Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kepegawaian

Kepegawaian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah apapun

yang berhubungan dengan pegawai.1 Menurut Widjaja menjelaskan bahwa

kepegawaian adalah segi yang berkenaan dengan sumber daya manusia yang

harus ada pada setiap usaha kerja sama.2 Sedangkan menurut Soedaryono

kepegawaian adalah seseorang yang melakukan penghidupannya dengan bekerja

dalam suatu organisasi, baik kesatuan kerja pemerintah maupun kesatuan kerja

swasta.3

Berdasarkan kedua pengertian tersebut di atas maka dapat disimpulkan

bahwa kepegawaian adalah seseorang atau sumber daya manusia yang bekerja

pada suatu organisasi, baik sebagai pegawai pemerintahan maupun perusahan

swasta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

1. Aparatur Sipil Negara

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut ASN adalah profesi

bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

yang bekerja dengan pemerintahan.4 Menurut kamus Bahasa Indonesia,

1
Alwi Hassan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,2007), halaman 702
2
Amin Widjaja, Etika Administrasi Kepegawaian (Jakarta: Rajawali Pres,2006), halaman 39
3
Soedaryono, Tata Laksana Kantor edisi 6 (Jakarta: Bumi Aksa,2008), halaman 6
4
Op.cit, Pasal 1 Angka 1

13
pegawai adalah orang yang bekerja pada negara, perusahaan, dan sebagainya.

Sedangkan pegawai negeri bearti negara dan pemeritahan. Jadi Pegawai

Negeri Sipil adalah orang yang bekerja pada instansi pemerintahan dan

negara.

Berdasarkan pengertian di atas, maka yang disebut ASN adalah

seseorang bekerja pada negara, bisa Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai

Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang diserahi tugas dalam suatu jabatan

dipemerintahan dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

2. Pegawai Negeri Sipil

Pegawai Negeri Sipil adalah pegawai yang bekerja pada pemerintahan

atau negara. menurut Kraneburg adalah pejabat yang ditunjuk, jadi bisa

diartikan tidak termasuk terhadap mereka yang memangku jabatan mewakili

seperti anggota parlemen,presiden, dan sebagainya.5 Logeman menjelaskan

dengan menggunakan kriteria yang bersifat material mencerminkan hubugan

antara negara dengan Pegawai Negeri dengan memberikan pengertian

Pegawai Negeri sebagai tiap pejabat yang mempunyai hubungan dinas

dengan pemerintahan atau negara.

Dalam Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2014, Pegawai Negeri

adalah warga negara indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat

5
Sri Hartini, dkk, Hukum Kepegawaian Di Indonesia edisi dua (Jakarta : Sinar Grafika, 2017),
halaman 33

14
sebagai PNS secara tetap oleh pejabat kepegawaian. sedangkan Pasal 7

Undang-Undang RI Nomor 5 tahun 2014 menjelaskan pegawai negeri sipil

yaitu pegawai aparatur sipil negara yang diangkat pegawai tetap oleh pejabat

kepegawaian dan punya nomor induk nasional.

Berdasarkan pengertian di atas, bisa disimpulkan pegawai negeri sipil

adalah pegawai yang telah memenuhi syarat tertentu, diangkat oleh pejabat

yang berwenang dan bekerja pada pemerintahan mewakili seperti anggota

parlemen,presiden, dan sebagainya.

3. Kedudukan Pegawai Negeri Sipil

Di dalam Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 6,

Kedudukan PNS adalah sebagai Aparatur Sipil Negara yang bertugas

memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaiknya secara

profesional, jujur, bersih dan adil dalam penyelenggarakan tugas

pemerintahan.

Peranan penting PNS karena PNS merupakan unsur yang sangat

penting sebagai aparatur negara untuk menyelengarakan pemerintahan dan

pembangunan dalam rangka mencapai tujuan negara.6 Dalam kontek hukum

publik, PNS bertugas membantu presiden sebagai kepala pemerintahan dalam

menyelenggarakan pemerintahan, menjalankan peraturan perundang-

6
Ibid, halaman 43

15
undangan, dalam arti berusaha agar setiap peraturan perundang-undang bisa

ditaati masyarakat.7

Berdasarkan pengertian di atas, kedudukan pegawai negeri sipil

adalah pegawai yang melaksanakan kebijakan publik untuk memberikan

pelayanan publik yang maksimal, profesional, dan berkualitas serta

mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Kewajiban dan Hak Pegawai Negeri Sipil

Kewajiban artinya suatu kewajiban yang segala sesuatu yang

diwajibkan, sesuatu yang dilaksanakan, keharusan, pekerjaan, dan tugas.

Kewajiban bisa juga diartikan keharusan pada moral untuk mengerjakan atau

tidak mengerjakan sesuatu.8 Selain kewajiban, pasti ada hak, Hak adalah

kewenangan atau kekuasaan yang terdapat pada diri seseorang untuk berbuat

sesuatu.

Kewajiban yang harus diikuti PNS menurut Pasal 3 Peraturan

Pemerintah RI Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil,

antara lain :

a. Mengucap sumpah/janji PNS;

b. Mengucapkan sumpah janji jabatan;

c. Setia dan taat pada Pancasila, UUD RI 1945, dan Pemerintahan;

7
Ibid, halaman 44
8
Handoyo, Eko, Etika Politik dan Pembangunan (Semarang: Widya Karya, 2010), halaman 12

16
d. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercaya di percayakan kepada

PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;

e. Mentaati peraturan perundang-undang;

f. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS;

g. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi,

seseorang, atau golongan;

h. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah

harus dirahasiakan;

i. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan

negara;

j. Melaporkan dengan segara kepada atasan apabila mengetahui ada hal

yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah

terutama pada bidang keamanan, keuangan, dan materiil;

k. Masuk kerja dan mentaati ketentuan jam kerja;

l. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;

m. Menggunakan dan memelihara barang negara dengan sebaik mungkin;

n. Memberikan pelayanan sebaik mungkin kepda masyarakat;

o. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;

p. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan

karier;

q. Mentaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang

berwenang.

17
Adapun kewajiban Aparatur Sipil Negara Undang-Undang RI Nomor

5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengatur kewajiban dan hak

Aparatur Sipil Negara. Sebagai Aparatur Negara harus penuhi kewajiban:

a. Setia dan taat kepada pancasila, UUD RI 1945, NKRI, dan pemerintahan;

b. Menjaga kesatuan dan kesatuan bangsa;

c. Melaksanakan kewajiban yang dirumuskan pemerintah yang berwenang;

d. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undang;

e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran dan

kesadaran dalam tanggung jawab;

f. Menjunjung integritas dan keteladanan dalam sikap,prilaku, ucapan, dan

tindakan kepda setiap orang baik didalam atau diluar kedinasan;

g. Menyimpan rahasia kedinasan dan hanya dapat mengemukakan rahasia

jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan;

h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.

PNS di sini juga mempunyai hak-hak yang sesuai dengan Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yaitu :

a. Hak memperoleh gaji, tunjangan, dan fasilitas;

b. Cuti;

c. Jaminan pensiun hari tua;

d. Perlindungan;

e. Pengembangan kompetensi.

18
Larangan bagi Pegawai Negeri Sipil yang diatur dalam Pasal 4

Undang-Undang RI Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri

Sipil, yaitu :

a. Menyalahgunaan wewenang;

b. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan orang lain

dengan menggunakan kewenangan orang lain;

c. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai untuk negara lain dan/atau

lembaga dan organisasi internasional;

d. Bekerja dengan perusahaan asing, konsultan asing, dan lembaga swadaya

masyarakat;

e. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau

meminjamkan barang baik bergerak atau tidak bergerak milik negara

secara tidak sah;

f. Melakukan kegiatan bersama atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang

lain didalam maupun diluar lingkungan kerja dengan tujuan untuk

memperoleh keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain secara

langsung atau tidak langsung merugikan negara;

g. Memberikan dan menyanggupi akan pemberiaan apa saja dari siapa saja

dari siapapun itu baik secara langsung maupun tidak langsung dan

dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan;

h. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang

berhubungan dengan jabatan dan pekerjaannya;

19
i. Bertindak sewenang-wenangnnya terhadap bawahan;

j. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang

dapat menghalangi dan mempersulit salah satu pihak yang dilayani

sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;

k. Menghalangi suatu tugas kedinasan;

l. Memberikan dukungan kepada calon Presiden dan Wakil Presiden,

Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, pada dasarnya bahwa

kewajiban pegawai negeri sipil yaitu kewajiban yang harus dikerjakan

seorang PNS untuk mengabdikan dirinya untuk negara dan bangsa.

5. Etika dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

Istilah etika berasal dari bahasa yunani kuno. Bentuk tunggal kata

‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha, jadi dengan hal

ini etika merupakan pola pikir atau kebiasaan yang baik dan dapat diterima

oleh lingkungan hidup.9 secara etimologi etika mempunyai arti yaitu ilmu

tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Menurut

Peraturan Pemeritah Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korp

Dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil, yang dimaksud etika adalah pedoman

9
Sri Hartini, Op.cit, halaman 51

20
sikap, tingkah laku, dan perbuatan PNS didalam melaksanakan tugasnya dan

pergaulan sehari-hari.

Dengan demikian, etika bisa diartikan sebagai suatu sikap atau

perilaku yang menunjukan kesediaan dan kesanggupan seorang secara sadar

untuk mentaati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku. Etika perlu

dikembangkan, terutama untuk pelaksaaan birokrasi pemerintahan, dimana

etika administrasi memiliki fungsi sesuai penerapan pada bidangnya tersebut.

etika ini membuat seorang Pegawai Negeri Sipil bisa berdisiplin, bertanggung

jawab atas apa yang diperbuat.

Pada umumnya yang dimaksud dengan etik adalah sekumpulan

norma,asas, dan nilai yang menjadi pedoman bagi anggota sekelompok

profesi dalam kehidupan bermasyarakat dan kehidupan profesi. Dalam

kehidupan bermasyarakat yang menjadi patokan adalah hukum positif yang

proses penerapannya untuk memelihara dan menumbuhkan rasa keadilan,

sedangkan dalam kehidupan profesi dan kehormatan anggota ditentukan oleh

kode etik.

Secara spesifik ada nilai-nilai dasar dan etika PNS sebagai elemen

utama organisasi pemerintahan untuk menjalankan tugas kedinasan yang

telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 Tentang

Pembinaan Jiwa Korp dan Kode Etik PNS.

21
a. Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia 1945;

c. Semangat nasionalisme;

d. Mengutamakan kepentingan bernegara diatas kepentingan pribadi atau

golongan;

e. Ketaatan kepada hukum dan peraturan perundang-undang;

f. Perhormatan terhadap Hak Asasi Manusia;

g. Tidak diskriminatif;

h. Profesional, netrlisme, dan bermoral tinggi;

i. Semangat jiwa korp.

Sejalan dengan tujuan dan nilai dasar tersebut, setiap Pegawai Negeri

dalam melaksanakan tugas kedinasan dan kehidupan sehari hari, wajib

bersikap, dan berperilaku sesuai dengan pedoman kode etik, baik di dalam

hidup bernegara, berorganisasi, bermasyarakat, diri sendiri, dan sesama

pegawai negeri sipil. Etika bernegara meliputi :

a. Melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945;

b. Mengangkat harat dan martabat bangsa dan negara;

c. Menjadi perekat dan pemersatu bangsa dan negara kesatuan republik

indonesia;

d. Mentaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam

melaksanakan tugas

22
e. Akuntabel dalm melaksanakan tugas penyelenggaran pemerintah dan

pembangunan;

f. Tanggap, jujur, terbuka, akurat, serta tepat waktu dalam melaksanakan

setiap kebijakan program pemerintah;

g. Menggunakan atau memanfaatkan semua sumber daya negara secara

efesien dan efektif;

h. Tidak memberikan kesaksian palsu dan keterangan yang tidak benar.10

Etika berorganisasi yang harus ditaati setiap PNS sangatlah penting,

yaitu meliputi : melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang

berlaku; menjaga informasi yang bersifat rahasia; melaksanakan kebijakan

yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang; membangun etika kerja dan

meningkatkan kinerja organisasi; menjalin kerjasama secara kooperatif

dengan unit kerja lain yang berkaitan dalam rangka pencapaian tujuan;

memiiki kompetensi dalm melaksanakan tugas; patuh taat kepada standar

operasional dan tata kerja; mengembangkan pemikran secara kreatif dan

inovatif dalm rangka peningkatan kerja; berorientasi pada upaya peningkatan

kualitas kerja.11

Dalam etika bermasyarakat setiap Pegawai Negeri Sipil wajib

mewujudkan pola hidup sederhana; memberikan pelayanan dengan empati,

hormat, dan santun tanpa pamrih dan tanpa unsur pemaksaan; memberikan

10
Pasal 8 Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korp dan Etika
Pegawai Negeri Sipil
11
Ibid, Pasal 9

23
pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan adil serta tidak diskriminatif;

tanggap terhadap keadaan lingkungan bermasyarakat; dan berorientasi

kepada peningkatan kesejahteraan masyrakat dalam melaksanakan tugas.12

Etika Pegawai Negeri Sipil terhadap diri sendiri harus jujur dan

terbuka; serta tidak memberikan informasi yang tidak benar; bertindak dengn

penuh kesungguhan dan ketulusan; menghindari konflik kepentingan pribadi,

kelompok, maupun organisasi; berinisatif meningkatkan kualitas

pengetahuan, kemampuan, ketrampilan, dan sikap daya juang yang tinggi;

memelihara kesehatan jasmani dan rohani; menjaga keutuhan dan

keharmonisasi keluarga; berpenampilan sederhana, rapi, dan sopan.13 Dan

Etika Pegawai Negeri Sipil terhadap sesama Pegawai yaitu meliputi ;

a. Saling menghormati sesama warga negara yang memeluk agama atau

kepercayaan yang berlainan;

b. Memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesama PNS;

c. Saling menghormati antara teman sejawatt baik secara vertikal atau

horisontal dalam suatu unit kerja, instansi, maupun diluar intansi;

d. Menghargai perbedaan pendapat;

e. Menjunjung harkat dan martabat Pegawai Negeri Sipil;

f. Menjaga dan menjalin kerjasama kooperatif sesama PNS;

12
Ibid, Pasal 10
13
Ibid, Pasal 11

24
g. Berhimpunan dalam satu wadah Korp Pegawai Republik Indonesia yang

menjamin terwujudnya solidaritas semua Pegawai Negeri Sipil dalam

memperjuangkan hak-haknya.14

Mencermati etika di atas, maka pada dasarnya pembinaan jiwa korp

bagi Pegawai Negeri Sipil harus profesional dan Pegawai Negeri Sipil yang

melanggar kode etik dikenakan sanksi moral, Sanksi moral ini di buat secara

tertulis, Selain sanksi moral dapat juga berupa sanksi adminitratif sesuai

peraturan perundang-undangan dan bahwa kalau lebih jauh lagi dapat berupa

sanksi disiplin Pegawai Negeri Sipil.15 Yang memberikan sanksi moral

kepada PNS yang melnggar kode etik adalah pejabat yang berwenang atau

pejabat yang ditunjuk, sanksi moral hanya dapat diberikan apabila Majelis

Kode Etik telah merekomendasikan bahwa yang bersangkutan telah

melanggar kode etik Pegawai Negeri Sipil.

B. Disiplin Pegawai Negeri Sipil

1. Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, disiplin adalah ketaatan dan

kepatuhan kepada peraturan atau tata tertib yang ada.16 Kedisiplinan adalah

kesadaran seseorang untuk mentaati semua peraturan dan norma-norma yang

14
Ibid, Pasal 12
15
Ibid, Pasal 15
16
Alwi Hassan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,2007), halaman 750

25
berlaku.17 Sedangkan disiplin Pegawai Negeri Sipil menurut Peraturan

Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 adalah kesanggupan PNS untuk menaati

kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan

kedinasan apabila tidak ditaati mendapat dijatuhi hukuman disiplin.18

Tujuan Disiplin Pegawai Negeri Sipil yaitu untuk lebih terjaminnya

tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi PNS;

Mendorong peningkatan kinerja,dan perubahan sikap dan perilaku PNS;

Meningkatnya kedisiplinan PNS; Meningkatkan tanggugjawab PNS;

Mempercepat proses perubahan kearah peningatan profesional dalam

bekerja. Dalam rangka mewujudkan pegawai negeri sipil yang handal,

profsional, dan bermoral sebagai penyelenggara pemerintahan perlu adanya

sesutu regulasi atau aturan yang memuaat pokok-pokok kewajiban, sanksi,

dan larangan.

2. Hukuman Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Setelah peraturan tentang disiplin tersebut diterapkan maka perlu

adanya sanksi dan hukuman bagi pelanggarnya agar peraturan tentang

disiplin pegawai tersebut dipatuhi pegawai. Dalam kamus Bahasa Indonesia

Hukuman artinya sanksi yang dikenakan kepada orang yang melanggar

undang-undang atau peraturan. Bisa diartikan Hukuman adalah sebuah cara

17
Fathoni, Abdurrahmat, Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, ( Jakarta: Rineka Cipta,
2006), halaman 172
18
Pasal 1 Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

26
mengarahkan sebuah tingkah laku yang berlaku secara umum, secara umum

hukuman dalam hukum adalah sanksi fisik atau psikis untuk kesalahan atau

pelanggaran yang dilakukan yang berguna untuk mengurangi kemungkinan

terulang lagi dimasa mendatang.

Hukuman disiplin menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun

2010 adalah hukuman yang dijatuhkan pada PNS karena melanggar peraturan

disiplin PNS. Tingkat hukuman terdiri dari tiga tingkataan yaitu : Hukuman

disiplin ringan, sedang, dan berat.

a. Jenis hukuman ringan terdiri dari teguran lisan, teguran tertulis, dan

pernyataan tidak puas secara tertulis,

b. Jenis hukuman sedang yaitu terdiri dari penundaan kenaikan gaji berkala

selama satu tahun, penundaan kenaikan pangkat selama satu tahun, dan

penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama satu tahun,

c. Jenis hukuman berat terdiri dari penurunan pangkat setingkat lebih

rendah selama tiga tahun, pemindahan dalam rangka penurunan jabatan

setingkat lebih rendah, pembebasan jabatan, pemberhentian dengan

hormat atas permintaaan sendiri sebagai PNS, dan pemberhentian tidak

dengan hormat sebagai PNS.19

19
Ibid, Pasal 7

27
Pegawai Negeri Sipil yang diduga melanggar akan dipanggil secara

tertulis oleh atasan langsung untuk dilakukan pemeriksaan, pemanggilan

kepada PNS yang diduga melakukan pelanggaran akan dilakukan paling

lambat 7 ( tujuh) hari kerja sebelum tanggal pemeriksaan. Apabila pada

tanggal pemeriksaan PNS yang bersangkutan tidak hadir juga maka pejabat

akan menjatuhkan hukuman disiplin berdasarkan alat bukti dan keterangan

yang benar. Sebelum PNS dijatuhi hukum disiplin setiap atasan wajib

memeriksa langsung terlebih dahulu PNS yang diduga melakukan

pelanggaran. Pegawai Negeri Sipil yang berdasarkan pemeriksaan ternyata

melakukan beberapa pelanggaran disiplin, terhadap hanya dapat dijatuhi satu

jenis hukuman disiplin yang terberat setelah mempertimbangkan pelanggaran

yang dilakukan dan tidak dapat dijatuhkan hukuman disiplin kedua kali atau

lebih untuk satu pelanggaraan disiplin.

Menurut ketentuan Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2010

tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil , PNS yang dijatuhi hukuman disiplin

diberikan hak untuk membela diri melalui upaya administratif, sehingga dapat

dihindari terjadinya sewenang-wenangnya dalam penjatuhan hukuman

disiplin, Upaya ini dapat dari keberatan dan banding administratif.20 upaya

keberatan ini berupa tertulis kepada atasan pejabat yang berwenang

menghukum, sedangkan upaya banding administratif kepada Badan

20
Ibid, Pasal 32

28
Pertimbangan Kepegawaian.21 Pegawai Negeri Sipil yang mengajukan

keberatan dan banding administratif kepada atasan pejabat, tidak diberikan

kenaikan pangkat dan atau kenaikan gaji berkala sampai dengan ketetapan

keputusan yang mempunyai hukum yang tetap dan sah.

21
Ibid, Pasal 34

29

Anda mungkin juga menyukai