Anda di halaman 1dari 11

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan “ HAFSHAWATY “ Zainul Hasan Genggong Probolinggo

Jenis Keterampilan : MENGUKUR KEKUATAN OTOT


Lahan Praktek : ……………………......
Tanggal : ……………………......

NILAI
NO. KOMPONEN
1 2 3 4
1. Persiapan Alat : -
2. Persiapan Pasien :
- Memberitahu tentang tujuan dan tindakan
yang akan dilakukan
3. Langkah-langkah :
Dalam Manual Muscle Testing (MMT), kekuatan
diukur dengan skala lima poin yaitu :
- Nilai otot 0/5 berarti otot tidak dapat
melakukan kontraksi yang bisa terlihat. Hal ini
terjadi ketika otot yang lumpuh, seperti
setelah cedera tulang belakang atau
radikulopati servikal atau lumbal. Kadang
kadang nyeri dapat menghalangi otot
berkontraksi sama sekali
- Nilai otot 1/5 artinya terjadi kontraksi otot
namun tidak ada gerakan. Otot tidak cukup
kuat untuk mengangkat bagian tubuh tertentu
- Nilai otot 2/5 artinya otot Anda dapat
berkontraksi tetapi tidak bisa menggerakkan
bagian tubuh melawan gravitasi, namun ketika
gravitasi dihilangkan dengan perubahan posisi
tubuh, otot dapat menggerakkan bagian tubuh
secara penuh
- Nilai otot 3/5 artinya otot dapat berkontraksi
dan menggerakkan bagian tubuh secara penuh
melawan gaya gravitasi. Tapi ketika
fisioterapis memberikan dorongan melawan
gerakan tubuh Anda (memberikan resistensi),
otot tidak mampu melawan
- Nilai otot 4/5 artinya otot mampu
berkontraksi dan menggerakkan tubuh
melawan tahanan minimal. Anda mampu
melawan dorongan yang diberikan
fisioterapis, namun tidak maksimal
- Nilai otot 5/5 berarti otot berfungsi normal
dan mampu melawan tahanan maksimal. Anda
mampu mempertahankan kontraksi ketika
dorongan maksimal diterapkan fisioterapis
pada bagian tubuh Anda
4. Sikap :
- Sabar dan sopan
- Bekerja dengan hati-hati

Catatan : ………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..

Nilai Rata – rata :


……….,…………..,……….
Pembimbing

_________________________

41
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan “ HAFSHAWATY “ Zainul Hasan Genggong Probolinggo

Jenis Keterampilan : MELATIH PASIEN DUDUK


Lahan Praktek : ……………………......
Tanggal : ……………………......

NILAI
NO. KOMPONEN
1 2 3 4
1. Persiapan Alat :
- Batal 3 –4 buah (secukupnya), bila perlu
2. Persiapan Pasien :
- Memberitahu tujuan dan tindakan yang akan
dilakukan
3. Langkah-langkah :
- Perawat mencuci tangan
- Perawat berdiri di sebelah kanan tempat tidur
menghadap pasien, kedua kaki direntangkan
- Menganjurkan/membantu pasien menekuk
kedua lutut
- Tangan kanan perawat memegang pangkal
lengan pasien, tangan kiri pada punggung
pasien
- Penderita didudukkan perlahan-lahan dengan
cara tangan kiri perawat mendorong
punggung dan tangan kanan menarik pasien
hingga Pasien posisi duduk
- Memberikan posisi yang menyenangkan
Catatan : Bila pasien tidak kuat memepertahankan
posisi duduk, punggung pasien disokong
dengan bantal
- Pasien dirapikan
- Perawat mencuci tangan
4. Sikap :
- Sabar dan sopan
- Hati-hati

Catatan : ………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..

Nilai Rata – rata :


……….,…………..,……….
Pembimbing

_________________________

42
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan “ HAFSHAWATY “ Zainul Hasan Genggong Probolinggo

Jenis Keterampilan : MELATIH PASIEN BERJALAN


Lahan Praktek : ……………………......
Tanggal : ……………………......

NILAI
NO. KOMPONEN
1 2 3 4
1. Persiapan Alat :
- Menyiapkan alat Bantu, sabuk penyangga
(sesuai kebutuhan)
2. Persiapan Pasien :
- Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien
mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Langkah-langkah :
- Perawat mencuci tangan
- Kaji keadaan klien (kemampuan untuk latihan
jalan)
- Bantu pasien turun dari tempat tidur
- Satu orang perawat :
 Sebelumnya pada Pasien dipasang sabuk
penyangga
 Perawat membimbing Pasien latihan
berjalan, perawat berada disamping kiri
pasien. Tangan kanan perawat memegang
sabuk peyangga dan tangan kiri memegang
tangan kiri pasien
 Papah pasien jalan sesuai kemampuan
- Dua orang perawat
 Dua perawat berdampingan berada di
sebelah kiri dan kanan pasien
 Perawat sebelah kanan Pasien menyangga
Pasien dengan memegang lengan kanan
atas di bawah ketiak pasien dan tangan
sebelahnya memegang jari-jari Pasien
 Perawat sebelah kiri pasien menyangga
pasien dengan memegang lengan kiri atas di
bawah ketiak pasien dan tangan sebelahnya
memegang jari-jari pasien
 Papah pasien jalan sesuai kemampuan
- Istirahatkan pasien
- Observasi tanda-tanda cardinal dan keluhan
pasien
- Perawat mencuci tangan
Catatan : melatih pasien berjalan yang lain
dapat dengan cara :
 Memakai kruck
 Memakai walker
4. Sikap :
- Sabar
- Hati-hati
- Penuh perhatian

43
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan “ HAFSHAWATY “ Zainul Hasan Genggong Probolinggo

Catatan : ………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..

Nilai Rata – rata :


……….,…………..,……….
Pembimbing

_________________________

44
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan “ HAFSHAWATY “ Zainul Hasan Genggong Probolinggo

Jenis Keterampilan : AMBULASI AKTIF (ROM AKTIF)


Lahan Praktek : ……………………......
Tanggal : ……………………......

NILAI
NO. KOMPONEN
1 2 3 4
1. Persiapan Alat :
- 1 buah kursi dan tempat tidur
2. Persiapan Pasien :
- Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien
mengenai prosedur yang akan dilakukan
- Meminta klien kooperatif
- Menjelaskan pada pasien bahwa kegiatan ini
harus dilakukan pasien secara mandiri
3. Langkah-langkah :
1. Posisi duduk di tempat tidur tanpa penyangga
a. Gerakkan kepala ke belakang sehingga leher
menjadi tertarik benar
b. Gerakkan tubuh meliuk ke kiri dan kekanan
c. Gerakkan tubuh memutar
d. Gerakkan tangan menekuk diatas kepala
e. Luruskan tangan ke samping dan gerakkan
berputar secara melingkar
2. Posisi berbaring tengkurap di tempat tidur
a. Luruskan tulang belakang dengan mengangkat
kepala serta dada sampai terangkat dari tempat
tidur tanpa dibantu oleh tangan
3. Posisi berbaring telentang
a. Tekuk lutut dg menarik paha sampai ke perut
b. Putar pergelangan kaki keluar dan kedalam
c. Tekuk dan luruskan jari-jari kaki
4. Posisi berdiri dengan berpegang pada sandaran kursi
a. Ayunkan tungkai bawah ke depan dank e
belakang secara berputar
b. Angkat badan diatas jari-jari kaki dan balik ke
tumit
5. Bantu pasien untuk istirahat
Nb : observasi keadaan klien selama latihan, bila
kelelahan diistirahatkan
4. Sikap :
- Sabar dan sopan
- Hati-hati
- Tanggap terhadap reaksi pasien
- Jelas memberikan instruksi

Catatan : ………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..

Nilai Rata – rata :


……….,…………..,……….
Pembimbing

_________________________

45
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan “ HAFSHAWATY “ Zainul Hasan Genggong Probolinggo

Jenis Keterampilan : AMBULASI PASIF (ROM PASIF)


Lahan Praktek : ……………………......
Tanggal : ……………………......

NILAI
NO. KOMPONEN
1 2 3 4
1. Persiapan Alat :
-
2. Persiapan Pasien :
- Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
- Meminta klien kooperatif
3. Langkah- langkah :
1. Perawat mencuci tangan
2. Singkirkan hal-hal yang dapat mengganggu
pelaksanaan latihan mobilissai
3. Anjurkan pasien berada pada posisi nyaman
4. Lakukan latihan gerak :
a. Posisi supinasi
1. Leher
Fleksi, rotasi, lateral fleksi, sirkumduksio
2. Bahu
Fleksi, abduksi, adduksi, rotasi internal dan
kesternal
3. Siku
Fleksi dan ekstensi
4. Pergelangan tangan
Pronasi dan supinasi, fleksi dan ekstensi,
deviasi radial, ulnar
5. Jari dan ibu jari
Rotasi, abduksi dan adduksi, fleksi ekstensi
dan oposisi
6. Pangkal dan lutut
Fleksi dan ekstensi, rotasi internal, dan
eksternal, abduksi dan adduksi
7. Pergelangan tangan
Dorsofleksi dan plantar fleksi, inverse dan
eversi, rotasi, fleksi dan hiperekstensi,
abduksi dan adduksi
b. Posisi pronasi
1. Leher
Hiperekstensi dan rotasi
2. Bahu
Hiperekstensi dan rotasi
3. Pangkal paha
Hiperekstensi dan rotasi
5. Rapikan pasien
6. Perawat mencuci tangan
7. Dokumentasikan
Nb : observasi keadaan klien selama latihan, bila
kelelahan diistirahatkan
3. Sikap :
- Sabar dan sopan
- Jelas dalam memberikan instruksi

46
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan “ HAFSHAWATY “ Zainul Hasan Genggong Probolinggo

Catatan : ………………………………………………………………………………………………..

Nilai Rata – rata : ……….,…………..,……….


Pembimbing

_________________________

47
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan “ HAFSHAWATY “ Zainul Hasan Genggong Probolinggo

Jenis Keterampilan : BALUT BIDAI


Lahan Praktek : ……………………......
Tanggal : ……………………......

NILAI
NO. KOMPONEN
1 2 3 4
1. Persiapan Alat :
- Kassa
- Elastic Bandage atau kasa gulung
- Sarung tangan
- Bidai dengan ukuran yang tepat
- Tensocrap
2. Persiapan Pasien :
- Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien
mengenai prosedur yang akan dilakukan
- Memberikan posisi senyaman mungkin kepada
pasien
- Tempatkan ekstremitas yang akan di balut
bidai
3. Persiapan Lingkungan :
- Menjaga privasi klien / tutp tirai
4. Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan
2. Menggunakan sarung tangan
3. Lakukan pemeriksaan untuk mencari tanda fraktur
atau dislokasi
4. Minimalkan gerakan daerah sekitar fraktur
5. Jika ada luka maka atasi dulu luka dan perdarahan :
bersihkan dengan antiseptic dan tekan perdarahan
dengan kassa steril
6. Pasang cervical colar pada pasien yang dicurigai
trauma cervical
7. Luruskan ekstrimitas yang mengalami deformitas
8. Periksa sirkulasi distal dari lokasi fraktur
9. Periksa CRT
10. Tekhnik pembidaian berdasarkan lokasi cedera
sbb:
a. Fraktur cranium atau tulang wajah, Hindari
menekan area yang dicurigai fraktur. Pada fraktur
ini harus dicurigai adanya fraktur ertebra
sehingga harus dilakukan imobilisasi tulang
belakang
b. Fraktur leher, gunakan cervical collar
c. Fraktur Klavikula, Dilakukan ransel bandage
d. Fraktur tulang iga/costae, memasang bantalan
dan baluta lembut pada dinding dada

48
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan “ HAFSHAWATY “ Zainul Hasan Genggong Probolinggo

e. Radius dan ulna, gunakan balutan menggunakan


jenis balutan melingkar. Pegang balutan pada
tangan yang dominan dan tangan yang satunya
memegang ujung balutan dan menempatkannya
pada ujung bagian tubuh yang akan dibalut.
Lanjutkan dengan memindahkan balutan dari
tangan dominan ke tangan yang lain sambil
melakukan balutan. Jari tangan harus terlihat
untuk melakukan pengkajian. Lakukan balutan
dari distal (pergelangan tangan) kea rah
proksimal (siku) dengan gaya membalut
melingkar sesuai dengan bentuk bagian tubuh.
Buka gulungan balutan dan tarik dengan tekanan
ringan tambahkan lapisan putaran dan amankan
(jangan sampai lepas) balutan pertama sebelum
menambahkan balutan berikutnya
f. Tungkai atas, pasang bidai yang melewati 2 sendi
proksimal dan distal dari femur
g. Dislokasi sendi lutut, bidai dipasang memanjang
antara panggul sampai pergelangan kaki
h. Tungkai bawah, immobilisasi tungkai antara
telapak tangan kaki sampai di atas lutut, pastikan
tungkai posisi lurus, ikat bidai pada posisi diatas
dan dibawah lokasi fraktur
11. Evaluasi periksa sirkulasi daerah pembidaian,
periksa denyut nadi dan motoric (pergerakan) pada
daerah distal. Jika pasien mengeluh ketat atau
kesemutan maka bidai harus dibuka dan diulang lagi
dengan pembidaian yang tdk terlalu ketat
12. Bereskan alat
13. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
Catat atau laporkan tindakan yang telah dilakukan
4. Sikap :
- Sabar
- Hati-hati
- Penuh perhatian / tanggap terhadap reaksi
pasien

Catatan : ………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..

Nilai Rata – rata :


……….,…………..,……….
Pembimbing

_________________________

49
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan “ HAFSHAWATY “ Zainul Hasan Genggong Probolinggo

Jenis Keterampilan : PEMASANGAN GIPS


Lahan Praktek : ……………………......
Tanggal : ……………………......

NILAI
NO. KOMPONEN
1 2 3 4
1. Persiapan Alat :
- Gips dengan jumlah dan ukuran sesuai
kebutuhan
- Kapas lemak / padding
- Ember yang berisi air
- Perlak
- Verband
2. Persiapan Pasien :
- Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang
akan dilakukan agar kooperatif
- Posisi pasien diatur sesuai jenis tindakan
- Bila diperlukan pembiusan pasien dipuasakan
- Bila diperlukan debridement sebelumnya,
pemasangan gips pasien masih dalam
pemeriksaan
3. Persiapan Lingkungan :
- Menjaga privasi klien / tutp tirai
4. Langkah-langkah :
1. Memindahkan pasien ke ruang khusus (bila ada)
atau di meja operasi
2. Memasang perlak di bawah daerah yang akan digips
3. Mengisi embar dengan air secukupnya
4. Pemasangan gips :
- Mengatur posisi pasien
- Mengangkat daerah yang akan dipasang gips
dan posisi tersebut dipertahankan selama
dilakukan tindakan reposisi
- Mengukur daerah yang akan dipasang gips
- Memasang gips dengan cara
- Masukkan gulungan vertikal gips ke dalam air
- Biarkan verband gips di dalam air beberapa
saat sampai gips mengeluarkan gelembung
udara
- Angkar verband gips dan peras sedikit
- Pemasangan verband gips pada daerah yang
fraktur dengan posisi gulungan gips terletak di
sebelah luar
- Haluskan gips setelah balutan gips dirasakan
sudah cukup
- Atur posisi setelah pemasangan
- Membersihkan daerah di sekitar pemasangan
gips

50
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan “ HAFSHAWATY “ Zainul Hasan Genggong Probolinggo

5. Melakukan observasi terhadap :


6. Respon, setelah tindakan/keluhan pasien
- Neuro vaskuler baik (NVB)
- Memindahkan pasien dari meja pemasangan
gips ke brankar atau kursi dorong
7. Mencatat seluruh tindakan dalam catatan
perawatan.
4. Sikap :
- Sabar
- Hati-hati
- Penuh perhatian / tanggap terhadap reaksi
pasien

Catatan : ………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..

Nilai Rata – rata :


……….,…………..,……….
Pembimbing

_________________________

51

Anda mungkin juga menyukai