Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : Raisya Putri Ananda

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042782455

Tanggal Lahir : 26 Maret 2002

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA 4413/ Riset Operasi

Kode/Nama Program Studi : 54/Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : 12/Medan

Hari/Tanggal UAS THE : Sabtu/ 25 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halamanini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuranakademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulistangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuranakademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Raisya Putri Ananda


NIM : 042782455
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA 4413/ Riset Operasi
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen-S1
UPBJJ-UT : Medan

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepadasiapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UASTHE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di UniversitasTerbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik UniversitasTerbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Medan, 25 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Raisya Putri Ananda


BUKU JAWABAN UJIAN

UNIVERSITAS TERBUKA

Nomor 1

Ukuran pemesan yg ekonomis bagi PT Sinar Surya


2 R Cs
Qmin = √
Ci

1)
Qmin = 2(100.000)(2.500.000)
0,2(25.000) √ = 10.000

Oleh karena Qmin = 10.000 unit sama besar dari batas potongan harga, titik Q* sebesar
10.000 unit.

Jumlah Harga
dan Biaya

JHB1

JHB2

0 b = 10.000 Qmin (10.000) Q

2)
Q 2(100.000)(2.500.000)
=
min √
= 10.206
0,2(24.000)
3)
Q =√
2(100.000)(2.500.000)
= 10.425
min 0,2(23.000)

Karena Qmin = 10.425 unit lebih kecil daripada b. Maka, harus dibandingkan JHB1 pada
titik Qmin dengan JHB2 pada titik b.

JHB1 pada Qmin:

= 100.000(24.000) + 100.000 (2.500.000) + 10.206 (20% x 24.000) = Rp. 2.448.989.795


10.206 2
JHB2 pada titik b:

= 100.000(23.000) + 100.000 (2.500.000) + 15.000 (20% x 23.000) = Rp 2.351.166.667


15.000 2

Oleh karena JHB2 pada titik b lebih murah daripada JHB1pada titik Qmin, jumlah setiap
pembelian yang optimum (Q*) sebesar b, yaitu 15.000 unit.

Jumlah Harga
dan Biaya

JHB1

JHB2

0 Qmin (10.206) b = 15.000 Q

Nomor 2
Dari kasus PT Sinar Surya, gunakan metode liner programming dengan metode
simpleks untuk menghitung biaya minimum yang harus dikeluarkan.
Fungsi tujuan: minimumkan Z = 16X1 + 24X2
Batasan-batasan: (1) 2X1 + 4X2≤ 6
(2) 4X1 + 3X2≤ 3
(3) X1, X2 ≥0
Langkah 1: Mengubah Fungsi Tujuan

Fungsi tujuan diubah sedemikian rupa sehingga semua variabel yang belum diketahui
nilainya berada di sebelah kiri tanda sama dengan (=), misalnya fungsi tujuan:
Maksimumkan Z = 16X1 + 24X2 diubah menjadi:
Maksimumkan Z – 16X1 – 24X2 = 0

Langkah 2: Mengubah Batasan-batasan


Semua batasan yang mula-mula bertanda lebih kecil atau sama dengan (≤) diubah menjadi
tanda persamaan (=). Perubahan ini menggunakan suatu tambahan variabel yang sering
disebut slack variable dan biasanya diberi simbol S.

2X1 + 4X2≤ 6 diubah menjadi:

2X1 + 4X2+ S1 = 6

Demikian pula dengan batasan kedua, ubah tandanya menjadi persamaan berikut.

4X1 + 3X2+ S2 = 3

Dengan demikian, bentuk persamaan-persamaan tadi menjadi sebagai berikut.

Fungsi tujuan: maksimumkan Z – 16X1 – 24X2 = 0

Batasan-batasan: (1) 2X1 + 4X2+ S1 = 6

(2) 4X1 + 3X2+ S2 = 3 (3) X1, X2, S1, S2 ≥0

Langkah 3: Menyusun Persamaan-persamaan dalam Tabel

Persamaan-persamaan diatas kemudian dimasukan dalam tabel simpleks, kalau dinyatakan


dalam angka-angka terlihat seperti Tabel 1.1

Tabel 1.1

Tabel Simpleks Pertama untuk Masalah Produksi PT Jadul

V.D Z X1 X2 S1 S2 NK
Z 1 -16 -24 0 0 0
S1 0 2 4 1 0 6
S2 0 4 3 0 1 3

Tabel pertama inilah yang nanti diperbaiki sampai memperoleh hasil optimal. Tabel itu
bisa dibaca sebagai berikut. Batasan bahan baku A masih utuh 6 gr, belum digunakan (S1
= 6). Batasan bahan baku B masih utuh 3 gr, belum digunakan (S 2 = 3). Aktivitas/ produk
pertama dan kedua belum dilaksanakan/dihasilkan. Sumbangan terhadap laba belum ada
(Z = 0)
Langkah 4: Memilih Kolom Kunci

Kolom kunci adalah kolom yang merupakan dasar untuk mengubah/memperbaiki tabel di
atas. Agar bisa lebih cepat memperoleh pemecahan optimal, pilihlah kolom yang pada
baris Z mempunyai nilai negatif terkecil (yang paling negatif). Ternyata, nilainya pada
kolom X1sebesar -16 dan pada kolom X2sebesar -24. Jadi, kolom X2 yang dipilih sebagai
kolom kunci. Lingkari kolom itu untuk memudahkan mengingatnya.

Tabel 1.2 Memilih Kolom Kunci


V.D Z X1 X2 S1 S2 NK
Z 1 -16 -24 0 0 0
S1 0 2 4 1 0 6
S2 0 4 3 0 1 3

Selama dalam baris Z masih terdapat bilangan negatif, tabel itu masih bisa
diubah/diperbaiki. Akan tetapi, kalau sudah tidak ada yang negatif, berarti tabel itu
sudah optimal.

Langkah 5: Memilih Baris Kunci

Baris kunci adalah baris yang merupakan dasar untuk mengubah/mengadakan


perbaikan. Untuk menentukannya, terlebih dahulu mencari indeks tiap-tiap baris.

Nilai pada kolom N.K Nilai pada kolom kunci


Indeks =
Tabel 1.3 Memilih Baris Kunci
V.D Z X1 X2 S1 S2 NK
Z 1 -16 -24 0 0 0
S1 0 2 4 1 0 6
S2 0 4 3 0 1 3
Indeks:
6/4 = 1,5
3/3 = 1
Kemudian, pilih baris kunci, yaitu baris yang mempunyai indeks positif terkecil, yakni
baris batasan kedua (indeks batasan pertama 1,5 dan batasan kedua hanya 1).
Kemudian, baris kunci ini dilingkari. Dari tabel diatas, dapat dilihat adanya angka yang
masuk dalam kunci dan juga masuk dalam baris kunci, yaitu yang disebut sebagai angka
kunci sebesar 3.

Langkah 6: Mengubah Nilai Baris Kunci

Mengubah nilai-nilai yang terdapat pada tabel 1.3. mula-mula mengubah nilai- nilai baris
kunci dengan membagi semua angka dengan angka kunci. Jadi, semua angka pada baris
kunci itu dibagi 3. Di samping itu, variabel dasarnya kita ganti dengan variabel yang
kolomnya terpilih sebagai kolom kunci, variabel X2.
Tabel 1.4
Mengubah Nilai-nilai Baris Kunci

V.D Z X1 X2 S1 S2 NK
I Z 1 -16 -24 0 0 0
S1 0 2 4 1 0 6
S2 0 4 3 0 1 3
II Z 1
S1 0

Langkah 7: Mengubah Nilai-nilai di Luar Baris Kunci

Nilai baru dari baris-baris yang bukan merupakan baris kunci dapat dihitung dengan
rumus:
[𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑏𝑎𝑟𝑢]
= [𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑙𝑎𝑚𝑎]
− [𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑘𝑢𝑛𝑐𝑖] 𝑥 [𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑢𝑛𝑐𝑖]

Baris pertama (Z)

[−16 − 24 0 0 0]
4 1
- (-24) [ 1 0 1]
3 3

Nilai baru = [16 0 0 8 24]


Baris ke-2 (batasan 1)

[2 4 1 0 6]
4 1
- (4) [ 1 0 1]
3 3

10 4
Nilai baru = [− 0 1 − 2]
3 3
Tabel 1.5

Tabel I Nilai Lama dan Tabel II Nilai Baru (Setelah Diperbaiki Sekali)

V.D Z X1 X2 S1 S2 NK
I Z 1 -16 -24 0 0 0
S1 0 2 4 1 0 6
S2 0 4 3 0 1 3
Z 1 16 0 0 8 24
II S1 0 -10/3 0 1 -4/3 2
X2 0 4/3 1 0 1/3 1

Pada bagian II tabel diatas, ternyata baris Z sudah tidak memiliki nilai negatif lagi yang
berarti tabel ini sudah optimal. Arti dari hasil pemecahan optimal tersebut sebagai
berikut. Produk pertama dihasilkan 1,5 unit (X1 = 1,5), produk kedua 1 unit (X2 = 1), dan
sumbangan terhadap laba sebesar $ 24 ( Z = 24)

Nomor 3

Hitung jumlah distribusi dari masing wilayah dengan metode North West Corner?

Lokasi Jumlah Biaya Distribusi


Peternakan Ternak Jakarta Surabaya Palembang Makasar
Lampung 2500 7 9 3 10
Padang 2200 8 10 4 10
Nusa 6000 12 5 12 7
Tenggara
Barat
Jawa Barat 3300 5 7 12 10
Total 7000 4000 1500 1500
Respresentasi dalam bentuk jaringan:

Lokasi Lokasi
Peternakan Distribusi
Jakarta
2.500 7.000
Lampung

2.200 Surabaya 4.000


Padang

6.000
NTB Palembang1.500

3.300
Jawa
Barat Makasar 1.500

Ke Jakarta Surabaya Palembang Makasar Jumlah


Dari Ternak
Lampung 2.500 7 _ 9 _ 3 _ 10 2.5000

Padang 2.200 8 _ 10 _ 4 _ 10 2.200 0

NTB 2.300 12 3.700 5 _ 12 _ 7 6.0003.700 0

Jawa Barat _ 5 7 12 10 3.3003000


300 1.500 1.500 1.500
Total 7.0004.500 4.000300 0 1.500 0 1.500 14.000
2.300 0

Biaya yang dikeluarkan:

(2.500 x 7) + (2.200 x 8) + (2.300 x 12) + (3.700 x 5) + (300 x 7) + (1.500 x 12) +


(1.500 x 10) = 116.300
Analisis:

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode NWC, Lampung didistribusikan ke Jakarta sebanyak
2.500 dan Padang didistribusikan ke Jakarta sebanyak 2.200, NTB didistribusikan ke Jakarta sebanyak
2.300 dan ke Surabaya sebanyak 3.700, sedangkan Jawa barat didistribusikan ke Surabaya sebanyak 300,
ke palembang 1.500 dan ke makasar 1.500. Total biaya distribusi transportasi yang dikeluarkan PT Jadul
adalah sebesar 116.300.

4.

Hitung tingkat kesibukan sistem yang ada pada saat ini, jumlah rata-rata konsumen dalam antrian,
waktu pelanggan dalam garis tunggu serta waktu pelanggan dalam system?

Diketahui:

𝜆 = 18

𝜇 = 1 per 3 menit

1 jam = 60 menit

60 menit : 3 menit = 20 kapasitas pelayanan yang ada rata-rata setiap jam

 Tingkat kesibukan sistem P = 18/20 = 0,9


Angka tersebut menunjukan bahwa karyawati akan sibuk melayani pelanggan selama 90% dari
waktunya. Sedangkan 10% dari waktunya (1-p) yang sering disebut idle time akan digunakan untuk
istirahat, dll.
 Jumlah rata-rata konsumen dalam antrian Nq = 182/ 20
(20-18) = 32,4 orang
 Waktu pelanggan dalam garis tunggu tq = 18/20 (20-
18) = 1,8.
 Waktu pelanggan dalam system tt= 1/(20-18)
=0,5 jam.

Anda mungkin juga menyukai