2.2 Genetika.
2.2 Genetika.
2 Pengertian Genetika
Genetika (berasal dari bahasa Greek kuno) merupakan sebuah disiplin ilmu
biologi yang mempelajari tentang hereditas dan variasi dalam makhluk hidup. Genetika
disebut juga studi tentang pewarisan sifat (hereditas). Gregor Johan Mendel abad ke-19
melakukan percobaan persilangan pada kacang ercis (Pisum sativum) → terutama pada
variasi bentuk dan warna ditandai dengan hubungan dominan-resesif. Mendel
menyilangkan tanaman kacang ercis yang tinggi dengan yang pendek. Keturunannya
memperlihatkan nisbah (perbandingan) tanaman tinggi terhadap tanaman pendek sebesar
3:1.
P1 : ♂ TT X ♀ tt
(Tinggi) (Pendek)
G : T t
F1 : Tt (tinggi)
P2 : ♂ Tt X ♀ tt
(Tinggi) (pendek)
G: T, t t
F1:
♂ T t
♀
t Tt (tinggi) tt (pendek)
Keterangan:
Hasil persilanagan antara induk jantan yang homozigot dominan (TT) dengan induk
betina yang homozigot resesif (tt) menghasilkan keturunan yang berbatang tinggi bersifat
heterozigot (Tt) atau F1 nya. Kemudian F1 tersebut dikawinkan kembali dengan salah satu
induknya yaitu induk betinanya dan menghasilkan perbandingan. Perbandingan genotif 1 Tt:
1 tt. Perbandingan fenotif: 1 Tt (tinggi): 1 tt (pendek) atau 50% berbatang tinggi dan 50%
berbatang pendek.
Perkawinan pengujian (Testcross)
Perkawinan antara individu F1 (hibrid) dengan individu yang dobel resesif. Contoh
persilangannya menggunakan marmut berbulu hitam yang ditentukan oleh gen B dan
marmut berbulu putih yang ditentukan oleh gen b.
Diagram pewarisan:
P1 : ♂ BB X ♀ bb
(Hitam) (Putih)
G : B b
F1 : Bb
(Hitam)
P2 : ♂ Bb X ♀ bb
(Hitam) (putih)
G: B, b b
F1:
♂ B b
♀
b Bb (hitam) bb (putih)
50% 50%
Keterangan:
Bedanya dengan perkawinan balik adalah pada perkawinan pengujian F1
disilangkan dengan individu yang dobel resesif, sedangkan perkawinan balik F1 bisa
dissilangkan dengan induk jantan dan betina. Perkawinan pengujian menghasilkan
keturunan yang mempunyai perbandingan 1:1 dan biasanya dilakukan untuk
menguji ketidak murnian suatu individu.
Semidominan (Intermediet)
Jika diadakan penyilanagan antara tanaman bunga pukul empat (Mirabilis
jalava) berwarna merah (MM) dengan bunga pukul empat berwarna putih (mm),
maka terjadi F1 berwarna merah muda (pink). Dalam perkawinan intermediet
perbandingan antara genotif dan fenotifnya adalah 1 : 2 : 1.
Diagram pewarisan:
P : ♂ MM X ♀ mm
(merah) (putih)
G : M m
F1 : Mm
(Pink)
F2 :
♂ M M
♀
M MM (merah) Mm (Pink)
m Mm (Pink) mm (putih)
A epistasis terhadap B
dan b
Contoh persilanagan antara umbi lapis (Allium sp). A= gen untuk umbi merah dan B=
gen untuk umbi kuning sedangkan aabb=gen untuk warna putih.
P : ♂ AABB X ♀ aabb
(merah) (Putih)
G : AB ab
F1 : AaBb
(merah)
f) Epistasis dominan
Kuncinya:
aa epistasis terhadap B
dan b
Warna bulu mencit
Ada interaksi lain dalam menumbuhkan warna bulu pada mencit.
A = gen untuk warna kelabu
a = gen untuk warna hitam
C = pigmentasi normal
c = tidak ada pigmentasi
Yang epistasis disini adalah Cc, jadi epistasis resesip. Kalau cc tidak ada atau
tidak hadir maka warna bulu mencit berwarna kelau dengan kehadiran gen A, dan
hitam dengan kehadiran gen a.
Diagram pewarisan:
P : ♂ CCaa X ♀ ccAA
(hitam) (Putih)
G : Ca cA
F1 : CacA
(kelabu)
F2 : 9 C-A- mencit kelabu
3 C-aa mencit hitam
3 ccA- mencit putih
1 ccaa mencit putih
Jadi perbandingan fenotif pada epistasis resesif adalah 9 (mencit kelabu) : 3
(mencit hitam): 4 (mencit putih).
g) Interaksi Dominan dan resesif
Sebagai simulasi persilangan interaksi dominan resesif adalah persilangan
pada ayam ras. Terjadi interaksi antara 2 gen yang epistasis ialah alel dominan I-i dan
C-c.
I = Epistasis
i = tidak menghalangi keluarnya warna
C = pigmentasi normal
c = tidak ada pigmentasi
Jika I dan C hadir bersama-sama menghasilkan ayam berbulu putih, sedang jika i saja
yang hadir akan menghasilkan warna hitam pada bulu ayam.
P : ♂ IICC X ♀ iicc
(putih) (Putih)
G : IC ic
F1 : IiCc
(putih)
Gamet-gamet yang terbentuk pada F1 adalah:
♂ : IC, Ic, iC, ic
♀ : IC, Ic, iC, ic
F2 :
♂ IC Ic iC ic
♀
IC IICC IICc IiCC IiCc
(putih) (putih) (putih) (putih)
Ic IICc IIcc IiCc Iicc
(putih) (putih) (putih) (putih)
iC IiCC IiCc iiCC iiCc
(putih) (putih) (hitam) (hitam)
Ic IiCc Iicc iiCc iicc
(putih) (putih) (hitam) (putih)
Perbandingan genotif = 9 I-C- (putih) : 3 I-cc (putih) : 3 iiC- (hitam) : 1 iicc (putih)
Perbandingan fenotif = 13 (putih) : 3 (hitam)
Keterangan (-) bisa berpasangan dengan (I dan i), sedang (C-) dapat berpasangan
dengan C dan c.s.
h) Epistasis Gen Dominan Rangkap.
Gen dominan rangkap terjadi karena terdapat 2 gen dominan yang
mempengaruhi bagian tubuh makhluk hidup yang sama.
Kuncinya: