Kelas : 12 IPA 3
F1 >< F1 :Tanaman kapri batang tinggi >< Tanaman kapri batang tinggi
Genotip : Tt >< Tt
PERTANYAAN:
Dari persilangan di atas:
1. Sifat fenotip manakah yang dominan pada kedua induk?
Jawab: Sifat fenotip yang dominan pada kedua induk adalah batang tinggi.
4. Bagaimana pengaruh gen T terhadap gen t jika kedua gen tersebut berpasangan ?
Jawab : Gen T akan mendominasi gen t sehingga sifat fenotip yang muncul adalah sifat fenotip pada
gen T
Jawab : Persilangan dominan penuh adalah persilangan dua individu sejenis yang memperhatikan
satu sifat beda dengan gen-gen dominan.
Jawab : Tt : 2
TT : 1
Tt : 1
P : Tanaman kapri biji halus, warna kuning>< Tanaman kapri biji kisut, warna hijau
Genotip : HHKK >< hhkk
Gamet : HK hk
F1 >< F1: Tanaman kapri biji halus, warna kuning >< Tanaman kapri biji halus, warna kuning
HhKk 7 Hhkk 8
HHKk 5 HHkk 6
Hk (Halus, kuning) (Halus, hijau)
(Halus, kuning) (Halus, hijau)
HhKK 9
HhKk 10 hhKK 11 hhKk 12
hK (Halus, kuning)
(Halus, kuning) (Kisut, kuning) (Kisut, kuning)
PERTANYAAN :
Dari persilangan di atas, tuliskan genotip individu :
1. F2 yang berfenotip halus, kuning ! Berapakah jumlahnya ?
Jawab : 9
Jawab : 3
3. F2 yang berfenotip kisut, kuning ! Berapakah jumlahnya ?
Jawab : 3
Jawab : 1
5. Ada berapa macam fenotip yang terbentuk pada keturunan kedua (F2) ? Sebutkan !
Jawab : Ada 4 fenotip yang terbentuk pada keturunan kedua (halus-kuning, halus-hijau, kisut-
kuning, dan kisut-hijau.)
Jawab : HHKK : HHKk : HhKK : HhKk : HHkk : Hhkk : hhKK : hhKk : hhkk
1 2 : 2 : 4 : 2 : 2 : 1 : 2 : 1
Jawab : 1 dan 16
Jawab : 2-15
10. Nomor berapakah yang merupakan individu homozigot dominan dan individu homozigot resesif ?
PERTANYAAN :
Dari persilangan di atas :
1) Sifat fenotip manakah yang dominan pada kedua induk?
Jawab : Tidak ada sifat yang dominan pada kedua induk. Sifat fenotif keduanya membentuk
sifat baru yang merupakan gabungan dari sifat fenotif kedua induk.
Jawab : Mm
4) Bagaimana pengaruh gen M terhadap gen m jika kedua gen tersebut berpasangan ?
Jawab : Jika kedua gen berpasangan, maka sifat yang muncul adalah gabungan dari kedua
sifat gen tersebut.
Jawab : Persilangan dimana sifat yang dibawa oleh gen tidak ada yang dominan dan tidak
ada yang resesif sehingga pengaruh kedua sifat tersebut sama kuat.
Jawab : MM : Mm : mm
1 : 2 : 1
Jawab :
Individu homozigot : MM dan mm
Individu heterozigot : Mm
Soal: Jika ayam berpial/jengger rose homozigot disilangkan dengan ayam berpial biji homozigot,
pada F1 dihasilkan jengger walnut (sumpel). Tentukan rasio fenotif F2-nya?
Penyelesaian:
P1 : RRpp (rose) >< rrPP (biji)
Gamet : Rp rP
F1 : RrPp (walnut) artinya: R dan P memunculkan walnut
P2 : RrPp (walnut) >< RrPp (walnut)
Gamet : RP, Rp, rP, rp RP, Rp, rP, rp
F2
RP Rp rP rp
RRPP RRPp RrPP RrPp
RP
(walnut) (walnut) (walnut) (walnut)
Kesimpulan : Rasio fenotif F2: Biji hitam : Biji kuning : Biji putih = 12 : 3: 1
3. Kriptomeri
Kriptomeri adalah peristiwa suatu faktor dominan yang baru tampak pengaruhnya apabila
bertemu dengan faktor dominan lain yang bukan alelnya. Faktor dominan ini seolah-olah
tersembunyi (kriptos),
Soal:
Diketahui gen A (ada pigmen antosianin), a (tidak ada pigmen antosianin), B (air sel bersifat
basa), dan b (air sel tidak bersifat basa). Penyilangan Linaria maroccana berbunga merah
(AAbb) dengan Linaria maroccana berbunga putih (aaBB), menghasilkan 100% generasi (F1)-
nya berbunga ungu. Tentukan rasio fenotif F2-nya?
Penyelesaian:
P1 : AAbb (merah) >< aaBB (putih)
Gamet : Ab aB
F1 : AaBb (Ungu) ada pigmen antosianin (A) dalam basa (B)
P2 : AaBb (ungu) >< AaBb (ungu)
Gamet : AB, Ab, aB, ab AB, Ab, aB, ab
F2 :
gamet AB Ab aB ab
AABB AABb AaBB AaBb
AB
(ungu) (ungu) (ungu) (ungu)
AABb AAbb AaBb AaBb
Ab
(ungu) (merah) (ungu) (merah)
AaBB AaBb aaBB aaBb
aB
(ungu) (ungu) (putih) (putih)
AaBb Aabb aaBb aabb
ab
(ungu) (merah) (putih) (putih)
Rasio fenotif F2 = ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4
Pada tikus, warna bulu yang hitam dikendalikan oleh gen R dan C bersama-sama, sedangkan rr
dan C menyebabkan warna krem. Jika ada gen cc, tikus itu menjadi albino. Perkawinan antara
tikus hitam homozigot (RRCC) dan tikus albino (rrcc), menghasilkan F1 semua hitam. Tentukan
fenotif F2!
Penyelesaian:
P1 : RRCC (hitam) >< rrcc (albino)
Gamet : RC rc
F1 : RrCc (hitam) artinya: R dan C membawa sifat hitam secara bersama
P2 : RrCc (hitam) >< RrCc (hitam)
Gamet: RC, Rc, rC, rc RC, Rc, rC, rc
F2 :
RC Rc rC rc
RRCC RRCc RrCC RrCc
RC
(hitam) (hitam) (hitam) (hitam)
RRCc RRcc RrCc Rrcc
Rc
(hitam) (albino) (hitam) (albino)
RrCC RrCc rrCC rrCc
rC
(hitam) (hitam) (krem) (krem)
RrCc Rrcc rrCc rrcc
rc
(hitam) (albino) (krem) (albino)
4. Polimeri
Polimeri adalah peristiwa dengan beberapa sifat beda yang berdiri sendiri memengaruhi bagian
yang sama dari suatu individu.
Soal:
Pada penyilangan antara gandum berbiji merah (M 1M1M2M2) dan gandum berbiji putih
(m1m1m2m2), dihasilkan F1 semua gandum berbiji merah. Tentukan rasio fenotif F2-nya!
Penyelesaian:
P1 : M1M1M2M2 (merah) >< m1m1m2m2 (putih)
Gamet : M1M2 m1m2
F1 : M1m1M2m2 (merah) artinya: M1 dan M2 memunculkan warna merah
P2 : M1m1M2m2 (merah) >< M1m1M2m2 (merah)
Gamet : M1M2, M1m2, m1M2, m1m2 M1M2, M1m2, m1M2, m1m2
F2
M1M2 M1m2 m1M2 m1m2
M1M1M2M2 M1M1M2m2 M1m1M2M2 M1m1M2m2
M1M2
(merah) (merah) (merah) (merah)
5. Komplementer
Komplementer adalah peristiwa dua gen dominan saling memengaruhi atau melengkapi dalam
mengekspresikan suatu sifat.
Soal:
Diketahui C (gen penumbuh bahan mentah pigmen), c (gen tidak mampu menumbuhkan bahan
mentah pigmen), R (gen penumbuh enzim pigmentasi kulit), dan r (gen tidak mampu
menumbuhkan enzim pigmentasi kulit). Jika disilangkan induk berwarna (CCRR) dengan tidak
berwarna (ccrr), maka akan dihasilkan keturunan 100% berwarna. Tentukan rasio fenotif F2!
Penyelesaian:
P1 : CCRR (berwarna) >< ccrr (tak berwarna)
Gamet : CR cr
F1 : CcRr (berwarna) artinya: C dan R mempengaruhi warna
P2 : CcRr (berwarna) >< CcRr (tak berwarna)
Gamet : CR, Cr, cR, cr CR, Cr, cR, cr
F2 :
CR Cr cR cr
CCRR CCRr CcRR CcRr
CR
(berwarna) (berwarna) (berwarna) (berwarna)
CCRr CCrr CcRr Ccrr
Cr
(berwarna) (tak berwarna) (berwarna) (tak berwarna)
CcRR CcRr ccRR ccRr
cR
(berwarna) (berwarna) (tak berwarna) (tak berwarna)
CcRr Ccrr ccRr ccrr
cr
(berwarna) (tak berwarna) (tak berwarna) (tak berwarna)
Parental X
Merah Kuning
Gamet Gamet
F1
Merah F1
F2 : F1 X F 1 X
F2 = F1 X F1 X
Gamet
Gamet , , ,
F2
Merah 3 Kuning 1
F2
9 3 3 1
Jelaskan Pola hereditas menurut Gregor Mendel tersebut?
Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya melalui gen disebut hereditas.
Mekanisme hereditas ini
mengikuti aturan-aturan tertentu yang disebut pola-pola hereditas. Seorang sarjana Amerika
bernama
Walter Stanborough Sutton berhasil menjelaskan bahwa pola-pola hereditas terjadi karena hal-
hal berikut:
1. Gen merupakan karakteristik yang diturunkan. Oleh karena itu, meskipun terjadi mitosis dan
meiosis, bentuk dan identitas setiap gen di dalam kromosom adalah tetap.
2. Saat terjadi meiosis, kedua perangkat kromosom yang berasal dari kedua induk akan memisah
secara bebas. Kromosom tersebut kemudian mengelompok dengan kromosom lain yang bukan
homolognya.
3. Jumlah kromosom yang terkandung dalam ovum dan sperma adalah sama (bersifat haploid),
yaitu setengah dari jumlah kromosom sel tubuh induknya.
4. Individu hasil pembuahan antara ovum dan sperma bersifat diploid, yaitu mengandung dua
perangkat
kromosom.
B. Gen Pautan Adakah perbedaan dengan
yang dikemukakan oleh
Gregor Mendel di bagian A?
Mendel mengemukakan
bahwa kromosom pada kedua
induk akan memisah secra
bebas.
Pada gen pautan, dua gen
atau lebih pada kromosom
yang sama tidak dapat
memisah secara bebas saat
pembelahan meiosis.
E. Gen Lethal
Gen lethal adalah gen yang dalam keadaan homozigot menyebabkan kematian
1. Dominan
Keturunan F1
Kuning Homozigot(KK) = 1 = mati
Kuning Heterozigot(Kk) = 2 = hidup
Hitam (kk) = 1 = hidup
2. Resesif
Keturunan F1
Hijau Homozigot (AA) = 1 = hidup
Hijau Heterozigot(Aa ) = 2 = hidup
Kuning homozigot (aa) = 1 = mati
Alel letal resesif merupakan sepasang gen resesif yang dapat menyebabkan kematian
jika berada dalam keadaan homozigot. Berbeda dengan alel letal dominan, individu yang
mengala- mi kematian sebelum lahir hanya yang bergenotipe homozigot resesif. Sementara itu,
individu yang bergenotipe homozigot dominan dan heterozigot merupakan individu yang
normal.
F. Determinasi Seks
Berdasarkan Tabel tersebut ada berapa macam tipe determinasi seks?
Apa perbedaan pada masing-masing determinasi seks tersebut, jelaskan
x
1. Tipe merupakan perimbangan jumlah gonosom X dengan set autosom (misalnya
a
diploid berjumlah 2, triploid berjumlah 3). Tipe ini terjadi pada Drosophila
melanogaster (lalat buah). Jenis gonosom lalat buah dibedakan menjadi dua macam,
yaitu X berbentuk seperti batang dan Y yang berbentuk seperti kail (membengkok).
Gonosom Y tidak menentukan jenis kelamin, tetapi menentukan kesuburan (fertilitas).
2. Tipe XX-XY merupakan tipe penentuan sex dengan menggunakan pasangan kromosom
pada organisme. Sistem ini umum kita temukan pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
Penamaannya berdasarkan bentuk gonosom yang ditemukan. Gonosom X berukuran
lebih besar dari gonosom Y. Sistem ini diberi tanda XX untuk betina dan jantan diberi
tanda XY
3. Tipe Xo terdapat pada serangga seperti Orthoptera dan Hemiptera. Individu yang
memiliki kromosom X homozigot (XX) berjenis kelamin betina. Sementara itu, individu
yang memiliki hanya satu X atau XO berjenis kelamin jantan.
4. Tipe ZW terdapat pada burung, ikan, serta beberapa jenis kupu-kupu dan reptil. Individu
ZW adalah betina, sedangkan individu ZZ adalah jantan.
Pertanyaan:
1. Apakah dalam peta silsilah terdapat pihak orang tua (parental) dan anak (filial)?
Ada
3. Apa saja perbedaan fisik yang kamu temukan antar anak di keluarga ayahmu. Tuliskan pada
tabel berikut!
No Ciri Fisik Variasi
1 Rambut Lurus, hitam Lurus, hitam
2 Alis mata Tebal, Hitam Tipis, hitam
3 Warna bola mata Coklat Coklat
4 Cuping telinga Terpisah Terpisah
5 Lesung pipi Tidak ada Tidak ada
6 Dagu Lancip Lonjong
7 Warna kulit Sawo matang Sawo matang
8 Hidung Lebar, mancung Kecil, pesek
9 Bentuk muka Oval Lonjong
10 Tinggi badan Sedang Tinggi
4. Penyakit dan kelainan menurun apa yang diwariskan dari orang tua! Cari informasi dari
rangkuman yang sudah di berikan di gcr dan lengkapi tabel berikut!
Penyakit dan Kelainan pada Manusia
No
Tidak terpaut seks Terpaut seks
1 Huntington Hemofilia
2 Dentinogenesis imperfecta Buta warna
3 Anonychia (Anonikia) Anodontia
4 Retinal aplasia Amolar
5 Katarak Sindrom fragile X
6 Hipertensi Sindrom Lesch-Nyhan
7 Sindrom marfan Distrofi otot
8 Progeria Webbed toes
9 Thalasemia Sindrom rett
10 Albino Anemail
11 Siklemia Hypertrichosis
5. Amatilah peta silsilah keluarga ratu Victoria berikut dan jawablah pertanyaan dibawah
dengan benar!
a. Bila gen hemophilia dibawa oleh gen yang diberi symbol huruf h, maka genotip ibu
pembawa (carier) adalah:
Jawab: Genotip ibu carrier adalah
d. Anak-anak Helena dan Leopold tidak ada yang hemophilia, mengapa? Jelaskan!
Jawab: Pembawa gen hemofilia pada pernikahan Helena dan Leopold hanyalah sang
suami yang bergenotipe XhY. Untuk menghasilkan keturunan yang memiliki
hemofilia perlu menghasilkan filial yang bergenotipe XhY pada laki-laki dan XhXh
pada perempuan. Anak Helena dan Leopold hanyalah Alice yang menjadi carrier
dan merupakan seorang perempuan. Gen Xh yang diperlukan untuk menghasilkan
keturunan perempuan hemofilia tidak ditemukan pada Helena sehingga tidak
dimungkinkan anak perempuan mereka memiliki hemofilia. Seandainya mereka
memiliki keturunan laki-laki, maka kemungkinan besar ia memiliki anak yang
mengidap hemofilia.
e. Mengapa pada peta silsilah tersebut di atas tidak pernah dijumpai wanita hemophilia?
Jawab: Wanita dengan hemofilia harus mempunyai genotip XhXh sehingga harus
dilakukan perkawinan antara laki-laki pengidap hemofilia dengan seorang wanita
carrier hemofilia agar muncul wanita yang memiliki penyakit hemofilia. Hal ini
jarang terjadi karena tidak banyak pernikahan antara carrier wanita dengan laki-laki
pengidap hemofilia.
Pada silsilah di atas, pernikahan antara wanita carrier hemofilia selalu terjadi dengan
laki-laki yang bergenotipe normal sehingga tidak dimungkinkan terjadinya wanita
yang mengidap hemofilia.
Ayah Ibu
XhY x XHXh
Gamet : Ayah ( Xh, Y)
Ibu ( XH, Xh)
Persilangan
XH
Sel Kelamin Xh
XHXh
h XhXh
X (Wanita carrier)
(Wanita hemofilia)
XHY XhY
Y (Pria normal) (Pria hemofilia)
6. Bagaimana halnya jika ibu buta warna XcbXcb, menikah dengan pria normal (XY).
Buatlah diagram persilangan dan tentukan fenotip keturunannya.
Persilangan
Sel
Xcb
Kelamin
X XXcb
Y XcbY