Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Humas merupakan tulang punggung perusahaan dalam menjaga citra dan

reputasi perusahaan. Peran humas ialah membangun kepercayaan khalayak bagi

perusahaannya. Maka dari itu pekerjaan humas tidak terlepas dari two way

communication (Komunikasi dua arah). Humas menyebarkan informasi kepada

khalayak untuk mendapatkan opini dan kesan terhadap perusahaan. Dalam

menangani beberapa persoalan terkait dengan perusahaan, Humas harus mengatur

strategi untuk mengembalikan dan menyelesaikan persoalan yang terjadi di

perusahaan. Seperti halnya PT. Sumberdaya Sewatama yang terletak di Gampong

Meuria Paloh, Kec. Muara Satu, Kota Lhokseumawe. PT. Sumberdaya Sewatama

adalah perusahaan yang berfokus pada penyediaan jasa ketenagalistrikan.

Dalam membangun sebuah perusahaan, negara mengatur beberapa hukum

terkait dengan berdirinya perusahaan di sebuah daerah. Terdapat dalam Pasal 1

angka 7 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian  (“UU

Perindustrian”). Perusahaan industri mempunyai kewajiban dalam upaya

pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup

sebagaimana telah diatur dalam Pasal 21 UU Perindustrian yang berbunyi: “(1)

Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian

sumber daya alam serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran

terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang dilakukannya.

(2) Pemerintah mengadakan pengaturan dan pembinaan berupa bimbingan dan

1
2

penyuluhan mengenai pelaksanaan pencegahan kerusakan dan penanggulangan

pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri. (3) Kewajiban

melaksanakan upaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikecualikan bagi

jenis industri tertentu dalam kelompok industri kecil.

Menurut Penjelasan Pasal 21 ayat (1) UU Perindustrian, perusahaan

industri yang didirikan pada suatu tempat, wajib memperhatikan keseimbangan

dan kelestarian sumber daya alam yang dipergunakan dalam proses industrinya

serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan

hidup akibat usaha dan proses industri yang dilakukan. Dampak negatif

dapat berupa gangguan, kerusakan, dan bahaya terhadap keselamatan dan

kesehatan masyarakat di sekelilingnya yang ditimbulkan karena pencemaran

tanah, air, dan udara termasuk kebisingan suara oleh kegiatan industri (Hukum

Online.com) .

Dari observasi awal yang penulis lakukan pada PT. Sumberdaya

Sewatama. Semenjak beroperasinya PLTMG Arun 2 mulai mengganggu warga di

sekitar lingkungan, utamanya warga dusun C dan D Gampong Meuria Paloh pada

tahun 2020. Suara bising yang ditimbulkan sejak beroperasinya PLTMG Arun 2

mengganggu pendengaran warga sekitar, getaran yang ditimbulkan juga membuat

sebagian rumah rusak. Sehingga sekitar ratusan warga mendatangi kantor

operasional PLTMG Arun 2 di pintu 53 komplek eks PT Arun, Selasa pagi

(13/10/20).
3

Puluhan warga yang mulai bergerak sejak pukul 08:00 WIB, langsung

berorasi di depan pintu kantor operator PLTMG Arun 2. Warga mengusung

tuntutan agar operator PLTMG Arun 2 yakni PT. Sumberdaya Sewatama

bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan akibat beroperasinya mesin

pembangkit tenaga gas tersebut. Perwakilan pendemo diterima manajemen PT.

Sumberdaya Sewatama dan PLN wilayah Sumbagut 2 yang dihadiri juga Ketua

DPRK Lhokseumawe Ismail A Manaf dan anggota DPRK dapil Muara Satu

Sudirman Said. Pertemuan juga didampingi pihak Kepolisian Resor

Lhokseumawe yang difasilitasi oleh Kabag Ops AKP.

Perwakilan massa yang juga Ketua Tuha Peut Meuria Paloh, Muhammad

MY dihadapan manajemen melaporkan kondisi warga sejak PLTMG Arun 2

dioperasikan. Kenyamanan dan kesehatan warga disebut tidak diperhatikan oleh

perusahaan sejak masalah ini mencuat di media bulan Mei lalu. Warga menuntut

pihak operator PLTMG Arun 2 agar bertanggung jawab terhadap kerugian materil

dan inmateril warga lingkungan. Di hadapan manajemen Sewatama dan

perwakilan PLN Sumbagut 2, perwakilan pendemo menyampaikan beberapa

tuntutan. Beberapa tuntutan yakni agar operasional mesin pembangkit dihentikan

sementara, meminta gubernur Aceh mencabut izin operasional PLTMG Arun2,

melakukan kajian AMDAL serta membayar ganti rugi rumah warga yang rusak.

Pertemuan sempat deadlock selama lebih satu jam, disebabkan petisi

warga tidak bisa ditandatangani oleh Manager Proyek PLTMG Arun 2. Pihaknya

berkoordinasi terlebih dahulu dengan PLN wilayah Sumbagut II mengingat


4

PLTMG Arun 2 di bawah kendalinya. Setelah menunggu, akhirnya pihak

pendemo mendapat jawaban pihak manajemen operasional. Kepada awak media

pihak manajemen operasional mengkonfirmasi bahwa pihaknya hanya akan

menghidupkan 3-4 mesin dari 12 mesin keseluruhan. Mengenai kompensasi,

diharapkan untuk menunggu hasil telaah oleh bidang lingkungan di BLHK

(Analisa Aceh.com).

Selama persoalan ini berlangsung, pihak humas telah turun ke lapangan

untuk mempertemukan kedua belah pihak terkait permasalahan yang terjadi.

Humas PT. Sumberdaya Sewatama,Muhammad Paloh melaporkan juga pihaknya

pun sudah menurunkan tim Konsultannya untuk mengukur tingkat kebisingan dan

getaran. "Hasil sementara ini, tingkat kebisingan dan getaran tidak menyalahi

aturan Menteri Lingkungan Hidup, karena masuk dalam kawasan industri,"

katanya. Sedangkan hasil evalausi secara internal tersebut, dalam waktu dekat ini

akan diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Lhokseumawe. "Bila memang

hasil evalusi internal kami adanya keraguan, maka akan dibentuk tim bersama

untuk dilakukan evaluasi kembali," pungkas Muhammad Paloh

(aceh.tribunnews.com).

Hal hasil, humas berkoordinasi dengan pihak PLN wilayah Sumbagut II

dan menyampaikan beberapa petisi yang berisi tuntutan masyarakat. Humas

memastikan permasalahan ini akan segera teratasi dengan adanya titik terang dari

kedua belah pihak melalui forum mediasi. Hasil dari musyawarah akan
5

menguntungkan kedua belah pihak baik dari pihak perusahaan maupun

masyarakat.

Pastinya dalam menyelesaikan permasalahan ini, peran humas sangat

dibutuhkan dalam memanajemen isu yang menimpa perusahaanya. Maka dari itu

penulis mengangkat judul “Strategi Manajemen Isu Humas PT. Sumberdaya

Sewatama dalam Menangani Keluhan Masyarakat lingkungan”.

1.2 Fokus Penelitian

Untuk menghindari penelitian yang begitu luas dan tidak lari dari

permasalahan, maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian yaitu, Humas

PT. Sumberdaya Sewatama dan Masyarakat Gampong Meuria Paloh yang terkait

keluhan masyarakat lingkungan terhadap PT. Sumberdaya Sewatama.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah

penelitian adalah:

1. Bagaimana strategi manajemen isu Humas PT. Sumberdaya Sewatama

dalam menangani keluhan masyarakat lingkungan?

2. Apa saja hak-hak yang dituntut oleh masyarakat terhadap PT. Sumberdaya

Sewatama?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini diharapkan

mampu menjawab pertanyaan yang telah diuraikan. Adapun tujuan penelitian

yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :


6

1. Untuk mengetahui bagaimana strategi manajemen isu Humas PT.

Sumberdaya Sewatama dalam menangani keluhan masyarakat lingkungan.

2. Untuk mengetahui apa saja hak-hak yang dituntut masyarakat terhadap PT.

Sumberdaya Sewatama.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk semua

pihak yang bersangkutan dalam penelitian ini baik secara teoritis maupun praktis,

yaitu sebagai berikut:

1.5.1 Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang studi ilmu

komunikasi.

2. Hasil penelitian ini bisa menjadi bahan bacaan atau referensi bagi semua

pihak yang membutuhkan pustaka mengenai Strategi Humas dalam

menyelesaikan permasalahan perusahaan.

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting

khususnya bagi Humas PT. Sumberdaya Sewatama.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada para

Mahasiswa/I komunikasi dalam memahami Strategi Humas dalam

menyelesaikan sebuah isu di perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai