Anda di halaman 1dari 2

Tak ada jalan bagi biblos untuk disusun kembali

di salah satu videonya, bambang noorsena berapologetik dengan mengatakan bahwa sekalipun
manuskrip alkitab orisinal ( autograhp ) itu tidak ada, kita masih bisa menyusunnya dari kutipan bapak
bapak gereja. apa yang disampaikan bambang noorsena itu tidak ada bedanya dengan yang di
sampaikan oleh jay smith seorang apologet kristen barat dalam sebuah siaran di channel kristen CBN.
yang mereka tidak sadari, baik bambang noorsena ataupun jay smith adalah bahwa pernyataan itu
sejatinya hanyalah mitos belaka.
Saya menduga para apologet kristen itu mengutip dari seorang apologet kristen juga, karena hal
itu termuat dalam dalam sebuah buku yang sering dianggap buku panduan apologetika yaitu the baker
encyclopedia of christian apologetics halaman 532. Di dalam buku tersebut di bab manuskrip perjanjian
baru norman geisler mengatakan : “ jika kita mengumpulkan 36.289 kutipan dari bapak bapak gereja
awal, yaitu dari abad kedua hingga abad ke empat, maka kita bisa mengumpulkan kembali seluruh
perjanjian baru kecuali 11 ayat”.
Norman geisler bukan satu satunya membuat pernyataan itu, buku buku lain yang mengutip
mitos itu semisal, defending your faith, karya Dan Story, faith on trial karya Pamela Ewan, how reliable
is the bible karya Judson Polling, Stand Your ground karya karya Dean Hardy dll. Jadi mitos itu bisa
dianggap tersebar dikalangan apologet kristen, yang diwariskan turun temurun, digunakan untuk
defend atau membela biblos mereka.
Pertanyaan mendasarnya adalah siapa pertama kali yang memunculkan mitos itu ?, Semua buku
sumber yang saya sebutkan di atas tergolong buku buku baru, sehingga mustahil penulis penulis itu
membuatnya. Bukankah mesti ada riset dan penelitian yang harus dilakukan untuk membuat
pernyataan bombastis semacam itu. Sekarang mari kita coba mundur ke abad 18 agar kita bisa
mengetahui asal muasal klaim asal asalan tersebut. dari sana kita akan faham bagaimana sebuah
pernyataan bisa di plintir, lalu mulailah cerita cacing menjadi ular naga.
Di tahun 1841 penulis skotlandia robert philip meluncurkan sebuah buku berjudul :” The life,
Times, And Missionary Enterprise of the rev Jhon Campbell (1766 – 1840), buku itu bercerita perihal
jhon campbell yang merupakan penjelajah sekaligus misionaris di afrika selatan, buku itu juga
mengutip tulisan tulisan dan catatan catatannya selama melakukan misi perjalanan.

Anda mungkin juga menyukai