Standar 4 Evaluasi Diri 18 Juni 2022
Standar 4 Evaluasi Diri 18 Juni 2022
1. Latar Belakang
Universitas Andalas (Unand) memiliki cita-cita dasar yakni menghasilkan insan cerdas dan
berdaya saing untuk kejayaan bangsa. Dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) mutlak diperlukan
untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Hal ini telah menjadi perhatian program studi penyakit dalam
program spesialis FK Unand dengan terus berupaya meningkatkan kualitas SDM baik dosen maupun
tenaga kependidikan.
Staf pengajar program studi penyakit dalam program spesialis FK Unand telah mempunyai
sertifikat kompetensi/ sertifikasi dosendan kompeten di bidang ilmu kedokteran. Beban kerja staf
pengajar 12-16 SKS per semester telah diupayakan untuk dibagi secara merata. Hal ini tentunya
membutuhkan pengelolaan SDM yang baik, profesional dan adil oleh UPPS.
4) Skema pemberian reward and punishment, pengakuan, mentoring yang diimplementasikan untuk
memotivasi dan mendukung tridarma
Dasar penyusunan sistem reward and punishment adalah “Kode Etik Dosen dan
Pegawai”yang disahkan oleh Rektor Unand. Kode etik ini merupakan pelengkap dari pelaksanaan
SKP berupa usulan serta penundaan kenaikan pangkat/jabatan akademik untuk PNS. Sistem ini
diharapkan dapat mendorong dosen untuk lebih berprestasi dan meminimalisasi kesalahan. Fakultas
juga memberikan penghargaan kepada dosen yang berprestasi sesuai dengan aturan yangditetapkan.
Program studi penyakit dalam program spesialis FK Unand menerapkan sanksi kepada
pegawai yang tidak melaksanakan kewajiban atau melanggar aturan sesuai tingkat pelanggaran yang
dilakukan. Bentuk sanksi untukdosen yang tidak menjalankan kewajibannya dapat berupa peringatan,
teguran lisan/ tertulis sesuai derajat pelanggarannya dan pembatasan/ pengurangan hak dosen yang
bersangkutan. Untuk pelanggaran berat dapat berupa penurunan pangkat, pembebasan dari jabatan
atau pemberhentian dengan hormat.
1
Asisten Ahli Lektor Lektor Kepala Guru Besar
0
2021
Gambar 8. Kualifikasi Pendidikan Staf Program Studi Ilmu PenyakitDalam tahun 2021
3) Dosen tetap dengan jabatan minimal lektor berjumlah 5 orang (31,25%) dengan jumlah guru
besar aktif sebanyak 5 orang (31,25%) dan lektor kepala sebanyak 0 orang (0%).
Minimnya jumlah dosen dengan kualifikasi jabatan profesor dan lektor kepala terjadi
karena pada tahun 1994 sampai 2002, tidak ada penerimaan dosen PNS DIKTI di Fakultas
Kedokteran. Penerimaan dosen yang signifikan terjadi mulai tahun 2008-2018 sebanyak 91 orang
(50% dari seluruh dosen tetap) dengan rata-rata usia 39,8 tahun. Masa kerja dosen tersebut
kurang dari 12 tahun sehingga sebagian besar dosen masih memiliki jabatan fungsional asisten
ahli dan lektor. Kekosongan dalam perekrutan dosen dan staff ilmu penyakit dalam juga terjadi
pada tahun 2019-2021 karena terlambatnya dalam pembukaan perekrutan melalui jalur PNS dan
non PNS selama masa pandemic covid 19 di lingkungan fakultas kedokteran universitas andalas.
Gambar 9. Kualifikasi Jabatan Fungsional Staf Program Studi Ilmu Penyakit Dalam
Tahun 2021
Proses peningkatan kualifikasi jabatan fungsional staf pengajar program studi penyakit
dalam program spesialis FK Unand saat ini berlangsung cukup baik, dibuktikan dengan
peningkatan jumlah guru besar dan lektor dari tahun 2019 - 2021 dan penurunan jumlah dosen
yang belum memiliki jabatan fungsional. Berdasarkan data tahun 2019 jumlah guru besar adalah
6 orang (29%) dan pada tahun 2021 tetap menjadi 5 orang (37,5%). Jumlah lektor kepala dari 2
orang pada tahun 2019 menjadi 0 orang di tahun 2021, sementara jumlah lektor tetap dari 5
orang menjadi 5 orang.
4) Jumlah dosen tetap yang memiliki Sertifikat Pendidik/ Sertifikat Dosen sebanyak 35 orang
(81,5%). Seluruh dosen tetap program studi Ilmu Penyakit Dalam juga sudah melaksanakan
pelatihan Pekerti dan AA sebanyak 23 orang dosen.
5) Dosen tetap di UPPS yang memiliki STR profesi dokter sebanyak 31 orang (86,2 %).
6) Rata-rata beban dosen tetap dalam melaksanakan pendidikan, penelitian, PKM dan tugas
tambahan adalah 8.32% SKS.
7) Jumlah mahasiswa program studi penyakit dalam program spesialis di tahap akademik adalah 96
orang dengan jumlah dosen tahap akademik berjumlah 35 orang (rasio 1:3).
8) Dosen sebagai pembimbing utama tugas akhir rata-rata membimbing 3 orang peserta didik
dengan masing-masing sekitar 10 pertemuan.
9) Kecukupan dosen pada wahana praktik di RSUP Dr. M. Djamil Padang mencukupi untuk
memenuhi wahana praktik dokter spesialis di Rumah Sakit.
b. Kinerja dosen
1) Pengakuan atau rekognisi untuk dosen tetap program studi penyakit dalam program spesialis FK
Unand berupa Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) penelitian sebanyak 47 buah berupa HAKI dari
hasil penelitian dan buku, serta HAKI Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) sebanyak 26 buah.
2) FK Unand telah melakukakan 1550 penelitian. Diantaranya program studi penyakit dalam FK
unand telah melaksanakan 294 penelitian.
3) Pelaksanaan PKM oleh dosen tetap di UPPS sebanyak 1467 kegiatan. Dengan program studi
penyakit dalam telah melaksanakan kegiatan PKM sebanyak 65 kegiatan.
4) Publikasi ilmiah yang dihasilkan oleh dosen tetap di UPPS sebanyak 1049 buah, meliputi 15
artikel lokal, 590 artikel nasional, 344 artikel internasional, 67 proceeding nasional dan 30
proceeding internasional dalam 3 tahun terakhir. Sedangkan di program studi penyakit dalam FK
unand sendiri terdapat 5 prestasi di tingkat internasional, 127 prestasi di tingkat nasional dan 7
prestasi ditingkat provinsi/wilayah.
5) Jumlah Karya Dosen berupa buku sebanyak 33 buah.
6) Produk yang sudah dimanfaatkan masyarakat berupa buku, tulisan di koran serta penyuluhan
berkala di radio.
c. Pengembangan dosen di FK Unand dan program studi penyakit dalam program spesialis
Pengembangan dosen program studi penyakit dalam program spesialis FK Unand mengacu
pada renstra Unand dan renstra FK Unand tahun 2020-2024 melalui beberapa langkah strategis yaitu :
1) Pengembangan kuantitas dan kualitas dosen dengan kebijakan perencanaan seksama menyeluruh
dan terpadu yang mempertimbangkan keseimbangan antara kegiatan dan ketersediaan sumber
daya sehingga tercapainya rasio yang baik antara dosen tetap dan mahasiswa.
2) Melakukan pemetaan target kualifikasi staf per tahun baik secara akademik dan profesional,
memberikan fasilitas dan dukungan kepada setiap staf untuk menempuh jenjang pendidikan yang
lebih tinggi di dalam dan luar negeri. Saat ini terdapat 26 dosen dengan izin belajar 17 orang
dengan tugas belajar.
3) Mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi pendidikan dan pelatihan setiap tahunnya,
mempersiapkan dan mengajukan diri untuk diikutsertakan, memberikan fasilitas dan dukungan
kepada setiap staf untuk mengikuti kongres, workshop dan kegiatan lain untuk meningkatkan
pengetahuan. Selain itu fakultas juga mengadakan berbagai workshop, webinar, dan kongres sebagai
wadah dosen berpartisipasi dan meningkatkan pengetahuan serta keahlian.
4) Memberikan fasilitas dan dukungan kepada setiap staf untuk dapat memberikan presentasi/
sebagai pembicara di setiap kegiatan ilmiah, mengadakan pelatihan untuk staf pengajar
dalampeningkatan motivasi dan etos kerja dengan mendatangkan motivator/trainer manajemen
diri serta menganggarkan dana yang memadai untuk insentif staf sesuai dengan kinerja.
5) Dosen-dosen didorong untuk mengikuti program tanpa gelar seperti PAR (program ofacademic
recharging), non-degree training, pelatihan, postdoc, sandwich dan sebagainya untuk
meningkatkan pengetahuan dan keahlian di dalam pengajaran dan penelitian sesuai
perkembangan terakhir IPTEK dunia.
Program yang direncanakan untuk meningkatkan pengembangan dosen yaitu memberikan
tunjangan pendidikan untuk staf S3 sesuai dengan proyeksi dana per tahun anggaran serta
memperhatikan komitmen yang telah disepakati dan memberikan hadiah atau penghargaankepada
staf yang mempunyai kinerja baik.
7. Kepuasan pengguna
Tingkat kepuasan dosen dan tenaga kependidikan program studi penyakit dalam program
spesialis terhadap pengelolaan SDM dilakukan melalui survei oleh Badan Penjaminan Mutu
(BAPEM) FK Unand. Survei dilakukan dengan membuat kuesioner, yang kemudian disebarkan
kepada para dosen dan tenaga kependidikan. Setiap pertanyaan dalam kuesioner diberi skala dari 0-4
dengan interpretasi: skala0 (tidak puas), 1 (kurang puas), 2 (cukup puas), 3 (puas) dan 4 (sangat
puas). Hasil kuesioner kemudian dipresentasikan dalam bentuk grafik. Secara umum dosen puas
terhadap proses pendidikan, pengembangan kompetensi, pengembangan karir/ jabatan dosen, tugas
tambahan, kebutuhan kesejahteraan, kebutuhan suasana kerja, dan pelayanan penelitian dan PkM.
Puas
Cukup Puas
Cukup
puas