2.Kronologi
Belanda datang pertama kali ke Indonesia pada tahun 1596, di bawah pimpinan
Cornelis de Houtman, dan berhasil mendarat di Pelabuhan Banten. Namun kedatangan
Belanda diusir penduduk pesisir Banten karena mereka bersikap kasar dan sombong.
Belanda datang lagi ke Indonesia dipimpin Jacob van Heck pada tahun 1598.
Belanda melakukan perjalanan sebab khususnya yakni ditutupnya pelabuhan Lisbon oleh
Spanyol untuk para pedagang Belanda sehingga Belanda mengalami kesulitan untuk
mendapatkan rempah rempah.
Tokoh yang berjasa dalam mengetahui rute perjalanan menuju timur yakni Jan Huygen
van Linshoten yang menerbitkan buku Iti-nerario near Oost ofte Portugaels Indien
(pedoman perjalanan ke timur atau Hindia Portugis) yang memuat peta dan deskripsi
perjalanan Portugis.
Pada tahun 1595, ekspedisi Belanda pertama kali berlayar ke dunia timur berkekuatan
4 buah kapal dengan 249 awak dipimpin oleh Cornelius de Houtman. Pada tahun 1596,
kapak Cornelius de Houtman berlabuh dipelabuhan Banten.
Adapun rute pelayaran Belanda yakni Pantai Barat Afrika – Tanjung Pengharapan –
Samudra Hindia – Pantai Barat Australia – Banten. Kapal Belanda menghindari Selat
Malaka yang pada saat itu sudah dikuasai oleh Portugis.
4.Tokoh - tokoh
1) William Barents
2) Cornelis de Houtman
Cornelis de Houtman merupakan sosok yang cukup berjasa dalam proses pembukaan jalan
penjajahan VOC di Indonesia. De Houtman bersama Peter de Keyser melakukan pelayaran
pada tahun 1595. De Houtman berlayar mengikuti jalur Portugis. Pada tahun 1596, de
Houtman tiba di Banten. Kedatangan de Houtman disambut baik oleh warga Banten.
Penjelajahan samudra bangsa Belanda ketiga dipimpin oleh Jacob van Heemskerck. la
tiba di Banten pada tahun 1598. Kali ini, orang-orang Belanda lebih bersikap hati-
hati. Akhirnya, Jacob van Heemskerck dan rombongan diterima oleh masyarakat Banten.
Jacob van Heemskerck mulai berlayar ke timur dan singgah di Tuban. Kemudian mereka
melanjutkan utkan pelayaran dan tiba di Maluku pada tahun 1599. Pada saat itu, di
Maluku sedang terjadi konflik dengan Portugis. Bangsa Sumber kelam Belanda sangat
diuntungkan dengan adanya konflik tersebut. Jacob van Heemskerd Belanda diterima
baik di Maluku. Pelayaran dan perdagangan orang-orang Belanda di Maluku memperoleh
keuntungan yang berlipat. Denga demikian, semakin banyak kapal-kapal dagang yang
berlayar menuju Maluku