Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pompa bahan bakar tekanan tinggi salah satu bagian terpenting bagi

Motor Diesel, yang merupakan suatu alat untuk menekan bahan bakar ke

penagbut bahan bakar dan menyemprotkan bahan bakar ke dalam silinder

melalui lubang – lubang alat pengabut hingga terjadi proses pembakaran di

dalam silinder. Demi lancarnya pengoperasian kapal tentu tidak lepas dari

pesawat penggerak kapal yaitu mtor induk maupun pesawat bantu lainnya

yang merupakan suatu sistem yang berfungsi sebagai penunjang kelancaran

operasi kapal.

Sering terjadi motor diesel dikapal kurang berjalan sempurna di

karenakan pompa bahan bakar tekanan tinggi yang tidak terawat dan

terencana.

Motor induk yang merupakan motor penggerak utama dikapal

haruslah mendapat perhatian atau perawatan secara intensif dan kontinyu,

agar motor dapat berjalan dengan lancar dan tahan dalam jangka tahan lama.

Kelancaran pengoperasian mesin induk tersebut banyak di dukung oleh

beberapa peralatan lainnya, salah satunya adalah pompa bahan bakar

bertekanan tinggi.
Tujuan perawatan pompa bahan bakar bertekanan tinggi pada motor

diesel kapal merupakan tanggung jawab masinis dikapal untuk

mengektifkan perawatan atau perbaikkan pompa bahan bakar motor diesel

diatas kapal.

Di dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan pompa bahan

bakar bertekanan tinggi sebelumnya para masinis harus mengerti bagaimana

mengatasi jika terjadi pembakaran tidak sempurna dari motor diesel diatas

kapal, baik dari segi perbaikan dan perawatan pompa bahan bakar

bertekanan tingi.

Dari alasan diatas maka penulis memaparkan tugas akhir ini dengan

judul :

“Optimalisasi Perawatan dan Perbaikan Pompa Bahan Bakar Bertekanan

Tinggi Guna Menunjang Pengoperasian Kapal KM. EGON”

B. IDENTIFIASI MASALAH

Mengingat luasnya permasalahan penulis sempat menyadari akan

keterbatasan ilmu yang dimiliki dan dikuasai maka di dalam penjabaran

tugas akhir ini, penulis tidak membahas keseluruhan tetapi membatasi

pembahasan pada :

a. Pencegahan timbulnya destonasi yang disebabkan pompa bahan bakar

tekanan tinggi.
b. Timbulya getaran pada motor di sebabkan oleh pompa bahan bakar

tekanan tinggi.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah serta identifikasi permasalahan-

permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah

penelitian rumusan adalah sebagai berikut :

1. Perawatan pompa bahan bakar tekanan tinggi semestinya untuk

Menghindari timbulnya detonasi didalam ruang pembakaran mesin

induk.

2. Bagaimana mengatasi timbulnya getaran pada mesin induk.

D. BATASAN MASALAH

Dalam perumusan masalah ini penulis menerangkan tentang

perawatan pompa bahan bakar bertekanan tinggi motor induk diatas kapal

supaya dapat beroperasi dengan lancar sesuai jadwal utuk mencapai

semuanya.

E. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

Tujuan dari pembahasan masalah dalam tugas akhir ini, sebagai

tambahan pengetahuan untuk masinis dalam hal mengetahui dan

memahami tentang perawatan dan perbaikan pompa bahan bakar

bertekanan tinggi yang terencana dengan baik dan dapat menjadi bahan
pemikiran dan masukan bagi para pembaca agar dapat lebih memahami

terutama yang berada dalam lingkungan perkapalan dan pelayaran pada

khususnya agar berhati – hati di dalam melaksanakan dan memperbaiki

pompa bahan bakar bertekan tinggi motor diesel.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk lebih mempermudah para pembaca dalam memahami

penulisan ini maka penulisan tugas akhir ini di buat terdiri dari lima bab

dimana tiap – tiap bab saling berkesinambungan di dalam bahasannya yang

merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan, maka sistematika

penulisannya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Walaupun hal ini penulis merupakan tentang latar belakang

memulihkan judul dan merupakan maksud dan tujuan ruang lingkup,

metode penelitian dan pengertian – pengertian sistematika penulisan.


BAB II LANDASAN TEORI

Merupakan suatu uraian tentang data – data yang terjadi diatas kapal

yang pernah penulis alami selama berada diatas kapal, sehingga dapat

diuraikan dan diidentifikasikan dalam masalah – masalah yang dibahas

sesuai dengan tujuan yang hendak di capai dan permasalahan ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Teknik pengumpulan data – data selama si penulis diatas kapal

menggunakan laporan tugas ajhir ini didasarkan oleh fakta yang di alami si

penulis.

BAB IV ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Didalam bab IV ini di uraikan tentang analisa yang

diindentifikasikan di dalam bab II yang menguraikan fakta dan

permasalahannya kemudian penulis memecahkan tiap – tiap permasalahan

secara managerial maupun secara teknik operasional.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Isi dari bab V ini adalah merupakan suatu kesimpulan dari

permasalahan yang terjadi terkait dengan perawatan dan perbaikan pompa

bahan bakar tekanan tinggi dan sekaligus merupakan suatu jawaban dari

permasalahan yang telah dibahas didalam kertas kerja dan di sertai dengan

saran – saran dari penulis yang telah dilakukan penanganannya.


BAB II

LANDASAN TEORI

Kapal adalah sarana yang efisien untuk angkutan laut, sebagai alat

pendorong kapal adalah salah satu untuk motor diesel diatas kapal, baik

diesel penggerak utama maupun diesel generator, agar motor diesel dapat

bekerja dengan baik apabila tunjang dengan peralatan – peralatan lainnya

salah satu dari peralatan tersebut adalah pompa bahan bakar tekanan tinggi

pada motor diesel. Di dalam menunjang proses pembakaran yang sangat

sempurna didalam silinder motor diesel di atas kapal.

Proses Detonasi - Wikipedia


Pada kapal KM. EGON dengan motor induk diesel MAN B & W

DIESEL A/S FREDERIKDHAVIN, enam silinder, empat tak, dimana tiap –

tiap silinder mempunyai satu pompa bahan bakar tekanan tinggi yang harus

dirawat dengan baik dan benar agar mesin induk tersebut bekerja dengan

sempurna menekan ke bahan bakar ke pengabut bahan bakar dengan

tekanan tertentu agar mendapat pembakaran yang sangat sempurna di dalam

silinder motor diesel.

Dalam pelayaran Surabaya – Ambon tiba – tiba terjadi perubahan

temperature gas buang pada silinder no 6 naik dan juga putaran mesin turun

serta selanjutnya disusul ada destonasi dan getaran pada maesin induk.

Detonasi adalah Proses pembakaran pada mesin yang tidak tepat pada

waktunya, yaitu api yang tiba-tiba menjadi besar dalam proses pembakaran,

sehingga proses pembakaran yang tidak sempurna. Dengan kemajuan api

utama dari lilin belum mencapai campuran mengalami proses kompresi dan

pemanasan, dapat mencapai semua titik di otomatis suhu bahan bakar. Jika

api utama menyapu campuran selama penundaan sebelum

pembakaran kimia, maka pembakaran adalah normal. Jika tidak, ini bagian

dari campuran akan meledak tiba-tiba, pada volume konstan, menyebabkan

peningkatan yang sangat tajam dalam tekanan, dengan propagasi akibat

gelombang kejut.

Pengetahuan tentang reinisiasi detonasi merupakan hal yang sangat penting

di ketahui untuk mendesain detonation arrester


yang efektif sebagai alat pengaman untuk mengeliminasi detonasi. Ekspansi

akibat fenomena difraksi akan menggagalkan proses self sustained

propagation pada sistem detonasi, sehingga akan membuat pembakaran

yang tidak sempurna atau gagal. Ketika proses pembakaran pada mesin

tidak mengalami Detonasi, maka pembakaran akan sempurna dan dapat

menghasilkan tenaga mesin yang maksimal dan irit bahan bakar.

Pompa Bosch Pump Bahan Bakar - KM. EGON


BAB III

METODE PENELITIAN

Didalam penulisan kertas kerja ini penulis mengutarakan

pengalaman selama praktek dikapal, didalam perbaikan kerusakan dan

perawatan dari pompa bahan bakar tekanan tinggi, buku – buku petunjuk

motor diesel dikapal juga melalui studi kepustakaan penulis mengumpulkan

bahan – bahan bacaan yang dianggap perlu dan relevan dengan judul yang

menulis.

 Pengalaman Berlayar

Dengan pengalaman berlayar yang penulis dapatkan dari berbagai

kapal yang penulis alami selama praktek diatas kapal, maka dengan

berdasarkan pengalaman ini yang membantu penulis hingga dapat

menyusun tugas akhir ini penulis lebih mengutamakan dari hasil

mengumpulkan data – data serta berdasarkan pada pengalaman selama

praktek diatas kapal.


 Diskusi

Melakukan diskusi dengan teman seprofesi menyangkut

permasalahan yang di bahas dalam makalah ini mengingat begitu

pentingnya perawatan dan perbaikan akibat kerusakan yang terjadi pada

pompa bahan bakar tekanan tinggi.

 Studi Pustaka

Dalam hal ini membat makalah ini tak lepas dari pada buku – buku petunjuk yang

penulis pelajari sebagai bahan sebelum penulis tuangkan ke dalam makalah ini

juga beberapa buku – buku referensi yang membantu terselesaikannya makalah ini

semua penulis cantumkan pada daftar pustaka


BAB IV

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

A. ANALISA

Yang akan penulis bahas dalam kertas kerja ini adalah masalah

terjaminnya Pompa Bahan Bakar Tekanan Tinggi yang baik dalam

pelayanan mesin penggerak utama diatas kapal sehingga tidak terjadinya

masalah – masalah seperti detonasi pada pompa bahan bakar tekanan tinggi

maupun getaran pada pompa.

1. Terjadinya destonasi pada pompa bahan bakar tekanan tinggi

Pompa bahan bakar tekanan tinggi adalah peralatan yang sangat vital

di dalam proses penyemprotan bahan bakar dalam silinder melalui pipa

bahan bakar tekanan tinggi terus kepengabut bahan bakar dengan cara terus

menerus dan bergantian dari silinder satu ke silinder lainnya, agar supaya

bahan bakar dapat dimasukkan kedalam silinder dengan cara tepat,di

perukan suatu mekanisme yang amat teliti dan dapat

dipercaya.Pemabakaran adalah reaksi kimia dari komposisi bahan bakar

terhadap oksigen. Komposisi bahan bakar dimaksud adalah :


a) Zat arang (Carbon) dengan unsur kimia C

b) Zat air (Hydrogen) dengan unsur kimia H2

c) Zat lemas (Nitrogen) dengan unsur kimia N2

d) Zat belerang (Sulphur) dengan unsur kimia S2

Reaksi kimia tersebut adalah :

C+O2 CO2 (CO2 akan menghasilkan pembakaran sempurna)

2C+O2 2CO (CO melibatkan pembakaran tidak sempurna)

2H2+O2 2H2O

N2+O2 2NO

S+O2 SO2

Sebagaimana diketahui bahwa yang menonjol dari udara adalah

oksigennya, yang dapat dilihat konsentrasinya, yaitu :

1) Dalam presentasi berat : 23% O2 dan 77% N2


2) Dalam presentasi volume : 21% O2 dan 79% N2

Berikut adalah langkah – langkah dari proses pembakaran yaitu :

 Injeksi (Penyemprotan) dari proses pembakaran.

 Cracking Process (proses pemecahan) bahan bakar dari

partikel – partikel besar menjadi partikel – partikel kecil.

 Pengabutan bahan bakar, partikel – partikel kecil berubah

bentuk menjadi kabut (FOG).

 Pengupan bahan bakar, setelah kabut langsung menguap, uap

inilah sebagai penyebab pembakaran.

 Penyalaan bahan bakar.

 Pembakaran bahan bakar.

Pada kenyataan langkah – langkah tersebut diatas tidak dapat

dideteksi dengan kasat mata (mata telanjang) atau secara visual, putaran

diesel paling rendah hanya 90RPM. Kejadian – kejadian hanya di teliti di

laboraturium saja.

Timing injection sesuai intruction book (manual boo) dari pembuat

engine (maker), misalnya : 200 sebelum TMA hingga 50 sesudah TMA.

Terdapat dua pembakaran pada diesel yaitu pembakaran pada volume tetap

dan pembakaran pada tekanan tetap, yang lebih di kenal dengan proses

ganda (dual proses). Bila injection kita rubah misalnya 30 derajat sebelum
TMA, maka pada 30 derajat sebelum TMA jelas tekanan akhir kompresi

belum mecapai 35 BAR dan suhu udara akhir kompresi belum mencapai

550 derajat celcius. Dikarenakan torak belum mencapai TMA, sehingga

pembakaran sulit terjadi bila kondisi ini dijalankan engine cenderung mati

atau getaran engine terbalik. Untuk mencegah hal initiming injection di

kembalikan ke 20 derajat sebelum TMA. Sedangkan bila di rubah menjadi 5

derajat sebelum TMA, maka pembakaran baru terjadi setelah TMA. Pada

kondisi tersebut tekanan udara pada kompresi sudah menurun dari 35 BAR

begitu juga suhu udara akhir kompresi sudah menuruh dari 550 derajat

celcius karena torak bergerak ke TMB. Kondisi ini disebut destonasi

(terlambatnya pembakaran), dengan akibat seperti : pembakaran tidak

sempurna, tenaga motor menurun, suhu gas buang tinggi, motor panas dan

pemakaian BBM boros.

Untuk mencegah hal ini, diusahakan memperpendek pelambatan

penyalaan (ignition delay) seperti :

 Timing injection dikembalikan ke intruction booknya misalnya 20

derajat sebelum TMA

 Pada saat bunker BBM melakukan perawatan bahan bakar dengan

menambahkan zat kimia (chemical additive) ke BBM dengan

perbandingan dengan sesuai ketentuan dalam datanya. Misalnya 1 : 4

Ton artinya 1 liter air Chemical dan 4 ton BBM.


 Bahan bakar dipanaskan sesuai ketentuan dalam viscosity temperature

charge dari engine maker yang ada dikapal (khusus MPO).

 Tekanan kompresi di tinggikan dengan menambah shim (lena) dibawah

kaki connecting rod sehingga compression space kecil sehingga tekanan

kompresi mengingkat.

 Pendingin diturunkan.

 Melakukan blending oil (minyak campur) MFO dan MDO, khusus seat

momoever position sedangkan seat full away hanya menggunakan MFO

pada motor putaran lambat (low speed engine) dengan menggunakan

tutup (closehead type).

Diesel menganut 2 proses (proses ganda pembakaran) yaitu sebelum

TMA terjadi pada volume tetap dan setelah TMA terjadi pada tekanan tetap.

Namun yang banyak berpengaruh terhadap pembakaran yaitu sebelum TMA

(pembakaran pada volume tetap).


1. Tugas pokok pompa bahan bakar

Tugas pokok pompa bahan bakar adalah :

a) Dengan cepat meningkatnya tekanan bahan bakar hingga mencapai

tekanan tinggi tanpa menimbulkan kebocoran.

b) Menekan jumlah bahan bakar dalam jumlah yang tepat ke pengabut

bahan bakar, jumlah tersebut harus juga dapat diatur secara terus

menerus dari nol hingga maximum.

c) Penyerahan bahan bakar harus dapat dilaksanakan pada saat yang

tepat dan dapat dilaksanakan pada jangka waktu yang diinginkan.

Pompa FO Fit Pump – KM.EGON


2. Penyemprotan bahan bakar dan cara pengaturan pompa bahan

bakar tekanan tinggi

Plunyer berada di TMB nya dalam keadaan berikut,bahan bakar

bertekanan rendah mengalir kedalam silinder melalui lubang masuk

kedalam ruangan, oleh karena katup pengeluaran berfungsi menutup bagian

atas dari ruang dengan gaya pegas, maka bahan bakar baru mulai di tekan

jika lubang dan sudah di tutup oleh plunyer itu sendiri. Katup pengeluaran

merupakan katup searah maka apabila tekanan bahan bakar di dalam silindr

sudah mencapai tekanan tertentu, katup pengeluaran akan terbuka,

selanjutnya bahan bakar dalam pipa bahan bakar dan penyemprotan bahan

bakar sudah melampui suatu tekanan tertentu, penyemprotan bahan bakar

kedalam silinder baru dimulai.

Pada gerakan torak selanjutnya ke TMA, alur plunyer yang miring

akan melalui lubang, sehingga bahan bakar tekanan tinggi yang ada didalam

ruangan dan akan keluar melalui lubang dengan demekian tekanannya akan

turun dengan cepat dan gelombang penurunan tekanan akan terjadi di pipa

bahan bakar. Apabila tekanan bahan bakar di nozzle penyemprotan bahan

bakar dibawah harga suatu tertentu, maka nozzle pun akan menutup

sehingga penyemprotan bahan bakar akan berhenti. Katup pengeluaran pada

pompa bahan bakar juga akan kembali pada tempat duduknya. Selama

gerakan tersebut berakhir volume antara katup pengeluaran dan

penyemprotan bahan bakar akan bertambah besar sehingga akan menarik


aliran bahan bakar dari penyemprotan ke pipa bahan bakar, keadaan tersebut

membantu menyetop dengan cepat penyemprotan bahan bakar dari nozzle.

Pada suatu saat menjelang akhir suatu langkah plunyer ke TMA,

lubang juga akan mengalir dari ruang dan ke ruang pemasukan bahan bakar

disamping silinder. Tetapi, pada gerakan plunyer ke TMBnya akan tertutup

terlebih dahulu, dan pada waktu melalui tepi bawah dari tekanan ruang dan

akan berkurang, selanjutnya plunyer akan di tarik kebawah oleh pegas akan

menyebabkan terjadinya vacum di dalam ruang dan pada saat tepi puncak

plunyer mulai membuka lubang dan maka bahan bakar mulai masuk

kedalam silinder dan proses tersebut akan jadi berulang – ulang sesuai

dengan putaran mesin.

Alur yang miring adalah bagian yang di pergunakan untuk mengatur

jumlah penyemprotan bahan bakar. juga adanya batang gerigi yang dapat

memutar tabung pemutar plunyer dapat di putar. Pada bagian bawah dari

batang plunyer terdapat “plat pemutar” yaitu plat yang menghubungkan

plunyer. Jadi plunyer dapat di putar sehingga posisi hubungan dapat diubah

sesuai dengan saat akhir penyemprotan atau jumlah penyemprotan bahan

bakar yang dikendaki.

Pada saat motor induk berputar atau sedang hidup terkadang timbul

suara pada silinder yang disebut dengan detonasi, hal tersebut di akibatkan

tekanan kerja dari pompa bahan bakar tidak maksimal. Sehingga tidak dapat

memenuhi tekenan kerja dari pengabut bahar bakar (280 Kg/m2). Sehingga
pengabut bahan bakar tidak dapat mengabutkan bahan bakar secara

sempurna, karena pembakaran bahan bakar di dalam silinder motor yang

terlalu cepat atau lambat di karenakan waktu penyemprotan tidak tepat atau

temperature bahan bakar tidak sesuai dengan yang diinginkan buku petunjuk

mesin.

Ada dua faktor yang menyebabkan hal tersebut diatas :

A. Faktor faktor dari pompa itu sendiri (internal factor)

Keausan pada plunyer dan plunyer barrel bagian dari pompa bahan

bakar tersebut yang menekan bahan bakar hingga mencapai tekanan kerja

jika plunyer itu tersebut aus. Dan longgar pada kedudukannya plunyer barrel

minyak begitu di tekan akan mengalir ke samping – samping plunyer barrel

dan jumlah minyak tidak dapat semua di tekan ke pengabut bahan bakar,

sehingga tekanan tidak mencapai tekanan kerja.

Keausan pada delivery valve (katup tekan) dan delivery valve shet

(rumah dudukan katup tekanan), bagian – bagian dari pompa bahan bakar

tersebut tidak akan menutup dengan rapat atau baik karena terganjal dengan

kotoran – kotoran dengan bahan bakar atau aus, setelah bahan bakar di tekan

dari plunyer delivery valve membuka dan bahan bakar mengalir hingga

plunyer kembali ke bawah, minyak yang ada pada saluran pipa tekan ke
pengabut akan kembali masuk rumah plunyer melalui katup – katup tekanan

tersebut. Sehingga terjadi kekosongan bahan bakar pada pipa tekanan jika

terjadi penekanan bahan bakar kembali oleh plunyer, maka bahan bakar

hanya mengisi kekosongan pipa tekanan saja dan tidak dapat sepenuhnya

menekan membuka jarum pengabut bahan bakar.

1. Spring katup tekanan, jika spring tersebut patah atau sudah lemah tidak

dapat menekan kembali katup secara baik atau rapat pada kedudukan semula

setelah katup tersebut membuka karena tekanan bahan bakar.

2. spring plunyer, jika spring tersebut patah pada saat Nok menekan,

plunyer dengan pelantara spring tersebut, spring tidak dapat menekan secara

sempurna sehingga plunyer tidak dapat bekerja secara maksimal.

3. ‘O’ Ring pada delivery valve holder jika ‘o’ ring tersebut rusak karena

minyak akan keluar melalui tutup rumah pompa (cover atas), karena ‘o’ ring

tidak dapat rapat atau kedap pada kedudukannya sehingga bahan bakar

dengan mudah keluar melewati ‘o’ ring tersebut.

4. Control sleeve jika terjadi kerusakaan pada suatu gigi dari Control sleeve

tersebut pada saat menarik Rack yang di sertai Control sleeve membuka

saluran minyak pada plunyer karena Control sleeve tidak dapat bekerja

dengan baik (memungkinkan akan membuka lebih besar atau kecil atau

tidak dapat sama sekali) karena macet maka jumlah bahan bakar akan di

tekan oleh plunyer atau yang akan masuk melalui alur pada plunyer tidak

dapat diatur sehingga mempengaruhi hasil pembakaran bahan bakar di


dalam silinder pada tiap pompa bahan bakar dengan control sleeve yang

mengalami kerusakan.

B. Faktor faktor dari luar pada pompa itu sendiri (eksternal factor)

Besar keausan dari pompa bahan bakar tekanan tinggi yang langsung

bergesekkan dengan bahan bakar karena adanya kotoran kotoran yang

terkait di dalam bahan bakar.

Di dalam bahan bakar cair yang dipakai motor diesel sebagian besar

kadar belerang sebagian molekul molekul yang terkait pada zat C-H sehinga

tidak dapat dipisahkan lagi, juga terdapat kadar abu yang sudah ada dalam

minyak bumi kasar akan tetapi dapat juga terbawa sewaktu waktu

pengangkutan atau pengisian ke kapal. Pada umumnya bahar bakar yang

dari bumi tersebut berbentuk hydrocarbon yang berkontaminasi dengan

nikel, vanadium alumunium, besi dan natrium. Zat – zat tersebut dapat

mengakibatkan keausan dan korosi pada bahan yang bergesekan langsung

dengan bahan bakar tersebut.

3. Timbulnya getaran pada mesin induk

Adanya salah satu pompa bahan bakar tidak dapat bekerja dengan

baik karena bahan bakar yang di tekan ke pengabut bahan bakar tidak dapat

mengangkat jarum pengabut bahan bakar. Sehingga tenaga tiap – tiap

silender itu tidak sama.


Perlu diketahui bahan bakar yang akan dibakar di dalam proses

pembakaran dalam silinder secara garis besar, bahan bakar tersebut melalui

penekanan dari pompa bahan bakaar tersebut melalui penekanan pompa

bahan bakar tekanan tinggi, diteruskan melalui pipa bahan bakar dan

diteruskan ke pengabut bahan bakar hingga bahan bakar secara langsung di

semprotkan ke dalam silinder dalam bentuk halus (kabut) melalui lubang –

lubang pengabutan dalam pengabut bahan bakar. Dengan kecepatan yang

sangat tinggi agar dapat menembus udara yang mempunyai tekanan yang

tinggi pula, di dalam ruang kompresi di dalam silinder motor diesel. Dalam

waktu sangat singkat bahan bakar dapat bercampuran dengan udara yang

telah di kompresi hingga tekanan udara di dalam silinder akan meningkat

hingga 35 Bar sampai 40 Bar,sedangkan suhunya mencapai 550 0 C sampai

6000 C pada akhir langkah kompresi pada saat itu bahan bakar dalam betuk

halus segera di semprotkan ke dalam udara panas di dalam silinder (udara

kompresi didalam silinder) dengan campuran bahan bakar dan udara di

dalam silinder akan segera menyala.

Main Engine – KM. EGON


B. PEMECAHAN MASALAH

Didalam pemecahan masalah akan dikemukakan beberapa cara yang

dapat dilakukan untuk menyelesaikan segala permasalahan yang akan terkait

dengan detonasi pada pompa bahan bakar tekanan tinggi serta getaran yang

terjadi pada motor, antara lain :

1. Mencegah timbulnya detonasi pada pompa bahan bakar tekanan

tinggi

Untuk mencegah timbulnya detonasi pada pompa bahan bakar

tekanan tinggi perlu diakan perawatan dan perbaikan pompa bahan bakar

tekanan tinggi yang mengalami masalah.

Perawatan dan perbaikan ini dapat dilakukan dengan dua cara :

a. Secara Manajemen

Dengan perawatan dan perbaikkan yang dilakukan pada pompa

bahan bakar tekanan tinggi dengan baik, akan lebih lama umur dan

keandalannya serta kerusakkan tidak terjadi. Perawatan adalah faktor

tunggal yang terpenting untuk dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat

modern, namun terdapat pula beberapa bidangdimana perawatan

memainkan peranan yang sedemikian dominan seperti dalam pelayaran,


yang berarti juga menjamin kontinuitasnya, maka dibutuhkan kegiatan –

kegiatan penelitian dan perawatan utntuk sebuah kapal. Terdapat jelas

adanya strategiperawatan yang optimal namun bukanlahsuatu tugas yang

mudah utntuk menentukannya. Misalnya kegiatan tersebut meliputi

pengecekan alat – alat kontrol perbaikan atau reparasi terhadap kerusakan

kerusakan yang ada penyesuaian atau penggantian suku cadang dan

penggantian suku cadang dan komponen lainnya.

Adapun perawatan dapat diklasifikasikan dan ditunjukkan ke

berbagai kriteria pengontrolan dan dapat juga dibagi menjadi berencana dan

insidentil, salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah perawatan

insidentil yang akan mengurangi kerusakan dan off hire.

Penting untuk memperhatikan ketergantungan antara perawatan

berencana dan insidentil dan juga kebutuhan utuk mengoptimalkan biaya

perawatan terhadap ketersedian dan kehandalan,optimalisasi ini harus

termasuk pengontrolan suku cadang dan ketersedian suku cadang.

Kegiatan – kegiatan tersebut sesungguhnya merupakantugas seluruh

ABK dan golongan yang di tunjuk untuk melakukan perbaikkan.

Pengalaman memberikan petunjukbahwa sering terjadi pemeliharaan atau

peralatan fasilitas yang kurang tepat atau kurang sempurna. Pentingnya

suatu arti perawatan diingat setelah fasilitasnya dimiliki mengalami

kerusakan. Kelalaian dalam pemeliharaan dan perawatan dapat

menimbulkan kelambatan operasional.


Jika hal tersebut terajdi dampaknya bukan hanya dirasakan oleh

pemilik akan tetapi oleh pemakai jasa, karena dapat mengganggu

perencanaan angkutan yang telah mereka siapkan. (Diambil dari buku

Media B.K.I 1992).

Tugas kita adalah untuk melakukan cara yang dapat memberikan

pelayanan yang baik kepada konsumen dengan biaya yang terendah dan

untuk memperoleh strategi yang optimal. Kita harus memiliki biaya – biaya

dan kerugian – kerugian yang mungkin terjadi tergantung pada strategi yang

kita pilih. Terdapat jelas adanya suatu strategi perawatan yang

optimalnamun bukanlah suatu tugas yang mudah untuk menentukannya.

Hal ini disebabkan adanya perbedaan antara kapal baru dan kapal

tua, dimana kata perbaikan lebih tepat di pergunakan lebih tepat

dipergunakan untuk kapal yang rusak dari pada kata perawatan. Pekerjaan

perawatan dibutuhkan akibat kerusakkan yang terjadi karena usia kapal

yang bertambah tua dan ausnya bagian – bagian konstruksi atau perlenkapan

yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan kapal. Melalui perawatan,

kita ingin mengendalikan atau memperlambat tingkat kemerosotan kapal

yang biasanya dilakukan dengan beberapa motivasi. Dalam kasus suatu

kapal, kita mempunyai lima pertimbangan dasar :

 Kewajiban – kewajiban pemilik kapal yang berkaitan dengan

keselamatan kapal dan kelayakan laut kapal.


 Menjaga modal dengan cara memperpanjang umur ekonomis suatu kapal

dan menaikan nilai kapal bekasnya.

 Menjaga penampilan kapal sebagai suatu sarana pengangkutan muatan

dan meningkatan kemampuan dan efisiensi.

 Memelihara efisiensi dan memperhatikan pengeluaran pengeluaran

operasional.

 Pengaruh – pengaruh lingkungan terhadap anak buah kapalserta

kemampuanya.

Prioritas yang diberikan atas pertimbangan- pertimbangan ini sangat

bervariasi bagi perusahaan yang satu dengan yang lainnyadan hal ini dapat

dipengaruhi berbagai faktor seperti pula pelayaran,tersedianya suku cadang

kondisi kodisi carter dan kualifikasi untuk anak buah kapal diharapkan pada

penentuan standar perawatan kapal agar tercapai kerja sama antara ABK

dengan pelayanan dari darat.

Cara kerja klasik dapat diuraikansebagai berikut :

 Standar perawatan yang aktual sangat dipengaruhi oleh kualifikasi anak

buah kapal.
 Para pengawas harus peka terhadap ketidakteraturan dan kotoran,

walaupun hal ini terjadi akibat pekerjaan perawatan.

 Standar prawatan nyata yang akan terbuktidari terjadinya kerusakan

kerusakan, kapal menganggur atau kekurangan lainya.

 Banyak data yang dilaporkan antara kapal dan daratan namun sedikit

saja yang prosesnya untukuntuk manfaat atau perbaikan dikapal.

Dengan meningkatkannya “nilai satuan” kapal dan muatan, dan

bahaya yang meningkat dari polusi lingkungan, maka berbagai strategitelah

dipergunakan untuk menjamin keselamatan dan keandalan operasi.

(Manajemen Perawatan dan Perbaikan, NSOS, Hal 13-14)

Spare Part Injektor – KM. EGON


Ditinjau dari sifatnya perawatan dapat dibagi antara lain :

1. Perawatan insidentil terhadap perawatan berencana

Pilihan pertama untuk menentukan suatu strategi perawatan adalah

antara “Perawatan insidentil dan Perawatan berencana “. Perawatan

insidentil adalah kita membiarkan mesin bekerja sampai rusak. Jika kita

ingin menghindarkan agar kapal sering menggangu dengan cara strategi ini

maka kita harus menyediakan kapasitas yang berlebihan untuk dapat

menampung kapasitas fungsi fungsi yang kritis yang sangat mahal, maka

beberapa sistem diharapkan dapat memperkecil kerusakan dan beban kerja.

pada umumnya modal operasi ini sempat mahal oleh karena itu beberapa

bentuk sistem perencanaan diterapkan dengan mempergunakan sistem

perawatan berencana maka tujuan kita adalah untuk memperkecil kerusakan

dan beban kerja dari suatu pekerjaan perawatan yang diperlukan.

Tujuan sitem perawatan sebagai berikut :

 Untuk memperoleh pengoperasian kapal yang teratur.


 Untuk membantu perwira kapal dalam hal merencanakan dan

menata kegiatan dengan lebih baik.

 Untuk memperhatikan jenis – jenis pekerjaan yang paling mahal

dan mengangkut perawatan.

 Untuk melaksanakan pekerjaan secara sistematis dan ekonomis.

 Untuk menjamin kesinambungan pekerjaan perawatan.

 Untuk memberikan informasi yang di perlukan bagi keperluan

pendidikan dan latihan.

 Untuk menjaga fleksibilitas.

 Untuk mendapatkan informasi umpan balik yang akurat bagi

kantor pusat.

 Untuk fasilitas kearsipan.

 Untuk fasilitas pemberian label.


 Untuk fasilitas perencanaan perawatan dan perbaikan

2. Perawatan pencegahan terhadap perawatan perbaikan

Dengan perawatan pencegahan kita mencoba untuk mencegah

terjadinya kerusakan atau bertambahnya kerusakan atau untuk menemukan

kerusakan dalam tahap ini. ini berarti bahwa kita harus menggunakan

metode tertentu untuk menyelusuri perkembangan yang terjadi. Suatu tugas

perlu dilakukan agar kita dapat menyelusuri jalanya kerusakan dengan

membiarkan terjadinya dari fungsi yang kurang penting terhadap

keselamatan dan nilai ekonomi kapal.

3. Perawatan periodik terhadap pemantauan kondisi

Perawatan pencegahan biasanya terjadi dari pembukuan secara

periodik mesin dan perlengkapan untuk menentukan apakah diperlukan

penyetelan penyetelan dan pergantian pergantian, jangka waktu inpeksi

demikian biasanyaatas jauh kerja mesin atau waktu kalender. (Manajemen

Perawatan dan Perbaikan, NSOS, Hal 15-16)


b. Secara operasional

Adapun pelaksanaan perbaikkan atau perawatan pompa bahan bakar

tekanan tinggi dapat terlaksana dengan baik, harus diketahui antara lain

adalah :

1. Kapan pelaksanaan perbaikkan atau pelaksanaan dapat dilakukan

a) Jumlah dan kerja pompa bahan bakar tekanan tinggi

b) Semua permesinan terutama mesin diesel yang dikeluarkan oleh pihak

pabrik pembuatannya selaku memberikan buku petunjuk pemeliharan

mesin, terutama petunjuk jam kerjanya, juga tentang peralatan

perawatan lainnya. Padahal motor diesel HANSHIN LH31RG telah

memberika petunjukjumlah jam kerja dari pompa bahan bakar

bertekanan tinggi adalah 8.000 – 10.000 jam kerja (harus di service)

jika jam kerja telah sampai waktunya, maka walau tanpa kerusakan

pompa bahan bakar segera diperiksa bagian bagiannya. Satu persatu

pada saat di bongkar pompa bahan bakar tersebut.

c) Timbulnya tanda – tanda pompa bahan bakar tekanan tinggi bekerja

kurang baik.
d) adapun contoh – contoh dari tanda – tanda pompa bahan bakar bekerja

kurang baik adalah sebagai berikut :

Tanda tanda pada motor diesel Kemungkinan kerusakan pada pompa

bahan bakar tekanan tinggi

Tenaga mesin berkurang dengan Pompa bahan bakar tidak bekerja

putaran motor turun dengan baik

Sering bahan bakar tersedat sedat atau

kotor

Mesin sukar di start atau tersendat Bekerja pompa bahan bakar tidak

normal

Temperature gas buang naik atau turun Adalah salah satu pompa bahan bakar

rusak akan mempengaruhi kerja silinder

lainnya

Timbulnya knocking atau suara ketukan Adanya pompa bahan bakar tekanan

tinggi tidsk bekerja dengan baik


Timbulnya getaran pada motor Adanya salah satu pompa bahan bakar

tidak bekerja dengan baik

2) Cara yang baik melakukan perbaikan atau perawatan

Bahwa pompa bahan bakar tekanan tinggi yang telah sampai jam

kerjanya atau mengalami kerusakan sebelum sampai wakunya maka

perbaikkan atau perawatan harus dilakukan pengecekan bagian - bagian

dalam pompa bahan bakar tersebut.

Pertama – tama pompa bahan bakar di bersihkan setelah itu pompa

dibalikkan stroping dibuka atau dikeluarkan dari kedudukannya agar bagian

- bagian dalam pompa bahan bakar dikeluarkan,sebagian dikeluarkan dari

bagian – bagian bawah pompa setelah itu pompa bahan bakar tekanan tinggi

dibalik lagi ke posisi semula. Buka tutup pengeluaran saluran minyak

bagian atas pompa bahan bakar tekanan tinggi, penutup diangkat baru

bagian – bagian dalam peralatan pompa diatas dikeluarkan satu persatu

secara pernglahan lahan. Batang Rack ditarik dari posisinya, maupun baut

pengikat plunyer barrel dibuka sehingga plunyerbarrel di ketok dari bawah

dan keluar dari atas pompa bahan bakar tekanan tekanan tinggi.
Setelah itu semua bagian – bagian peralatan pompa dikeluarkan dan

direndam,dibersihkan dengan minyak tanah atau solar dan dicheck satu

persatu bagian – bagian yang telah di bersihkan apakah ada yang aus, rusak

fatal, patah atau macet. Pengecekan plunyer dan plunyer barrel jika plunyer

sudah longgar dimasukkan plunyer barrel, maka harus diganti dengan yang

baru selanjutnya penyekiran delivery valve dan delivery seat. Delivery valve

holder agar permukaan bagian tersebut menjadi rata, shingga dapat menutup

dengan rapat dan duduk pada kedudukannya yang tepat. Setelah semua

bagian – bagian pompa sudah di check dan akan dipasang kembali (dicuci

dahulu) setelah peralatan dan sisi bagian pompa dibersihkan dicheck baru di

semprotkan dengan angin agar bagian – bagian kotoran – kotoran yang

halus yang menempel akan hilang.

Setelah semua bersih baru diadakan pemasangan kembali dengan

cermat terutama yang perlu diperhatikan pemasangannya, kedudukan dari

batang Rack dengan control sleeve disini telah diberi tanda pada gigi

controlnya tersebut ditemukan, sebelum pemasangan kembali bagian –

bagian peralatan harus di beri minyak pelumas agar peralatan tersebut lebih

mudah dipasang dan digerakkan. Agar tidak terjadi penggesekan langsung

didalam pemasangan setelah tanda antara gigi control sleeve dan batang gigi

ditemukan, baru secara teliti pemasangan peralatan lainnya melalui bagian

bawah pompa bahan bakar. Tanda batang plunyer dan plunyer ini harus di

perhatikan, dimasukkan spring dan tutup spring setelah itu di kunci dengan

stop ring.
Setelah pompa dibalik ke posisi biasa atau tegak, dimasukkan

delivery valve lengkap dengan ‘o’ Ringnya dan spring tutup atas pompa

yang di lengkapi dengan ‘o’ ring dan cover ring dibagian dalamnya, diikat

atau dikencangkan tutup atas pompa tersebut. Setelah semua komplit

dipasang, maka pompa dicoba ditekan dengan kayu dari ujung hummer

untuk melihat apakah pemasangan tersebut telah sempurna. Jika pada saat

itu ditekan keras, maka kemungkinan pemasangan tersebut salah, walaupun

batang rack dapat ditarik ke kanan dan ke kiri. Pengecekkan pompa

dinyatakan baik, maka pompa bahan bakar tersebut segera dipassang

kembali kedudukannya dengan tepat dan hati – hati. Pompa diikat atau

dikencangkan baut bautnya di pasanglahpipa bahan bakar dipompa atau

ditekan memakai spesial batang untuk menekan pompa tersebut dan bisa

dilihat bahan bakar akan kluar dari saluran atas pompa ini jika posisi batang

rack digesek dan jika posisi batang racknya nol, maka minyak tidak akan

keluar walaupun pompa ditekan. Ini menandakan pompa bahan bakar

tekanan tinggi baik pemasangannya dan perbaikkanya.

3) Faktor – faktor yang menunjang terlaksananya perawatan diuraikan

secara manajemen

Didalam melaksanakan perawatan haruslah dilaksanakan sesuai

dengan jam kerja dari petunjuk buku motor diesel diatas kapal secara teratur
dan terus menerus dan dapat mengasilkan kinerja motor diesel itu lebih

baik, yaitu sebagai berikut :

 Akan lebih lama umur dari peralatan tersebut

 Kemampuan pengoperasian dari peralatan lebih tinggi.

 Dapat memperkecil kerusakkan peralatan tersebut pada saat kapal

sedang dalam pengoperasian.

 Kapal selalu siap dioperasikan.

 Memberikan ketenangan dan rasa aman pada awak kapal pada

saat kapal sedang berlayar.

2. Mencegah timbulnya getaran pada mesin induk

Getaran dalam mesin di sebabkan gaya pemindahan yang dihasilkan

dari berbagai gaya tidak seimbang yang bekerja dalam mesin. Kalau gaya

dalam sebuah mesin mempunyai besar dan tetapmereka dapat

diseimbangkan dengan mudah, tetapi kenyataanya gaya didalam sebuah


mesin selalu berubah, sehingga sulit menyeimbangkannya. Oleh karenanya

getaran mesin dapat terjadi karena gaya putar yang tidak imbang dan

berubah dalam tekanan gas. Tekanan gas yang bekerja pada torak mesin

diesel di pisahkan menjadi dua jenis gaya. Gaya tangensial T yang memutar

poros engkol dan gaya samping S pada dinding silinder.

Kepala keduanya ditambahkan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh

putaran poros engkol dengan seluruh bagian yang di pasangkan kepadanya

semua gaya berubah – ubah dalam besar arah dan titik kerjanya dan

seluruhnya dapat menyebabkan suatu jenis getaran.

Getaran mesin sebagai keseluruhan yang hanya diperhitungkan kalau

stuktur yang mendukung mesin adalah fleksibel, dapat digolongkan oleh

jenis perpindahan yang menyebabkannya :

 Kocokan (shacking) disebabkan oleh gaya vertical atau horizontal yang

berayun – ayun yang cenderung untuk menggerakan mesin naik trun

atau kearah samping.

 Goyangan (rocking) disebabjan dengan gaya horizontal berayun – ayun

yang bekerja diatas titik berat mesin yang cenderung untuk

menggoyangkan mesin disekitar garis yang melalui titik beratnya.


 Jungkitan (pitching) disebabkan oleh pasangan gaya vertical yang

cenderung untuk menaik turunkan ujung mesin.

 Simpangan (yawing) disebabkan oleh kopel horizontal yang cenderung

untuk menyimpangkan mesin yang menyilang atau menggerakan mesin

kekiri dan kekanan.

 Getaran puntiran disebabkan oleh reaksi momen ountir berayun ayun

yang cenderung untuk memilih poros engkol selama berputar.

Getaran yang terjadi pada mesin induk tersebut adalah karena gaya

putar yang tidak imbang dan berubah dalam tekanan gas pada setiap

silinder. Hal ini disebabkan penyemprotan bahan bakar oleh pompa bahan

bakar tekanan tinggi tidak sempurna ditiap – tiap silinder. Untuk

mengatasinya perlu ada pemeriksaan tekanan kerja masing – masing

silinder, jika ada tekanan yang menyimpang rendah pada silinder maka ada

salah satu dari pompa bahan bakar, yang bekerja tidak sempurna, Setelah

mengetahui hal tersebut perlu diadakan perbaikan terhadap pompa yang

diketahui bekerja tidak sempurna.


Untuk mencegah terjadinya lagi kerusakan pada pompa tersebut

perlu diadakan :

A. Perencanaan perawatan yang baik

Didalam melaksanakan perencanaan perawatan pompa bahan bakar

tekanan tinggi harus dilaksanakan dengan baik, tidak akan menggangu

jadwal dari pengoperasional kapal, biasanya dilaksanakan pada saat kapal

berada di pelabuhan. Langkah – langkah yang diambil didalam membuat

perencanaan, antara lain :

 Jadwal perawatan yang akan dilaksanankan.

 Suku cadang dan alat – alat yang akan diperlukan dalam

pelaksanaan perawatan.

 Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan

perbaikkan dan perawatan.

 Tenaga pelaksana perbaikkan atau perawatan yang terampil.


Setelah langkah – langkah diatas terpenuhi maka perawatan yang

dapat berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan, setiap selesai

melaksanakan perawatan harus dicatat dalam buku khusus perawatan,

sehingga perencanaan perawatan dapat dilihat dalam buku tersebut.

pelaksanaan dapat dilaksanakan yang sesuai dengan data – data perawatan

sebelumnya.

B. Penyimpanan dan persedian suku cadang yang cukup serta

peralatan di dalam pelaksanaan perbaikkan atau perawatan pompa

bahan bakar tekanan tinggi

Penyimpanan suku cadang haruslah dengan rapih, sesuai dengan

nama peralatan dan suku cadangnya sehingga memudahkan pencarian bila

hendak digunakan. Didalam persedian suku cadang serta peralatan –

peralatanya diatas kapal harus sesuai dengan peraturan – peraturan dari biro

klasifikasi maupun peraturan – peraturan lainnya yang berhubungan

kelayakan kapal.
Jika didalam perlayaran terjadi kerusakan maka dapat segera diganti

dengan cadangan yang tesedia tanpa terlebih dulu rusak diperbaiki, karena

membuang waktu dan menghambat jadwal pelayaran yang telah ditentukan.

Untuk menata jadwal suku cadang diatas kapal, maka perlukah

mempergunakan suatu sistemsebagai sarana untuk organisasi semua

pekerjaan yang berhubungan dengan suku cadang. Suatu sitem suku cadang

harus membuat penjelasan tentang penanganan suku cadang, nomor suku

cadang dalam stock, tempat suku cadang, stok minimum dan maksimum

waktu penyerahan, pesanan pesanan tertentu, catatan persamaan, dan

sebagiannya. Suatu sistem suku cadang harus membuat informasi yang

berhubungan dengan :

 Suku cadang dalam persedian.

 Ruangan menyimpan atau peti – peti.

 Suku cadang yang dipesan atau rekomendasi.

 Spesifikasi penjualan.

 Para penjual.
Untuk menjamin kepastian penggerak motor diesel dikapal bekerja

dengan pompa bahan bakar tekanan tinggi baik diatas kapal, haruslah

tersedia suku cadang dari alat – alat tersebut, dan jika pompa bahan bakar

tekan tinggi tidak bekerja dengan baik segera dapat diganti dengan suku

cadangnya tanpa lagi menunggu di perbaiki terlebih dahulu.

Pengadaan suku cadang pompa bahan bakar tekanan tinggi diatas

kapal pada umumnya harus tersedia dalam jumlah yang cukup (menurut

peraturan klas biro klasifikasi), akan tetapi untuk menghemat biaya kadang

kala dikapal tersedia dalam jumlah yang terbatas.

Suku cadang harus ditempatkan ditempat khusus suku cadang, agar

masing – masing suku cadang lebih mudah diambil sewaktu waktu jika

dibutuhkan.

Didalam penempatan suku cadang tersebut di kotak- kotak atau box,

jangan sampai satu sama lainnya terbentur. Jangan bagian – bagian yang

kecil dicampur dengan bagian – bagian yang besar, agar tidak bersentuhan.

Jika perlu diberi gemuk atau grese, agar tidak terjadi korosi karena

beroksidasi dengan udara pada suku cadang dikapal.

C. Manusia sebagai pelaksananya

Untuk mencapai hasil dari perbaikan atau perawatan pompa bahan

bakar tekanan tinggi yang baik, dibutuhkan awak kapal yang terampil,

berpengetahuan, dan berpengalaman serta mempunyai kemampuan yang

sesuai dengan tugas dan tanggung jawab diatas kapal.


Pengetahuan adalah didapat jika telah mengalami atau mempelajari

secara teoritis melalui lembaga pendidikan, kursus – kursus, dan membaca

buku – buku yang berkaitan dengan perawatan atau perbaikan motor diesel

diatas kapal. Sedangkan pengalaman adalah didapat bila si awak kapal

mengalami dan mengamati secara langsung didalam melakukan perawatan

atau perbaikan pompa bahan bakar tekanan tinggi,dan mendapat petunjuk –

petunjuk dari orang lain yang telah lama berkecimpung didalamnya.

kemudian andal adalah keinginan atau dorongan dari dalam diri sendiri

untuk mengetahui, sehingga dapat lebih meningkat pengalaman hasil yang

telah dicapai terlebih dahulu. Jika ditambah dengan disiplin untuk mencapai

hasil kerja yang baik, agar kerusakan segera dihindari.

Akibat timbulnya keruskan pompa bahan bakar tekanan tinggi

didalam pengoperasian kapal bahwa perusahan pelayaran akan

menginginkan kapal – kapalnya berlayar dengan lancar, aman, tanpa

hambatan – hambatan atau keterlambatan, karena apabila kapal terjadi

keterlambatan dalam satu pelayaran maka perusahan dari kapal tersebut

tidak akan mendapat kepercayaan dari pemilik barang atau pencarter serta

akan melakukan biaya – biaya pengoperasi kapal, jika terjadi kerusakan

didalam pelayaran.
I. Terhadap pemilik kapal

a) Meningkatnya daya bahan bakar dan minyak lumas.

b) Meningkatnya biaya perawatan kapal.

c) Meningkatnya biaya yang di keluarkan untuk ABK, yaitu biaya lembur

dan kebutuhan makanan.

d) Meningkatnya biaya pelabuhan, yaitu kesiapan pandu, kapal tunda,

dan regu kepil.

e) Waktu yang terbuang, sehingga rencana selanjutnya dari

pengoperasian kapal akan berubah.

f) Adanya biaya claim muatan dari pemilik barang karena keterlambatan

dan kerusakan.

g) Biaya claim agent.


II. Terhadap pemilik barang

a) Ketidak percayaan konsumen terhadap pemilik barang.

b) Kemungkinan menurunnya harga jual dari barang tersebut dipasarkan,

adanya persaingan karena keterlambatan dan membanjirnya barang –

barang yang aman.

Surveyor tugasnya disini hubunganya dengan penutupan asuransi,

baiasanya sebelum suatu barang ditetapkan asuransinya,pihak penanggung

ingin mengetahui keadaan barang yang hendak di tutupnya. Untuk itu ia

melakukan pemeriksaan barang sebelum polisi dikeluarkan.

Dalam banyak halyang biasanya terjadi, surveyor bertindak atas

nama pemilik barang dan surveyor atas nama asuransi. Semakin lengkap

data yang di berikan oleh surveyor mungkin bagi penanggung sebagai data

dalam menentukan besarnya tanggung jawab.

Claim agent yaitu dialakukan untuk memproses claim maka

dibutuhkan orang yang ahli dalam bidangnya dan berpengalaman luas

mengenai asuransi, juga tentang syarat – syarat pertanggungan prosedur

penyelesaian claim serta dokumen – dokumen yang diperlukan dalam

pengurusan ini.
Didalam organisasi perusahaan pelayaran seorang kepala armada

diangkat pemilik kapal untuk bertanggung jawab didalam pengoperasian

armadanya,bahwa slah satu fungsi pertamanya adalah menyiapkan kapal

untuk digunakan operator sesuai kehendaknya, baik dijalan cepat.

Dipelabuhan atau siap siaga menunggu pemerintah.

III. Pengaruh biaya – biaya yang timbul terhadap manajemen kapal dan

kapal

a) Mesin induk dan mesin bantu

Kurangnya efisiensi mesin akan mengurangi tenaga, mengakibatkan

kurangnya kecepatan. hal ini akan mengakibatkan biaya bahan bakar lebih

tinggi dan kehilangan waktu untuk menghasilkan pendapat, serta kerusakan

akan mengakibatkan kelambatan.

a) Ketersedian awak kapal, perbengkelan, dan suku candang

Kurangnya perwira yang terampil dan bersertifikat perbengkelan

tertentu atau suku cadang dapat mengakibatkan kelambatan pelayaran kapal

dengan akibat kehilangan waktu beroperasi.


b) Penampilan kapal

Penampilan buruk suatu kapal meskipun sama sekali tidak

mempengarui angkutan umum atau operasi secara langsung, namun sering

kali dipakai tanda ketidakefisien dan pemeliharaan yang buruk sehingga

secara tidak langsung dapat mempengaruhi kemampuan pendapatan kapal.

c) Pelayaran

Kecakapan pelaut yang buruk dalam arti luas dapat menyebabkan

lebih lamanya waktu yang dipakai untuk perjalanan dilaut, kerusakkan

muatan karena cuaca buruk dan bahkan keterlambatan bila kapal rusak.

b) Kerjasama

Kurangnya kerjasama antara pegawai kapal dan pegawai darat

apakah dengan jabatan pemerintah, penerimaan muatan, perusahaan

bongkar muat atau siapapun yang berhubungan dengan kapal dan

muatannya. Serta dapat mengakibatkan kelambatan,sehingga kehilangan

waktu untuk menghasilkan pendapatan. Cara sebagaimana kapal dan mesin

dirawat perawatan muatan kerja, menyiapkan segala sesuatu untuk

mengangkut dan membongkar muatan, berlayar dan menjaga kapaltetap

dalam keadaan teratur tergantung banyak dari manager kapal.


Dengan adanya kerusakan – kerusakan yang timbul dalam

pengoperasian kapal, maka pemilik kapal dan awak kapal harus bekerjasama

didalam memperhatikan segi perawatan atau perbaikan agar kerusakkan

mesin tidak akan terjadi.

Dengan adanya kerjasama yang baik antara anak buah kapal, maka

diharapkan kelancaran dari pekerjaan perawatan akan terlaksana dengan

baik. Mka dari itu tujuan agar kondisi kapal tetap terjaga dan dapat

beroperasi dengan baik dan lancar sehingga kerugian sebagai faktor

ekonomis dapat di hindari.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari uraian tugas akhir ini, maka penulis dapat mengambil suatu

kesimpulan sebagai berikut :

1) Bahwa terjadinya detonasi pada ruang bakar dan getaran pada

mesin induk dikarenakan pompa bahan bakar tekanan tinggi

tidak bekerja dengan baik.

2) Kurangnya perhatian dari pihak perusahaan untuk

mengadakan atau menyediakan. Suku cadang yang

dibutuhkan oleh pihak kapal untuk melaksanakan perbaikan

atau perawatan pada pompa bahan bakar.

3) Tidak terlaksananya prosedur tentang perawatan secara

teratur dan terancana sesuai jam Kerja sehingga tidak

menghambat pengoperasian kapal.


B. SARAN

Setelah penulis mengambil kesimpulan diatas, penulis memberikan

beberapa saran dengan harapan dan dapat menjadi bahan masukan bagi :

1) Masinis yang bertanggung jawab dikapal agar lebih memahami

perawatan pompa bahan bakar tekanan tinggi secara baik sesuai intruction

manual book.

2) Agar suku cadang diatas kapal khususnya pompa bahan bakar tekanan

tinggi harus tersedia.

3) Pelaksanaan perawatan agar dijalankan sesuai dengan buku petunjuk

perawatan diatas kapal.


DAFTAR PUSTAKA

MANAJEMEN PERAWATAN DAN PERBAIKAN. NSOS.

MESIN PENGGERAK UTAMA. NURDIN HARAHAP

MOTOR DIESEL KAPAL. P.VAN MAANEN

PROSES DETONASI. WIKIPEDIA


LAMPIRAN

KM. EGON MAIN ENGINE KM. EGON

INJETION PUMP SERVICE TANK

RUANG BAKAR PISTON

Anda mungkin juga menyukai