Anda di halaman 1dari 4

Talempong

Asal-usul Alat Musik Talempong ini sebenarnya jika kita searching melalui internet, tidak ada
informasi yang valid mengenai bagaimana ia tercipta dan ada di Sumbar. Hanya saja, banyak yang
berpendapat bahwa Talempong sudah ada sejak awal masuknya Islam ke Ranah Minang, yakni
sekitar abad ke-13.

Bersumber dari cerita yang ada di dalam Tambo, Sejarah Talempong berasal dari Pariangan, yakni
daerah di mana nenek moyang orang Minang berasal. Sedangkan pendapat dari versi lain,
Talempong merupakan instrumen musik yang berasal dari India, dan dibawa oleh keturunan Sultan
Iskandar Zulkarnain ke ranah Minang.

Namun ada pula yang mengemukakan pendapat bahwa, Alat Musik Talempong sudah ada sejak
jauh sebelum itu, yakni dibawa oleh para perajin perunggu dari Tonkin, di utara Vietnam, yang
datang ke Minangkabau pada Zaman Perunggu, beberapa abad sebelum Masehi.

Di masa kekuasaan raja Adhityawarman (1347), alat musik seperti Gong dan Talempong dijadikan
simbol, prestise dan kebesaran sang raja. Kemudian di pertengahan abad ke-15, ada sebuah alat
musik dari perunggu yang menggunakan kettle drums, yakni idiofon terbuat dari metal, sebagai alat
musik kerajaan Minang, yang diyakini adalah Talempong.

Jenis Alat Musik Talempong

Secara mendasar, Talempong berbentuk lingkaran berdiameter antara 15-17.5 cm, mirip dengan
mangkok di mana bagian bawahnya bolong secara keseluruhan. Di bagian tengah-tengah atas,
terdapat bundaran / benjolan kecil sebesar separoh bola pingpong, sebagai media tempat dipukul.

Alat pemukul Talempong umumnya terbuat dari kayu, dengan panjang bervariasi antara 25-35 cm,
yang dipukulkan secara pelan ke benjolan bagian atas tadi. Uniknya, meski bentuk dan motifnya
sama semua, namun nada atau suara yang dihasilkan berbeda-beda loh.

Jenis Alat Musik Talempong terbagi menjadi dua macam, yakni Talempong Melodis (Duduak /
duduk) dan Pacik (pegang, biasanya sambil berdiri dan berjalan)
Talempong Melodis

Pagi pemain jenis Melodis, beberapa buah Talempong dari berbagai varian nada, diletakkan secara
berbaris memanjang di atas 2 bentangan tali / rel / rancakan, sehingga ketika di pukul dia akan
sedikit melambung ke atas. Orang yang memainkannya akan duduk sambil memegang pemukul di
tangan kiri dan kanannya.

Talempong Pacik

Untuk jenis Alat Musik Tradisional Talempong Pacik, akan menggunakan teknik interlocking, yakni
teknik memainkan nada/ritme bersaut-sautan antara dua instrumen atau lebih. Talempong pacik
memiliki nada dasar sebanyak 5 buah, yang dimainkan oleh tiga orang pemain.

Jenis ini akan dimainkan secara berdiri, biasanya sambil berjalan atau bergoyang. Satu orang bisa
memegang satu ataupun dua Talempong secara sekaligus di tangan kirinya. Posisi Talempong
dengan nada yang rendah diletakkan di atas, sedangkan nada tinggi berada di bawah.

Talempong pacik memiliki 5 nada dasar dan dimainkan oleh 3 orang, orang pertama akan
memainkan nada dasar “sol” dengan unit bernama “talempong jantan”. Yang kedua memainkan
nada dasar “do” dan “mi” dengan unit “talempong pangawinan”. Sedangkan Orang ketiga
memainkan nada dasar “re” dan “fa” dengan unit “talempong batino”

Fungsi Alat Musik Talempong

Talempong Khas Minang ini terbuat dari berbagai campuran bahan, diantaranya tembaga, timah
putih hingga besi putih. Bagian atas dari Talempong memiliki ukuran yang sedikit lebih besar
dibandingkan bawahnya. Berikut, beberapa Fungsi Talempong di kehidupan sehari-hari :
Upacara Pengangkatan Penghulu

Disebut juga dengan Batagak Panghulu, merupakan salah satu upacara adat yang terkenal di
Minangkabau. Acara ini biasanya dilakukan di Rumah Gadang, yakni rumah adat Sumatera Barat.
Dalam pergelarannya, Talempong menjadi media penghibur yang bersifat tetap dan pasti selalu
ada.

Upacara Pesta Perkawinan

Di banyak daerah di Minangkabau, adat perkawinan sejak zaman nenek moyang masih berlaku,
salah satunya adalah pertunjukan permainan alat Musik Talempong ini, terkadang diiringi juga
dengan pencak silat, tari Tradisional, nyanyian dan lainnya.

Musik Pengiring Tari

Sumatera Barat memiliki banyak sekali Tari Tradisional yang hingga kini masih selalu dilestarikan.
Tarian daerah di sana sangat erat kaitannya dengan Talempong, selaku alat musik pengiring, sebut
saja seperti tari Piring, Tari Indang, Tari Pasambahan dan lain sebagainya.

Selain tiga poin di atas, beberapa fungsi Alat Musik Talempong yang lainnya diantaranya adalah
sebagai berikut :

• Perarakan Penghulu Baru


• Menaiki rumah baru
• Pesta panen raya
• Acara pertunjukan Randai
• Acara gotong royong
• Upacara Sunat Rasul
• Acara Sabik-Iriak
• Penyambutan Tamu Nagari
• Acara Tujuh Belasan
Cara Memainkan Talempong

Talempong merupakan alat musik daerah di Minangkabau, bentuknya mirip dengan Bonang yang
ada di instrumen perangkat gamelan Jawa. Perbedaannya terletak pada bunyi atau suara yang
dihasilkan Talempong, sangat khas menggambarkan tentang Minangkabau.

Talempong merupakan jenis alat musik Idiophone, karena suara yang dihasilkan bersumber dari
badan alat musik itu sendiri. Dan juga, masuk dalam kelompok musik perkusi karena dimainkan
secara dipukul. Lalu, bagaimana Cara memainkan Alat Musik Talempong ? Berikut sedikit
ulasannya.

Cara memainkannya sangatlah gampang, karena biasanya yang susah itu adalah instrumen musik
ketik atau gesek, sedangkan Talempong hanya perlu memukul dengan stik yang telah disediakan.
Untuk yang memakai Talempong jenis Pacik, masing-masing pemain memegang 1-2 Talempong.

Diletakkan secara vertikal, yakni atas dan bawah. Bagian atas dijepit oleh ibu jari dan telunjuk,
sedangkan yang bagian bawah akan digantungkan pada jari tengah, manis dan jari kelingking. Nah,
sedangkan jari telunjuk berfungsi sebagai pemisah, agar tidak menempel dan bisa menghasilkan
suara yang nyaring dan jelas.

Sedangkan jenis Alat Musik Talempong yang Melodis, menggunakan teknik modern, yakni
diletakkan di media yang sudah disediakan secara horizontal, baik di atas 2 bentangan tali yang
melintang, rel khusus hingga rancakan. Teknik ini dilakukan dengan cara duduk bersila dan
dimainkan oleh beberapa orang juga.

Untuk pemakaian teknik modern ini, kita memerlukan proses penghapalan nada, tentunya butuh
belajar terlebih dahulu, karena memainkan beberapa Talempong yang berbeda hasil nada, agar
bisa menciptakan rangkaian melodi atau irama musik yang indah dan sesuai.

Anda mungkin juga menyukai