dan
3
masyarakat melepaskan tanggung jawabnya untuk hal itu. Sekolah dianggap sebagai
tempat yang efektif untuk menaiki tangga masyarakat. Bagi masyarakat, sekolah
cukup baik untuk menyistematiskan banyak wawasan dan pengetahuan dari dunia
mereka. Kesenjangan sosial yang ada, tidak hanya berpengaruh terhadap kebutuhan
perut semata, melainkan juga terhadap pendidikan bagi anak-anak mereka. Tidak
pendidikan di bangku sekolah akibat besarnya biaya yang perlu dikeluarkan demi
meraih sistem pengetahuan yang terbaik. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tinggi
masyarakat modern.
bagi kemajuan budaya dan bangsa, khususnya bagi masyarakat Indonesia. Seluruh
warga negara Indonesia wajib mengikuti jenjang pendidikan mulai dari pendidikan
anak usia dini, sekolah dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi.
Pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945. Pasal 31 (1) menyatakan bahwa semua warga
negara berhak atas pendidikan. Selain itu, Pasal 31 (2) menyatakan bahwa semua
warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan negara menanggung biayanya.
Pendidikan Nasional Tahun 2003. Dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan sistematis untuk menciptakan lingkungan dan proses belajar yang memungkinkan
4
peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya untuk belajar tentang agama.
kemampuan yang dibutuhkan diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan bangsa. Bentuk
upaya sadar dan bebas untuk menentukan arah masa depan. Masyarakat dengan hak
Sebagai sebuah kota besar yang berstatus sebagai ibukota Provinsi Bali, Kota
menuju pusat kota dengan harapan memperbaiki taraf ekonomi dan penghidupan
individu dalam beradaptasi di kota Denpasar, tentu menghadirkan mana pihak yang
meroket sebanyak 4,47% pada bulan Maret, yang kemudian naik menjadi 5,25% pada
bulan September 2015. Hal itu disebabkan oleh jumlah pengangguran yang melonjak
dari 1,37 persen pada Maret 2015 menjadi 1,99 persen pada September 2015. Alasan
lainnya adalah penurunan jumlah sektor ekonomi di bidang pertanian dan industri.
5
Faktanya, bidang ini adalah yang paling mudah untuk tumbuh (Tempo. 2015. Angka
https://nasional.tempo.co/read/735094/angka-kemiskinan-di-bali-naik-meski-41-
ekonomi lemah, yakni SMA dan SMK Negeri Bali Mandara. Sekolah yang
didirikan pada tahun 2009-an ini merupakan sekolah berasrama yang bergengsi di
Provinsi Bali. Sekolah yang dikelola langsung oleh Pemprov Bali ini tidak hanya
tersebar di Kota Denpasar saja, melainkan juga seluruh Provinsi Bali, seperti
Kabupaten Badung, dan Kabupaten Buleleng. Namun, seiring dinamika zaman dan
kebijakan gubernur Provinsi Bali yang juga semakin dinamis, membuat SMA dan
SMK Negeri Bali Mandara menjelma menjadi pilihan yang sulit bagi kelompok
zonasi yang membuat SMA dan SMK Negeri Bali Mandara berstatus selayaknya
kategori miskin, hingga isu-isu bahwa keberadaan SMA dan SMK Negeri Bali
Mandara tidak akan dilanjutkan lagi (Tatkala.co. 2022. Dilema SMA Bali Mandara
2022).
6
semakin individu tersebut dapat bersaing dalam lingkungannya yang dinamis. Selain
itu, pendidikan juga merupakan pengetahuan, sikap, keyakinan dan aspek lain dari
kemampuan serta perilaku para generasi muda. Para orang tua, tentu sangat berharap
agar anak-anaknya dapat meraih pendidikan setinggi mungkin dengan tujuan agar
memperbaiki cetak biru (blueprint) nasib sosial-ekonomi yang telah diwariskan oleh
keluarganya.
dari ide seorang Mahasiswi Udayana di tingkat akhir yang saat itu pulang ke
anak di sekitar kampung halamannya yang terletak di kaki Gunung Medono, Jepara
membuat keterbatasan sinyal dn kondisi para orang tua mereka belum melek
Pendidikan kepada para anak dari mayoritas pekerjaan orang tua mereka yakni Petani.
Dikarenakan Beliau sudah di tingkat akhir, maka dengan terpaksa ia harus kembali ke
niat untuk ikut membangun ruang belajar untuk mereka para anak-anak kaum
Marjinal disana dengan rentang umur di antara 3 sampai 14 tahun. Kehadiran ruang
belajar yang dinamakan Rumah Kambodja ini membuat banyak para relawan yakni
para mahasiswa dengan bekal pengetahuan dan wawasan yang telah mereka dapat di
Literasi dan Numerasi para siswa di Rumah Kambodja. Adanya moral support dari
7
para Relawan yang memberikan semangat kepada para siswa bahwa walaupun
mereka anak dari seorang pemulung atau petani, tetapi mereka juga dapat sukses dan
layak untuk mendapatkan hak di bidang Pendidikan yang sama dengan yang lainnya.
Kehadiran Rumah Kambodja ini sangat di setujui oleh para orang tua para siswa. Para
siswa sendiri sangat senang belajar di Rumah Kambodja. komunitas tersebut dimulai
sebagai berikut:
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi
Komunitas Rumah Belajar Kambodja sebagai ruang pendidikan alternatif bagi anak
Kota Denpasar.
Kota Denpasar.
9
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
Provinsi Bali (Studi Komparatif Kabupaten/Kota di Provinsi Bali)” yang ditulis oleh
Ni Made Wahyu Wijantari dan I Komang Gde Bendesa (2016: 13-25). Pada jurnal
Bali menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Hal itu dikarenakan metode pengambilan
sampel maupun standar kemiskinan yang diambil dalam penelitian. Selain itu,
disebutkan pula bahwa kemiskinan dibedakan menjadi dua bentuk, yakni kemiskinan
sumber daya alam, penggunaan teknologi tingkat rendah dalam kehidupan sehari-
hari, dan bencana alam. Hal itu sebagaimana yang terjadi di Kab. Buleleng, Kab.
sector pertanian yang diaplikasikan melalui teknologi tingkat rendah yang sekaligus
lokasi ketiga kabupaten tersebut yang berbatasan langsung dengan Gunung Agung
selaku gunung berapi aktif yang sering erupsi di Pulau Bali. Selanjutnya, kemiskinan
dan kekuatan sosial orang miskin terhadap orang kaya. Hal ini terjadi pada Kab.
Badung dan Kota Denpasar yang rentang kesenjangan sosialnya relatif cukup
Persamaan penelitian penulis dengan tulisan ini yakni fokus kajian terhadap
kemiskinan dan marjinalisasi masyarakat yang terjadi di Provinsi Bali serta berbagai
Provinsi Bali sebagai sebuah data statistik. Sedangkan, peneliti akan fokus terhadap
tulisan ini terhadap penelitian yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui
latar belakang
11
Komunitas Save Street Child Surabaya dalam Pendidikan Karakter Religius dan
Toleransi Pada Anak Jalanan di Surabaya” yang ditulis oleh Ririn Setiyowati dan
Harmanto (2022: 443-458). Pada jurnal ini, dijelaskan bahwa Komunitas Save Street
Child Surabaya (SSCS) menerapkan tahapan strategi pendidikan konstruktif oleh Lev
terhadap anak jalanan di Surabaya yang tentunya tidak tersentuh pendidikan formal
melalui tiga tahap, yakni Actual Development, Potencial Development, dan Zone of
Proximal Development.
mandiri tanpa menerima petunjuk dari orang dewasa. Pada tahap ini, komunitas
apa saja yang dapat mereka lakukan terkait pendidikan karakter yang akan diajarkan.
pengembangan terhadap anak-anak jalanan terkait potensi-potensi apa saja yang dapat
dilakukan oleh para anak jalanan. Terakhir, pada tahap Zone of Proximal
menyelesaikan masalah
12
mereka secara mandiri, yang tentu masih perlu diawasi oleh komunitas SSCS sendiri,
pada proses dan strategi komunitas belajar terhadap anak-anak marjinal dalam metode
pengajarannya. Perbedaan tulisan ini terhadap penelitian yang penulis lakukan yakni
tulisan ini lebih spesifik membahas tentang bagaimana strategi komunitas belajar
fokus penelitian terhadap strategi dan peranan Komunitas Rumah Belajar Kambodja
di Kota Denpasar dalam mendidik anak marjinal secara umum. Selain itu, perbedaan
lapangan penelitian antara Kota Surabaya dengan Kota Denpasar juga memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap penelitian yang akan dilakukan. Manfaat tulisan
ini terhadap penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai referensi dalam
mengetahui strategi yang dilakukan oleh komunitas belajar dalam menyediakan ruang
Marginal Berbasis Komunitas (Studi di Komunitas Belajar Aqil Kota Malang)” yang
ditulis oleh Lilis Oktaviani (2020). Dalam penelitian ini, dijelaskan bahwa Komunitas
berbagai program yang mereka minati sebagai tahap pengenalan terhadap anak-anak
marjinal tersebut agar mau turut serta untuk belajar. Beberapa diantaranya yakni
Science Social Fair and Festival, Lokakarya Ragam Tema, Festival Permainan
Tradisional, dan Program Gelar Baca. Pada mulanya, Komunitas Belajar Aqil
Namun, seiring berjalannya waktu, banyak pula mahasiswa dan para relawan lainnya
mulai bergabung dengan Komunitas Belajar Aqil secara resmi, dengan mengikuti
berbagai program pengabdian yang telah disusun. Dalam skripsi ini, penulis
sebuah komunitas belajar bagi anak marjinal. Selain itu, perbedaan lapangan
penelitian antara Kota Surabaya dengan Kota Denpasar juga memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap penelitian yang akan dilakukan. Manfaat penelitian ini terhadap
banyak kesamaan, namun beberapa tokoh di atas belum ada yang mengkaji lebih jauh
1.4.2 Konsep
1.4.2.1 Strategi
Dalam KBBI, kata ‘Strategi’ berarti: 1 ilmu dan seni menggunakan semua
perang dan damai; 2 ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh
dalam perang, dalam kondisi yang menguntungkan: 3 rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus; 4 tempat yang baik menurut siasat perang;
Dalam perspektif dunia pendidikan, kata strategi berarti taktik perencanaan mengenai
(Sanjaya, 2006: 126). Pada penelitian ini, penulis hendak meneliti tentang strategi
untuk
15
di Kota Denpasar.
sebagainya) yang hidup dan saling berinteraksi di dalam daerah tertentu; masyarakat;
pada 08 Mei 2022). Kemudian, kata ‘Rumah’ memiliki arti 1 bangunan untuk tempat
tinggal; 2 bangunan pada umumnya (seperti gedung) (KBBI Daring. 2021. Rumah.
laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (KBBI Daring. 2021. Belajar.
rumah belajar adalah salah satu ruang media pembelajaran alternative yang bertujuan
imbalan apapun baik dari peserta didik maupun dari para stakeholder terkait---
walaupun tidak serta merta menutup diri terhadap bantuan yang ada demi operasional
program komunitas. Dalam hal ini, komunitas rumah belajar lebih mengedepankan
tentang Sistem
16
pendidikan yang diadakan untuk masyarakat umum yang berfungsi sebagai tempat
dimaksudkan untuk mendukung seluruh pendidikan generasi muda yang tidak mampu
Belajar Kamboja secara bertahap memberi manfaat bagi anak-anak kurang mampu
yang tidak memiliki akses pendidikan berkualitas di jantung Kota Denpasar yang
gemerlap.
Berdasarkan pengertian yang didapat dari KBBI, kata ‘Ruang’ berarti: 1 Sela-
sela antara dua (deret) tiang atau sela-sela antara empat tiang (di bawah kolong
rumah); 3 Rongga yang berbatas atau terlingkung oleh bidang; 3 Rongga yang tidak
berbatas, tempat segala yang ada; 4 Petak dalam buah (durian, petai); pangsa (KBBI
Kemudian, kata ‘Pendidikan’ berasal dari kata dasar ‘Didik’. Kata ‘Pendidikan’
sendiri berarti proses perubahan sikap dan perilaku individu atau kelompok individu
14 Mei 2022). Selanjutnya, kata ‘Alternatif’ berarti pilihan dari dua atau lebih
17
pendidikan, hhingga kesenjangan pendidikan antara peserta didik yang kaya dan yang
kedua; 2 manusia yang masih kecil; 3 binatang yang masih kecil; 4 pohon kecil yang
tumbuh pada umbi atau rumpun tumbuh-tumbuhan yang besar; 5 orang yang berasal
dari atau dilahirkan di (suatu negeri, daerah, dan sebagainya); 6 orang yang termasuk
dalam suatu golongan pekerjaan (keluarga dan sebagainya); 7 bagian yang kecil (pada
suatu benda); 8 yang lebih kecil daripada yang lain (KBBI Daring. 2021. Anak.
2022).
Husna (2018: 32-54) menjelaskan bahwa anak marjinal adalah anak-anak dari
kalangan masyarakat marjinal yang lahir dari dampak kesenjangan ekonomi yang
terjadi pada suatu masyarakat. Dalam kehidupannya, anak marjinal terpaksa untuk
bekerja mengais kehidupan dari gemerlapnya suatu kota demi menyambung hidup
untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Pendapatan finansial orang tua tidak cukup
untuk menghidupi anak dan keluarganya, baik dari segi pendidikan, kesehatan
maupun kebutuhan lainnya. Hal ini berbeda dengan kehidupan anak-anak yang hidup
anak-anak yang seharusnya bersekolah, bermain dengan teman, dan belajar di rumah.
main hakim sendiri (vigilante) terhadap berbagai kasus kriminalitas yang sering
terjadi.
19
Max Weber (dalam Poloma, 2004: 169) menjelaskan bahwa dasar dari disiplin
ilmu sosiologi dan antropologi sosial adalah studi interpretatif tentang tindakan sosial
untuk mencari pengertian tentang tujuan dan makna setiap peristiwa. Bagi Weber,
mempelajari tindakan sosial berarti mencari pemahaman subjektif atau motivasi yang
mempengaruhi tindakan sosial itu sendiri. Adapun, 5 ciri pokok tindakan sosial
1. Tindakan manusia dengan makna yang subjektif bagi si actor yang mana
5. Tindakan yang memperhatikan tindakan orang lain, dan tepat terarah pada
emosional pelaku;
tertentu; dan
20
potensi yang ada di dalam dirinya sendiri. Lev Vygotsky (dalam Muhibbin dan
fakta atau konsep yang dapat langsung diingat. Vygotsky lebih menekankan pada
(dalam Dewi dan Fauziati, 2021: 163-174) kemudian mengajukan konsepsi dasar
Kota Denpasar
Kesenjangan
Sosial
Komunitas Rumah
Belajar Kambodja
Temuan
22
Keterangan :
: Hubungan mempengaruhi
dalam penelitian ini berangkat dari Kota Denpasar selaku kota besar sebagai Ibukota
sosial antara yang kaya dan yang miskin. Kesenjangan sosial yang ada, kemudian
membentuk dua golongan utama dalam bidang pendidikan, yakni anak marjinal dan
terpelajar tersebut, dan kebutuhan mendesak anak marjinal dalam meraih pendidikan
dalam dinamika penelitian di lapangan, penulis akan memfokuskan diri pada latar
belakang, dan strategi serta peranan Komunitas Rumah Belajar Kambodja sebagai
serta strategi dan peranannya sebagai ruang pendidikan alternatif bagi anak marjinal
di Kota Denpasar yang dijelaskan dari sudut pandang masyarakat secara umum (from
Belajar Kambodja sendiri. Penulis memilih lokasi ini karena adanya keunikan
pendidikan alternatif bagi anak-anak kaum marjinal yang ada di Kota Denpasar, dari
Rumah Belajar Kambodja yakni menjadi wadah Edukasi di bidang Literasi dan
Numerasi bagi seperangkat infrastruktur pendidikan yang tidak mampu diakses oleh
kaum anak-anak kaum marjinal seperti para anak pemulung dan penghuni bangunan
Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan juga didukung dengan
data kuantitatif agar data yang diperoleh dapat menjadi lebih objektif (Iqbal, 2002:
64). Sedangkan sumber data penulis dapat berasal dari sumber data primer atau
sekunder. Sumber data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan
mengetahui secara langsung terkait kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Komunitas
Rumah Belajar Kambodja. Sedangkan sumber data sekunder akan penulis peroleh
berhubungan langsung dengan subjek penelitian, seperti para tetangga sekitar atau
para orang tua murid. Serta, penulis juga akan menggali data sekunder
penentuan sumber data mana yang harus diperhatikan terlebih dahulu, bukan berarti
pengambilan sumber data atau informasi secara acak. Ini berarti penulis akan
mengenai
25
identifikasi informan dapat dibedakan menjadi: 1). Informan pangkal, 2). Informan
Atas dasar itulah, informan kunci dalam penelitian ini adalah pengelola
Kambodja memiliki kapabilitas yang cukup baik dalam memahami para anak-anak
kaum marjinal di lokasi penelitian, strategi dan peranan yang diambil sebagai ruang
pendidikan alternatif, serta bagaimana asal mula kehadiran Komunitas Rumah Belajar
Kambodja tersebut sejak awal berdiri hingga sekarang. Setelah itu, selanjutnya beliau
menyarankan informan lain yang memiliki kapasitas sesuai dengan pembahasan yang
akan penulis teliti, diantaranya yakni para murid Komunitas Rumah Belajar
masyarakat sekitar, serta pihak-pihak lainnya yang dapat dijadikan sebagai informan.
Selain itu, informan pangkal dalam penelitian yang penulis lakukan adalah perangkat
Banjar Monang- maning, Desa Tegal Kertha, Kota Denpasar, dengan tujuan untuk
mengetahui gambaran umum lokasi penelitian. Selain itu, pengelola TPS Monang-
maning juga akan penulis tunjuk sebagai informan pangkal untuk untuk mengetahui
lebih jauh tentang sejarah keberadaan Komunitas Rumah Belajar Kamboja yang
pada awal tahun 2022 melalui kunjungan rutin dan diskusi dengan para pengelola
Komunitas Rumah Belajar Kambodja dan para murid, sehingga akar permasalahan
dinamika kehidupan sehari-hari adaptasi mereka secara umum diketahui penulis, serta
Hasanah (2016: 21-46), terdapat empat macam teknik observasi partisipatif, yakni:
partisipasi pasif, partisipasi moderat, partisipasi aktif, dan partisipasi lengkap. Teknik
yang akan penulis gunakan untuk mempelajari permasalahan yang dihadapi adalah
langsung dalam kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas Rumah Belajar Kambodja
interview), yaitu proses wawancara dilakukan dengan metode tanya jawab sambil
sesuai dengan tingkat partisipasi aktif yang penulis lakukan pada masa rutin
berkunjung dan berdiskusi dengan para pengelola dan para murid Komunitas Rumah
lanjutkan dengan pertanyaan tentang apa latar belakang hadirnya Komunitas Rumah
Belajar Kambodja dan bagaimana strategi serta peranan mereka sebagai ruang
mengenai latar belakang kehadiran mereka dan tindakan yang mereka ambil sebagai
strategi serta peran dalam mewadahi para anak marjinal juga turut menjadi faktor
Selain itu, penulis juga akan mewawancarai informan sekunder untuk mengumpulkan
data pendukung.
Komunitas Rumah Belajar Kambodja. Tinjauan pustaka yang penulis peroleh dalam
penelitian ini terutama bersumber dari akun media sosial instagram milik Komunitas
penulis angkat dari bahan-bahan studi dokumen dengan data yang sebenarnya terjadi
di lapangan.
selanjutnya adalah analisis deskriptif terhadap data yang diperoleh untuk melihat
apakah data yang diperoleh dapat menjawab masalah penelitian atau sebaliknya.
Pengolahan data dilakukan setelah semua informasi terkumpul sebagai bagian dari
dan mengkonfirmasi kredibilitas data serta hipotesis yang akan diteliti. Penulis secara
studi untuk menyusun proposal penelitian yang akan penulis susun. Periode yang
dengan menggunakan literatur dan data asli yang penulis terima dari lapangan.
melalui teori-teori dari berbagai ahli. Waktu proses penyusunan proposal sekitar 1
Periode yang dialokasikan adalah satu bulan, yakni dari Minggu I Mei 2022 sampai
Setelah proposal berhasil disusun secara lebih cermat bersama para dosen
memulai ujian proposal. Periode yang dialokasikan adalah satu bulan, yakni dari
penelitian kemudian akan diuji melalui serangkaian proses ujian proposal oleh tim
mempermudah proses
30
Minggu, yakni dari Minggu I Juli 2022 sampai dengan Minggu III Juli 2022.
Minggu, yakni dari Minggu IV Juli 2022 hingga Minggu IV September 2022.
adalah 9 Minggu, yakni dari Minggu II Agustus 2022 hingga Minggu IV Oktober
2022.
tersebut kemudian diperiksa melalui serangkaian proses ujian skripsi oleh tim
penguji dan
31
beberapa perubahan untuk menyelesaikan skripsi ini serta menciptakan kondisi yang
memudahkan untuk proses selanjutnya, yaitu tahap pencetakan skripsi. Periode yang
dialokasikan adalah 3 Minggu, yakni dari Minggu III Oktober hingga Minggu I
November 2022.
diberikan adalah 2 minggu, yakni dari Minggu II hingga Minggu III November 2022.
Untuk lebih menjelaskan proses penelitian skripsi ini secara lebih lanjut, dapat
MATRIKS KEGIATAN
NO TAHAP 2022
KEGIATAN APR. MEI JUN. JUL. AGU. SEP. OKT. NOV.
1. Penjajakan x x x
2. Penyusunan x x xx
Proposal
3. Bimbingan x x xx
Proposal
4. Ujian dan x xx
Revisi
Proposal
5. Penelitian x x x x x x x x x
6. Penyusunan x x x x x x x x
Skripsi
7. Bimbingan x x x x x x x x x
Skripsi
8. Ujian dan x x x
Revisi
Skripsi
9. Cetak x x
Skripsi
33
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMEN/LAPORAN PENELITIAN
Oktaviani, Lilis. 2020. PEMBERDAYAAN ANAK MARGINAL BERBASIS
KOMUNITAS (Studi di Komunitas Belajar Aqil Kota Malang). Malang:
Skripsi Program Sarjana (S1) Kesejahteraan Sosial Universitas
Muhammadiyah Malang, Malang.
Saragih, Fanny Aulita Putri. 2021. TINDAKAN SOSIAL KOMUNITAS PEDULI
ANAK DALAM PENANGANAN ANAK JALANAN (Studi Deskriptif di
Komunitas Peduli Anak Kampung Aur Kecamatan Medan Maimun Kota
Medan). Medan: Skripsi Program Sarjana (S1) Sosiologi Universitas
Sumatera Utara, Medan.
BUKU
Iqbal, Hasan. 2002. Pokok-pokok Metodologi dan Aplikasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Koentjaraningrat. 1977. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Rineka
Cipta.
. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Poloma, Margareth M. 2004. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Rajawali Pers.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
JURNAL
Dewi, Listiana dan Fauziati, Endang. 2021. "Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
dalam Pandangan Teori Konstruktivisme Vygotsky". Jurnal Papeda: Jurnal
Publikasi Pendidikan Dasar. Vol. 3 No. 2 Hal: 163-174.
Gultom, Delina dan Jatiningsih, Oksiana. 2019. "Strategi Komunitas Save Street
Child Sidoarjo dalam Pendidikan Anak Jalanan". Kajian Moral dan
Kewarganegaraan. Vol. 7 No. 1 Hal: 16-30.
Hasanah, Hasyim. 2016. "Teknik-teknik Observasi”. Jurnal At-Taqaddum. Vol. 8 No.
1: 21-46.
Husna, Fathayatul. 2018. "Inovasi Pendidikan pada Kaum Marjinal”. Jurnal Sosiologi
Universitas Syah Kuala. Vol. 12 No. 1: 32-54.
Muhibbin dan Hidayatullah, M. Arif. 2020. “Implementasi Teori Belajar
Konstruktivisme Vygotsky pada Mata Pelajaran PAI di SMA Sains Qur'an
Yogyakarta”. Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 5 No. 1: 113-129.
34
Tatkala.co. 2022. Dilema SMA Bali Mandara | Ketika Marhaen Lupakan Kaum
Marjinal. Diakses pada 06 Mei 2022. https://tatkala.co/2022/03/17/dilema-
sma-bali-mandara-ketika-marhaen-lupakan-kaum-marjinal/.
Tempo. 2015. Angka Kemiskinan di Bali Naik Meski 41 Persen Turis Berkunjung.
Diakses pada 06 Mei 2022. https://nasional.tempo.co/read/735094/angka-
kemiskinan-di-bali-naik-meski-41-persen-turis-berkunjung/full&view=ok.