NIM : 21334058
Suara yang dihasilkan dari setiap batang kayu pun berbeda-beda. Mulai
dari batang kayu pertama menghasilkan suara paling rendah, ibarat nada ‘Do’ dan
terus naik hingga batang kayu terakhir, atau keenam. Perbedaannya hanya
terdapat pada kekuatan suara yang dihasilkan. Jika Talempong Basi dapat
menghasilkan suara yang lebih besar, karena terbuat dari besi, sedangkan
Talempong Kayu lebih kecil karena terbuat dari kayu.
Talempong Kayu ini, tidak dapat dimainkan hanya dengan satu orang,
melainkan minimal dengan dua orang. Karena setiap orang yang memainkan
Talempong Kayu memegang dua kayu pemukul, dan jarak antara batang kayu
satu dengan lainnya cukup jauh. Ternyata kayu yang digunakan untuk membuat
sebuah Talempong Kayu juga tak bisa sembarangan, namun mudah ditemukan.
Talempong Kayu sendiri terbuat dari batang kayu ‘Sapek’ (sebutan dari
masyarakat setempat).
Awalnya kayu ‘Sapek’ digergaji menjadi dua bagian, ibarat kayu bakar.
Lalu kayu itu dipahat sesuai dengan nada yang ingin dihasilkan. Pahatan pada
setiap batang kayu berbeda-beda, ada yang hanya dipahat sedikit, dan ada yang
dipahat cukup dalam. Setelah membuat batang kayu menjadi Talempong, barulah
dibuat ‘rumah’ dari Talempong Kayu tersebut.
Sebutan rumah ini, merupakan tempat ditaruhnya batang-batang kayu
yang akan dijadikan Talempong tersebut. Rumah dari Talempong Kayu ini juga
terbuat dari kayu dengan benang seperti karet sebagai penyangga setiap satu
batang kayu. Penyangga ini berfungsi untuk menghasilkan suara saat Talempong
Kayu itu dipukul.
Berikut itu adalah salah satu kebudayaan daerah sumatera barat yang juga
merupakan salah atu identitas daaerah atau identitas nasional, kalau bisa dibilang
seperti “jika kita menyebut talempong, kayanya orang sudah tahu ooh talempong
itu alat music tradisional yang dari sumatera barat kan ya?”