04011281823181
Tulang
Regio pedis terdapat 3 kelompok tulang yaitu:
Tujuh tulang tarsal yang membentuk kerangka pada regio talocruralis
Metatarsal (I-V) yang merupakan tulang pada metatarsus
Phalanges/digitorum yang merupakan tulang pada digiti pedis yang memiliki dua
phalanges
Tulang Tarsus atau pangkal kaki tersusun dari kelompok proksimal dan kelompok distal
dengan sebuah tualng intermedius diantara kedua kelompok pada sisi medial pedis
Kelompok proksimal
terdiri dari 2 tulang bear, yaitu talus (pergelangan kaki) dan calcaneus (tumit)
Talus
Os talus merupakan tulang yang paling superior pada pedis, bersendi diatasnya dengan tibia
dan fibula (articulatio talocruralis), dibawah dengan os calcaneus (articulatio subtalaris) yang
berfungsi sebagai inversi dan eversi, dan didepan dengan tulang tarsale intermedius (os
naviculare) pada sisi medial pedis. Tulang ini mempunyai caput, collum dan corpus.
Calcaneus
Adalah tulang besar dari kaki dan membentuk tumit yang menonjol. Tulang ini bersendi
dengan talus di atasnya dan dengan os cuboideum didepannya. Calcaneus memiliki enam
fascies.
Permukaan posterior regio calcanea tersebut berbentuk bulat dan terbagi menjadi bagian atas,
medius, dan bawah. Tendo calcaneus (tendo Achilles) melekat pada bagian medius
Kelompok distal
Cuneiforme
Ketiga tulang berbentuk baji yang bersendi dengan os naviculare pada bagian proksimalnya
dan pada bagian distal bersendi dengan ketiga os metatarsalis I-III
Cuboideum
Bentuknya kubus, ke arah posterior bersendi dengan calcaneus, ke arah medial dengan
cuneiforme laterale, dan ke arah anterior dengan basis dua metatarsalis paling lateral/basis
metatarsales IV-V. Terdapat alur yang dalam pada aspek inferior-nya sebagai tempat untuk
perlekatan m. peroneus longus.
Metatarsalia
Setiap metatarsale memiliki caput metatarsale pada ujung distal, corpus metatarsale yang
memanjang di bagian tengah, dan basis metatarsalis di bagian proximal. Terdapat lima
metatarsalia pada pedis, diberi nomor I sampai V dari medial ke lateral.
Ossa Metatarsale I paling pendek dan paling tebal yang berkatian dengan hallux. Metatarsale
II adalah yang paling panjang. Ossa Metatarsale II, III, IV Corpus disini pipih dari sisi ke sisi.
Ossa Metatarsale V Pipih dari atas ke bawah. Pada sisi ke arah lateral kita jumpai penonjolan
disebut tuberositas os metatarsalis V (tempat perlekatan tendo M. Fibularis brevis).
Setiap caput metatarsalis bersendi dengan phalanx proximalis digiti pedis dan basis
metatarsalis bersendi dengan satu atau lebih kelompok distal tulang tarsi. Permukaan planta
caput metatarsale I juga bersendi dengan dua tulang sesamoidea.
Phalanges/digitorum
Phalanges merupakan tulang digiti pedis. Setiap digitus pedis memiliki tiga buah phalanges
(phalanax proximalis, media, dan distalis), kecuali hallux. yang hanya memiliki dua
(procimalis dan distalis). Setiap phalanx terdiri dari basis, corpus, dan caput phalangis pada
bagian
Basis phalangis setiap phalanc procimalis bersendi dengan caput metatarsale terkait.
Caput phalangis setiap phalanc distalis bersifat nonarticulare dan mendatar di dalam
tuberositas plantaris yang berbentuk bulan sabit di bawah bantalan plantaris pada
ujung digitus.
Sendi
1) Articulatio talocruralis merupakan tipe synovialis dan melibatkan talus pedis dan tibia
dan fibula pada regio cruralis. Sendi talocruralis terutama memungkinkan gerakan
engsel dorsoflexi dan plantarflexi pedis terhadap regio cruralis,
2) Articulatio intertarsales merupakan sejumlah sendi synovialis di antara masing-masing
tulang tarsale terutama bekerja untuk inversi, eversi, supinasi, dan pronasi pedis. Sendi-
sendi utama terjadinya gerak pronasi dan supinasi meliputi sendi subtalaris, sendi
talocalcaneonavicularis, dan sendi calcaneocuboidea. Sendi talocalcaneonavicularis dan
sendi calcaneocuboidea bersama-sama membentuk struktur yang seringkali disebut
sebagai articulatio tarsi transversa
3) Articulatio subtalaris terletak di antara facies articularis calcanea posterior yang luas
pada permukaan inferior talus dan facies articularis talaris posterior yang sesuai pada
permukaan superior calcaneus. Dilingkupi oleh membrana synovialis, yang tertutup
oleh membrana fibrosum. Sendi subtalaris memungkinkan gerak meluncur dan rotasi,
yang terlibat dalam inversi dan eversi pedis.
4) Articulatio talocalcaneonavicularis merupakan sendi yang kompleks, yakni caput tali
bersendi dengan calcaneus dan ligamentum calcaneonaviculare plantare (spring
ligament) di sebelah bawah dan dengan naviculare di sebelah depan. Sendi ini
memungkinkan gerak meluncur dan rotasi, yang bersama dengan gerak serupa pada
sendi subtalaris terlibat dalam inversi dan eversi pedis. Gerak tersebut juga berperan
dalam pronasi dan supinasi.
5) Articulatio calcaneocuboidea merupakan sendi synovialis di antara facies pada
permukaan anterior calcaneus. Dan facies yang sesuai pada permukaan posterior
cuboideum. Sendi ini memungkinkan gerak meluncur dan rotasi yang terlibat dalam
inversi dan eversi pedis dan juga berkontribusi pada pronasi dan supinasi bagian depan
pedis terhadap bagian belakang pedis.
6) Articulatio tarsometatarsales di antara tulang metatarsi dan tulang tarsi di dekatnya
merupakan sendi plana dan memungkinkan gerak menggeser yang terbatas. Articulatio
tarsometatarsales, bersama dengan articulatio tarsi transversa, ikut serta dalam pronasi
dan supinasi pedis
7) Articulatio metatarsophalangeales merupakan sendi synovialis yang berbentuk elips di
antara caput metatarsale yang bulat dan basis phalangis yang sesuai pada phalanx
proximalis dari digiti.. articulatio metatarsophalangeales memungkinkan gerak extensi
dan flexi. dan gerak abduksi, adduksi, rotasi, dan circumduksi yang terbatas.
8) Articulatio interphalangeales pedis merupakan ginglymus/ sendi engsel yang
memungkinkan gerak terutama flexi dan extensi. Sendi interphalangeae pedis diperkuat
oleh ligamenta collateralla mediale dan laterale dan oleh ligamenta piantaria.