Bottom = 107,11 gr
Massa pada pikno = 9,62 gr
Density bottom = 0,96 gr/ml
Suhu tetesan pertama = 75oC
XB = 10%
Percobaan 2
Xf = 20% berat etanol
F = 200 gr
Destilas Massa destilat Density (gr/ml) X
(gr)
D1 8,43 0,843 75,5%
D2 8,55 0,855 71,5%
D3 8,53 0,853 72,5%
D4 8,81 0,881 56%
Bottom = 141 gr
Massa pada pikno = 9,63 gr
Density bottom = 0,96 gr/ml
Suhu tetesan pertama = 79oC
XB = 10%
Y-Values
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0.8 0.82 0.84 0.86 0.88 0.9 0.92 0.94 0.96 0.98
E. Pembahasan
Humidifikasi yaitu suatu proses peningkatan jumlah kadar air
dalam aliran gas dengan melewatkan aliran gas di atas cairan yang
kemudian akan menguap ke dalam gas. Dalam proses ini gas dikontakkan
dengan air yang berada di dalam labu secara counter current dimana air
mengalir dari atas dan gas mengalir ke atas dari bawah, dengan laju alir
sirkulasi air tertentu.
Pada praktikum humidifikasi ini digunakan 2 perlakuan berbeda
yaitu percobaan pertama air masuk pada suhu 60 oC dan percobaan kedua
air masuk pada suhu 50 oC. Diperoleh data dari gas yang masuk dan keluar
nilai Tw selalu lebih kecil dari nilai Td, hal ini sesuai dengan literatur.
Karena adanya efek pendinginan ini wet bulb selalu menunjukkan
temperatur yang rendah dibandingkan dry bulb. Ketika kelembaban udara
kecil, maka air akan mengambil panas dari termometer tersebut sehingga
suhu pada termometer bola basah akan menurun.
Pada proses humidifikasi, aliran gas dan dan aliran air dikontakkan
secara counter current dimana air mengalir dari atas dan gas/udara
mengalir ke atas dari bawah dengan bantuan kompresor dengan laju alir
sirkulasi air tertentu. Keran harus diatur lajunya agar air dari tangki
penampung dapat keluar menjadi dingin (pendinginan secara adiabatis).
Bila keran dibuka terlalu besar maka fungsi dari udara yang dikontakan
menjadi percuma. Tekanan pada kompresor juga harus diatur agar sesuai
dengan air yang keluar pada tangki penampung.
Pada percobaan kali ini. data yang diambil seperti, suhu air di
dalam tangki penampung, suhu gas masuk (Td dan Tw), dan suhu gas
keluar ( Td dan Tw).Dengan bertambahnya jumlah aliran air yang
dikontakkan dengan udara proses maka akan meningkatkan kandungan air
dalam udara sampai mencapai kondisi jenuh. Dapat diketahui bahwa pada
percobaan pertama kelembaban lebih tinggi dibanding kelembaban kedua,
hal ini menunjukan pada percobaan pertama air yang terperangkap dalam
udara lebih besar nilainya daripada percobaan kedua. Faktor yang
kemungkinan terjadi adalah adanya perbedaan tekanan pada kompresor
dan air yang keluar dalam tangki dan besar kecilnya keran yang dibuka
pada tangki penampung.
F. Kesimpulan
Dapat disimpulkan pada praktikum humidifikasi ini pada percobaan
pertama dengan variable suhu 60 oC diperoleh nilai humidity 40,88 Btu/lb
udara kering dan humid heat sebesar 0,25 Btu/lb udara kering. Pada
percobaan kedua dengan variable suhu 50 oC diperoleh nilai humidity
36,33 Btu/lb udara kering dan nilai humid heat sebesar 0,25 Btu/lb udara
kering.
G. Daftar Pustaka
Christie J. Geankoplis, Transport Processes and Unit Operations
M. N. Fahmi, E. Yohana, and S. Sugiyanto, "Simulasi Distribusi Suhu Dan
Kelembapan Relatif Pada Rumah Tanaman (Green House) Dengan
Sistem Humidifikasi," Jurnal Teknik Mesin, vol. 2, no. 1, pp. 41-
48, Jan. 2014
Pramudono, Bambang. 1987. Humidifikasi dan Pengeringan. Yogyakarta:
Proyek. Peningkatan Pengembangan Perguruan Tinggi UGM.