THERMODINAMIKA TEKNIK II
Dosen Pengampu : Teguh Priyono, ST,. MT.
Nama : Hadi Wirnoto
NPM : 202001001
Jurusan : Teknik Mesin
SOAL TUGAS
1. Pendingin udara lembab pada tekanan konstan, dengan udara lembab sebesar 10 gr pada kondisi
awal 25℃, (lima digit terakhir NIM) N/𝑚2 . Kelembaban relative 70% didinginkan sampai
dengan 5℃ tetap terjaga pada tekanan konstan.
Tentukan :
a. Rasio kelembaban awal.
b. Temperatur titik pengembunan.
c. Jumlah uap air yang terkondensasi (asumsi : system tertutup).
2. Pendingin udara lembab pada volume konstan, dengan campuran udara-uap air dalam bejana
30 𝑚3 pada 1,5 Bar dengan suhu 120℃, dan ∅ (dua digit terakhir NIM) %. Campuran
didinginkan volume konstan hingga 22℃.
Tentukan :
a. Titik pengembunan pada kondisi awal.
b. Temperatur awal mula kindensasi secara aktual.
c. Jumlah uap air yang terkondensasi.
Penyelesaian :
1. Diketahui : P = konstan
WB = 10 gr
𝑇1 = 25℃
∅ = 70%
𝑇2 = 5℃
Ditanyakan : a. Rasio kelembaban awal.
b. Temperature pengembunan.
c. Jlm. Uap air terkondensasi.
Jawab :
a. Rasio kelembaban awal :
10 gr : 70% = x : 30%
10 𝑥
= 30%
70%
x = 300/70
= 4,3 gr
Jadi rasio kelembaban awal adalah, 4,3 gr udara kering dibanding 10 gr udara basah.
b. Temperatur pengembunan :
Jika kelembaban udara suhu 25℃ mencapai RH 70%, maka kelembaban udara
mencapai pengembunan terjadi pada temperature :
RH 100% = 70% + 30 %
= 25℃ + (-30% x 25℃) → tanda minus, karena temperature yang dicapai
mendekati pada titik pengembunan.
= 25℃ - 7,5℃
= 17,5℃
Jadi titik pengembunan tercapai pada temperature 17,5℃.
1) Diketahui suhu 25℃ memiliki massa uap air (udara basah) sebesar 10 gr, maka
jumlah massa uap air pada suhu 17,5℃ (titik pengembunan) adalah :
25℃ : 10 gr = 17,5℃ : x
25 17,5
10
= 𝑥
17,5 x 10
𝑥 = 25 = 7 gr
Jawab :