Anda di halaman 1dari 11

REVIEW BAB 10 MOTIF DASAR

DAN KESELURUHAN BAB 10-15


Diajukan dan Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester(UAS)

Mata Kuliah Psikologi Umum II

Dosen Pengampu:
DR. Irianti Usman, MA.

Disusun oleh :
Fadila Rahma Atasya (210207043)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG

FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA

PSIKOLOGI

2022
REVIEW BAB 10 MOTIF DASAR

SUB BAB : MOTIF KELANGSUNGAN HIDUP DAN HOMEOSTATIS

Link Artikel/ Jurnal : Motif Kelangsungan


Hidup https://www.academia.edu/11367523/teori_Motif_dan_Motivasi_dalam_Psikologi

Homeostatis
https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/files_dosen/modul/Pertemuan_11IPA1170936.pdf

Link Video Pembelajaran : Motif Kelangsungan Hidup Dan Homeostatis


https://youtu.be/NeIZjiDI3OM

Link PPT Online : Motif Kelangsungan


Hidup https://www.academia.edu/37376694/PPT_MOTIF_ppt

Homeostatis https://www.scribd.com/doc/181015641/Homeostasis-ppt

REVIEW :

Homeostasis adalah pemeliharaan (melalui mekanisme fisiologis tubuh) kondisi yang relatif
stabil dalam tubuh misalnya kondisi seperti suhu tubuh, tekanan darah, pH, konsentrasi bahan
kimia seperti hormon tertentu dalam darah. Homeostasis : Mempertahankan Kondisi Seimbang
Tubuh. Sebagai manusia, keadaan tubuh kita akan selalu berubah-ubah sesuai dengan kondisi
lingkungan. Lingkungan ini dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan di luar dan lingkungan
di dalam tubuh kita. Keadaan di luar tubuh misalnya cuaca yang panas, sedangkan keadaan di
dalam tubuh misalnya penurunan kadar glukosa dalam darah jika kita melewatkan sarapan.

SUB BAB : RASA LAPAR

Link Artikel/ Jurnal : https://id.scribd.com/doc/81459539/Mekanisme-Lapar

Link Video Pembelajaran : https://youtu.be/94eGGo8Qi5s

Link PPT Online : https://www.scribd.com/presentation/403765350/Rasa-Lapar-Makan-Dan-


Kesehatan

REVIEW :

Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan asupan makanan yang cukup. Maka untuk
memenuhi asupan makan tersebut tubuh manusia menciptakan rasa lapar, hingga menentukan
kapan kita makan dan kapan kita berhenti.rasa lapar bisa dipancing melalui faktor eksternal
contohnya ketika kita melihat dan mencium bau makanan, itu menjadi isyarat tersebut kadang
membuat orang makan.faktor internal yaitu keadaan lambung-kontraksi, lambung memberi
sinyal "inilah waktu makan" dan lambung yang ter distensi memberi sinyal agar berhenti.
namun faktor eksternal dan internal yang disebutkan tadi merupakan bukan determinan utama
makan. Yang menjadi determinan utama makan yaitu riset menyatakan bahwa kita secara
otomatis memantau jumlah berbagai nutrien yang disimpan di dalam tubuh (contohnya
glukosa dan lemak) dan termotivasi untuk makan bilamana cadangan energi itu turun dibawah
tingkat kritis. tetapi rasa lapar terlalu kompleks bagi kita untuk menjelaskannya dengan
analisis homeostatis sederhana, dalam satu sisi beberapa variabel harus diregulasi. Rasa lapar
ini motif dari homeostasis yang kompleks. Metabolisme dan pencernaan yang membutuhkan
nutrien yang tertentu agar sel tubuh bisa berfungsi dengan baik. Adapun variabelnya yaitu
glukosa,lemak,asam amino. Yang pertama glukosa nah biasanya glukosa, biasanya otak yang
hanya menggunakan untuk pasokan energi. Otak memiliki sensor untuk glukosa terletak di
hipotalamus. Asam amino dan lemak diregulasi biasanya di simpan di sel lemak khusus. Asam
amino harus diregulasi karena hal ini penting untuk membangun protein nahh tetapi penurunan
cadangan lemak dapat membangkitkan dorongan untuk makan. Jadi rasa lapar itu melibatkan
sistem homeostasis yang multipel. Ketika cadangan nutrien terpenuhi,maka sensor kenyang,
detektor yang terletak di bagian awal sistem pencernaan yang memberi sinyal kepada otak
bahwa nutrien yang dibutuhkan sedang dalam perjalanan dan proses makan dapat
diberhentikan letak sensor kenyang ini ada dimulut dan tenggorokan, namun sensor kenyang
ini memiliki sifat cukup singkat. tempat selanjutnya terletak di lambung dan doudenum. zat
makanan yang yang diinjeksikan ke dalam duodenum juga menyebabkan penurunan
makanan. tempat utama lain sensor kenyang adalah hati. kenapa hati? karena hati ini
merupakan organ pertama yang menerima nutrien lalu larut dalam air yang berasal dari sistem
pencernaan dan kemudian reseptor dihati menunjukan petunjuk yang akurat bahwa nutrien
sedang dicerna. Sistem kenyang harus diintegrasikan,tempat integrasinya adalah otak terutama
di hipotalamus yang berperan penting dalam pengendalian temperatur,regulasi cairan,dan
aspek-aspek makan. Hipotalamus terletak di posisi yang tepat untuk menjadi kendali rasa lapar.
daerah di hipotalamus yang sangat penting yaitu Hipotalamus lateral dan hipotalamus
ventromedial

SUB BAB : OBESITAS DAN ANOREKSIA

Link Artikel/ Jurnal : https://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/download/18618/8839

Link Video Pembelajaran : https://youtu.be/16Xzzu05Rk8

Link PPT Online : https://www.scribd.com/presentation/358865249/s8-MAKAN-DAN-


OBESITAS-ppt

REVIEW :

• Obesitas merupakan bahaya kesehatan yang besar. Ia menyebabkan tingginya insidensi


diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. di kultur barat obesitas juga dapat menjadi
stigma sosial, karena orang gemuk seringkali dianggap malas dan tidak memiliki kemauan.
Sebagian besar peneliti sependapat bahwa obesitas merupakan masalah yang kompleks dan
dapat melibatkan faktor metabolik, nutrisional, psikologis, dan sosiologis. Singkatnya, orang
mungkin menjadi gemuk karena mereka memiliki predisposisi genetik terhadap obesitas, atau
karena mereka makan terlalu banyak.

• Faktor Genetik dalam Obesitas:


1. Penelitian Anak Kembar.
2. Sel Lemak.
3. Set Point.
4. Kecepatan Metabolisme
• Anoreksia Nervosa dan Bulimia
Anoreksia nervosa secara sederhananya adalah suatu gangguan yang ditandai oleh penurunan
berat badan yang ekstrim dan disebabkan oleh diri sendiri. Penderita anoreksia nervosa
umumnya mengalami distorsi (penyimpangan) terhadap citra tubuhnya sendiri. Mereka
memandang dirinya sebagai lebih berat dari yang sesungguhnya, meskipun mereka telah
mengalami penurunan berat badan yang ekstrim dan juga merasakan gangguan-gangguan yang
disebabkan olehnya.

• Bulimia adalah suatu gangguan dengan tanda penderita melakukan pesta makan
sekurangnya satu kali perhari. Tetapi setelah selesai pesta mereka mencari makanan, salah
satunya dengan cara merangsang diri sendiri untuk muntah, sehingga berat badan penderita
bulimia relatif normal, dan memungkinkan mereka untuk menyembunyikan fakta bahwa
mereka mempunyai gangguan makan.

• Penyebab terjadinya anoreksia nervosa dan bulimia relatif sama, terbagi kepada:
1. Kepribadian, contoh: gangguan stress pada penderita karena tuntutan atau harapan
berlebihan dari keluarga.
2. Norma masyarakat, contoh: tekanan masyarakat dan lingkungan sekitar mengenai
persepsi bahwa wanita ideal dan sempurna itu adalah wanita yang kurus.
3. Penyebab biologis, contoh: malfungsi hipotalamus yang berperan penting dalam pola
makan dan fungsi hormonal.

SUB BAB : SEKSUALITAS DEWASA

Link Artikel/ Jurnal :


https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/1422/8/UNIKOM_Dewita%20Isnaini%20R_13.%20B
AB%20II.pdf

Link Video Pembelajaran : https://youtu.be/_2eTYAiEySU

Link PPT Online :

REVIEW :

• Seksualitas dewasa
Pertama di pengaruhi oleh Pengendalian hormonal atau perubahan perubahan di tubuh saat
pubertas yang berfungsi membedakan pria dan wanita. Efek hormon pada gairah dan
rangsangan seksual bagi manusia dewasa hanyalah peranan kecil, sedangkan memiliki
pengaruh terhadap spesies rendah. Pengendalian neural aspek aspek dorongan dan perilaku
seksual yaitu hormon dan sistem saraf, Organ yang paling bertanggung jawab untuk dorongan
dan perilaku seksual adalah otak. Selain itu Lingkungan memiliki pengaruh besar pada
seksualitas dewasa, salah satu determinan adalah Pengalaman awal. Pada manusia masalah
seksual yang berhubungan dengan pengalaman awal adalah penyimpangan seksual dan
parafilia. Setiap kultur memberikan batasan tentang perilaku seksual, Contoh hubungan seksual
dengan anggota keluarga merupakan hubungan seks yang hampir dilarang oleh semua kultur.
Contoh lain yaitu Homoseksual, di kultur Amerika dan Negara barat sudah dibolehkan, namun
Indonesia masih menganggap tabu dan tidak normal sehingga masih banyak diperdebatkan.
Homoseksualitas adalah istilah yang dapat digunakan pria(gay) maupun wanita(lesbi), Individu
dianggap homoseksual bila menyukai sesama jenis. Berkaitan dengan homoseksualitas
penyebabnya bisa karena faktor lingkungan/biologis.
SUB BAB : PERKEMBANGAN SEKSUAL AWAL

Link Artikel/Jurnal : Fenomena Lesbian, Gay, Biseksual Dan Transgender


http://ejournal.iainbukittinggi.ac.id/index.php/psga/article/viewFile/2415/pdf

Link Video Pembelajaran : Gender dan Transgender (Perspektif Judith Butler)


https://www.youtube.com/watch?v=EcJSPQS1kAk

Link PPT Online : (Fenomenal Transgender) https://slideplayer.info/amp/12161428/

REVIEW :

• Perkembangan seksual awal


Manusia harus mengembangakan gender identitynya yang sesuai, artinya pria harus
mengganggap dirinya pria dan wanita sebagai wanita. Nah perkembangan ini dimulai sejak
dalam kandungan.
• Hormon Pranatal
Beberapa bulan setelah pembuahan, hanya kromosom embrio manusia yang menentukan
apakah ia akan menjadi laki-laki atau perempuan. Antara usia 2 sampai 3 bulan, kelenjar seks
akan berkembang menjadi testis (jika embrio secara genetik adalah laki-laki). Atau menjadi
ovarium (jika embrio secara genetik adalah perempuan).
Hormon yang paling penting dalam perkembangan genital adalah androgen. Jika kelenjar seks
embrionik menghasilkan cukup banyak androgen maka bayi akan memiliki genital laki-laki,
tapi jika androgen, bayi akan ber genital perempuan.
Pengaruh androgen disebut androgenisasi. Setelah terbentuk genital, androgen mulai bekerja
pada sel-sel otak. Penelitian pada tikus menunjukan perubahan struktur sel hipotalamus janin.
Efek androgen pada dasarnya memaskulinisasi otak, dan bertanggung jawab untuk sifat dan
perilaku maskulin yang akan tampak beberapa tahun kemudian. Dengan demikian beberapa
aspek tipikal identitas dikendalikan oleh hormon ketimbang lingkungan sosial
• Hormon Lawan Lingkungan.
Pada pembahasan ini kasus yang diambil ialah kasus hemafrodit. Hemaforodit merupakan ke
*ambiguan genital yang disebabkan oleh ketidak seimbangan hormonal pranatal, dimana janin
yang secara genetik perempuan, namun memilki banyak androgen. Sebaliknya janin secara
genetik laki-laki namun memilki sedikit hormon androgen. Hormon paranatal dan lingkungan
memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap identitas jenis yang biasanya bekerja secara
selaras. Namun, jika mereka bertentangan seperti kasus hemafrodit, hampir seluruh ahli yakin
bahwa lingkungan akan mendominasi. Tetapi, bisa terjadi sebaliknya, hormon yang lebih
dominan dibandingkan dengan lingkungan seperti pada kasus hemafrodit di Republik
Dominika. Dengan begitu pendapat para ahli bisa saja berubah jika memperoleh data lain.

* Ambigu=bermakna lebih dari satu yang dapat menyebabkan ketidakjelasan/ ketidakpastian.


Dalam hal ini berarti ketidakpastian jenis kelamin seseorang.

• Transseksual
adanya golongan tengah antara laki-laki dengan perempuan yang sering diistilahkan sebagai
transeksual. Transeksual adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang
merasa dan berpikir kalau mereka terlihat berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat
mereka lahir.
KESIMPULAN :
Hormon lawan (vs) lingkungan tuh jadi faktor yang menentukan identitas gender bukan dari
biologis aja, tp ada faktor lingkungannya, nah, makanya pembahasan selanjutnya ada
transeksual/transgender. Jadi contohnya ada orang yang terlahir sebagai laki2 (hormon
pranatal) tp karena lingkungannya tidak mendukung identitas gendernya (Hormon VS
lingkungan) akhirnya dia berubah jadi transeksual (transgender atau waria)

SUB BAB : PERILAKU MATERNAL

Link Artikel/Jurnal :
https://www.academia.edu/20099954/Perilaku_Maternal_dan_Rasa_Ingin_Tahu
https://123dok.com/document/q0e12xgy-perilaku-maternal-dan-rasa-ingin-tahu.html

Link Video Pembelajaran : https://www.youtube.com/watch?v=4qGSZ62AwbU

Link PPT Online : https://slideplayer.info/slide/15550268/

REVIEW :

• Perilaku Maternal
adalah tingkah laku ibu yang sebetulnya bagi anak diharapkan untuk mendapatkan dan
meningkatkan kedekatan dengan ibu perilaku maternal biasanya dipakai untuk menunjukkan
hubungan. Adapun perilaku maternal ini yaitu merupakan determinan yang lebih kuat
dibandingkan seks atau bahkan lapar dan haus dalam perilaku maternal, di dalam perilaku
maternal ada yang dimaksud dengan:

1. Determinan biologis

Determinan biologis ini didalamnya memiliki hormon peranan penting dalam perilaku
maternal spesies yang lebih rendah dari primata contohnya seperti tikus. Adapun bagi manusia
hormon memiliki pengaruh yang jauh lebih kecil jika hormon sangat penting maka tidak akan
ada seorang ibu yang tega menyakiti anaknya.

2. Determinan Lingkungan

Hal ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan belajar. Pengalaman pengasuh atau ibu semasa
kecilnya berpengaruh bagi keturunannya nanti. Jika pengasuh memiliki pengalaman yang
buruk, misalnya pernah ada penyiksaan, maka pengasuh memiliki kecenderungan untuk
melakukan hal yang sama pada keturunannya atau anaknya. Ada yang disebut dengan maternal
bonding, Maternal bonding (kelekatan psikologis dengan ibu), Rasa aman, Stimulasi fisik dan
mental.
SUB BAB : MOTIF INGIN TAHU

Link Artikel/ Jurnal : https://id.scribd.com/doc/255391793/Motif-Dasar-Motif-Ingin-Tahu

Link Video Pembelajaran : https://youtu.be/_bbNbErtC8E

Link PPT Online :

REVIEW :

• Eksplorasi dan Manipulasi

Eksplorasi dapat diartikan sebagai kemampuan atau motif yang dimiliki makhluk hidup
(manusia dan hewan) untuk mencari stimulasi yg berada di lingkungan sekitar nya, walaupun
aktivitas eksplorasi ini terkadang tidak memuaskan kebutuhan tubuh, maka dari itu muncullah
rasa keingintahuan. Kemudian, rasa keingintahuan tersebut secara naluriah digunakan untuk
memanipulasi atau menyelidiki objek-objek dari lingkungan sekitar. Misalnya pada saat kita
memberikan mainan kepada bayi kemudian menggoyang-goyangkan mainan tersebut untuk
mencari perhatian bayi, karena kita tahu bayi tersebut senang menggenggam barang-barang di
sekitarnya. Namun terkadang manipulasi juga digunakan untuk tujuan penyelidikan.

B. Stimulasi Sensorik

1. Penelitian Deprivasi Stimulasi


—> Deprivasi merupakan tindakan negatif yang dilakukan untuk mencabut / menghilangkan
kesenangan tertentu.

Misal: Seorang anak tidak boleh bermain dengan mainannya setelah berbuat salah. Meski anak
memerlukan kegiatan tersebut untuk stimulasi sensorik, namun penurunan stimulasi juga dapat
berfungsi positif untuk memperbaiki proses belajar anak menyikapi peringatan tertentu dari
orangtua.

2. Perbedaan Individual dalam pencarian stimulasi

—> Manusia punya rasa keingintahuan yang berbeda, maka itu dibuatlah tes SSS (Sensation
Seeking Scale) oleh Zuckerman. Tes tersebut menyajikan 14 pertanyaan, dan poinnya berskala
dari 0-14. Biasanya pemegang skor SSS tertinggi memang menyukai kegiatan menantang,
seperti Scuba diving, dan bahkan mengemudi kendaraan dengan kecepatan tinggi. Makin tinggi
hasil skornya, semakin tinggi rasa keingintahuan seseorang terhadap sesuatu.

KESIMPULAN : Manusia dan hewan tampaknya memiliki motif ingin tahu bawaan untuk
mengeksplorasi dan memanipulasi objek. Manipulasi objek memberikan kepada organisme
itu masukan sensorik yang berubah-ubaah, dan penelitian deprivasi stimulasi sensorik
menunjukan bahwa tidak adanya perubahan masukan dapat mengganggu fungsi persepsi dan
intelektual normal.
REVIEW BAB 11-15
BAB 11 - EMOSI
Pada Bab ini menjelaskan tentang Emosi. Emosi yang kuat biasanya melibatkan rangsangan
fisiologis yang disebabkan oleh aktivasi cabang simpatik dan sistem saraf
otonomik, Keyakinan atau penilaian kognitif bahwa telah terjadi keadaan positif atau negatif
tertentu, dan ekspresi wajah/ reaksi terhadap emosi. Agresi sebagai suatu reaksi emosional
yang dapat terjadi apabila Agresi sebagai suatu dorongan (rasa lapar,spesies lain,pada
manusia), Agresi sebagai Respons Dipelajari (peniruan agresi,penguatan agresi), Ekspresi
agresif dan katarsis (bertindak secara agresif, menonton kekerasan). Itentitas dan Diferensiasi
Emosi Dimensi dimensi emosi Takut : Ancaman, Muak : Objek menjijikan, Marah :
Penghalang, Antisipasi : Kekuasaan baru, Gembira : Pasangan, Terkejut : Mendadak, Percaya
: Anggota Kelompok, Sedih : Kehilangan. Lalu kamu akan menemukan Rangsangan yang
terjadi ketika emosi seperti, Tekanan darah dan kecepatan denyut jantung meningkat,
Pernapasan menjadi lebih cepat, Pupil mata mengalami dilatasi, Keringat meningkat sementara
sekresi saliva dan mukus menurun.

BAB 12 - PENILAIAN KEMAMPUAN MENTAL


Di bab ini kamu akan menemukan beberapa sub bahasan yang berhubungan tentang Penilaian
Kemampuan Mental, seperti Tes kemampuan mencakup Tes Bakat (memprediksi apa yang
dicapai seseorang dengan latihan), Tes Prestasi (menilai kemampuan yang telah diperoleh dan
menunjukkan apa yang dapat dilakukan seseorang pada saat ini). Agar bermanfaat, tes harus
memenuhi karakteristik tes yang baik seperti Keterandalan (reliable,konsisten), Keabsahan
(validitas), Prosedur yang seragam (andal & absah), Tes kemampuan intelektual adalah proses
yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Memberikan sedikit indikasi mengenai taraf
kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.
Revisi skala Binet ( Stanford-Binet ) menggunakan intelligence quotient (IQ) sebagai rasio usia
mental (MA) terhadap usia kronologis (CA). Nilai pada tes kemampuan berkorelasi tinggi
dengan apa yang kita anggap sebagai “kecerdasan” dan penilaian prestasi akademik. Tetapi
tidak menilai motivasi, kepemimpinan, dan karakteristik lain yang penting untuk keberhasilan.
Penelitian yang mengkorelasikan IQ antara orang dengan tingkat hubungan genetik yang
berbeda menunjukan bahwa hereditas memiliki peranan dalam inteligensia. Tetapi faktor
lingkungan tertentu seperti masa sekolah, nutrisi, simulasi intelektual, dan iklim emosional di
rumah dapat menaikan atau menurunkan IQ. Walaupun memiliki keterbatasan, tes kemampuan
masih merupakan metode yang paling efektif untuk menilai kemampuan individual. Tetapi
nilai tes harus dipertimbangkan bersama informasi lain.

BAB 13 - KEPRIBADIAN SEPANJANG KEHIDUPAN


Pada bab ini kamu akan mempelajari Masa anak-anak dalam pembentukan kepribadian, Masa
remaja pada pembentuk identitas, Masa dewasa dalam kontinuitas kepribadian. Pada masa
anak-anak kepribadian Mood yang terlihat pada bayi sekitar usia 3 bulan dinamakan
temperamen. Terbukti bahwa temperamen merupakan blok pembangun awal untuk trait
kepribadian selanjutnya. Perbandingan kembar identik dan fraternal menyatakan bahwa faktor
genetik membentuk sekitar 50% variabilitas di antara individu dalam banyak karakter
kepribadian. Perlekatan sering didefinisikan dalam kecenderungan seorang bayi dalam mencari
kedekatan dengan orang tertentu untuk merasa aman dengan kehadiran mereka(situasi asing),
Berdasarkan reaksi anak, ia diklasifikasikan sebagai Perlekatan kuat, Pelekatan tidak kuat
(menghindar/ambivalen). Kamu juga akan menemukan berbagai cara pengasuhan dengan 2
dimensi pengasuhan berbeda, dimensi pertama orang tua yang menerima, responsif, dan yang
kedua orang tua yang menolak, tidak responsif. Kombinasi kedua dimensi menghasilkan pola
pengasuhan parental: autoritatif (menghasilkan anak yang mandiri, tegas, berhasil secara
sosial, memiliki tujuan), otoriter (menghasilkan anak yang bertanggung jawab tetapi menarik
diri dari sosial), penyabar (anak-anaknya cenderung tidak matur dan tidak memiliki kendali
impuls, percaya diri), dan penelantar (anak-anak mereka cenderung impulsif, tidak tertarik
dengan sekolah, tidak memiliki tujuan). Dalam membentuk kepribadian, pengaruh genetik dan
lingkungan saling mempengaruhi sejak saat lahir. Penelitian anak kembar telah menghasilkan
sejumlah pola yang membingungkan, mungkin secara genetik sifat dan karakter kembar identik
bisa sama, namun pola asuh, pengalaman dan cara berpikir mereka akan mempengaruhi
kepribadian mereka sehingga bisa saja ada perbedaan dalam kepribadiannya. Seperti
lingkungan kerja yang berbeda, lingkungan sekolah yang berbeda, circle pertemanan dsb.
Perilaku masa anak-anak yang tidak konsisten dengan norma peran jenis mungkin di
transformasikan menjadi bentuk yang dapat diterima pada masa dewasa. Sebagai contoh, dalam
salah satu penelitian, anak laki laki yang semasa kecilnya memiliki sifat yang tergantung
menjadi pria yang bersifat membina dengan perkawinan yang sangat berhasil.

BAB 14 - TEORI DAN PENILAIAN KEPRIBADIAN


Bab ini menyajikan beberapa sub bahasan diantaranya Pendekatan Trait (Pendekatan trait
sendiri adalah bukan suatu teori kepribadian tetapi orientasi umum dan metoda untuk menilai
karakter stabil seseorang. Ini merupakan pendekatan yang umumnya digunakan oleh para
peneliti yang mengaku tidak berkaitan diri pada teori tertentu tetapi yang menyatakan mereka
semata-mata “mengumpulkan fakta”), Pendekatan Psikoanalitik (Menurut Freud proses bawah
sadar adalah determinismenya tentang perilaku manusia. Determinisme psikologi adalah
doktrin bahwa semua pikiran, emosi, dan tindakan memiliki penyebab. Freud menyatakan
bahwa semua peristiwa bukan hanya disebabkan oleh psikologi, tetapi sebagian besar darinya
disebabkan oleh dorongan yang tidak terpuaskan dan keinginan yang tidak disadari. Freud
berpendapat bahwa mimpi, humor, kelupaan, dan kepeleset lidah berfungsi untuk
menghilangkan ketegangan psikologi dengan memuaskan impuls yang terlarang dan keinginan
yang tidak terpenuhi), Pendekatan Belajar Sosial (menekankan kepentingan lingkungan, atau
situasional, sebagai determinan perilaku. Orang dan situasi saling mempengaruhi secara timbal
balik, maka dari itu kita perlu mengetahui bagaimana karakteristik individual berinteraksi
dengan karakterikstik situasi. Pengaruh orang lain (hadiah dan hukuman yang mereka berikan),
merupakan pengaruh penting bagi perilaku seseorang. Dengan demikian, belajar sosial
dianggap merupakan contoh khusus pengkondisian operan. pendekatan belajar-sosial
difokuskan terutama pada proses, dengan sedikit perhatian untuk menjelaskan perbedaan
individual), Pendekatan Fenomologis (Faktor Situasional (Eksternal) Mempengaruhi
Membantu: Kesamaan dan Tanggung Jawab yaitu ,membantu orang yang kami sukai daripada
mereka yang tidak kita sukai, dan mereka yang tidak bertanggung jawab atas kebutuhan mereka
saat ini akan bantuan, Paparan Model Prososial Langsung , Bermain Video Game Prososial,
Syukur: Bagaimana Ini Meningkatkan Bantuan Lebih Lanjut yaituRasa syukur meningkatkan
perilaku prososial, terutama dengan meningkatkan perasaan harga diri penolong) , Penilaian
Kepribadian (dengan memenuhi sejumlah kebutuhan praktis dalam masyarakat.Kriteria
Permasalahan yang rumit sangat memerlukan penilaian kepribadian dengan jenis kriteria tes
yang baik. Tes yang baik harus memiliki keterandalan (reliability) dan keabsahan (validty).
Cara yang paling langsung untuk menilai bagaimana trait tertentu dimiliki oleh seseorang
individu adalah meminta orang yang mengenal baik individu tersebut untuk menilainya di
suatu skala trait itu), dan Paradoks Konsistensi (Situasional ini paling jelas dalam teori tipe dan
trait kepribadian, hal ini juga ada dalam teori Psikoanalitik dan Fenomenologis. Paradoks yang
mempertahankan perdebatan dan menyebabkan daya tahan historisnya adalah: intuisi kita
menyatakan bahwa individu adalah konsisten; riset mengatakan tidak. Gordon Allport percaya
bahwa psikologi kepribadian seharusnya kurang membandingkan individu pada trait yang
sama namun lebih memperhatikan pola atau konfigurasi unik trait di dalam individu. anak-
anak yang mereka amati dalam penelitian tidak secara konsisten jujur atau tidak jujur dalam
situasi yang berbeda. Ia menyatakan bahwa korelasi rendah “hanya membuktikananak tidak
konsisten dalam cara yang sama, bukan mereka tidak konsisten dengan dirinya sendiri”)

BAB 15 - STRESS
Pernahkah kamu merasakan stress? kita akan bahas beberapa hal mengenai stress. Stress ialah
reaksi saat seseorang menghadapi tekanan, ancaman, atau suatu perubahan. Seseorang
biasanya mengalami stres ketika tuntutan yang diberikan padanya lebih besar dari
kemampuannya untuk mengatasinya. Ketika sedang stres dampak psikologis nya itu perasaan
tidak tenang/resah, kalau dampak fisiologisnya sakit kepala, jantung berdetak lebih kencang,
tangan dingin, berkeringat dan gemetar. Jadi orang stress dalam waktu yg lama berpotensi
sakit-sakitan dan makin stress itu kira kira kenapa ya teman-teman? Apa hubungannya stress
berkepanjangan dengan sakit-sakitan dan makin stress? karena ketika stress, sistem kekebalan
tubuh kurang berfungsi karena stress melepaskan hormon-hormon (adrenalin, dopamin,
norepinefrin, dan kortisol) yang menyebabkan menurunnya kemampuan tubuh untuk
memproduksi sel darah putih atau sistem imun yang dapat membantu tubuh melawan virus &
bakteri, Sehingga Stress yang berkepanjangan dapat membuat kita lebih rentan terserang
penyakit. Ciri-ciri stress dan depresi menurut DSM 5 : 1. mengalami penurunan suasana hati /
mood hampir sepanjang hari hingga setidaknya selama dua minggu. 2. Mengalami penurunan
minat pada aktivitas sehari-hari, 3. mengalami penurunan berat badan yang signifikan
meskipun tidak sedang diet, 4. mengalami permasalahan tidur seperti insomnia atau
hypersomnia hampir setiap hari, 5. penurunan kemampuan berpikir dan gerakan melamban
(berdasarkan pengamatan orang lain, bukan perasaan subyektif), 6. mengalami kelelahan dan
kehilangan energi hampir setiap hari, merasa tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebih,
7. kesulitan berkonsentrasi dan berkurangnya kemampuan berpikir, sering memiliki keinginan
untuk mengakhiri hidup. Strategi mengatasi masalah dibagi menjadi strategi terfokus masalah
dan strategi terfokus emosi untuk memecahkan masalah lebih jarang mengalami depresi &
penyakit setelah peristiwa kehidupan negatif. Orang yg menggunakan strategi perenungan atau
penghindaran untuk mengatasi emosi negatif menunjukkan distres yg lebih lama dan parah
setelah suatu peristiwa.
Kelebihan/Pujian : Bahasanya mudah dipahami,dan di sertai gambar dan diskusi penting sehingga
memudahkan dalam pemahaman teori, dan juga mampu mempraktikkannya dengan baik. Buku ini
memiliki tatanan bahasa yang baik juga mudah untuk dipahami. Di dalam buku ini juga terdapat
gagasan para ahli yang dapat dipercaya yang dapat menambah kemantapan kita dalam mencari
makna. Selain itu, buku ini juga memudahkan orang-orang dalam memhami makna Psikologi Umum
itu sendiri dibantu dengan Bab dan Sub Bahasan yang tersusun rapih.

Kekurangan : Beberapa keterangan didalam buku kurang bisa dipahami, Di beberapa pembahasan
juga terdapat kata-kata yang jarang di ketahui/asing.

Anda mungkin juga menyukai