1508015200
Kelas D
Makalah Hukum Aparatur Negara
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ISI
Dalam sistem otonomi daerah, aparatur Negara terdiri dari DPRD, Kepala Daerah
serta perangkat daerah. Karena jabatan yang berbeda maka hak setiap aparatur
juga berbeda. Dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
mengatur dan menjelaskan bahwa wewenang serta tanggung jawab politik dan
administratif pemerintah pusat, provinsi, kota, dan kabupaten dalam sistem otonomi
daerah.
Adapun Dalam meningkatkan Otonomi daerah maka yang dimaksud dengan
pemerintah daerah ialah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah
daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan Perinsip
otonomi Seluas luasnya dalam sistem dan prinsip negara kesatuan republik
indonesia, dimana Setiap daerah dipimpin oleh kepala pemerintah daerah yang
disebut kepala daerah. Kepala daerah untuk provinsi disebut gubernur, untuk
kabupaten disebut bupati dan untuk kota adalah walikota. Kepala daerah dibantu
oleh satu orang wakil kepala daerah, untuk provinsi disebut wakil Gubernur, untuk
kabupaten disebut wakil bupati dan untuk kota disebut wakil walikota.
Kepala dan wakil kepala daerah memiliki tugas, wewenang dan kewajiban
serta larangan. Kepala daerah juga mempunyai kewajiban untuk memberikan
laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah, dan
memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD, serta
menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada
masyarakat
2. Kewenangan Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah
Dalam UUD Negara Indonesia tahun 1945 ditegaskan, bahwa
a) Pasal 18A ayat 1 : Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan
kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerah.
b) Pasal 18A ayat 2 : Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber
daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan
daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang.
Berdasarkan kedua ayat tersebut dapat dijelaskan, bahwa:
1) Antar susunan pemerintahan memiliki hubungan yang bersifat hierarkhis;
2) Pengaturan hubungan pemerintahan tersebut memperhatikan kekhususan dan
keragaman daerah;
3) Pengaturan hubungan sebagaimana disebutkan pasal 18A ayat (1) diatur lebih
lanjut dalam UU Republik Indonesia No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
4) Antara Pemerintah Pusat dan pemerintahan daerah memiliki hubungan keuangan,
pelayanan umum, dan pemanfaatan sumber daya;
Pengaturan hubungan sebagaimana disebutkan pasal 18A ayat (2) diatur lebih
lanjut dalam UU Republik Indonesia No.33 Tahun 2004 tentang perimbangan
keuangan antara Pemerintah Pusat dan pemerintahan daerah.
Adapun Kewajiban Kepala Daerah pada pasal 27 UU No. 32 Tentang Otonomi
Daerah adalah :
a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan
memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. meningkatkan kesejahteraan rakyat;
c. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;
d. melaksanakan kehidupan demokrasi;
e. menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan;
f. menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah;
g. memajukan dan mengembangkan daya saing daerah;
h. melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;
i. melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah;
j. menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua
perangkat daerah;
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Maka didapatlah kesimpulan bahwa aparatur Negara dalam sistem otonomi daerah
terdiri dari DPRD, Pemerintah Daerah dan Perangkat daerah. Setiap aparatur
memiliki hak dan kewajiban yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan
tingkat jabatan, tugas dan tanggung jawab masing-masing aparatur. Di Negara
Indonesia terdapat sistem otonomi daerah, maksudnya bahwa setiap daerah berhak
mengatur dan menjalankan sendiri roda pemerintahannya Otonomi Daerah di
Indonesia masih belum optimal
Kepala dan wakil kepala daerah memiliki tugas, wewenang dan kewajiban
serta larangan. Kepala daerah juga mempunyai kewajiban untuk memberikan
laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah, dan
memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD, serta
menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada
masyarakat
B. Saran
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan Otonomi Daerah, setiap daerah haruslah
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia sebagai pelaksana dari Otonomi
Daerah tersebut. Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan subjek dimana
faktor-faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan Otonomi
Daerah ini bergantung. Selain itu, setiap pihak yang terkait dalam sistem otonomi
daerah haruslah mengedepankan kepentingan masyarakat daripada kepentingan
pribadi ataupun kepentingan kelompoknya agar tidak terjadi lagi penyelewengan-
penyelewengan dalam pelaksanaan otonomi daerah di Negara kita.