ABSTRAK
80% pemborosan yang terjadi diakibatkan oleh factor manusia. Pemborosan terbesar terjadi di gedung-gedung milik
pemerintah, dan laboratorium adalah salah satunya. Selain pemborosan, hal yang umumnya terjadi pada
laboratorium adalah pencurian. Untuk menghindari pemborosan serta pencurian maka dibuatlah perangkat yang
dapat mengontrol peralatan listrik dan memantau kondisi ruangan dari jarak jauh menggunakan konsep Internet of
Things yang dapat terhubung dengan ponsel cerdas. Perangkat yang dibuat dapat mengontrol dan memantau kondisi
peralatan seperti AC, proyektor, lampu, dan gerendel elektrik. Sebelumnya telah dibuat perangkat yang dapat
mengontrol dan menatau dari jarak jauh tetapi alat tidak dipasang parallel dengan alat yang sudah ada, sehingga
saat sistem rusak tidak ada sistem cadangan dan semua peralatan tidak dapat digunakan lagi, selain itu perangkat
yang dibuat sebelumnya memiliki tampilan yang kurang menarik dam menggunakan server pribadi sehingga instalasi
menjadi susah.. Sejumlah fitur seperti tombol pengontrol, status peralatan, dan video dikemas menjadi satu dengan
antarmuka yang dibuat menggunakan Blynk. Selain dapat dioperasikan melalui ponsel cerdas yang terhubung dengan
internet, peralatan listrik juga dapat diopersikan melalui sakelar on/off untuk mengontrol lampu dan remot untuk
mengontrol AC dan proyektor secara manual. Setiap peralatan listrik dapat dikontrol secara manual dan otomatis
menggunakan sensor PIR yang mendeteksi gerakan manusia. Pintu juga dapat dibuka dengan adanya sensor
Piezoelektrik. Proses pembuatan terdiri dari tahapan perencanaan, perancangan, implementasi, pengukuran, dan
pengujian. Hasil dari perangkat yang dibuat adalah perangkat yang mudah dipasang dan dapat dioperasikan secara
multi-platform.
Kata kunci :Internet of Things, ponsel cerdas, kamera IP, Blynk, sensor PIR, piezoelektrik.
ABSTRACT
80% of the electricity waste occuredis caused by human factors. The biggest wasting occurs in government buildings,
and laboratories are one of them. Besides waste, the most common thing that prone to happen in laboratories is theft.
To avoid waste and theft, devices are made that can control electrical equipment and monitor the condition of the
room remotely using the concept of the Internet of Things that can be connected to a smartphone. Devices that are
made can control and monitor the condition of equipment such as air conditioners, projectors, lights, and electric
latches. Previously made devices that can control and manage remotely but the device is not installed in parallel with
existing tools, so that when the system is damaged there is no backup system and all equipment cannot be used
anymore, other than that the devices made previously have a less attractive appearance and using a private server
makes installation difficult. A number of features such as control buttons, equipment status, and video are packaged
together with an interface created using Blynk. Besides being able to be operated via a smartphone connected to the
internet, electrical equipment can also be operated via an on / off switch to control the lights and remote to control
the AC and projector manually. Every electrical equipment can be controlled manually and automatically using a PIR
sensor that detects human motion. The door can also be opened with a piezoelectric sensor. The manufacturing
process consists of the stages of planning, design, implementation, measurement, and testing. The result of the device
made is a device that is easy to install and can be operated in a multi-platform.
Keywords :Internet of Things, smartphone, IP camera, Blynk, PIR.sensor, piezoelectric
1. PENDAHULUAN 2. TINJAUAN PUSTAKA
Efisiensi energi dapatdiartikan sebagai upaya untuk Berkaitan dengan judul yang ditentukan, ada
mengurangi konsumsi energi yang dibutuhkan beberapa contoh penelitian yang berhubungan
dalam menghasilkan suatu jenis produk maupun jasa dengan tugas akhir ini. Penelitian-penelitian tersebut
tanpa mengurangi kualitas dari produk dan jasa yang banyak yang menggunakan mikrokontroler seperti
dihasilkan. Efisiensi energi dapat dilakukan oleh Arduino Uno, ATMega16, ATMega8535, Raspberi
manusia dengan cara menggunakan lampu tipe Pi, dan sebagainya. Pengontrol suhu ruang
compact fluorescent lamp (CFL) sebagai pengganti (Prihatmoko, 2017) dan pengendalian pendingin
lampu pijar untuk menghasilkan intensitas cahaya ruangan (Khozaimi, Fuad, & Aliansyah, 2015)
yang sama, atau memperbanyak jendela di langit- menggunakan Arduino Uno, pengontrol peralatan
langit (skylights), sehingga dapatmenghindari listrik (Prakoso, Irfani, Khrisna, & Kuntardjo, 2017)
penggunaan lampu dan AC di siang hari. Walau dan tugas akhir yang akan dibuat menggunakan
terlihat mudah, pemborosan energi masih kerap Arduino Mega 2560 sebagai pemroses utama dan
dilakukan oleh manusia. Faktanya, pemborosan Arduino Nano sebagai pemroses utama remot LCD.
energi secara umum disebabkan sekitar 80 persen Mikrokontroler lain juga digunakan dalam
oleh faktor manusia dan 20 persen disebabkan oleh penelitian lainnya, seperti AT89S52 dalam sistem
faktor teknis. Sektor yang melakukan pemborosan kontrol penerangan, pendingin ruangan, dan telepon
yang masih boros energi meliputi gedung otomatis (Puspadini & Bahriun, 2013), ATMega16
perkantoran, gedung pemerintah, pusat dalam pengendali peralatan elektronik dalam rumah
perbelanjaan, fasilitas pendidikan, fasilitas (Desyantoro, Rochim, & Martono, 2015),
kesehatan dan perhotelan. (ESDM, 2011) Rincin ATMega8535 dan PLC dalam sistem pengendali
presentase pemborosannya adalah berikut: di rumah peralatan elektronik serta pemantauan suhu ruangan
tangga 10%, di gedung perkantoran milik swasta (Purnomo, Setyo, Murtianta, & Utomo, 2014),
20%, industri 25%, toko-toko dan pasar 25%, Raspberri Pi dalam sistem pengontrolan peralatan
sedangkan di kantor-kantor pemerintah 25-30%. listrik (Nanda & Susandri, 2015) dan pengendali
(Agustinus, 2016) piranti elektronik (Giant, Drajat, & Sudjadi, 2015)
dan TL-MR3020 pada sistem monitoring kondisi
Selain efisiensi energi keamanan adalah hal yang rumah (Supatmi, Nizar, & Fahlevi, 2014)
juga perlu diperhatikan saat mendesain sebuah
ruangan, terutama jika ruangan yang didesain adalah Sensor yang digunakan untuk mendeteksi gerak
ruangan yang memiliki barang berharga di adalah sensor PIR seperti yang digunakan oleh alat
dalamnya. Peningkatan keamanan dapat dilakukan pengontrol peralatan listrik (Desyantoro et al., 2015;
dengan cara membuat petugas keamanan berjaga di Nanda & Susandri, 2015; Prakoso et al., 2017) dan
ruangan yang kita inginkan, atau membuat instalasi penerangan otomatis (Puspadini & Bahriun, 2013).
keamanan elektronik seperti memasang CCTV, dan
memasang rangkaian sensor yang dapat menunjang Selain sensor PIR, ada beberapa masukan yang
keamanan. digunakan untuk penelitian-penelitian tersebut.
Seperti sensor LDR untuk mendeteksi cahaya yang
Di ruangan Laboratorium, terdapat banyak barang ada di proyektor (Prakoso et al., 2017; Saputro,
berharga seperti toolkit, proyektor, alat peraga dan 2017) , dan cahaya ruangan (Desyantoro et al.,
barang barang elektronik berharga lainnya. Barang 2015), kemudian sensor suhu yang digunakan untuk
tersebut rawan hilang karena laboratorium sering mengukur suhu ruangan, digunakan DHT11
ditinggal begitu saja seusai digunakan. Menugaskan (Prakoso et al., 2017; Purnomo et al., 2014; Supatmi
staf keamanan di laboratorium akan sangat mahal et al., 2014) dan LM35
dan tidak efisien, sehingga digunakan sensor-sensor
untuk menjaga keamanan ruang Laboratorium. (Desyantoro et al., 2015), modul IR untuk
menyalakan proyektor (Prakoso et al., 2017;
Terdapat inovasi untuk mengontrol peralatan di Saputro, 2017) dan saklar untuk menyalakan dan
laboratorium dan mengamankan ruangan dengan mematikan lampu (Nanda & Susandri, 2015;
cara memantau ruangan laboratorium dengan Prakoso et al., 2017; Puspadini & Bahriun, 2013)
memasang kamera internet (IP camera). Tetapi
terdapat kelemahan dari sistem terdahulu, yaitu Untuk luaran banyak penelitian yang menggunakan
tidak ada tanda akan kerusakan ataupun kemalingan LCD untuk menampilkan informasi seperti dalam
saat tidak membuka aplikasi, sehingga pengamanan sistem kontrol penerangan (Purnomo et al., 2014;
yang dilakukan akan menjadi kurang efisien. Puspadini & Bahriun, 2013), pengaturan suhu
(Prihatmoko, 2017) dan kontrol peralatan listrik
Dari uraian di atas, muncul gagasan untuk membuat (Desyantoro et al., 2015), untuk sistem pengontrol
“Pengontrol Peralatan Listrik Terpadu dengan peralatan listrik banyak yang memakai lampu
Keamanan Ruangan Berbasis Internet of Things” (Desyantoro et al., 2015; Nanda & Susandri, 2015;
dengan memanfaatkan teknologi sebagai kontrol Prakoso et al., 2017; Purnomo et al., 2014; Puspadini
peralatan pada ruangan. & Bahriun, 2013; Supatmi et al., 2014) dan AC
(Khozaimi et al., 2015; Nanda & Susandri, 2015; saat sistem pertama kali dinyalakan. Ketika moda
Prakoso et al., 2017; Purnomo et al., 2014; Puspadini aktivitas menyala maka kondisi pintu akan terbuka
& Bahriun, 2013), relai (Desyantoro et al., 2015; dan alarm mati. Dalam moda aktivitas, pertama-
Giant et al., 2015; Nanda & Susandri, 2015; Prakoso tama sistem akan membaca perintah yang akan
et al., 2017; Puspadini & Bahriun, 2013; Supatmi et diberikan. Sistem diatur untuk membaca perintah
al., 2014) dan kamera (Giant et al., 2015; Prakoso et pada 2 pasang lampu, 2 AC, Proyektor, dan
al., 2017; Supatmi et al., 2014) sebagai keluaran. pengaman pintu. Ketika sistem masih dalam moda
aktivitas, sistem akan selalu membaca perintah yang
Sebagai antarmuka dan penghubung antara alat dan diberikan. Dalam moda aktivitas juga dapat
pengguna, digunakan ponsel pintar (Giant et al., mengatur kunci sementara pada ruangan dengan
2015; Khozaimi et al., 2015; Prakoso et al., 2017; menggunakan sandi ketukan. PIR akan membaca
Saputro, 2017; Supatmi et al., 2014) pada sisi aktivitas di dalam ruangan apakah selama 30 menit
pengguna, dan pada alat, terdapat beragam pilihan masih ada pergerakan yang terdeteksi. Apabila
seperti ethernet shield (Khozaimi et al., 2015), dalam 30 menit dalam moda aktivitas tidak terdapat
modul nirkabel ESP32 (Saputro, 2017) dan modul pergerakan, sistem secara otomatis beralih ke moda
bluetooth HC-05 (Giant et al., 2015; Prakoso et al., nonaktivitas. Sistem juga dapat mematikan moda
2017; Supatmi et al., 2014) untuk menghubungkan aktivitas secara langsung melalui ponsel pintar yang
alat ke perangkat pengguna. akan mengalihkan sistem ke moda nonaktivitas.
3. METODE Pada moda nonaktivitas kondisi pintu akan terkunci
dan semua peralatan akan dimatikan. PIR akan
Sistem kontrol peralatan listrik dan keamanan mendeteksi apakah pada ruangan terdapat
ruangan terpadu berbasis IoT ini dirancang dengan pergerakan atau tidak. Ketika terdapat pergerakan
beberapa sistem yang terbagi menjadi empat bagian. dalam moda nonaktivitas, Alarm akan menyala dan
Keempat bagian yaitu masukan, pemroses, keluaran, sistem akan mengirimkan pesan ke ponsel pintar
dan konektivitas. Komponen masukan yang segingga pengguna dapat mengecek aktivitas yang
digunakan pada alat ini adalah sensor arus ACS 712, diperinatkan melalui kamera IP. Alarm hanya dapat
LDR, saklar magnet, sensor PIR, sensor suhu dimatikan dengan mengaktifkan moda aktivitas
DHT11, sensor getar piezoelektrik, dan rangkaian melalui ponsel pintar. Setiap perubahan yang terjadi
driver AC dan proyektor. Lalu pada bagian pada sistem akan disinkronisasi dengan ponsel
pemroses/mikrokontroler menggunakan Arduino pintar. Sistem dilengkapi dengan UPS sehingga saat
Mega 2560. Pada bagian luaranya terdapat saklar listrik padam, kamera tetap merekam, sensor PIR
elektronik untuk mengontrol lampu, solenoid tetap mendeteksi pergerakan dalam keadaan luring,
doorlock, dua buah AC, Arduino Nano V3 yang semua peralatan listrik tidak dikendalikan, pintu
berfungsi sebagai remot proyektor, dan alarm. terkunci secara elektronik dan hanya bisa dibuka
Komponen konektivitas tang digunakan adalah secara manual. Selain itu, sistem juga dilengkapi
Ethernet Shield WR5100. Diagram blok alat akan dengan lampu darurat sehingga ketika listrik padam,
ditunjukkan pada Gambar 1. ruangan tidak sepenuhnya gelap, aktivitas tidak
sepenuhnya terganggu, dan proses perekaman tetap
mendapat cahaya seperlunya.
Detektor Status Getaran
Detektor status getaran digunakan untuk mendeteksi
apakah terdapat getaran akibat ketukan pada pintu.
Detektor status getaran ini menggunakan elemen
piezoelektrik. Elemen piezoelektrik akan membaca
ketukan yang diberikan pada pintu dan mengirimkan
hasil pembacaan pada Arduino Nano V3. Jika hasil
pembacaan sesuai dengan ketukan yang tersimpan di
dalam pemroses, pintu akan terbuka. Elemen
piezoelektrik terhubung dengan pin analog 0 dan
ground Arduino Nano V3 yang diparalel dengan
Resistor 10kΩ. Pembacaan getaran dilakukan pada
Gambar 1 Diagram Blok Sistem Arduino Nano V3. Hasil dari pembacaan
dikeluarkan melalui pin digital 4 dan 5 sebagai
Sistem dimulai saat alat dihubungkan dengan indikator benar atau salah dan keluaran digital 3
sumber tegangan. Sistem menunggu apakah sudah pada Arduino Nano V3 merfungsi untuk
terhubung dengan internet atau belum. Ketika sudah mengirimkan logik pada Arduino Mega 2560. Jika
terhubung ke internet sistem akan menginisialisasi ketukan sesuai dengan sandi, maka LED hijau (LED
aplikasi android. Dalam sistem ini terdapat moda 6) akan menyala, pin digital 3 akan mengirimkan
aktivitas yang akan dinyalakan pertama kali pada logik “1”, dan Arduino Mega 2560 Akan membuka
gerendel elektrik, dan jika salah, LED20 akan Detektor status nyala lampu digunakan untuk
berkedip, pin digital 3 akan mengirimkan logik “0” mendeteksi apakah lampu nyala atau mati dalam
dan gerendel elektrik tidak akan terbuka, Pada keadaan yang sebenarnya. Detektor status dari
gambar 2, tergambar hubungan pin antara elemen lampu menggunakan sensor ACS712 yang
piezoelektrik dengan Arduino Mega 2560. mendeteksi aliran arus listrik pada beban lampu.
Sensor ini mendeteksi perubahan medan magnet
yang timbul saat adanya aliran arus listrik pada
sensor tersebut. Keluaran dari sensor ACS712
berupa tegangan analog yang besarnya sebanding
dengan perubahan arus dengan nilai saat tidak ada
arus yang mengalir adalah 2,5 volt. Keluaran dari
sensor ACS712 terhubung dengan Arduino Nano V3
dan setelah Arduino Nano menentukan apakah
lampu nyala dan mati, data digital dikirim ke
Arduino Mega 2560 pin digital. Pada gambar 4
tergambar hubungan pin antara sensor arus ACS712
dengan Arduino Mega 2560:
6 35 0C 34,50 0C
Keluaran terminal 5 volt saat beban nol = 5,20
volt 7 36 0C 35,36 0C
Keluaran terminal 5 volt saat beban penuh = 4,89 8 37 0C 36,23 0C
volt
9 38 0C 37,11 0C
Regulasi beban pada keluaran 5 volt
= 10 39 0C 37,98 0C
11 40 0C 38,86 0C
Pengukuran Rangkaian Detektor Nyala AC Kemudahan
Berhasil/
Tanggal dalam
Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur Nama Tidak
Pengujian Pemakaian
tegangan masukan dan luaran optocoupler pada Berhasil
(1-5)
detektor status nyala AC. Hasil pengukuran Latifah 25-08- 4 Berhasil
rangkaian sensor cahaya optocoupler disajikan pada 2019
tabel 4. Rangkaian sensor cahaya optocoupler Gagas 25-08- 4 Berhasil
digunakan untuk memantau status kerja dari AC. 2019
Jenis optocoupler yang digunakan adalah photo
Imam 25-08- 4 Berhasil
transistor.
2019
Tabel 4. Pengukuran Rangkaian Detektor Nyala AC Samara 25-08- 5 Berhasil
2019
Hasil pengukuran Nafi 25-08- 5 Berhasil
Parameter
AC mati AC nyala 2019
VIN AC1 0 volt 2,47 volt Rega 26-08- 4 Berhasil
VOUT AC1 5,06 volt 0,4 volt 2019
VIN AC2 0 volt 1,9 volt Ahmad 26-08- 5 Berhasil
VOUT AC2 5,06 volt 0,6 volt 2019
Taufiq 26-08- 3 Berhasil
2019
Pengukuran Rangkaian Sensor LDR Raka 26-08- 5 Berhasil
Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur 2019
hambatan LDR, tegangan pada V+ di pin 3, Ika 26-08- 4 Berhasil
tegangan pada V- di pin 2, tegangan pada VOUT di pin 2019
6 dan tegangan keluaran rangkaian yang masuk ke
Arduino Mega 2560. Rangkaian sensor cahaya LDR
Pengujian CCTV
digunakan sebagai status kerja dari proyektor. Hasil
dari pengukuran rangkaian sensor LDR disajikan Pengujian CCTV dilakukan dengan cara
pada tabel 5. menjalankan program untuk membuka CCTV, juga
melakukan pengecekan apakah CCTV mampu
Tabel 5. Pengukuran Rangkaian Sensor LDR merekam keadaan sebelumnya dan melakukan
Hasil pengukuran playback. Hasil pengujian ditampilkan pada gambar
Parameter Proyektor Proyektor 16 dan 17.
padam menyala
R LDR 170,0 kΩ 12,0 kΩ
VIN+ (Pin 3) 1,51 volt 8,35 volt
VOUT (pin 6) 0 volt 9,30 volt
VOUT rangkaian 0 volt 5,11 volt