Bab II Agung
Bab II Agung
TINJAUAN PUSTAKA
berbagai situasi yang berbeda namun dimensinya sama. Mengkaji tentang strategi
penelitian yang dipakai oleh penulis. Komparasi penelitian ini sangat penting
untuk mencari kesamaan serta perbedaan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan.
Romi Atmaja NST (2017) dengan judul “Strategi Manajemen Isu Humas
Romi membahas tentang strategi manajemen isu Humas RSU Dr Pirngadi medan
Pirngadi Medan. Model penelitian yang digunakan Romi yaitu model proses
manajemen isu. Metode Penelitian yang digunakan oleh Romi yaitu metode
Mengunakan model yang sama yaitu model proses manajemen isu. Perbedaan
penelitian Romi dengan penelitian ini yaitu tujuan penelitian Romi adalah untuk
7
8
humas RSU Dr Pirngadi dalam mengelola isu pemberitaan negatif terkait dugaan
malpraktik terhadap Ganda Hermanto, sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui apa saja hak-hak yang dituntut masyarakat terhadap PT. Sumberdaya
Sewatama.
Pemerintahan.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui apa saja hak-hak yang dituntut masyarakat terhadap PT. Sumberdaya
Sewatama . Objek penelitian ini yaitu Perusahan Swasta berskala Nasional dalam
dengan penelitian ini membahas tentang strategi humas dalam mengelola isu.
Tabel 2.1
Penelitian Terhadulu
No Nama dan Judul Persamaaan Perbedaan
1 Romi Atmaja Nst - Menggunakan - tujuan penelitian Romi
(2017) yang berjudul metode penelitian adalah untuk mengetahui
“Strategi Manajemen kualitatif. untuk mengetahui langkah-
Isu Humas RSU Dr - Teknik langkah manajemen isu
Pirngadi Medan pengumpulan data yang dilakukan oleh Humas
dalam Menangani yaitu observasi, RS Dr Pirngadi Medan
Pemberitaan wawancara dan dalam menangani
Negatif”. dokumentasi. pemberitaan negatif terkait
- Meneliti strategi dugaan malpraktik terhadap
Humas dalam Ganda Hermanto Serta
memanajemen isu untuk mengevaluasi strategi
sebua h perusahaan humas RSU Dr Pirngadi
swasta. dalam mengelola isu
- Menggunakan pemberitaan negatif terkait
model manajemen dugaan malpraktik terhadap
isu. Ganda Hermanto,
sedangkan tujuan dari
penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana
strategi manajemen isu
Humas PT. Sumberdaya
Sewatama dalam
manajemen isu dengan
masyarakat lingkungan
serta untuk mengetahui apa
saja hak-hak yang dituntut
masyarakat terhadap PT.
Sumberdaya Sewatama.
- Lokasi penelitian Romi
berlokasi di Kota Medan,
sedangkan lokasi penelitian
ini berada di Kota
11
Lhokseumawe.
- Objek penelitian Romi yaitu
RSU Dr Pirngadi Medan,
sedangkan objek penelitian
ini yaitu Perusahan Swasta
berskala Nasional dalam
menyediakan jasa
ketenagalistrikan.
Secara umum, ada lima tahap aktivitas manajemen isu yang bersifat
universal, artinya telah menjadi standar internasional dan menjadi formula bagi
dalam tahap ini dapat menggunakan beberapa cara, antara lain: (a).
internal, newsletter atau dikirim via pos. (b). Menggelar FGD (Focus
maya melalui berbagai fiturnya seperti blog, facebook, twitter, atau media
akibatnya bagi aktivitas organisasi. Tujuan tahap ini adalah mengetahui isu
daya untuk menyediakan dukungan yang optimal agar tujuan dan target
tercapai.
Proses manajemen isu Model Chase and Jones dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 2.1
Identifikasi Isu
Analisi Isu
Evaluasi Akhir
akan mampu mengelola dan menangani isu dengan baik. Mengelola isu dalam hal
15
ini sama artinya dengan proses manajemen isu. Bagaimana isu mampu diatasi
kebaikan bagi perusahaan. Oleh sebab itu penerapan manajemen isu dalam
yang ditemukan dalam lingkungan yang tak dapat dikendalikan oleh organisasi.
Sebagai mediator antara publik dan perusahaan, Public Relations juga mempunyai
disebut master strategy yaitu (a) Enterprise Strategy, Strategi ini berkaitan dengan
Masyarakat adalah kelompok yang berada diluar organisasi yang tidak dapat
dikontrol. (b) Corporate Strategy Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi
sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh
suatu organisasi. (c) Business Strategy Strategi pada tingkat ini menjabarkan
organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para anggota legislatif, para
16
politisi dan lain sebagainya. (d) Funcstional Strategy Strategi ini merupakan
Pertama, karena pesan yang kita sampaikan harus diterima dalam arti receive
tetapi ada juga accepted. Kedua, agar kita bisa mendapatkan respon yang
diharapkan. Dalam hal ini, strategi tidak bisa dipisahkan dari proses komunikasi
yang meyakinkan yang, harus ditempuh dalam mencapai tujuan, strategi sifatnya
jangka panjang, sedangkan taktik sifatnya jangka pendek. Strategi dan taktik
1. Perumusan Strategi
tujuan itu.
17
2. Implementasi Strategi
komitmen dan kerja sama dari seluruh unit, tingkat dan anggota organisasi.
Hal ini sesuai dengan David bahwa menurutnya dalam pelaksanaan strategi
strategi, maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi
3. Evaluasi Strategi
menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh
internal yang menjadi dasar strategi. Adanya perubahan yang akan menjadi
suatu hambatan dalam mencapai tujuan. Begitu pula dengan faktor internal
yang diantaranya strategi tidak efektif atau hasil implementasi yang buruk
18
dapat berakibat buruk bagi hasil yang akan dicapai. (b) Mengukur prestasi
diukur dan mudah dibuktikan. Kriteria yang meramalkan hasil lebih penting
dari pada kriteria yang mengungkapkan apa yang terjadi. (c) Mengambil
Dalam hal ini tidak harus berarti yang ada ditinggalkan atau merumuskan
strategi baru. Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau hasil tidak
2.4 Humas
terjemahan dari istilah Public Relations yang biasa disingkat PR. Secara
tetapi, oleh karena istilah hubungan masyarakat itu telah dikenal luas dan sudah
masyarakat.
19
humas adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sebagai
seluruh dunia, yang terhimpun dalam organisasi yang bernama “The International
sebagai berikut:
lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina pengertian, simpati,
dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau yang mungkin ada
dengan informasi yang berencana dan tersebar luas, mencapai kerjasama yang
Peran humas Menurut Dozier & Broom dalam Rosady Ruslan, peranan
Centre, and Canfield yang dikutip oleh Rosady Ruslan (2008:19) menyebutkan
ada empat fungsi Humas/Public Relations, yakni: (a) Menunjang aktivitas utama
komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi,publikasi serta
21
pesan dari organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif
2.5. Isu
yang jika berlanjut ini secara signifikan akan dapat memengaruhi operasional atau
kepentingan jangka panjang dari organisasi. Dapat disebut bahwa isu titik awal
munculnya konflik jika tidak dikelola dengan baik. Menurut The Issue
Management Council, jika terjadi gap atau perbedaan antara harapan publik
(Sumber:Atmaja, 2017:17)
Dalam konteks ini, beragam hal dalam kehidupan dapat terkait dengan
aktivitas perusahaan dan tumbuh sensitif menjadi isu yang kemudian berkembang
22
oleh perusahaan, hal itu tergantung bagaimana Public Relations dapat memonitor
Relations tersebut dapat mengobservasi alur opini publik terhadap suatu peristiwa
selalu hadir dalam aktivitas organisasi sebagai akibat dari interaksi dengan publik
dan lingkungan sosial tempat perusahaan berada. Sistem sosial tidak pernah sepi
mengelola isu.
Dari tulisan Harrison dapat dideskripsikan dua aspek jenis isu. Pertama,
aspek dampaknya. Ada dua jenis isu yaitu defensive dan offensive issues.
terhadap organisasi, dan oleh karena itu organisasi harus mempertahanakan diri
agar tidak mengalami kerugian reputasi. Sementara offensive issues adalah isu-isu
keluasan isu.
Ada empat jenis isu, yaitu (1) Isu-isu universal, yaitu isu-isu yang
memengaruhi secara personal. (2) Isu-isu advokasi, yaitu isu-isu yang tidak
memengaruhi sebanyak orang seperti isu universal. Isu ini muncul karena
(3) Isu-isu selektif, yaitu isu-isu yang hanya memengaruhi kelompok tertentu. (4)
Isu-isu praktis, yaitu isu-isu yang hanya melibatkan atau berkembang di antara
23
para pakar. Isu bisa meliputi masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan atau
menghasilkan hasil yang tak diharapkan, isu dapat diantisipasi. Pada dasarnya,
pemberitaan media massa dan menggelar diskusi publik. Dengan cara ini,
Sebuah isu juga dapat muncul bila terjadi suatu peristiwa dramatis
lain-lain.
3. Perubahan sosial.
Dalam hal ini, isu juga dapat muncul apabila leadership dari
perusahaan tersebut.
penanganan. Cara menangani isu tersebut yang pada akhirnya akan memunculkan
kegiatan organisasi itu sendiri atau individu maupun yang terkait dengan
Karena tipisnya perbedaan antara isu dan kritis, sangatlah penting bagi
dianggap penting. Ini adalah tahap penting yang menentukan apakah isu
dapat dimanajemen dengan baik atau tidak. Public Relations mesti proaktif
Mengacu Regester dan Larkin dalam buku Public Relations dan Crisis
untuk menerima isu. Pada tahap ini, organisasi mesti mulai berupaya
pada tahap ini pemberitaan media masih bersifat sporadik dan hanya
diri dan membentuk jaringan-jaringan. Pada tahap current stage ini, isu
critical stage terjadi bila publik terbagi dalam dua kelompok, setuju dan
masyarakat juga menurun, salah satu karena berjalannya waktu, ada solusi
27
baru atau muncul isu yang baru yang ternyata mempunyai keterkaitan
dengan isu sebelumnya atau pada waktu peringatansaat isu mulai muncul
berkonflik dalam bidang hukum. Isu pada intinya bisa berupa masalah, perubahan,
peristiwa, situasi, kebijakan atau nilai. Crabble dan Vibert menyatakan bahwa isu
dapat dikategrorikan ke dalam empat jenis: fakta, definisi atau kategori, nilai dan
1. Isu fakta, merupakan isu yang tidak perlu dipertentangkan, misal isu
2. Isu definisi atau kategori, ketika melihat kamus seseorang dapat membaca
bisa saja dihadapkan pada isu definisi atau kategori seperti “price-
gouging”. Isu ini bisa jadi memiliki lebih dari satu definisi: apa yang
apakah aktivitas perusahaan masuk ke dalam kategori ini? Jenis isuini bisa
jadi lebih baik didiskusikan dalam ruang dewan, dalam diskusi media dan
3. Isu nilai, meliputi penilaian apakah sesuatu itu baik atau buruk, etis atau
tidak etis, benar atau salah, dan sebagainya. Misalnya, apakah benar bagi
negara-negara berkembang?
4. Isu kebijakan, meliputi pertikaian atas tindakan yang harus diambil pada
Menurut Prayudi yang ia tulis di dalam buku manajemen isu dan krisis,
tren atau peristiwa potensial, eksternal dan internal, yang memiliki dampak baik
negatif maupun positif terhadap perusahaan dan menjadikan isu sebagai peluang
Menurut Coates,Jarrat and Heinz (dalam buku Public Relations and Crisis
untuk meresponnya”
kemudian dapat dijadikan prioritas bagi organisasi untuk meresponya dengan baik
2.7 Masyarakat
berarti “sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu
bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,
orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau sebaliknya, dimana
Arti yang lebih luasnya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-
komunitas yang interdependen atau individu yang saling bergantung antara yang
satu dengan lainnya. Pada umumnya sebutan masyarakat dipakai untuk mengacu
sekelompok individu yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur
Gambar 2.3
Kerangka Berfikir
Isu Oleh Chase and Jones. Di dalam proses penanganan is tersebut humas
menggunakan strategi proses manajemen isu dalam menangani isu yang dialami
PT. Sumberdaya Sewatama. Di dalam proses manajemen isu, langkah awal yang
program, dan evaluasi akhir program tersebut di jadikan hasil dari penangan isu