Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN PASIEN KUSTA

BARU
No. : SOP/UPT-SPK/UKM/
SOP Dokumen IV/2017/
No.Revisi : 00
Tgl. Terbit : April 2017
Halaman : 1/2

UPT PUSKESMAS MISRIADI, AMK


SUNGAI PAKNING NIP. 19791019 200212 1
KEC. BUKIT BATU 004

1. Pengertian Suatu pemeriksaan yang dilakukan pada pasien dirawat jalan sehingga
dapat ditegakkan diagnosa sebagai pasien kusta.
Penyakit Kusta Adalah penyakit kronik (menular menahun) yang
disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae yang pertama kli
menyerang susanan saraf tepi, selanjutnya menyerang kulit, mukosa
(mulut), saluran pernafasan bagian atas, sistem retikulo endoterial,
mata, otot, tulang dan testis.
2. Tujuan 1. Penegakkan diagnosa kusta.
2. Ketepatan penatalaksanaan dan terapi kusta.
3. Memutus rantai penularan, mengobati dengan lengkap, mencegah
terjadinya kecacatan dan reaksi berulang.

4. Kebijakan

Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit

5. Referensi dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2012 “Pedoman Nasional


Program Pengendalian Penyakit Kusta”.
6. Prosedur / Alat
Langkah - langkah  Alat tulis kantor
 Kapas
 Sarung Tangan
 Blanko Status Pasien
 Regsiter Pasien ( Kohort )

a. Regsiter Pasien ( Kohort Penemuan penderita dan suspek


dilakukan dengan melakukan kegiatan kontak penderita, survey
case, RVS dan skrening pada anak sekolah
b. Pasien datang ke loket minta nomor antrian diarahkan ke Poli
Umum.
c. Di Poli Umum dilakukan pemeriksaan pandang dan raba.
d. Diagnosis kusta didasarkan pemeriksaan pandang dan periksa.
Pasien dilihat ada kelainan kulit atau tidak, jika ada dilakukan
tes semsifitas pada bercak tersebut. Ada 3 tanda pasti kusta yang
disebut Cardinal Sign yaitu lesi (kelainan,bercak) kulit yang mati
rasa, penebalan saraf disertai gangguan fungsi, pemeriksaan
hapusan darah ditemukan basil tahan asam.
e. Jika Sudah ditemukan maka pasien dibuatkan buku register
pasien dan buku pengobatan kusta.
f. Tipe kusta ada 2; Type PB dan MB
g. Type PB bila jumlah bercak mati rasa 1-5, hanya satu saraf yang
terganggu,dan basil tahan asamnya negative
h. Type MB bila jumlah bercak yang mati rasa lebih dari 5, saraf
yang terganggu lebih dari satu saraf, dan basil tahan asamnya
positip.
i. Pengobatan type PB dengan MDT selama 6 -9 bulan, jika type
MB dengan MDT selama 12- 18 bulan.

7. 6. Unit Terkait Loket , Poli Umum, laboratorium, Poli Gizi , Poli KiA, UGD / rawat inap
7.DokumenTerkait -

8.Rekaman Historis
Perubahan No Yang Diubah Isi Tanggal Mulai Diberlakukan
Perubahan
PENEMUAN SUSPEK KUSTA

No. : SOP/UPT-SPK/UKM/
SOP Dokumen IV/2017/
No.Revisi : 00
Tgl. Terbit : April 2017
Halaman : 1/2

UPT PUSKESMAS
MISRIADI, AMK
SUNGAI PAKNING NIP. 19791019 200212 1 004
KEC. BUKIT BATU

1.Pengertian Penyakit Kusta Adalah penyakit kronik (menular menahun) yang


disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae yang pertama kli
menyerang susanan saraf tepi, selanjutnya menyerang kulit, mukosa
(mulut), saluran pernafasan bagian atas, sistem retikulo endoterial,
mata, otot, tulang dan testis.
2. Tujuan Menemukan Suspek Kusta Pada saat melakukan kegiatan kontak
penderita, survey case, RVS dan skrening pada anak sekolah
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Sungai Pakning No ? Tahun 2017 Tentang
Penemuan Suspek Kusta.
Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan

4. Referensi Penyehatan Lingkungan Tahun 2012 “Pedoman Nasional Program


Pengendalian Penyakit Kusta”.
5. Prosedur / Alat
Langkah - langkah  Alat tulis kantor
 Kapas
 Formulir Case Survey
a. Petugas memperkenalkan diri dan memberikan informasi
tentang penyakit kusta
b. Anamnase meliputi : Nama, alamat, umur .
c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan ( 3 D )
- Periksa pandang: menyeluruh dan lengkap (dari kepala sampai
telapak kaki) dan diterawang dengan
- Tes mati rasa pada bercak
- Palpasi saraf
- Pemeriksaan fungsi saraf
8. 6. Unit Terkait Lintas Program dan Lintas Sektoral
7. DokumenTerkait -

8. Rekaman
HistorisPerubahan No Yang Diubah Isi Tanggal Mulai Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai