Alami
Kompas.com - Diperbarui 05/04/2022, 17:38 WIB
Bagikan:
Komentar
Lihat Foto
Ilustrasi jerawat.(PEXELS/ANNA NEKRASHEVICH)
Penulis Irawan Sapto Adhi
|
Editor Irawan Sapto Adhi
KOMPAS.com – Jerawat adalah penyakit peradangan kronis dari kelenjar pilosebasea yang
ditandai dengan adanya komedo, papul, kista, dan pustula.
Selain wajah, jerawat dapat tumbuh atau timbul di bagian tubuh lain, seperti bahu, lengan
atas, dada, hingga punggung.
Ketika muncul di wajah, jerawat kerap kali tak hanya bisa menimbulkan rasa sakit atau tidak
nyaman, tapi juga dapat menciutkan rasa percaya diri.
Tak heran jika pencarian tentang cara menghilangkan jerawat atau bagaimana mengatasinya
menjadi banyak diminati.
Apalagi jika melakukan penanganan yang salah, jerawat bahkan bisa membuat wajah menjadi
kusam dan bahkan diwarnai noda hitam, termasuk bopeng-bopeng.
Perawatan jerawat secara konvensional bisa dilakukan, tapi terkadang mahal dan seringkali
memiliki efek samping yang tidak diinginkan, seperti kulit kering, kemerahan, dan iritasi.
Hal itu pun telah mendorong banyak orang untuk mencari cara mengobati jerawat secara
alami.
Melansir berbagai sumber, berikut ini adalah ragam cara menghilangkan jerawat secara alami
yang dapat dicoba.
Setelah cairan apel didapat, nantinya akan dimasukkan bakteri dan ragi untuk memulai proses
fermentasi alkohol.
Seperti jenis cuka lainnya, cuka apel telah dikenal karena kemampuannya melawan banyak
jenis bakteri dan virus.
Cuka apel dilaporkan mengandung beberapa asam organik yang telah terbukti dapat
membunuh bakteri Propionibacterium acnes penyebab jerawat.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Jatuh Cinta Bikin Kulit Berjerawat?
Secara khusus, asam suksinat dalam cuka apel telah terbukti bisa menekan peradangan yang
disebabkan oleh P. acnes dan dapat mencegah munculnya jaringan parut.
Selain itu, asam laktat telah terbukti dapat menghilangkan bekas jerawat.
Terlebih lagi, cuka sari apel dapat membantu menekan produksi minyak berlebih yang bisa
menyebabkan jerawat.
Campurkan 1 sendok makan cuka apel dengan 3 sendok air (gunakan lebih banyak air
untuk kulit sensitif)
Setelah wajah dibersihkan, oleskan campuran cuka apel dan air tersebut ke kulit
dengan lembut menggunakan bola kapas
Diamkan selama 5-20 detik, bilas dengan air dan keringkan
Ulangi proses ini 1-2 kali per hari, sesuai kebutuhan
Penting untuk dicatat bahwa mengoleskan cuka apel ke kulit dapat menyebabkan luka bakar
dan iritasi, sehingga harus selalu digunakan dalam jumlah kecil dan diencerkan dengan air.
Baca juga: Pakai Masker Bisa Picu Jerawat, Ini Tips Perawatan dari Dokter Kulit
Penggunaan nutrisi ini juga termasuk salah satu perawatan alami untuk jerawat yang paling
banyak dipelajari.
Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dengan jerawat cenderung memiliki kadar seng
yang lebih rendah dalam darah mereka daripada mereka yang memiliki kulit bersih.
Selain makanan yang mengandung seng tinggi, konsumsi seng dalam bentuk suplemen juga
bisa dilakukan.
Dalam sebuah studi, 48 pasien dengan jerawat diberikan suplemen seng oral tiga kali sehari.
Dosis optimal seng untuk jerawat belum ditetapkan, tetapi beberapa penelitian telah
menunjukkan pengurangan signifikan jerawat menggunakan 30-45 mg unsur seng per hari.
Sementara, batas atas asupan seng yang direkomendasikan aman adalah 40 mg per hari.
Jadi, hal yang terbaik dalam mengasup zinc untuk menghilangkan jerawat adalah tidak
melebihi jumlah itu kecuali di bawah pengawasan dokter.
Terlalu banyak mengonsumsi seng dapat menyebabkan efek samping, termasuk sakit perut
dan iritasi usus.
Penting juga untuk dicatat bahwa pengolesan seng pada kulit belum terbukti efektif. Hal ini
mungkin terjadi karena mineral ini tidak diserap secara efektif melalui kulit.
Madu dan kayu manis adalah sumber antioksidan yang sangat baik.
Studi telah menemukan bahwa menerapkan antioksidan pada kulit lebih efektif dalam
mengurangi jerawat daripada benzoil peroksida dan retinoid.
Baca juga: 7 Buah dan Sayur yang Baik Dikonsumsi untuk Menghilangkan Bekas
Jerawat
Antioksidan yang diteliti adalah vitamin B3, asam lemak linoleat (omega-6) dan natrium
ascorbyl fosfat (SAP), yang merupakan turunan vitamin C.
Antioksidan spesifik ini tidak ditemukan dalam madu dan kayu manis, tetapi ada
kemungkinan bahwa antioksidan lain yang terkandung di dalam dua bahan alami tersebut
memiliki efek yang sama.
Madu dan kayu manis juga memiliki sifat antibakteri dan dapat mengurangi peradangan,
yang merupakan dua faktor yang memicu jerawat.
Meski madu dan kayu manis terbukti memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan
antibakteri yang bermanfaat bagi kulit berjerawat, tapi memang belum tersedia penelitian
mengenai kemampuan dua bahan tersebut dalam mengobati jerawat.
Berikut cara membuat masker madu dan kayu manis untuk menghilangkan jerawat:
Campurkan 2 sendok makan madu dan 1 sendok teh kayu manis bersama untuk
membentuk bahan masker
Setelah wajah dibersihkan, oleskan masker ke wajah dan biarkan selama 10-15 menit
Bilas masker sampai bersih dan tepuk-tepuk wajah Anda sampai kering
Tea tree oil atau minyak pohon teh adalah minyak esensial yang diperoleh dari hasil esktraksi
daun teh (Melaleuca).
Tea tree oil sudah dikenal karena kemampuannya untuk melawan bakteri dan mengurangi
peradangan kulit.
Terlebih lagi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengoleskan tea tree oil 5 persen ke
kulit secara efektif dapat mengurangi jerawat.
Bila dibandingkan dengan 5 persen benzoil peroksida, minyak pohon teh 5 persen memang
tidak bekerja dengan cepat, tetapi dapat secara signifikan meninghilangkan jerawat setelah
tiga bulan penggunaan.
Tea tree oil juga memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan benzoil
peroksida, yang dapat menimbulkan kekeringan, iritasi dan terbakar.
Memang belum ada penelitian yang mengungkap manfaat dari minum teh hijau ketika timbul
jerawat, tetapi menerapkannya langsung ke kulit telah terbukti bia membantu.
Hal ini terjadi kemungkinan karena flavonoid dan tanin dalam teh hijau diketahui membantu
melawan bakteri dan mengurangi peradangan, yang merupakan dua penyebab utama jerawat.
Antioksidan utama dalam teh hijau, yakni epigallocatechin-3-gallate (EGCG) telah terbukti
bisa mengurangi produksi sebum, melawan peradangan dan menghambat pertumbuhan
bakteri P. acnes pada individu dengan kulit yang cenderung berjerawat.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa menerapkan ekstrak teh hijau 2-3 persen pada
kulit secara signifikan bisa mengurangi produksi sebum dan jerawat pada mereka yang
berjerawat.
Meskipun tidak ada bukti bahwa minum teh hijau dapat melawan jerawat, beberapa
penelitian menunjukkan itu mungkin masih bermanfaat.
Sebagai contoh, minum teh hijau telah terbukti menurunkan kadar gula darah dan insulin,
yang merupakan faktor yang dapat berkontribusi pada pengembangan jerawat.
Witch hazel adalah tanaman yang memiliki nama latin Hamamelis virginiana.
Witch hazel mengandung tanin, yang memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi yang kuat.
Itu sebabnya witch hazel dapat digunakan untuk mengobati berbagai masalah kulit, termasuk
ketombe, eksim, varises, luka bakar, memar, gigitan serangga, dan jerawat.
Sayangnya, tidak ada penelitian tentang kemampuan witch hazel untuk mengobati jerawat
secara khusus.
Namun, ada beberapa penelitian yang mengungkap penggunaan witch hazel pada kulit dapat
melawan bakteri, mengurangi peradangan, hingga membantu penyembuhan.
Campurkan 1 sendok makan kulit witch hazel dengan 1 gelas air dalam wadah kecil
Rendam witch hazel selama 30 menit dan kemudian didihkan selama 10 menit
Setelah itu, diamkan air rebusan witch hazel selama 10 menit.
Saring dan simpan cairan dalam wadah tertutup
Oleskan untuk membersihkan kulit menggunakan bola kapas 1-2 kali per hari atau
sesuai kebutuhan
Namun, witch hazel dalam versi yang sudah disiapkan secara komersial mungkin tidak
mengandung tanin, karena sering hilang dalam proses distilasi.
Gel lidah buaya selama ini sering ditambahkan ke lotion, krim, salep dan sabun.
Krim ini biasanya digunakan untuk mengobati lecet, ruam, luka bakar dan kondisi kulit
lainnya.
Ketika diterapkan pada kulit, gel lidah buaya dapat membantu menyembuhkan luka,
mengobati luka bakar dan melawan peradangan.
Lidah buaya juga mengandung asam salisilat dan sulfur, yang keduanya digunakan secara
luas dalam pengobatan jerawat.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa mengoleskan asam salisilat ke kulit dapat
secara signifikan mengurangi jerawat.
Begitu juga deng penerapan sulfur, telah terbukti dapat menjadi pengobatan jerawat yang
efektif.
Anda juga bisa membeli gel lidah buaya dari toko, tetapi pastikan itu adalah lidah buaya
murni tanpa bahan tambahan.
Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan
Minyak ikan mengandung dua jenis utama asam lemak omega-3, yakni asam
eikosapentaenoat (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA).
EPA bermanfaat bagi kulit dalam beberapa cara, termasuk mengelola produksi minyak,
mempertahankan hidrasi yang memadai dan mencegah jerawat.
Tingginya kadar EPA dan DHA telah terbukti mengurangi faktor peradangan, yang dapat
mengurangi risiko jerawat.
Sejumlah makanan tinggi asam omega-3 yang baik dikonsumsi, di antaranya yakni salmon,
sarden, teri, kenari, biji chia, dan biji rami giling.
Selain dari makanan, asam omega-3 dapat diperoleh dari konsumsi suplemen.
Dalam sebuah studi, 45 orang dengan jerawat diberi suplemen asam lemak omega-3 yang
mengandung EPA dan DHA setiap hari.
Setelah 10 minggu, jerawat pada puluhan orang tersebut terlihat berkurang secara signifikan.
Sebagian besar organisasi kesehatan merekomendasikan orang dewasa yang sehat perlu
mengonsumsi minimal 250-500 mg asam lemak omega-3 per hari.
Bukti terbaru menunjukkan bahwa faktor makanan, seperti insulin dan indeks glikemik, dapat
dikaitkan dengan jerawat.
Indeks glikemik makanan (GI) adalah ukuran seberapa cepat makanan itu dapat
meningkatkan gula darah.
Makanan yang termasuk memiliki indeks glikemik tinggi, yakni roti putih, minuman ringan
bergula, kue, donat, kue kering, permen, sereal sarapan manis, dan makanan olahan lainnya.
Sementara, makanan dengan indeks glikemik rendah, yaitu buah-buahan, sayuran, kacang-
kacangan, dan biji-bijian.
Dalam sebuah studi, 43 orang dibagi menjadi dua kelompok untuk menjajal penerapan diet
glikemik tinggi dan rendah.
Faktanya, banyak penelitian telah mengaitkan stres dengan peningkatan keparahan jerawat.
Terlebih lagi, stres dapat memperlambat penyembuhan luka hingga 40 persen yang dapat
memperlambat perbaikan lesi jerawat.
Perawatan relaksasi dan pengurangan stres tertentu telah terbukti memperbaiki jerawat, tetapi
lebih banyak penelitian perlu dilakukan.
Peningkatan aliran darah ini dapat membantu menyehatkan sel-sel kulit, yang dapat
membantu mencegah dan menyembuhkan jerawat.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga dapat mengurangi stres dan
kecemasan, keduanya merupakan faktor yang dapat berkontribusi pada pengembangan
jerawat.
Baca juga: Bagaimana Olahraga yang Tepat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh?
Dianjurkan agar orang dewasa yang sehat berolahraga selama 30 menit 3-5 kali per minggu.
Olahraga tersebut bisa sjaa dilakukan dengan berjalan, hiking, berlari, atau mengangkat
beban.
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan jerawat dengan menggunakan
bawang putih.
Pertama, bawang putih baik dikonsumsi secara rutin untuk mendukung kesehatan secara
umum, sekaligus memurnikan darah, yang dapat membantu menghentikan jerawat.
Kedua, untuk hasil yang lebih cepat, ambil satu siung bawang putih yang sudah dikupas lalu
gosokkan pada bagian yang bermasalah beberapa kali sehari.
Jika kulit Anda sensitif, coba hancurkan bawang putih dan campur dengan air.