Anda di halaman 1dari 3

KASUS KORUPSI PT ASABRI (PERSERO)

Oleh : Nurfaiza

PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI)


merupakan Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perseroan Terbatas yang berdiri
sejak 1 Agustus 1971. Berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang
Usaha Perasuransian, menurut jenis usahanya PT ASABRI (Persero) merupakan
asuransi jiwa, sedangkan menurut sifat penyelenggaraan usahanya PT ASABRI
(Persero) bersifat sosial, sehingga dapat dikatakan bahwa PT ASABRI (Persero) adalah
perusahaan asuransi jiwa bersifat sosial yang diselenggarakan secara wajib
berdasarkan undang-undang dan memberikan proteksi (perlindungan) finansial untuk
kepentingan Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Kemhan/Polri.
PT ASABRI termasuk salah satu diantara perusahaan asuransi lainnya yang
terjebak kasus korupsi. Dugaan korupsi ini bermula saat PT ASABRI melakukan kerja
sama dengan beberapa pihak untuk mengatur dan mengendalikan dana investasi.
Dana ASABRI sebesar 10 Triliun Rupiah diinvestasikan untuk pembelian saham melalui
pihak yang terafiliasi, sedangkan dana 13 Triliun Rupiah diinvestasikan kereksa dana
melalui beberapa perusahaan manajemen investasi.
Cerita berawal pada tahun 2012 hingga 2019, Direktur Utama, Direktur
Investasi dan Keuangan serta Kepala Divisi Investasi ASABRI bersepakat dengan pihak
di luar ASABRI yang ternyata bukan merupakan konsultan investasi ataupun manajer
investasi yaitu Heru Hidayat, Benny Tjokrosaputro dan Lukman Purnomosidi. Mereka
bersepakat untuk membeli atau menukar saham dalam portofolio ASABRI dengan
saham-saham milik Heru Hidayat, Benny Tjokrosaputro dan Lukman dengan harga
yang telah dimanipulasi menjadi tinggi dengan tujuan agar kinerja portofolio ASABRI
terlihat seolah-olah baik.
Setelah saham-saham tersebut menjadi milik ASABRI, kemudian saham-saham
tersebut ditransaksikan atau dikendalikan oleh Heru, Benny dan Lukman berdasarkan
kesepakatan bersama dengan Direksi ASABRI, sehingga seolah-olah saham tersebut
bernilai tinggi dan likuid. Menurut Jaksa, Jimmy Sutopo sebagai pihak yang mengatur
dan mengendalikan investasi PT Asabri (Persero) menyamarkan asal usul harta
kekayaan dengan menempatkan uang yang ada direkening atas nama terdakwa Jimmy
Sutopo maupun melalui rekening pihak lain. Dia juga membeli tanah dan bangunan
atas nama terdakwa dan atas nama pihak lain, membelanjakan dengan cara membeli
kendaraan bermotor, menukarkan dalam bentuk mata uang asing. Benny juga
melakukan pencucian uang hasil dari penjualan sahamnya dengan melakukan investasi
dipertambangan.
Transaksi-transaksi yang dilakukan hanya transaksi semu dan menguntungkan
bagi Heru, Benny dan Lukman serta merugikan investasi ASABRI, karena ASABRI
menjual saham-saham dalam portofolionya dengan harga dibawah harga perolehan
saham-saham tersebut. Untuk menghindari kerugian investasi ASABRI, maka saham-
saham yang telah dijual di bawah harga perolehan, dibeli kembali dengan nomine
Heru, Benny dan Lukman serta dibeli lagi oleh ASABRI melalui underlying reksa dana
yang dikelola oleh manajer investasi yang dikendalikan oleh Heru dan Benny.
Sejak itu, ASABRI beberapa kali melakukan pembelian saham-saham yang
terafiliasi dengan Heru Hidayat, Benny Tjokro dan Lukman. Badan Pemeriksaan
Keuangan (BPK) menyimpulkan kerugian akibat semua investasi yang terafiliasi
terhadap Negara adalah Rp22,78 triliun. Seluruh kegiatan investasi ASABRI pada 2012
sampai 2019 seluruhnya dikendalikan oleh Heru, Benny dan Lukman.
Atas perbuatannya, dengan jumlah 6 (enam) tersangka yang terlibat akan
dikenakan pasal sangkaan primair. Dituntut melanggar Pasal 3 Jo Pasal 18 Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. Namun jaksa penuntut umum memberikan vonis
nihil terhadap terdakwa kasus korupsi PT ASABRI (Persero), Heru Hidayat dengan uang
pengganti sebesar Rp12,64 Triliun, dilakukan lantaran Heru sudah mendapat vonis
maksimal dikasus PT Asuransi Jiwasraya.
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 25 Maret 2022. Asabri. Diakses pada 22 April 2022,


dari https://id.wikipedia.org/wiki/Asabri

Kompas.com. 03 Februari 2021. Ini Kronologi Korupsi Asabri yang Merugikan Negara
Rp 23,7 Triliun. Diakses pada 27 April 2022,
dari https://money.kompas.com/read/2021/02/03/030400326/ini-kronologi-korupsi-
asabri-yang-merugikan-negara-rp-23-7-triliun?page=all

Bisnis.com. 18 Agustus 2021. Awal Mula Kasus Asabri, Jaksa Ungkap Hubungan Benny
Tjokro & Jimmy Sutopo. Diakses pada 27 April 2022,
dari https://kabar24.bisnis.com/read/20210818/16/1430884/awal-mula-kasus-asabri-
jaksa-ungkap-hubungan-benny-tjokro-jimmy-sutopo

Anda mungkin juga menyukai