Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK

AMANAT
JL. Haji Bau No. 11d/Jl. Manggis No. 3 Makassar Tlp. 0411-873575

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AMANAT MAKASSAR


NOMOR : 035/RSIA-AM/VII/2017

TENTANG

LAYANAN ANESTESIA PADA KEDARURATAN


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AMANAT MAKASSAR

Menimbang : Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu standar pelayanan anesthesia


perlu adanya kebijakan mengenai layanan anestesia pada kedaruratan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.


2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
rumah sakit.
3. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2009 tentang praktek kedokteran.
4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 779
tahun 2008 tentang standar pelayanan anestesiologi dan reanimasi
rumah sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519 tahun
2011 tentang pedoman penyelenggaraan pelayanan anestesiologi
dan terapi intensif di rumah sakit.
6. Undang-Undang praktek kedokteran Nomor 29 tahun 2004 pasal 51
tentang layanan kedaruratan.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : Pemberlakuan kebijakan layanan anestesia pada kedaruratan di


Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanat Makassar
PERTAMA : Layanan anestesi kedaruratan dilakukan oleh staff bagian/smf
Anestesiologi dan terapi intensif yang memiliki sip di Rumah Sakit
Ibu dan Anak Amanat Makassar sebagai DPJP anestesi
KEDUA : Layanan anestesi kedaruratan dilakukan berdasarkan pedoman
pelayanan medis bagian/SMF.
KETIGA : Pelayanan anestesi kedaruratan yang dilakukan oleh peserta didik
harus berada dibawah supervisi DPJP anestesiologi.
KEEMPAT : Pasien kegawat daruratan harus mendapatkan prioritas utama dari
layanan anestesia serta layanan-layanan lain yang berhubungan
dengan tindakan menyelamatkan nyawa pasien.
KELIMA : Layanan anestesi kedaruratan yang dilakukan oleh DPJP harus
dikomunikasikan dan diedukasikan ke keluarga pasien baik
sebelum, selama dan sesudah tindakan anestesia dilakukan, kecuali
pada keadaan darurat yang mengancam nyawa.
KEENAM : Layanan anestesi kegawatdaruratan dilakukan di kamar bedah
dan luar kamar bedah termasuk ruang resusitasi, ruangan tindakan
invasif, ruang radiologi, RTI/HCU, ruang rawat inap dan rawat
jalan.
KETUJUH : Setiap tindakan yang dilakukan harus didokumentasikan dalam
rekam medis dan status anestesia pasien serta ditandatangani oleh
DPJP dan peserta didik Anestesiologi yang ikut menangani pasien.

Ditetapkan di : Makassar
Pada tanggal : 03 Juli 2017
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
AMANAT MAKASSAR

Dr.Hj.Amalia, Sp.OG.,M.Kes
NIK. 201702002

Anda mungkin juga menyukai