Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halamanini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuranakademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulistangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuranakademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepadasiapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UASTHE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di UniversitasTerbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik UniversitasTerbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Medan, 25 Juni 2022
UNIVERSITAS TERBUKA
Nomor 1
1)
Qmin = 2(100.000)(2.500.000)
0,2(25.000) √ = 10.000
Oleh karena Qmin = 10.000 unit sama besar dari batas potongan harga, titik Q* sebesar
10.000 unit.
Jumlah Harga
dan Biaya
JHB1
JHB2
2)
Q 2(100.000)(2.500.000)
=
min √
= 10.206
0,2(24.000)
3)
Q =√
2(100.000)(2.500.000)
= 10.425
min 0,2(23.000)
Karena Qmin = 10.425 unit lebih kecil daripada b. Maka, harus dibandingkan JHB1 pada
titik Qmin dengan JHB2 pada titik b.
Oleh karena JHB2 pada titik b lebih murah daripada JHB1pada titik Qmin, jumlah setiap
pembelian yang optimum (Q*) sebesar b, yaitu 15.000 unit.
Jumlah Harga
dan Biaya
JHB1
JHB2
Nomor 2
Dari kasus PT Sinar Surya, gunakan metode liner programming dengan metode
simpleks untuk menghitung biaya minimum yang harus dikeluarkan.
Fungsi tujuan: minimumkan Z = 16X1 + 24X2
Batasan-batasan: (1) 2X1 + 4X2≤ 6
(2) 4X1 + 3X2≤ 3
(3) X1, X2 ≥0
Langkah 1: Mengubah Fungsi Tujuan
Fungsi tujuan diubah sedemikian rupa sehingga semua variabel yang belum diketahui
nilainya berada di sebelah kiri tanda sama dengan (=), misalnya fungsi tujuan:
Maksimumkan Z = 16X1 + 24X2 diubah menjadi:
Maksimumkan Z – 16X1 – 24X2 = 0
2X1 + 4X2+ S1 = 6
Demikian pula dengan batasan kedua, ubah tandanya menjadi persamaan berikut.
4X1 + 3X2+ S2 = 3
Tabel 1.1
V.D Z X1 X2 S1 S2 NK
Z 1 -16 -24 0 0 0
S1 0 2 4 1 0 6
S2 0 4 3 0 1 3
Tabel pertama inilah yang nanti diperbaiki sampai memperoleh hasil optimal. Tabel itu
bisa dibaca sebagai berikut. Batasan bahan baku A masih utuh 6 gr, belum digunakan (S1
= 6). Batasan bahan baku B masih utuh 3 gr, belum digunakan (S 2 = 3). Aktivitas/ produk
pertama dan kedua belum dilaksanakan/dihasilkan. Sumbangan terhadap laba belum ada
(Z = 0)
Langkah 4: Memilih Kolom Kunci
Kolom kunci adalah kolom yang merupakan dasar untuk mengubah/memperbaiki tabel di
atas. Agar bisa lebih cepat memperoleh pemecahan optimal, pilihlah kolom yang pada
baris Z mempunyai nilai negatif terkecil (yang paling negatif). Ternyata, nilainya pada
kolom X1sebesar -16 dan pada kolom X2sebesar -24. Jadi, kolom X2 yang dipilih sebagai
kolom kunci. Lingkari kolom itu untuk memudahkan mengingatnya.
Selama dalam baris Z masih terdapat bilangan negatif, tabel itu masih bisa
diubah/diperbaiki. Akan tetapi, kalau sudah tidak ada yang negatif, berarti tabel itu
sudah optimal.
Mengubah nilai-nilai yang terdapat pada tabel 1.3. mula-mula mengubah nilai- nilai baris
kunci dengan membagi semua angka dengan angka kunci. Jadi, semua angka pada baris
kunci itu dibagi 3. Di samping itu, variabel dasarnya kita ganti dengan variabel yang
kolomnya terpilih sebagai kolom kunci, variabel X2.
Tabel 1.4
Mengubah Nilai-nilai Baris Kunci
V.D Z X1 X2 S1 S2 NK
I Z 1 -16 -24 0 0 0
S1 0 2 4 1 0 6
S2 0 4 3 0 1 3
II Z 1
S1 0
Nilai baru dari baris-baris yang bukan merupakan baris kunci dapat dihitung dengan
rumus:
[𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑏𝑎𝑟𝑢]
= [𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑙𝑎𝑚𝑎]
− [𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑘𝑢𝑛𝑐𝑖] 𝑥 [𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑢𝑛𝑐𝑖]
[−16 − 24 0 0 0]
4 1
- (-24) [ 1 0 1]
3 3
[2 4 1 0 6]
4 1
- (4) [ 1 0 1]
3 3
10 4
Nilai baru = [− 0 1 − 2]
3 3
Tabel 1.5
Tabel I Nilai Lama dan Tabel II Nilai Baru (Setelah Diperbaiki Sekali)
V.D Z X1 X2 S1 S2 NK
I Z 1 -16 -24 0 0 0
S1 0 2 4 1 0 6
S2 0 4 3 0 1 3
Z 1 16 0 0 8 24
II S1 0 -10/3 0 1 -4/3 2
X2 0 4/3 1 0 1/3 1
Pada bagian II tabel diatas, ternyata baris Z sudah tidak memiliki nilai negatif lagi yang
berarti tabel ini sudah optimal. Arti dari hasil pemecahan optimal tersebut sebagai
berikut. Produk pertama dihasilkan 1,5 unit (X1 = 1,5), produk kedua 1 unit (X2 = 1), dan
sumbangan terhadap laba sebesar $ 24 ( Z = 24)
Nomor 3
Hitung jumlah distribusi dari masing wilayah dengan metode North West Corner?
Lokasi Lokasi
Peternakan Distribusi
Jakarta
2.500 7.000
Lampung
6.000
NTB Palembang1.500
3.300
Jawa
Barat Makasar 1.500
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode NWC, Lampung didistribusikan ke Jakarta sebanyak
2.500 dan Padang didistribusikan ke Jakarta sebanyak 2.200, NTB didistribusikan ke Jakarta sebanyak
2.300 dan ke Surabaya sebanyak 3.700, sedangkan Jawa barat didistribusikan ke Surabaya sebanyak 300,
ke palembang 1.500 dan ke makasar 1.500. Total biaya distribusi transportasi yang dikeluarkan PT Jadul
adalah sebesar 116.300.
4.
Hitung tingkat kesibukan sistem yang ada pada saat ini, jumlah rata-rata konsumen dalam antrian,
waktu pelanggan dalam garis tunggu serta waktu pelanggan dalam system?
Diketahui:
𝜆 = 18
𝜇 = 1 per 3 menit
1 jam = 60 menit